• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh perepsi siswa tentang gaya mengajar guru, kesiapan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh perepsi siswa tentang gaya mengajar guru, kesiapan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEREPSI SISWA TENTANG GAYA MENGAJAR GURU, KESIAPAN DAN DISIPLIN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA

PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 1 SUTERA

JURNAL

Oleh:

FAUZIA 12090039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)
(3)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA MENGAJAR GURU,KESIAPAN, DAN DISIPLIN ASUH TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII

PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMA N 1 SUTERA Oleh

𝐅𝐚𝐮𝐳𝐢𝐚 𝟏, 𝐍𝐢𝐦𝐚 𝐃𝐞𝐫𝐬𝐫𝐢 𝐑𝐨𝐬𝐲𝐚,𝟐, 𝐌𝐞𝐫𝐢 𝐑𝐚𝐡𝐦𝐚𝐧𝐢𝐚𝟑

Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatera Barat, Telp. (0751) 7053731–Fax (0751) 7053826 Email: Fauzia107 @gmail.com, Nilmadesrirosya@yahoo.co.id ,Nadia Zahrani@yahoo.com

1Mahasiswa-prodi-pendidikan-ekonomi

2.3Dosen STKIP PGRI Sumbar

ABSTRACT

This study aims to 1) determine the effect of teaching style of the teacher, the interest of class VIII studen in SMP N 1 Sutera 2) Effect of readiness to learn students' interest in class VIII in SMP N 1 Sutera 3) the effect of the discipline of learning to class VIII student interest in in SMP N 1 Sutera.

4) How big is the Effect of Student Perceptions About Teaching Style Guru, Readiness, and Discipline jointly Against Eighth Grade Student Interest In At SMPN 1 Sutera.

The results of data analysis showed that (1) There is a significant impact among Teaching Style theacer toward Against Interest in Learning Student Class VIII in SMP N 1 Sutera with a regression coefficient of 0.395 and thitung (6.063)>t table value (1,657 (2) There is a significant influence between Readiness Learning Against Interest in Learning Student Class VIII in SMP N 1 Sutera with a regression coefficient of 0.106 and thitung (2,382)>t table value (1,657); (3) There is influence significant correlation between Disipin Learning Against Interest in Learning Student Class VIII in SMP N 1 Sutera with a regression coefficient of 0.173 and thitung (3,400)> t table value (1,657); (4) There is significant influence between style Teachers teaching, Learning Readiness, Learning and Discipline Against Against Interest in Learning Student Class VIII in SMP N 1 Sutera with the value of F (114.243)> F table value (3,11

Keywords: teachers' teaching style, readiness and discipline ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui Pengaruh gaya mengajar guru, terhadap minat belajar siswa kelas VIII di SMP N 1 Sutera 2) Pengaruh kesiapan belajar siswa terhadap minat belajar siswa kelas VIII di SMP N 1 Sutera 3) Pengaruh disiplin belajar terhadap minat belajar siswa kelas VIII di SMP N 1 Sutera. 4) Seberapa besar Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Gaya Mengajar Guru, Kesiapan, Dan Disiplin secara bersama-sama Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII Di SMPN 1 Sutera.

Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh signifikan antara Gaya Mengajar Guru terhadap Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII di SMP N 1 Sutera dengan koefisien regresi sebesar 0,395 dan thitung thitung (6,063) > nilai ttabel (1,657; (2) Terdapat pengaruh signifikan antara Kesiapan Belajar Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII di SMP N 1 Sutera dengan koefisien regresi sebesar 0,106 dan thitung (2,382) > nilai ttabel (1,657); (3) Terdapat pengaruh signifikan antara Disipin Belajar Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII di SMP N 1 Sutera dengan koefisien regresi sebesar 0,173 dan thitung thitung (3,400) > nilai ttabel (1,657); (4) Terdapat pengaruh signifikan antara Gaya Mengajar Guru, Kesiapan Belajar, Dan Disiplin Belajar Terhadap Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS di SMP N 1 Sutera dengan nilai Fhitung (114,243) > nilai Ftabel (3,11

Kata Kunci: gaya mengajar guru, Kesiapan dan disiplin

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan investasi sangat berharga bagi masa depan suatu bangsa. Oleh karena itu, dunia pendidikan seharusnya dapat menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas, yang tidak hanya pandai atau ahli dibidangnya namun juga memiliki kearifan dalam bertindak dengan kata lain seimbang antara akal atau pikiran serta akhlak atau perilaku.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran dan mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan melalui perbaikan kurikulum, sarana prasarana, bahkan pengembangan dan pengadaan materi pelajaran serta pendidikan bagi guru dan tenaga pendidik lainnya.

