• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - IAIN Repository - IAIN Metro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - IAIN Repository - IAIN Metro"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

Keadaan ini dapat dilihat dari hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 02 Batangharjo diperoleh data sebagai berikut: 3. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV untuk tahun pelajaran 2016/2017 masih sangat rendah. Berdasarkan rendahnya hasil belajar siswa, peneliti dan guru mencari solusi dengan memperbaiki proses pembelajaran.

Tabel 1 (Lampiran 1)
Tabel 1 (Lampiran 1)

Identifikasi Masalah

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi guru dalam mengaktifkan siswa yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain. Model pembelajaran ini dikembangkan oleh Lorna Curran, diantara keunggulan teknik ini adalah siswa menemukan pasangan saat mempelajari suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan, oleh karena itu model pembelajaran Make A Match dapat membantu memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran. hasil belajar siswa dapat memenuhi kriteria. Melalui model pembelajaran Make A Match diharapkan dapat merangsang siswa untuk dapat terlibat dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa tercapai sesuai dengan tujuan.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan bukti bahwa siswa telah melakukan proses pembelajaran, Nashar berpendapat bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran”. Ranah kognitif biasanya berkaitan dengan kemampuan intelektual seseorang, hasil belajar kognitif melibatkan siswa dalam proses berpikir seperti kemampuan mengingat, memahami, menerapkan dan mengevaluasi. Evaluasi hasil belajar adalah suatu proses penentuan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar, yang tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor internal, yaitu faktor yang timbul dari diri siswa itu sendiri yaitu: 1) Faktor fisik, seperti kesehatan dan kecacatan. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang muncul dari luar diri anak seperti keluarga, sekolah dan masyarakat. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas mengenai pendapat hasil belajar, dapat dipahami bahwa perlu adanya perhatian secara menyeluruh dari guru untuk terus memperhatikan kondisi siswa, karena banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

Model Cooperative Learning

  • Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
  • Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
  • Langkah-langkah Model Cooperative Learning Tipe Make A Match
  • Keunggulan dan Kekurangan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Make A Match
  • Tujuan Pengajaran IPA
  • Ruang Lingkup IPA
  • Materi IPA

Model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match adalah model pembelajaran dengan mencari pasangan yang menggunakan kartu dalam aplikasinya yang dapat menarik perhatian siswa. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match, siswa diharapkan menguasai proses pembelajaran sehingga tercapai keberhasilan belajar. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match memiliki kelebihan dan kekurangan.

Hipotesis Tindakan

Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya bergantung pada variabel lain, biasanya dilambangkan dengan (Y). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya pada mata pelajaran (Y). Berdasarkan uraian di atas, dapat kita pahami bahwa hasil belajar adalah nilai-nilai yang diperoleh siswa melalui tindakan belajar di akhir proses pembelajaran berupa angka yang menentukan berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar.

Setting Lokasi

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

Tindakan kelas yang dirancang harus benar-benar dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Tujuan yang ingin dicapai dengan materi ini adalah agar siswa dapat meningkatkan hasil belajar dalam bidang IPA. Pengamatan menekankan penerapan atau penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dan hasil belajar saintifik siswa.

Instrumen Penelitian

Teknik Analisis Data

Indikator Keberhasilan

Nilai minimum (KKM) mata pelajaran IPA dengan nilai ≥ 60 mencapai 75% pada akhir siklus dengan kategori sangat baik/optimal.

Deskripsi Lokasi Penelitian

  • Sejarah Singkat Berdirinya SD Negeri 2 Batangharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur
  • Beriman
  • Berilmu
  • Berprestasi
  • Letak Geografis SD Negeri 2 Batangharjo kecamatan Batanghari
  • Keadaan Sarana dan Prasarana serta Denah Lokasi SD Negeri 2 Batangharjo kecamatan Batanghari Batangharjo kecamatan Batanghari
  • Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa SD Negeri 2 Batangharjo kecamatan Batanghari kabupaten Lampung Timur
  • Struktur Organisasi SD Negeri 2 Batangharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur
  • Susunan Komite SD Negeri 2 Batangharjo kecamatan Batanghari kabupaten Lampung Timur kabupaten Lampung Timur

Kondisi sarana dan prasarana serta rencana lokasi SD Negeri 2 Batangharjo Kecamatan Batanghari Kecamatan Batangharjo Kecamatan Batanghari Kecamatan Batangharjo Kecamatan Batanghari. Sarana dan prasarana pendidikan di SD Negeri 2 Batangharjo Kecamatan Batanghari ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Kondisi Guru, Staf dan Siswa SD Negeri 2 Batangharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

Dalam proses belajar mengajar di SD Negeri 2 Batangharjo Kecamatan Batanghari terdapat tenaga pengajar dan bantuan tenaga administrasi, kondisi jumlah guru dan pegawai sebanyak 13 orang, dimana jumlah guru dan pegawai sudah terpenuhi. Struktur Organisasi SD Negeri 2 Batangharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur. Dari struktur di atas dapat diketahui tugas masing-masing menurut penjelasan kepala sekolah SD Negeri 2 Batangharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur sebagai berikut.

Kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh kepala tata usaha dan wakil kepala sekolah, serta mata pelajaran lain, yang ditunjuk oleh kepala sekolah kepada stafnya masing-masing untuk melaksanakan sesuai dengan bidang tugasnya. keahlian. Wakil kepala sekolah ini bertanggung jawab mewakili kepala sekolah, jika kepala sekolah berhalangan, maka ia bertanggung jawab atas kegiatan belajar mengajar di sekolah dan mengadakan pembagian tugas dan perencanaan kegiatan dalam belajar mengajar. merawat. Dari sekian banyak tugas yang disampaikan oleh penulis, dimana masing-masing tugas tersebut merupakan tanggung jawab sekolah SD Negeri 2 Batangharjo dan antar tugas saling berkaitan atau memiliki hubungan yang erat baik secara fungsional maupun administratif.

Samestelling van die Komitee vir SD Negeri 2 Batangharjo, Batanghari sub-distrik, Oos Lampung distrik, Oos Lampung distrik, Oos Lampung distrik.

Gambar 3  Struktur Organisasi
Gambar 3 Struktur Organisasi

Deskripsi Hasil Penelitian

Pelaksanaan Siklus I

Pada tahap elaborasi, guru menyediakan bahan dan media penunjang kegiatan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Kemudian guru meminta siswa untuk mencari jawaban yang sesuai dengan kartu yang dimiliki masing-masing siswa. Setelah itu, guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran dari materi yang disampaikan.

Pada tahap elaborasi, guru menyediakan bahan dan media penunjang kegiatan dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match. Kemudian guru meminta siswa untuk mencari jawaban yang sesuai dengan kartu yang dipegang masing-masing siswa. Kemudian guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran dari materi yang disampaikan.

Kondisi siswa pada siklus I pertemuan kedua mulai membaik, siswa mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan cukup baik, meskipun masih ada beberapa siswa yang berani bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahaminya. Sebelum guru melanjutkan materi, guru mengulas kembali materi sebelumnya dengan mengajukan pertanyaan agar siswa mengingat materi yang dipelajari pada pertemuan yang lalu. Kemudian guru memotivasi siswa dengan memusatkan konsentrasi dan perhatian siswa pada mata pelajaran yang akan dipelajari.

Guru memberikan bimbingan kepada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match.

Tabel 6 (Lampiran 8)  Hasil Belajar Siswa Siklus I  No  Indikator
Tabel 6 (Lampiran 8) Hasil Belajar Siswa Siklus I No Indikator

Pelaksanaan Siklus II

Kondisi siswa pada pertemuan pertama siklus II cukup baik, siswa memperhatikan dan antusias mengikuti pembelajaran karena sudah memiliki pemahaman tentang perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap negara yang dijelaskan pada siklus I. 2) Majelis 2 (kedua). Guru mengulas materi sebelumnya dengan mengajukan pertanyaan agar siswa mengingat materi yang telah dipelajarinya. Pada tahap konfirmasi, guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa tentang materi yang belum dipahami, kemudian menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

Keadaan siswa pada pertemuan kedua II. siklusnya bagus, banyak siswa yang antusias ingin maju ke depan kelas tanpa diminta oleh guru. Guru mengulas materi yang lalu dengan pertanyaan agar siswa mengingat materi yang telah dipelajarinya. Pada tahap konfirmasi, guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa tentang materi yang belum mereka pahami, kemudian melengkapi materi yang telah dipelajari.

Keadaan siswa pada pertemuan ketiga II. siklus sangat baik, banyak siswa yang aktif dan memahami materi yang disampaikan. Data hasil belajar ditunjukkan oleh hasil poin pre-test dan post-test pada akhir II. gelar yang diterima oleh 35 siswa IV. Terdapat peningkatan pada hasil posttest siklus II, nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 45.

