• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA GURU

(Pada Guru di SMAM 1 Kota Malang, Jawa Timur)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh :

Mohamad Fathanudin Abas 21601081599

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN 2020

(2)

2

(3)

ABSTRAK

Tujuan dilakukannya penelitian ini yakni menguji dan menganalisis pengaruh kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja guru di SMAM 1 Kota Malang, Jawa Timur baik secara parsial maupun secara simultan atau bersama-sama. Populasi dan sampel yang digunakan adalah seluruh guru di SMAM 1 Kota Malang yang berjumlah 43 orang. Pengumpulan data melalui kuisioner. Analisis data pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 21. Teknik pengambilan sampel menggunakan penyebaran angket dengan penilaian skala rikert dan teknik pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji t.

Hasil yang didapatkan dari dilakukannya pengujian dan analisis menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja guru, sedangkan kecerdasan spiritual berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru. Pengujian secara bersama-sama menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru.

Kata Kunci : Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Kinerja Guru.

(4)

ABSTRACT

The purpose of this study was to discuss and analyze emotional intelligence, and spiritual intelligence on teacher performance in SMAM 1 Kota Malang, East Java both partially and simultaneously or together. The population and sample used were all teachers in SMAM 1 Kota Malang, East Java who collected 43 people. Data collection through questionnaires. Data analysis in this study used SPSS version 21. The sampling technique used a questionnaire with a scale scale rikert and data testing techniques used in this study using validity test, reliability test, normality test, classic assumption test, multiple linear regression analysis, and t test.

The results obtained from the evaluation and analysis show that emotional intelligence is positively insignificant towards teacher performance, while spiritual intelligence has a significant positive effect on teacher performance.

Testing intellectual intelligence, and spiritual intelligence has a significant positive effect on teacher performance.

Keywords:Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence, Teacher Performance.

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 8

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 10

2.2 Tinjauan Teori ... 12

2.2.1 Kinerja Guru ... 12

2.2.2 Kecerdasan Emosional ... 18

2.2.3 Kecerdasan Spiritual ... 22

2.3 Kerangka Konseptual ... 26

2.4 Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian ... 29

3.1.1 Jenis Penelitian ... 29

3.1.2 Lokasi Penelitian ... 29

3.1.3 Waktu Penelitian ... 29

3.2 Populasi dan Sampel ... 29

3.3 Definisi Konsep dan Operasional Variabel ... 30

3.4 Sumber dan Metode Pengumpulan Data ... 33

(6)

3.5Metode Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 41

4.1.1 Gambaran Umum SMAM 1 Kota Malang ... 41

4.1.2 Deskripsi Responden ... 45

4.1.3 Distribusi Jawaban Responden ... 54

4.2 Hasil Penghitungan Statistik ... 54

4.2.1 Uji Instrumen ... 54

4.2.2 Uji Normalitas ... 56

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 57

4.2.4 Uji Asumsi Klasik ... 58

4.2.4 Uji Hipotesis ... 60

4.3 Implikasi Penelitian ... 62

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 66

5.2 Keterbatasan ... 67

5.3 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 71

(7)

Daftar Tabel

Tabel 4.1 Deskripsi Kinerja Guru ... 46

Tabel 4.2 Deskripsi Kecerdasan Emosional ... 48

Tabel 4.3 Deskripsi Kecerdasan Spiritual ... 51

Tabel 4.4 Uji Validitas ... 54

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas ... 55

Tabel 4.6 Uji Normalitas ... 56

Tabel 4.7 Analisis Regresi Linier Berganda ... 57

Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas ... 58

Tabel 4.9 Uji Hetero Skedastisitas ... 59

Tabel 4.11 Uji Statistik t ... 61

(8)

Daftar Gambar

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ... 27 Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMAM 1 Kota Malang ... 44