Sistem pendidikan nasional merupakan keseluruhan komponen pendidikan yang saling terikat secara terpadu untuk mencapai hasil tujuan dari pendidikan nasional. Tujuan pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan hasil belajar sebagai suatu pencapaian dari proses pembelajaran akan

menunjukkan atau

menggambarkan seberapa berhasil proses belajar yang telah terjadi, juga menggambarkan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai.

Pada dasarnya minat belajar merupakan ketertarikan siswa untuk belajar tanpa adanya paksaan dari siapapun. Adanya minat yang besar dari siswa dapat menyebabkan siswa belajar dengan sepenuh hati tanpa adanya paksaan. Minat belajar merupakan salah satu faktor penting penentu kebijakan belajar siswa

Minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, dan pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat akan menghasilkan prestasi yang kurang menyenangkan.

Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat seseorang akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi. Prestasi seseorang selalu dipengaruhi intensitas minat yang ada pada dirinya. Minat menimbulkan kepuasan pada siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Seorang anak cenderung untuk mengulang-ulang tindakan-tindakan yang didasari oleh minat dan minat ini dapat bertahan selama hidupnya.

Minat merupakan

kecenderungan yang

menyenangkan dalam belajar, dengan adanya minat seorang

(5)

siswa akan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.

Sedangkan siswa yang tidak memiliki minat maka hasil belajarnya tidak akan memuaskan.

Kerena bila seseorang memiliki minat maka akan memperoleh kepuasan dalam hasil belajarnya.

Hal ini bisa dilihat pada tabel nilai mid semester di bawah.

Tabel 1. Siswa Yang Mengumpulkan Tugas Tepat Waktu Pada Mata Pelajaran IPS KelasVIII di SMP N 1 Sutera Tahun Ajaran 2015/2016

No Kelas Jumlah Siswa

Yang Mengumpulkan Tugas

Yang Tidak Mengumpulkan Tugas

Jumlah % Jumlah %

1 VIII 1 36 25 69,44 11 30,55

2 VIII 2 36 20 55,55 16 44,44

3 VIII 3 36 22 61,11 14 38,89

4 VIII 4 36 24 66,67 12 33,33

5 VIII 5 36 26 72,22 10 27,78

Jumlah 180 117 63

Sumber: Guru IPS kelas VIII di SMPN 1 Sutera tahun ajaran 2015-2016

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa masih banyaknya siswa yang tidak menyerahkan tugas Tepat Waktu pada mata pelajaran IPS. Dari

180 orang siswa, yang menyerahkan tugas tepat waktu sebanyak 117 orang sedangkan 63 orang siswa tidak menyerahkan tugas tepat waktu.

Menurut (Slameto, 2010:82) minat merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi kondisi belajar siswa. Adanya minat yang besar pada siswa menyebabkan perasaan senang siswa pada saat mengikuti pelajaran. Kompetensi keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada perubahan perilaku dan minat belajar yang baik. Semakin tinggi minat belajar siswa

berarti pelaksanaan pembelajaran terlaksana secara baik, sebaliknya semakin rendah minat belajar siswa pembelajaran tidak akan menjadi bersemangat.

Menurut (Slameto, 2010:54) minat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri siswa (Intern) dan faktor yang bersumber dari luar diri siswa (ekstern). Faktor dari dalam diri siswa terdiri dari keadaan fisik,

(6)

kesiapan, motivasi, dan keadaan psikologis. Adapun faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi minat belajar adalah faktor-faktor yang

bersumber dari lingkungan keluarga (perhatian orang tua), lingkungan sekolah, disiplin sekolah, gaya mengajar guru dan lingkungan masyarakat.

