• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel UB Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel UB Malang "

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel UB Malang

Quida Xavier Pereira

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, Jl. MT. Haryono 165 Malang

guidaxaviaerartc@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada Hotel UB Malang yang berlokasi di ruang lingkup lingkungan Universitas Brawijaya, yang beralamtkan di Jl. MT. Haryono No 165 kota Malang. Hotel UB ini memiliki karyawan sekitar 62 orang, yang terdiri dari karyawan tetap, karyawan kontrak dan outsourcing.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Instrumen, Uji Asumsi Klasik, Analisis Deskriptif dan Analisis Regresi Linear Berganda. Pada hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa kompensasi finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di hotel UB Malang.

Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung lebih besar dari t tabel, dan nilai f hitung lebih besar dari f tabel. Dan pada hasil analisis korelasi ganda menunjukan angka r lebih besar dari r square dan r square dan kedua angka itu sama-sama mendekati angka nol ini berarti bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan.

Dengan adanya penelitian ini, perusahaan diharapkan untuk lebih mempetahankan dan meningkatkan kompensasi finansial yang diberikan kepada karyawan baik itu yang berupa gaji, insentif, tunjangan dan fasilitas karena dengan adanya kompensasi finansial ini dapat meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Hotel UB Malang dengan harapan mampu meningkatkan kinerja karyawan.

Kata Kunci: Kompensasi Finansial, Kinerja Karyawan.

(2)

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the effect of financial compensation on employee performance. The research was conducted at UB Malang Hotel is located in the scope of UB, which is located on Jl. MT. No. 165 Haryono Malang city. UB hotel has about 62 employees, consisting of permanent employees, contract workers and outsourcing.

The method used in this study is the use of Test Instruments, Classical Assumption Test, Descriptive Analysis and Multiple Linear Regression Analysis.

On the results of this study, suggests that financial compensation and a significant positive effect on employee performance, and simultaneously positive and significant impact on the performance of employees at UB Malang. It can be seen from the value of t is greater than t table, and calculate the value of f is greater than f table. And the multiple correlation analysis shows the number of r greater than r and r square and square the two numbers that are both close to zero it means that there is a strong association between financial compensation on employee performance. Given this research, the company is expected to further increase the preserve and financial compensation provided to employees either in the form of salaries, incentives, benefits and facilities due to the financial compensation can improve employee performance. In addition, the results of this study are expected to provide input to the UB Malang Hotels with hopes of improving employee performance.

Keywords: Financial Compensation, Employee Performance.

(3)

PENDAHULUAN

Dalam sebuah preusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun perusahaan besar, untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif, memerlu- kan dukungan karyawan yang cakap dan kompoten dibidangnya.

Menurut Sulistiyani (2003:223) dst.

Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Disisi lain, pembinaan terhadap karyawan juga harus diutamakan sebagai asset utama dalam sebuah perusahaan. proses pembelaj- ran yang diberikan harus menjadi budaya perusahaan sehingga ketrampilan para karyawan dapat dipelihara bahkan dapat ditingkatkan.

Pengelolaan SDM secara profesional sangat penting, agar didalam perusahaan terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan organisasi, wujud keseimbangan merupa- kan kunci utama perusahaan untuk dapat berkembang secara produktif. Melalui pengelolaan manajemen SDM secara profesional tersebut, tentunya di harapkan karyawan yang ada dalam perusahaan dapat bekerja secara produktif.

Mengingat besarnya peranan SDM sebagai pengerak perusahaan dalam mencapai tujuannya, maka upaya-upaya perusahaan dalam mendorong karyawannya untuk bekerja lebih baik harus terus dilakukan, dengan adanya karyawan- karyawan yang bekerja secara baik ini, maka di harapkan hasil kerja (kinerja karyawan) yang di capai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung-jawab yang diberikan kepadanya.

Sangat jelas bahwa fungsi personalia merupakan salah satu fungsi yang penting karena manusia merupakan faktor pengge- rak, yaitu faktor produksi yang dilakukan dan teknologi yang diperguna-kan, unsur sumber daya manusia sangat dibutuhkan.

Jadi masalah sumber daya manusia merupakan masalah yang penting yang harus selalu diperhatikan dalam menjaga kelancaran jalannya proses produksi suatu perusahaan.

Ada beberapa cara dan pendekatan untuk mewujudkan hubungan kerja yang baik. Salah satunya adalah dengan memberi motivasi pada karyawan, pemberian motivasi menyangkut berbagai bentuk, diantaranya dengan cara memberi motivasi langsung tertuju pada masing-masing individu. Cara lain yang sering dilakukan yaitu memberikan kebijaksanaan kompen- sasi finansial yang wajar, yang bisa mencukupi semua kebutuhan hidupnya.

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2001), Kompensasi diartikan ”sebagai semua pen- dapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan”

Kompensasi finansial pada dasarnya merupakan sumber utama penghasilan seseorang, sebab itu kompensasi finansial harus cukup untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan keluarganya dengan wajar.

Kewajaran dapat dinilai dan diukur dengan kebutuhan hidup minimum atau sering disebut dengan kebutuhan fisik minimum.

Adapun tanggung jawab semua masyarakat, pemerintah, pengusaha, dan karyawan itu sendiri untuk menjamin bahwa kebutuhan hidup minimum setiap karyawan dapat dipenuhi melalui pekerjaan dimana dia memperoleh penghasilan.

(4)

Kebijaksanaan yang adil dan layak dapat dilakukan misalnya dengan memberikan jumlah kompensasi finansial yang cukup sehingga karyawan dapat bekerja lebih baik. Kebijaksanaan pengkompensasi finan- sial dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan berpengaruh terhadap kedua belah pihak, baik karyawan maupun perusahaan. Oleh karena itu kebijaksanaan tersebut diharapkan dapat memuaskan kedua belah pihak, yaitu peningkatan kompensasi finansial diharapkan akan meningkatkan kinerja karyawan.

Pemberian kompensasi sangat penting bagi karyawan, karena besar kecilnya kompensasi merupakan ukuran terhadap prestasi kerja karyawan. Samsuddin (2006:187-188) mengemukakan bahwa : Pemberian kompensasi dapat meningkatkan prestasi kerja dan motivasi karyawan. Oleh karena itu, perhatian organisasi atau perusahaan terhadap pengaturan secara rasional dan adil sangat diperlukan. Bila karyawan memandang pemberian kompensasi tidak memadai, presatsi kerja/kinerja, motivasi maupun kepuasan kerja mereka cenderung akan menurun.

Penelitian tentang hubungan variabel- variabel kompensasi finansial yang terdiri atas gaji, insentif, fasilitas, tunjangan dengan kinerja karyawan telah banyak dilakukan sebelumnya. Menurut Puspita Purwaningsih, pemberian kompensasi yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja bagi karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Penelitian Puspita Purwaningsih menge- nai pengaruh antara kompensasi finansial dan nonfinansial terhadap kinerja karyawan pada PT. Karya niaga bersama kota Malang, menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antar

kompensasi finansial dan nonfinansial terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Puspita Purwaningsi ini, dengan menggunakan populasi pada PT.

Karya Niaga dengan sampel karyawan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik mengambil judul tentang pengaruh kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan di Hotel UB Malang.

Dalam sebuah penelitian, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah obyek dari penelitian itu sendiri. Obyek penelitian merupakan salah satu tempat yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian skripsi. Tempat yang dipilih penulis dalam penelitian skripsi tersebut adalah Hotel UB Malang, Yang berlokasi di dalam lingkup lingkungan Universitas Brawijaya, yang beralamatkan di Jl. MT.

Haryono No. 169 kota Malang.

Penulis memilih lokasi di hotel UB Malang karena, lokasinya masih dalam ruang lingkup Universitas Brawijaya. Di samping itu hotel UB juga menerapkan kompensasi finansial yang berupa gaji, insentif, tunjangan, fasilitas dan memiliki karyawan sebanyak 62 orang sehingga memudahkan penulis untuk dapat melakukan penelitian di tempat tersebut.

Hotel Universitas Brawijaya Malang (UB Hotel) merupakan salah satu Hotel Baru yang akan berdiri megah di Kota Malang, Jawa Timur. Dulunya Hotel ini memiliki julukan Ub Guest House namun dengan berdirinya Hotel baru ini menandai secara resmi penggantian nama dari UB Guest House menjadi Hotel UB.

Dengan fasilitas yang lebih baik serta pelayanan yang lebih profesional akan menjadikan Hotel UB salah satu ikon Hotel Universitas terbaik di Kota Malang.

(5)

Dikarenakan Hotel Universitas Brawijaya Malang (UB Hotel) ini terletak di pusat Kota Malang, Hotel UB akan menjadi kombinas sempurna untuk tamu yang mencari tempat untuk beristirahat, berkunj- ung atau melakukan bisnis. Tidak jarang jika UB Hotel ini tidak sepi sepinya dikunjungi oleh tamu tamu khusus Universitas Brawijaya Malang.

Hotel ini memiliki karyawan sebanyak 62 orang, yang terdiri dari karyawan tetap, karyawan kontrak dan outsourcing. Yang mana Sistem kerja yang digunakan oleh Hotel UB berupa sift-siftan. Waktu yang digunakan oleh karyawan Hotel UB adalah 8 jam yaitu 7 jam bekerja dan 1 jam istirahat.

Mengenai sistem kompensasi yang ada di hotel UB itu sendiri adalah pemberian kompensasi secara langsung dan tidak langsung. Sistem pemberian kompensasi secara langsung yaitu yang berupa gaji dan insentif, dan fasilitas. Sedangkan yang tidak langsung berupa tunjangan (THR, ASKES, JAMSOSTEK). Pembayaran kompensasi secara langsung (gaji) dilakukan melalui transfer rekening bank ke masing-masing rekening karyawan sedangkan pembayaran insentif dilakukan secara tunai.

Pada penelitian ini, penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh dari adanya kompensasi yang diberikan oleh Hotel UB kepada para karyawan yang bekerja di tempat tersebut terhadap kinerja para karyawan.

Berikut ini merupakan tabel standar upah minimum regional tahunan kabupaten Malang tahun 2011-2013. Tabel 1 ini bisa memberikan gambaran salah satu kompensasi finansial yang telah diberikan oleh Hotel UB yaitu berupa gaji.

Tabel 1

UMR tahunan Kabupaten Malang Upah Minimum Regional

Kabupaten Malang

Thn 2011 2012 2013

UMR Rp. 1.077.600 Rp.1.130.500 Rp. 1.343.700

Sumber: hrcentro.com (2013)

Rumusan Masalah.

Dari uraian latar belakang tersebut diatas, dapat diruuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah kompensasi financial yaitu gaji, insentif, fasilitas dan tunjangan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan di Hotel UB Malang ?

2. Apakah kompensasi finansial yaitu gaji, insentif, fasilitas dan tunjangan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di hotel UB Malang ?

3. Apakah variabel gaji merupakan variabel yang paling dominan terhadap kinerja karyawan di hotel UB Malang?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kompensasi finansial yaitu gaji, insentif, tunjangan dan fasilitas secara parsial terhadap peningkatan kinerja karyawan di Hotel UB Malang.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari variabel kompensasi finansial (gaji, insentif, tunjagan, dan fasilitas) terhadap kinerja karyawan di Hotel UB Malang

(6)

3. Untuk mengetahui apakah variabel gaji yang lebih dominana terhadap kinerja karyawan di hotel UB Malang.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diungkapakan sebelumnya yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor kompensasi financial terhadap kinerja karyawan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini merupakan penelitian yang bertujuan menelaah secara mendetail tentang latar belakang, sifat dan karakter ataupun ciri-ciri yang khas dari kasus yang bersangkutan.

Populasi

Menurut Sekaran (2006:121) populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Menurut Sugiyono dalam Natasari (2012:42) populasi adalah (2006:121) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di UB Hotel Malang, sebanyak 62 orang. Populasi ini dipilih karena memperoleh kompensasi dari perusahaan dan juga merupakan asset dari perusahaan, dimana dengan adanya popul- asi tersebut dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mengingat jumlah populasinya kecil, sehingga penelitian ini merupakan penelitian sensus, yaitu penelitian yang

menggunakan semua populasinya sebagai responden penelitian.

Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data merupakan prosedur sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.

Jenis Data

Ridwan (2009:85) menyatakan bahwa data menurut jenisnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang bukan merupakan angka atau data yang hanya merupakan keterangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka.

2. Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya untuk data yang dapat diukur dengan ukuran yang telah dinyatakan dalam bentuk standar.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Sumber Data.

Data merupakan bagian yang sangat penting, karena apa yang akan dikumpulkan, apa yang akan disajikan, apa yang akan diolah, disimpulkan, kemudian diuji dan di intrepertasikan dalam kumpulan data. Dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti obyek penelitian itu sendiri yaitu responden melalui penyebaran questioner itu sendiri. Responden yang

(7)

dimaksud adalah karyawan dari UB Hotel Malang.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diambil pleh peneliti secara tidak langsung dari sumbernya, dapat diper- oleh dari data yang sudah ada maupun maupun mengutip dari literatur.

Cara Pengumpulan Data.

1. Dokumenter.

Yaitu suatu tehnik pengumpulan data yang digunakan apabila data yang bersifat dokumenter dengan cara menya- lin catatan-catatan yang ada pada perusahaan dan buku-buku literatur atau bahan bacaan lainnya secara sistematis.

2. Wawancara

Menurut sekaran (2006:67) salah satu metode pengumpulan data adalah mewancarai responden untuk memper- oleh informasi mengenai isu yang diteliti. Wawancara bias terstruktur atau tidak terstruktur, dan dilakukan secara tatap muka, melalui telephone, atau online.

3. Kuisioner.

Kuisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disiapkan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternative yang didefenisikan dengan jelas. Kuisioner merupakan suatu mekanisme pengumplan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variable penelitian. Kuisioner dapat diberikan secara pribadi, di suratkan kepada responden, atau disebarkan secara langsung kepada pegawai kantor tersebut.

Variable penelitian

Menurut Sugiyono dalam Natasari (2012:45) variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini, variable-variabel yang akan diteliti adalah :

1. Variable bebas (X)

Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi variabel terikat. Entah secara negatif ataupun positif. Yaitu jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir, dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel terikat. Dengan kata lain varians variable terikat ditentukan oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah kompensasi financial (X)

2. Variable terikat (Y)

Variabel terikat adalah variable variabel yang menjadi perhatian utama peneliti.

Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variable terikat, menjelaskan variabelitasnya, atau memprediksinya.

Dengan kata lain, variable terikat merupakan variable utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi.

Dalam penelitian ini, variable terikat yang digunakan yaitu : kinerja Karyawan (Y).

Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah kompensasi finansial, yaitu segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Variabel dari kompensasi yaitu : Variabel (X1,X2,X3,X4) adalah kompensasi finansial yaitu: gaji, insentif, tunjangan, fasilitas.

(8)

Pengukuran variabel kompensasi finansial menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Rahayu (2007) dan Polnaya (2007), tetapi dilakukan sedikit perubahan untuk menyesuaikan dengan keadaan responden. Instrumen ini terdiri atas 12 pertanyaan untuk variabel kompensasi finansial. Instrumen pertanyaan ini menggunakan skala likert 5 poin dengan meminta responden menunjukkan pilihan antara sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju dari setiap pertanyaan yang diajukan.

Variabel Dependen

Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah kinerja, dimana kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan terdiri atas dimensi :

1. Kriteria berdasarkan sifat, dengan indikator yaitu kemampuan, loyalitas, transparansi, kreatifitas dan kemampuan memimpin.

2. Kriteria berdasarkan perilaku, dengan indikator yaitu melaksanakan tugas, mengikuti instruksi, melaporkan permasalahan, memelihara peralatan, mengikuti aturan-aturan dan mengajukan usul.

3. Kriteria berdasarkan hasil, dengan indikator yaitu hasil yang dicapai sesuai dengan perencanaan, kualitas pekerjaan, pekerjaan yang tersisa dan kemampuan memperbaiki peralatan.

Pengukuran variabel kinerja karyawan menggunakan instrumen yang diadopsi dari kuesioner Rahayu (2007). Instrumen ini terdiri atas 10 pernyataan, disusun

menggunakan skala likert 5 poin (sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju).

Sugiyono (2012:93) mengemukakan bahwa “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam skala likert, variabel yang akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Dalam penulisan skripsi ini untuk setiap item dari masing-masing indikator di atas baik variabel independen maupun variabel dependen dijadikan dasar untuk pembuatan kuesioner dimana jawaban diberi skor sebagai berikut : a. Sangat tidak Setuju = diberi skor 1 b. Tidak Setuju = diberi skor 2 c. Ragu-ragu = diberi skor 3 d. Setuju = diberi skor 4 e. Sangat Setuju = diberi skor 5 Metode Analisis Data

Uji Instrumen Penelitian/Uji Kualitas Data

Langkah pertama dalam analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah pengukuran dan pengujian suatu kuesioner.

Suatu kuesioner atau hipotesis sangat bergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Data penelitian tidak akan berguna jika instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak memiliki reliability (tingkat keandalan) dan validity (tingkat kesahihan) yang tinggi. Pengujian dan pengukuran tersebut masing-masing menunjukkan konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan.

(9)

Uji Validitas atau Kesahihan

Priyatno (2010:90) mengemukakan bahwa :

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah item- item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur.

Pengujian validitas data dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Moment). Metode ini sering digunakan dalam uji validitas.

Priyatno (2010:90) mengemukakan bahwa : Analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item- item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap.

Uji Reliabilitas atau Keandalan

Menurut Priyatno (2010:97) “uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang”. Uji reliabilitas digunakan untuk menilai apakah data hasil angket/kuesioner dapat dipercaya/reliabel atau tidak. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha.

