• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kepuasan kerja, komitmen organisasi dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kepuasan kerja, komitmen organisasi dan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPRIBADIAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP

BEHAVIOR PADA STAFF GURU DI SMK N 8 PADANG

JURNAL

RINI SEPTIA PRATIWI 12090209

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)
(3)
(4)

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPRIBADIAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA STAFF GURU DI

SMK N 8 PADANG

Oleh :

, 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

STKIP-PGRI Sumatera barat 2) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi

STKIP-PGRI Sumatera barat e-mail : Riniseptia205@yahoo.com

ABSTRACT

This research aims to find out this research aims to analyze: 1) the influence of job satisfaction against the organizational citizenship behavior, 2) the influence of organizational commitment towards organizational citizenship behavior, 3) influence personality against the organizational citizenship behavior ,4) the influence of job satisfaction,organizational commitment and personality together toward organizational citizenship behavior on

The results showed that: the first influential job satisfaction significantly to organizational citizenship behavior the field indicated by the value of the coefficient of 0.279 with value thitung > ttabel 1.98 5.355. The second effect significantly to organizational commitment organizational citizenship behavior the field indicated by the value of the coefficient of 0.367 with the value thitung 1.98 ttabel > 3.761. A third influential personality significantly to organizational citizenship behavior the field indicated by the value of the coefficient of 0.409 with the value thitung 1.98 ttabel > 6.590. Fourth job satisfaction, organizational commitment, and personality are jointly significant effect against the organizational citizenship field which is indicated by the value of Fhitung > Ftabel 76.641 2.70 with significant level of α = 0.05 < 0.000. This means the Ha received and H0 is rejected.

Keywords: job satisfaction, organizational commitment, personality, and Organizational citizenshipbehavior.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh kepuasan kerja terhadap organizational citizenship behavior, 2) pengaruh komitmen organisasi terhadap organizational citizenship behavior, 3) pengaruh kepribadian terhadap organizational citizenship behavior, 4) pengaruh kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kepribadian secara bersama-sama terhadap organizational citizenship behavior.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,279 dengan nilai thitung 5,355 > ttabel 1,98. Kedua komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior yang ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,367 dengan nilai thitung 3,761 > ttabel 1,98. Ketiga kepribadian berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior yang ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,409 dengan nilai thitung 6,590 >

ttabel 1,98. Keempat kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan kepribadian secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior yang ditunjukan oleh nilai Fhitung 76,641 > Ftabel 2,70 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ha

diterima dan H0 ditolak.

Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Kepribadian, dan Organizational Citizenship Behavior.

(5)

PENDAHULUAN

Kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas semakin dibutuhkan diberbagai konteks pada era globalisasi ini, termasuk pula pada konteks pendidikan atau edukasi. Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya disekolah, begitu pentingnya peran guru dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga banyak pakar menyatakan bahwa disekolah tidak akan ada perubahan atau peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan peningkatan kualitas guru. Menyadari pentingnya sumber daya manusia tersebut, tentunya organisasi yang bergerak didunia

pendidikan harus mampu memelihara faktor-faktor yang mampu meningkatkan kualitas guru. Dalam konteks perilaku keorganisasian guru dihadapkan oleh sejumlah tuntutan akan peran profesinya, dan dilain pihak adanya keterbatasan yang dimiliki oleh guru itu sendiri maupun keterbatasan akan apa yang diharapkan untuk diperoleh dari profesinya, maka diperlukan ekstra peran dari guru yang dikenal sebagai Organizational Citizenship Behavior (OCB).

Dari tabel dibawah ini dapat dilihat abssensi guru yang ada di sekolah SMK N 8 Padang pada tabel 1 yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Absensi Guru periode Agustus – November 2016

No Bulan Keterangan guru

Jumlah Sakit Izin Alfa Terlambat

1 Agustus 7 12 - 25 44

2 September 7 8 5 18 38

3 Oktober 6 11 7 22 46

4 November 8 12 6 15 41

Sumber: Tata Usaha SMK N 8 Padang, tahun 2016 Berdasarkan tabel 1 di atas dapat

dilihat Pada tabel tersebut terlihat masih banyak guru yang terlambat di setiap bulannya dan terlihat angka tertinggi terjadi pada bulan Oktober dengan total 46 guru yang terlambat dalam setiap hari berlangsungnya proses belajar mengajar di sekolah. Dan pada tabel tersebut terlihat masih banyak guru yang tidak datang ke sekolah tanpa keterangan yang jelas atau alfa. Pada bulan oktober terdapat 7 guru yang tidak menghadiri PBM tanpa adanya keterangan atau alfa.

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa OCB pada SMK N 8 masih kurang baik.

Faktor yang mempengaruhi OCB adalah kepuasan kerja. Munandar (2011:350) menyatakan bahwa kepuasan

kerja merupakan hasil dari tenaga kerja yang berkaitan dengan motivasi kerja.

Sedangkan Robbins (2002:36), kepuasan kerja mengacu kepada sikap individu secara umum terhadap pekerjaannya.

Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya, seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut.

Faktor yang mempengaruhi OCB adalah komitmen organisasi. Menurut Robbins (2007:78), komitmen organisasi adalah usaha melibatkan diri dalam sekolah dan tidak ada keinginan meninggalkannya.

(6)

TINJAUAN PUSTAKA OCB

Menurut Robbins (2007), Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja formal seorang karyawan, namun mendukung berfungsinya organisasi tersebut secara efektif. Dasar kepribadian untuk OCB mencirikan karyawan yang kooperatif, suka menolong, perhatian, dan bersungguh-sungguh.

Komitmen Organisasi

Handoko (2008), komitmen organisasi adalah tingkatan dimana seorang pekerja mengidentifikasikan diri dengan organisasi dan tujuan-tujuannya dan berkeinginan untuk memelihara keanggotaannya dalam organisasi.

Komitmen guru didorong dengan kondisi lingkungan kerja yang adil untuk guru, semakin tinggi guru dihargai, semakin tinggi juga komitmen guru pada sekolah tersebut.

Faktor yang selanjutnya yang mempengaruhi OCB adalah Kepribadian.

Mengacu kepada Pervin et al. (2012) dalam Psikologi Kepribadian, kepribadian merupakan karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya konsistensi perasaan, pemikiran dan perilaku.

Kepuasan Kerja

Handoko (2001) mengungkapkan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para pegawai memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dari sikap positif pegawai terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

Kepribadian

Mengacu kepada Pervin et al.

(2012) dalam Psikologi Kepribadian, kepribadian merupakan karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya konsistensi perasaan, pemikiran dan perilaku. dalam Personality Theories, terdapat banyak teori kepribadian yang terus berkembang. Teori-teori tersebut diawali dengan teori kepribadian psikoanalitik menurut Sigmund Freud(1856-1939), dilanjutkan teori kepribadian person-centered oleh Carl R. Rogers (1902-1987), dilanjutkan dengan teori sifat GW Allport (1897- 1967), juga teori tiga faktor Hans.JEysenck (1916-1998) dan teori sifat The Big Five Theory oleh Lewis R.

Goldberg.

Hipotesis

Berdasarkan kajian teori kerangka konseptual diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Kepuasan kerja berpengaruh

signifikan terhadapOrganizational Citizenship Behavior (OCB) pada staff guru di SMK N 8 Padang.

2. Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada staff guru di SMK N 8 Padang.

3. Kepribadian berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada staff guru di SMK N 8 Padang.

4. Kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kepribadian secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada staff guru di SMK N 8 Padang.

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah

(7)

Semua guru si SMK N 8 Padang, dimana jumlahnya adalah 128 responden, dan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 96 responden. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel OCB sebagai variabel terikat (Y), kepuasan kerja (X1) komitmen organisasi (X2) kepribadian (X3) sebagai variabel bebasnya.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear berganda.

HASIL PENELITIAN Deskripsi Variabel OCB (Y)

Dapat diketahui bahwa variabel OCB diperoleh rata-rata skor pada variabel OCB 3,73 dan tingkat capaian responden sebesar 74,60% dengan kategori sedang. Hal ini dapat dimaknai bahwa pada SMK N 8 Padang OCB nya sudah cukup baik. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden tertinggi pada variabel OCB adalah saya tidak bersedia bekerja lembur untuk membantu rekan kerja dengan nilai rata- rata sebesar 3,99 dan tingkat capaian responden sebesar 79,79% dengan kategori sedang. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden terendah pada variabel OCB adalah saya lebih mengutamakan kepentingan sekolah meskipun tidak sesuai dengan harapan saya dengan nilai rata-rata sebesar 3,40 dan tingkat capaian responden sebesar 67,92% dengan kategori sedang.

Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja (X1)

Dapat diketahui bahwa diperoleh rata-rata skor pada variabel harga 3,66 dan tingkat capaian responden sebesar 73,29%

dengan kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki pendapat bahwa kepuasan kerja

berpengaruh terhadap OCB pada staff guru di SMK N 8 Padang. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden tertinggi pada variabel kepuasan kerja adalah pekerjaan yang dilakukan secara bekelompok dapat menimbulkan konflik antar guru dengan nilai rata-rata sebesar 3,84 dan tingkat capaian responden sebesar 76,88% dengan kategori sedang.

Indikator yang memiliki tingkat capaian responden terendah pada variabel harga adalah rekan kerja memberi bantuan langsung dalam menyelesaikan pekerjaan dengan nilai sebesar 68,33% dan rata-rata skor sebesar 3,42 serta termasuk kategori sedang.

Deskripsi Variabel

Komitmen organisasi (X2)

Dapat diketahui bahwa diperoleh rata-rata skor pada variabel komitmen organisasi 3,59 dan tingkat capaian responden sebesar 71,84% dengan kategori sedang. Hal ini dapat dimaknai jika komitmen organisasi tinggi maka OCB akan naik. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden tertinggi pada variabel komitmen organisasi adalah banyak hal dalam kehidupan saya akan terganggu jika saya memutuskan akan meninggalkan sekolah ini dengan nilai rata-rata sebesar 3,86 dan tingkat capaian responden sebesar 77,29% dengan kategori sedang. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden terendah pada variabel komitmen organisasi adalah Saya merasa terikat secara emosional pada sekolah ini dengan nilai rata-rata sebesar 3,36 dan tingkat capaian responden sebesar 67,29% dengan kategori kurang sedang.

Deskripsi Variabel Kepribadian (X3)

Dapat diketahui bahwa diperoleh rata-rata skor pada variabel kepibadian 3.59 dan tingkat capaian responden sebesar 71,73% dengan kategori sedang.

(8)

Hal ini dapat dimaknai jika kepribadian tinggi maka OCB akan naik. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden tertinggi pada variabel kepribadian adalah Saya jika pertama kali bertemu dengan orang yang asing, biasanya saya akan merasa agak sungkan dengan nilai rata- rata sebesar 3,88 dan tingkat capaian responden sebesar 77,50% dengan

kategori sangat sedang. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden terendah pada variabel kepribadian adalah Saya lebih suka menunjukkan perilaku yang menyenangkan dengan nilai rata-rata sebesar 3,36 dan tingkat capaian responden sebesar 67,29% dengan kategori sedang.

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficient

s t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.062 3.201 .332 .741

Kepuasan Kerja .279 .052 .369 5.355 .000

Komitmen

Organisasi .367 .098 .241 3.761 .000

Kepribadian .409 .062 .437 6.590 .000

Dependent Variable: OCB Sumber : Olahan Data Primer, 2016

Nilai konstanta sebesar 1,062. Hal ini berarti, tanpa adanya pengaruh kepuasan kerja, komitmen organisasi dan

kepribadian terhadap Organizational Citizenship behavior adalah sebesar 1,062 satuan.

Berdasarkan hasil pada tabel di atas hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary bahwa besarnya nilai Rsquare adalah 0,714 yang artinya 71,4% perubahan pada variabel

independen (kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kepribadian) sedangkan sisanya 28,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Uji Hipotesis

Berdasarkan tabel hasil analisa uji t dapat ditarik kesimpulan tentang pengaruh masing-masing variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat.

a) Pengaruh kepuasan keja terhadap OCB pada staff guru di SMK N 8 Padang.

Berdasarkan hasil analisa variabel kepuasan kerja diperoleh nilai t-hitung sebesar 5,355 ttabel sebesar 1,98. Tahapan pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat

(9)

disimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap OCB pada staff guru di SMK N 8 Padang.

b) Pengaruh komitmen organisasi terhadap OCB pada staff guru di SMK N 8 Padang.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan variabel komitmen organisasi diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,761 ttabel sebesar 1,98. Tahapan pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap terhadap OCB

pada staff guru di SMK N 8 Padang.

pada KFC Ramayana Plaza Andalas Padang.

c) Pengaruh kepribadian terhadap OCB pada staff guru di SMK N 8 Padang.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan kepribadian diperoleh nilai t-hitung sebesar 6,590 ttabel sebesar 1,98.

Tahapan pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kepribadian berpengaruh signifikan terhadap terhadap OCB pada staff guru di SMK N 8 Padang.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulkan sebagai berikut:

1. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior pada staff guru di SMK N 8 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,279. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 5,355 >

ttabel sebesar 1,98. Artinya apabila kepuasan kerja meningkat sebesar satu satuan, maka organizational citizenship behavior akan meningkat pula sebesar 0,279 satuan.

2. Variabel komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior pada staff guru di SMK N 8.

Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,367. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai

thitung 3,761 > ttabel 1,98. Artinya, apabila komitmen organisasi meningkat sebesar satu satuan, maka organizational citizenship behavior akan meningkat pula sebesar 0,367 satuan.

3. Variabel kepribadian berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior pada staff guru di SMK N 8 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,409. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 6,590

> ttabel sebesar 1,98. Artinya, apabila kepribadian meningkat sebesar satu satuan, maka organizational citizenship behavior akan meningkat pula sebesar 0,409 satuan.

