Sekretaris Jurusan dan staf Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Alauddin Makassar yang memberikan bimbingan dan arahan selama penyelesaian penelitian. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, telah banyak memberikan sumbangsihnya kepada penulis selama menempuh studi hingga selesainya disertasi ini.
Vokal
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh media Jembatan Pelangi terhadap Perkembangan Aspek Kognitif Anak Usia Dini”. Oleh karena itu, hipotesis penelitian ini adalah Penggunaan Media Jembatan Pelangi berpengaruh signifikan terhadap perkembangan aspek kognitif anak usia dini di TK Desa Bijawang di kecamatan tersebut.
Media Pembelajaran (Jembatan Pelangi)
Perkembangan Aspek Kognitif Anak
Secara Praktis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan referensi bagi pembaca atau peneliti selanjutnya mengenai pengembangan aspek kognitif anak melalui media “jembatan pelangi”. Penelitian yang dilakukan oleh Muh Imron Rosyadi dalam jurnal berjudul Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Melalui Media Bermain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak sebelum penggunaan media masih dalam kategori perkembangan yaitu 58,55%, dan hasil penelitian siklus I sebesar 69,62%.
Namun setelah menggunakan media ini memberikan pengaruh yang sangat baik, ditunjukkan dengan perkembangan dari siklus II mencapai 80,99% dan juga ditunjukkan dengan perkembangan kognitif anak yang mengalami perkembangan yang sangat baik dibandingkan sebelum tindakan. Penelitian terdahulu telah dilakukan oleh Rakhmawati Niken Pratiwi dengan judul Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Media Kartu Angka Kelompok B TK Pertiwi Jelobo II Wonosari Klaten. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah sama-sama menciptakan media pembelajaran yang dapat mengembangkan aspek kognitif anak dan dapat menjadi media baru yang digunakan oleh para pendidik untuk mengembangkan aspek kognitif anak usia dini.
Pengertian Kemampuan Kognitif
Kurniasih dalam jurnal Cognitive Development Methods menyatakan bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan yang berkaitan dengan proses mengidentifikasi suatu masalah, kemudian membandingkan, mengelompokkan, memilah pengamatan, membedakan, menentukan hubungan dalam suatu masalah, memprediksi, dan kemudian mengambil kesimpulan dari proses tersebut. telah dilewati 4 Kemampuan kognitif juga hadir dalam proses pembelajaran pada anak usia dini. Kemampuan tersebut harus dikembangkan oleh anak karena akan memberikan pengaruh pada anak dalam proses penyelesaian permasalahan yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya. 2 Desta Yulista “Mengembangkan kemampuan kognitif melalui media materi karton berbentuk geometris di TK Negeri Sekincau Lampung Barat” (Lampung: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan: Universitas Islam Negeri Raden Intan, Lampung: 2018), hal.
Dalam jurnal pendidikan anak usia dini bertajuk Analisis Perkembangan Kognitif dan Emosional Anak KB di Wilayah Pesisir, Dewi menyatakan bahwa perkembangan kognitif merupakan hal yang penting untuk dikembangkan dalam proses tumbuh kembang anak, hal ini dikarenakan pengetahuan mempunyai peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. perkembangan anak. proses belajar karena segala sesuatu adalah proses belajar, akan berkaitan dengan proses berpikir dan mengingat. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menekankan bahwa kemampuan kognitif merupakan suatu proses pengembangan keterampilan dasar yang dimiliki anak secara alami sebagai contoh bagaimana mengembangkan kemampuan berpikir abstrak anak ke arah proses berpikir yang lebih konkrit. Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif merupakan kemampuan alamiah yang mempunyai karakteristik unik pada setiap anak dalam suatu proses yang mencakup kemampuan otak dalam berpikir, mengingat, menafsirkan sesuatu dan memecahkan masalah.
Tahap-tahap Perkembangan Kognitif
Ciri Khas Perkembangan Kognitif
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
Faktor kebebasan, dalam hal ini masyarakat mempunyai kebebasan dalam menentukan cara-cara yang digunakannya sebagai bentuk penyelesaian masalah, hal ini disebabkan karena proses berpikir manusia berbeda-beda. 11.
Pentingnya Mengembangkan Aspek Kognitif Anak Usia Dini
Pengertian Media
Menurut Mukhtar Latif, jika dikaitkan dengan awal kanak-kanak, media pembelajaran ialah apa sahaja yang boleh digunakan sebagai bahan dan alat untuk bermain yang boleh menjadikan kanak-kanak awal memperoleh pengetahuan, memperoleh kemahiran dan menentukan sikap. Daripada beberapa pendapat pakar terdahulu, penulis merumuskan bahawa media merupakan alat yang akan menjadi perantara kepada pendidik untuk menyampaikan maklumat dan ilmu kepada pelajarnya.
