• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kemandirian belajar, perhatian orang tua

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kemandirian belajar, perhatian orang tua"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA, DAN KECERDASAN MAJEMUK TERHADAP HASIL BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI DI SMA N 6 PADANG.

JURNAL

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)

Disusun Oleh:

GUSRI SAPUTRA 11090179

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

2016

(2)
(3)

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA, DAN KECERDASAN MAJEMUK TERHADAP HASIL BELAJAR PADA

MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI DI SMA N 6 PADANG.

Oleh :

Gusri Saputra1, Ansofino2, Sri Wahyuni2

Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatera Barat, Telp. (0751) 7053731–Fax (0751) 7053826

1Mahasiswa-prodi-pendidikan-ekonomi

2.Dosen STKIP PGRI Sumbar

Email: gusrisaputra@gmail.com. Ansofino2001@yahoo.com.

sriwahyuniajeng@gmail.com

ABSTRAK

Gusri Saputra (11090179) “Pengaruh Kemandirian Belajar, Perhatian Orang Tua Dan Kecerdasan Majemuk Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Xi Di Sma 6 Padang”

Dibawah Bimbingan Bapak Dr. Ansofino M.Si Sebagai Pembimbing I Dan Sri Wahyuni, S.Pd, M.Pd Sebagai Pemimbing II

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1)Pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar;

2) Pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar; 3) Pengaruh kecerdasan majemuk terhadap hasil belajar; 4) Pengaruh kemandirian belajar, perhatian orang tua, dan kecerdasan majemuk terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA 6 Padang

Hasil analisa data menunjukkan bahwa: 1) Kemandirian belajar sangat berpengaruh positif terhadap hasil belajar ekonomi, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,433. Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,003 >ttabel 1,661, berarti Ho ditolakdan Ha diterima.2) Perhatian orang tua sangat berpengaruh positif terhadap hasil belajar ekonomi ,diperoleh nilai koefisien sebesar 0,414. Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,628 >ttabel 1,661, berarti Ho ditolak dan Ha diterima. 3) Kecerdasan majemuk sangat berpengaruh positif terhadap hasil belajar ekonomi, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,267. Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,803 >ttabel 1,661, berarti Ho ditolak dan Ha diterima. 4) kemandirian belajar, perhatian orang tua, dan kecerdasan majemuk secara bersama – sama mempengaruhi hasil belajar ekonomi, diperoleh nilai sebesar 73,94 > F tabel 3,09.

ABSTRACT

Gusri Saputra (11090179) "Effect of Independence Learning, Attention Parents And Against Multiple Intelligences Learning Outcomes Lesson In Economy Class Xi Di SMA 6 Padang" Under the Guidance Dr. Ansofino M.Si As Supervisor I and Sri Wahyuni, S. Pd, M. Pd As Pemimbing II

This study aims to determine: 1) Effect of independent learning on learning outcomes; 2) The influence of parents' attention on learning outcomes; 3) The effect of multiple intelligences on learning outcomes; 4) Effect of independent learning, parental, and multiple intelligences on learning outcomes on economic subjects in class XI SMA 6 Padang

The results of data analysis show that: 1) Independence of learning very positive effect on the results of the economic study, obtained by the coefficient value of 0.433. This figure is significant because the value thitung 5,003> 1,661 ttabel, meaning ditolakdan Ho Ha diterima.2) Attention parents is very positive influence on the results of the economic study, obtained by the coefficient value of 0.414. This figure is significant because the value thitung 5.628> 1.661 t table, then Ho is rejected and Ha accepted. 3) Intelligence compound very positive effect on the results of the economic study, obtained by the coefficient value of 0.267. This figure is significant because the value thitung 5.803> 1.661 t table, then Ho is rejected and Ha accepted. 4) independent learning, parental, and multiple intelligences together - together affect the results of the economic study, the value of 73.94 F_hitung> F table 3.09.

(4)

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan selalu mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan kita guna mengembangkan sumberdaya manusia agar lebih berkualias dan pada akhirnya akan sangat berguna untuk diri kita sendiri, masyarakat, bangsa dan negara sebagaimana yang tercantum dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan dan Negara”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pendidikan diharapkan para peserta didik dapat dengan leluasa mengembangkan potensi baik dari dalam dirinya maupun menggali potensi dari luar, tentunya hal ini harus dilakukan secara optimal agar nantinya hasil yang didapat bisa memuaskan. Salah satu sarana yang digunakan untuk mencapai atau mewujudkan pendidikan nasional dan merupakan tempat berlangsungnya proses pembelajaran adalah sekolah. Maka oleh

sebab itu belajar memang suatu keharusan belajar bukan hanya menitik beratkan pada mengingat dan perubahan tingkah laku dari peserta didik itu sendiri, tetapi dilain itu belajar juga menitik beratkan pada pencapaian akhir yang pada umumnya pencapaian ini dapat kita lihat pada hasil belajar peserta didik tersebut.

Bagus atau tidaknya pencapaian dari peserta didik itu bisa kita lihat pada hasil belajarnya karna apabila proses belajarnya baik maka kemungkinan besar hasil belajar peserta didik itu juga baik dan sebaliknya apabila prosesny tidak baik maka besar kemungkinan hasil belajarnya juga tidak akan baik dan hasil belajar tersebut dapat dijadika tolak ukur oleh guru, siswa, orang tua bahkan masyarakat apakah proses belajar tersebut baik atau tidaknya.