Berdasarkan observasi observer pada kegiatan siklus II pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match ditemukan lebih baik dari pada siklus I, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut.

Tabel 7 (Lampiran 9)  Hasil Belajar Siswa Siklus II
Tabel 7 (Lampiran 9) Hasil Belajar Siswa Siklus II

Pembahasan

Hasil Belajar Siswa

I Pretest Posttest Pretest Posttest

Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Make A Match Terhadap Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Siswa Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Siswa

Berdasarkan observasi penerapan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match pada kelas IPA. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 02 Batangharjo Batanghari Lampung Timur tahun pelajaran 2016/2017. Berdasarkan analisis data pada Siklus I diperoleh rata-rata hasil ketuntasan siswa mencapai 62,85% pada Siklus I dan 77,14% pada Siklus II, dengan persentase peningkatan sebesar 22,73%.

Berdasarkan identifikasi peningkatan hasil belajar siswa, maka dapat dikemukakan bahwa penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena model Cooperative Learning tipe Make A Match merupakan model pembelajaran dengan mencari pasangan dalam penerapannya menggunakan kartu sehingga dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa aktif dan terlibat dalam belajar. ikut. proses. Berdasarkan pemaparan di atas dapat dinyatakan bahwa penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SDN 2 Batangharjo Kabupaten Batanghari tahun ajaran 2016/2017. .

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Batangharjo tahun ajaran 2016/2017 dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA khususnya pada mata pelajaran pokok. perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap lahan, diantaranya siswa yang tuntas pada siklus I 62,85% dan mengalami peningkatan sebesar 22,73% pada siklus II sehingga persentasenya naik menjadi 77,14%, hasil belajar siswa mencapai yang ditentukan. Target KKM 60, pada akhir siklus persentase hasil KKM yang didapat sebesar 77,14%.

Saran

Jenis pembelajaran Make a Match ini membuat siswa lebih interaktif dan menarik perhatian siswa sehingga dapat membantu siswa memahami materi IPA. Diharapkan kepala sekolah lebih memberikan motivasi kepada guru IPA yang akan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dalam proses belajar mengajar. Diharapkan siswa mendapatkan cara belajar yang baru sehingga siswa lebih tertarik untuk memahami materi melalui usaha sendiri dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan daya pikir siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Materi Ajar

  • Pendahuluan
  • Kegiatan Inti
  • Penutup

Guru menyediakan bahan dan media penunjang kegiatan dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match berupa kartu. Guru memberikan kartu berisi pertanyaan kepada kelompok pertama dan kedua dan memberikan kartu jawaban kepada kelompok ketiga dan keempat.

Sumber dan Media Belajar

Jelaskan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (hujan, angin, gelombang laut, sinar matahari, gempa bumi, dan letusan gunung berapi).

Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran 4. Pendahuluan

  • Kegiatan Inti
  • Penutup

Setelah satu putaran, kartu dikocok lagi sehingga setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari putaran sebelumnya.

Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran

  • Pendahuluan
  • Kegiatan Inti
  • Penutup
  • Pendahuluan
  • Kegiatan Inti
  • Penutup
  • Pendahuluan
  • Kegiatan Inti
  • Penutup
  • Pendahuluan
  • Kegiatan Inti
  • Penutup

Guru menceritakan kejadian tsunami Aceh kepada siswa kemudian bertanya kepada siswa apa penyebab kejadian tersebut. Kemudian guru meminta siswa untuk mencari jawaban yang sesuai dengan kartu yang mereka miliki. Guru memberikan kartu berisi pertanyaan kepada kelompok pertama dan kedua serta kartu jawaban kelompok.

Tsunami adalah gelombang air laut yang begitu besar dan tinggi sehingga air laut mengalir deras ke daratan sepanjang pantai bahkan bisa mencapai jarak 5 kilometer, menghancurkan segala yang ada di darat. Keuntungan gunung meletus adalah setelah letusan berhenti, tanah yang terkena abu vulkanik dapat menjadi subur.

Gambar

Tabel 1 (Lampiran 1)
Gambar 3  Struktur Organisasi
Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus I
Tabel 6 (Lampiran 8)  Hasil Belajar Siswa Siklus I  No  Indikator
+4

Referensi

Dokumen terkait

x berjudul “Penggunaan Metode Cooperative Learning Tipe guided note taking Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Metro Timur