Uji Normalitas

Langkah kedua adalah pengujian normalitas data. Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normal dilakukan dengan penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan :

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Uji Asumsi Klasik

Langkah ketiga adalah uji asumsi klasik, dimana pengujian ini digunakan untuk memperoleh hasil/nilai yang tidak bisa atau estimator linear tidak bisa yang terbaik (Best Linear Unbiased Estimator/BLUE).

Asumsi klasik tersebut yaitu : Multikolinearitas

Priyatno (2010:81) mengemukakan bahwa : Multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi.

Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas.

Uji multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat nilai Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Menurut Santoso (1992) dalam Priyatno (2010:81)

“pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai

(10)

persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya”.

Heteroskedastisitas

Priyatno (2010:83) mengemukakan bahwa : Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized).

Dasar pengambilan keputusan :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelom- bang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Hipotesis

Langkah terakhir adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis linier regresi berganda dan analisa korelasi berganda, analisa korelasi, dan uji –T.

Analisa Regresi Berganda

Untuk hipotesis pertama, kedua dan ketiga ini, digunakan analisis regresi linier berganda.

Analisis ini untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai

variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing- masing variabel independen berhubungan positif atau negatif.

Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah kinerja karyawan, untuk variabel independen, peneliti menggunakan variabel kompensasi finansial. Jika dimasukkan pada formulasi regresi linier berganda, maka akan diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = a+b1X1 + b2X2+b3X3+b4X4+bnxn

Keterangan :

Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta

X1 = Gaji X2 = Insentif X3= Tunjangan X4= Fasilitas

b1, b2 = Koefisien Regresi

Hasil Analisis.

Untuk memudahkan penganalisaan dan pembahasan dari hasil penelitian, serta memecahkan masalah dan menguji kebenaran hipotesa yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, maka berikut akan disajikan beberapa data yang diperoleh sebagai bahan pembahasan dalam penelitian ini adalah identitas responden.

Untuk memperoleh gambaran tent-

tang kondisi responden, maka berikut

ini dijelaskan tentang identitas

responden yang meliputi; umur, jenis

kelamin, tingkat pendidikan, masa

kerja.

(11)

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Umur.

Tabel 2

Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur

Sumber : Data Primer diolah 2013

Responden dalam penelitian ini sebagian besar berumur kurang dari 30 tahun sebanyak 49 orang (71%). Bila dilihat dari segi umur menggambarkan bahwa karyawan tersebut rata-rata memiliki semangat yang cukup besar untuk bekerja karena memiliki usia yang produktif. Sedangkan sebagian kecil dari responden yang berumur lebih 50 tahun sebanyak 6 orang (13%), adalah responden yang masih memiliki keinginan yang cukup kuat untuk terus bekerja meskipun usia mereka tidak produktif lagi.

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.

Dari hasil jawaban 62 responden, diketahui bahwa reponden yang dipilih laki-laki dan perempuan. Secara lengkap distribusi responden menurut kelompok jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3

Distribusi Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin

Sumber : Data Primer diolah 2013

Dari Table 3. diatas, dapat diketahui bahwa responden berjenis kelamin laki- laki sebanyak 48 orang (77%) dan responden berjenis kelamin wanita sebanyak 14 orang (23%). Perbedaan jumlah pegawai yang signifikan ini disebabkan perbedaan kepentingan antara laki-laki dan perempuan dalam mencari pekerjaan. Laki-laki adalah penaggun jawab ekonomi rumah tangga. Perbedaan jumlah antara pegawai laki-laki dan peremuan tidak menunjukan bahwa jumlah mayoritas memiliki kompensasi yang lebih tinggi dari pada jumlah minoritas.

Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja.

Dari hasil jawaban 62 responden, diketahui bahwa kisaran masa kerja responden adalah antara kurang dari 30 tahun sampai dengan 50 tahun. Secara lengkap distribusi responden menurut masa kerja dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4

Distribusi Responden Berdasarkan No

Kelompok Umur (Tahun)

Frekwen si Orang

Presentase

% 1.

2.

3.

≤ 30 31 - 40

≥ 50

49 7 6

71 % 16%

13%

J u m l a h 62 100

No Jenis Kelamin

Frekwensi Orang

Presentase

% 1.

2.

Laki-laki

Perempuan 48 14

77%

23%

J u m l a h 62 100

(12)

Masa Kerja

Sumber: Data Primer diolah 2013

Responden memiliki masa kerja kurang dari 2 tahun sebanyak 33 orang (53%), Masa kerja yang lama akan meningkatkan kinerja karyawan melalui pelatihan dan pengembangan.

Sedangkan Responden dengan masa kerja lebih dari 5 tahun sebanyak 18 responden atau 29%. Dikarenakan masa kerja yang lama akan menentukan tingginya kompensasi yang diberikan perusahaan maka salah satu cara perusahaan untuk merangsang karyawa dalam meningkatkan kinerjanya adalah dengan meberikan informasi bahwa masa kerja yang lama akan diberikan kompensasi sesuai dengan tingkat lamanya karyawan dalam bekaerja pada perusahaan sehingga hal tersebut dapat memacu semangat kerja karyawan.

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

Dari hasil jawaban 62 responden, diketahui bahwa reponden memiliki tingkat pendidikan SD, SMP, SMU/SMK Diploma 1, Diploma 3, Dip- loma Sarjana. Secara lengkap distribusi responden menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5

Distribusi Responden Berdasarkan

Tingkat Pendidikan

Sumber : Data Primer diolah 2013

Dari tabrl 5 Sebagian kecil respon- den memiliki pendidikan terakhir SD sebanyak 2 responden atau 3 %, dan sebagian besar responden lain memiliki pendidikan terakhir SMU sebanyak 38 responden atau 61%. Hal tersebut dilakukan karena pertimbangan kelulu- san dalam merekrut karyawan adalah dari segi kompensasi yang akan dibayarkan oleh perusahaan. Dengan merekrut dari lulusan SMU maka kompensasi yang akan dibayarkan tidak terlalu tinggi seperti dari lulusan SI/D4.

Sehingga perusahaan dapat mengurangi pengeluaran yang cukup besar dari kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan sebagai bentuk balas jasa yang telah diberikan karyawan kepada perusahaan.

