• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN 3 TEMPURAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN 3 TEMPURAN "

Copied!
213
0
0

Teks penuh

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE ROLE-PLAYING DI KELAS V Mata Pelajaran IPS SDN 3 TEMPURAN. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dengan instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran bermain peran. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa setelah penerapan metode pembelajaran role playing aktivitas belajar siswa meningkat.

Hal ini terlihat dari nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 59% dan siklus II sebesar 79%, meningkat sebesar 20%. Peningkatan keaktifan juga mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya pada ranah kognitif, hal ini terlihat dari ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 71% dan siklus II sebesar 82%, meningkat sebesar 11%. Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa penerapan metode pembelajaran role play pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN 3 Tempuran Lampung Tengah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Bapak Suhendi, M.Si. Pd dan Bpk. Tusriyanto M.Pd, selaku dosen pembimbing I dan II yang telah membimbing dan memotivasi saya dalam menyelesaikan tugas ini. Akla, M.Sc. Pd selaku Dekan Tarbiyah dan FKIP IAIN Metro, Nurul Afifah, M.Pd. I selaku ketua jurusan PGMI, Suhendi, M.Pd dan Tusriyanto, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan II yang siap memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses pembuatan skripsi.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Menurut Wina Sanjaya, kelemahan proses pembelajaran yang dikembangkan guru saat ini adalah proses pembelajaran hanya dilakukan sesuai dengan kemampuan guru, meskipun pada kenyataannya setiap guru memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Pendidikan dasar, khususnya pendidikan sekolah dasar, menentukan langkah selanjutnya seseorang dalam maju ke jenjang berikutnya. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 37 Pasal X, salah satu mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar (SD) adalah IPS (IPŠ).

IPS bertujuan untuk memperkenalkan konsep kehidupan sosial dan meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Rohmat Mulyana juga menambahkan bahwa IPS merupakan kajian ilmiah yang potensial untuk mengembangkan tugas belajar yang kaya nilai. Berdasarkan uraian kajian IPS dalam kerangka pendidikan dasar, diharapkan guru mampu menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada siswa sehingga mampu menciptakan hubungan yang harmonis dalam segala aspek kehidupan.

Keberhasilan pembelajaran tergantung pada keberhasilan guru dalam mengaktifkan siswanya melalui proses belajar mengajar yang didukung oleh sarana dan prasarana pengajaran, kurikulum serta metode dan strategi pembelajaran yang tepat. Selain itu guru menggunakan metode pengajaran yang tidak bervariasi, guru mendominasi penggunaan metode ceramah dan penugasan dalam proses pembelajaran.

Tempuran Tahun Pelajaran 2016/2017 KKM Jumlah

  • Identifikasi Masalah
  • Batasan Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Manfaat Penelitian
  • Penelitian yang Relevan
  • Aktivitas Belajar
    • Pengertian Aktivitas Belajar
    • Jenis-jenis Aktivitas Belajar
    • Manfaat Aktivitas dalam Pembelajaran
  • Hasil Belajar
    • Pengertian Hasil Belajar
    • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
    • Indikator Hasil Belajar
  • Metode Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing)
    • Pengertian Metode Bermain Peran (Role Playing)
    • Tujuan Penggunaan Metode Bermain Peran (Role Playing)
    • Kelebihan dan Kekurangan Metode Bermain Peran (Role Playing)
    • Langkah-langkah Metode Pembelajaran Bermain Peran
    • Alasan Pemilihan Metode Bermain Peran
  • Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
    • Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
    • Tujuan Pembelajaran IPS di SD/MI
    • Pokok Bahasan Pelajaran IPS dalam Penelitian
  • Hipotesis Penelitian
  • Variabel dan Definisi Operasional Variabel
    • Variabel Terikat
    • Variabel Bebas
  • Setting Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Prosedur Penelitian
    • Siklus I
    • Siklus II
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data
  • Indikator Keberhasilan

Berdasarkan pemaknaan permasalahan di atas, pembelajaran penelitian tindakan di kelas dengan metode bermain peran perlu ditingkatkan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 3 Tempuran Lampung Tengah. Menggunakan metode bermain peran (role playing) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 3 Tempuran pada mata pelajaran IPS. Dengan menggunakan metode role playing diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa berupa pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

Bedanya peneliti tidak menggunakan model pembelajaran tipe talk stick, melainkan metode bermain peran, sedangkan kesamaannya adalah variabel terikat atau yang diteliti adalah sama yaitu hasil belajar siswa. Berdasarkan indikator hasil belajar di atas, maka peneliti mengambil beberapa indikator untuk dijadikan ukuran keberhasilan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran role play pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri 3 Tempuran tahun 2016. / Tahun Pelajaran 2017 Hipotesis penelitian berdasarkan uraian tersebut adalah hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 3 Tempuran Lampung Tengah.

