• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI GURU ... - Admin Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI GURU ... - Admin Digital Library"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

SYARIFUDIN Pengaruh Kompetensi Guru Bahasa Arab Terhadap Minat Siswa Belajar Bahasa Arab Kelas VII. kelas MTs Gombara Makassar. Bagaimana Kompetensi Guru Bahasa Arab Mempengaruhi Minat Siswa Belajar Bahasa Arab di Kelas VII Madrasah Tsanawiah Darul arqam Gombara Makassar.

Gambaran Umum MTS Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah

Pembelajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing memperhatikan berbagai faktor dalam pembelajarannya, antara lain faktor tujuan, faktor mata pelajaran, faktor pendidik, dan faktor siswa yang ilmunya sedang dikembangkan. Peran sentral guru dalam meningkatkan mutu pendidikan sangatlah sulit, untuk mengetahui lebih jauh diperlukan adanya tenaga pengajar yang berkompeten untuk menumbuhkan minat dan kepercayaan diri setiap siswa muslim agar lebih semangat belajar bahasa arab.

Rumusan Masalah

Maka dengan hal tersebut penulis ingin mengetahui sejauh mana kompetensi guru bahasa Arab terhadap minat siswa dalam belajar bahasa Arab.Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian dengan cara terjun langsung ke lembaga pendidikan yang mengajarkan bahasa Arab, dalam hal ini adalah sekolah. penulis memilih lokasi penelitian di Madrasah Tsanawiah Darul Arqam Gombara Makassar.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sebagai bahan acuan pertimbangan bagi para guru untuk terus memperhatikan sejauh mana kompetensi guru bahasa Arab mempengaruhi minat siswa dalam belajar bahasa Arab dan sebagai bahan acuan peningkatan mutu pendidikan bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah. Penelitian ini juga menjadi syarat utama bagi seluruh mahasiswa untuk menyelesaikan program studi sarjana (S1) di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam.

Pengertian Kompetensi Guru

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Menurut penulis, ayat tersebut mempunyai asas teori untuk strategi pengajaran yang baik, di mana seorang guru bahasa Arab harus mempunyai sikap yang terbukti dan menjadi contoh teladan kepada muridnya.

Indikator-indikator Guru yang Berkompeten

Sikap dan kepribadian seorang guru adalah keadaan guru ketika berinteraksi dengan siswa yang dihadapinya maupun ketika berinteraksi dengan guru lainnya. Sehingga seluruh komponen yang berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran dan wawasan pendidikan, kompetensi akademik dan pengembangan profesi terhimpun dalam sikap dan kepribadian seseorang, itulah yang dikatakan sebagai standar kompetensi guru.

Gambar Komponen Standar Kompetensi
Gambar Komponen Standar Kompetensi

Kompetensi Guru Bahasa Arab

Pengembangan pribadi dan profesionalisme meliputi pengembangan lembaga keagamaan, kepribadian bangsa, sikap dan kapasitas aktualisasi diri, serta sikap dan kapasitas pengembangan profesionalisme pendidikan. Dengan demikian, guru pendidikan agama Islam yang profesional hendaknya mampu menjalankan tugas, peran dan fungsinya dengan baik dan optimal.

Kompetensi guru dalam konteks kebijakan

Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya mempunyai indikator penting: memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi akademik yang berbeda; dan memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan berbagai potensi non-akademik. Akhlak mulia dan keteladanan mempunyai indikator yang signifikan; ..bertindak sesuai dengan norma agama, keimanan dan ketakwaan, jujur, ikhlas, suka menolong dan mempunyai perilaku yang patut diteladani bagi peserta didik. Kepribadian yang berwibawa mempunyai indikator penting: memiliki perilaku yang memberikan pengaruh positif bagi peserta didik dan memiliki perilaku yang dihormati.

Mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa secara efektif mempunyai indikator penting: berkomunikasi secara efektif dengan siswa; Guru dapat memahami keinginan dan harapan siswa. Misalnya, guru bisa memberikan informasi tentang bakat, minat dan kemampuan siswa kepada orang tua siswa.

Minat Belajar Siswa

Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu obyek, yang sesuai dengan keinginannya untuk mempelajari, mempelajari dan membuktikan lebih lanjut tentang suatu obyek tertentu, dengan pemahaman bahwa terdapat kecenderungan untuk mempunyai sikap yang lebih aktif terhadap obyek tersebut. . Minat adalah kesiapan jiwa yang aktif untuk menerima sesuatu dari luar, namun mengajar harus menarik minat peserta didik, minat merupakan kaidah dasar didaktik. Dikutip oleh Witherington (M. Buchori 1982:135), beliau mengatakan: “Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu obyek atau keadaan yang berkaitan dengannya.”