Menurut (Mohammad Ali ,2008:59) keterampilan (gaya) dalam mengajar menjadi syarat mutlak untuk efektifnya sebuah proses dalam mengajar. Gaya mengajar adalah tingkah laku sikap dan perbuatan guru dalam

melaksanakan proses

pembelajaran.

Menurut (Wina, 2006:92) keberhasilan belajar (dalam hal ini minat belajar) seseorang sangat tergantung dari ada atau tidak adanya kesiapan. Bahwa siswa yang memiliki kesiapan akan membantu dalam proses belajar untuk meningkatkan prestasi belajar yang diharapkan. Belajar tidak dapat berlangsung begitu saja, melainkan ada waktu- waktu dimana individu menjadi siap. Individu dapat belajar dengan baik apabila tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kesiapan (kematangan usia, kemampuan, minat, dan latar belakang pengalamannya).

METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan peneli-tian deskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Tahun Pelajaran 2015/2016, yang terdiri dari 5 lokal yang berjumlah 180 orang siswa, dan jumlah res-

ponden penelitian ini adalah

sebanyak 125 orang

siswa.Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel minat belajar sebagai variabel terikat(Y), gaya mengajar guru (X1) kesiapan belajar (X2) disiplin belajar (X3) sebagai variabel bebasnya.

Teknik analisis data yang di- gunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda.

HASIL PENELITIAN Deskripsi Variabel Minat Belajar (Y)

Dapat diketahui bahwa variabel minat belajar siswa memiliki rata-rata skor jawaban responden untuk variabel minat belajar adalah 4,10 dengan tingkat capaian responden sebesar 81,98% dan termasuk kategori baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMPN 1 Sutera sudah memiliki minat belajar yang baik dalam IPS Terpadu. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden tertinggi pada variabel minat belajar adalah simpatik terhadap guru dengan nilai sebesar 84,48%

dan rata-rata skor sebesar 4,22 serta termasuk kategori baik.

Indikator yang memiliki tingkat capaian responden terendah pada

(7)

variabel minat belajar adalah perhatian terhadap materi pelajaran dengan nilai sebesar 80,80% dan rata-rata skor sebesar 4,04 serta termasuk kategori baik.

Deskripsi Variabel

Gaya Mengajar Guru (X1) Dapat diketahui bahwa variabel gaya mengajar guru memiliki rata-rata skor jawaban responden untuk variabel gaya mengajar guru adalah 4,03 dengan tingkat capaian responden sebesar 80,59% dan termasuk kategori baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa guru yang mengajar IPS Terpadu di kelas VIII Di SMPN 1 Sutera sudah memiliki Gaya mengajar yang baik. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden tertinggi pada variabel gaya mengajar guru adalah kontak pandang dengan nilai sebesar 81,55 % dan rata-rata skor sebesar 4,08 serta termasuk kategori baik.

Indikator yang memiliki tingkat capaian responden terendah pada variabel keterampilan mengajar adalah berpindah posisi keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dengan nilai sebesar 79,12% dan rata-rata skor sebesar 3,96 serta termasuk kategori cukup.\

Deskripsi Variabel Kesiapan (X2)

rata-rata skor jawaban responden untuk variabel kesiapan belajar adalah 3,71

dengan tingkat capaian responden sebesar 74,12% dan termasuk kategori cukup. Hal ini dapat dimaknai bahwa Siswa Kelas VIII Di SMPN 1 Sutera sudah memiliki kesiapan belajar yang cukup dalam Mata Pelajaran IPS Terpadu. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden tertinggi pada variabel kesiapan bealajar adalah kebutuhan dan pengetahuan dengan nilai sebesar 76,16% dan rata-rata skor sebesar 3,81 serta termasuk kategori cukup. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden terendah pada variabel kesiapan belajar adalah kondisi emosional dengan nilai sebesar 73,12% dan rata-rata skor sebesar 3,66 serta termasuk kategori cukup.

Deskripsi Variabel Disiplin Belajar (X3)

rata-rata skor jawaban responden untuk variabel disiplin belajar adalah 3,99 dengan tingkat capaian responden sebesar 79,89% dan termasuk kategori cukup. Hal ini dapat dimaknai bahwa Siswa Kelas VIII Di SMPN 1 Sutera sudah memiliki disiplin belajar yang cukup dalam Mata Pelajaran IPS Terpadu.