Tabel 6 Status Pernikahan

Sumber data Primer diolah, 2013

Dari Table 6 dapat diketahui bahwa responden yang berstatus menikah

N o

Masa Kerja (Tahun)

Frekwensi Orang

Presentase

% 1.

2.

3.

≤ 2 tahun 3 - 5 tahun

> 5 tahun

33 11 18

53%

18%

29%

J u m l a h 62 100

No Kelompok Umur (tahun)

Jumlah Orang

Presentase

% 1.

2.

3.

4.

5.

6.

SD SMP SMU Diploma 1 Diploma 3 Serjana/diploma4

2 6 38

4 5 7

3%

10%

61%

7%

8%

11%

J u m l a h 62 100

No Status Pernikahan

Frekwensi Orang

Presentase

% 1.

2.

Menikah Lajang

33 29

53%

47%

J u m l a h 62 100

(13)

sebanyak 33 orang (53%). Dan yang berstatus lajang sebanyak 29 (47%).

Pendapatan Perbulan

Dari data lapang menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki penghasilan antara Rp 1.350.000,00 sampai dengan Rp.

2.000.000,00 sebanyak 48 responden atau 70%. Hal ini menunjukkan bahwa gaji yang diterima oleh karyawan telah melebihi standar UMR daerah setempat dan akan memberikan dampak positif kepada perusahaan.

Dari data yang sama sebagian besar responden memiliki penghasilan antara Rp 1.350.000,00 sampai dengan Rp.

2.000.000,00 sebanyak 48 responden atau 70%. Hal ini disesuaikan dengan tingkat pendidikan responden dan kemampuan perusahaan dalam memberikan kebijakan gaji kepada karyawan yang relatif rendah. Dan sebagian kecil responden memiliki penghasilan Rp. 7.000.000,00 sebanyak 4 orang atau (10%). Ini disebabkan karena memiliki jabatan yang lebih tinggi dari responden yang lainnya.

Tabel 7 Pendapatan Per Bulan

Sumber Data Primer diloah 2013

Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Hasil uji statistik deskriptif akan diuraikan pada bagian ini. Variabel independen yaitu kompensasi finansial yang terdiri dari gaji, insentif, tunjangan, fasilitas. sedangkan variabel dependen yaitu kinerja karyawan (Y) terbagi atas 3 dimensi dengan 10 pernyataan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diuraikan tentang deskripsi variabel penelitian.

Kompensasi Finansial (X)

Variabel kompensasi finansial terdiri dari empat dimensi, yaitu gaji, bonus dan program-program proteksi dan fasilitas. Dimensi gaji terdiri dari 3 item pernyataan. Dimensi bonus terdiri dari 3 item pernyataan. Dimensi program- program proteksi dengan indikator asuransi kesehatan, asuransi keselamatan kerja dan tunjangan hari raya terdiri dari 3 item pernyataan, dan fasilitas terdiri dari 3 peryataan, dengan demikian ada 12 item pernyataan untuk variabel kompensasi finansial.

Hasil statistik deskriptif jawaban responden atas variabel kompensasi finansial pada tabel 8 memperlihatkan rata-rata variabel kompensasi finansial sebesar 47,7 dengan standar deviasi 4,66. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab setuju atas pernyataan yang diajukan. Pada lampiran, pilihan jawaban setuju memiliki frekuensi paling besar untuk setiap dimensi dari variabel kompensasi finansial. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam hal ini karyawan

No Pendapatan perbulan

Frekwensi Orang

Presentase

% 1.

2.

3.

Rp. 1.350.000,00- Rp.2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00- Rp.4.000.000,00 Rp. 7.000.000,00

48

10

4

70%

20%

10%

J u m l a h 62 100

(14)

setuju atas besarnya kompensasi yang diberikan perusahaan, baik untuk gaji, bonus, program proteksi, maupun fasilitas.

Tabel 8 Statistik Descriptif Variabel Kompensasi Finansial

Sumber : Data primer diolah2013

Kinerja Karyawan (Y)

Variabel kinerja karyawan terdiri dari tiga dimensi yaitu kriteria berdasarkan pekerjaan, kriteria berdas- arkan perilaku, dan kriteria berdasarkan hasil. Dimensi kriteria berdasarkan sifat, dengan indikator yaitu kemampuan, loyalitas, transpara-nsi, kreatifitas dan kemampuan memim-pin.

Dimensi kriteria berdasarkan peril- laku, dengan indikator yaitu melaksan- sanakan tugas, mengikuti instruksi, melaporkan permasalahan, memelihara peralatan, mengikuti aturan-aturan dan mengajukan usul. Dimensi kriteria berdasarkan hasil, dengan indikator yaitu hasil yang dicapai sesuai dengan perencanaan, kualitas pekerjaan, pekerj- aan yang tersisa dan kemampuan memperbaiki peralatan dengan demi- kian ada 10 item pernyataan untuk variabel kinerja karyawan (Y).

Pilihan jawaban responden terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju,

ragu-ragu, setuju dan sangat setuju yang ditranformasikan dalam bentuk skala likert 1 sampai 5 dengan angka 1 menunjukkan persepsi sangat tidak setuju dan angka 5 menunjukkan sangat setuju tehadap pernyataan yang diajukan.

Hasil statistik deskriptif pada tabel 9.

memperlihatkan rata-rata variabel kinerja karyawan sebesar 42,2 dengan standar deviasi 3,550. Hal ini menunju- kan bahwa mayoritas responden menj- awab setuju atas pernyataan yang diajukan. Pada lampiran, pilihan jawaban setuju memiliki frekuensi paling besar untuk setiap dimensi dari variabel kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam hal ini karyawan setuju atas besarnya kompensasi finansial yang diberikan perusahaan.

