PENDAHULUAN
Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah apakah terdapat pengaruh pengendalian diri terhadap perilaku konsumen di kalangan remaja muslim penggemar musik pop Korea (K-Pop (studi Bangtan Sonyeondan). Penggemar BTS di Kota Mataram). Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, maka penelitian ini akan dibatasi pada apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara pengendalian diri terhadap perilaku konsumen dikalangan remaja muslim penggemar musik pop Korea (K-Pop). boyband Bangtan Sonyeondan (BTS) di Kota Mataram.
Tujuan dan Manfaat
Definisi Operasional
Instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur pengendalian diri didasarkan pada skala pengendalian diri yang dikembangkan oleh Isna Amalia dalam tesisnya.23 Untuk skala ini, Isna Amalia mengadaptasi skala Dispositional Self Control (DSC) yang dikembangkan oleh Ein-Gar dan Sagiv. Konsep pengendalian diri dari skala Dispositional Self Control (DSC) sebagai mengatasi kombinasi berbuat salah dan berbuat salah 24 Peneliti mengukur tingkat pengendalian diri subjek berdasarkan skor yang diperoleh subjek.
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Kajian Teori
Terdapat pengaruh kontrol diri terhadap perilaku konsumsi di kalangan remaja muslim penggemar Korean Pop (K-Pop) (Studi pada penggemar Bangtan Sonyeondan (BTS) di Kota Mataram.” Pada penelitian ini terdapat korelasi negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan kontrol diri. dan perilaku konsumtif pada remaja muslim penggemar Bangtan Sonyeondan (BTS).
Kontrol Diri
Perilaku Konsumtif
Dengan menghitung regresi linier, penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pengendalian diri berpengaruh terhadap perilaku konsumen di kalangan remaja muslim penggemar K-pop yang menyukai Bangtan Sonyeondan (BTS) di Mataram. Data variabel pengendalian diri dan perilaku konsumen pada penelitian ini diukur dengan menyebarkan kuesioner kepada 80 orang penggemar remaja Muslim BTS di Kota Mataram. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi pengendalian diri dan perilaku konsumen sebesar 0,039 yang berarti sig.
Dalam penelitian ini, peneliti menguji seberapa besar pengaruh pengendalian diri terhadap perilaku konsumen di kalangan remaja penggemar Bangtan Sonyeondan (BTS) di Kota Mataram. Berdasarkan tabel diatas diketahui besar kecilnya pengaruh (R Square) pengendalian diri terhadap perilaku konsumen sebesar 0,054 atau 5,4. Dilihat dari persentase di atas, responden yang memiliki pengendalian diri sedang dan yang memiliki perilaku konsumsi sedang mendominasi.
Variabel pengendalian diri dapat mempengaruhi perilaku konsumen di kalangan remaja muslim K-pop fans sebesar 5,4%, sedangkan 94,6% disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. “Pengaruh Pengendalian Diri dan Religiusitas Terhadap Perilaku Konsumen pada Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Angkatan 2015 UIN Malik Ibrahim Malang”. Indri Anggraini “Pengaruh pengendalian diri terhadap perilaku konsumen belanja online pada wanita dewasa awal”.
Remaja Muslim
Korean Pop
Hubungan Kontrol Diri Terhadap Perilaku Konsumtif Pada
Kerangka Berpikir
- Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Sugiyono menjelaskan, populasi adalah wilayah umum yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.85 Populasi dalam penelitian ini adalah 100 anak muda muslim penggemar K-pop khususnya Bangtan. Penggemar Sonyeondan (BTS) di Kota Mataram yang telah membeli atau berpartisipasi dalam kegiatan atau proyek yang dilakukan oleh basis penggemar tersebut. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan ciri-ciri populasi. 86 Jika populasinya besar dan tidak mungkin peneliti mempelajari semua yang ada dalam populasi tersebut. Karena keterbatasan waktu, dana, dan tenaga, peneliti dapat menggunakan sampel populasi.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan cara tertentu yang mempunyai ciri-ciri tertentu, berbeda, dan lengkap yang dianggap mewakili populasi tersebut. Oleh karena itu, teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik non-probability sampling dengan menggunakan purposive sampling. Teknik non-probability sampling adalah pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.87 Sedangkan purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan mempertimbangkan ciri-ciri tertentu yang menjadi ciri utama. dari populasi 88.