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka SMA Negeri 6 Padang yang beralamatkan dijalan Koto Kaciak, Mata Air Kecamatan Padang Selatan mempunyai komitmen yang tinggi untuk dapat meningkatkan hasil belajar para peserta didiknya karna hasil belajar yang baik merupakan harapan seluruh pihak sekolah seperti guru, siswa dan orang tua.

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di SMA Negeri 6 Padang diperoleh data mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Data Nilai Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 6 Padang

Kelas

Kkm Jumlah Siswa Ketuntasan

Tuntas % Tidak Tuntas %

XI IPS 1 80 30 17 56,67 13 43,33

XI IPS 2 80 30 14 46,67 16 53,33

XI IPS 3 80 30 12 40 18 60

XI IPS 4 80 30 11 36,67 19 63,33

Jumlah 120 54 45,00 66 55,00

Sumber :Guru Ekonomi SMA Negeri 6 Padang Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa masih banyak yang belum memuaskan seperti di kelas XI IPS 1 dari 30 orang, siswa yang tuntas hanya 17 orang atau 56,67%, kelas XI IPS 2 siswa yang mencapai ketuntasan hanya 14 orang atau 46,67%, kelas XI IPS 3 18 orang atau 60% dan kelas XI IPS 4

dengan jumlah siswa yang sama hanya 17 orang siswa yang tuntas atau 56,67% dan secara keseluruhan dapat dilihat jumlah kelas yang paling banyak siswanya yang tidak tuntas dalam mata pelajaran ekonomi adalah kelas XI IPS 4 yaitu sebanyak 19 orang atau 63,33% hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih jauh dari

(5)

kriteria atau masih jauh dari yang diharapkan.

B. Kajian Teori 1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan proses belajar. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.

(Hamalik, 2008:30) juga menyatakan bahwa “hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada seseorang yang timbul misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbul pengertian-pengertian baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan, keterampilan, menghargai perkembangan sifat-sifat sosial, emosional dan pertumbuhan jasmani, apresiasi dan budi pekerti”.

(Nana Sudjana, 2000:3) menyatakan bahwa “hasil belajar pada hakikatnya adalah penambahan tingkah laku pada diri seseorang. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam arti yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor”. Jadi hasil belajar yang diharapkan dapat berupa pemahaman konsep (kognitif), perubahan sikap dan tingkah laku (afektif) serta meningkatnya keterampilan (psikomotor) siswa.

2. Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar merupakan kepribadian yang harus ada dalam diri seorang siswa. Kemandirian belajar yang tinggi diharapkan akan dapat menciptakan hasil belajar ekonomi yang tinggi pula. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 710) “mandiri adalah keadaan dapat berdiri sendiri tidak bergantung pada orang lain. Kemandirian adalah hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain”.

Indikator dari kemandirian belajar dalam penelitian ini adalah:

(Asori, 2005:107) kemandirian belajar yaitu,

1. Percaya diri

Yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memeliki pengarapan realistis 2. Mampu bekerja sendiri

Mampu bekerja sendiri atas tugas yang diberikan guru kepadanya.

3. Berfikir kritis

Mampu memecahkan satu masalah.

4. Menghargai waktu

Disiplin dalam belajar dan tepat waktu dalam pengumpulan tugas yang diberikan guru

5. Bertanggung jawab.

Mampu mempertanggung jawabkan atas segala sesuatu yang telah dipilihnya.

3. Perhatian orang tua

Menurut (Suryabrata, 2004:14),

”Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek atau perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan”. (Slameto, 2010:2), mengatakan bahwa: ”Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubunganya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungan”.

Adapun indikator dari perhatian orang tua dalam penelitian ini adalah: Menurut (Kartono, 2005:91) menjelaskan peranan perhatian orang tua meliputi:

1. Menyediakan fasilitas belajar.

2. Mengawasi kegiatan belajar anak anak di rumah.

3. Mengawasi penggunaan waktu belajar.

4. Mengenal kesulitan-kesulitan anak dalam belajar.

5. Menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belajar baik di rumah maupun di sekolah.

4. Kecerdasan Majemuk.

Kecerdasan adalah kemampuan memahami dunia, berpikir secara rasional dan menggunakan sumber-sumber secara efektif pada saat dihadapkan dengan tantangan (Uno, 2012:59). menjelaskan, ada delapan jenis kecerdasan yang dimiliki setiap individu/siswa yaitu kecerdasan linguistik, logis-matematik, dimensi-ruang (visual-spasial), musikal, kinestetik, interpersonal, intrapersonal dan kecerdasan naturalis. Kecerdasan bukanlah sesuatu yang tetap, dapat ditumbuhkembangkan. Kecerdasan bersifat laten, ada pada setiap manusia dengan kadar pengembangan yang berbeda pula. Teori kecerdasan tersebut dikenal dengan teori kecerdasan majemuk (Multiple Inteligence). bahwa teori

(6)

kecerdasan multiple menyediakan cara bagi semua guru untuk merenungkan metode pembelajaran terbaik.

Indikator yang memiliki kecerdasan musik yang baik menurut (Gunawan, 2004:120) adalah :

1. mendengarkan dan memberikan respon dengan minat yang besar terhadap berbagai jenis suara.

2. menikmati dan mencari kesempatan untuk bisa mendengarkan music atau suara alam.

3. mengerti nuansa dan emosi ecara terampil untuk rekaman maupun dalam bentuk tulisan/cetak.

4. mampu bernyanyi atau bermain alat music.

5. menggunakan kosakata dan notasi music.

6. senang melakukan improvisasi dan bermain dengan suara.

7. mampu menciptakan komposisi musik.

