• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id

© Copyright 2017

PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

Normayanti1

Abstrak

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh kebijkan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Alat analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda (baik secara simultan maupun parsial). Sampel penelitian 8 perusahaan food and beverage dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan variabel kebijakan hutang (DER), kebijakan dividen (DPR) dan profitabilitas (ROE) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Dari pengujian secara parsial hanya profitabilitas yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan kebijakan hutang dan kebijakan dividen secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci : Nilai Perusahaan, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas

Pendahuluan

Indonesia tergolong negara dengan jumlah penduduk tinggi dengan tingkat konsumsi masyarakat yang terus meningkat. Hal ini menjadikan Indonesia dikenal sebagai target investasi para investor untuk menanamkan modalnya di suatu perusahaan. Meredupnya kinerja perusahaan sektor lain mendorong investor mulai mencari alternatif investasi pada sektor yang masih bisa tumbuh. Salah satunya adalah sektor konsumsi. Sektor konsumsi yang menarik salah satunya adalah sektor makanan dan minuman (food and beverage). Beberapa tahun sebelumnya, perusahaan-perusahaan sektor konsumsi Indonesia dikenal tahan terhadap krisis yang sempat terjadi. Pada saat krisis, kinerja dan pergerakan sahamnya memang ikut menurun, tapi tidak begitu signifikan. Setelah itu, kinerja perusahaan ini bisa dapat pulih dengan begitu cepatnya. Sektor konsumsi di Bursa Efek Indonesia salah satunya adalah perusahaan makanan dan minuman (food and beverage).

1

(2)

Sepanjang tahun 2014 hingga 2015, kinerja penjualan sektor makanan dan minuman masih mencatatkan kenaikan. Rata-rata pertumbuhan penjualan emiten-emiten ini masih cukup tinggi dan mengalami pertumbuhan yang yang positif (www.seputarforex.com). Industri makanan dan minuman memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri makanan dan minuman. Pada tahun 2015, pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 8,16% atau lebih tinggi dari pertumbuhan industri non migas sebesar 5,21% (www.kemenperin.go.id).

Melemahnya nilai tukar rupiah menjadikan harga bahan baku perusahaan meningkat. Hal ini membuat perusahaan semakin besar dalam menggunakan hutang demi membiayai kegiatan perusahaan. Tingkat suku bunga yang tinggi juga dapat menurunkan laba bersih suatu perusahaan. Penurunan laba bersih mengakibatkan laba per saham juga menurun terkait dengan pembagian dividen kepada pemegang saham sehingga menyebabkan para investor menarik investasinya pada saham dan memindahkannya pada investasi berupa tabungan ataupun deposito yang bunganya lebih tinggi dan cenderung lebih aman. Hal ini mempengaruhi harga saham, harga saham perusahaan yang menurun juga menyebabkan nilai perusahaan menjadi menurun. Perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang besar dengan penjualan yang terus meningkat setiap tahunnya menjadikan sahamnya tergolong bagus. Hal ini karena laba perusahaan yang tinggi akan sangat mempengaruhi pandangan investor sehingga membuat harga saham meningkat. Harga saham yang semakin baik tentunya akan menjadikan nilai perusahaan juga ikut meningkat.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2015”.

Rumusan Masalah

a. Apakah kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

b. Apakah kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas secara simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas secara parsial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(3)

Kerangka Dasar Teori Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji, dan menganalisis bagaimana seorang manajer keuangan mempergunakan sumber daya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana dengan tujuan memberikan profit atau kemakmuran pemegang saham dan keberlanjutan usaha perusahaan (Fahmi, 2012:2).

Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan perusahaan kepada pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan menilai posisi keuangan perusahaan (Sutrisno, 2012:9).

Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (Mulyawan, 2015:113).

Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka panjang dan modal sendiri yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan (Fahmi, 2012:184).

Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen berhubungan dengan penentuan besarnya persentase laba bersih yang dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham apakah laba akan dibagi semua atau ditahan dalam bentuk laba ditahan (Sudana, 2011:167).

Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang bekerja di dalamnya yaitu modal sendiri dan modal asing berupa hutang (Sutrisno, 2012:16).

Nilai Perusahaan

Memaksimalkan nilai perusahaan atau kekayaan bagi pemegang saham, bagi perusahaan yang sudah go public tercermin pada harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan di pasar modal (Sudana, 2011:8).