Fungsi Media
Informasi/pesan dalam pembelajaran dapat disampaikan dengan lebih jelas, konkrit, menarik dan tidak hanya dalam bentuk lisan atau tulisan. Pendapat kedua Sudjana dan Rivai tentang manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran siswa yaitu; Materi pembelajaran akan lebih jelas sehingga siswa dapat memahaminya dengan lebih baik dan akan memberikan kesempatan untuk menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
Siswa dapat melakukan banyak aktivitas, tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, memerankan, menunjukkan, bermain, dan lain-lain. 19.
Jenis-jenis Media
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat, media visual terdiri dari media yang dapat dan tidak dapat diproyeksikan. Contoh media visual/grafis antara lain foto/gambar, sketsa, diagram, grafik, kartun, poster, peta/bola, papan flanel, dan papan buletin. Pesan atau informasi yang ingin disampaikan diungkapkan dalam bentuk editorial, baik secara verbal (lisan) maupun non-verbal.
Prinsip-prinsip Media Pembelajaran
Media visual yang mana media ini sebagai alat untuk menjelaskan materi pada saat proses pembelajaran disebut media visual. Sedangkan menurut Azhar, dalam penelitian Dewi Nurhasanah dan Fadilah Nuraini yang berjudul Upaya Meningkatkan Minat Belajar Anak Melalui Media Gambar mengatakan bahwa “Media gambar adalah kejadian atau kejadian yang berbeda-beda, benda-benda yang diungkapkan dalam bentuk gambar, garis, kata, lambang, maupun gambar”.23 Menurut Azhar dalam majalah Tarbiyah Al-Aulad berjudul Upaya Meningkatkan Minat Belajar Anak Melalui Media Gambar, beliau mengatakan bahwa gambar sebagai media pendidikan tentunya mempunyai fungsi yang diharapkan dalam pendidikan dan pembelajaran. proses.
23 Dewi Nurhasana, Fadillah Aisyah Amini “Upaya meningkatkan minat belajar anak melalui media visual” Majalah Al-Aulad Tarbiyah, no. Fungsi kompensasi, dalam fungsi media pembelajaran ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa media visual yang memberikan konteks pemahaman teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya. 24Dewi Nurhasana, Fadillah Aisyah Amini “Upaya meningkatkan minat belajar anak melalui media visual” Jurnal Al-Aulad Tarbiyah, no.
Kegunaan Media Jembatan Pelangi
Kelebihan dan Kelemahan Media Jembatan Pelangi Beberapa kelebihan media gambar yaitu
Kekurangan dari media jembatan pelangi ini adalah ketika ada permainan baru atau media baru maka anak akan lebih menyukainya, disini pendidik memerlukan keterampilan dalam mengolah media agar selalu update sehingga anak selalu mendapat pembelajaran baru dengan menggunakan media yang sama. atau pendidik dapat memadukan media baru dengan media lama. Pengembangan Aspek Kognitif Anak Melalui Media Jembatan Pelangi Menurut Yuliani Sujiono, kebutuhan media yang ada di.
Mengembangkan Aspek Kognitif Anak melalui Media Jembatan Pelangi Menurut Yuliani Sujiono, syarat-syarat media yang digunakan dalam
- Jenis Penelitian
- Desain Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Sampel
- Lembar observasi Aspek Kognitif Anak
- Teknik Analisis Statistik Deskriptif
- Analisis Statistik Non Parametrik
Observasi dilakukan sejak masuk hingga anak selesai menggunakan media jembatan pelangi di TK Nurul Taqwa Tokombeng Desa Bijawang Kecamatan. Kemudian mengamati peningkatan kemampuan kognitif anak pada saat proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media jembatan pelangi, kemudian pada saat proses pembelajaran, hasil observasi kegiatan belajar anak dengan menggunakan media tersebut dicatat pada lembar observasi yang telah disediakan. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui perubahan kemampuan literasi anak sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan media jembatan pelangi dalam pembelajaran meningkatkan aspek kognitif anak, sehingga diperoleh gambaran keseluruhan rata-rata aspek kognitif anak dengan menghitung mean menggunakan SPSS . , menyajikan data secara analisis deskriptif yaitu menghitung nilai terendah dan terkecil, mean, median, modus, standar deviasi dan varians.
Uji non parametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda (Wilcoxon Signed Rank Test). Uji Wilcoxon Signed Rank Test digunakan untuk menguji perbedaan nilai rata-rata penggunaan media rainbow bridge dengan yang tidak menggunakan media rainbow bridge. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan subjek sebelum dan sesudah perlakuan yaitu berupa penggunaan media jembatan pelangi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran aspek kognitif Anak Setelah menggunakan Media Jemabtan Pelangi di TK Nurul Taqwa Tokombeng
Hasil penelitian menunjukkan aspek kognitif anak berkembang sangat baik setelah pembelajaran menggunakan media. Peningkatan aspek kognitif anak terlihat dari hasil observasi menggunakan instrumen penilaian yang terdiri dari 10 titik observasi. Perkembangan Sesuai Harapan (BSH) sebanyak 2 orang anak yang mencapai skor <30 dengan persentase 15% sudah mempunyai penilaian kognitif anak sesuai dengan indikator yang dinilai.