8. Pemanfaatan Multiple Inteligence dalam Proses Pembelajaran mampu melakukan analisis dan kritik terhadap suatu musik.

9. tertarik menerjuni karier sebagai penyanyi, pemain musik, produser, guru musik, konduktor atau teknisi musik.

C. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Sebagaimana yang diungkapkan oleh (Irwan, 2000:60) bahwa “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya. Deskriptif merupakan salah satu bentuk penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa atau kejadian variabel-variabel dalam penelitian”.

Menurut (Irawan,

2000:61)“Penelitian deskriptif asosiatif bertujuan untuk menemukan ada atau

tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dan tingkat signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu variabel bebas kemandirian belajar (XI),perhatian orang tua (X2) dan kecerdasan majemuk (X3) yang mempengaruhi variabel terikat yaitu hasil belajar (Y).

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA N 6 Padang yang beralamat di Jln. Sutan Syahrir Koto kaciak, Mata Air No. 11 padang, Sumatra Barat . Waktu penelitian dilakukan bulan Febuari tahun 2016 3. Uji Coba Angket Penelitian

Uji coba instrumen dengan tujuan memeriksa validitasnya dan reliabilitasnya. Uji coba instrumen dilakukan pada objek yang setara dengan populasi yang akan diteliti. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan, sehingga hasil yang diperoleh dapat dijalani. Uji coba penelitian ini akan dilaksanakan di SMA N 9 Padang, karena kriteria ketuntasan minimum (KKM) dan akreditasi sama dengan tempat peneliti lakukan.

a. Uji Validitas Data

Validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur yang seharusnya diukur. Jadi dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagaimana yang dikemukakan Arikunto (2006:213)

b. Uji Reliabilitas Data

Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut memberikan hasil yang sama apabila diberikan pada responden pada waktu yang berbeda. Untuk mencari reliabelitas kuisioner digunakan rumus Alpha Cronbach dalam (Surharsimi Arikunto, 2010:239)

(7)

Tabel 2. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Jumlah Item

Pernyataan

Cronbach’s alpha

Nilai Kritis

Kesimpulan

Kemandirian belajar 15 0,841 0,70 Reliabel

Perhatian orang tua 15 0,865 0,70 Reliabel

Kecerdasan majemuk 27 0,918 0,70 Reliabel

Sumber: Olahan Data SPSS, Mai 2016 Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 2 di atas, maka dapat diketahui bahwa variabel kemandirian belajar mempunyai nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,878 atau rhitung > rtabel. Variabel perhatian orang tua mempunyai nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,882 atau rhitung > rtabel.

Variabel kecerdasan majemuk mempunyai nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,938 atau rhitung > rtabel. Berdasarkan nilai Cronbach’s alpha dari masing-masing variabel tersebut, maka ketiga variabel tersebut dapat dikatakan reliabel.

4. Analisis Deskriptif Kemandirian Belajar (X1)

Data hasil variabel kemandirian belajar dengan melihat angket penelitian yang dijawab oleh siswa SMA Negeri 6 Padang, dengan jumlah pernyataan sebanyak 15 butir, dengan responden sebanyak 96 orang siswa. Setelah melakukan penelitian pada siswa SMA Negeri 6 Padang, maka diperoleh hasil analisa TCR untuk variabel kemandirian belajar yang di sajikan pada Tabel di bawah ini :

Tabel 3. Hasil Analisa TCR Variabel Kemandirian Belajar (X1)

Variabel Indikator Rata-rata

Skor

TCR

(%) Kategori

Kemandirian Belajar

1. Percaya diri 3,76 75 Baik

2. Mampu bekerja sendiri 3,87 77 Baik

3. Berfikir kritis 3,76 75 Baik

4. Menghargai waktu 3,30 66 Cukup baik

5. Bertanggung jawab 3,13 63 Cukup baik

Total 3,56 71 Cukup baik

Sumber : Olahan data primer 2016

Berdasarkan pada Tabel 3 di atas, terlihat tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator mampu bekerja sendiri dengan rata-rata skor sebesar 3,87 pada TCR sebesar 77% tergolong pada kategori baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator bertanggung jawab dengan rata- rata skor sebesar 3,13 pada TCR sebesar 63% tergolong pada kategori cukup baik.

Dengan total rata-rata variabel kemandirian belajar adalah sebesar 3,56 pada TCR sebesar 71% tergolong pada kategori baik.

Hal ini menunjukan bahwa kemandirian belajar yang dimiliki oleh siswa SMA Negeri 6 Padang tergolong pada kategori baik. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dijelaskan secara per indikator dapat dilihat pada penjelasan sebagai berikut :

1. Pada indikator pertama yaitu percaya diri diperoleh rata-rata skor sebesar 3,76 pada TCR sebesar 75% tergolong pada kategori baik. Artinya percaya diri yang dimiliki oleh siswa dalam belajar tergolong pada kategori baik.

2. Pada indikator mampu bekerja sendiri diperoleh rata-rata skor sebesar 3,87 pada TCR sebesar 77% tergolong pada kategori baik. Artinya mampu bekerja sendiri yang dimiliki oleh siswa tergolong pada kategori baik.

3. Pada indikator berfikir kritis diperoleh rata-rata skor sebesar 3,76 pada TCR sebesar 75% tergolong pada kategori baik. Artinya berfikir kritis yang dimiliki oleh siswa tergolong pada kategori baik.

4. Pada indikator menghargai waktu diperoleh rata-rata skor sebesar 3,30 pada TCR sebesar 60% tergolong pada

(8)

kategori cukup baik. Artinya menghargai waktu yang dimiliki oleh siswa tergolong pada kategori cukup baik.

5. Pada indikator bertanggung jawab diperoleh rata-rata skor sebesar 3,07 pada TCR sebesar 61% tergolong pada kategori cukup baik. Artinya bertanggung jawab yang dimiliki oleh siswa tergolong pada kategori cukup baik.

5. Analisis Deskriptif Perhatian Orang Tua (X2)

Data hasil variabel perhatian orang tua dengan melihat angket penelitian yang dijawab oleh siswa SMA Negeri 6 Padang, dengan jumlah pernyataan sebanyak 15 butir, dengan responden sebanyak 96 orang siswa.

Setelah melakukan penelitian pada siswa SMA Negeri 6 Padang, maka diperoleh hasil analisa TCR untuk variabel perhatian orang tua yang disajikan pada Tabel di bawah ini :

Tabel 4. Hasil Analisa TCR Variabel Perhatian Orang Tua (X2)

Variabel Indikator Rata-rata

Skor

TCR

(%) Kategori

Perhatian orang tua

1. Menyediakan fasilitas belajar 3,87 77 Baik 2. Mengawasi kegiatan belajar

anak-anak di rumah 3,84 77 Baik

3. Mengawasi penggunan waktu

belajar 3,77 75 Baik

4. Mengenal kesulitan-kesulitan

anak dalam belajar 3,58 72 Baik

5. Menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belajar baik di rumah maupun sekolah

3,56 71 Baik

Total 3,73 75 Baik

Sumber : Olahan data primer 2016

Berdasarkan pada Tabel 4 di atas, terlihat tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator menyediakan fasilitas belajar dengan rata-rata skor sebesar 3,87 pada TCR sebesar 77% tergolong pada kategori baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belajar baik di rumah maupun sekolah dengan rata-rata skor sebesar 3,57 pada TCR sebesar 71%

tergolong pada kategori baik. Dengan total rata-rata variabel perhatian orang tua adalah sebesar 3,73 pada TCR sebesar 75%

tergolong pada kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa perhatian orang tua SMA Negeri 6 Padang tergolong pada kategori baik. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat di jelaskan secara per indikator dapat di lihat pada penjelasan sebagai berikut :

1. Pada indikator menyediakan fasilitas belajar di peroleh rata-rata skor sebesar 3,87 pada TCR 77% tergolong pada

kategori baik. Artinya menyediakan fasilitas belajar tergolong pada kategori baik.

2. Pada indikator mengawasi kegiatan belajar anak-anak di rumah di peroleh rata-rata skor sebesar 3,84 pada TCR 77% tergolong pada kategori baik.

Artinya mengawasi kegiatan belajar anak-anak di rumah tergolong pada kategori baik.

3. Pada indikator mengawasi penggunan waktu belajar di peroleh rata-rata skor sebesar 3,77 pada TCR sebesar 75%

tergolong pada katergori baik.

4. Pada indikator mengenal kesulitan- kesulitan anak dalam belajar di peroleh rata-rata skor sebesar 3,58 pada TCR sebesar 72% tergolong pada kategori baik.

5. Pada indikator menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belajar baik di rumah maupun sekolah di peroleh rata-rata skor sebesar 3,56 pada TCR sebesar 71%

tergolong pada kategori baik.

(9)

6. Analisis Deskriptif Kecerdasan Majemuk (X3)

Data hasil variabel kecerdasan majemuk dengan melihat angket penelitian yang dijawab oleh siswa SMA Negeri 6 Padang, dengan jumlah pernyataan sebanyak 27 butir, dengan

responden sebanyak 96 orang siswa.

Setelah melakukan penelitian pada siswa SMA Negeri 6 Padang, maka diperoleh hasil analisa TCR untuk variabel kecerdasan majemuk yang disajikan pada Tabel di bawah ini :

Tabel 5. Hasil Analisa TCR Variabel Kecerdasan Majemuk (X3)

Variabel Indikator Rata-rata

Skor

TCR

(%) Kategori

Kecerdasa n majemuk

1. Mendengarkan dan memberikan

respon 3,86 77 Baik

2. Menikmati dan mencari kesempatan 3,81 76 Baik 3. Mengerti nuansa dan emosi secara

terampil 3,65 73 Baik

4. Mampu bernyanyi 3,89 78 Baik

5. Menggukan kosakata dan notasi

music 3,89 78 Baik

6. Senang melakukan improvisasi 3,70 74 Baik 7. Mampu menciptakan komposisi

music 3,40 68 Cukup

baik 8. Pemanfaatan multiple intelligence

dalam proses pembelajaran 3,39 68 Cukup

baik

9. Tertarik menerjuni karir 3,58 72 Baik

Total 3,68 74 Baik

Sumber : Olahan data primer 2016 Berdasarkan pada Tabel 5 di atas, terlihat tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator mampu bernyanyi atau bermain alat musik dengan rata-rata skor sebesar 3,89 pada TCR sebesar 78% tergolong pada kategori baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator tertarik menerjuni karir sebagai penyanyi, pemain musik, produser, guru musik, konduktor atau teknis musik dengan rata-rata skor sebesar 3,58 pada TCR sebesar 72% tergolong pada kategori baik. Sedangkan total rata-rata variabel kecerdasan majemuk adalah sebesar 3,68 pada TCR sebesar 74%

tergolong pada kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa kecerdasan majemuk yang tergolong pada kategori baik.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat di jelaskan per indikator dapat dilihat pada penjelasan sebagai berikut : 1. Pada indikator mendengarkan dan

memberikan respon dengan minat yang besar terhadap berbagai jenis

suara di peroleh rata-rata skor sebesar 3,86 dengan TCR 77%, tergolong pada kategori baik. Artinya mendengarkan dan memberikan respon dengan minat yang besar terhadap berbagai jenis suara tergolong pada kategori baik.

2. Pada indikator menikmati dan mencari kesempatan untuk bisa mendengarkan musik di peroleh rata- rata skor sebesar 3,81 dengan TCR 76%, tergolong pada kategori baik.

Artinya menikmati dan mencari

kesempatan untuk bisa

mendengarkan musik tergolong pada kategori baik.

3. Pada indikator mengerti nuansa dan emosi secara terampil untuk rekaman maupun dalam bentuk tulisan/cetak di peroleh rata-rata skor sebesar 3,65 dengan TCR 73%, berada pada kategori baik. Artinya mengerti nuansa dan emosi secara terampil untuk rekaman maupun dalam bentuk

(10)

tulisan/cetak tergolong pada kategori baik.

4. Pada indikator mampu bernyanyi atau bermain alat musik di peroleh rata- rata skor sebesar 3,89 dengan TCR 78%, berada pada kategori baik.

Artinya mampu bernyanyi atau bermain alat musik tergolong pada kategori baik.

5. Pada indikator menggukan kosakata dan notasi musik di peroleh rata-rata skor sebesar 3,89 dengan TCR 78%, tergolong pada kategori baik. Artinya menggukan kosakata dan notasi musik tergolong pada kategori baik.

6. Pada indikator senang melakukan improvisasi dan bermain dengan suara di peroleh rata-rata skor sebesar 3,70 dengan TCR 74%, tergolong pada kategori baik. Artinya senang melakukan improvisasi dan bermain dengan suara tergolong pada kategori baik.

7. Pada indikator mampu menciptakan komposisi musik di peroleh rata-rata skor sebesar 3,40 dengan TCR 68%, tergolong pada kategori cukup baik.

Artinya mampu menciptakan komposisi musik tergolong pada kategori cukup baik.

8. Pada indikator pemanfaatan multiple intelligence dalam proses

pembelajaran, mampu melakukan analisis dan kritik terhadap suatu musik di peroleh rata-rata skor sebesar 3,39 dengan TCR 68%, tergolong pada kategori cukup baik.

Artinya pemanfaatan multiple intelligence dalam proses pembelajaran, mampu melakukan analisis dan kritik terhadap suatu musik tergolong pada kategori cukup baik.

9. Pada indikator tertarik menerjuni karir sebagai penyanyi, pemain music, produser, guru music, konduktor atau teknis musik di peroleh rata-rata skor sebesar 3,58 dengan TCR 72%, tergolong pada kategori baik. Artinya tertarik menerjuni karir sebagai penyanyi, pemain musik, produser, guru musik, konduktor atau teknis musik tergolong pada kategori baik.

7. Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pendapatan orang tua siswa memiliki pendapatan tinggi dan orang tua siswa yang memiliki pendapatan rendah, hali ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0 dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 6. Hasil Analisis regresi Berganda

M o d e l

U ns t a nd a r d i z e d C o e f f i c i e n t s

S t a n d a r d i z e d C o e f f i c i e n t s

T S i g.

B S t d . E r r o r B e t a

1 ( C o n s t a nt ) 2 . 8 3 6 5 . 1 7 1 . 5 4 8 . 5 8 5 X 1 . 4 3 3 . 0 8 6 . 3 0 4 5 . 0 0 3 . 0 0 0 X 2 . 4 1 4 . 0 7 4 . 3 7 8 5 . 6 2 8 . 0 0 0 X 3 . 2 6 7 . 0 4 6 . 4 1 0 5 . 8 0 3 . 0 0 0 Sumber : Olahan data primer 2016

Berdasarkan hasil yang terdapat pada Tabel 6 di atas, maka dapat dirumuskan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3 + e Y= 2,836 + 0,433X1 + 0,414X2 +

0,267X3

Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui:

1. nilai koefisien konstanta sebesar 2,836, yang berarti, tanpa adanya pengaruh dari variabel kemandirian belajar, perhatian orang tua, dan kecerdasan majemuk maka hasil belajar ekonomi siswa telah mencapai 2,836

(11)

2. Nilai koefisien regresi kemandirian belajar sebesar 0,433, artinya jika kemandirian belajar naik sebesar satu satuan, maka hasil belajar akan naik sebesar 0,433 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

3. Nilai koefisien regresi perhatian orang tua siswa sebesar 0,414, artinya jika perhatian orang tua naik sebesar satu satuan, maka hasil belajar akan naik sebesar 0,414 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

4. Nilai koefisien regresi kecerdasan majemuk sebesar 0,267, artinya jika kecerdasan majemuk naik sebesar satu satuan, maka hasil belajar akan naik sebesar 0,267 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

a) Analisis Regresi Linear Berganda Untuk Orang Tua Siswa Yang Memiliki Pendapatan Tinggi

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0 dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Berganda Yang Berpendapatan Tinggi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.809 6.637 .574 .570

X1 .419 .100 .344 4.209 .000

X2 .514 .086 .543 6.002 .000

X3 .195 .055 .333 3.580 .001

Sumber : Olahan data primer 2016 Berdasarkan hasil yang terdapat pada Tabel 7 di atas, maka dapat dirumuskan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3 + e Y= 3,809 + 0,419X1 + 0,514X2 + 0,195X3

Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui:

1. nilai koefisien konstanta sebesar 3,809, berarti, tanpa adanya pengaruh dari variabel kemandirian belajar, perhatian orang tua siswa, dan kecerdasan majemuk maka hasil belajar ekonomi siswa telah mencapai 3,809.