Teori Hubungan Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

Kebijakan dividen akan memiliki pengaruh pada tingkat penggunaan hutang suatu perusahaan karena adanya keharusan bagi perusahaan untuk menyediakan sejumlah dana. Profitabilitas yang baik bisa membayar dividen kepada pemegang saham. Perusahaan yang memliki laba akan mempertimbangkan apakah laba yang diperolehnya akan diberikan semua atau sebagiannya ditahan. Hal ini akan berimplikasi pada naik turunnya harga saham perusahaan di pasar modal serta nilai perusahaan di mata masyarakat.

(4)

Y = a+ + + + e Metode Penelitian

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk membuktikan bahwa data yang dipergunakan berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal (Thoifah, 2015: 221).

Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika ada korelasi yang tinggi antara variabel independen tersebut, maka hubungan antara variabel independen dan variabel dependen menjadi terganggu (Thoifah, 2015:221).

Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variasi variabel pada semua pengamatan. Jika varian dari residualnya tetap, maka tidak ada heteroskedastisitas (Priyatno,2010:84).

Uji Autokorelasi

Uji Autukorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual (anggota) pada serangkaian pengamatan dengan pengamatan lain yang tersusun dalam suatu periode tertentu pada model regresi (Thoifah, 2015:222).

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Sugiyono, 2007:250). Maka dalam penelitian ini persamaan regresinya sebagai berikut :

Dimana:

Y = Nilai perusahaan a = Konstanta

= Koefisien regresi = Kebijakan struktur modal = Kebijakan dividen = Profitabilitas e = standar error Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi merupakan angka yang menunjukkan keeratan hubungan dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi antara variabel secara bersama sama atau lebih variabel lain. Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Pada penelitian ini digunakan analisis korelasi dengan metode Pearson (Sugiyono,2007:214).

(5)

Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar variasi dalam variabel independen atau bebas mampu menjelaskan secara bersama–sama variabel dependen atau terikat (Sujarweni, 2015:228).

Uji Hipotesis Uji Simultan (Uji F)

Uji F dimaksudkan untuk menguji model regresi atas pengaruh seluruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen (Thoifah,2015:223). Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS dengan derajat keyakinan sebesar 95 % atau α =5 % adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan profitabilitas secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ ≠ b3 ≠ 0, artinya kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan profitabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

1) Jika signifikansi > 0,05 dan < maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.

2) Jika signifikansi < 0,05 dan > maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima

Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial juga didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS dengan derajat keyakinan sebesar 95

% atau α =5 % (Thoifah,2015:223) adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

1) Jika signifikansi > 0,05 (5%) dan < maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.

2) Jika signifikansi < 0,05 (5%) dan maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov Test dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(6)

Berdasarkan grafik normal p-plot diatas dapat dilihat bahwa data tersebar disekitar garis diagonal, maka dapat dikatakan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

Uji Multikolinieritas

Hasil uji multikolinieritas dengan menggunakan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel Uji Multikolinieritas

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Sumber : Data diolah 2017

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Nilai Perusahaan Kebijakan

Hutang

Kebijakan Dividen

Profitabilitas

N 32 32 32 32

Normal Parametersa,b

Mean 415,9688 88,7500 30,1713 18,0019

Std. Deviation 268,78274 43,80823 20,82625 8,42441 Most Extreme

Differences

Absolute ,163 ,136 ,204 ,103

Positive ,163 ,105 ,204 ,103

Negative -,112 -,136 -,157 -,091

Kolmogorov-Smirnov Z ,922 ,770 1,154 ,585

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,364 0,594 0,139 0,883

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data diolah 2017

Berdasarkan tabel diatas, nilai signifikansi variabel nilai perusahaan, kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas > 0,05 sehingga dapat disimpukan bahwa data berdistibusi normal.

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 14,565 126,561 0,115 0,909

Kebijakan Hutang -0,202 0,768 -0,033 -0,262 0,795 0,837 1,195 Kebijakan Dividen -1,411 1,547 -0,109 -0,912 0,369 0,913 1,095

Profitabilitas 25,65 4,027 0,804 6,371 0,000 0,824 1,214

(7)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser dan scatterplot dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini :

Tabel Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 164,227 81,026 2,027 0,052

Kebijakan Hutang -0,106 0,492 -0,044 -0,215 0,832

Kebijakan Dividen -0,926 0,990 -0,182 -0,934 0,358

Profitabilitas -0,290 2,578 -0,023 -0,113 0,911

a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber : Data diolah 2017

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi ketiga variabel independen > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas.

Berdasarkan grafik scatterplot diatas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 0,795a 0,633 0,593 171,41898 2,048

a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Sumber : Data diolah 2017

(8)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai DW sebesar 2,048.

Karena nilai DW terletak antara du dan (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat autokorelasi.

Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Berdasarkan analisis regresi linier berganda diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut :

Tabel Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 14,565 126,561 0,115 0,909

Kebijakan Hutang -0,202 0,768 -0,033 -0,262 0,795

Kebijakan Dividen -1,411 1,547 -0,109 -0,912 0,369

Profitabilitas 25,657 4,027 0,804 6,371 0,000

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan Sumber : Data diolah 2017

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa persamaan regresi linier berganda yang diperoleh dari hasil analisis yaitu :

Berdasarkan persamaan regresi diatas maka dapat diartikan sebagai berikut : a. Konstanta

Konstanta sebesar 14,565 menunjukkan jika kebijakan hutang ( ), kebijakan dividen ( ) dan profitabilitas ( ) sama dengan nol, artinya jika tidak ada kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas maka nilai perusahaan akan tetap sebesar 14,565.

b. Koefisien Regresi -202

Koefisien variabel independen ( ) pada tabel diatas menunjukkan angka -202. Berarti bahwa apabila kebijakan hutang mengalami kenaikan 1 poin, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar -202.

c. Koefisien Regresi -1,411

Koefisien variabel independen ( ) pada tabel diatas menunjukkan angka -1,411. Berarti bahwa apabila kebijakan dividen mengalami kenaikan 1 poin, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar -1,411.

d. Koefisien Regresi 25,657

Koefisien variabel independen ( ) pada tabel diatas menunjukkan angka 25,657. Berarti bahwa apabila profitabilitas mengalami kenaikan

Y = 14,565 - 202 - 1,411 + 25,657

(9)

1 poin, maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 25,657.

Koefisien Korelasi (R)

Hasil uji koefisien korelasi dan determinasi dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel Koefisien Korelasi dan Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 0,795a 0,633 0,593 171,41898

a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Sumber :Data diolah 2017

Dalam output SPSS Model Summaryb diatas diperoleh nilai R sebesar 0,795. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

Koefisien Determinasi (R²)

Dalam output SPSS Model Summaryb diatas diperoleh nilai R² Adjusted sebesar 0,593. Koefisien ini menunjukkan bahwa 59,30% variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas. Sedangkan sisanya sebesar 40,70 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model penelitian ini.

Uji Hipotesis Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh seluruh variabel independen kebijakan hutang (DER), kebijakan dividen (DPR) dan profitabilitas (ROE) secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel nilai perusahaan (PBV). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai yang disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 1416803,912 3 472267,971 16,072 0,000b

Residual 822765,057 28 29384,466

Total 2239568,969 31

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

b. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang Sumber : Pengolahan data hasil penelitian 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa diperoleh nilai

adalah 16,072 dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai Ftabel dengan derajat bebas pada taraf signifikansi 0,05 adalah sebesar 2,947. Dari hasil perhitungan menunjukkan Fhitung> Ftabel yaitu 16,072 > 2,947 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan yang sama juga bisa diperoleh dengan membandingkan

(10)

nilai sig. dengan taraf signifikansi Karena nilai sig. < α yaitu 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel kebijakan hutang (DER), kebijakan dividen (DPR) dan profitabilitas (ROE) terhadap variabel nilai perusahaan (PBV) secara parsial. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai yang disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 14,565 126,561 0,115 0,909

Kebijakan Hutang -0,202 0,768 -0,033 -0,262 0,795

Kebijakan Dividen -1,411 1,547 -0,109 -0,912 0,369

Profitabilitas 25,657 4,027 0,804 6,371 0,000

Dependent Variable: Nilai Perusahaan Sumber : pengolahan data hasil penelitian 2017

Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas dapat diketahui bahwa pengaruh kebijakan hutang (DER), kebijakan dividen (DPR) dan profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV) sebagai berikut :

Perolehan nilai signifikansi untuk variabel kebijakan hutang adalah sebesar 0,795 dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Nilai signifikansi sebesar 0,795>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa diterima dan ditolak. Bila dilihat dari hasil perhitungan < yaitu -0,262<1,701 maka disimpulkan bahwa diterima . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kebijakan hutang (DER) terhadap nilai perusahaan (PBV) food and beverage.

Perolehan nilai signifikansi untuk variabel kebijakan dividen adalah sebesar 0,369. Nilai signifikansi sebesar 0,369 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa diterima dan ditolak. Bila dilihat dari hasil perhitungan

< yaitu -0,912<1,701 maka diterima dan ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kebijakan dividen (DPR) terhadap nilai perusahaan (PBV) food and beverage.

Perolehan nilai signifikansi untuk variabel profitabilitas adalah sebesar 0,000. Nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

diterima. Bila dilihat dari hasil perhitungan >

yaitu 6,371 >1,701 maka diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV) food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015.

(11)

Pembahasan

Pengaruh kebijakan hutang (DER), kebijakan dividen (DPR) dan profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan hutang (DER),kebijakan dividen (DPR) dan profitabilitas (ROE) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Hasil tersebut sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Hidayat (2013), Cahyanto (2013), Lestari (2013) dan Mayogi (2016).

Hal ini sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa keterkaitan antara kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas akan sangat mempengaruhi nilai perusahaan di masyarakat. Kebijakan dividen akan memiliki pengaruh pada tingkat penggunaan hutang suatu perusahaan, kebijakan dividen yang stabil akan menyebabkan adanya keharusan bagi perusahaan untuk menyediakan sejumlah dana guna membayar dividen.

Perusahaan yang memliki laba setiap tahunnya akan mempertimbangkan apakah laba yang diperolehnya akan dibagikan menjadi dividen atau menjadi laba ditahan. Laba perusahaan yang tinggi dianggap menarik bagi apara investor atau pemegang saham untuk menanamkan modalnya. Hal ini mempunyai implikasi pada naik turunnya harga saham perusahaan dan nilai perusahaan.

Pengaruh kebijakan hutang (DER) terhadap nilai perusahaan (PBV) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan hutang (DER) tidak mempengaruhi nilai perusahaan (PBV) food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil tersebut sama dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mayogi (2016) bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Miller and Modigliani (MM) yang mengakui tidak adanya hubungan dari pendanaan dan investasi. Dalam arti bahwa menggunakan utang atau tanpa utang tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai perusahaan karena pemegang saham lebih memperhatikan terkait bagaimana perusahaan menghasilkan laba.

Penggunaan hutang yang berlebih akan memperbesar risiko perusahaan dalam menghasilkan laba dan menyebabkan keraguan pemegang saham terhadap kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya. Hal ini akan berimplikasi pada laba bersih yang diperoleh perusahaan sehingga akan menurunkan nilai perusahaan.

Pengaruh kebijakan dividen (DPR) terhadap nilai perusahaan (PBV) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Hasil tersebut sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gayatri (2014). Hal ini juga sesuai dengan teori yang dividend irrelevance.

(12)

Menurut teori dividend irrelevance, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan atau laba, sedangkan bagaimana membagi arus pendapatan menjadi dividen dan laba ditahan tidak memengaruhi nilai perusahaan. Kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan karena pemegang saham maupun investor lebih menginginkan dividen tersebut dijadikan laba ditahan saja. Para pemegang saham cenderung tidak ingin menerima dividen sehingga laba tersebut dapat dijadikan modal perusahaan untuk melakukan kegiatan operasi atau membelanjai investasi perusahaan. Modal yang digunakan perusahaan tersebut diharapkan mampu menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Sehingga diharapkan nantinya dividen yang akan didapatkan oleh para pemegang saham semakin besar pula.

Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas mempengaruhi nilai perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Hasil tersebut sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Cahyanto (2013), Lestari (2013) dan Mayogi (2016). Hal ini juga sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa profitabilitas atau laba adalah tolok ukur yang memiliki pengaruh dalam menentukan tingkat nilai perusahaan di mata para pemegang saham maupun investor.

Profitabilitas yang dihasilkan perusahaan menjadi penentu baik buruknya kinerja keuangan suatu perusahaan. Apakah laba yang diperoleh akan diberikan semua atau sebagiannya ditahan mempunyai implikasi pada naik turunnya harga saham atau nilai perusahaan. Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan karena para pemegang saham dan investor melihat bagaimana perusahaan mempergunakan modalnya didalam menjalankan kegiatan operasinya. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan akan menghasilkan laba. Laba yang tinggi akan sangat mempengaruhi pandangan investor terkait kinerja keungan suatu perusahaan sehingga membuat harga saham menjadi meningkat. Harga saham yang semakin baik tentunya akan menjadikan nilai perusahaan juga ikut meningkat.