Indikator yang memiliki tingkat capaian responden tertinggi pada variabel disiplin belajar adalah ketaatan waktu datang dan pulang sekolah dengan nilai sebesar 81,28% dan rata-rata skor sebesar 4,06 serta termasuk kategori baik.

Indikator yang memiliki tingkat

(8)

capaian responden terendah pada variabel disilin belajar adalah ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran dengan nilai sebesar

78,61% dan rata-rata skor sebesar 3,93 serta termasuk kategori cukup.

Tabel 30. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2016 Nilai konstanta sebesar 17,981.

Hal ini berati, tanpa adanya pengaruh gaya mengajar guru, kesiapan belajar, disiplin belajar maka minat belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Sutera adalah sebesar 17,981 satuan. Nilai koefesien variabel gaya mengajar guru (b1) adalah sebesar 0,395. Artinya apabila gaya mengajar guru meningkat sebesar satu satuan maka minat belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Sutera akan meningkat sebesar 0,395 satuan. Nilai

koefesien variabel kesiapan belajar (b2) adalah sebesar 0,106. Artinya apabila kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan maka minat belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Sutera akan meningkat sebesar 0,106 satuan. Nilai koefesien variabel disiplin belajar (b3) adalah sebesar 0,173. Artinya apabila disiplin belajar meningkat sebesar satu satuan maka minat belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Sutera akan meningkat

sebesar 0,173 satuan

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa besarnya nilai Rsquare adalah 0,739 di sumbang variabel gaya mengajar guru, kesiapan belajar, dan disiplin belajar terhadap minat belajar

siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII SMP N 1 Sutera sebesar 73,90%, sedangkan sisanya 26,10% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang ada di luar penelitian.

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.981 1.475 12.190 .000

Gaya Mengajar Guru .395 .065 .516 6.063 .000

Kesiapan Belajar .106 .044 .168 2.382 .019

Disiplin Belajar .173 .051 .251 3.400 .001

Tabel 31. Hasil Analisa Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .860a .739 .733 1.65616

Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2016

(9)

Uji Hipotesis

Tabel 32. Hasil Analisa Uji t

Berdasarkan tabel hasil analisa uji t dapat ditarik kesimpulan tentang pengaruh masing-masing variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat.

a) Pengaruh Gaya Mengajar Guru terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata PelajaranIPS Terpadu Di SMP N 1 Sutera

Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai thitung regresi gaya mengajar guru terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera sebesar 6,063. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung

(6,063) > nilai ttabel (1,657), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar guru secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera.

b) Pengaruh Kesiapan Belajar terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP N 1 Sutera.

Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai thitung kesiapan belajar terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera sebesar 2,382. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (2,382) > nilai ttabel (1,657), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa kesiapan belajar secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera.

c) Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera.

Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai thitung kesiapan belajar terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.981 1.475 12.190 .000

Gaya Mengajar Guru .395 .065 .516 6.063 .000

Kesiapan Belajar .106 .044 .168 2.382 .019

Disiplin Belajar .173 .051 .251 3.400 .001

Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2016

(10)

pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera sebesar 3,400. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (3,400) > nilai ttabel (1,657), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat

disimpulkan bahwa disiplin belajar secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera.

Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2016 Berdasarkan tabel di atas

diketahui nilai Fhitung regresi gaya mengajar guru, kesiapan belajar, dan disiplin belajar, secara simultan terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera sebesar 114,243. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Fhitung (114,243) > nilai Ftabel (3,11),

sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa regresi gaya mengajar guru, kesiapan belajar, dan disiplin belajar, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Gaya Mengajar Guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu , hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,395 dan signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera. Dimana diperoleh nilai

memiliki thitung (6,063) > nilai ttabel (1,657).

2. Kesiapan Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu , hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,106 dan signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera. Dimana memiliki thitung (2,382) > nilai ttabel (1,657).

Tabel 33. Hasil Analisa Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 940.064 3 313.355 114.243 .000a

Residual 331.888 121 2.743

Total 1271.952 124

(11)

3. Disipin Belajar berpengaruh positif signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,173 dan signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera. Dimana diperoleh nilai thitung (3,400) > nilai ttabel

(1,657).

