• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN FASILITAS BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU KELAS VIII SMP N 11 SIJUNJUNG

, Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

[email protected]

ABSTRACT

The results showed that: First Intellectual Intelligence students have a positive and significant impact on student achievement subjects IPS class VIII SMP N 11 Sijunjung, where the coefficient value of 0.576. And the value of tcount 5.779> ttable of 1.98238. It means Ha is accepted and H0 is rejected. Both Emotional Intelligence have positive and significant impact on student achievement of IPS class VIII SMP N 11 Sijunjung. Where indicated by the coefficient value of 0.116. And the value of tcount 3.181> ttable of 1. 98238.Artinya Ha accepted and H0 rejected. Third Spiritual Intelligence have positive and significant impact on student achievement of IPS class VIII SMP N 11 Sijunjung. Where indicated by the coefficient value of 0.142. And tcount value 4,100> ttable of. 1.98238 Ha accepted and H0

rejected. The four learning facilities have a positive and significant impact on the students' achievement in the subjects of Social Studies I class VIII SMP N 11 Sijunjung. Where indicated by the coefficient value of 0.208. And tcount 2.161> ttable of 1.98238 This means Ha accepted and H0 rejected. Fifth Intellectual Intelligence, Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence and Learning Facilities together have a positive and significant impact on student achievement in the subjects of IPS Class VIII SMP N 11 Sijunjung. Where obtained the value of Fcount 21,360> Ftable 2.45 with a significant level of 0.000 <α = 0.05. This means Ha is accepted and H0 is rejected.

Keywords: Learning Achievements, Intellectual Intelligence, Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence and Learning Facilities

PENDAHULUAN

Belajar merupakan kebutuhan bagi setiap individu, melalui belajar seseorang akan memiliki bakat pengetahuan, sikap, keterampilan seseorang juga akan mengalami perubahan dalam proses belajarnya, perubahan yang terjadi tersebut merupakan hasil belajar yang dapat diketahui melalui prestasi belajar yang dimiliki siswa tersebut.

Prestasi belajar siswa tercantum dalam hasil evaluasi yang diperoleh siswa, walaupun siswa diberi pelajaran yang sama akan tetapi prestasi yang akan dimiliki nya berbeda-beda. Kebanyakan dari siswa mengalami berbagai permasalahan dalam belajar seperti buruknya sikap dalam belajar, rendahnya motivasi belajar, kurangnya konsentrasi

(2)

dalam belajar, cenderung lambat dalam pengolahan bahan belajar, dan kurang maksimalnya pemanfaatan fasilitas belajar yang berkaitan pada rendahnya prestasi belajar siswa.

Pada tingkat SMP, penilaian hasil belajar dinyatakan dalam nilai ujian akhir semester yang mana menunjukkan kemajuan belajar siswa dari semester awal hingga akhir yang telah ditempuhnya.

Berdasarkan standar nilai yang telah diisyaratkan dalam kurikulum SMP N 11

Sijunjung yaitu kurikulum KTSP bahwa nilai minimal pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial adalah 80, maka hasil belajar siswa masih banyak yang belum mencapai standar Kriteria Ketentuan Minimum ( KKM) tersebut. Prestasi belajar siswa juga dapat dilihat dari hasil nilai UN siswa SMPN 11 Sijunjung.

Peringkat UN Sekolah se Kabupaten Sijunjung dari Tahun Ajaran 2016 sebagai berikut:

Tabel 1. Daftar Peringkat Nilai UN SMP Yang Akreditasi A Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung Tahun Ajaran 2015/2016

No Nama

Sekolah

Nilai Rata-Rata Ujian Nasional

2014-2015 2015-2016

Jumlah Rata- Rata

Pering kat

Jumlah Rata- Rata

Peringkat

1 SMPN 18

Sijunjung

213,33 53,33 2 218,03 54,51 1

2 SMPN 11

Sijunjung

222,60 55,65 1 207,29 51,82 2

Sumber : Dinas Pendidikan Muaro Sijunjung Tahun 2016

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa SMPN 18 Sijunjung mendapatkan nilai rata-rata UN tahun 2015 yaitu 53,33 dengan peringkat 2 dan tahun 2016 yaitu 54,51 dengan peringkat 1, sedangkan SMP Negeri 11 Sijunjung mendapatkan nilai rata-rata UN tahun 2015 yaitu 55,65 dengan peringkat 1 dan tahun 2016 yaitu 51,82 dengan peringkat,

sehingga penulis memilih objek penelitian di SMP Negeri 11 Sijunjung untuk mengetahui apa permasalahan sehingga Peringkat UN SMPN 11 Sijunjung menurun, dan dapat juga kita lihat nilai UN SMPN 11 Sijunjung selama lima tahun terakhir dibawah ini:

(3)

Tabel 2: Daftar Rangking Nilai UN SMP N 11 Sijunjung Tahun Pelajaran 2011-2016.