Kriteria tersebut ditetapkan berdasarkan pendapat Syekh M. Jamaluddin Mahfudz bahwa usia 12-15 tahun disebut masa remaja awal, usia 15-18 tahun disebut masa remaja tengah, usia 18-22 tahun disebut masa remaja lengkap dan usia 22-30 tahun merupakan fase kedewasaan dan remaja.89. Kriteria ini ditentukan berdasarkan harga minimal tiket nonton bareng atau pembelian pernak-pernik yang dikeluarkan penggemar. Untuk memperjelas jumlah sampel yang akan digunakan, peneliti menggunakan rumus Slovin yang mencakup penyesuaian ketidaktepatan akibat kesalahan pengambilan sampel.
Waktu dan Tempat Penelitian
Variable Penelitian
Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel bebas, dengan kata lain variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas tersebut. 94 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku konsumen kalangan penggemar Korean pop (K-pop) remaja muslim yang menyukai Bangtan Sonyeondan (BTS).
Desain Penelitian
Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian
Pada titik skala ini terdapat dua pernyataan yaitu, favourable, yaitu pernyataan yang memuat hal-hal yang mendukung sikap objek atau dengan kata lain hal-hal yang positif, sedangkan unfavorable merupakan lawan kata dari disukai, dengan kata lain pernyataan yang mengandung hal-hal yang tidak mendukung kedudukan obyek dan ingin diungkapkan atau bersifat negatif. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan mengadopsi dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Isna Amalia, dengan cetak biru instrumen dapat dilihat pada halaman lampiran I pada tabel 3.2 dan 3.3. Tujuan validasi instrumen adalah untuk melihat sejauh mana keakuratan dan presisi suatu instrumen pengukuran dalam penelitian.
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner yang dibuat peneliti valid atau tidak. Uji validitas sangat penting untuk mengukur seberapa akurat suatu instrumen tes menjalankan fungsi pengukuran atau benar-benar mencerminkan variabel yang dapat diukur.98 Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas terhadap kuesioner perilaku konsumen. Peneliti mengadopsi angket perilaku konsumsi dan pengendalian diri dari Isna Amalia dengan hasil akhir angket pengendalian diri sebanyak 17 item yang valid sedangkan angket perilaku konsumsi berjumlah 11 item yang valid.99 Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas. keluar oleh para ahli.
Keandalan suatu alat berarti dapat dipercaya, artinya suatu alat atau alat ukur dapat dikatakan reliabel apabila akurat dan konsisten. Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji reliabilitas karena peneliti menggunakan Kuesioner Perilaku Konsumtif dan Pengendalian Diri Isna Amalia untuk menentukan koefisien reliabilitas penelitian menggunakan teknik analisis alpha Cronbach untuk koefisien reliabilitas dengan kriteria koefisien reliabilitas menurut Guilford. Analisis Isna Amalia menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas kuesioner self monitoring dengan data akhir mempunyai nilai reliabilitas.
Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian
Teknik Analisis Data
- Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian
Untuk lebih jelasnya mengenai kategori penilaian pengendalian diri diatas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai Deviation from linearity pada variabel pengendalian diri dan perilaku konsumen sebesar 0,245 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier antara kedua variabel tersebut. 0,245 > α = 0,05 yang berarti nilai signifikansi variabel pengendalian diri dan perilaku konsumen sebesar 0,245 lebih besar dari 0,05 maka kedua variabel tersebut mempunyai hubungan linier.
Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengendalian diri (X) dengan variabel perilaku konsumen (Y) yaitu bernilai negatif. Dengan demikian dapat diputuskan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengendalian diri terhadap variabel perilaku konsumen dan dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengendalian diri mempengaruhi perilaku konsumen di kalangan penggemar pop Korea (K-pop) yang menyukai Bangtan Sonyeondan (BTS) di kota Mataram sebesar 5,4% dan sisanya sebesar 94,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. .
Berdasarkan analisis data yang disajikan pada Bab IV, hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji analisis regresi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pengendalian diri terhadap perilaku konsumen di kalangan remaja muslim K-Pop fans (penggemar BTS) di Kota Mataram. . dan pengaruh ini negatif. Artinya semakin tinggi kontrol diri remaja muslim K-Pop fans (penggemar BTS), maka semakin rendah pula perilaku konsumennya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah pengendalian diri remaja Muslim K-Pop fans (penggemar BTS), maka semakin tinggi pula perilaku konsumennya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya terlihat bahwa hasil uji normalitas variabel pengendalian diri dan perilaku konsumen mempunyai hasil yang berdistribusi normal, dimana nilai signifikansinya 0,20 > α = 0,05 yang berarti nilai signifikansinya lebih besar. dari nilai α = 0,05. Hasil analisis tersebut diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Diana Tiona dalam penelitiannya bahwa pada dasarnya pengendalian diri mempunyai hubungan linier dengan perilaku konsumen. Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Isna Amalia yang menghasilkan pengaruh pengendalian diri terhadap perilaku konsumen berkorelasi negatif dan mempunyai besar pengaruh sebesar 1,8% dan 98,2% disebabkan oleh faktor lain yang tidak. ditemukan dalam penelitian tersebut. 112 Diperkuat juga dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Indri Anggraini dalam penelitiannya, dengan hasil yang sama bahwa pengendalian diri mempunyai pengaruh terhadap perilaku konsumen, mempunyai korelasi negatif dengan besar pengaruh sebesar 16,5% dan 83,8% akibat faktor orang lain. yang tidak ditemukan dalam Studi.
Hal ini dibuktikan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kartika Adriani yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara fanatisme dengan perilaku konsumen di kalangan penggemar K-Pop dan sebagian besar berada pada kategori sedang. Adapun faktor lainnya seperti pekerjaan selebriti yang diteliti oleh Waode Heni Andraini dalam tesisnya menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pekerjaan selebriti dengan perilaku konsumen remaja dalam membeli produk terkait dengan idola memiliki besar dampak sebesar 24,6%. . . Yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel kontrol diri terhadap perilaku konsumen pada remaja muslim penggemar BTS berhubungan negatif yang artinya semakin tinggi kontrol diri pada remaja muslim penggemar BTS maka konsumsinya akan semakin rendah. perilaku remaja muslim yang merupakan fans BTS.
Kartika Adriani, “Hubungan antara fanatisme dengan perilaku konsumsi di kalangan K-Popers Fans (K-Pop Fans) di Kota Pekan Baru. “Hubungan body image dengan konformitas terhadap perilaku konsumen di kalangan remaja putri Universitas Udayana.” “Pengaruhnya pemahaman keuangan dan pengendalian diri terhadap perilaku konsumsi mahasiswa jurusan ekonomi pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang angkatan 2013”.
PENUTUP
Saran
Jika Anda ingin membeli pernak-pernik, pertimbangkan kembali sesuai dengan kebutuhan, kebiasaan, dan keuangan yang ada agar dapat memenuhi kebutuhan di masa depan. Bahkan ketika sesuatu yang menyenangkan terjadi padaku, aku tidak terbawa oleh perasaan atau bertindak tanpa berpikir. Orang-orang dapat mempercayai saya untuk tetap sesuai jadwal meskipun saya memiliki banyak pekerjaan dan berada di bawah banyak tekanan.
Saya terkadang menunda tugas yang harus saya selesaikan hingga hampir *terlambat Tandai satu oval saja. Saya tidak pernah menunda pekerjaan yang harus diselesaikan, meskipun * Saya sibuk Tandai hanya satu oval. Penting bagi saya untuk menyelesaikan semua tugas saya tepat waktu, meskipun saya tidak menginginkannya.
Saya merasa puas meski hanya mempunyai pernak-pernik idola * Tandai saja yang berbentuk oval. Saya hanya memajang atau menyimpan pernak-pernik yang telah saya beli * Tandai satu oval saja.