4. Variabel kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan kepribadian secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior pada staff guru di SMK N 8 Padang. Dimana diperoleh nilai Fhitung 76,641 > Ftabel

(10)

2,70 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti Ha

diterima dan H0 ditolak. Presentase pengaruh variabel kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kepribadian terhadap organizational citizenship behavior pada staff guru di SMK N 8 Padang yaitu sebesar 71,4%, sedangkan sisanya 28,6%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Staff guru SMK N 8 Padang harusnya lebih mengutamakan sikap toleransi antar sesama guru dalam bekerja, misalnya guru lebih mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi, selain itu guru hendaknya dengan senang hati menerima segala kebijakan yang ditetapkan sekolah meskipun tidak sesuai dengan harapan dan sebaiknya gurupun harus dapat cepat beradaptasi terhadap perubahan yang ada dalam sekolah sehingga terciptanya organizational citizenship behavior yang baik pada staff guru di SMK N 8 Padang.

2. Staff pengajar atau guru harusnya menciptakan kelompok kerja yanag baik dalam lingkungan sekolah, hal ini dapat tercermin melalui sikap guru yang harusnya memberi bantuan langsung dalam menyelesaikan pekerjaan, selain itu guru hendaknya dapat meminimalisir konflik-konflik yang timbul dikarenakan

pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara berkelompok.

3. Kondisi kerja guru hendaknya dapat mendukung pekerjaan yanag dilakukan oleh guru, misalnya saja sekolah menyediakan fasilitas yang dapat sewaktu-waktu digunakan guru dan guru harusnya membuat tempat bekerja selalu dalam keadaan aman, bersih dan nyaman sehingga dapat meningkatkan organizational citizenship behavior pada staff guru di SMK N 8 Padang.

4. Komitmen organisasi harus lebih ditingkatkan lagi dengan cara meningkatkan rasa cinta kepada sekolah sehingga tidak mudah berpindah ke sekolah lain.

5. Guru juga harus memperbaiki kepribadian dirinya guna meningkatkan organizational citizenship behavior pada staff guru di SMK N 8 Padang, misalnya saja dengan cara sering menunjukkan perilaku yang menyenangkan, aktif, dan tiidak mudah marah serta memaksakan kehendak.

6.

Bagi Peneliti selanjutnya dapat dijadikan rujukan dalam melakukan penelitian yang sama, dan disarankan juga untuk memperhatikan variabel-variabel lain yang diduga turut berperan dan mempengaruhi organizational citizenship behavior.

Daftar Pustaka

Adriansyah, A. (2003). “Pengaruh kebudayaan suku bangsa terhadap hubungan antara perilaku pemimpin dengan kepuasan kerja bawahan:

Kajian pada kelompok kebudayaan

(11)

suku Jawa dan Minang. Tesis Psikologi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Akbar, M. M. (2004). Organizational Citizenship Behavior: it’s nature and antecedents. BRAC University Journal.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian:

pendekatan praktik (jakarta). Jakarta:

Rineka Cipta.

Bungin, B. (2011). Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ghozali, I. (2011). Model Persamaan Struktural Konsep Dan Aplikasi Dengan Program AMOS 21.

Semararang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handoko. (2001a). Manajemen personalia dan sumber daya manusia (12 Th Ed). Yogyakarta: BPFE.

Handoko. (2008). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,.

Handoko, H. (2001b). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.

Irianto, A. (2004). Statistik Konsep Dasar dan Aplikasi dan Pengembangannya.

Jakarta : Kencana.

Jahangir, N., Akbar, M.M., And Haq, M., (2004). Organizational Citizenship Behavior: It’s Nature And

Antecendents. Rac University Journal, Vol. 1, No. 2, 2004, Pp. 75- 85.

Luthans, Fred, (2006). Perilaku

Organisasi. .Yogyakarta: Penerbit Andi.

Organ, D. W., Podsakoff, P. M., &

MacKenzie, S. B. (2006).

Organizational citizenship behavior:

The good soldier syndrome.

Lexington,.

Podsakoff, P. M. (2000). Organizational citizenship behaviors: A critical review of the theoretical and empirical literature and suggestions for future research. Journal Of Management, 26, 513–563.

Robbins, P. J. (2007). Organizational Citizenship Behavior. New Jersey:

Prantice Hall.

Robbins, S.P., And Judge, T.A. (2008).

Perilaku Organisasi. Edisi 12, Jakarta: Salemba 4.

Sugiyono. (2003). Statistika untuk Penelitian. bandung: alfabeta.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dengan sampel yang berbeda ini dimaksudkan untuk membuktikan pengaruh Komitmen organisasi dan OCB terhadap kepuasan kerja, Untuk dapat membuktikan apakah

Hubungan Antara Kepribadian Ekstraversi Dan Kesepian Dengan Kecenderungan Nomophobia Pada Remaja.. Jurnal