• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NURIS JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NURIS JEMBER"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi Tadris Matematika

Oleh:

INTAN FAIZATUL JANNAH NIM: T20177045

JANUARI 2022

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)

SKRTPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah safu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi Tadris Matematika

C)leh:

Intan Faizatul Jannah NIⅣl:T20177045

(3)
(4)

MOTTO

اَهُّي َ أَٰٓ َي َويِ ذ

ِفِ ْاوُحذصَفَت ۡمُكَل َليِق اَذِإ ْآوُنَناَء لَّٱ ِسِلَٰ َجَه ۡ لٱ

َف ْاوُح َصۡفٱ ِح َصۡفَي

ُ ذللّٱ اَذوَإِ ۡۖۡمُكَل

َليِق ْاوُ ُشُنٱ َف ْاوُ ُشُنٱ ِعَفۡرَي

ُ ذللّٱ َويِ لَّٱ ذ َو ۡمُكنِن ْاوُنَناَء َويِ لَّٱ ذ

ْاوُتو ُ أ َم ۡ لِع ۡ لٱ َو ٖۚ تَٰ َجَرَد ُ ذللّٱ

اَهِب

ٞيرِبَخ َنو ُلَهۡعَت

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S Al Mujadilah : 11)1

Artinya :

Dari Abdullah bin Mas‟ud r.a. Nabi Muhamad pernah bersabda :”Janganlah ingin seperti orang lain, kecuali seperti dua orang ini. Pertama orang yang diberi Allah kekayaan berlimpah dan ia membelanjakannya secara benar, kedua orang yang diberi Allah al- Hikmah dan ia berprilaku sesuai dengannya dan mengajarkannya kepada orang lain (HR Bukhari)2

1 Q.S Al Mujadilah Ayat 11

2 https://www.republika.co.id/berita/q6fuct430/dua-iri-hati-yang-diperbolehkan diakses tanggal 01 Juli 2022

(5)

PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Kedua orang tuaku, Alm. Bapak Gunawan, Insyaallah saya akan meneruskan perjuan Ayah, dan Ibuku Muryati, sosok wanita yang kuat, hebat serta senantiasa menemani setiap langkah. Pun juga adikku Fitri, terimakasih untuk segalanya.

(6)

ABSTRAK

Intan Faizatul Jannah, 2022. “Pengaruh Kedisiplinan Belajar Siswa dan Lingkungan Teman Sebaya terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di SMP NURIS Jember.”

Setiap siswa pasti menginginkan hasil belajar yang maksimal sehingga mampu berhasil dan mendapatkan prestasi lebih baik. Hasil Belajar didalam proses belajar mengajar tidak selamanya selalu berhasil, adakalanya mengalami hambatan atau kesulitan, kegagalan atau keterlambatan. Hasil belajar siswa ini dipengaruhi beberapa faktor baik intern maupun ekstern.Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah kedisiplinan belajar dan lingkungan teman sebaya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kedisiplinan Belajar Siswa (X1) dan Lingkungan Teman Sebaya (X2) terhadap Hasil Belajar Siswa (Y) pada Mata Pelajaran Matematika di SMP NURIS Jember.

Tujuan penelitian ini adalah 1)Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa di SMP NURIS Jember. 2)Untuk mengetahui pengaruh lingkungan teman sebaya terhadap hasil belajar matematika siswa di SMP NURIS Jember. 3) Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar dan lingkungan teman sebaya terhadap hasil belajar matematika siswa di SMP NURIS Jember.

Metode penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian ini menggunakan sampel 119 responden dari total populasi sebesar 210 siswa kelas VII SMP NURIS Jember.

Teknik pengujian instrumen penelitian ini yaitu uji validitas dan reliabilitas.Adapun terknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah regresi linier berganda. Dalam analisis linier berganda.Namun sebelum melakukan analisis regresi, lebih dulu data harus memenuhi Uji Asumsi Klasik, yaitu: Linearitas, Normalitas, Heteroskedastisitas dan Mulitiolinieritas

Hasil penelitian ini adalah: 1) Secara parsial disiplin belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa di SMP NURIS Jember. (0,039 >

0,05). 2) Secara parsial lingkungan teman sebaya tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa di SMP NURIS Jember (0,409 > 0,05). 4).

Secara simultan disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa di SMP NURIS Jember.

Kata Kunci : Kedisiplinan Belajar, Lingkungan Teman Sebaya, Hasil Belajar Siswa

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT.Atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana dapat terselesaikan dengan lancar. Shalawat dan salam semoga tetap mengalir kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa seluruh agama untuk menyempurnakan akhlak manusia dan rahmatan lil „alamin.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari akan keterbatasan pengalaman. Skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena banyak mengalami hambatan yang sangat berarti. Tetapi semua itu peneliti katakan adalah suatu proses menuju kesempurnaan yang lebih baik. Oleh sebab itu, segala kesalahan dan kekeliruan semua atas tanggung jawab peneliti.

Peneliti bersyukur karena mendapat dukungan dari banyak pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, sudah selayaknya peneliti menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Shiddiq Jember.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I, M.Fill. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Haji Ahmad Shiddiq Jember.

3. Ibu Indah Wahyuni, selaku Kepala Jurusan

(8)

4. Bapak Fikri Apriyono, S.Pd., M.Pd, selaku Ketua Program Studi Tadris Matematika dan juga dosen pembimbing, yang telah banyak memberi arahan, kritikan, nasehat yang bermanfaat, waktu luang yang telah diberikan.

5. Almamaterku Program Studi Tadris Matematika Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Shiddiq Jember

Jember, 01 Januari 2022

(9)

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN SAMPUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

F. Definisi Operasional ... 10

G. Hipotesis ... 11

H. Sistematika Pembahasan ... 12

(10)

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14

A. Penelitian Terdahulu ... 14

B. Kajian Teori ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 52

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 52

B. Populasi dan Sampel... 53

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 55

D. Analisis Data ... 58

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 68

A. Gambaran Objek Penelitian ... 68

B. Penyajian Data ... 74

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 74

D. Pembahasan ... 90

BAB V PENUTUP ... 93

A. Simpulan... 93

B. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 97 LAMPIRAN

(11)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Jumlah Sampel Siswa Kelas VII SMP NURIS Jember... 63

