PENGARUH KONSEP DIRI, KECERDASAN EMOSIONAL, GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN
BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA N 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN
, ,
1MahasiswaProgram Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat veraendra7282@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to analyze: 1) The influence of self-concept to Discipline Learning class XI IPS students in SMA N 2 Coastal Rupee Pesisir Selatan Regency, 2) the influence of emotional intelligence to Discipline Learning class XI IPS students in SMA N 2 Coastal Rupee Pesisir Selatan Regency, 3) the influence of learning discipline on the Discipline of Students of XI IPS class in SMA N 2 Coastal Rupee of South Coastal District, 4) the influence of self concept towards the independence of the students of class XI IPS in SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan 5) the influence of emotional intelligence on independence of studying class XI IPS students in SMA N 2 Coastal Rupee Pesisir Selatan Regency, 6) the influence of learning discipline to self-reliance learning class XI IPS in SMA N 2 Coastal Rupee Pesisir Selatan Regency, 7) the influence of learning styles of class XI IPS in SMA N 2 Coastal Spheres of Pesisir SelatanRegency.The results showed that: 1) The concept of self has a significant effect on the discipline of Learning. Where the coefficient of self concept line is 0,209 with tcount value is 2,125> ttabel 1,98698 and significance value less than alpha (0,036 <0,05), 2) emotional intelligence have a significant effect to learning discipline. Where the emotional intelligence path coefficient is 0.264 with the tcount is 2.649> ttable 1.98698 and the significance value is smaller than alpha (0.010 <0.05), 3) Learning Styles have a significant effect on the learning discipline. Where the coefficient of learning style path is 0,210 with tcount is 2,120> ttabel 1,98698 and significance value smaller than alpha (0,037 <0,05), 4) self concept have a significant effect to learning independence
Keywords: Self Concept, Emotional Intelligence, Learning Style, Learning Discipline and Learning Independence
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kebututhan sepanjang hayat (long life education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia, dengan
demikian pendidikan harus diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi serta memiliki budi pekerti yang luhur. Salah satu tujuan
Menurut Djaali (2014:129) konsep diri adalah Pandangan seseorang tentang dirinya yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain.
Menurut Goleman dalam Bayu Kurniawan dan Anita Zulkaida (2013:54), kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga beban stres agar tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati, dan berdoa, menggunakan emosi secara efisien untuk mencapai tujuan, membangun hubungan yang produktif, dan mencapai keberhasilan.
Menurut Bukit (2015:86) gaya belajar adalah suatu kecendrungan yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan, merespon, menerima pembelajaran yang ada pada dirinya. Menurut Karmila (2009:37) Kedisiplinan
adalah faktor yang ikut menentukan keberhasilan seseorang. Orang yang terbiasa disiplin berarti memiliki kesadaran diri yang kuat.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat asosiatif.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Ranah Pesisir yaitu pada kelas XI . Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2017. Adapun yang menjadi populasi yang diteliti adalah selruh siswa kels XI SMA Negeri 2 Ranah Pesisir. Mengingat jumlah populasi yang cukup besar, maka pengambilan sampel dilakukan dengan Teknik Sampling Secara sistematis (systematic sampling).
Adalah berupa penarikan sampel dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi. Maka penentuan besarnya sampel penelitian ini menggunakan rumus Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2011:127) diperoleh sampel sebanyak 97 orang.
Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Sebuah
instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, Arikunto (2006:168).
Sebuah instrumen dikatakan valid atau sahih jika mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Kriteria untuk menentukan valid atau tidaknya angket tersebut adalah membandingkan dengan koefisien korelasi yang dihasilkan dengan kriteria kritis pada dari
= 0,361. Jika
maka angket dikatakan valid. Dan
Jika maka angket
dikatakan tidak valid. Menurut Siregar (2013:90) instrument dinyatakan reliabel jika Cronbach’s alpha> 0,70.
Tabel 2: Hasil UjiValiditas Variabel Keterangan
Valid Tidak Valid
Y 10 2
X1 8 1
X2 13 2
X3 7 2
X4 11 1
Tabel 3: Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach
's Alpha rtabel Ketera- ngan Disiplin
Belajar (X1)
0.851 0,3 Reliabel Perhatian
Orang Tua (X2)
0.804 0,3 Reliabel
Motivasi Belajar
(X3)
0.416 0,3 Reliabel
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Data mengenai prestasi belajar diperoleh dari nilai siswa yang mengumpulkan tugas pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017.
Setelah melakukan penelitian terhadap 93 orang siswa mengenai kemandirian belajar dans dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS, maka dapat dideskripsikan variabel kemandirian belajar (Y) tergolong baik, yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata skor 4,20 dan Tingkat Capain Responden (TCR) sebesar 84,01%.
Adapun rata-rata pada variabel konsep diri tergolong baik, yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata skor 4,18 dan Tingkat Capain Responden (TCR) sebesar 83,56%. Rata-rata pada variabel kecerdasan emosional tergolong baik, yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata skor 4,12 dan Tingkat Capain Responden (TCR) sebesar82,45%.
Pada variabel gaya belajar tergolong baik, yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata skor 4,24 dan Tingkat Capain Responden (TCR) 84,87%. Pada variabel disiplin belajar tergolong baik, yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata skor 4,34 dan Tingkat Capain Responden (TCR) 82,72%.
Hasil analisis dapat digambarkan kesimpulan untuk pengujian hipotesis penilaian sebagai berikut.
a. Hipotesis 1
Pengaruh Konsep diri terhadap disiplin belajar (Px4x1) adalah 0,209 dengan nilai thitung
adalah 2,125> ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,036. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,036< 0,05). Hal ini berarti hipotesis pertama diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
b. Hipotesis 2
Pengaruh kecerdasan emosional terhadap Disiplin belajar (Px4x2) adalah 0,264 dengan nilai thitung adalah 2,649>
ttabel 1,98698dan nilai
signifikansi 0,010. Nilai signifikansi lebih kecil dari
alpha (0,010< 0,05). Hal ini berarti hipotesis kedua diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
c. Hipotesis 3
Pengaruh Gaya Belajar terhadap Disiplin belajar (Px4x3) adalah 0,210 dengan nilai thitung
adalah 2,120> ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,037 Nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,037< 0,05). Hal ini berarti hipotesis ketiga diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
d. Hipotesis 4
Pengaruh konsep diri terhadap kemandirian belajar (Pyx1) adalah 0,184 dengan nilai thitung adalah 2,389> ttabel
1,98698dan nilai signifikansi 0,019. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,019<0,05). Hal ini berarti hipotesis keempat diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
e. Hipotesis 5
Pengaruh kecerdasan emosional terhadap kemandirian belajar (Pyx2) adalah 0, 299dengan nilai thitung adalah 3,788> ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai nilai
signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000<0,05). Hal ini berarti hipotesis keenam diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
f. Hipotesis 6
Pengaruh Gaya Belajar terhadap kemandirian belajar (Pyx3) adalah 0,237dengan nilai thitung adalah 3,057> ttabel
1,98698dan nilai signifikansi 0,003. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,003<0,05). Hal ini berarti hipotesis keenam diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
g. Hipotesis 7
Pengaruh disiplin belajar terhadap kemandirian belajar (Pyx4) adalah 0,333 dengan nilai thitung adalah 4,109> ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,000.
Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000<0,05).
Hal ini berarti hipotesis keenam diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
Pembahasan
1. Pengaruh Konsep Diri terhadap Disiplin Belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama diketahui bahwa Konsep diri berpengaruh signifikan terhadap disiplin belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Dimana koefisien jalur konsep diri adalah 0,209 dengan nilai thitung adalah 2,125> ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,036. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,036<
0,05). Berarti Ha diteima dan H0 ditolak. Apabila siswa tersebut mempunyai konsep diri yang baikmaka akan berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa dalam belajar, sehingga dapat meningkatkan kemandirian belajarnya.
Temuan Penelitian ini membuktikan bahwa konsep dirimerupakan faktor yang dapat mempengaruhi disiplin
belajar. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Menurut Menurut Djaali (2014:129) konsep diri adalah Pandangan seseorang tentang dirinya yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain.
2. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Disiplin Belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua diketahui bahwa Kecerdasan Emosional berpengaruh signifikan terhadap disiplin Belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan.
Dimana koefisien jalur Kecerdasan Emosional adalah 0,264 dengan nilai thitung
adalah 2,649> ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,010.
Nilai nilai signifikansi lebih
kecil dari alpha (0,010<
0,05). Berarti Ha diteima dan H0. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional yang baik maka akan bepengaruh terhadap disiplin dan akan meningkatkan kemandirian belajar.
Temuan Penelitian ini
membuktikan bahwa
kecerdasan emosional merupakan faktor yang dapat mempengaruhi disiplin belajar. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Menurut Goleman dalam Bayu Kurniawan dan Anita Zulkaida (2013:54), kecerdasan emosional adalah
kemampuan untuk
memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi;
mengendalikan dorongan hati dan tidak melebihl ebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga beban stres agar tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati, dan berdoa, menggunakan emosi
secara efisien untuk mencapai
tujuan, membangun
hubungan yang produktif, dan mencapai keberhasilan.