2. Nilai koefisien regresi kemandirian belajar sebesar 0,419, artinya jika kemandirian belajar naik sebesar satu satuan, maka hasil belajar akan naik sebesar 0,419 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

3. Nilai koefisien regresi perhatian orang tua siswa sebesar 0,514, artinya jika perhatian orang tua naik sebesar satu satuan, maka hasil belajar akan naik sebesar 0,514 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

4. Nilai koefisien regresi kecerdasan majemuk sebesar 0,195, artinya jika kecerdasan majemuk naik sebesar satu satuan, maka hasil belajar akan naik sebesar 0,195 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

b) Analisis Regresi Linear Berganda Untuk Orang Tua Siswa Yang Memiliki Pendapatan Rendah

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0 dapat dilihat pada Tabel berikut :

(12)

Tabel 8. Hasil Analisis Regresi Berganda Yang Berpendapatan Rendah

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.218 6.773 .180 .858

X1 .392 .114 .292 3.433 .002

X2 .359 .089 .364 4.014 .000

X3 .337 .065 .486 5.175 .000

Sumber : Olahan data primer 2016

Berdasarkan hasil yang terdapat pada Tabel 8 di atas, maka dapat dirumuskan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3 + e Y= 1,218 + 0,392X1 + 0,359X2 + 0,337X3

Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui:

1. nilai koefisien konstanta sebesar 1,218 berarti, tanpa adanya pengaruh dari variabel kemandirian belajar, perhatian orang tua siswa, dan kecerdasan majemuk maka hasil belajar ekonomi siswa telah mencapai 1,218.

2. Nilai koefisien regresi kemandirian belajar sebesar 0,392, artinya jika kemandirian belajar naik sebesar satu satuan, maka hasil belajar akan naik sebesar 0,392 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

3. Nilai koefisien regresi perhatian orang tua siswa sebesar 0,359, artinya jika perhatian orang tua naik sebesar satu

satuan, maka hasil belajar akan naik sebesar 0,359 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

4. Nilai koefisien regresi kecerdasan majemuk sebesar 0,337, artinya jika kecerdasan majemuk naik sebesar satu satuan, maka hasil belajar akan naik sebesar 0,337 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

8. Koefisien Determinasi

Menurut (Siregar, 2013:338) mengatakan bahwa koefisien determinasi adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sambangan yang diberikan oleh variabel X (bebas) atau lebih terhadap variabel Y (terikat). Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan program SPSS 16,0 diperoleh nilai koefisien determinasi seperti pada Tabel di bawah ini :

Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi

M o d e l R R S q ua r e A d j u s t e d R S q ua r e

S t d . E r r o r o f t he E s t i ma t e

1 . 8 4 1a . 7 0 7 . 6 9 7 3 . 8 6 7 3 0

Sumber : Olahan data primer 2016 Berdasarkan hasil pada Tabel 9 diatas, diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,707, artinya sebesar 70,7% perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan atau disumbangkan oleh variabel independen (kemandirian belajar, perhatian orang tua, dan kecerdasan majemuk), sedangkan sisanya sebesar 29,3%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

9. UJI HIPOTESIS 1) Hasil Uji t

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan). Adapun hasil uji hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:

(13)

Tabel 10. Hasil Uji t

M o d e l

U ns t a nd a r d i z e d C o e f f i c i e n t s

S t a n d a r d i z e d C o e f f i c i e n t s

T S i g.

B S t d . E r r o r B e t a

1 ( C o n s t a nt ) 2 . 8 3 6 5 . 1 7 1 . 5 4 8 . 5 8 5

X 1 . 4 3 3 . 0 8 6 . 3 0 4 5 . 0 0 3 . 0 0 0

X 2 . 4 1 4 . 0 7 4 . 3 7 8 5 . 6 2 8 . 0 0 0

X 3 . 2 6 7 . 0 4 6 . 4 1 0 5 . 8 0 3 . 0 0 0

Sumber : Olahan data primer 2016 Dari Tabel 10 di atas dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah :

1. Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar (X1) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA 6 Padang (Y)

Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,003 > ttabel 1,661, berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA 6 Padang.

2. Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua (X2) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA 6 Padang (Y)

Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,628 > ttabel 1,661, berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA 6 Padang.

3. Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan majemuk (X3) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA 6 Padang (Y)

Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,803 > ttabel 1,661, berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan majemuk terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA 6 Padang.

2) Hasil Uji F

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), untuk melihat berapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dapat dilihat tabel dibawah ini sebagai beriku Tabel 11. Hasil Uji F

M o d e l S u m o f S q ua r e s d f M e a n S q ua r e F S i g.

1 R e gr e s s i o n 3 3 1 7 . 7 0 3 3 1 1 0 5 . 9 0 1 7 3 . 9 4 4 . 0 0 0a R e s i d ua l 1 3 7 5 . 9 5 4 9 2 1 4 . 9 5 6

T o t a l 4 6 9 3 . 6 5 6 9 5 Sumber : Olahan data primer 2016

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 dapat dilihat pada tabel 40 diatas, diperoleh nilai sebesar 73,94 > F tabel 3,09.

Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar, perhatian orang

tua, dan kecerdasan majemuk terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA 6 Padang.

(14)

D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Pengaruh Kemandirian Belajar

Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMA 6 Padang

Jadi untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa agar menjadi tergolong sangat baik. Dimana siswa agar memiliki tanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru, baik itu tugas, latihan. Sebaiknya siswa benar-benar mengerjakannya dengan serius karena hal tersebut sangat berhubungan dengan hasil belajar yang akan diperoleh, semangkin tinggi tanggung jawab atas tugas yang diberika oleh guru makan akan semangkin besar peluang untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Martinis Yamin (2008:116) “Belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan, keseriusan, kedisiplinan, tanggung jawab, kemauan, dan keingin tahuan untuk berkembang dan maju dalam pengetahuan”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah kondisi aktivitas belajar yang mandiri, tidak bergantung pada orang lain, memiliki kemauan serta tanggung jawab sendiri.

Kesadaran akan pentingnya belajar harus ditanamkan sedini mungkin yang dicerminkan dengan kemandirian belajar.

Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya siswa memiliki sikap kemandirian belajar. Dimana (Asrori, 2014:107).

2. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMA 6 Padang

Jadi untuk meningkatkan perhatian orang tau agar menjadi tergolong sangat baik. Hendaknya orang tua agar dapat menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belajar, maka dari itu diharapkan kepada orang tua siswa agar dapat meluangkan waktu untuk membantu anak dalam mengatasi masalah pelajaran yang tidak dimengerti, agar anak merasa diperhatian oleh orang tua, karena dengan membantu anak

dalam memecahkan masalah dan memenui fasilitas yang di perlukan anak dalam belajar dirumah, supaya meningkatkan hasil belajar yang akan diperolehnya.

a. Hasil pendapat orang tua tinggi Bersarakan asil penelitian yang telah dilakukan pada siswa di SMA N 6 Padang maka diperoleh nilai koefisien sebesar 3,809, Dengan nilai koefisien regresi kemandirian belajar sebesar 0,419, nilai koefisien regresi perhatian orang tua sebesar 0,514, dan nilai koefisien regresi kecerdasan majemuk sebesar 0,195, artinya semakin tinggi pendapatan orang tua siswa, semakin renda yang di peroleh hasil belajar siswa, dikarenakan orang tua siswa terlalu sibuk dalam urusannya sendiri sehingga perhatian orang tua ke anaknya tidak baik mengakibatkan anak jadi kurang perhatian dan kurangnya bimbingan untuk belajar di rumah, mengakibatkan hasil belajar anak menurun.

b. Pendapatan orang tua rendah.

Bersarakan asil penelitian yang telah dilakukan pada siswa di SMA N 6 Padang, maka diperoleh nilai koefisien konstanta sebesar 1,218, dengan nilai koefisien regresi kemandirian belajar sebesar 0,392, nilai koefisien regresi perhatian orang tua siswa sebesar 0,359, dan nilai koefisien regresi kecerdasan majemuk sebesar 0,337, artinya semakin renda pendapatan orang tua perhatian orang tua ke anak semakin baik, anak menjadi mandiri dalam belajar, mendapatkan perhatian yang lebih, orang tua lebih banyak dirumah untuk membimbing anak dalam belajar dan mengawasi kegiatan anak untuk belajar, dengan ini meningkatkan hasil belajar anak meningkat.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh (Kartono, 2005:91) menjelaskan peranan perhatian orang tua meliputi:

menyediakan fasilitas belajar, mengawasi kegiatan belajar anak anak di

(15)

rumah, mengawasi penggunaan waktu belajar, mengenal kesulitan-kesulitan anak dalam belajar, dan menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belajar baik di rumah maupun di sekolah.

Berdasarkan pendapat di atas, dijelaskan bahwa perhatian orang tua yang dapat diberikan untuk anaknya ada lima macam, yaitu, orang tua dapat memberikan perhatian pada anaknya

dengan cara memberikan

kebutuhankebutuhan yang diperlukan anak dalam belajar. Orang tua harus mengawasi kegiatan anaknya dan penggunaan waktu belajar anak saat di rumah. Orang tua juga harus tau kesulitan-kesulitan yang dihadapi anaknya dan berusaha untuk membantu mengatasinya.

3. Pengaruh Kecerdasan Majemuk Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMA 6 Padang

Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa kecerdasan majemuk berpengaruh terhadap hasil belajar, salah satu indikator dari kecerdasan majemuk yaitu tertarik menerjuni karir sebagai penyanyi, pemain musik, produser, guru musik, konduktor atau teknis musik.

Jadi untuk meningkatkan kecerdasan majemuk agar menjadi tergolong sangat baik, agar sekolah menyediakan alat- alat musik dan ruangan bagi siswa yang gemar bermain alat musik dan bernyanyi, dengan itu siswa tidak ada lagi yang bernyai dan mendengarkan musik dalam belajar.

Siswa bisa meluangkan waktunya sepulang sekolah dalam bermain musik dan bernyanyi dengan itu siswa bisa fokus dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar menjadi sangat baik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan Gunawan (2003: 229), menjelaskan, ada delapan jenis kecerdasan yang dimiliki setiap individu/siswa yaitu kecerdasan linguistik, logis-matematik, dimensi- ruang (visual-spasial), musikal, kinestetik, interpersonal, intrapersonal dan kecerdasan naturalis. Kecerdasan bukanlah sesuatu yang tetap, dapat

ditumbuhkembangkan. Kecerdasan bersifat laten, ada pada setiap manusia dengan kadar pengembangan yang berbeda pula. Teori kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner tersebut dikenal dengan teori kecerdasan majemuk (Multiple Inteligence).