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan diartikan sebagai sebuah proses pengubahan, baik sikap, maupun perilaku seseorang atau kelompok orang yang berisi usaha-usaha yang mendewasakan manusia melalui sebuah upaya yaitu pengajaran dan pelatihan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan secara spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak yang mulia, serta keterampilan-keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara

Sumber daya manusia dapat disebut sebagai kekuatan pokok dan utama dalam organisasi, karena sumber daya manusialah yang berperan sebagai penggerak sekaligus pengendali organisasi untuk mencapai visi, misi dan tujuan. Pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi itu sendiri tentu tidak lepas dari kinerja sumber daya manusia yang ada didalam organisasi dimana baik dan buruknya kinerja dapat mempengaruhi langsung representasi organisasi. Dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang unggul, sekolah memegang peran sebagai wadah untuk mendidik dan mengelola potensi-potensi yang ada dalam diri sumber daya manusia dan menjadikannya mampu bersaing dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompetitif. Hal ini tentu

(10)

2 harus seirama dengan peningkatan kinerja dari tenaga pendidik agar dapat mendidik sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhannya.

Selain itu, kualitas pendidikan yang baik tidak lepas dari peran, kemampuan, kesiapan, dan kesungguhan guru dalam menjalankan proses belajar mengajar di sekolah

Dalam sekolah Sumber Daya Manusia (SDM) menempati kedudukan yang paling vital. Memang diakui bahwa biaya itu penting. Demikian pula sarana, prasarana dan teknologi. Namun ketersediaan sumber-sumber daya itu menjadi sia-sia apabila ditangani oleh orang-orang yang tidak kompeten dan kurang Komitmen

Dalam arti yang tradisional, konsep pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan terbatas pada urusan-urusan manajemen operatif, seperti mengelola data tenaga pendidik dan kependidikan (record keeping), penilaian kinerja yang bersifat mekanistik (mechanical job evaluation), kenaikan pangkat dan gaji secara otomatis (automatic merit increase).

Perhatian terhadap SDM pada masa kini mencakup aspek-aspek yang berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan tenaga pendidik dan kependidikan (fisik, emosional dan sosial), yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap cara-cara mereka bertugas, dan dengan sendirinya berpengaruh terhadap produktivitas mereka.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada masa kini memfasilitasi aktualisasi dan pengembangan kompetensi para tenaga pendidik dan kependidikan melalui program-program pengembangan dan pemberdayaan yang dilakukan secara sistematik. Pengembangan dan

(11)

3 pemberdayaan SDM merupakan bagian dari MSDM yang memiliki fungsi untuk memperbaiki kompetensi, adaptabilitas dan komitmen para tenaga pendidik dan kependidikan. Dengan cara demikian, sekolah memiliki kekuatan bukan saja sekedar bertahan (survival), melainkan tumbuh (growth), produktif (productive), dan kompetitif (competitive). Dan dalam proses demikian, dukungan SDM yang kuat melahirkan sekolah yang memiliki adaptabilitas dan kapasitas memperbaharui dirinya.

Pengembangan Sumberdaya manusia bertujuan menghasilkan kerangka kerja yang bertalian secara logis dan komprehensif untuk mengembangkan lingkungan dimana karyawan didorong belajar dan berkembang (Astuti, 2018).

Guru dengan kinerja yang baik mampu menciptakan situasi dalam proses belajar mengajar menjadi lebih kondusif, sehingga tujuan dari pendidikan seperti yang telah dijelaskan oleh undang-undang dapat tercapai. Dalam hal ini memegang peran penting sebagai faktor krusial dalam menentukan tinggi dan rendahnya mutu pendidikan, dimana tugas yang akan diemban akan semakin berat seiring perkembangan zaman.

Tidak cukup apabila guru hanya memiliki kecakapan akademik yang baik, akan tetapi ia juga harus memiliki kemampuan pengelolaan emosi yang matang dan pemaknaan serta pendalaman nilai-nilai kehidupan.

Menurut (Dewi, 2015).

Dalam memanajemen sebuah organisasi, kinerja menjadi persoalan yang mendapatkan perhatian lebih. Tidak cukup melihat kinerja sumber daya manusia hanya melalui bagaimana ia dapat

(12)

4 mengerjakan pekerjaannya, akan tetapi juga harus memperhatikan bagaimana ia dapat mengembangkan dan mengelola potensi-potensi dalam dirinya (Yuningsih, 2018) .

Sidanti, (2015), mendefinisikan kinerja sebagai hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanan tugasnya, yang kemudian dibandingkan dengan berbagai kemungkinan yang ada seperti standar hasil kerja, target atau sasaran, serta kriteria yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan. Sedangkan Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2008:7) menyatakan kinerja sebagai hasil dari pekerjaan yang berhubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.

Suksesnya pencapaian kinerja sumber daya manusia tidak lepas dari kemampuannya dalam melakukan self control. Semakin baik kemampuan seseorang dalam mengelola emosi, maka semakin baik pula kinerja yang akan dicapai. Kemampuan dalam mengelola diri dipengaruhi oleh kecerdasan yang disebut kecerdasan emosional (Milatus Sholihah, 2017)

Kecerdasan emosional mulai diperkenalkan oleh penelitinya yaitu David Goleman pada kisaran pertengahan tahun 90-an melalui karyanya yang berjudul “Emotional Intelligence”. Ia mengatakan bahwasannya kecerdasan intelektual (IQ), hanya berkontribusi sebanyak 20% dalam kesuksesan. Sedangkan 80% lainnya ditentukan oleh kekuatan-kekuatan lain diantaranya yaitu kecerdasan emosional atau emotional intelligence

(13)

5 (EQ) yang berupa kemampuan seseorang dalam memotivasi diri, mengatasi frustasi, mengatur suasana dan desakan dalam hati, termasuk kemampuannya dalam bekerja sama (Goleman, 2019).

Dalam praktiknya, meski kecerdasan emosional memiliki peran yang cukup penting dalam mempengaruhi kesuksesan, sumber daya manusia juga membutuhkan kecerdasan yang dapat mendorong dirinya untuk bertindak lebih kreatif dan merasa memiliki kebahagiaan sejati serta dapat menjiwai secara rohani setiap aktivitas atau pekerjaan yang ia lakukan. Disinilah peran dari kecerdasan spiritual dibutuhkan(Milatus Sholihah,2017).

Menurut Zohar dalam Nggermanto (2001:115) mengatakan bahwa

“kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar ego, atau jiwa sadar. Inilah kecerdasan yang kita gunakan bukan hanya untuk mengetahui nilai-nilai yang ada, melainkan juga untuk secara kreatif menemukan niali-nilai baru”. Pernyataan Zohar tersebut tidak menyatakan secara eksplisit mengenai kandungan nilai-nilai keagamaan yang dapat mempengaruhi kecerdasan spiritual seseorang, akan tetapi lebih kepada hal-hal yang bersifat rohani.

Selain berkaitan dengan nilai-nilai yang ada dalam kehidupan, kecerdasan spiritual berkaitan erat dengan pengalaman yang bersifat batiniah mengenai ketuhanan dalam diri seseorang. Sinetar dalam Nggermanto (2001:117) mendefinisikan kecerdasan spiritual “adalah kecerdasan yang mendapat inspirasi, dorongan, dan efektifitas yang

(14)

6 terinspirasi, theis-ness atau penghayatan ketuhanan yang didalamnya kita semua menjadi bagian”.

Dalam jurnal yang ditulis oleh Wigglesworth (2013:445) menyatakan, “a spiritually intelligent workplace offers a chance for people to live from their purpose and values, and to bring their best selves to work”. Maksud dari pernyataan tersebut yaitu bahwa lingkungan kerja yang bermuatan kecerdasan spiritual menawarkan sebuah kesempatan bagi seseorang untuk hidup dari tujuan dan nilai- nilai mereka yang kemudian dapat membuat mereka bekerja dalam kondisi terbaik mereka. Pernyataan tersebut membuktikan bahwasannya kecerdasan spiritual juga turut memberikan sumbangsih yang cukup besar dalam mempengaruhi kinerja seseorang dalam bekerja.

Selain itu, Khavari dalam Nggermanto (2001:117) menyatakan

“kecerdasan spiritual dapat ditingkatkan dan diturunkan. Akan tetapi, kemampuannya untuk ditingkatkan tampaknya tidak terbatas”. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwasannya kecerdasan spiritual dalam diri sumber daya manusia pada dasarnya dapat terus menerus ditingkatkan, termasuk dalam mewujudkan peningkatan kinerja.

Pada penelitian ini, peneliti menetapkan dua variabel yang perlu diketahui mengenai pengaruhnya terhadap kinerja guru, yaitu kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual karena keduanya merupakan hal yang melekat pada diri tiap-tiap sumber daya manusia

SMAM 1 Malang adalah objek dari penelitian ini. SMAM 1 Kota Malang merupakan Sekolah Menengah Atas naungan Muhamammadiyah.

(15)

7 SMAM 1 Kota Malang memiliki berbagai program pendidikan yang beragam, termasuk didalamnya yaitu pendidikan umum, agama, dan teknologi sebagai bentuk bekal keilmuan yang kokoh dalam menghadapi arus modernisasi dan globalisasi.

Berdasarkan uraian fenomena yang telah dipaparkan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Emosonal dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Guru” (Pada Guru di SMAM 1 Kota Malang, Jawa Timur).

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan ruang lingkup pembahasan yang digambarkan secara umum mengenai judul penelitian yang telah ditentukan oleh peneliti. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja guru?

b. Bagaimana pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja guru?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat penelitian berisi hal yang akan diketahui, didapat, atau dibuktikan dari permasalahan penelitian yang telah dirumuskan dan manfaat yang akan didapat oleh pihak-pihak terkait dari hasil penelitian yang dilakukan.

1.3.1 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja guru.

(16)

8 b. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan spiritual terhadap

kinerja guru.

1.3.2 Manfaat Penelitian

a. Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi, menambah wawasan dan informasi bagi dunia keilmuan dan penelitian yang berhubungan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia.

b. Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi instansi terkait dalam terciptanya kinerja yang lebih baik melalui metode kecerdasan emosional

dan kecerdasan spiritual.

(17)

9

(18)

67 BAB V

SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut:

5.1.1 Kecerdasan emosional, yang dibentuk berdasarkan indikator kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Indikator motivasi melalui pernyataan

“Motivasi diri adalah cara untuk mendapatkan hasil terbaik”

digambarkan tertinggi.

Kecerdasan spiritual, yang dibentuk berdasarkan indikator kejujuran, keterbukaan, mengenali diri sendiri, fokus pada kontribusi, dan spiritual non dogmatis. Indikator spiritual non dogmatis berupa kesadaran yang tinggi dengan pernyataan

“Saya memiliki kesadaran dalam mempelopori hal-hal baik”

digambarkan tertinggi.

Kinerja guru, yang dibentuk berdasarkan indikator perencanaan program pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan evaluasi atau penilaian pembelajaran. Indikator pelaksanaan kegiatan dan evalusai atau penilaian pembelajaran melalui pernyataan “Saya tepat waktu dalam menyampaikan materi berdasarkan kurikulum” dan “Saya melakukan evaluasi pembelajaran pada tiap pertemuan” digambarkan tertinggi.

(19)

68 5.1.2 Pengaruh kecerdasan emosinal terhadap kinerja guru SMAM 1

Kota Malang adalah berpengaruh negatif signifikan

5.1.3 Pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja guru SMAM 1 Kota Malang adalah berpengaruh positif signifikan .

5.2 Keterbatasan

Kendati penelitian ini telah dilakukan sesuai prosedur, akan tetapi masih terdapat beberapa keterbatasan, diantaranya yaitu:

5.2.1 Penelitian ini hanya dilakukan di SMAM 1 Kota Malang, tidak mencakup sekolah atau instansi lainnya yang berkedudukan setara, sehingga hasil dari penelitian ini hanya dapat dimanfaatkan oleh SMAM 1 Kota Malang saja.

5.2.2 Penelitian ini hanya menguji pengaruh dari variabel kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja guru, sementara masih terdapat banyak variabel-variabel lainnya yang memengaruhi kinerja guru yang dapat diteliti pengaruhnya oleh peneliti selanjutnya.

5.3 Saran

Saran yang dapat diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah:

5.3.1 Secara teoritis, hasil dari penelitian ini dianjurkan dapat digunakan untuk memberikan sumbangan pengetahuan baru dalam memperkaya wawasan penggunaan konsep teori kecerdasan spiritual yang bernilai positif signifikan, dalam mempengaruhi peningkatan kinerja guru, supaya tercipta kinerja yang lebih baik, terkhusus di SMAM 1 Kota Malang.

(20)

69 Bagi peneliti selanjutnya dengan topik yang tidak berbeda, disarankan untuk menambah atau menggunakan variabel- variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja guru, atau menggunakan lokasi penelitian lainnya sehingga dapat memperbaharui dan menyempurnakan penelitian ini.

5.3.2 Secara praktis, hasil dari penelitian yang telah dilakukan yaitu kecerdasan emosional dengan indikator kesadaran diri (self awareness) melalui pernyataan “Saya mengenali emosi dalam diri saya” dipersepsikan terendah. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan kepada guru di SMAM 1 Kota Malang agar lebih meningkatkan self awareness, yaitu dapat lebih mengenali dan mengidentifikasi tiap-tiap emosi yang muncul untuk kemudian dimanfaatkan dalam pengendalian diri sehingga menghasilkan kepercayaan diri dan peningkatan kemampuan yang kuat.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, kecerdasan spiritual dengan indikator keterbukaan melalui pernyataan

“Saya mudah memaafkan apabila orang lain berbuat salah”

dipersepsikan terendah. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan kepada guru di SMAM 1 Kota Malang untuk menanamkan keterbukaan yang tinggi baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, dapat melalui toleransi yaitu memiliki peresepsi apabila seseorang berperilaku terbuka maka ia termasuk berperan serta dalam jalan menuju kebaikan.

(21)

70

(22)

70

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, A. G. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual I-ESQ. Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta:

Penerbit Arga.

Amrullah. 2017. Pengaruh Religius dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri Bangun Jaya Kabupaten Musi Rawas. Al-Bahtsu:

Vol. 2 No. 1, Juni 2017.

Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Baharuddin & Esa N. Wahyuni. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruz Media.

Baharuddin & Rahmatia Zakaria. Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Peningkatan Kinerja Guru di SMA Negeri 3 Takalar Kabupaten Takalar.

Jurnal Idaarah Vol. 2 No. 1 Juni 2018.

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Budi, Setiyawan dan Waridin. 2006. Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiolog RSUP Dokter Kariadi. Semarang: JRBI. Vol 2. No 2.

Budihardjo, Muhammad. 2015. Panduan Praktis Menilai Karyawan. Jakarta:

Raih Asa Sukses.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multi Variate dengan Program IBM SPSS 19.

Edisi Kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Goleman, D. 2015. Kecerdasan Emosi: Mengapa Emotional Intelligence Lebih Tinggi Daripada IQ. Alih Bahasa: T. Hermany. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Harmoko, R. 2005. Kecerdasan Emosional. Jakarta: Binuscareer .

Hendriani, Susi & Raden Lestari Garnasih. Pengaruh Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Guru di SMAN 8 Pekanbaru.