Berdasarkan hasil pre dan post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk melihat tingkat keefektifan media jembatan pelangi dalam meningkatkan aspek kognitif anak diperoleh skor mean, mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan. diberikan, hasil pre-test kelas kontrol mencapai skor rata-rata 18,77 dan hasil post-test mencapai 19,77 dengan selisih 1. Dapat disimpulkan bahwa aspek kognitif anak meningkat setelah menggunakan media jembatan pelangi. Pengaruh Media Jembatan Pelangi dalam meningkatkan aspek kognitif anak di TK Nurul Taqwa Tokombeng Desa Bijawang Kecamatan.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa media jembatan pelangi efektif dalam meningkatkan aspek kognitif anak di TK Nurul. Hasil uji uji normalitas sebaran data penggunaan media Rainbow Bridge dalam perkembangan aspek kognitif anak. Hasil uji Wilcoxon Efektivitas penggunaan Media Rainbow Bridge dalam pengembangan aspek kognitif anak pada kelompok eksperimen.
Hasil uji Wilcoxon efektivitas penggunaan media Rainbow Bridge terhadap perkembangan aspek kognitif anak kelompok kontrol. Hasil uji Wilcoxon efektivitas penggunaan media Rainbow Bridge terhadap perkembangan aspek kognitif anak kelompok kontrol dan. Berdasarkan Tabel 4.15, hasil uji Wilcoxon pada aspek kognitif anak kelompok eksperimen diperoleh nilai Asymp Sig (2-tailed) sebesar 0,01.
Pembahasan
- Perbedaan Peningkatan Aspek Kognitif Anak Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Sebelum Menggunakan Media
- Perbedaan Peningkatan Aspek Kognitif Anak Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Setelah Menggunakan Media
- Pengaruh Jembatan Pelangi Terhadap Peningkatan Aspek Kognitif Anak di TK Nurul Taqwa Tokombeng Kec. Ujung Loe Kab
Perbedaan peningkatan aspek kognitif anak kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah menggunakan media kontrol dan kelompok eksperimen setelah menggunakan media Rainbow Bridge. Sedangkan setelah diberikan perlakuan media jembatan pelangi, aspek kognitif anak meningkat sebesar 12,68 pada kelas eksperimen dan pada kelompok kontrol meningkat sebesar 1,00. Pada penelitian ini peneliti menerapkan media jembatan pelangi untuk meningkatkan aspek kognitif anak pada anak usia 5-6 tahun, karena penggunaan media jembatan pelangi diyakini mampu mengoptimalkan seluruh aspek perkembangan anak usia dini terutama dalam membantu meningkatkan kemampuan anak usia dini. aspek kognitif anak.
Pada data penelitian yang diperoleh dari pretest dan posttest setelah diberikan perlakuan dengan media jembatan pelangi, aspek kognitif anak meningkat secara signifikan. Hal ini terlihat dari hasil data penelitian yang menunjukkan bahwa rata-rata skor aspek kognitif anak semakin meningkat. Penelitian ini menggunakan media jembatan pelangi untuk meningkatkan aspek kognitif anak pada anak usia 5-6 tahun, karena diyakini penggunaan media tersebut dapat mengoptimalkan seluruh aspek perkembangan anak usia dini khususnya perkembangan aspek kognitif anak.
KESIMPULAN
Ariyati, Tatik" Meningkatkan Keupayaan Membaca Permulaan Menggunakan Media Visual" Jurnal Pendidikan Awal Kanak-Kanak, jld. Evianti, Evin, Ayu Rissa Atika "Perkembangan Kognitif Kanak-Kanak Awal Kanak-Kanak Melalui Media Flashcard" Jurnal Ceria No.1 Vol. Pratiwi, Henny Riska, Christina Ismaniati "Pembangunan multimedia pembelajaran untuk membangunkan aspek kognitif kanak-kanak" Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, Bil.
Siregar, Hot Tua Santa Oki, Nasirah “Dampak Penggunaan Media Visual Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun di TK Santo Antonius 1 Medan” Jurnal Ussia Din, no. Veronica, Nina “Permainan Edukatif dan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini dan Anak Usia Dini, No 2, Vol 4 (2018). Yaswinda, dkk. “Analisis Perkembangan Kognitif dan Emosional Anak di Kelompok Bermain Berbasis Pesisir” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, no.