PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI, LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DENGAN SIKAP
KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA MINI MARKET AZZA DI KECAMATAN
LUNANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
Zainal¹, Hayu Yolanda Utami²,Jimmi Ronald²
¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
²Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This study aims to analyze: the influence of Service quality, promotion, location to purcase decision with consumer attitudes as intervening variabel at mini market azza at Lunang sub-district. The results showed that: 1)there is a positive and significant influence between service quality positive influence to purchase decision the in prove value by tcount 7,716 > ttable 1,985. 2) there is a positive and significant influence between the service of quality to consumer attitudes this is in prove the value by tcount 5,731 > ttable 1,985. 3) there is a positive and significant influence between promotion to purchasing decision the is prove by value tcount 1,1326 > ttable 1,985. 4) there is a positivet and significant influence between the promotion of consumer attitudes the is proved by value tcount 32,324 > ttable 1,985. 5) there is a positive and significant influence between the location of purchasing decision this proved by value tcount 6,266 > ttable 1,985.
6) there is a positive and significant influence between the location of consumer attitudes the is proved by value tcount 2,813 > ttable 1,985. 7) there is a positive and significant influence between the consumer attitudes of purchasing decision the is proved by value tcount 2,228 > ttable 1,985.
Keywords: Service quality,Promotion,Location and Consumer attitude,Purcase decision
PENDAHULUAN
Kemajuan di bidang perekonomian selama ini telah
banyak membawa akibat
perkembangan yang cukup pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan itu banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak di bidang perdagangan eceran yang berbentuk
mini market. Hal ini menimbulkan persaingan di antara perusahaan- perusahaan tersebut. Agar suatu perusahaan dapat terus dan memenangkan persaingan, perusahaan dituntut untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan di bidang pemasaran.
Perbaikan dan peningkatan kegiatan
di bidang pemasaran harus dilaksanakan secara terencana. Atau dengan kata lain, perusahaan harus menentukan strategi pemasaran yang tepat.
Perubahan lingkungan perusahaan terutama faktor pesaing yang mampu menghasilkan produk yang sama, menyebabkan banyak perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented).
Perusahaan yang berorientasi pada konsumen hendaknya selalu memikirkan apa yang dibutuhkan oleh konsumen, apa yang diinginkan konsumen, dan pelayanan yang bagaimana disenangi oleh konsumen sehingga konsumen tidak hanya puas, akan tetapi menjadi loyal dan kembali pada tokonya.
Di lihat dari perkembangan jumlah gerai selama 10 tahun terakhir, format mini market tumbuh rata-rata 17,4%, hypemarket 17,9%, sedangkan format supermarket mulai cendrung di tinggalkan dengan pertumbuhan gerai rata-rata 3% per tahun. Kehadiran mini market merupakan tuntutan perubahan gaya hidup masyarakat kota maupun desa.
Kondisi semacam ini mencerminkan suatu fenomena yang terjadi bahwa masyarakat menjadi semakin kritis
dalam memilih tempat
pembelanjaan. Sifat kritis tersebut dicirikan antara lain masyarakat menginginkan barang selengkap mungkin, produk yang berkualitas, pelayanan dan fasilitas yang memuaskan yang semuanya terdapat dalam satu toko yaitu mini market.
Tabel 1 Rata-Rata Penjualan Pada Tahun 2016
NO NAMA PENJUALAN/
TAHUN 2016 1 AZZA Rp.200.000.000 2 DHITA Rp.120.000.000 3 DINDA Rp.150.000.000 4 CATARA RP.250.000.000 5 CAYUBY Rp.220.000.000 Sumber:minmarketazza,Dhita,Dinda,Catara, Cayuby
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa rata-rata penjualan pada tahun 2016 pada mini market azza masih menunjukan sebagai posisi ke 3 yang berada di bawah mini market cayuby yang berada di painan selatan yaitu sebasar 220,000,000 juta per tahun nya, sedangkan mini market yang paling sedikt yaitu
penghasilannya per tahun yaitu mini market dhita sebesar 120,000,000/
tahunnya. dapat kita lihat bahwa penghasilan tersebut tergantung pada pengunjung yang melakukan transaksi di mini market terkait dimana penghasilan tersebut bisa saja berubah dari tahun ke tahunya. Salah satu yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu kualitas pelayanan. sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyempaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen Sondakh
& Tumbel, (2016) Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan / inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Kualitas pelayanan menurut Supranto (2006) adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik.
Selain faktor kualitas pelayan perusahaan ritel juga harus memperhatikan faktor promosi yang mana akan mendorong atau meningkatkan penjualan Menurut Kotler dan Keller (2008) Promosi penjualan adalah berbagai kumpulan alat- alat insentif yang sebagian besar jangka pendek, yang dirancang untuk merangsang
pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen. Kreativitas kegiatan promosi penjualan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi pihak manajemen. Faktor penting promosi penjualan dalam mewujudkan tujuan perusahaan meliputi pemberian potongan harga, mengadakan undian, memberikan imbalan bagi yang berlangganan berupa merchandise, dsb.
Selain faktor promosi, lokasi juga memiliki andil penting dalam mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis.
Hal ini sesuai dengan pendapat Tjiptono (2006) yang menyatakan bahwa lokasi menentukan kesuksesan suatu jasa karena erat kaitannya dengan pasar potensial.
Salah memilih lokasi dapat berakibat fatal bagi perusahaan. Perusahaan harus menyadari sebelum konsumen mengambil suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk/ jasa, Konsumen akan sangat mempertimbangkan faktor lokasi yang sesuai. Biaya dan lamanya sewa, pelayanan yang diberikan oleh pengusaha pusat pembelanjaan, luas ruangan beserta layoutnya, arus pengunjung, jarak dari tempat parkir (Panji, 2011)
Selain dari faktor lokasi hal lain yang akan mempengaruhi keputusan pembelian adalah sikap atau perilaku konsumen, prilaku konsumen menunjukkan bahwa kebutuhan dan
keinginan konsumen lahir dari bagaimana konsumen memikirkan, merasakan dan memilih merek yang ada, perilaku yang ditunjukkan pun akan selalu berubah dari waktu ke waktu (Nisar, 2014).
Peningkatan atas kepuasan pelanggan, pembelian kembali, dan pembentukan loyalitas diyakini dipengaruhi secara positif kinerja perusahaan kepada para pelanggannya yang mengarah kepada keunggulan yang diandalkan (Curtis et al., 2012). Secara perspektif sebuah perusahaan bisnis, tidak dapat diragukan kembali bahwa manajer pemasaran wajib untuk selalu mempertahankan kepuasan dari pelanggannya.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Menurut siregar (2013:67) penelitian deskriptif dan asosiatif adalah penelitian untuk memeberikan indikator- indikator dari yang diteliti guna untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih, atau antara variabel bebas dan variabel terikat.
Penelitian ini di lakukan pada mini market azza kecamatan lunang , penelitian ini di lakukan pada mei 2017. pada penelitian ini yang menjadi sanpel adalah konsumen yang melakukan pembelian di mini market azza lunangyang terdiri dari 100 orang responden.dengan teknik
pengambilan sampel yaitu accidental sampling .
Accindental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan / incidental bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan kriteria, dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang kebetulan ditemui itu cocok sebagai narasumber.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tingkat Capaian responden (TCR) Variabel Bebas dan Terikat
Berdasarkan tcr dari masing- masing variabel,bahwa untuk rata-rata variabel kualitas pelayanan 3,8 dengan tingkat pencapaian responden (TCR) 76,17 yang tergolong pada kategori cukup, untuk rata-rata variabel promosi 3,7 dengan capaian responden (TCR ) 74,36 yang tergolong pada kategori cukup, untuk rata rata variabel Lokasi 3,7dengan tingkat capaianresponden(TCR ) 75,75 yang terg olong pada kategori cukup, untuk variabel Sikap Konsumen dengan rata-
rata 3,8 dan dengan
tingkat capaian responden (TCR ) 76,88 yang tergolong pada kategori cukup, dan untuk rata-rata variabel keputusa pembelian 3,7 dengan tingkat capaian responden (TCR) 74,17 yang tergolong pada kategori cukup.
Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil koefisien determinasi jalur sub struktur I di peroleh hasil nilai adjusted R square sebesar 0,812 yang artinya 81,10% perubahan pada variabel dependen (Sikap Konsumen) dapat dijelaskan oleh variabel independen (keputusan pembelian). Sedangkan sisanya sebesar 18,90% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Sedangkan untuk hasil koefisien determinasi jalur sub struktur II diperoleh hasil nilai adjusted Rsquare sebesar sebesar 0,934% yang artinya 93,40% perubahan pada variabel dependen ( keputusan pembelian) dapat dijelaskan oleh variabel Independen (kualitas pelayanan, promosi, lokasi dan sikap konsumen). Sedangkan sisanya sebesar 6,60 % di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan dan pertanyaan yang penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada mini market azza di kecamatan lunang.
Dimana di peroleh koefisien jalur sebesar 0,330 dan thitung sebesar 7,716 >
ttabel sebesar 1,98 dengan nilai
signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya apabila kualitas pelayanan meningkat sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan keputusan pembelian 0,330 dalam setiap satuannya.
2. Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap sikap konsumen pada mini market azza di kecamatan lunang.
Dimana di peroleh koefisien jalur sebesar 0,281 dan thitung sebesar 5,731 >
ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho
ditolak. Artinya apabila kualitas pelayanan meningkat sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan sikap konsumen 0,281 dalam setiap satuannya.
3. promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada mini market azza di kecamatan lunang. Dimana di peroleh koefisien jalur sebesar 0,111 dan thitung sebesar 1,126 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,063 <
0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
Artinya apabila promosi meningkat sebesar satu satuan, maka akan
meningkatkan keputusan pembelian 0,111 dalam setiap satuannya.
4. Promosi berpengaruh positif terhadap sikap konsumen pada mini market azza di kecamatan lunang. Dimana di peroleh koefisien jalur sebesar 0,295 dan thitung sebesar 2,324 > ttabel sebesar 1,98
dengan nilai signifikan 0,022 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
Artinya pabila promosi pelayanan meningkat sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan sikap konsumen 0,295 dalam setiap satuannya.
5. Lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada mini market azza di kecamatan lunang. Dimana di peroleh koefisien jalur sebesar 0,670 dan thitung sebesar 6,266 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 <
0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
Artinya apabila lokasi meningkat sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan keputusan pembelian 0,670 dalam setiap satuannya.
6. Lokasi berpengaruh positif terhadap sikap konsumen pada mini market azza di kecamatan lunang. Dimana di peroleh koefisien jalur sebesar 0,383 dan thitung sebesar 2,813 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,006 <
0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
Artinya apabila lokasi meningkat sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan sikap konsumen 0,383 dalam setiap satuannya.
7. Sikap konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada mini market azza di kecamatan lunang.
Dimana di peroleh koefisien jalur sebesar 0,171 dan thitung sebesar 2,228 >
ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan
0,028 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya apabila sikap konsumen meningkat sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan keputusan pembelian 0,171 dalam setiap satuannya.
DAFTAR PUSTAKA
Antyadika Efrian Bonaventura. (2012).
Analisis Pengaaruh Lokasi, Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian(Studi Pada Wong Art Bakery& Cafe Semarang).
Diponegoro.
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek Revisi Ke X.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmad Samsul Huda. (2012). pengaruh pelayanan, promosi dan lokasi terhadap kepuasan konsumen toko joko elektronikdi pati, Management akuntasi,Vol 12,No 2
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Bumi Aksar). Jakarta.
Abror A dan Ibnu w.(2012). ''Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Sikap Konsumen dan Implikasinya terhadap Minat Beli Ulang'' Jurnal of
Management Di Ponorogo, Vol 1,No 1, 1-5
Bayu, Sutrisna.(2016)."Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas pelayanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks"Jurnal ilmu dan Riset management,vol3,No3 Dharmmesta dan Irawan, 2001 “Pengaruh
Distribusi Selling-in Terhadap Kinerja Pemasaran”, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol 1: 241-256 Geonadhi,L. (2011) ''Faktor-Faktor
Prilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza Di Kota Banjarmasin'',jurnal Management akuntasi,Vol 12,No 2 Kustiyah, A. B. U. & E. (2014).
PengaruhDimensi Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengunjung PadaTempat Pariwisata Di Surakarta (Study Kasus Pada Taman Satwa Taru Jurug) ISSN :1693-0827. Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 – Januari 2014, 11(02).
Prayitno, D. (2011). Analisis Statistik Data Lebih Cepat, Efesien, dan Akurat.
Rusdiana.A 2010. Manajemen Operasi.
Bandung:Pustaka Setia
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis.
Alfabeta. Bandung.
Siregar, S. (2013). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif (Bumi Aksar). Jakarta.