Tabel 1.2 Kisi-kisi Instrumen Kedisiplinan Belajar ... 66

Tabel 1.3 Kisi-kisi Instrumen Lingkungan Teman Sebaya ... 66

Tabel 2.1 Siswa Kelas VII SMP NURIS Jember ... 78

Tabel 2.2 Hasil Uji Validitas Item-Item Variabel ... 83

Tabel 2.3 Uji Reabilitas Kedisiplinan Belajar ... 85

Tabel 2.4 Uji Reabilitas Lingkungan Teman Sebaya... 86

Tabel 2.5 Uji Lineritas Data ... 87

Tabel 2.6 Hasil Uji Multikolinearitas... 92

Tabel 2.7 Persamaan Analisis Regresi Linier Berganda ... 94

Tabel 2.8 Uji T... 96

Tabel 2.9 Uji F ... 98

(12)

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 1.1 Hasil Uji Normalitas Data (Grafik P-Plot ... 89 Gambar 1.2 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 90

(13)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1, pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dengan tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang bertanggung jawab. Sehingga pendidikan dipandang sebagai usaha yang penting dalam membentuk generasi mendatang sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia.3

Melalui pendidikan setiap insan akan mampu menjadi pribadi yang lebih mengerti akan banyak hal dan peka akan kondisi sosial yang ada. Melalui usaha itu juga, pembentukan karakter dari setiap orang akan menjadi lebih baik, serta mengangkat derajat dari setiap orang yang memfokuskan diri untuk belajar, sebagaimana ayat Al-Quran

3Pasal 1 Ayat 1Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

1

(14)

اَهُّي َ أٰٓ َٰٰ

َويِ لَّٱ ذ ِفِ ْاوُحذصَفَت ۡمُكَل َليِق اَذِإ ْآوُنَناَء ِسِلَٰ َجَه ۡ لٱ

َف ْاوُح َصۡفٱ ِح َصۡفَي

ُذللّٱ

َليِق اَذوَإِ ۡۖۡمُكَل ْاوُ ُشُنٱ

َف ْاوُ ُشُنٱ ِعَفۡرَي

ُ ذللّٱ َويِ لَّٱ ذ َو ۡمُكنِن ْاوُنَناَء َويِ لَّٱ ذ

ْاوُتو ُ أ َم ۡ لِع ۡ لٱ

َو ٖۚ تَٰ َجَرَد ُذللّٱ

ِبَخ َنوُلَهۡعَت اَهِب ٞير

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S Al Mujadilah : 11)4

Matematika merupakan ilmu pasti, yang memerlukan perhitungan yang tepat dan logis meliputi besaran, konsep-konsep, susunan yang berkaitan.

Sehingga dalam mempelajari matematika diperlukan latihan yang terusmenerus, disiplin, dan memerlukan bimbingan dari orang tua atau pun guru. Banyak orang yang beranggapan bahwa pelajaran matematika ialah pelajaran yang sulit.Sehingga sejak dini orang tua dan guru harus menanamkan rasa senang terhadap pelajaran matematika agar dalam mempelajarinya siswa tidak menemui kesulitan.5

4 Q.S Al Mujadilah Ayat 11

5Nila Kusumawardani, “Korelasi Antara Minat Belajar dengan Kedisiplinan Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa SD Kelas IV SD Negeri 1 Srobyong UPTD DIKPORA Kec.

Mlonggo, Jepara,” (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014), 1.

(15)

Matematika merupakan salah satu pengetahuan manusia yang paling bermanfaat dalam kehidupan. Matematika juga merupakan induk dari segala induk. Karena matematika membantu mempermudahkan dalam perhitungan suatu masalah dalam ilmu tersebut, misalnya ilmu ekonomi, ilmu fisika, ilmu kimia dan sebagainya. Oleh sebab itu sangat perlu untuk mempelajari matematika. Pelajaran matematika dapat membantu mengembangkan pola pikir siswa seperti, pola pikir kristis, keaktifan, kreatifitas, serta kedisiplinan siswa. Namun sampai saat ini hasil belajar siswa pada pelajaran matematika sangat bervariasi yang tinggi, sedang, dan rendah.6

Hal ini karena adanya faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu kedisiplinan. Kedisiplinan diartikan sebagai perilaku atau tata tertib yang sesuai dengan ketetapan dan peraturan yang berlaku. Peraturan yang dimaksud adalah peraturan yang ditetapkan oleh guru, sekolah dan orang tua. Kedisiplinan dapat meliputi hal-hal yang lebih khusus.

Dalam hal ini kedisiplinan dilakukan dalam belajar. Belajar memerlukan perilaku disiplin agar siswa dapat lebih menguasai ilmu. Khususnya dalam matematika, kedisiplinan sangat diperlukan, karena dalam memahami matematika diperlukan

6Eva Siti Khuzaeva, “Mengembangkan Pola Pikir Cerdas, Kreatif, dan Mandiri Melalui Telematika,” Jurnal Lingkar Widyaiswara 1, no. 4 (Desember 2014): 140.

(16)

latihan yag terus menerus sehingga siswa akan terbiasa dan tidak mudah lupa dalam mengingat pelajaran matematika.7

Kedisiplinan belajar yang tinggi siswa dapat memperoleh hasil belajar yang tinggi. Siswa dengan disiplin belajar yang tinggi dengan penuh kesadaran akanmelakukan tugasnya sebagai seorang pelajar yaitu belajar, mengerjakan tugas dengan tepat waktu serta mematuhi peraturan yang berlaku. Selain itu, penanaman disiplin pada peserta didik dapat menumbuhkan cara berpikir anak, menata dan menentukan sendiri tingkah lakunya sesuai dengan kaidah sosial. Disiplin dapat menjadi petunjuk peserta didik agar tidak tersesat dan terhindar timbulnya suasana hidup yang tidak menyenangkan peserta didik. Dengan adanya kedisiplinan maka peserta didik dapat memperoleh penyesuaian pribadi, sosial, dan institusional yang lebih baik.8

Sedangkan kedisiplinan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran semakin menurun. Hal ini terlihat ketika siswa mengikuti pelajaran terkesan semuanya seperti dalam keaktifan siswa mengerjakan tugas rumah, mempelajari kembali materi yang sudaah dibahas, membaca atau mempersiapkan materi untuk pertemuan selanjutnya, serta siswa sering tidak mencatat, dan yang lainnya sudah

7Siska Yuliyantika, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas X, XI, dan XII di SMA Bhakti Yasa Singaraja Tahun Pelajaran 2016/2017,” Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha 9, no. 1 (2017): 36.

8Nila Kusumawardani, “Korelasi Antara Minat Belajar dengan Kedisiplinan Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa SD Kelas IV SD Negeri 1 Srobyong UPTD DIKPORA Kec.