3. Pengaruh Gaya Belajar terhadap Disiplin Belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga diketahui bahwa Gaya Belajar berpengaruh signifikan terhadap disiplin Belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Dimana koefisien jalur Gaya Belajar adalah 0,210 dengan nilai thitung adalah 2,120> ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,037. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,037<
0,05). Berarti Ha diteima dan H0 ditolak. Semakin baik Gaya belajar yang dimiliki siswa akan berpengaruh terhadap disiplin belajar karna siswa yang mempunyai gaya belajar yang baik siswa tersebut akan disiplin dalam belajar sehingga akan
meningkatkan kemandirian belajar.
Temuan Penelitian ini
membuktikan bahwa
kecerdasan emosional merupakan faktor yang dapat mempengaruhi disiplin belajar. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan olehmenurut Yusmanida (2014:27)gaya belajar merupakan suatu cara atau pendekatan belajar yang dilakukan oleh siswa dengan menerapkan gaya belajar reflektif, intuitif, dan belajar secara bersama-sama (belajar dengan bersosialisasi) dengan
orang lain untuk
mendapatkan informasi terbaru secara tepat serta mudah memahaminya.
4. Pengaruh Konsep diri terhadap Kemandirian Belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat diketahui bahwa Konsep Diri berpengaruh signifikan terhadap Kemandirian belajar siswa kelas XI di SMA N 2
Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan”. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis keempat diketahui Dimana koefisien jalur pengaruh Konsep diri terhadap Kemandirian Belajar (Pyx1) adalah 0,184 dengan nilai thitung adalah 2,389> ttabel
1,98698 dan nilai signifikansi 0,019. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,019<0,05) Berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
Semakin baik konsep diri terhadap kemandirian belajar maka akan meningkatkan kemandirian belajarnya, karan siswa yang memiliki konsep diri yang baik akan lebih mandiri dalam belajar.
Temuan penelitian ini membuktikan bahwa konsep dirimerupakan faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar. Hal ini sejalan denga teori Menurut William D. Brooks dalam Nurwahyuni (2013:70):
menyatakan bahwa konsep diri merupakan penilaian
mengenai totalitas psikis, sosial dan fisik berkaitan dengan dirinya yang berasal dari pengalaman-pengalaman dan interaksinya dengan orang lain.
5. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kemandirian Belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima diketahui bahwa Kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap Kemandirian belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis kelima diketahui Dimana koefisien jalur pengaruh kecerdasan terhadap Kemandirian Belajar (Pyx2) adalah 0,299 dengan nilai thitung adalah 3,788> ttabel
1,98698 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000<0,05) Berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
Semakin baik kecerdasan
emosional yang dimiliki siswa akan berpengaruh terhadap kemandirian siswa sehingga siswa tersebur bisa lebih mandiri lagi dalam belajar maka kemandirian belajar siswa tersebut akan meningkat.
Temuan penelitian ini
membuktikan bahwa
kecerdasan emosional merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar. Hal ini sejalan denga teori menurut Hamzah B.
Uno (2006:68)
mendefenisikan kecerdasan emosional merupakan
kemampuan seperti
kemampuan untuk
memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa
6. Pengaruh Gaya Belajar terhadap Kemandirian Belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keenam diketahui bahwa ”Gaya Belajar berpengaruh signifikan terhadap Kemandirian belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan”. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis keenam diketahui Dimana koefisien jalur pengaruh Gaya belajar terhadap Kemandirian Belajar (Pyx3) adalah 0,237 dengan nilai thitung adalah 3,057> ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000<0,05) Berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
Semakin baik Gaya belajar yang dimiliki siswa akan berpengaruh terhadap kemandirian belajar siswa.
Siswa yang memiliki gaya belajar yang baik akan
meningkat kemandirian belajar nya.
Temuan penelitian ini membuktikan bahwa Gaya Belajar merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar. Hal ini sejalan denga teori Menurut Nasution (2008: 93) gaya belajar adalah cara siswa bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar. Individu dalam belajar memiliki berbagai macam cara belajar, ada yang belajar dengan cara mendengarkan, ada yang belajar dengan membaca, serta belajar dengan cara menemukan.
7. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Kemandirian Belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketujuh diketahui bahwa Disiplin belajar berpengaruh signifikan terhadap Kemandirian belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah
Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan”. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis ketujuh diketahui Dimana koefisien jalur pengaruh disiplin Belajar terhadap Kemandirian Belajar (Pyx4) adalah 0,333 dengan nilai thitung adalah 4,109> ttabel
1,98698 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000<0,05) Berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
Semakin baik Disiplin Belajar terhadap kemandirian belajar maka akan meningkatkan kemandirian belajarnya.
Temuan penelitian ini membuktikan bahwa Disiplin Belajar merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar. Hal ini sejalan denga teori Menurut Sugihartono, dkk dalam Winoto (2014: 2-3) menyatakan bahwa Belajar adalah suatu proses perubahan tingkkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”. Sehingga dapat disimpulkan disiplin belajar adalah suatu bentuk kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib atau peraturan karena didorong oleh kesadaran yang ada pada kata hatinya, kesadaran ini diperoleh karena melalui latihan-latihan.
KESIMPULAN
Berdasarkan kepada
permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Konsep diri berpengaruh signifikan terhadap disiplin Belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Dimana koefisien jalur Konsep Diri adalah 0,209 dengan nilai thitung adalah 2,125 > ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,036. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,036< 0,05), berarti Ha
diterima dan Ho ditolak. Artinya apabila konsep diri meningkat sebesar satu-satuan, maka
disiplin belajar akan meningkat sebesar 0,209 satuan dengan asumsi variabel lain tetap.
2. Kecerdasan Emosional berpengaruh signifikan terhadap disiplin Belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan.
Dimana koefisien jalur Kecerdasan Emosional adalah 0,264 dengan nilai thitung adalah 2,649 > ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,010. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,010< 0,05), berarti Ha
diterima dan Ho ditolak. Artinya apabila Kecerdasan Emosional meningkat sebesar satu-satuan, maka disiplin belajar akan meningkat sebesar 0,264 satuan dengan asumsi variabel lain tetap.
3. Gaya Belajar berpengaruh signifikan terhadap disiplin Belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Dimana koefisien jalur Gaya Belajar adalah 0,210 dengan nilai thitung
adalah 2,120 > ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,037. Nilai
nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,037< 0,05), berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya apabila gaya belajar meningkat sebesar satu-satuan, maka disiplin belajar akan meningkat sebesar 0,210 satuan dengan asumsi variabel lain tetap.
4. Konsep Diri berpengaruh signifikan terhadap Kemandirian belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan”. Koefisien jalur pengaruh Konsep diri adalah 0,184 dengan nilai thitung adalah 2,389 > ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,019. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,019<0,05), berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya apabila konsep diri meningkat sebesar satu-satuan, maka kemandirian belajar akan meningkat sebesar 0,184 satuan dengan asumsi variabel kecerdasan emosional tetap.
5. Kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap Kemandirian belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan”.
Koefisien jalur pengaruh kecerdasan adalah 0,299 dengan nilai thitung adalah 3,788 > ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000<0,05), berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya apabila Kecerdasan Emosional meningkat sebesar satu-satuan, maka Kemandirian belajar akan meningkat sebesar 0,299 satuan dengan asumsi variabel gaya belajar tetap.
6. Gaya Belajar berpengaruh signifikan terhadap Kemandirian belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan”. koefisien jalur pengaruh Gaya belajar adalah 0,237 dengan nilai thitung adalah 3,057 > ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000<0,05), berarti Ha
diterima dan Ho ditolak. Artinya apabila Gaya Belajar meningkat sebesar satu-satuan, maka Kemandirian belajar akan meningkat sebesar 0,237 satuan
dengan asumsi variabel Disiplin belajar tetap.
7. Disiplin belajar berpengaruh signifikan terhadap Kemandirian belajar siswa kelas XI di SMA N 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan”. koefisien jalur pengaruh disiplin Belajar adalah 0,333 dengan nilai thitung adalah 4,109 > ttabel 1,98698 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000<0,05), berarti Ha
diterima dan Ho ditolak. Artinya apabila Disiplin belajar meningkat sebesar satu-satuan, maka Kemandirian belajar akan meningkat sebesar 0,333 satuan dengan asumsi variabel Konsep diri tetap.
DAFTAR PUSTAKA
Ansofino, dkk. (2016). Buku Ajar Ekonometrika. Yogyakarta:
Deepublish.
Bukit, Sriwati. (2015). Kecerdasan dan Gaya Belajar. Medan:
Larispa Indonesia.
Djaali. (2014). Psikologi Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kurniawan & Zulkaidah. (2013).
Kontribusi kecerdasan emosional, terhadap
Kemandirian mahasiswa Perguruan Tinggi Kedinasan X.
Mudjiran. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press Padang
Moenir, A.S. (2015). Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Nurwahyuni. (2013). Pengaruh Konsep Diri Siswa dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Belajar Siswa SMP di Palu Sulawesi Tengah.
Jurnal. Universitas Tadulako.
Parwoto, Samuel Tri Susetyo.
(2013). Pengaruh Kemampuan Berfikir, Gaya Belajar dan Kemampuan Adaptasi terhadap Kemandirian Belajar Siswa SMK N 3 Yogyakarta. Skripsi.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitaif, Kualiatatif dan R &
D. Bandung: CV Alfabeta