PENGARUH KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL TERHADAP ''EARNING PER SHARE'' PADA
PT MATAHARI PUTRA PRIMA
DI JAKARTA
Oleh
:WISHNU OEMAR NIM :
11194040JURUSAN MANAJEMEN EAKUUTAS EKO}.IOMI
IJNIVERSITAS WIDYA KARTIKA
SURABAYA
r
998
ABSTRAK
salah
satuyang
mendasaripara
psrnegangsaham dalam
suatuperseroan
adalah
EarningPer
Share (EPS) -vang merupakancermin
dari kemampuan perusahaan dalarn mencapai kemakmruanbrg para
pemegangsatram. Tingkat EPS
ini
bagaimanapunjuga
akan dipenganrhi oleh besarnya Earning After Taxesdan jurnlah
lembar saham yang dikeluarkan perusahaan.Karena.sudah menyangkut dongan jurnlah lembar \saham yang akandikeluarkan
maka
hal ini
akan berhubungan langsrurg dengan kebijakan stniktur modalyang
diambil
oleh perusahaan.Di sinilah
peranan kebijakan struktur modalmeqjadi penting dan harus diperhatikan secara serius
,
karena menyangkutpemenuhan dana bagi perusahaan yang bersangkrrtan.
Sebagaimana
diketahui
bersama bahwaPT
MatahariPutra
Prima merupakanbagan dari
Grup Matahari yang merupakan. salah satu perusahaanyang bergerak
di
bidang retail yang' terkemukadi
Indonesia. Pada saatini,
Perseroanmemiliki 7L toko
cabangyang terletali
di pe.nrjuru tanah air.Pertumbuhan yang begitu pesat
ini
bagaimanapun menuntut suatu kebutuhandana yang cukup besar
danhal ini
mernerlul<an penanganan kebiiakan struktur modal yang serius.Hal ini 'yang
mendasari mengapa penulis ingin meneliti pengarutr kebijakan struktur' terhadap EPS padaPT
Matahari PutraPrima berdasarkan data-data sekunder selama
3
tahun terakhir (!995,1996,dan L997)
melalui studi kepustakaandi
Br.usa Efek Surabaya @ES).Karena
stnrktur modal merupakansuatu
perbandingan antara modal pinjaman dengan modal sendiri.Dari struknr
modalini
nantinya akan 'dapat diketahui tingkat Earning Per Share (EPS) Perseroan. Untuliitu
data keuangan selama3 tahrur
terakhirini nantinya akan
dihitung berdasarkan Analisa Pengujian Hipotesa, AnalisaEB[-EPS,
dan konsep konsenatif,Dad hasil
perhitungan denganteknik di
atas, maka terbukti bahwa rentabilitas ekonomi Perseroan temyata di bawatr tingkat suku bunga atas bebanhutang
yang di
tanggung Perseroan. Kondisiini
menuntuI Perseroan untuklebih
menggantungkan sumberdana dari modal
sendiri agar tetap survivedalarn
persainganketat
saatini. Harus
diakui bahwapada
tahun 1997 ,Perseroan mengalarni kenrgian besar aliibat dampah
dari
krisis moneter yang melanda Indonesia dan negara-negara Asiapada umunnya
sehingga rurtuk memperoleh sumber dana dari sektor pinjamun bukan masalah mudah. Adalahpenting untulc bertahan dengan menggunakan
modal
sendiri sebagai alternatifutama
sumber dana ag;N dapat diperoleh tingkutEps
yang baik,
padaRentabilitas Modal Sendiri yang baik pula.
vl1