Tabel 9

Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan Skala Frekuensi Persentasi 1 = Sangat Tidak S

2 = Tidak Setuju 3 = Ragu-ragu 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju

5 31 400 184

2,84%

10,4%

65,72%

21,40%

Total 620 100%

Rata-rata = 42,2 Standar Deviasi = 3,550

Sumber : Data primer diolah 2013

Uji Validitas Data

Priyatno (2010:90) mengemukakan bahwa “uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin

Skala Frekuensi Persentasi 1 = Sangat Tidak S

2 = Tidak Setuju 3 = Ragu-ragu 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju

3 17 92 496 130

1,9%

2,84 8,14 65,72 21,40

Total 738 100%

Rata-rata = 47,7 Standar Deviasi = 4,66

(15)

diukur”. Pengujian validitas data dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Moment).

Priyatno (2010:90) mengemukakan bahwa : Analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap.

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,01. Kriteria pengujian kriteria pengujiannya adalah jika r hitung ≥ r tabel maka instrumen atau item-item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Jumlah data (n) = 62, maka didapat r tabel sebesar 0,325.

Setelah dilakukan pengujian validitas data pada variabel kompensasi finansial semua diketahui ada satu item pernyataan dinyatakan tidak valid yaitu item pernyataan 5 (Insentif). Sedangkan pada variabel kinerja karyawan semua pernyataan dinyatakan valid. Oleh karena itu, 1 item dari pernyataan 5

tersebut tidak disertakan dalam pengujian tahap selanjutnya.

Hasil uji validitas untuk masing- masing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 10

Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi Finansial

Item/

pernyataan ke

r hitung

r tabel

Keterangan

1 0,549 0,325 Valid

2 0,528 0,325 Valid

3 0,725 0,325 Valid

4 0,401 0,325 Valid

5 0,039 0,325 Tidak valid

6 0,640 0,325 Valid

7 0,673 0,325 Valid

8 0,733 0,325 Valid

9 0,672 0,325 Valid

10 0,601 0,325 Valid

11 0,601 0,325 Valid

12 0,707 0,325 Valid

Sumber : Data primer diolah 2013

Tabel 11

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan Item /

pernyataan ke

r hitung

r tabel

Keterangan

1 0,707 0,325 Valid 2 0,656 0,325 Valid 3 0,594 0,325 Valid 4 0,673 0,325 Valid 5 0,692 0,325 Valid 6 0,805 0,325 Valid 7 0,527 0,325 Valid 8 0,623 0,325 Valid 9 0,694 0,325 Valid 10 0,649 0,325 Valid Sumber Data : primer diolah 2013

Uji Reliabilitas Data

Menurut Priyatno (2010:97) “uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang”. Uji reliabilitas hanya dilakukan untuk item pernyataan yang valid. Uji reliabilitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbanch’s Alpha.

Menurut Sekaran (1992) dalam

Priyatno (2010:98), “reliabilitas kurang

(16)

dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik”. Setelah uji validitas data untuk masing-masing variabel penelitian, ada satu item pernyataan yang tidak valid, sehingga item pernyataan tersebut tidak dimasukkan ke dalam uji reliabilitas, sedangkan item yang valid dimasukkan ke dalam uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas untuk variabel kompensasi finansial adalah sebesar 0,860 dan variabel kinerja karyawan adalah sebesar 0,756. Semua variabel tersebut dinyatakan reliabel, karena lebih besar dari 0,6. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini

Tabel 12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbanch’s

Alpha

Keteranagan Kompensasi

finansial

0,860 Reliabel Kinerja

karyawan

0,756 Reliabel Sumber : Data primer diolah 2013

Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilihat melalui output grafik kurva normal p- plot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal

Grafik p-plot pada gambar 1 memperlihatkan penyebaran data (titik) di sekitar garis regresi (diagonal) dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal, maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 1 grafik p-plot

Gambar 2 grafik histogram

Sumber : Data primer diolah

Jika nilai galat dikelompokkan dalam sebuah histogram, maka galat-galat tersebut akan membentuk suatu pola kurva distribusi normal, yakni galat tersebut mengelompok padabagian tengah dengan titik puncaknya berada pada rata-rata sama dengan 0,000 Uji Asumsi Klasik

Uji Multikolinearitas

Priyatno (2010:81) mengemukakan

bahwa : Uji multikolinearitas digunakan

untuk mengetahui ada atau tidaknya

(17)

hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi.

Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Peneliti melakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Menurut Santoso (2001) dalam Priyatno (2010:81), “pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai multiko- lonearitas dengan variabel bebas lainnya”. Sebaliknya, jika nilai VIF lebih kecil dari 5, maka variabel tersebut bebas dari persoalan multikolinearitas.

Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.13 pada tabel tersebut dapat dilihat nilai VIF untuk kompensasi finansial dari variabel gaji sebesar 1,322. Untuk variabel insentif sebesar 1,061. Untuk variabel tunjangan sebesar 1,472. Untuk variabel fasilitas sebesar 1,534. Nilai VIF untuk variabel kompensasi finansial lebih kecil dari 5, maka data penelitian ini bebas dari asumsi multikolinearitas.

Tabel 13

Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF

Gaji 0,757 1,322

Insentif 0,943 1,061

Tunjangan 0,680 1,472

Fasilitas 0,652 1,534

Sumber : Data primer 2013 Uji Heteroskedastisitas

Priyatno (2010:83) mengemukakan bahwa:

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah heterokedasitas

Diagnosis adanya heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Apabila grafik penyebaran nilai-nilai residual terhadap nilai-nilai prediksi tidak membentuk suatu pola tertentu, seperti meningkat atau menurun, maka tidak terjadi heteroske- dasitas .

Gambar 3 memperlihatkan pola yang jelas dimana titik-titik menyebar dan titik-titik tersebut tidak membentuk suatu pola tertentu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi persoalan heteroskedastisitas.

Gambar 3 grafik Scatteplot

Sumber : Data primer diolah 2013

Analisis Regresi

Dalam menganalisis hubungan

kinerja karyawan (Y) dengan

kompensasi finansial (X

1

, X

2

, X

3

, X

4

),

(18)

digunakan analisis regresi linier berganda.

Analisis Regresi Linier Berganda Hipotesis 1, 2 dan 3

Analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan, serta pengaruh kompensasi finansial dan nonfinansial secara simultan terhadap kinerja karyawan.

Hasil analisis regresi linier berganda selengkapnya dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Hipotesis 1,2 dan 3

No Variabel Unstanda rdized Coefficie nts

Standardiz ed Coefficient

s 1. Konstanta 29,354

2. Gaji 0,001 0,000 3 Insentif 0,062 0,025 4. Tunjangan 0,214 0,112 5. Fasilitas 0,938 0,395 Sumber : Data diolah

Y = 29,354 +0,001X1 + 0,062X2 + 0,214X3 + 0,938X4

Y = + 0,000X1+ 0,025X2 + 0,112X3 + 0,395X4

Persamaan regresi pertama di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Konstanta sebesar 29,354 artinya jika

kompensasi finansial (X

1

,X

2

,X

3

,X

4

) adalah 0.

b. Koefisien regresi variabel gaji (X

1

) sebesar 0,001, artinya jika kompen- sasi finansial mengalami kenaikan 1 unit, maka kinerja karyawan (Y)

akan mengalami peningkatan sebesar 0,001 unit.

c. Koefisien regresi variabel insentif (X

2

) sebesar 0,062.

d. Koefisien regresi variabel tunjangan (X

3

) sebesar 0,214.

e. Koefisien regresi variabel fasilitas (X

4

) sebesar 0,938.

Sedangkan persamaan regresi kedua, Secara langsung kita dapat melihat hubungan dan besarnya pengaruh variabel kompensasi yaitu gaji, insentif, tunjangan dan fasilitas terhadap kinerja karyawan, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Variabel gaji, mempunyai koefisien regresi sebesar 0,000, jadi apabila variabel gaji naik satu unit maka kinerja karyawan akan naik sebesar 0,000. Dengan asumsi bahwa varia- bel bebas yang lain dari model regresi ini tidak berubah (tetap).

b. Variabel insentif, mempunyai koefi- sien regresi sebesar 0,025.

c. Variabel tunjangan mempunyai koe- fisien regresi sebesar 0,112.

d. Variabel fasilitas mempunyai koe- fisien regresi sebesar 0,395

Analisis korelasi ganda (R) digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X

1

, X

2

, X

3

, X

4

) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak.

Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0, maka hubungan yang terjadi semakin lemah.

(19)

Hasil analisis korelasi ganda dalam penelitian ini diperolah angka R sebesar 0,867 maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan di hotel UB malang. Hasil analisis korelasi ganda (R) dapat dilihat pada tabel 15

Analisis determinasi (R

2

) digunakan untuk mengetahui persentase sumban- gan pengaruh variabel independen (X

1

, X

2

,X

3

,X

4

) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). R

2

sama dengan 0, maka tidak ada sedikit pun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, sebaliknya R

2

sama dengan 1, maka persentase sumbangan penga- ruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna.

Hasil analisis determinasi diperoleh angka R

2

(R Square) sebesar 0,767 atau (76,7%). Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh varia- bel independen (kompensasi finansial) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) sebesar 76,7% atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (kompensasi finansial) mampu menjelaskan 76,7% variabel dependen (kinerja karyawan), sedang- kan sisanya sebesar 23,3% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hal ini dapat dikatakan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis determinasi (R

2

) dapat dilihat pada tabel 15

Tabel 15

Hasil Analisis Korelasi Ganda (R) dan Korelasi Determinan (R2

)

Model Summary

Mode l

R R

Squar e

Adjuste d R Square

Std.

Error of the Estimat

e 1 0,867

a

0,767 0,588 3,2596 1

Sumber : Data primer diolah 2013 Uji Hipotesis

Uji Hipotis Pertama (H

1

)

Hipotesis pertama dalam penelitian ini (H

1

) menyatakan bahwa kompensasi finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pengujian hipotesis pertama dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 16.

Tabel 16

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficients

a

Model

Unstandardize d Coefficients

Standar dized Coeffic

ients

t Sig.

B

Std.

Error Beta 1 Consta

nt 29.354 4.686 6.264 .000 Gaji .001 .284 .000 .003 .997 Insentif .062 .298 .025 .208 .836 Tunjang

an .214 .272 .112 .787 .435 Fasilitas .938 .346 .395 2.713 .009 a. Dependent Variable:Kinerja Karyawan Sumber : data primer diolah 2013

Pada Tabel 16 nilai t hitung untuk

variabel gaji adalah sebesar 0,003.

(20)

Variabel insentif adalah sebesar 0,208.

Untuk variabel tunjangan adalah sebesar 0,787. Dan untuk variabel fasilitas adalah sebesar 2,713 sedangkan nilai t tabelnya adalah sebesar 2,660 (df = 60- 2-1= 57). Jadi untuk variabel gaji, insentif, tunjangan nilai t hitungnya lebih kecil dari t tabel dan variabel fasilitas mempunyai nilai t hitungnya sebesar 2,713 lebih besar dari nilai t tabel. Selain itu nilai signifikansinya adalah sebesar 0,009 lebih kecil daripada taraf signifikansi (α) 0,01.

Karena nilai t hitung variabel fasilitas >

t tabel (2,713 > 2,660) dan nilai signifikansi lebih besar dari pada taraf signifikansi (α) 0,01( 0,009 < 0,01), maka hipotesa pertama diterima, artinya kompensasi finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di hotel UB Malang.

Uji Hipotesis Kedua (H

2

)

Hipotesis kedua dalam penelitian ini (H

2

) menyatakan bahwa kompensasi finansial secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di hotel UB Malang.

Pengujian hipotesis ini dianalisis dengan mengguakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 17

Tabel 17 Hasil Uji-F ANOVAb Model

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regressio

n 163.211 4 40.803 3.840 .008

a

Residual 605.628 57 10.625 Total 768.839 61

a. Predictors: (Constant), Fasilitas, Insentif, Gaji, Tunjangan

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Pada tabel 17 nilai F hitung adalah sebesar 3,840. sedangkan nilai F tabelnya adalah sebesar 1,84 (df 1 = 5- 1= 4 dan df 2 = 60-2-1= 57). Selain itu, nilai signifikansinya adalah sebesar 0,008 lebih kecil daripada taraf signifikansi (α) 0,01. Karena nilai f hitung > f tabel (3,840 > 1,84) dan nilai signifikansi lebih kecil daripada taraf signifikansi (α) 0,01 (0,008 < 0,01), maka hipotesis kedua diterima, artinya kompensasi finansial secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di hotel UB Malang.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan Anik Nurdiana (2009) dan Puspita Purwaningsih (2011). Anik Nurdiyana dan Puspita Purwaningsi Menyatakan bahwa kompensasi finansial secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Uji Hipotesis Ketiga (H

3

)

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini (H

3

) menyatakan bahwa variabel gaji mempunyai pengaruh yang lebih domi- nan terhadap kinerja karyaw.