Penutup

Secara simultan diperoleh hasil bahwa kebijakan hutang (DER), kebijakan dividen (DPR), dan profitabilitas (ROE) mempunyai pengaruh yang signifkan terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Sedangkan secara parsial diperoleh hasil bahwa kebijakan hutang (DER) dan kebijakan dividen (DPR) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015, dan profitabilitas (ROE) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015.

(13)

Bagi perusahaan food and beverage disarankan dapat memperhatikan kebijakan hutang dan kebijakan dividennya dikarenakan penggunaan hutang yang berlebih serta pembagian dividen kepada pemegang saham mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan juga disarankan meningkatkan profitabilitas karena hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi para investor dan pemegang saham untuk melakukan menanamkan sahmnya pada suatu perusahan.

Bagi pemegang saham disarankan dalam memberikan penilaian terhadap suatu perusahaan sebaiknya juga memperhatikan faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan Begitu pula bagi para investor harus melihat kondisi keuangan perusahaan sebelum menanamkan sahamnya terutama seberapa besar penggunaan hutang, pembagian dividen dan tingkat profitabilitas yang diperoleh perusahaan.

Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan lebih banyak variabel lain sebagai variabel independen yang mempengaruhi nilai perusahaan, menggunakan lebih banyak ukuran variabel tidak terbatas hanya satu saja. Peneliti dapat pula menambah sampel perusahaan selain sektor food and beverage serta periode pengamatan yang lebih lama agar diharapkan hasil penelitian semakin lebih baik lagi.

Daftar Pustaka Sumber Buku :

Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab, Alfabeta, Bandung

Mulyawan, Setia. 2015. Manajemen Keuangan, Pustaka Setia, Bandung Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, MediaKom, Yogyakarta

Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori Dan Praktik, Erlangga, Jakarta

Sujarweni, V.Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi, Pustaka Baru Press, Yogyakarta

Sunyoto, Danang. 2013. Analisis Laporan Keuangan untuk Bisnis, CAPS (Center of Academic Publishing Service), Yogyakarta

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi, Ekonisia, Yogyakarta

Thoifah, I’anatut. 2015. Statistika Pendidikan Dan Metode Penelitian Kuantitatif, Madani, Malang

Wahyudiono, Bambang. 2014. Mudah Membaca Laporan Keuangan, Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup), Jakarta

Sumber Skripsi dan Jurnal :

Cahyanto, Setiawan Ari.“ Pengaruh Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

(14)

2010-2013)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 11 No. 1 Juni 2014| Universitas Brawijaya Malang

Gayatri, Ni Luh Putu Rassri. “ Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI”. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana Vol 3, No 6 (2014).

Hidayat, Azhari. 2013“Pengaruh Kebijakan Hutang Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Journal of Financial Management and Analysis, pp.63-74. Universitas Negeri Padang

Lestari, Rosi Setiana. 2013.“ Pengaruh Kebijakan Utang, Kebijakan Deviden, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)”. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung

Mayogi, Dien Gusti. “Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen Dan Kebijakan Utang Terhadap Nilai Perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011- 2013)”.Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi : Volume 5, Nomor 1, Januari 2016. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya

Dewanti, Wenny Rizky. 2016 “Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, Dan Net Profit Margin Terhadap Price Earnings Ratio (Studi Empiris pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)”.Skripsi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Hidayah, Ridho. 2013 “Pengaruh Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Serta Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi Manjemen Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda.

Sumber Internet :

http://www.idx.co.id/id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantah unan.aspx

http://www.idx.co.id/id/beranda/publikasi/ringkasankinerjaperusahaantercat at.aspx

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/factbook.aspx

www.economy.okezone.com/article/bank-indonesia-mempertahankan- tingkat-suku-bunga-acuan-sebesar-7,50%

www.neraca.co.id/article//depresiasi-rupiah-tekan-industri-makanan-dan- minuman

http://katadata.co.id/berita/2015/09/16/harga-makanan-minuman-akan-naik- jika-dolar-tembus-rp-15-ribu

Referensi

Dokumen terkait

"A contribution to understanding the effects of curing temperature on the mechanical properties of mine cemented tailings backfill", Engineering Geology, 20100810 Publicat ion

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di