No Nama Sekolah Tahun

Ajaran

Rata-

Rata UN Rangking

1 SMP N 11 Sijunjung 2011/2012 55,89 13

2 SMP N 11 Sijunjung 2012/2013 55,41 10

3 SMP N 11 Sijunjung 2013/ 2014 55,71 11

4 SMP N 11 Sijunjung 2014/2015 55,65 8

5 SMP N 11 Sijunjung 2015/2016 51,82 12

Sumber:Dinas Pendidikan Muaro Sijunjung Tahun 2016

Gambar 1: Histogram Rangkin Nilai UN SMP N 11 Sijunjung

Berdasarkan Histogram diatas dapat kita lihat bahwa pada tahun 2011/2012 SMPN 11 Sijunjung mendapat peringkat terendah , yaitu peringkat 13 dengan nilai rata-rata 5,89. dan mendapatkan peringkat tertinggi pada tahun 2014/2015 yaitu peringkat 8 dengan nilai rata-rata 5,65.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2011/2012 s/d 2014/2015 rangking UN SMPN 11 Sijunjung mengalami peningkatan secara fluktuatif dan pada tahun 2015/2016 mengalami penurunan.

Jadi berdasarkan data tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMPN 11 Sijunjung karena dilihat dari nilai UN lima tahun terakhir SMPN 11 Sijunjung pada tahun 2016 mengalami penurunan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Menurut Sugiyono (2009:56) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, menghubungkan dengan variabel lain.

Selanjutnya Arikunto (2010:143) menjelaskan bahwa analisis asosiatif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji ada tidaknya hubungan keberadaan variabel dari dua kelompok data atau yang mana untukmengetahui pengaruh dari variabel bebas yaitu,

“Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual dan Fasilitas Belajar Terhadap Preistasl Belajar IPS Terpadu Kelas VIII SMP N 11 Sijunjung”.

Penelitian ini dilakukan di SMP N 11 Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Kenagarian Kunangan parit rantang , Kejorongan 1 Sungai tambang dan waktu penelitian dilakukan pada bulan mei

0 20 40 60

Rata-Rata UN Rangking

(4)

2017, jenis data yaitu data primer dan sekunder yang diperoleh dari angket yang disebar kepada siswa SMP N 11 Sijunjung dan data sekunder didapat dari Tata Usaha, Absensi dan nilai dari guru mata pelajaran..

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji ramsey, uji like lihood, uji normalitas, uji

multikolonialitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan regresi linear berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat pada uji koefisien determinasi yang telah dioleh dengan menggunakan program SPSS sebagai berikut:

Tabel 3: Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .668a .446 .425 2.66696

a. Predictors: (Constant), fasilitas belajar, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional

Sumber : Olahan Data Primer

Berdasarkan hasil pada Tabel 35 di atas hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,446 yang artinya 44,6% perubahan pada variabel dependen (Prestasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Fasilitas Belajar) sedangkan sisanya sebesar 55,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

1. Pengaruh Kecerdasan Intelektual Terhadap Prestasi Belajar Siswa IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 11 Sijunjung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kecerdasan intelektual terhadap prestasi belajar siswa IPS Terpadu kelas VIII SMPN 11 Sijunjung. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa kecerdasan intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMPN 11 Sijunjung. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai koefisien sebesar

(5)

0,576. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 5,779 > ttabel sebesar 1.7273 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 11 Sijunjung. Semakin baik kecerdasan intelektual maka akan semakin baik pula prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut, begitu juga sebaliknya jika kecerdasan intelektual kurang baik maka prestasi belajar yang diperoleh siswa juga kurang baik atau kurang memuaskan.