Mlonggo, Jepara,” (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014), 1-2.

(17)

tidak diperhatikan. Sehingga siswa terkesan belum siap untuk menerima materi yang akan disampaikan dan mudah lupa dengan materi yang sudah disampaikan.9

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar siswa adalah lingkungan seman sebaya. Selain orang tua siswa dan guru sebagai lingkungan utama yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, teman sebayalah juga mempunyai pengaruh cukup besar terhadap hasil belajar siswa teman sebaya ibarat lingkungan sosial pertama, dimana remaja belajar untuk hidup bersama dan saling menghargai satu sama lain. Kebanyakan remaja menemukan jalan keluar atau solusi atas masalahnya dengan rekan sebayanya dengan melakukaan kegiatan kelompok sehingga berbagai kendala dapat diatasi. Dalam memilih teman sebaya memberi pengaruh bagi kehidupan kedepannya baik pengaruh yang positif maupun yang negatif. Ada kelompok siswa yang suka melanggar aturan sekolah dan kelompok siswa yang berprestasi. Sedangkan siswa yang suka melanggar lebih banyak melakukan kegiatan diluar yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran seperti bermain. Sedangkan kelompok siswa yang berprestasi lebih senang menghabiskan waktunya dengan membaca buku diperpustakaan.Dari sinilah sudah sangat berdampak pada hasil belajar setiap siswa.10

9Nila Kusumawardani, “Korelasi Antara Minat Belajar dengan Kedisiplinan Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa SD Kelas IV SD Negeri 1 Srobyong UPTD DIKPORA Kec.

Mlonggo, Jepara,” (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014), 2.

10Ita Dwi Arista, “Pengaruh Disiplin Belajar dan Teman Sebaya terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kedamean Gresik,” JUPE 6, no. 3 (2018): 303.

(18)

Persoalan yang terjadi terkait pergaulan teman sebaya adalah ketika temannya mengobrol pada saat pelajaran berlangsung, ada siswa yang juga ikut ke dalam pembicaraan teman-temannya di kelas. Siswa hanya mengikuti temannya hanya karena mereka mempunyai pendapat dan pandangan yang sama. Bahkan ada beberapa di antara mereka yang di dalam kelas membentuk kelompok- kelompok tertentu yang tidak jarang sering membuat keributan hanya karena perbedaan pendapat. Selain itu ada juga siswa yang mengerjakan tugas yang diberikan guru ketika temannya juga mulai mengerjakan. Pergaulan teman sebaya yang belum sepenuhnya baik tersebut diduga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan siswa belum mencapai prestasi belajar yang maksimal.11

Salah satu SMP Terakreditasi “A” di Jember yang memiliki banyak prestasi yaitu SMP NURIS Jember yang berlokasi di Jalan Pangandaran No. 48 Antirogo, Sumbersari, Jember.Prestasi SMP NURIS Jember semakin hari semakin gemilang.Prestasi demi prestasi diraih, baik di bidang sains, non sains, keagamaan, maupun bahasa. Sepanjang tahun 2020/2021, siswa-siswi SMP NURIS Jember berhasil membawa 23 piala yang terdiri dari 4 piala lomba tingkat Kabupaten, 12 piala lomba tingkat Provinsi, 6 piala lomba tingkat nasional, dan 1 piala lomba tingkat Internasional.12Oleh karena itu, saya tertarik untuk meneliti di sekolah ini.

11Danti Indri Astuti, “Pengaruh Pergaulan Kelompok Teman Sebaya dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Parakan Tahun Ajaran 2015/2016,” (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2016), 6.

12“Pesantren NURIS Nurul Islam Jember,” Prestasi SMP NURIS Jember, diakses pada tanggal 12 Juli 2021, https://pesantrennuris.net/tag/prestasi-smp-nuris-jember/.

(19)

Dalam pelajaran matematika banyak siswa yang masih mengalami kesulitan sehingga berakibat pada hasil belajar yang kurang memuaskan. Beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yaitu kedisiplinan belajar dan lingkungan teman sebaya. Oleh karena itu, peneliti membuat penelitian dengan judul “Pengaruh Kedisiplinan Belajar Siswa dan Lingkungan Teman Sebaya terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika di SMP NURIS Jember”.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Adakah pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa di SMP NURIS Jember?

2. Adakah pengaruh lingkungan teman sebaya terhadap hasil belajar matematika siswa di SMP NURIS Jember?

3. Adakah pengaruh kedisiplinan belajar dan lingkungan teman sebaya terhadap hasil belajar matematika siswa di SMP NURIS Jember?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian.13 Tujuan penelitian ini adalah:

4. Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa di SMP NURIS Jember.

5. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan teman sebaya terhadap hasil belajar

13 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember (Jember: IAIN Jember, 2020), 39.

(20)

matematika siswa di SMP NURIS Jember.

6. Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar dan lingkungan teman sebaya terhadap hasil belajar matematika siswa di SMP NURIS Jember.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian.14 Manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan tentang kedisiplinan belajar, lingkungan teman sebaya, dan hasil belajar Matematika kelas VII SMP Nuris Jember, serta pengaruhnya diantara ketiganya. Hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi ilmu pengetahuan dalam mata pelajaran Matematika dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti, sebagai kesempatan untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman serta sebagai bentuk latihan dalam menerapkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan sehingga dapat dijadikan bekal dalam mengembangankan potensi diri untuk menjadi pendidik yang baik.

14 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember (Jember: IAIN Jember, 2020), 39.

(21)

b. Bagi UIN Kiai Haji Ahmad Shiddiq Jember, dapat menambah referensi kepustakaan yang bisa digunakan oleh mahasiswa yang hendak melakukan penelitian serupa.

c. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan wawasan atau pengetahuan dan sebagai dorongan bagi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, khusunya faktor kedisiplinan belajar dan lingkungan teman sebaya.

d. Bagi Guru, sebagai masukan untuk memberikan informasi tentang pentingnya kedisiplinan belajar oleh siswa di sekolah dan pengaruh lingkungan teman sebaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam bidang matematika.

e. Bagi SMP Nuris Jember, diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah guna meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam bidang Matematika.

f. Bagi Orang Tua, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan dalam mengontrol anak dalam memilih teman dan memberikan dorongan belajar anak agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika.

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

(22)

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan olehpeneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.15Variabel pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen).16 Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kedisiplinan belajar (X1) dan lingkungan teman sebaya (X2).

b. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.17 Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar Matematika (Y).