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas V SDN 3 Tempuran yang difokuskan pada ranah kognitif. Metode role play yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V khususnya mata pelajaran IPS di SDN 3 Tempuran tahun pelajaran 2016/2017. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis nilai hasil belajar siswa dengan metode role play.

Langkah-langkah untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa adalah jumlah siswa (∑×) dibagi jumlah siswa (n).

Tabel  2  Indikator Aktivitas
Tabel 2 Indikator Aktivitas

Tempuran Lampung Tengah 60

  • Deskripsi Data Hasil Penelitian
    • Pelaksanaan Siklus II

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi penggunaan metode role playing, untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif IPS kelas V di SD Negeri 3 Tempuran Lampung Tengah. Guru juga menjelaskan bahwa akan ada 1 role play oleh 1 kelompok dalam setiap pertemuan, sedangkan kelompok yang tidak memainkan peran memperhatikan role play dan berdiskusi untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Kelompok bermain peran disarankan menggunakan perlengkapan bermain peran yang telah disiapkan yaitu topi karakter.

Pada kegiatan pertama guru menjelaskan lanjutan materi persiapan kemerdekaan Indonesia dan rumusan dasar negara, dan kegiatan kedua bermain peran. Setelah kegiatan bermain peran, guru memimpin setiap kelompok secara bergiliran dalam kegiatan diskusi. Beberapa hal yang diamati antara lain aktivitas guru dan aktivitas siswa saat pembelajaran menggunakan metode role play.

Kegiatan Pembelajaran Guru dengan Metode Bermain Peran Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru diamati dengan menggunakan lembar observasi pada siklus I sesi I dan II saat pembelajaran dengan metode bermain peran berlangsung. Adapun data hasil observasi kegiatan pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Role Play siklus I dapat dilihat dalam bentuk grafik 1 berikut ini. Selain aktivitas yang dilakukan oleh guru, aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan metode role playing juga diamati melalui lembar observasi aktivitas siswa yang telah disiapkan oleh peneliti bekerja sama dengan guru kelas V SD Negeri 3 Tempuran.

Saat bermain peran di pertemuan 1, siswa terlihat kurang percaya diri, sering tertawa dan mengulang kalimat yang ada di naskah, sehingga perlu waktu untuk mengulang adegan dengan baik. Berikut data hasil belajar ranah kognitif terkait penggunaan metode bermain peran pada mata pelajaran IPS kelas V SDN 3 Tempuran tentang persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara. Pada tahap ini peneliti merencanakan menggunakan metode pembelajaran bermain peran berdasarkan refleksi pada pembelajaran siklus 1. Proses pembelajaran pada siklus 2 terdiri dari 2 kali pertemuan.

Sebelumnya guru menjelaskan lagi tentang role play yang akan dilakukan dan perkiraan waktunya Guru kembali menjelaskan bahwa dalam setiap pertemuan akan ada 1 role play dari 1 kelompok, sedangkan kelompok yang tidak role play memperhatikan bermain peran dan berbicara tentang pekerjaan pada lembar kerja siswa (LKS). Data hasil observasi kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran role playing siklus II dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut. Aspek memotivasi siswa, memberikan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk belajar, memberikan petunjuk dalam bermain peran, memberikan pengingat dan bimbingan kepada siswa yang kurang memperhatikan saat pembelajaran dan bermain peran sesuai dengan waktu yang diberikan mengalami peningkatan dan mendapat nilai baik di siklus. II.

Gambar 4. Guru menjelaskan materi pelajaran
Gambar 4. Guru menjelaskan materi pelajaran

Menggunakan Metode Bermain Peran (Role Playing)

Tempuran

  • Pembahasan
    • Analisis Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Siklus I dan II Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Siklus I dan II
    • Analisis Data Aktivitas Siswa Siklus I dan II
    • Analisis Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

Ketuntasan belajar siswa pada Siklus II tidak terlepas dari peningkatan yang besar pada aktivitas siswa. Pada tahap refleksi siklus II, guru menerapkan metode pembelajaran bermain peran dengan baik. Setelah diterapkannya metode pembelajaran role play, antusiasme siswa terhadap proses pembelajaran IPS mulai meningkat.