4. Gaya Mengajar Guru, Kesiapan Belajar, Dan Disiplin Belajar secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu, hal ini dapat dilihat dari nilai koefesien determinasi 0,739 dan signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera.

Dimana diperoleh nilai Fhitung

(114,243) > nilai Ftabel (3,11).

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Variabel gaya menagajar guru, disarankan pada guru kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera lebih menguasai berpindah posisi didepan kelas saat mengajar karena pada indikator ini berada pada kategori cukup baik.

2. Variabel kesiapan belajar, disarankan pada siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera menendalikan kondisi emosional dalam belajar karena pada indikator ini berada pada kategori cukup.

3. Variabel disipin belajar, disarankan siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera lebih ketatan terhadap tugas- tugas pelajaran , karena pada indikator ini berada pada kategori cukup.

4. Variabel minat belajar, diharapkan kepada siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 1 Sutera lebih meningkatkan kemauan dalam belajar karena kemauan dalam belajar siswa berada pada kategori baik dengan.

115

(12)

Daftar Pustaka

Ali Imron. (2004). Manajemen peserta didik berbasisi sekolah.

Departemen Pendidikan Nasional: Unuversitas Negeri Malang.

Anni, Catarina Tri,dkk.(2006).

Psikologi Belajar. UNNES Press: Semarang

Arikunto Suharsimi. (2001). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Djaali. (2007). Pesikologi Pendidikan.

Jakarta: bumi Aksara.

Djamarah, SyaifulBahri. (2002).

Rahasia Sukses Belajar. Jakarta:

RinekaCipta

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Cetakan Kelima.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hamalik, Oemar. (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:

BumiAksara

Hamalik, Oemar. (2001). Kurikulum Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Jannah, F. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Siswa

Kelas X-4 Dalam Belajar Bahasa Arab (Studi Kasus di MAN Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2009- 2010). Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 21

Khairani, Makmum. (2013). Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

lufri. (2006). Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Pres Padang

Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rieneka Cipta.

Mohammad Ali. (2008). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Sinar Baru

Mohammad Ali. (2010). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Sinar Baru

Nurhidayati Ervina, Nunuk Suryani.

Persepsi Variasi Mengajar Guru Dan Pemamfaatan Museum Trinil Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Kedunggalar Ngawi Tahun Ajaran 2012/2013

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Siregar, Syofian. (2012). Statistik Parametrik Untuk Penelitian

(13)

Kuantitatif: Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. : Jakarta: PT Bumi Aksara

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi.

Jakarta:

Rineka Cipta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi.

Jakarta:

Rineka Cipta.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta.

Sutria, D., Murbojono, R., & Rusdi,

M. (2012). Pengaruh

Penggunaan Media Animasi Dan Kesiapan Belajar. Jurnal Tekno- Pedagogi, 2(1), 48–65.

Tausikal nur siti. (n.d.). Pengaruh Gaya Mengajar Guru Dalam Mata Pelajaran Bahasa Arab Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas X (E,F,G) Man Yogyakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013.

Tafsir, Ahmad. (2008). Metodologi Pengajaran Agama. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan Pustaka Pelajar: Semarang

Thoifuri (2013). Menjadi Guru Inisiator. Semarang: Media Kampus Tu’u tulus. (2004). Peran Disiplin

Pada Prilaku Dan Prestasi

Siswa. Jakarta: Grasindo.

UndangUndangrepublikindonesia.No mor 20 Tahun (2003).

Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Remaja Rosda Karya

Walgito, B. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta:

Andi Offset.

Widarjono, Agus. (2013).

Ekonometrika Pengantar dan Aplikasi. Yogyakarta. Ekonesia.

Ws, Winkel. (2013). Ekonometrika Pengantar Dan Aplikasi.

Yogyakarta: Ekonesia.

Zaki, K. (2009). Usaha Guru Dalam meningkatkan Minat Belajar siswa Terhadap Mata Pelajaran PAI di SD Muhammadayah ngijon 1 Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Despite the resort to some overly well worn phrases and images, I think this would be very powerful in performance and the strong components of the poem outweigh the weak parts.. In