Jurnal Ekonomi Vol. 21 No. 4 Desember 2013.

Holt, Svetlana & Steve Jones. Emotional Intelligence and Organizational Performance. Performance Improvement. Volume 44. Number 10. 2005 Indrianto, N. & Supomo, B. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi

& Manajemen. Ed. 1. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Mahsun, Mohammad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta:

BPFE.

(23)

71 Mangkunegara, Anwar Prabu AA. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar Prabu AA. dan Mela Pusptasari. Kecerdasan Emosi, Stres Kerja, dan Kinerja Guru SMA. Jurnal Kependidikan Vol. 45. No. 2.

November 2015.

Mathis, R. L. & J. H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerjemah: Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.

Mayer, J. D. & Salovey, P. 1997. What Is Emotional Intelligence?. Salovey. P. &

Sluyter, D. (Eds). Emotional Development and Emotional Intelligence:

Implication for Education. New York: Basic Book.

Nasseri, I. 2008. Strategi Pembelajaran Islam Berbasis P. A. I. K. E. M.

(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.

Semarang: Rasail Media.

Nggermanto, Agus. 2001. Quatum Quotient-Kecerdasan Quantum: Cara Praktis Melejitkan IQ, EQ, dan SQ Yang Harmonis. Bandung: Penerbit Nusantara.

Pratiwi, Rischa D. dkk. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecrdasan Spiritual, dan Kedisiplinan terhadap Kinerja Guru di Sekolah SMA Swasta di Kelurahan Porong, Sidoarjo. Jurnal Manajemen Branchmark Vol. 4 Issue. 3. 2018

Priyono, A. A. 2015. Analisis Data Dengan SPSS. Malang: BPFE Universitas Islam Malang.

Rachmawati, T. Dan S. Abdullah. (Ed). 2003. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya. Yogyakarta: Gava Media.

Rivai, Veitzhal & Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat untuk Meniai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Satriyono, Gandung & Pamadya Vitasmoro. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Kediri. 2018. EkoNiKa Vol.3 No. 1 April 2018.

Sholiha, M., Sunaryo, H., & Priyono, A. A. 2017. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Guru SMP An- Nur Bululawang-Malang. Jurnal Warta Ekonomi, Vol. 7 No. 17 Februari 2017

Stephen, R. C. 2005. The 8th Habit: Melampaui Efektifitas, Menggapai Keagungan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta.

(24)

72 Wibowo. 2008. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wigglesworth, Cindy . J. Neal (ed.), Handbook of Faith and Spirituality in the Workplace: Emerging 441 Research and Practice. New York: Springer Science+Business Media 2013.

Wirawan. 2009. Evaluasi Kerja Sumber Daya Manusia. Teori, Aplikasi, dan Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

Zohar, D. dan Marshall, I. 2007. SQ Kecerdasan Spiritual (Edisi Revisi 2007).

Bandung: Mizan Pustaka.

(25)

73

Gambar

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual  ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran kepada para SPG bagian fashion dengan kemampuan kecerdasan emosional yang tinggi agar dapat

Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan meneliti faktor lain yang dapat memengaruhi kepuasan kerja karyawan karena faktor kecerdasan emosional

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang mendasar bagi Perguruan Tinggi dalam rangka meningkatkan tingkat pemahaman mahasiswa fakultas

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka saran yang dapat diberikan kepada pihak PT Morich Indo Fashion II dari penelitian ini, yaitu 1) Terkait

Berdasarkan hasil pengujian pada bab - bab terdahulu, maka hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi implikasi teoritis sebagai berikut: motivasi intrinsik

Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran yang dibagi atas dua yaitu saran metodologis dan saran praktis. Saran teoritis dalam penelitian

Maka dalam penelitian ini peneliti mengambil judul untuk meneliti lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul : PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3 DAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1 Kepada para kepala sekolah SMP disarankan dapat menggunakan model ini agar