Pengujian hipotesis ini dianalisis den-gan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 16

Berdasarkan analisis regresi menun-

jukan bahwa variabel yang paling

dominan adalah variabel fasilitas (X

4

)

dengan demikian hipotesa yang menye-

butkan bahwa gaji yang berpengaruh

terhadap kinerja karyawan di hotel UB

Malang ditolak.

(21)

Pembahasan Hasil Penelitian.

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diatas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Variable kompensasi finansial secara parsial mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan di Hotel UB Malang.

Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.16 tentang hasil analisis regresi linear berganda dengan mengunakan uji t.

bahwa nilai t hitung variabel fasilitas adalah sebesar 2,713. Sedangkan nilai t tabelnya adalah sebesar 2,660 (df=60-2- 1=57). Jadi variabel t hitungnya sebesar 2,713 ≥ 2,660 nilai t tabel. Selain itu signifikansinya adalah sebesar 0,009 ≤ dari pada taraf signifikansi (α) 0,01.

2. Variabel kompensasi finansial secara simultan berpengaruh positif dan Signifikan terhadap kinerja karyawan di Hotel UB. Pada tabel 4.17 tentang uji-f.

bahwa nilai f hitungnya adalah sebesar 3,840. dan f tabelnya adalah sebesar 1,84 (df=5-4 dan df 2= 60-2-1=57).

Selain itu nilai signifikansinya adalah sebesar 0,008 lebih kecil daripada signifikansi α (0,01).

3. Variable fasilitas merupakan variabel yang paling dominan dan bukan variabel gaji. Karena sebagian besar karyawan dari hotel UB baik karyawan tetap, karyawan kontrak dan karyawan outsourcing pada dasarnya menerima fasilitas yang sama, yang diberikan oleh perusahaan hotel UB. variabel gaji merupakan variabel yang paling rendah dari semua variabel dalam penelitian ini. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.16 hasil analisis linear berganda dengan menggunakan uji t bahwa nilai t hitung pada variabel gaji adalah 0,003. Dan ini merupakan nilai yang paling terendah

dari semua variabel, hal ini disebabkan karena gaji yang diterima karyawan sebagian besar merupakan karyawan kontrak dan outsourcing.

Pada hasil analisis ganda dalam penelitian ini diperoleh angka R sebesar 0,867 maka dapat dikatakn bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kompensasi finansial dengan kinerja karyawan di hotel UB Malang. Sedangkan Hasil analisis determinasi diperoleh angka R2 (R Square) sebeasr 0,767 atau (76,7 %). Hal ini menunjukan bahwa persentasi sumbangan pengaruh variabel kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan sebesar 76,7 %.

Sedangkan sisanya sebesar 23,3%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini. Hal ini dapat dikatakan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara variabel kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan di hotel UB Malang.

Hasil penelitian tersebut mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Puspita Purwaningsih (2011) yang menyatakan bahwa kompensasi finansial secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, hipotesis H1 dan H2 diterima sedangkan hipotesis H3 ditolak.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kompensasi finansial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan. Hal ini dapat

(22)

dilihat dari nilai t hitung variabel fasilitas lebih besar dari t tabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari pada taraf signifikansi, maka hipotesa pertama diterima, artinya kompensasi finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di hotel UB Malang.

2. Kompensasi finansial secara simult- an berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari nilai f hitung lebih besar dari f tabel dan nilai signifikansi lebih kecil daripada taraf signifikansi maka hipotesis kedua diterima, artinya kompensasi finansial secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di hotel UB Malang.

3. Variabel fasilitas mempunyai penga- garu yang lebih dominan terhadap kinerja karyawan di hotel UB Malang. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung variabel fasilitas lebih besar dari t tabel. Oleh karena itu hipotesa ketiga yang menyebutkan bahwa gaji mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan di tolak.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat menyarankan kepada hotel UB Malang, sebaiknya memper- hatikan dan mempertahankan kompen- sasi finansial yang berupa Gaji, insentif, tunjangan dan fasilitas karena kompens-

sasi finansial tersebut dapat meningkat- kan kinerja karyawan.

Untuk memperhatikan dan memperta- hankan kompensasi finansial:

1. Perusahaan harus memberikan gaji yang adil dan sesuai dengan kinerja karyawan baik itu karyawan tetap, karyawan kontrak maupun karyawan outsourcing, sehingga dengan demikian karyawan dapat

2. Perusahaan harus mempertahankan kompensasi finansial (fasilitas), dengan mengganti barang-barang yang sudah rusak dengan yang baru, dan lain sebagainya karena sebagian besar karyawan menganggap bahwa fasilitas yang dapat meningkatkan kinerja karyawan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya dapat menganalisis faktor- faktor lain yang berpengaruh terhadap peningk- tan kinerja karyawan seperti motivasi karyawan agar penelitian ini dapat lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

Anik Nurdiana 2009, Kompensasi Finansial Dan Non Finansial Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pt. Semen Gresik (Persero) Tbk. Pabrik Tuban

“Skripsi” Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Brawijaya Malang.

Atmojo, D.S. 2000. “Pengaruh

Kepuasan Kerja Terhadap Kedisip-

linan Karyawan pada Peru-sada

Obyek Wisata Tawangmangu”.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Uji regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa jelas dan tingkat kepercayaan antara variabel bebas independen orientasi belanja

Berdasarkan hasil regresi linier berganda, maka dari empat variabel independen modal, upah, nilai produksi dan biaya bahan baku yang paling besar berpengaruh atau paling dominan