(Amstrong, 2013:61) menyatakan bahwa teori kecerdasan multiple menyediakan cara bagi semua guru untuk merenungkan metode pembelajaran terbaik.

4. Pengaruh Kemandirian belajar, Perhatian Orang Tua, Dan Kecerdasan Majemuk Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMA 6 Padang

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai sebesar 73,94 > F tabel 3,09.

Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar, perhatian orang tua, dan kecerdasan majemuk terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA 6 Padang. Sedangkan berdasarkan pengujian koefisien diperoleh nilai R square sebesar 0,707, artinya sebesar 70,7% perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan atau disumbangkan oleh variabel independen (kemandirian belajar, perhatian orang tua, dan kecerdasan majemuk), sedangkan sisanya sebesar 29,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

Hasill penelitian sesuai dengan teori yang dikemukan oleh (Hamalik, 2009:31) juga menyatakan bahwa “hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada seseorang yang timbul misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbul pengertian-pengertian baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan, keterampilan, menghargai perkembangan sifat-sifat sosial, emosional dan pertumbuhan jasmani, apresiasi dan budi pekerti”.

Selanjutnya menurut (sumardi Suryabrata, 2010:233) secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar:

(16)

1.

Faktor yang berasal dari luar diri, yaitu:

a) Faktor lingkungan sosial, seperti interaksi dengan dosen/guru, staf administrasi, organisasi, teman- teman sebaya, keluarga, orang tua dan lingkungan masyarakat sekitar.

b) Faktor lingkungan non sosial, seperti gedung sekolah atau kuliah, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang tersedia.

2.

Faktor yang berasal dari dalam diri, yaitu:

a) Faktor fisiologi, yakni keadaan atau kondisi jasmani, seperti kesehatan indera pendengar dan penglihat yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di lokal.

b) Faktor Psikologi, yakni keadaan yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar seseorang, seperti tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat dan motivasi.

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dan hasil analisis data diatas, tentang pengaruh kemandirian belajar, perhatian orang tua, dan kecerdasan majemuk terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA 6 Padang, maka dapat di simpulkan sebagai berikut :

1. Kemandirian belajar sangat berpengaruh positif terhadap hasil belajar ekonomi, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,433.

Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,003 > ttabel (1,661), berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA 6 Padang. Artinya jika kemandirian belajar naik sebesar satu satuan, maka hasil belajar akan naik

sebesar 0,433 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

2. Perhatian orang tua sangat berpengaruh positif terhadap hasil belajar ekonomi , diperoleh nilai koefisien sebesar 0,414.

Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,628 > ttabel (1,661), berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA 6 Padang. Artinya jika perhatian orang tua naik sebesar satu satuan, maka hasil belajar akan naik sebesar 0,414 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

3. Kecerdasan majemuk sangat berpengaruh positif terhadap hasil belajar ekonomi, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,267. Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,803 > ttabel (1,661), berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan majemuk terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA 6 Padang. Artinya jika kecerdasan majemuk naik sebesar satu satuan, maka hasil belajar akan naik sebesar 0,267 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

4. kemandirian belajar, perhatian orang tua, dan kecerdasan majemuk secara bersama- sama mempengaruhi hasil belajar ekonomi, diperoleh nilai sebesar 73,94 > F tabel (3,09). Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar, perhatian orang tua, dan kecerdasan majemuk terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA 6 Padang. Sedangkan berdasarkan pengujian koefisien diperoleh nilai R square sebesar 0,707, artinya sebesar 70,70% perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan atau disumbangkan oleh variabel independen (kemandirian belajar, perhatian orang tua, dan

(17)

kecerdasan majemuk), sedangkan sisanya sebesar 20,30% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran, sebagai bentuk implementasi dari hasil penelitian ini sebagai berikut ini :

1. Peneltian ini menunjukan bahwa kemandirian belajar masih tergolong pada kategori cukup baik, maka dari itu diharapkan kepada siswa agar dapat meningkatkan tanggung jawab, baik dalam mengerjakan tugas, latihan yang diberikan oleh guru mata pelajaran.

2. Selanjutnya perhatian orang tua sudah tergolong baik, maka dari itu diharapkan kepada orang tua siswa agar dapat membantu orang tua dalam memecahkan masalah, baik itu dalam mengerjakan tugas maupun tentang pelajran yang tidak dimengerti oleh anak. Baik itu perlengkapan pelajaran maupun waktu untuk menemani anak saat belajar.

3. Selanjutnya kecerdasan majemuk yang tersedia disekolah masih tergolong pada kategori baik, maka dari itu diharapkan kepada sekolah agar lebih memperhatikan terhadap hobi dan minat siswa, dan juga menyediakan alat-alat musik agar bakat siswa dapat terwujud.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2010). In Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi) (Rineka Cip). Jakarta.

Asori, A. M. D. M. (2014). In Pisikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik (Bumi Aksar). Jakarta.

Gunawan, adi saputro. (2004). mengelola kecerdasan dalam pembelajaran.

Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Kartono. (2005). pemimpin dan kepemimpinan. Jakarta: Granmedia.

Nana Sudjana. (2000). Metode statistik.

Bandung: Granmedia.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta.

Uno, H. B. (2008). orientasi Baru Dalam Pisikologi Pembelajaran. Jakarta:

Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara perhatian orang tua dan kemandirian belajar siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII