• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOORDINASI DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. GOTONG ROYONG JAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KOORDINASI DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. GOTONG ROYONG JAYA "

Copied!
81
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh koordinasi dan supervisi terhadap kinerja karyawan pada PT Gotong Royong Jaya. Permasalahan penelitian adalah untuk mengetahui koordinasi dan supervisi terhadap kinerja karyawan pada PT Gotong Royong Jaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis dampak koordinasi dan supervisi secara parsial dan simultan terhadap kinerja karyawan PT Gotong Royong Jaya.

Pengaruh Koordinasi dan Supervisi Terhadap Kinerja Karyawan PT Gotong Royong Jaya “Sehubungan dengan penyusunan disertasi ini, penulis mempersiapkannya dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi tugas akhir serta memenuhi salah satu syarat kelulusan di Fakultas Ilmu Ekonomi , Jurusan Manajemen Universitas Medan Area.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Koordinasi dan Supervisi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bagi kalangan akademisi, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam upaya pengembangan ilmu ekonomi dan manajemen dan juga berguna sebagai acuan bagi mahasiswa untuk meneliti kajian teori koordinasi dan supervisi yang mempengaruhi kinerja karyawan PT.

Sumber Daya Manusia

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Agar selamat dan selamat maka tugas tersebut haruslah yang mana atau yang merupakan kemampuan kemampuan dengan beban tugas yang harus diperhitungkan agar orang yang aman mempunyai dorongan atau rasa aman atau kepercayaan yang tinggi kepada pak. .

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Karena kompleksitas hubungan antar kantor yang ada, banyak pemimpin bisnis mengharapkan manajer SDM untuk dapat memberikan nasihat kepada organisasi secara lebih rinci. Hal yang dilakukan dalam hal ini adalah ruang keputusan dan tenaga sumber daya manusia, seleksi dan karsa.

Kinerja

Pengertian Kinerja

14 Lokasi yang perlu kita pahami dan sikap pegawai untuk perancangan organisasi di masa lalu 4) Fungsi Fungsi sumber daya manusia untuk menyempurnakan dan menyempurnakan yang sudah ada. Namun dalam fungsi ini perhatian difokuskan pada gaya perawatan fisik karyawan (kesehatan dan keselamatan), dan sikap pengawasan yang menyenangkan (program layanan karyawan. 5) Hubungan kerja. Fungsi SDM ini mengembalikan pegawai yang telah pensiun untuk menjalankan tugasnya. masyarakat, sementara banyak pekerja yang menganggur selama masa kerja. Organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan proses dengan menggunakan keterampilan yang ada dan apa yang dibawa oleh karyawannya ke masyarakat dengan cara terbaik.

Hasil kerja kerja kerja kerja dan yang sesuai dengan tanggung jawab pegawai (Mangkunegara 2009:59). Ukuran kinerja dilihat dari sisi dan mutu jeruk sesuai standar yang baik, baik itu organisasi atau perusahaan berbentuk sederhana (bisa berupa alat ukur atau standar) maupun berwujud (alat ukur atau standar tidak dapat disediakan), hingga ke tingkat bentuk dan proses kerja. Mangkuprawira dan Hubeis dalam bukunya Human Resource Quality Management mengatakan bahwa kinerja adalah hasil pada waktu dan tempat yang bersangkutan dan organisasinya.

Sikap setiap kelompok atau kelompok yang selalu menaati atau menaati peraturan yang telah ditetapkan. Salah satu cara untuk melihat arah utama suatu organisasi atau perusahaan adalah pekerjaan para pejabat atau perusahaan. Ini adalah sejauh mana penggunaan sumber daya organisasi (manusia, teknologi, dan material) dimaksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi atau pengurangan kerugian dari setiap unit konsumsi sumber daya.

Metode Penilaian Kinerja

Penilaian tersebut ditentukan oleh pekerja bersama atasannya dan kemudian dilakukan secara bersama-sama secara berkala. Bagi yang hanya atasan, cara ini memberikan bimbingan yang baik dari semua pihak baik atasan, bawahan, karyawan, perancang diri, pelanggan, maupun pihak yang menjalankan proses dalam pekerjaan individu.

Indikator Kinerja

Merupakan tingkat kegiatan yang diselesaikan pada awal waktu tertentu, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil produksi dan maksimalisasi waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (energi, uang, teknologi, bahan baku) yang dimaksimalkan dengan tujuan meningkatkan hasil setiap unit sumber daya. Ini merupakan tingkatan dimana pegawai mempunyai komitmen kerja terhadap instansi dan tanggung jawab pegawai terhadap kantor.

Koordinasi

  • Pengertian Koordinasi
  • Syarat Koordinasi
  • Tujuan Koordinasi
  • Hubungan koordinasi dengan fungsi-fungsi manajemen
  • Indikator Koordinasi

Menurut Ismail Solihin, ciri pertama suatu organisasi adalah adanya koordinasi upaya sumber daya manusia yang terlibat dalam organisasi tersebut. Hasibuan berpendapat bahwa: “koordinasi segala kegiatan, a, dan m koordinasi manajemen dan kerja bawahan dalam organisasi sasaran”.Koordinasi a, dan mdin unsur manajemen (6M) dan kerja bawahan dalam tujuan organisasi.

Menurut Manullang, koordinasi berarti kegiatan seluruh unit organisasi ditujukan untuk memberikan hasil yang sebesar-besarnya bagi tercapainya organisasi secara wajar.Dengan adanya koordinasi maka akan terjadi koordinasi dalam kegiatan unit-unit dalam organisasi untuk mencapai organisasi. Koordinasi tidak bisa diperintahkan atau dipaksakan, namun akan lebih baik dengan cara persuasif (permintaan dan permohonan) kepada bawahan. Sebab dengan bersikap persuasif maka bawahan akan lebih dihargai dan ditaati karena akan merasa dihargai dan dihormati.

Koordinasi akan lebih baik jika didukung oleh kerja sama bawahan, dan badan-badan yang akan melaksanakan pekerjaan diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga melaksanakannya secara proaktif. Apabila perencanaan telah dipersiapkan dengan baik dan hubungan antara perencanaan jangka panjang (LRP) dan perencanaan jangka pendek (short-term Planning = SRP0) terintegrasi dengan baik secara harmonis maka pelaksanaan koordinasi akan lebih mudah. menjadi lebih mudah.

Pengawasan

  • Pengertian Pengawasan
  • Prinsip-prinsip Pengawasan
  • Manfaat dan Keuntungan Pengawasan
  • Indikator Pengawasan

Kelanjutannya adalah dengan mengurangi pekerjaan dimana-mana agar hasilnya baik masing-masing. Menurut Siagian, pengawasan adalah segala upaya pengawasan terhadap kegiatan operasional untuk memastikan kegiatan di kawasan terlaksana sesuai rencana yang telah selesai. Jadi maksudnya pengawasan terhadap aktivitas kerja tidak bisa diperhitungkan, ada kalanya aktivitas didasarkan pada apa yang sudah baik sebelumnya.

Menurut Noor, pengawasan adalah proses pengamatan terhadap kegiatan seluruh organisasi untuk memastikan bahwa segala sesuatu yang dilakukan pada akhirnya berjalan dengan baik. Sukmadi (2012) dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen, pengawasan kecamatan dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh manajemen untuk maksud baik yang mempunyai standar yang masuk akal, berencana, atau yang sangat jahat sesuai dengan standar tersebut dan untuk itu diperlukan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. sumber daya manusia tersebut senyaman mungkin, seefektif dan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan pengelolaan. Berdasarkan pemahaman para ahli satu sama lain, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pengawasan terhadap usaha kecamatan mana yang menghasilkan hasil pekerjaan mana, jika ada hasil, bisa dilakukan jarak jauh agar rencana mana yang terlaksana.

Lakukan beberapa analis di atas, apa yang dapat Anda lakukan? Pengawasan adalah pengawasan yang, dalam kata lain, bersifat efisien dan efisien sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengendalian harus konsisten dengan kebutuhan manajer dan teknik pengendalian harus disesuaikan dengan kebutuhan informasi setiap manajer. Prinsip Pengendalian Strategis (Prinsip pengendalian strategis) Pengawasan yang efektif dan efisien memerlukan perhatian terhadap faktor-faktor strategis dalam perusahaan.

Penelitian Terdahulu

Kerangka Konseptual

Hipotesis

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Waktu Penelitian
  • Sampel

Menurut Sugiyono (2016:68) adalah “penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih”. 1 Penyusunan proposal 2 Seminar proposal 3 Pengumpulan data 4 Analisis data 5 Hasil seminar 6 Penyerahan tabel hijau 7 Tabel hijau. Menurut Sugiyono, populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terjadi terhadap objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau ciri tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan pengertian di atas, populasi adalah suatu objek atau subjek yang bertempat tinggal di suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, sehingga populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. Apabila populasinya besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut (Sugiono: 2012)” Dari jumlah populasi , 102 tidak dimasukkan oleh direktur Untuk usaha orang ini digunakan rumus Slovin dimana populasinya lebih dari 100. Berdasarkan hasil perhitungan rumus Slovin diketahui jumlah sampel yang akan disurvei adalah 81 responden.

Menurut Sugiyono (2016), merupakan teknik pengambilan sampel agar data yang diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses penelitian yang kompeten dalam bidangnya.

Tabel 3.2. Bagian Devisi
Tabel 3.2. Bagian Devisi

Definisi Operasional

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji reliabilitas atau uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah meteran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten ketika dilakukan pengukuran berulang kali. Jika datanya miring ke kanan atau ke kiri berarti datanya tidak berdistribusi normal. Uji multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi gejala korelasi atau hubungan antar variabel independen dalam versi regresi.

Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara: jika nilai toleransi > 0,1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factors) < 10> maka variabel tidak bias dalam versi regresi. Tujuan pengujian ini adalah untuk melihat apakah terdapat penyimpangan dan residu dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain dalam model regresi.

Uji Statistik

Koefisien Determinasi (R 2 )

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial variabel koordinasi (X1) diperoleh nilai thitung sebesar 5,884 > ttabel 1,989 dan p-value pada kolom penglihatan sebesar 0,000<0,05 yang berarti signifikan. Dinyatakan bahwa koordinasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Gotong Royong Jaya, sehingga dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hasil hipotesis penelitian diterima karena berpengaruh positif dan signifikan. Berdasarkan hasil penelitian secara parsial pada variabel pengawasan (X2), diperoleh nilai t hitung sebesar 5,294 > ttabel 1989 dan nilai p pada kolom penglihatan sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti signifikan.

Hal ini menjelaskan bahwa pengawasan dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Gotong Royong Jaya, sehingga dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hasil hipotesis penelitian diterima karena mempunyai pengaruh positif dan signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koordinasi dan supervisi secara simultan dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Gotong Royong Jaya, sehingga dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hasil hipotesis penelitian diterima karena mempunyai pengaruh. pengaruh positif dan signifikan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa seluruh variabel secara parsial dan simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan, sehingga seluruh hasil menunjukkan bahwa hipotesis diterima.

Untuk masalah pengawasan (X2), pengawasan yang perlu diperhatikan oleh manajemen adalah dimensi tidak langsung yaitu penilaian terhadap pegawai yang dilakukan secara berkala agar seluruh pegawai di PT Gotong Royong Jaya merasa kinerja pegawainya diawasi oleh pengawasan tidak langsung. dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi secara berkala, dimana setiap pegawai dinilai baik olehnya. Untuk meningkatkan pengawasan tidak langsung, selain itu juga dapat dilakukan dengan menyediakan sistem informasi berupa layanan pengaduan konsumen. “Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintahan Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan”.

VARIABEL PENGAWASAN (X1)

VARIABEL KOORDINASI (X 2 )

VARIABEL KINERJA (Y)

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka konseptual
Tabel 3.2. Bagian Devisi
Tabel 3.2  Definisi Operasional
Tabel 3.3  Bobot Nilai Angket

Referensi

Dokumen terkait

xiii ABSTRAK DESI SASTIKA SHOLEKHAH, Pengaruh Alokasi Dana Desa dan Dana Desa terhadap Pembangunan Infrastruktur pada Kecamatan Sinar Peninjauan Di bawah bimbingan Bapak