Analisis data hasil observasi kegiatan pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Bermain Peran (role playing) Siklus I dan II Pembelajaran Bermain Peran (Role playing) Siklus I dan II Pembelajaran Bermain Peran (Role playing) Siklus I dan II. Berdasarkan analisis data observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran bermain peran yang dilakukan pada siklus I dan siklus II di SD Negeri 3 Tempuran pada tahun pelajaran, aktivitas pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran bermain peran mengalami peningkatan. pada tabel 15 di bawah ini. Dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode role playing mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II.

Selanjutnya rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan metode pembelajaran role play dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini. Pada siklus I yang hanya sebesar 59%, pada siklus II keaktifan siswa memperhatikan penjelasan guru sebesar 83% dan mengalami peningkatan sebesar 24. Aspek mencari dan memberi pendapat mengalami peningkatan sebesar 21%, masing-masing pada siklus I. meningkat 44% pada siklus II menjadi 65%.

Hal ini juga ditunjukkan pada I. dan II. siklus untuk indikator keterlibatan siswa dalam pembelajaran sesuai dengan metode yang digunakan. Aspek ini meningkat sebesar 20%, yaitu sebesar 68% pada siklus I dan sebesar 68% pada siklus II. siklus sebesar 88%. Sehingga untuk indikator keikutsertaan siswa dalam pembelajaran sesuai dengan target metode pembelajaran yang diinginkan tercapai yaitu rata-rata aktivitas siswa meningkat pada siklus I ke siklus II, hal ini dikarenakan bermain peran merupakan metode baru yang digunakan dan setiap siswa ingin mencoba ini.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Tempuran tahun ajaran 2016/2017 dengan menggunakan metode pembelajaran bermain peran pada siklus I dan siklus II. Peningkatan tersebut terjadi karena pelaksanaan pembelajaran pada siklus II lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Berdasarkan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran bermain peran (role play) pada pembelajaran IPS, menunjukkan hipotesis dalam penelitian ini adalah Hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 3 Tempuran Lampung Tengah tahun ajaran 2016/2017 dapat ditingkatkan melalui metode role play.

PENUTUP

Simpulan

Saran

  • Standar Kompetensi
  • Kompetensi Dasar
  • Indikator
  • Tujuan Pembelajaran Kognitif
  • Materi Pokok
  • Metode Pembelajaran
    • Kegiatan Awal
    • Kegiatan Inti
  • Sumber dan Media Belajar
  • Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif
    • Afektif
  • Skenario Pembelajaran Pertemuan kedua
    • Kegiatan Akhir
  • Sumber dan Media Pembelajaran
  • Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif
    • Kegiatan Awal
  • Pra pembelajaran
  • Kegiatan Pembelajaran

Cari tahu tanya jawab tentang tokoh-tokoh yang terlibat dalam persiapan kemerdekaan Indonesia dan pembentukan dasar negara c. Pada pertemuan hari ini, saya membuat proposal tertulis dan lisan tentang Dasar-Dasar Kebangsaan. Sebelum sidang kedua, BPUPKI membentuk panitia kecil untuk menerima usul dan pendapat tentang dasar negara.

Pada masa perhatian majelis (reses), yaitu pada tanggal 22 Juni 1945, diadakan rapat panitia 9 dan anggota BPUPKI, dimana panitia kecil membuat naskah dan mempresentasikan pembukaan dasar negara. Soekarno : “Oke komisi 9 sudah menyusun undang-undang dasar negara yang disebut PIAGAM JAKARTA atau Piagam Jakarta”.

Gambar  tokoh
Gambar tokoh

Kejadian Menjelang Detik-Detik Proklamasi )

Ir. Soekarno : “Salah satu anggota yang lain, kita sepakat dengan isi pembukaan UUD.

Gambar

Tabel  2  Indikator Aktivitas
Gambar 3  Denah Lokasi
Gambar 4. Guru menjelaskan materi pelajaran
Gambar 7. Guru menjelaskan materi pelajaran.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Metode pembelajaran role playing yang menggunakan pola permainan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar siswa pun semakin meningkatnya dengan

v ABSTRAK PENGGUNAAN METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VI SD NEGERI BUMI RAHAYU TAHUN PELAJARAN 2017/2018