2. Indikator Variabel

a. Indikator Variabel Bebas

Kedisiplinan belajar siswa dalam penelitian ini diukur dengan indikator ketaatan terhadap tata tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran, ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah. Variabel Kedisiplinan Siswa dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan angket.

Lingkungan teman sebaya dalam penelitian ini diukur dengan

15Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), 38.

16Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 39.

17Sugiyono, 39.

(23)

indikator peran teman sebaya dalam memecahkan permasalahan, peran teman sebaya dalam memberikan dorongan emosional, peran teman sebaya sebagai pengganti keluarga, peran teman sebaya sebagai teman belajar, dan peran teman sebaya dalam menemukan harga diri siswa.

b. Indikator Variabel Terikat

Hasil belajar Matematika merupakan hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang dapat terwujud dalam pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik) yang diperoleh dari nilai rapot.

F. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah definisi yang digunakan sebagai pijakan pengukuran secara empiris terhadap variabel penelitian dengan rumusan yang didasarkan pada indikator variabel.18

1. Pengaruh

Kekuatan yang muncul dari sesuatu benda atau orang dan juga gejala dalam, yang dapat memberikan perubahan dan yang dapat membentuk kepercayaan.

2. Kedisiplinan Belajar

Kedisiplinan belajar merupakan usaha yang dilakukan oleh para siswa dalam rangka menyadari tugas dan tanggung jawab sebagai siswa, maka siswa

18 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember (Jember: IAIN Jember, 2020), 40.

(24)

yang baik tentunya akan menggunakan waktunya untuk kepentingan belajar sebagai aplikasi dari ketaatan dan kesadaran sebagai siswa.19 Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti menjabarkan indikator kedisiplinan belajar menjadi empat macam yaitu:

a) Ketaatan terhadap tata tertib di sekolah b) Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah c) Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran d) Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah

Indikator tersebut akan digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika

3. Lingkungan Teman Sebaya

Lingkungan teman sebaya merupakan suatu komunikasi yang terjalin diantara orang-orang yang memiliki usia dan tingkat kematangan yang samaatau lingkungan dimana terjadi interaksi yang intensif dan cukup teratur dengan orangorang yang memiliki kesamaan usia dan status yang memberikan pengaruh positif atau negatif.20 . Dalam penelitian ini, indicator yang digunakan dalam variabel lingkungan teman sebaya adalah:

a) Belajar memecahkan masalah.

b) Memperoleh dorongan emosional.

c) Teman sebagai pengganti keluarga.

19 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), 2.

20 Slavin Robert, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik (Jakarta: Indeks, 2011), 114.

(25)

d) Menjadi teman belajar siswa.

e) Meningkatkan harga diri siswa.

Indikator tersebut akan digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Lingkungan Teman Sebaya terhadap Hasil Belajar Matematika.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.Hasil belajar setiap individu berbeda tergantung dari seberapa besar perubahan-perubahan dapat dicapai.

Secara teoritis prestasi belajar diwujudkan dengan angka, yang dapat dilihat dari nilai ujian akhir semester (UAS). Indikator prestasi belajar juga dapat dilihat dari selisih nilai pre tes dan post tes baik secara individual maupun kelompok.21

G. HIPOTESIS

Hipotesis diajukan dalam bentuk pernyataan sementara terhadap hasil penelitian.22 Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-

21 Abi Syamsudin Makmur, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), 225.

22 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember (Jember: IAIN Jember, 2020), 41.

(26)

fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.23 Untuk memudahkan jalan bagi peneliti ini, penulis mengajukan hipotesis yang nantinya akan diuji kebenarannya hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ha1: Kedisiplinan belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas VII SMP NURIS Jember.

2. Ha2: Lingkungan teman sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas VII SMP NURIS Jember.

3. Ha3: Kedisipilnan belajar dan lingkungan teman sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas VII SMP NURIS Jember.

H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif, bukan seperti daftar isi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan merupakan dasar dalam penelitian yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi operasional, hipotesis dan sistematika pembahasan.

23Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2010), 96.

(27)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dipaparkan kajian kepustakaan terkait dengan kajian terdahulu yang serta literatur yang berhubungan dengan skripsi. Penelitian terdahulu yang mencantumkan penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Dilanjutkan dengan teori yang memuat pandangan tentang Pengaruh Kedisiplinan Belajar Siswa dan Lingkungan Teman Sebaya terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di SMP NURIS Jember

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini memuat beberapa sub, yaitu pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrument pengumlan data, serta analisis data.

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS.Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang terdiri dari sub bab mengenai gambaran objek penelitian, penyajian data, analisis dan pengujian hipotesis, dan pembahasan.

BAB V PENUTUP. Merupakan bab terakhir yang menerangkan tentang simpulan dari penelitian yang dilengkapi dengan saran-saran dari hasil penelitian.

Bab ini berfungsi untuk memperoleh suatu gambaran dari suatu hasil penelitian berupa kesimpulan penelitian akan dapat membantu memberikan saran-saran konstruktif dengan penelitian.

(28)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. Kemudian membuat ringkasan, baik penelitian yang sudah dipublikasikan maupun belum dipublikasikan. Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi yang akan dilakukan.24 Adapaun kajian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:

a. Tesis Tri Pujiastuti tahun 2015 berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika di MI Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015”. Tesis ini untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan siswa, motivasi belajar terhadap prestasi belajar Matematika di MI Kota Salatiga Tahun 2014/2015 dengan jumlah sampel 65 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif. Sumber data dari sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, dokumentasi, dan interview. Teknik analisis datanya dengan cara uji asumsi, analisis deskriptif dan analisis statistik dengan regresi linier menggunakan bantuan SPSS Release 18,0. Hasil penelitiannya,

24 TIM Revisi IAIN Jember, Pedoman penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember Press,2017),45

16

(29)

kedisiplinan siswa dan motivasi belajar di MI Kota Salatiga dalam kategori baik terlihat dari adanya hasil penilaian rating scale yang disebar masih banyak indikator yang menyatakan baik, prestasi belajar Matematika yang dilihat dengan nilai raport siswa dalam kategori baik, probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ho di tolak artinya terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan siswa dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa di MI Kota Salatiga Tahun 2014/2015.25 Persamaan penelitiannya dengan penelitian ini yaitu sama- sana menbahas pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi belajar matematika. Perbedaannya, variabel bebasnya yaitu motivasi belajar dan penelitiannya di MI Salatiga, sedangkan penelitian ini variabel bebasnya lingkungan teman sebaya dan penelitiannya di SMP NURIS Jember.

b. Skripsi Seruni Purbaningtyas tahun 2016 berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Kutasari Tahun Ajaran 2015/2016”. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan siswa dan minat belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMAN 1 Kutasari Tahun 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto dengan pendekatan kuantitatif. Populasinya adalah siswa kelas XI IPS sejumlah 108 siswa. Teknik pengumpulan data

25 Tri Pujiastuti, “Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika di MI Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015,” (Tesis, IAIN Salatiga, 2015).