Sedangkan (W.S. Winkel 1991:593) Bimbingan dan Konseling di Lembaga Pendidikan mengatakan bahwa “Minat adalah suatu kecenderungan yang terus-menerus dalam diri seorang subjek untuk tertarik pada suatu bidang/hal tertentu dan merasa senang untuk terlibat dalam bidang tersebut”. Minat bukanlah sesuatu yang tidak berkembang sejak lahir, juga bukan suatu keseluruhan yang tidak dapat diubah. Dengan demikian, salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan minat adalah perilaku umur seseorang: semakin tinggi umur maka minat yang diinginkan akan semakin berubah.

Minat Belajar Bahasa Arab

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar siswa

Faktor tersebut berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, yang meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologi (bersifat fisik) dan aspek psikologis (bersifat spiritual). Kondisi psikologis dapat mempengaruhi kualitas belajar siswa yang secara umum dianggap paling penting, jika siswa belajar dengan semangat yang labil, karena adanya keterpaksaan, hal ini dapat mengakibatkan belajar tidak meninggalkan bekas pada siswa. Ada faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa yang berkaitan dengan kegiatan belajarnya, seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Seluruh keluarga yang membentuk rumah tangga merupakan faktor yang mempunyai pengaruh besar terhadap peningkatan minat belajar anak. Kondisi sekolah atau pesantren tempat santrinya belajar juga mempengaruhi minat belajar, kualitas guru, metode pengajaran, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, kondisi fasilitas, perlengkapan sekolah, keadaan pelaksanaan peraturan sekolah, dan sebagainya. juga mempengaruhi minat siswa dalam belajar.

Jenis dan Lokasi Penelitian

Variabel Penelitian

Variabel terikat merupakan faktor terpenting yang ingin dijelaskan atau diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya.

Defenisi Operasional Variabel

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menjelaskan: Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, diinternalisasikan, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Minat belajar adalah suatu sebab, yaitu daya penggerak yang memaksa seseorang untuk memperhatikan orang, situasi atau kegiatan tertentu dan bukan pada yang lain, atau minat sebagai akibat, yaitu pengalaman efektif yang dirangsang oleh kehadiran seseorang atau suatu benda, atau dengan ikut serta. dalam suatu kegiatan. Selain itu, guru tidak memanfaatkan fasilitas pembelajaran sehingga siswa kurang berminat belajar.

Populasi dan Sampel

Maksud dari kalimat tersebut adalah populasi adalah satu atau lebih unsur yang menjadi minat kita untuk menelitinya.” Mengacu pada pernyataan di atas, maka yang dijadikan sasaran penelitian adalah seluruh siswa kelas VII Madrasah Tsanawiah Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Makakassar yang berjumlah 62 siswa.Selanjutnya, jika jumlah objeknya banyak, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih tergantung kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga, dana dan sempitnya luas pengamatan. ​setiap objek penelitian serta besarnya risiko yang ditimbulkan.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil sampel seluruh siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Makassar. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive atau biasa disebut purposive sampling, dimana peneliti menentukan sampel dengan tujuan tertentu untuk mengetahui bagaimana kompetensi guru mempengaruhi minat siswa belajar bahasa Arab di lokasi tersebut.

Instrumen Penelitian

Artinya, kuesioner jika daftar pertanyaannya dikirimkan langsung kepada orang yang dimintai pendapat (keyakinannya) atau diminta menjelaskan keadaannya. Ini adalah kuesioner yang berisi daftar pertanyaan yang dikirimkan kepada seseorang yang diminta untuk menceritakan situasi orang lain. Menurut (S. Nasution 2003:129) kuesioner dapat dibagi menurut sifat jawaban yang diinginkan, bentuk terbuka, bentuk tertutup dan kombinasi keduanya. a) Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kesempatan kepada responden untuk mengubah jawabannya secara bebas.

Dalam menilai alternatif jawaban, penulis menggunakan skala penilaian satu sampai empat dengan alternatif jawaban diberi skor empat, b diberi skor tiga, c diberi skor dua, dan d diberi skor satu atau tidak sama sekali. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mencatat segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan guru.

Teknik Pengumpulan Data

Dokumentasi harian untuk keperluan penelitian tindakan kelas ada dua jenis, yaitu... a) Dokumentasi harian guru, yaitu pencatatan berbagai temuan guru pada saat melaksanakan tindakan. Wawancara adalah mengadakan tanya jawab dengan orang yang dapat memberikan informasi mengenai objek penelitian, dalam hal ini kepala sekolah, guru dan lain-lain. Dokumentasi adalah: suatu metode pengumpulan data dengan mencatat langsung dokumen-dokumen yang berkaitan dengan usulan ini, baik mengenai keadaan guru dan siswa, maupun mengenai minat siswa dalam belajar bahasa Arab.

Teknik analisis data

Berdasarkan rumus di atas, penulis menganalisis data dengan menjumlahkan setiap alternatif jawaban, dalam hal ini frekuensi yang diperlukan adalah persentase (F) dari ketiga kelas yang menjadi populasi, kemudian membagi angka tersebut dengan jumlah responden atau jumlah responden. jumlah individu (N). Setelah diperoleh hasil pembagian alternatif jawaban (F) dengan jumlah individu (N), kemudian kalikan dengan seratus persen (100%). Setelah data terkumpul melalui prosedur pengumpulan data, langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah menganalisis data.

Gambaran Umum MTS Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah 1. Sejarah Berdirinya

  • Pengelola
  • Kedaan siswa
  • Keadaan sarana dan prasarana Table 5
  • Tujuan
  • Arah Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2012 – 2031
  • Tahapan dan Skala Prioritas
  • Hasil yang Akan dicapai
  • Ciri Khas yang Menjadi Keunggulan

Menjadi Pondok Pesantren yang mandiri, maju, berkualitas, berdaya saing tinggi dan bertaraf internasional yang berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah secara holistik.” Melaksanakan pengembangan kecakapan hidup sebagai modal dasar membangun kehidupan mandiri keluarga berlandaskan Al- Quran dan As-Sunnah Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sulawesi Selatan oleh Pengarah Asrama Islam melaksanakan pengembangan kecakapan hidup sebagai modal dasar membangun kehidupan mandiri keluarganya berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah.

Terwujudnya pengembangan kecakapan hidup sebagai modal dasar membangun kehidupan mandiri bagi keluarganya berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, mampu hidup mandiri, berpikir ke depan, kreatif, inovatif, berdaya saing tinggi, berwawasan internasional berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah secara holistik.

Kompetensi Guru Bahasa Arab dalam Mengajar

Penguasaan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa sehari-hari untuk integrasi dengan sesama mahasiswa maupun dengan dosen pembimbing. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, pengaruh kompetensi belajar bahasa Arab terhadap minat belajar bahasa Arab merupakan salah satu hal yang esensial dalam tercapainya proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru harus melakukan upaya untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar bahasa Arab, antara lain yang harus dilakukan guru adalah:

Data di lapangan menunjukkan guru yang sering memotivasi siswa sebanyak 40 siswa atau setara dengan 63,5%, guru yang kadang-kadang memotivasi siswa sebanyak 23 atau setara dengan 36,5% dan tidak ada satu siswa pun yang memberikan respon terhadap guru yang tidak memotivasi siswa dalam belajar. Arab. Sangat jelas terlihat bahwa siswa lebih banyak merespons guru yang sering membangun ingatan siswa, dibandingkan guru yang kadang-kadang membangun memori siswa.

Minat Belajar Bahasa Arab Siswa

Apa yang disampaikan Dra summa nyaling di atas merupakan klasifikasi minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Arab secara umum di Madrasah Tsanawiyah Darularqamgombara Makassar. Berdasarkan hasil penelitian lapangan, peneliti memperoleh data dari responden mengenai tingkat minat belajar bahasa Arab siswa Madrasah Tsanawiyah Darul Arqam Gombara Makassar seperti terlihat pada tabel berikut. Di bawah ini penulis memaparkan hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa Tsanawiyah Darul Arqam Gombara Makassar mengenai minat dan sikap mereka terhadap pengajaran bahasa Arab.

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan sekolah (pondok pesantren) terhadap minat belajar bahasa Arab pada santri Madrasah Tsanawiyah di Pondok Pesantren Darul Arqam Gombara Makassar. Minat siswa dalam belajar bahasa Arab VII. kelas di Madrasah Tsanawiah Darul Arqam Gombara Makassar cukup baik karena terlihat dari nilai bahasa arab dan juga respon terhadap materi bahasa arab yang dibagikan guru dalam kegiatan belajar mengajar.

Saran- saran

Gambar

Gambar Komponen Standar Kompetensi

Referensi

Dokumen terkait

• Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Penyebutan benda dengan a, the, bentuk jamak (-s) dan Penggunaan kata penunjuk this,