Tanggapan responden terendah pada indikator Adanya Kemampuan untuk mengarahkan fikiran dan tindakan dengan rata-rata skor 4,17 dan TCR sebesar 83,48 berada pada kategori baik, artinya keterlibatan kemampuan untuk mengarahkan fikiran dan tindakan dalam skegiatan pembelajaran sudah baik, sedangkan tanggapan responden tertinggi berada pada indikator adanya kemampuan untuk mengubah arah dan tindakan dengan rata-rata skor 4,14 dab TCR sebesar 82,88 berada pada kategori baik, artinya kemampuan untuk mengubah arah dan tindakan sudah cukup baik. Secara keseluruhan kecerdasan intelektual berada pada

kategori baik yakni memiliki rata-rata sebesar 4,37 dan tingkat capaian responden sebesar 87,35%. Hal ini membuktikan bahwa Kecerdasan intelektual sudah baik. Menurut Westy (2003) mengatakan bahwa “IQ seseorang berhubungan dengan tingkat prestasi.

Hal ini sesuai dengan pendapat Dalyono (dalam Djamarah, 2008) yang mengatakan bahwa seseorang yang memiliki intelegensi baik (IQ-nya tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik.

Sebaliknya orang yang intelegensinya rendah cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berpikir, sehingga prestasi akademiknya pun rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nada Salem Abisamra (2014) pengaruh kecerdasan IQ terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMPN 3 Surabaya.

Berdasarkan hasil analisis data diketahui nilai TCR variabel Kecerdasan Intelektual dengan total rata-rata skor sebersar 83,08% berada pada kategori baik dan prestasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 11 Sijunjung didapat rata-rata sebesar 77,19 berada pada kategori baik.

Analisis peneliti terhadap hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh

(6)

yang signifikan kecerdasan intelektual terhadap prestasi belajar, jika tingkat intellegensi seseorang tinggi maka seseorang dapat dengan mudah menerima pelajaran dan hasil belajarnya mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan untuk mengetahui potensi diri maka siswa tersebut dapat melakukan evaluasi atas proses belajarnya, dan hal ini akan berdampak terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

2. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Siswa IPS Terpadu Kelas VIII di SMP N 11 Sijunjung

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa IPS Terpadu kelas VIII SMPN 11 Sijunjung. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa Kecerdasan Emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasil belajar siswa kelas VIII SMPN 11 Sijunjung. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai koefisien sebesar 0,116. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 3,181 > ttabel sebesar 1.7273 dengan taraf signifikan sebesar 0,000<= 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Kecerdasan emosional

berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa IPS Terpadu kelas VIII SMPN 11 Sijunjung.

Semakin baik Kecerdasan Emosional maka akan semakin baik pula prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut, begitu juga sebaliknya jika kecerdasan emosional kurang baik maka prestasi belajar yang diperoleh siswa juga kurang baik atau kurang memuaskan.Tanggapan responden tertinggi berada pada indikator empati dengan rata-rata skor 4,51 dan TCR sebesar 90,14% berada pada kategori sangat baik artinya empati siswa sudah sangat baik. Sedangkan, tanggapan responden terendah berada pada indikator membina hubungan dengan rata-rata skor 3,13 dan TCR sebesar 62,61% berada pada katagori cukup, artinya membina hubungan siswa dengan siswa lainnya sudah cukup baik.

Secara keseluruhan kecerdasan emosional berada pada kategori Cukup yakni memiliki rata-rata sebesar 3,43 dan tingkat capaian responden sebesar 70,49%. Hal ini membuktikan bahwa kecerdasan emosional sudah cukup baik.

Menurut Salovey dan Mayer dalam Stein dan Book (2002), mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan

(7)

perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perlembagaan emosi dan intelektual.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2004) bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur.

Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh pendapat Daniel Goleman (2002) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar, karena emosi dapat memancing seseorang dalam bertindak.

Berdasarkan hasil analisis data diketahui nilai TCR variabel Kecerdasan Emosional dengan total rata-rata skor sebersar 78,80% berada pada kategori baik dan prestasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 11 Sijunjung didapat rata-rata sebersar 77,19 berada pada kategori baik.

Analisis peneliti terhadap hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh

kecerdasan emosional dimana emosi yang terkontrol akan membentuk pribadi yang dapat mengendalikan diri seseorang dalam bertindak. Siswa yang dapat mengontrol emosinya maka dapat menjaga kestabilan dalam proses belajar yang berdampak terhadap peningkatan hasil belajar.

3. Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap prestasi Belajar Siswa IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 11 Sijunjung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar siswa IPS Terpadu kelas VIII SMPN 11 Sijunjung. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil disiplin belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi belajar siswa kelas VIII SMPN 11 Sijunjung.

Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai koefisien sebesar 0,142. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 4,100 >

ttabel sebesar 1.7273 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 11 Sijunjung.

Semakin baik kecerdasan spiritual maka akan semakin baik pula prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut,

(8)

begitu juga sebaliknya jika kecerdasan spiritual kurang baik maka prestasi belajar yang diperoleh siswa juga kurang baik atau kurang memuaskan.

Tanggapan responden tertinggi berada pada indikator kualitas hidup dengan rata-rata skor 4,49 dan TCR sebesar 89,73% berada pada kategori cukup, artinya mempunyaai kualitas hidup sudah baik.

Tanggapan responden terendah berada pada indikator berpandangan holistik dengan rata-rata skor 2,12 dan TCR sebesar 42,34% berada pada kategori kurang baik, artinya berpandangan holistik kurang baik.

Secara keseluruhan kecerdasan spiritual berada pada kategori Cukup yakni memiliki rata-rata sebesar 4,16 dan tingkat capaian responden sebesar 83,20%. Hal ini membuktikan bahwa kecerdasan spiritual sudah baik.

Menurut Iskandar (2009) menyatakan bahwa kecerdasan spiritual merupakan kemampuan individu terhadap mengelola nilai-nilai, norma-norma dan kualitas kehidupan dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan pikiran bawah sadar atau lebih dikenal dengan suara hati. Sejalan dengan hasil penelitian Agustian, (2008). siswa yang berusaha untuk mencapai prestasi yang tinggi merupakan salah satu perbuatan yang positif dalam belajar mereka tetap

istiqomah dan berusaha, kemudian setelah berusaha yang giat dalam belajar untuk mencapai prestasi yang sebaik mungkin, mereka menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sunia Fukofuka (2007) pengaruh kecerdasan spiritualitas terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Jakarta.

Berdasarkan hasil analisis data diketahui nilai TCR variabel Kecerdasan spiritual dengan total rata- rata skor 4,49 dan TCR sebesar 89,17%

% berada pada kategori cukup baik.

Analisis peneliti terhadap hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar dimana siswa yang giat dalam belajar untuk mencapai prestasi yang baik dan diiringi dengan istiqomah dan tawakal kepada allah Swt maka akan membentuk kualitas hasil belajar yang lebih baik.

4. Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 11 Sijunjung

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa IPS Terpadu kelas VIII SMPN 11 Sijunjung. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah

(9)

dilakukan, diperoleh hasil bahwa fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMPN 11 Sijunjung.

Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai koefisien sebesar 0,208. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,161 >

ttabel sebesar 1.98238 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 11 Sijunjung.

Semakin baik fasilitas belajar maka akan semakin baik pula prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut, begitu juga sebaliknya jika fasilitas belajar kurang baik maka prestasi belajar yang diperoleh siswa juga kurang baik atau kurang memuaskan.

Tanggapan responden yang tertinggi berada pada indikator ruang atau tempaat yang baik dengan rata-rata skor 4,29 dan TCR sebesar 85,77% berada pada kategori baik, artinya ruang atau tempat belajar yang baik sudah baik.

Sedangkan, tanggapan responden terendah berada pada indikator perlengkapan belajar yang efisien dengan rata-rata skor 4,24 dan TCR sebesar 84,89% berada pada kategori baik, artinya perlengkapan belajar yang efisien sudah baik.

Secara keseluruhan fasilitas belajar berada pada kategori kurang baik yakni memiliki rata-rata sebesar 2,81 dan tingkat capaian responden ssebesar 56,16%. Hal ini membuktikan bahwa kreativitas belajar masih kurang.

Menurut Dimyati & Mudjiono (2006)

“menyatakan bahwa lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik”.

Hal ini sesuai dengan pendapat Menurut Syah, (2011) fasilitas belajar adalah merupakan faktor yang dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Selanjutnya menurut Suryosubroto, (2002) proses belajar mengajar disekolah akan berjalan lancer jika ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai, baik jumlah, keadaan, maupun kelengkapan. Jumlah yang dimaksud adalah keberadaan dan banyak sedikitnya sarana yang dimiliki.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ristarika, Finansia (2016) Pengaruh Minat Belajar, Disiplin Belajar, Fasilitas Belajar Terhadap prestasi Belajar IPS Terpadu. Berdasarkan hasil analisis data diketahui nilai TCR variabel fasilitas belajar dengan total rata-rata skor sebersar 84,87% berada pada kategori baik dan prestasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran

(10)

IPS Terpadu di SMPN 11 Sijunjung didapat rata-rata sebersar 76,41 berada pada kategori baik..

Analisis peneliti terhadap hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh yang signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar dimana fasilitas belajar dapat bermanfaat dengan baik jika fasilitas buku-buku perpustakaan memadai. dan jika semua fasilitas belajar lengkap maka dapat menunjang prestasi belajar siswa yang baik.

5. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 11 Sijunjung

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual dan Fasilitas Belajar signifikan terhadap Terhadap prestasi Belajar siswa IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 11 Sijunjung. Hal ini dapat dilihat pada Tabel F yang menyatakan bahwa Fhitung 21.360> Ftabel 2,44 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05. Selain itu diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,446 yang artinya 44,6%

perubahan pada variabel dependen (Prestasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (Kecerdasan

intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan fasilitas belajar) sedangkan sisanya sebesar 55,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hal ini berarti bahwa semakin baik Kecerdasan Intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan fasilitas belajar maka akan semakin baik pula prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa, begitu juga sebaliknya jika kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan fasilitas belajar tidak baik, maka prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa juga tidak akan baik.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan fasilitas belajar, berpengaruh signifikan terhadap prestasi Belajar siswa IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 11 Sijunjung. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dapat diupayakan dengan meningkatkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan fasilitas belajar.

Hal ini sesuai dengan pendapat Menurut Syah, (2011) fasilitas belajar adalah merupakan faktor yang

(11)

dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Kecerdasan Intelektual (X1) sebesar 0,576 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif kecerdasan intelektual terhadap prestasi belajar siswa, apabila nilai variabel kecerdasan intelektual meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatan prestasi belajar sebesar 0,576 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

2. Kecerdasan Emosional (X2) sebesar 0,116 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa, apabila nilai variabel kecerdasan emosional meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatan prestaasi belajar sebesar 0,116 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

3. Kecerdasan Spiritual (X3) sebesar 0,142 yang bertanda positif. Hal ini

berarti adanya pengaruh positif kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar siswa, apabila nilai variabel kecerdasan spiritual meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat prestasi belajar sebesar 0,142 dalam setiap satuannya.

Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

4. Fasilitas belajar (X4) sebesar 0,208 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa, apabila nilai variabel fasilitas belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat prestasi belajar sebesar 0,208 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

5. Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Fasilitas belajar secara bersama- sama berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu SMPN 11 Sijunjung. Dimana diperoleh nilai

Fhitung 21.360 > Ftabel 2,45 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan

H0 ditolak.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ardana I Cenik dkk. (2013). Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan Kesehatan Fisik Untuk Memprediksi Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi (Studi Empiris Pada Mahasiswa Tingkat Akhir (Skripsi) S1 Akuntansi FE Untar).

Jurnal Akuntansi, XVII( 3), 444–458.

Basuki, K. H. (2015). Pengaruh Kecerdasan Spiritual Dan Motivasi Belajar Terhadap Pestasi Belajar Matematika. Formatif, 5(2), 120–133.

Citra Ramayani. (2017). Pengaruh Disiplin Belajar Siswa Fasilitas Belajar Di Sekolah Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP N 4 SUTERA.

Economica, 5(2),209–216.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22 202/economica.2017.5.414

Dian Nurhidayah. (2010). Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Siswa Kelas XI Akuntansi Pada Mata Pelajaran Akuntansi DI SMK Negeri 1 Surabaya. Economic Education Analysis Journal.Vol.5, No.3Semarang.http://journal.unnes.a c.id/sju/index.php/eea

Maiyetri, R. (2014). Pengaruh Gaya Belajar Visual, Gaya Belajar Auditorial, Dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi DI SMA NEGERI

8 Padang, 2(2).

http://dx.doi.org/10.22202/economica .2014.v3.i1.260

Siregar Nur Choiro.(2015). Pengaruh Pendekatan Discovery Yang Menekankan Aspek Analogi Terhadap

Prestasi Belajar, Kemampuan Penalaran, Kecerdasan Emosional Spiritual. Jurnal Riset Pendidikan Matematika.Vol.2 No.2 224-234.

Universitas Negeri Yogyakarta.

http://journal.uny.ac.id/index.php/jrp m/index

Referensi

Dokumen terkait

Berpijak dari hal tersebut, hipotesis dalam penelitian kali ini dirumuskan sebagai berikut: H1 : Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan