PENGARUH KOORDINASI TERHADAP MANAJEMEN PROYEK UNTUK MEWUJUDKAN EFEKTIVITAS PELAKSANAAN
PROYEK BINA MARGA KABUPATEN GARUT Aceng Ulumudin
Dosen Tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi yang dapat digunakan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Standar Pelayanan Minimal Kesehatan dan Pengembangan Desa Siaga Terhadap Kinerja Pos Kesehatan Desa Dalam Mewujudkan Efektifitas Pelayanan Pos Kesehatan Desa dan Partisipasi Masyarakat Di Kabupaten Garut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji Pengaruh Koordinasi terhadap Manajemen Proyek Untuk Mewujudkan Efektivitas Pelaksanaan Proyek Bina Marga Kabupaten Garut. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik dengan model analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koordinasi berpengaruh secara signifikan terhadap Manajemen Proyek Untuk Mewujudkan Efektivitas Pelaksanaan Proyek Bina Marga Kabupaten Garut.
Kata kunci: Koordinasi, Manajemen Proyek, Efektivitas.
1 Pendahuluan
Pemerintah Kabupaten Garut pada tahun 2014 melalui Dinas Bina Marga melaksanakan berbagai proyek peningkatan kualitas infrastruktur jalan dan jembatan. Proyek tersebut meliputi 7 program pembangunan jalan dan jembatan yang dikembangkan dalam 51 Kegiatan yang tersebar di 32 Kecamatan di Kabupaten Garut. Program atau proyek tersebut meliputi pembuatan jalan baru, rehabilitasi jalan dan pemeliharaan jalan serta rehabilitasi jembatan serta kegiatan penting lainnya berupa membuat perencanaan pembangunan jalan dan jembatan, membuat perencanaan rehabilitasi jalan dan jembatan, melakukan rehabilitasi jalan dan jembatan, melakukan pemeliharaan jalan dan jembatan, inspeksi kondisi jalan,penyusunan sistem informasi/ data base jalan, dan penyusunan sistem informasi/ data base jembatan.
Realisasi sampai dengan triwulan ke IV baru mencapai 67,82 %, artinya dari seluruh kegiatan yang ditargetkan belum seluruhnya tercapai. Kondisi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan proyek belum dapat dilaksanakan secara efektif.
Salah satu faktor penyebab yang diduga mengapa pelaksanaan proyek belum efektif adalah belum terlaksananya manajemen proyek secara baik. Hal ini tercermin dari adanya keterlambatan dalam pencairan anggaran, keterlambatan laporan kemajuan pekerjaan, kurangnya pengawasan, serta kurangnya pengorganisasian proyek.
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik Ulumudin Vol. 03; No. 01; Tahun 2012
Halaman 1-4
www.journal.uniga.ac.id 2
Pelaksanaan proyek-proyek di lingkungan Dinas Bina Marga selain menuntut pengelolaan atau manajemen proyek yang tertib juga memerlukan koordinasi yang optimal agar tujuan proyek dapat dicapai secara maksimal. Koordinasi yang dimaksud meliputi koordinasi internal yaitu koordinasi antar individu pegawai atau antar bidang di lingkungan Dinas Bina Marga atau koordinasi eksternal yaitu koordinasi yang dilaksanakan dengan dinas lain, LSM serta pihak ketiga/kontraktor. Permasalahan kurangnya koordinasi dalam pelaksanaan proyek Dinas Bina Marga terlihat dari aspek komunikasi, disiplin serta kesatuan tindakan yang masing-masing belum maksimal.
Hasil evaluasi pemerintah Kabupaten Garut terkait dengan masih adanya permasalahan di Dinas Bina Marga dalam hal koordinasi, manajemen proyek serta efektivitas pelaksanaan proyek dikemukakan dalam Lakip Kabupaten Garut Tahun 2014, sebagai berikut:
a. Tidak terlaksananya penanganan pemeliharaan jalan sesuai dengan rencana umur jalan sehingga banyak jalan yang sudah rusak padahal umurnya belum lama (kerusakan jalan sebelum waktunya.
b. Manajemen SKPD masih berorientasi pada hasil belum berorientasi pada outcome (sumber: Lakip Pemda Kabupaten Garut Tahun 2014)
c. Praktek manajemen belum terlaksana secara efektif baik pada aspek perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan maupun pengawasan.
d. Perencanaan SKPD belum berbasis pada anggaran (sumber: Lakip Pemda Kabupaten Garut Tahun 2014)
e. Sistem Informasi manajemen yang meliputi data base jalan, irigasi maupun informasi lain yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi dinas Bina Marga belum terintegrasi dengan baik, serta belum dapat diakses oleh pengguna atau masyarakat umum.
f. Sinergitas atau kerjasama antar bidang yang meliputi kesekretariatan, bidang bina teknik, bidang pembangunan dan peningkatan, bidang pemeliharaan, bidang pengawasan dan pemanfaatan jalan, UPTD belum berjalan secara maksimal.
g. Kebijakan-kebijakan berkaitan dengan fungsi dan peran Dinas Bina Marga belum tersosialisasikan dengan maksimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh Koordinasi terhadap Manajemen Proyek Untuk Mewujudkan Efektivitas Pelaksanaan Proyek Bina Marga Kabupaten Garut.
2 Kajian Teori
Iskandar (2013:139) mengemukakan bahwa koordinasi adalah proses penyatupaduan sasaran- sasaran dan kegiatan-kegiatan dari unit-unit yang terpisah (bagian atau bidang fungsional) dari sesuatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Hasibuan mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi koordinasi adalah kesatuan tindakan, komunikasi, pembagian kerja dan disiplin.
Sedangkan dalam konsep manajemen proyek menurut Kezner (dalam Soeharto 2004:34) memberikan pengertian manajemen proyek adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan sebelumnya.
Efektivitas Pelaksanaan ProyekSchuman (dalam Iskandar 2013:210) mengemukakan bahwa efektivitas proyek berkenaan dengan derajat keberhasilan pencapaian tujuan proyek yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektif tidaknya suatu kegiatan atau proyek (jangka pendek) menurut Gibson (dalam Iskandar, 2012: 226) dapat dilihat dari lima dimensi, yaitu, 1) produksi; 2) mutu; 3) efisiensi; 4) fleksibilitas; 5) Kepuasan.
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik Ulumudin Vol. 03; No. 01; Tahun 2012
Halaman 1-4
www.journal.uniga.ac.id 3
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan desain kuantitatif. Analisis data menggunakan teknik statistik dengan model analisis jalur (path analysis). Populasi penelitian adalah seluruh pegawai Dinas Bina Marga Kabupaten Garut, terdiri dari pejabat eselon II,III dan IV, pejabat fungsional umum, dan tenaga honorer. Teknik pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Jumlah sampel adalah sebanyak 66 orang,dan pengambilan data menggunakan angket dan wawancara.
4. Hasil dan Implikasi
Rata-rata jawaban responden pada variabel koordinasi adalah 74,38 persen dengan kriteria baik.
Indikator dengan persentase tertinggi terdapat pada item “Semua pegawai memiliki pemahaman yang sama terhadap tujuan yang harus dicapai oleh Dinas Bina Marga”, sebesar83,64 persen dengan kriteria baik, dan persentase terendah terdapat pada item “Para pegawai mampu menerima informasi atau pesan yang disampaikan oleh pimpinan dengan mudah” sebesar 66,67 persen dengan kriteria cukup. Dimensi dengan rata-rata jawaban tertinggi terdapat pada dimensi kesatuan tindakan dengan persentase sebesar 80,61 persen dan dimensi dengan persentase terendah yakni dimensi pembagian kerja dengan persentase sebesar 71,36 persen. Masalah yang ditemukan berdasarkan hasil penelitian pada variabel koordinasi adalah kurangnya kemampuan pegawai dalam menerima informasi dantanggungjawab belum terdistribusi secara merata.
Rata-rata jawaban responden pada variabel manajemen proyek adalah 78,44 persen dengan kriteria baik. Indikator dengan persentase tertinggi terdapat pada item “Untuk menjamin pelaksanaan proyek sesuai yang direncanakan pimpinan selalu melaksanakan supervisi secara rutin”, sebesar83,94 persen dengan kriteria baik, sedangkan persentase terendahterdapat pada item “Pada setiap tahap kegiatan proyek pimpinan selalu melaksanakan evaluasi untuk menilai pencapaian kemajuan proyek” sebesar69,70 persen dengan kriteria baik. Dimensi dengan rata- rata jawaban tertinggi terdapat pada dimensi merencanakan dengan persentase sebesar 79,90 persen dan dimensi dengan persentase terendah yakni dimensi mengorganisasikan dengan persentase sebesar 76,46 persen. Masalah yang ditemukan berdasarkan hasil penelitian pada variabel Manajemen Proyek adalah belum optimalnya pelaksanaan evaluasi serta pembagian tugas.
Rata-rata jawaban responden pada variabel Efektivitas Pelaksanaan Proyek adalah 75,82 persen dengan kriteria baik. Indikator dengan persentase tertinggi terdapat pada item “Tingkat akurasi hasil kerja“, sebesar80,91 persen dengan kriteria baik, dan persentase terendah terdapat pada item “Jumlah hasil melebihi yang direncanakan”sebesar 69,70persen dengan kriteria baik.
Dimensi dengan rata-rata jawaban tertinggi terdapat pada dimensi efisiensi dengan persentase sebesar 78,79 persen dan dimensi dengan persentase terendah yakni dimensi fleksibilitas dengan persentase sebesar 73,64 persen. Masalah yang ditemukan berdasarkan hasil penelitian pada variabel Efektivitas Pelaksanaan Proyek adalah.jumlah hasil belum melebihi target dan kepuasan rekan kerja terhadap hasil kerja masih kurang.
5. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kordinasi sudah baik, manajemen proyek sudah baik, efektivitas pelaksanaan proyek sudah baik. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan koordinasi berpengaruh secara signifikan terhadap Manajemen Proyek untuk mewujudkan Efektivitas
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik Ulumudin Vol. 03; No. 01; Tahun 2012
Halaman 1-4
www.journal.uniga.ac.id 4
Pelaksanaan Proyek sebesar 27,56 persen, dengan korelasi sebesar 0,52 artinya ada pada tingkat hubungan cukup kuat. Sedangkan pengaruh di luar variabel yang diteliti (epsilon) sebesar 72,44 persen. Pengujian sub hipotesis menunjukkan bahwa Koordinasi berpengaruh secara signifikan terhadap Manajemen Proyek sebesar 44,56 persen. Variabel Koordinasi berpengaruh secara signifikan terhadap Efektivitas Pelaksanaan Proyek sebesar 14,07 persen. Variabel Manajemen Proyek berpengaruh secara signifikan terhadap Efektivitas Pelaksanaan Proyek sebesar 13,49 persen.
6. Rekomendasi
Dari hasil penelitian penulis merekomendasikan bahwa kaitannya dengan pelaksanaan proyek maka Bina Marga Kabupaten Garut harus lebih teliti dalam pengawasan setiap proyek/program yang dijalnkan agar sesuai dengan rencana yang sudah di tetapkan.
7. Ucapan Terima Kasih
Sebagai ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Bupati dan Kepala Dinas Binamarga Kabupaten Garut yang sudah membantu dalam proses pemberian informasi kaitannya dengan tema penelitian
Daftar Pustaka
Hasibuan, Malayu, S.P. 2007. Manajemen Sumberdaya Manusia: edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Lubis. 2011. Manajemen, Pengertian dan Masalah. Bandung: PT. Bina Karya.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moekijat. 2011. Koordinasi Suatu Tinjauan Teoritis. Bandung: Mahdar Maju.
Nawawi, Hadari. 2012. Manajemen Strategik. Yogyakarta: Gadjahmada University Press.
Soeharto. 2010. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta: Erlangga.
Sugandha, H. Dann. 2006. Koordinasi Alat Pemersatu Gerak Administrasi. Jakarta:
Intermediasi.
Syafei, Inu Kencana. 2008. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia. Bandung: Bumi Aksara.
E-Journal of Galuh University. (n.d). Pengaruh Manajemen Proyek Terhadap Efektivitas Program Pamsimas Di Dinas Cipta Karya Kabupaten Kuningan. Laman situs http://jurnal.unigal.ac.id/ejurnal/html/index.php?naon=297. (2011).
Internet
http://www.unigal.ac.id/ejurnal/html/index.php?naon=297