(30)

menggunakandokumentasi dan kuesioner. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji linearitas dan uji multikolinearitas. Uji hipotesis terdiri dari analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda. Hasil penelitian: 1) terdapat pengaruh positif kedisiplin siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMAN 1 Kutasari Tahun 2015/2016 dengan koefisien korelasi sebesar 0,449; koefisien determinasi sebesar 0,202 dan harga thitung 5,178 > ttabel 1,983 pada taraf signifikansi 5%. 2) terdapat pengaruh positif minat belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMAN 1 Kutasari Tahun 2015/2016 dengan koefisien korelasi sebesar 0,347; koefisien determinasi sebesar 0,121 dan harga thitung 3,811 > ttabel 1,983 pada taraf signifikansi 5%. 3) terdapat pengaruh positif kedisiplinan siswa dan minat belajar siswa secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Kutasari Tahun 2015/2016 dengan koefisien korelasi sebesar 0,474; koefisien determinasi sebesar 0,224 dan harga Fhitung 15,183 >

Ftabel 3,082 pada tarif signifikansi 5%. Sumbangan relatif kedisiplinan siswa sebesar 77,8755% dan sumbangan efektifnya 17,444%. sumbangan relatif minat belajar sebesar 22,1245% dan sumbangan efektifnya 4,956%.26 Persamaan penelitiannya dengan penelitian ini yaitu sama- sana menbahas pengaruh kedisiplinan. Perbedaannya, variabel bebasnya

26 Seruni Purbaningtyas, “Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kutasari Tahun Ajaran 2015/2016,”

(Skripsi, UNY, 2016).

(31)

ada minat belajar, variabel terikatnya hasil belajar akuntansi dan penelitiannya di SMAN Kutasari, sedangkan penelitian ini variabel bebasnya lingkungan teman sebaya, variabel terikatnya hasil belajar Matematika dan penelitiannya di SMP NURIS Jember.

c. Skripsi Dina Eka Nurani tahun 2020 berjudul “Pengaruh Lingkungan Teman Sebaya dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMPN 1 Sambit Tahun Ajaran 2019/2020”. Tujuan yang skripsi ini untuk mengetahui pengaruh lingkungan teman sebaya dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII SMPN 1 Sambit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat Asosiatif. Teknik analisis datanya menggunakan rumus statistika yaitu regresi linier sederhana dan regresi berganda. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket (kuesioner) dan dokumentasi. Hasil penelitiannya, 1) Lingkungan teman sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII SMPN 1 Sambit sebesar 47.9% dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (< 0,05); 2) Motivasi belajar siswa berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII SMPN 1 Sambit sebesar 53,1%

(32)

dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (< 0,05).27 Persamaan penelitiannya dengan penelitian ini yaitu sama-sana menbahas pengaruh lingkungan teman sebaya. Perbedaannya, variabel bebasnya ada motivasi belajar, variabel terikatnya hasil belajar PAI dan penelitiannya di SMPN 1 Sambit, sedangkan penelitian ini variabel bebasnya ada kedisiplinan, variabel terikatnya hasil belajar Matematika dan penelitiannya di SMP NURIS Jember.

d. Skripsi Siti Khafifah tahun 2017 berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Hasil Belajar Fiqih Siswa Kelas VIII di MTS Daarul Ma’arif Natar Lampung Selatan Tahun 2016/2017”. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Fiqih Siswa di MTs Daarul Ma’arif Natar Lampung Selatan Tahun2016/2017.

Pengumpulan data dengan metode quisioner (angket), dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data dengan menggunakan Chi Kuadrat.

Hipotesisnya, ada pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Fiqih Pada Siswa di MTs Daarul Ma’arif Natar Lampung Selatan Tahun 2016 M/2017. Populasinya seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 115 siswa, yang terdiri dari empat kelas yaitu kelas A,B,C dan D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah diperoleh harga koefisien kontingensi sebesar 16,91 setelah dibandingkan dengan tabel produc

27 Dina Eka Nurani, “Pengaruh Lingkungan Teman Sebaya dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMP Negeri 1 Sambit Tahun Ajaran 2019/2020,” (Skripsi, IAIN Ponorogo, 2020).

(33)

moment, maka lebih besar dari “r” tabel pada taraf signifika 5% (9,488) . Sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang positif antara ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar fiqih siswa kelas VIII di MTs Daarul Ma’arif Natar Lampung Tahun2016/2017.28 Persamaan penelitiannya dengan penelitian ini yaitu sama-sana menbahas pengaruh kedisiplinan. Perbedaannya, variabel terikatnya yaitu hasil belajar Fiqih dan penelitiannya di MTS Daarul Ma’arif Natar Lampung Selatan, sedangkan penelitian ini variabel terikatnyanya hasil belajar matematika dan penelitiannya di SMP NURIS Jember.

B. Kajian Teori

Bagian ini berisi tentang pembahasan teori yang dijadikan sebagai dasar pijakan dalam penelitian. Pembahasan secara lebih luas dan mendalam akan semakin memperdalam wawasan peneliti dalam mengkaji permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.29

28 Siti Khafifah, “Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Hasil Belajar Fiqih Siswa Kelas VIII di MTS Daarul Ma’arif Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2016/2017,” (Skripsi, IAIN Metro, 2017).

29 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IAIN Jember (Jember: IAIN Jember, 2020), 40.

(34)

a. Kedisiplinan Belajar

1) Pengertian Kedisiplinan Belajar

Kedisiplinan berasal dari kata sifat yaitu disiplin yang diberi imbuan Ke-an. Disiplin secara etimologi bahasa berasal dari kata disciple (disipline) yang mempuyai makna mengajari atau mengikuti pemimipin yang dihormati.30 Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilainilai ketaatan pada Tuhan, keteraturan, dan ketertiban dalam memperoleh ilmu. Sedangkan Kadir mendefinisikan disiplin adalah kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan atau pengendalian. Kedua disiplin yang bertujuan mengembangkan watak agar dapat mengendalikan diri, agar berprilaku tertib dan efisien. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.31

Kedisiplinan erat kaitannya dengan pengetahuan serta perilaku yang positif, seperti kebenaran, kejujuran, tanggung jawab, tolong menolong, kasih sayang, patuh atau taat, serta hormat kepada guru.

