• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI SMA IT BAITURRAHMAN BUNTOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI SMA IT BAITURRAHMAN BUNTOK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1185 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI SMA IT

BAITURRAHMAN BUNTOK

Ira Rafida Kusasi

Pendidikan Profesi Guru IAIN Palangka Raya Email [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar siswa yang masih kurang dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) disebabkan kurangnya konsentrasi siswa dalam pembelajaran ketika guru menyampaikan materi, proses pembelajaran yang belum efektif sehingga beberapa siswa cepat merasa bosan dengan materi yang disampaikan.

Tujuan dari penelitian ini yaitu: pertama, mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Role Playing pada Pendidikan Agama Islam dengan materi hormat dan patuh kepada orang tua. Kedua, mengetahui apakah penggunaan metode Role Playing dapat peningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dengan materi hormat dan patuh kepada orang tua.

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari II siklus. Masing-masing siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara. Dokumen dan tes. Untuk analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, bahwa aktivitas peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan metode bermain peran menunjukkan peningkatan yang memuaskan. Kedua, bahwa respon peserta didik terhadap proses pembelajaran dengan penerapan metode bermain peran pada materi hormat dan patuh kepada orang tua, menunjukkan peserta didik merasa senang dan mudah memahami materi yang diterapkan penelitin. Ketiga, bahwa hasil belajar peserta didik kelas XI SMA IT Baiturrahman Buntok Tahun Pelajaran 2022/2023 mengalami peningkatan.

Kata Kunci : Peningkatan, Hasil Belajar, Metode Role Playing.

PENDAHULUAN

(2)

1186 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Yang didalamnya memuat proses, cara ataupun perbuatan mendidik. Dengan pendidikan, suatu individu dapat menumbuhkan serta mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.1

Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar. Pendidikan dan pembelajaran pada tingkat ini memberikan penakanan peletakan pondasi dalam penyiapan generasi manusia yang mampu menghadapi era terkini. Dalam pendidikan dasar ada beberapa komponen pelajaran yang harus dikuasai siswa, salah satunya adalah Pendidikan Agama Islam. Tujuan kurikuler dalam Pendidikan Agama Islam sebagaimana tertuang dalam standar PAI SMA/MA2 adalah untuk menumbuhkembangkan akidah peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya, mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

Berdasarkan hasil hasil studi awal yang telah dilakukan peneliti pada kelas XI SMA Islam Terpadu Baiturrahman Buntok pada tanggal 10 November 2022 bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam terdapat beberapa masalah, salah satunya adalah hasil belajar yang masih rendah. Menurut data yang didapatkan peneliti dari hasil ulangan harian terakhir yang dilakukan, menunjukan bahwa masih banyak siswa yang memperoleh nilai ulangan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 70. Tercatat 12 dari 26 siswa yang ada di kelas XI yang memperoleh nilai di atas KKM, sedangkan 14 siswa lainnya belum memperoleh nilai di atas KKM yang sudah ditetapkan.

Dengan demikian tingkat keberhasilan belajar siswa kelas XI adalah 63%, dengan presentase belum tercapai 37%. Ada beberapa faktor penyebab hasil belajar siswa kurang maksimal. Diantaranya faktor tersebut yaitu kurangnya konsentrasi siswa dalam pembelajaran ketika guru menyampaikan materi, proses pembelajaran yang belum efektif sehingga beberapa siswa cepat merasa bosan dengan materi yang disampaikan, selain itu karena sebagian

(3)

1187 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

siswa akan anak panti asuhan sebagian sibuk mengikuti kegiatan habsyi dan sebagian tidak terkontrol bermain games sampai larut malam (bergadang) sehingga siswa belum mampu dalam mengatur waktu antara kegiatan di sekolah dan di rumah yang menjadikan siswa sering merasa bosan dan mengantuk ketika proses pembelajaran.

Selain dari beberap permasalahan yang diketahui oleh penulis sebagaimana disebutkan di atas, permasalahan lain diketahui oleh penulis melalui observasi ditemukan gejala-gejala dalam proses pembelajaran, yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Gejala- gejala tersebut antara lain: a) Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru; b) Siswa tidak mampu mengikuti petunjuk yang diberikan guru; c) Siswa merasa bosan dan kurang perhatian ketika pembelajaran sedang berlangsung; d) Kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran karena guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran (teacher center); e) Kurangnya minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.

Permasalahan tersebut diharapkan dapat diatasi diantaranya dengan cara guru menerapkan model dan teknik pembelajaran yang inovatif sehingga mampu menciptakan suasana kelas aktif dengan melibatkan partisipasi antar- siswa dalam proses pembelajaran. Alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa salah satunya adalah role playing.

Metode pembelajaran role playing menurut M. Anas3 adalah metode yang ditujukan untuk mengekspresikan hubungan-hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya, sehingga secara bersama-sama siswa dapat mengeksplorasi perasaan, sikap, nilai dan berbagai strategi pemecahan masalah. Dalam role playing siswa sebagai subjek pembelajaran, secara aktif melakukan praktik bersama teman- temannya. Karena metode ini pada dasarnya adalah permainan dengan melibatkan seluruh siswa, maka metode ini dapat memberikan kesenangan pada siswa dengan tanpa menghilangkan nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan. Diharapkan dengan menggunakan metode pembelajaran model role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi hormat dan patuh kepada orang tua.

Berdasarkan gambaran di atas peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Menggunakan Metode Role Playing di SMA IT Baiturrahman Buntok”.

METODOLOGI PENELITIAN

(4)

1188 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Subjek penelitian ini adalah 30 siswa dari seluruh siswa kelas XI SMA IT Baiturrahman Buntok tahun ajaran 2022/2023. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan November tahun 2022 di SMA IT Baiturrahman Buntok Komplek Masjid Agung Baiturrahman Buntok Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah.

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sudjana4 mengemukakan bahwa penelitian merupakan penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris. Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh pendidik untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya.

Menurut Sanjaya5 penelitian tindakan adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebut.

Nurhafit Kurniawan6 memaparkan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan peneliti dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki mutu serta kualitas proses pembelajaran di kelas. PTK berfokus pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas(silabus materi, dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar).

Penelitian tindakan kelas menggunakan bentuk siklus, dimana dari setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan, pengamatan/observasi dan refleksi. Rancangan penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang terdiri dari II siklus. Masing- masing siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Gambaran atas siklus tersebut sebagai berikut:

1. Perencanaan

Hal-hal yang perlu disiapkan dalam tindakan ini yaitu:

a. Mengidentifikasi masalah, mendiagnosis masalah dan mengembangkan pemecahan masalah.

b. Menyiapkan perangkat pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

c. Menyiapakan bahan dan alat pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

d. Menyiapkan soal yang akan digunakan sebagai tes formatif.

e. Menyiapkan instrumen penelitian atau pengumpulan data penelitian.

2. Tindakan

Hal-hal yang harus dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

(5)

1189 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

a. Melaksanakan apa yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Menyiapkan alat peraga, bahan dan lembar kegiatan siswa.

c. Mengadakan presensi siswa.

d. Menggunakan tahap-tahap pembelajaran melalui metode Role Playing.

e. Siswa mengerjakan tes formatif.

3. Obervasi

Dalam obervasi ini peneliti mencatat secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung dalam pembelajaran. Sehingga peneliti dapat mengetahui hasil belajar siswa baik secara kognitif maupun afektif.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan analisis enterpretasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari hasil obeservasi atau pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan, unsur-unsur yang diamati pada siklus, kemudian guru merefleksikan hasil analisis tersebut untuk merencanakan tindakan selanjutnya.

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data sebanyak 4 teknik, yaitu; Pertama, Observasi. Observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah dicapai.7 Observasi merupakan kegiatan pengamatan atau peninjauan secara cermat. Obserasi ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung situasi lingkungan atau tempat penelitian. Teknik ini dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi mengenai kondisi belajar siswa pada saat mata pelajaran PAI, model ataupun metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, penerapan metode role playing, serta kondisi dan sarana prasarana sekolah. Kedua, Wawancara, Wawancara adalah percakapan atau tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan, informasi maupun data. Adapundalam wawancara dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data tentang perkembangan hasil penelitian yang dilakukan, seperti pencapaian serta kendala dari penelitian yang dilakukan. Ketiga, Dokumentasi. Dokumentasi yaitu teknik yang digunakan untuk memperoleh data mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian melalui dokumen- dokumen, catatan, gambar, kutipan, buku, dan bahan referensi lain. Keempat, Tes. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Tes hasl belajar ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diterapkan metode role playing. Peneliti membuat tes tertulis yang diberikan kepada siswa setiap akhir siklus.

Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KBM yang telah ditentukan yaitu 75. Dengan demikian, siswa

(6)

1190 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

dikatakan tuntas mencapai KBM jika perolehan nilai siswa ≥ 75. Sebaliknya, siswa dikatakan belum tuntas KBM apabila perolehan nilai siswa < 75.

Selanjutnya untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolak ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal. Supriadi8 mengemukakan bahwa suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tesebut ≥ 85%

siswa telah tuntas belajarnya.

HASIL PENELITIAN

Hasil dalam penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus- siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas.

Paparan data disesuaikan dengan permasalahan penelitian yang mencakup data perencanaan dan proses pembelajaran. Data perencanaan berupa persiapan mengajar tertulis berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Data proses pembelajaran pelaksanaan hormat dan patuh kepada orang tua dengan metode bermain peran.

Dalam penelitian ini diuraian berdasarkan pada data yang dikumpulkan peneliti. Data tersebut diambil melalui pengamatan dan dokumen sebagai cacatan lapangan sesuai latar proses pembelajaran berlangsung berikut wawancara, hasil tes, uraian data dan temuan-temuan penelitian pada masing- masing siklus pembelajaran diuraikan sebagai berikut:

1.

Deskripsi Pra Tindakan

Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mengadakan studi pendahuluan di SMA IT Baiturrahman Buntok pada tanggal 1 November 2022. Peneliti menjumpai kepala sekolah untuk menyampaikan maksud peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas di kelas XI SMA IT Baiturrahman Buntok. Kepala sekolah menyambut baik dan menyetujui kegiatan tindakan kelas yang akan dilakukan, apalagi selama ini belum pernah diadakan kegiatan penelitian, khususnya penelitian tindakan kelas. Pada kesempatan itu juga peneliti memohon izin kepada kepala sekolah atas segala kegiatan yang relevan dengan kegiatan tindakan kelas, misalnya menggunakan sarana dan prasarana yang ada di sekolah.

2.

Diskripsi Pelaksanaan Siklus 1 (Pertama)

Siklus I (pertama) penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan tanggal 5 November 2022, dengan jumlah peserta didik sebanyak 30 orang yang terdiri dari 21 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk materi patuh dan hormat kepada orang tua dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.

Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus I (pertama) adalah:

(7)

1191 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

a. Perencanaan (persiapan)

Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yang akan dipersiapkan pada siklus I (pertama), sebagai berikut:

1) Mempersiapkan materi bahan ajar, dengan materi pokok

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan pembelajaran bermain peran 3) Menyiapkan lembar kerja peserta didik.

4) Menyiapkan daftar nama-nama kelompok.

5) Menyusun instrumen penelitian:

a) Lembar observasi aktiviatas peserta didik dengan tujuan melihat keadaan peserta didik pada saat proses pembelajaran dilaksanakan.

b) Menyiapkan perangkat soal untuk evaluasi hasil belajar peserta didik.

c) Menyiapkan lembar angket respon peserta didik dengan maksud menjaring respon peserta didik terhadap pembelajaran bermain peran.

b. Pelaksanan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I (pertama) dilaksanakan tanggal 5 November 2022, dengan jumlah peserta didik sebanyak 30 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar.

Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama dua jam pelajaran yaitu 2x45 menit yang dibagi dalam tiga tahap, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir atau penutup.

1). Kegiatan Awal (10 menit)

Pada tahap awal ini peneliti masuk kelas, dengan memberi salam “ assalamu`alaikum” lalu peserta didik menjawab salam

“wa`alaikumussalam warohmatullahi wabarakatuh”. Kemudian mengondisikan kelas dengan menyapa kabar peserta didik terlebih dahulu, dan meminta peserta didik untuk merapikan pakaian, meja, kursi dan perangkat kelas yang masih belum rapi dan memeriksa kebersihan kelas. Kemudian peneliti duduk dan selanjutnya peserta didik yang dipimpin oleh ketua kelas melakukan pekerjaan harian yang sudah terbiasa di sekolah yaitu menyiapkan kelas, mengucapkan salam dan berdoa sebelum pelajaran dimulai. Setelah peserta didik mengucapkan salam dan berdoa peneliti mengabsen peserta didik satu persatu.

(8)

1192 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Selanjutnya peneliti menuntun peserta didik untuk menyiapkan kursi dan meja tamu di depan kelas serta membagi kelompok peserta didik. Setelah menyiapkan kursi dan meja, peneliti menyuruh peserta didik kembali duduk, kemudian peneliti menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran yang dipelajari hari ini yaitu hormat dan patuh kepada orang tua dengan menggunakan bermain peran.

2). Kegiatan Inti (70 menit)

Kegiatan inti ini, peneliti menjelaskan materi hormat dan patuh kepada orang tua, membaca ayat-ayat yang berkenaan dengan materi.

Setelah menjelaskan materi peneliti memperagakan materi. Selanjutnya peneliti menjelaskan langkah-langkah metode bermain peran serta lima kelompok peserta didik untuk memerankan materi. Peneliti memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih peran mereka masing-masing.

Peserta didik mulai bermain peran tentang hormat dan patuh kepada orang tua. Sementara peneliti membimbing dan mengamati peran peserta didik. Setelah memerankan materi, penulis mengadakan evaluasi.

3). Kegiatan Penutup (10 menit)

Pada kegiatan penutup peneliti menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan menunjuk seorang peserta didik untuk merefleksi materi yang telah dibahas.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dengan menggunakan metode bermain peran, dapat disimpulkan :

1. Aktivitas peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan metode bermain peran menunjukkan peningkatan yang memuaskan. Hal ini terlihat dari hasil persentase peserta didik pada siklus I (pertama) 74,7%, pertemuan siklus II (kedua) menjadi 84,1%.

2. Respon peserta didik terhadap proses pembelajaran dengan penerapan metode bermain peran pada materi hormat dan patuh kepada orang tua, menunjukkan peserta didik merasa senang dan mudah memahami materi yang diterapkan penelitin.

3. Hasil belajar peserta didik kelas XI SMA IT Baiturrahman Buntok Tahun Pelajaran 2022/2023 mengalami peningkatan untuk kategori sangat baik dari 36,7 % pada tes akhir pertemuan pertama menjadi 80% pada tes akhir pada pertemuan kedua.

(9)

1193 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

DAFTAR PUSTAKA

Anas, Muhammad. 2014. Mengenal Metodologi Pembelajaran. Pasuruan : Pustaka Hulwa.

Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Dikmenum.

Dkk, Sri Lahir. 2017. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN. Surakarta : Jurnal Edunomika, Vol. 01, No.01.

Kemdikbud. 2017. Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Jakarta : Balitbang Kemendikbud.

Kemdikbud. 2017. Pendidikan Agama ISlam dan budi Pekerti. Jakarta : PT Gramedia.

Kemdikbud. 2018. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal.(https://pklk.gtk.kemdikbud.go.id/webpage/show_pdf_article/ar tikel/2e174 67891f7c933dbaa00e1459d23db3fe4f.

Kurniawan, Nurhafit. 2017. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta : CV Budi Utama.

Mursid. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Kerja Kelompok Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN No. 4 Parigi. Parigi : Jurnal Kreatif Online, Vol. 1, No.01.

Rasimin, R. 2018. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis Kualitatif.

Yogyakarta : Mitra Cendekia.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Sinar. 2018. Metode Active Learning: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa. Yogyakarta : CV Budi Utama.

Supardi. 2013. Model Pembelajaran Portofolio: Strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Inspiratif, Kreatif dan Menyenangkan. Salatiga : STAIN Press.

Triyanto, Agus. 2013. Pengaruh Metode Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Hasil Belajar Ipa Pada Konsep Penggolongan Hewan. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Yonny, Acep, dkk. 2014. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Familia.

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) https://kbbi.lektur.id/pendidikan. diakses pada t anggal 20 November 2022.

(10)

1194 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

2Lismina, Pengembangan Kurikulum, (Ponorogo : Uwais Inspirasi Indonesia, 2017), h.10

3 M. Anas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, (Pasuruan: Pustaka Hulwa, 2014), h.51

4Rasimin, R., Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis Kualitatif, (Yogyakarta : Mitra Cendekia, 2018), h. 4

5Sanjaya, Wina., Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan.(Jakarta: Kencana, 2013), h. 149.

6Kurniawan, Nurhafit., Penelitian Tindakan Kelas (PTK), (Yogyakarta : CVBudi Utama, 2017), h. 8

7Yonny, Acep, dkk., Menyusun Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta : Familia, 2014), h. 58.

8Mursid., Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Kerja Kelompok Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN No. 4 Parigi. (Parigi : Jurnal Kreatif Online, Vol. 1, No.01, 2013), h. 113.

Referensi

Dokumen terkait

penerapan metode role playing mampu meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD Negeri Kayen 01 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati

Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan metode role playing mampu meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD Negeri

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan hasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing materi pokok

Hasil penelitian ini maka penggunaan metode Role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Sambi Boyolali pada mata pelajaran IPS materi

Hasil dari penerapan metode Role Playing pada mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji dalam meningkatkan Motivasi Belajar siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Yaspuri

Implementasi model role playing untuk meningkatkan pembelajaran pendidikan agama Islam di SMPN 2 Wonorejo adalah sebuah pembelajaran yang menggunakan model yang

melakukan penelitian dengan judul: “ Metode Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN

EFEKTIVITAS METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SD NEGERI 2 SINDANGKASIH KECAMATAN BEBER KABUPATEN CIREBON SKRIPSI