• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kebiasaan Konsumsi Junk Food Terhadap Kejadian Obesitas Remaja

N/A
N/A
Ainun Nisa

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Kebiasaan Konsumsi Junk Food Terhadap Kejadian Obesitas Remaja"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Kebiasaan Konsumsi Junk Food

Pengaruh Kebiasaan Konsumsi Junk Food Terhadap Kejadian Obesitas Remaja

Dian Ariska Widyastuti, Muhammad Ali Sodik STIKes Surya Mitra Husada

dianariska518@gmail.com,alisodik2012@gmail.com Abstrak

Peningkatan kemakmuran, kemajuan teknologi dan westernisasi dapat mengakibatkan perubahan gaya hidup dan pola makan di masyarakat, khususnya Remaja yang cenderung menyukai makanan cepat saji (fast food) dan Junk Food.

Gaya hidup masa kini juga bisa menyebabkan kegemukan yaitu adanya kecenderungan suka mengkonsumsi makan junk food seperti burger, pizza, frenc fries. Namun Hal itu sangat tidak di benarkan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi obesitas/overweight yaitu ketersediaan makanan yang murah, cepat tetapi tidak sehat salah satunya yaitu junk food. Konsumsi Junk food meningkat di kalangan Remaja karena jenis makanan ini cenderung mudah di dapat, rasanya lezat, penyajian cepat dan merupakan salah satu life style Anak saat ini. Kandungan gizi pada makanan tidak lagi menjadi pertimbangan bagi para pencandu Junk food. Carilah Makanan yang bergizi dan sehat karena makanan bergizi dan sehat juga menentukan kesehatan kita lebih lanjut, serta peran orang tua untuk mengetahui apa saja yang di konsumsi anaknya dan membimbingnya.

Kata Kunci : Junk Food, Kebiasaan, dan Obesitas Remaja.

1. Latar Belakang

Pergeseran konsep makan bangsa Indonesia merupakan contoh konkret dampak adanya pengaruh budaya asing yang masuk ke dalam tubuh manusia bangsa Indonesia. Salah satu bentuk pergeseran konsep makan yaitu menjamurnya makanan cepat saji atau yang sering disebut fast food dan Junk Food di Indonesia.

Kehadiran Junk food dalam industri makanan Indonesia dapat

mempengaruhi pola makan

Remaja. Junk food

mengandung kalori, lemak, protein, gula dan garam yang relatif tinggi dan rendah serat, jika dikonsumsi secara berkesi-nambungan dan

berlebihan dapat

mengakibatkan masalah gizi lebih. Gizi lebih terjadi jika

(2)

terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan pengeluaran energi.

Perubahan pola kebiasaan hidup sebagai dampak perbaikan tingkat hidup dan kemajuan, Tingkat konsumsi Junk food pada remaja saat ini tergolong tinggi, dimana

rata-rata remaja

mengkonsumsi Junk food 3 sampai 4 kali dalam sebulan.

Tanpa disadari, maraknya junk food selain memiliki dampak positif juga memiliki dampak negatif untuk kesehatan tentunya. Dampak positif dapat dibuktikan dari cara penyajian yang cepat untuk menghemat waktu yang dimiliki dan tidak sehat. Tapi selain itu juga harus melihat dampak negatif yang ditimbulkan oleh junk food, misalnya bertambahnya kadar lemak dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan. Kandungan junk food yang sebagian besar merupakan zat adiktif yang membahayakan tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan.

2. Kasus/Masalah

Jakarta- Pemerintah kota London melarang

iklan junk food di seluruh sarana transportasi di wilayah tersebut. Aturan yang diterapkan mulai 25 Februari

2019 juga diterapkan pada tempat pemberhentian angkutan umum, misal terminal dan stasiun. Menurut Davies, jumlah Remaja yang menderita obesitas di Inggris

sudah sangat

mengkhawatirkan. Inggris perlu langkah nyata untuk menghentikan peningkatan kasus obesitas, seperti yang dilakukan Khan. Dan ini bahkan dapat mengancam orang dengan berat badan normal yang malas bergerak.

3. Tinjauan Pustaka

Junk Food adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandunngan nutrisi. Makanan cepat saji seperti humberger, kentang goreng dari Mc Donald, KFC dan Pizza Hut Juga sering dianggap sebagai Junk Food.

Umumnya, junk food menawarkan sedikit protein, vitamin, dan mineral dan tinggi kalori yang berasal dari gula atau lemak. Istilah nol kalori mencerminkan sedikit nutrisi pada junk food.

Makanan yang dijadikan sebagai perilaku gaya hidup yang muncul karena globalisasi dan modernisasi ini ternyata tidak memiliki nilai-nilai nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh kita,

(3)

sehingga sebutan junk food ini benar-benar sesuai untuk disandangnya.

Masyarakat di era modern ini ternyata terlalu berlebihan mengkonsumsi junk food, bahkan dijadikan sebagai makanan favoritnya. Tidak aneh juga, karena iklan-iklan yang digencarkannya melalui televisi dan media cetak dapat memberikan pengaruh besar dalam mempromosikan junk food ini.

Perubahan pola kebiasaan hidup sebagai dampak perbaikan tingkat hidup dan kemajuan teknologi juga mendorong terjadinya perubahan pola makan dan kebiasaan makan. Seperti kenaikan penghasilan keluarga secara bertahap dapat mempengaruhi pola makan dan kebiasaan makan.

Kemampuan daya beli yang lebih mendorong untuk dapat mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang diinginkan.

Pengaruh teman sebaya pada masa remaja juga sangat besar dalam terjadinya perilaku makan yang tidak baik. Remaja lebih sering berada di luar rumah dan bersama dengan teman

sebaya sehingga

memungkinkan remaja

untuk mengkonsumsi

makanan cepat saji.

Umumnya anak dan remaja merupakan golongan yang sering memakan junk food.

Seorang ahli menyatakan bahwa terlalu banyak memakan junk food merupakan salah satu faktor yang mengkontribusi terjadinya obesitas pada anak.

Jenis-Jenis makanan Junk Food :

1. Makanan Gorengan.

2. Makanan Kalengan.

3. Makanan Asinan.

4. Makanan daging yang di olah (Hamburger, sosis, dll).

5. Makanan dan daging berlemak dan jerohan.

6. Olahan Keju.

7. Mie Instan.

8. Manisan Kering.

Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan berkadar garam (sodium) tinggi, bergula tinggi, namun kandungan nutrisi lainnya seperti protein, vitamin dan mineral sangat sedikit.

4. Pembahasan

Mengkonsumsi junk food merupakan bagian dari budaya Amerika dan kita menemukan anak-anak pada saat ini tumbuh dari makanan sampah seperti permen, burger, kentang goreng, dan

(4)

lain sebainnya. Namun, dampak negatif dari makanan siap saji tidak hanya menjadi masalah di amerika, tetapi juga negara-negara lain yang meniru budaya Amerika.

Secara harfiah junk food berarti “ makanan rongsokan, makanan sampah, atau makanan tak berguna”.

Makanan ini tidak memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh.

Mengkonsumsi makanan ini hanyalah sia-sia, bahkan dapat merusak kesehatan.

Junk food yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, seperti obesitas (kegemukan), diabetes (kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), penyakit jantung koroner, stroke, kanker dan lain-lain.

Junk food bukan semata-mata ayam goreng sajian restoren- restoran cepat saji, tetapi semua makanan atau jajanan yang mengandung lemak tinggi yang dikonsumsi secara berlebihan.

Di dalam tubuh, lemak akan mengalami berbagai proses.

Salah satunya adalah proses auto-oksidasi yang dengan cepat akan meningkatkan

kadar radikal-radikal beban dalam tubuh. Radikal bebas ini aktif menyerang berbagai senyawa dan jaringan tubuh sehingga faktor pemicu terjadinya penyakit degeneratif.

Saat ini negara-negara amerika serikat, australia, selandia baru, inggris, dan negara-negara eropa lainnya giat mengkampanyekan “ perang” terhadap junk food.

Sebab konsumsi junk food oleh anak-anak dinegara tersebut dianggap sudah sangat berlebihan. Bahkan di beberapa negara telah dibuat peraturan yang melarang atau membatasi iklan-iklan makanan seperti ini.

Beberapa penelitain mengungkapkan bahwa konsumsi junk food di kota- kota besar di indonesia sudah cukup megkawatirkan.

Sebagaian besar anak-anak dan juga orang dewasa, terutama yang berasal dari keluarga golongan ekonomi menengah ke atas, sangat terbiasa mengkonsumsi junk food sebagai jajanan sehaari- hari.

Dampak negatif junk food bagi kesehatan :

1. Meningkatkan resiko penyakit jantung.

2. Kanker kolorektal.

(5)

3. IQ pada anak lebih rendah Cara mensiasati dampak negatif junk food :

1. Jangan terlalu sering mengkonsumsi junk food, maksimal 1 bulan sekali.

2. Apabila ingin menyantap junk food, sebaiknya ketahui dulu kandungan nutrisi jika perlu cari tahu di situs produsen junk food.

3. Jangan hanya menyantap burger, kentang goreng, atau ayam goreng akan tetapi santap juga paket salad tau sayur sup yang disediakan di restoran junk food.

4. Hindari memeasan

minuman dengan

kandungan guka tinggi

seperti minuman

berkarbonasi, cola atau rootbeer. Ganti minuman dengan air putih atau jus buah.

5. Kesimpulan

Peningkatan kemakmuran, kemajuan teknologi dan

westernisasi dapat

mengakibatkan perubahan gaya hidup dan pola makan di masyarakat, khususnya Remaja yang cenderung menyukai Junk Food. Junk food merupakan istilah yang mendeskripsikan makanan tidak sehat atau memiliki

sedikit kandungan nutrisi atau makanan yang mempunyai kalori tinggi tetapi nilai gizinya sedikit atau sama sekali tidak ada nilai gizinya.

Ada berbagai makanan jenis junk food yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari mulai dari makanan gorengan, mi instan, makanan daging berlemak dan lain sebagainnya. Mengkonsumsi makanan cepat saji berlebihan sangat beresiko bagi

kesehatan. Karena

mengandung pewarna

makanan, pengawet,

penyedap, pemanis lemak, dan lain-lain. Hindari makan

ini dengan cara

mengkonsumsi makanan yang alami dan melakukn kegiatan yang dapat memelihara kesehatan, agar tidak terjadi obesitas maupun penyakit yang lain.

6. Daftar Pustaka

Putri, Y. D. 2014.

Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Perilaku Makan pada Remaja Putri di SMA Negeri 10 Padang Tahun 2013. Skripsi Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.16 Desember 2018 (18:20)

Arief E, Syam A, dan Dachlan DM. 2011. Konsumsi Fast Food Remaja di Restoran

(6)

Fast Food, Makassar Town Square. Media Gizi Masyarakat Indonesia. 15 Desember 2018 (21:20)

Hidayati. 2008. Obesitas

pada Anak.

www.pediatrik.com. 15 Desember 2018 (18:51)

Novia K.F.W. 2015.

Makalah bahasa indonesia

tentang junk food.

www.Makalahjunkfoodbblogsp ot.com. 16 Desember 2018 (14:35)

Basri, seta. 2012. Sistem Sosial Budaya Indonesia.

www.DheTemplate.com. 16 Desember 2018n ( 16:13)

Siyoto, S., & Sodik, M.

A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Literasi Media Publishing.

Attoriq, S., & Sodik, M.

A. (2018). Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan Di Lahan Praktik.

Sodik, M. A. (2018).

Merokok & Bahayanya.

Sari, N., Yudhana, A., Wahyuni, C., Rusmawati, A., &

Sodik, M. A. (2018). Family support as a determinant safety riding student behavior in SMKN 2 Kediri. Indian Journal of Physiotherapy and Occupational Therapy-An International Journal, 12(4), 230-234.

Sodik, M. A., Yudhana, A., & Dwianggimawati, M. S.

(2018). Nutritional Status and Anemia in Islamic Boarding School Adolescent in Kediri

City East Java

Indonesia. Indonesian Journal of Nutritional Epidemiology and Reproductive, 1(2).

Sodik, M. A., Astikasari, N. D., Fazrin, I., Chusnatayaini, A., & Peristiowati, Y. (2018).

Dental health child with retardation mental and parents behavior. Indian Journal of Physiotherapy and Occupational Therapy-An International Journal, 12(4), 278-282.

Oktoriani, E. N., Sutrisno, J., Mayasari, E., &

Sodik, M. A. (2018). Analysis of Medical Record Complete Flexibility to Complete Claims of Health BPJS RS Baptis Kota Batu. Journal of Global Research in Public Health, 3(1), 46-53.

Sodik, M. A. (2018, September). Analysis of Improved Attitude of Youth in HIV/AIDS Prevention through the Provision of Health Education with Peer Education.

In The 2nd Joint International Conferences (Vol. 2, No. 2, pp.

495-502).

Tule, A. R., Siyoto, S., Dwianggimawati, M. S., &

Sodik, M. A. (2018). The Analysis Factors Affecting

(7)

Interest in Medication of Receipt Help Aid BPJS Participant in Balowerti Public Health Center Kediri City. Journal of Global Research in Public Health, 3(1), 68-75.

Al Annas, S. N. N., Indasah, I., Yudhana, A., &

Sodik, M. A. (2018). Analysis of Using Basic Material and Process on Organoleptic Result of Tempe Chips in Ngantru Trenggalek. Indonesian Journal of Nutritional Epidemiology and Reproductive, 1(1), 46-55.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh metode NHT dengan pendekatan saintifik mendapat penilaian dari aspek kelayakan materi sebesar presentase 4,3 dengan kategori sangat