Kata disiplin berasal dari bahasa latin yaitu disciplina yang berarti

30 Kenneth W. Requene, Strategi Jitu Membangun Disiplin Anak, (Jakarta: Pustaka Raya, 2005), 122.

31 Soegeng Prijodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses, (Jakarta: PT. Pratnya Pramito, 2004), 5-6.

(35)

perintah dan discipulus yang berarti peserta didik. Jadi disiplin dapat dikatakan sebagai perintah seorang guru kepada peserta didiknya.

Kemudian dalam New World Dictionary, disiplindiartikan sebagai latihan untuk mengendalikan diri, karakter, atau keadaan yang tertib dan efisien.32Kedisiplinan atau disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Kedisiplinan dapat dilakukan dan diajarkan pada anak di madrasah maupun dirumah dengan cara membuat semacam peraturan atau tata tertib yang wajib dipatuhi oleh setiap anak.33Jadi, kedisiplinan merupakan suatu kepatuhan terhadap peraturan yang telah ditetapkan berdasarkan dorongan. Jika dikaitkan dengan kegiatan disekolah, disiplin merupakan salah satu faktor yang efektif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif serta proses pembelajaran yang teratur bagi keberhasilan belajarnya. Dengan adanya disiplin dapat membantu siswa mengoptimalkan kemampuannya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses,

32 Novan Ardy Wiyani, Manajemen Kelas: Teori dan Aplikasinya untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 159.

33 Muhammad Fadillah dan Lilik Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini:

Konsep dan Aplikasinya dalam PAUD, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 192.

(36)

suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.34Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar, baik secara aktual maupun secara potensial. Perubahan itu pada dasarnya didapatnya berupa kemungkinan baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.35

Maka dari itu belajar merupakan suatu proses yang menghasilkan perubahan perilaku yang dilakukan secara sengaja untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang baru pada arah yang lebih baik. Maka dari itu berhasil atau tidak berhasil dalam pencapaian pendidikan sangat bergantung bagaimana proses belajar siswa saat pembelajaran berlangsung baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun masayarakat. Dalam Q.S. An-Nisa’ ayat 59 disebutkan:

اَهُّي َ أَٰٓ َي ٱ َويِ لَّ ذ ْاوُعيِط َ

أ ْآوُنَناَء ٱ

َذللّ

ْاوُعيِط َ أَو ٱ

َلوُشذرل ِلِْو ُ

أَو ِرۡم َ ۡ ٱ

نِإَف ۡۖۡمُكنِن لۡ

َ لَِإ ُهوُّدُرَف ءۡ َشَ ِفِ ۡمُتۡعَزََٰنَت ٱ

ِذللّ

َو ِلوُشذرل ٱ ِب َنوُنِنۡؤُت ۡمُتن ُك نِإ

ٱ ِذللّ

َو ٱ ِمۡوَ لۡ ۡ

ِٖۚرِخلۡأٓ ٱ َصۡح َ

أَو ٞ ۡيرَخ َكِلََٰذ ًليِو ۡ ُو

أَت

Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada

34 Muhibbin syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), 63.

35 Hamzah dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), 141.

(37)

Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.36

Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan sesungguhnya amanah, perbuatan taat kepada Allah, taat kepada Rasulullah serta taat kepada pemimpin. Orang yang memiliki kedisiplinan adalah orang yang amanah, taat melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dan melaksanakan perintah Rasul Allah serta menaati seluruh peraturan yang telah dibuat oleh pemimpin.

Menurut Slameto, kedisiplinan belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para siswa dalam rangka menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai siswa, maka siswa yang baik tentunya akan menggunakan waktunya untuk kepentingan belajar sebagai aplikasi dari ketaatan dan kesadaran sebagai siswa. Atau Kedisiplinan belajar merupakan bentuk kepatuhan dan ketaatan siswa dalam menjalankan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah, sehingganya dapat terciptanya kedisiplinan belajar dalam diri siswa serta mampu bertingkah laku sesuai peraturan diharapkan.37

36Departemen Agama Republik Indonesia, Alqur‟an dan Terjemahan (Semarang: Toha Putra, 1989), 124.

37 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), 2.

(38)

2) Tujuan Kedisiplinan Belajar a) Menata kehidupan bersama

Disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, sehingga tidak akan merugikan pihak lain dan hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar.

b) Membangun kepribadian

Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Disiplin yang diterapkan di masing- masing lingkungan tersebut memberi dampak bagi pertumbuhan kepribadian yang baik. Oleh karena itu, dengan disiplin seseorang akan terbiasa mengikuti , mematuhi aturan yang berlaku dan kebiasaan itu lama kelamaan masuk ke dalam dirinya serta berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

c) Melatih kepribadian

Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin terbentuk melalui latihan. Demikian juga dengan kepribadian yang tertib, teratur dan patuh perlu dibiasakan dan dilatih.38

38 Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Grasindo, 2004), 38.

(39)

d) Pemaksaan

Disiplin dapat terjadi karena adanya penaksaan dan tekanan dari luar, misalnya ketika seorang siswa yang kurang disiplin masuk ke satu sekolah yang berdisiplin baik, terpaksa harus mematuhi tata tertib yang ada di sekolah tersebut.

e) Hukuman

Tata tertib biasanya berisi hal-hal positif dan sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut.

f) Menciptakan lingkungan yang kondusif

Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar dan memberi pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran.39

3) Jenis-jenis Kedisiplinan Belajar a) Disiplin Sikap Belajar

Disiplin sikap belajar adalah suatu peraturan dengan kesadaran sendiri untuk tercapai suatu tujuan peraturan itu dengan perubahan sikap atautingkah lakunya. Sedangkan menjalankan peraturan atas pengaruh pihak luar dengan kepatuhan dan ketaatan maka hal ini disebut berdisiplin. Jadi sikap yang baik akan

39Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Grasindo, 2004), 38.

(40)

mempengaruhi proses disiplin belajar seseorang.

b) Disiplin tanggung jawab belajar

Seseorang atau siswa hendaknya mempunyai sikap disiplin tanggung jawab dalam belajar. Seseorang yang bertanggung jawab sebagai pelajar dia akan mengetahui posisinya sebagai seorang pelajar dengan penuh tanggung jawab saat menerima tugas dari seorang gurunya.40 Menurut Cece Wijaya bahwa disiplin tanggung jawab adalah sesuatu yang terletak didalam hati dan jiwa manusia yang mendorong bagi orang yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu sebagai mana yang ditetapkan peraturan oleh pihak yang bersangkutan. Sedangkan Sofchah Sulistyowati menyebutkan agar seorang pelajar dapat belajar dengan baik ia harus bersikap disiplin, terutama disiplin dalam hal-hal sebagai berikut:

1. Disiplin dalam menepati jadwal belajar.

2. Disiplin dalam mengatasi semua godaan yang akan menunda- nunda waktu belajar.

3. Disiplin terhadap diri sendiri untuk dapat menumbuhkan kemauan dan semangat belajar baik di sekolah seperti menaati tata tertib, maupun disiplin di rumah seperti teratur dalam belajar.

4. Disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit

40 Cece Wijaya, Faktor-faktor Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 1994), 18.

(41)

dengan cara makan yang teratur dan bergizi serta berolahraga secara teratur.41

c) Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep otoritarian.

Disiplin otoriter merupakan konsep disiplin yang memaksa orang-orang yang berada di lingkungan disiplin otoriter untuk mengikuti sesuatu yang yang sudah ditetapkan atau yang menjadi aturan.Menurut konsep ini, peserta didik dikatakan memiliki kedisiplinan yang tinggi jika mau duduk tenang sambil memperhatikan penjelasan guru saat guru sedang mengajar.

d) Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep permissive

Disiplin permisif merupakan disiplin yang membiarkan orang-orang yang berada di lingkungan tersebut bertindak bebas dan sesuka hati tanpa ada aturan yang mengikat. Menurut konsep ini, peserta didik haruslah diberikan kebebasan seluas-luasnya di dalam kelasnya. Tata tertib atau aturan-aturan di kelas dilonggarkan dan tidak perlu mengikat peserta didik.

e) Disiplin berdasarkan konsep kebebasan terkendali atau kebebasan yang bertanggung jawab (disiplin demokratis)

Disiplin ini memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk berbuat apa saja, tetapi konsekuensi dari

41 Sofchah Sulistyowati, Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien, (Pekalongan: Cinta Ilmu, 2002), 3.

(42)

perbuatan itu harus ia tanggung. Konsep ini merupakan konvergensi antara konsep otoritarian dan permissive. Menurut konsep kebebasan terkendali ini, peserta didik memanglah diberikan kebebasan, tetapi peserta didik tidak diperbolehkan menyalahgunakan kebebasan tersebut. Kebebasan jenis ketiga ini juga umumnya disamakan dengan istilah kebebasan terbimbing.

Terbimbing karena dalam menerapkan kebebasan tersebut diaktualisasikan kepada hal-hal yang konstruktif. Manakala arah tersebut berbalik atau berbelok ke hal-hal yang destruktif maka dibimbing kembali kearah yang konstruktif.42

4) Bentuk-bentuk Kedisiplinan Belajar

a) Mengerjakan Tugas yang diberikan Guru

Selama menuntut ilmu di suatu lembaga pendidikan formal, baik pelajar, tidak akan pernah melepaskan diri dari keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Bagi pelajar tentu saja untuk bidang studi tertentu, harus mengerjakan PR-nya sesuai dengan penugasan dan dalam jangka waktu tertentu. Semua tugas yang guru berikan itu harus siswa kerjakan tepat waktu dan apabila mengabaikannya boleh jadi siswa itu akan mendapat sanksi dari guru. Tentu saja sanksinya bersifat mendidik, bukan

42 Masykur Arif Rahman, Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar, (Jogjakarta: DIVA Press, 2011), 66.

(43)

memukulnya hingga luka.43 b) Masuk Kelas Tepat Waktu

Sebagai pelajar yang terikat oleh suatu peraturan sekolah, yang salah satunya adalah setiap pelajar harus turun ke sekolah dan masuk kelas tepat waktu, tidak bisa dilalaikan. Ini adalah kewajiban yang mutlak harus ditaati oleh semua pelajar, Ketika siswa melanggar peraturan maka akan dikenakan sanksi dengan jenis dan bentuk yang disesuaikan dengan berat ringannya kesalahan. Masuk kelas tepat waktu adalah suatu sikap mental yang banyak mendatangkan keuntungan. Dari segi kepribadian, guru memuji dengan kata-kata pujian. Kawan-kawan sekelas tidak terganggu ketika sedang menerima pelajaran dari guru.

Konsentrasi mereka terpelihara. Penjelasan dari guru dapat didengar dengan jelas.

c) Memperhatikan Penjelasan Guru

Ketika sedang menerima penjelasan dari guru tentang materi tertentu dari suatu bidang studi, semua perhatian harus tertuju kepada guru. Pendengaran harus betul-betul dipusatkan kepada penjelasan guru. Jangan bicara, karena apa yang dibicarakan itu akan membuyarkan konsentrasi pendengaran.

Menulis sambil mendengarkan penjelasan guru adalah cara yang

43 Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), 97.

(44)

dianjurkan agar catatan itu dapat dipergunakan suatu waktu.

Pentingnya mendengarkan penjelasan guru, karena apa yang guru jelaskan terkadang tidak ada dalam buku paket. Oleh karena itu, perhatian memegang peranan penting untuk menyerap apa yang guru sampaikan atau jelaskan di kelas. Jadi, masalah mendengarkan penjelasan guru tidak bisa dipisahkan dari kegiatan konsentrasi dalam belajar.

d) Mencatat hal-hal yang penting

Ketika belajar di kelas, guru menjelaskan bahan pelajaran tertentu. Penjelasan guru jangan ditulis semua. Ini adalah cara mencatat penjelasan guru yang salah. Kesalahan itu misalnya mencatat kata-kata demi kata-kata, kalimat demi kalimat apa yang guru sampaikan. Pendek kata hampir sebuah kata-kata dan kalimat yang guru sampaikan dari awal hingga akhir pelajaran dicatat.

Cara mencatat yang baik adalah mencatat hal-hal yang dianggap penting diantara yang tidak penting.44

5) Indikator Kedisiplinan Belajar

Berdasarkan penelitian Suharsimi Arikunto, ada tiga macam indikator kedisiplinan yaitu kedisiplinan di dalam kelas, kedisiplinan di luar kelas di lingkungan sekolah, dan perilaku kedisiplinan di

44 Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), 99- 101.

(45)

rumah.45 Menurut Syafrudin dalam jurnal edukasi tahun 2005, indikator kedisiplinan belajar ada empat macam yaitu ketaatan terhadap waktu belajar, ketataan terhadap tugas-tugas pelajaran, ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar, dan ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang. Sedangkan menurut Tulus Tu’u, indikator yang menunjukkan pergeseran atau perubahan prestasi belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah yaitu dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan ketertiban diri saat belajar di kelas.46

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti menjabarkan indikator Kedisiplinan Belajar menjadi empat macam yaitu:

e) Ketaatan terhadap tata tertib di sekolah f) Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah g) Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran h) Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah

Indikator tersebut akan digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika.

45 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), 32.

46 Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Grasindo, 2004), 42.

(46)

6) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Belajar

Dalam hal sikap kedisiplinan belajar ada beberapa faktor yang datang dari dalam diri siswa mempunyai pengaruh sangat besar terhadap keberhasilan belajar. Hal ini dapat dikatakan logis dan wajar sebab hakikat disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan serta perubahan tingkah laku yang diminati siswa. Hal itu juga masih bergantung pada faktor yang datang dari luar diri siswa yang terdiri dari:

a) Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan kelompok.

b) Faktor budaya.

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim.

d) Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan47

Sedangkan faktor dari dalam, menurut syamsu yusuf melihat dari segi individu maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi meliputi aspek fisik dan psikis. Yang termasuk faktor fisik ini diantaranya adalah nutrisi (gizi makanan), sedangkan yang termasuk aspek psikis mengatakan terdiri dari intelegensia (kecerdasan), bakat, kemampuan khusus, sikap, minat, motif, dan suasana emosinya. Oleh karena itu bahwa kelengkapan dan kesiapan fungsi fisik dan psikis merupakan persyaratan bagi tercapainya keberhasilan belajar. Apabila

47 Tabrani Rusyan, Pendidikan Budi Pekerti, (Bandung: Arcaya Media Utama, 2000), 63.

(47)

dalam fungsi-fungsi mengalami gangguan dan kekurangan, maka kemungkinan besar individu akan mengalami kesulitan besar dalam belajar.48

b. Lingkungan Teman Sebaya

1) Pengertian Lingkungan Teman Sebaya

Menurut Sartain dikutip dalam bukunya Ngalim Purwanto lingkungan ialah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita kecuali gengen bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (to provide evironment) bagi gen yang lain.49 Menurut Sartain lingkungan dibagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut :

a) Lingkungan Alam atau luar (External or Physical Environment), segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, dan hewan.

b) Lingkungan Dalam (Internal Environment), segala sesuatu yang telah termasuk ke dalam diri kita, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik kita.

c) Lingkungan Sosial (Sosial Environment), semua orang yang mempengaruhi kita, baik secara langsung (misalnya dalam

48 Syamsu Yusuf, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1993), 41.

49 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), 28.

(48)

pergaulan sehari-hari dengan orang lain, keluarga, teman-teman, kawan sekolah, kawan sepekerjaan, dsb) atau tidak langsung (melalui radio, televisi, buku-buku, majalah, surat kabar, dsb).

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa lingkungan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia, terutama lingkungan sosial dalam masyarakat. Lingkungan sekolah, lingkungan belajar, lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuannya.50

Teman sebaya (peer) sebagai sebuah kelompok sosial sering didefinisikan sebagai semua orang yang memiliki kesamaan ciri-ciri, seperti kesamaan tingkat usia. Akan tetapi, oleh Lewis dan Rosenblum mendefinisikan teman sebaya lebih ditekankan pada kesamaan tingkah laku atau psikologis.51 Lingkungan teman sebaya merupakan suatu komunikasi yang terjalin diantara orang-orang yang memiliki usia dan tingkat kematangan yang sama atau lingkungan dimana terjadi interaksi yang intensif dan cukup teratur dengan orang-orang yang memiliki kesamaan usia dan status yang memberikan pengaruh positif

50 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011), 267-268.

51 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik Panduan Bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), 145.

(49)

atau negatif.52

2) Fungsi Lingkungan Teman Sebaya

Pada prinsipnya hubungan teman sebaya mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan remaja.Melalui hubungan teman sebya anak dan remaja belajar tentang hubungan timbal balik yang simetris.

Anak mempelajari prinsipprinsip kejujuran dan keadilan melalui peristiwa pertentangan dengan teman sebaya. Mereka juga mempelajari secara aktif kepentingan-kepentingan dan perspektif teman sebaya dalam rangka memuluskan integrasi dirinya dalam aktivitas teman sebaya yang berkelanjutan.53

Lingkungan teman sebaya merupakan interaksi awal bagi anak- anak dan remaja pada lingkungan sosial. Mereka mulai belajar bergaul dan berinteraksi dengan orang lain bukan dengan anggota keluarganya.

Hal ini dilakukan agar mereka mendapat pengakuan dan penerimaan dari lingkungan teman sebaya sehingga akan tercipta rasa aman.

Santrock mengungkapkan bahwa salah satu fungsi penting dari lingkungan teman sebaya adalah untuk memberikan sumber informasi dengan perbandingan tentang dunia di luar lingkungan keluarga.

Melalui hubungan teman sebaya anak dan remaja belajar tentang

52 Slavin Robert, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik (Jakarta: Indeks, 2011), 114.

53 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik Panduan Bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), 230.

Gambar

tabel  yaitu 0,180.
Tabel 4.5  Hasil Uji Lineritas
Tabel 4.8  Uji t  Coefficients a

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

(4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Persepsi Siswa tentang Mata Pelajaran Akuntansi, Lingkungan Teman Sebaya, dan Motivasi Belajar secara bersama-sama terhadap

Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara motivasi belajar, tingkat kecemasan siswa dan pergaulan teman sebaya secara bersama- sama dengan prestasi

”Efek Moderasi Lingkungan Teman Sebaya Pada Pengaruh Self Regulated Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survei Pada Siswa Kleas XI IIS SMA Negeri

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan keluarga dan teman sebaya dengan perilaku

Simpulan dalam penelitian ini yaitu secara simultan maupun secara parsial ada pengaruh positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan lingkungan teman sebaya terhadap

p sebesar 0,000 (p &lt; 0,01) ini berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara kecerdasan emosi dan interaksi teman sebaya dengan kedisiplinan siswa, dengan

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara interaksi teman sebaya terhadap prestasi belajar siswa pada mata

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuk hegemoni kalangan teman sebaya yang sedang terjadi di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sangat berpengaruh