Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Brand Image Terhadap Keputusan Berkunjung Pada Museum Geologi Bandung
Dr., Drs, DidinSyarifuddin, MM, M.Si , Mitha Febriyanti
1STP ARS Internasional ([email protected])
2STP ARS Internasional ([email protected]) Abstrak
Mitha Febriyanti (55130006), Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Brand Image Terhadap Keputusan Berkunjung Pada Museum Geologi Bandung.
Museum Geologi Bandung merupakan destinasi wisata yang berlokasi di Jalan Diponegoro No.54 Bandung, museum ini memiliki ciri khas berupa koleksi batuan geologi serta fosil hewan yang terdapat di Indonesia. Lokasi yang strategis dan harga tiket masuk yang terjangkau membuat museum ini ramai dikunjungi serta menjadi salah satu museum favorit di Kota Bandung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kualitas Pelayanan dan Brand Image terhadap Keputusan Berkunjung pada Museum Geologi Bandung; untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan dan Brand Image Terhadap Keputusan Berkunjung Pada Museum Geologi Bandung.
Penelitian ini berjenis deskriptif verifikatif. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dengan pendekatan insidential sampling dengan sampel sebanyak 100 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji T dan uji F. Berdasarkan hasil hitung koefesien determinasi R² diperoleh bahwa koefesien determinasi yang diperoleh sebesar 0.335 hal ini berarti bahwa Kualitas Pelayanan dan Brand Image berpengaruh terhadap Keputusan Berkunjung sebesar 33.5% sedangkan 66.5% dipengaruhi oleh variabel lain yan tidak di teliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Brand Image , dan Keputusan Berkunjung ABSTRACT
Mitha Febriyanti. (5513006), Influence of Service Quality and Brand Image Against Visiting Decision at Museum Geologi Bandung.
Geological Museum of Bandung is a tourist destination located at Jalan Diponegoro No.54 Bandung, this museum has a typical collection of geological rocks and animal fossils contained in Indonesia. Strategic location and affordable admission price make this museum busy visited and become one of the favorite museums in the city of Bandung. This study aims to determine the Quality of Service and Brand Image on Visiting Decisions at the Museum Geology Bandung; To know the influence of Service Quality and Brand Image Against Visiting Decision At Geological Museum of Bandung. This research is descriptive verifikatif type. The sampling technique used is random sampling with insidential sampling approach with a sample of 100 respondents. The analysis technique used is multiple linear regression analysis, T test and F test. Based on the calculation of coefficient determination R² obtained that the coefficient of determination obtained for 0.335 this means that the Quality of Service and Brand Image affect the Decision Visits of 33.5%, while 66.5% influenced By other variables not studied in this research.
Keywords: Service Quality, Brand Image, and Visiting Decision
I. Pendahuluan
Pariwisata merupakan salah satu industri di Indonesia yang memiliki banyak potensi yang dapat berkembang.
Pariwisata juga merupakan sektor pendorong ekonomi terbesar ke-3 setelah minyak bumi dan pajak. Industri Pariwisata merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di dunia, salah satunya adalah industri pariwisata di Indonesia hal ini dikarenakan industri pariwisata merupakan sumber potensi penerimaan devisa terbaru selain sektor pajak dan minyak bumi, serta industri pariwisata saat ini mampu bersaing dengan perkembangan era globalisasi saat ini.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Syarifuddin (2013:1) bahwa “ Pembangunan kepariwisataan secara nasional bertujuan untuk meningkatkan devisa negara. Sejalan dengan pembangunan kepariwisataan tersebut, maka kegiatan kepariwisataan harus mampu menghadapi tantangan global”.
Setiap negara memiliki potensi wisatanya masing-masing seperti Indonesia yang mayoritas potensinya
adalah wisata alam dan wisata budaya, sehingga banyak wisatawan asing khususnya yang berasal dari Eropa berminat untuk berkunjung ke Indonesia. Keberagaman daya tarik wisata yang dimiliki setiap negara ataupun setiap daerah membuat permasalahan dalam tingkat kunjungan ulang dikarenakan dengan banyaknya daya tarik wisata sehingga membuat wisatawan tidak memiliki keinginan untuk berkunjung ke sebuah destinasi wisata. Berikut ini adalah data kunjungan wisatawan ke Indonesia :
Tabel I.1
Data Kunjungan Wisatawan Ke Indonesia
Tahun Jumlah Presentase
2012 8.044.462 67%
2013 8.802.129 73%
2014 9.435.411 8,7%
2015 9.729.350 24,4%
2016 10.811.281 90%
Sumber : Data Badan Pusat Statistik 2017 Berdasarkan Tabel I.1. tersebut Data Kunjungan Wisatawan terendah berada di Tahun 2011 dengan jumlah kunjungan terendah 7.649.731 dengan persentase 63,7%. Kunjungan Wisatawan Terbesar berada di Tahun 2016 dengan jumlah terbesar 10.811.281 dengan persentasi 90%
sementara di tahun 2012 tercatat Data
Kunjungan Wisatawan Sebesar 8.044.462 dengan persentase 67%, kemudian untuk Kunjungan Wisatawan di Tahun 2013 tercatat sebesar 8.802.129 dengan persentase 73%.
Pada Tahun 2014 Kunjungan Wisatawan sebesar 9.435.411 dengan persentase 78,6%. Dan pada Tahun 2015 Kunjungan Wisatawan dengan jumlah sebesar 9.729.350 dengan persentase 81%. Berdasarkan penjelasan Tabel I.1. terlihat data kunjungan mengalami peningkatan dari Tahun ke Tahun.
Wisata edukasi di Kota Bandung salah satunya adalah Museum Geologi Bandung yang merupakan destinasi wisata yang terletak di tengah Kota Bandung. Museum Geologi Bandung merupakan salah satu tempat destinasi wisata bersejarah di Kota Bandung, dengan daya tarik utamanya yaitu koleksi fosil, koleksi batuan, serta wisata sejarah mengenai bagaimana evolusi flora dan fauna di Indonesia yang khususnya yang berada di Bandung. Museum Geologi ini di
lindungi oleh Pemerintah dan Museum Geologi merupakan Museum Peninggalan Nasional.
Wisatawan pada umumnya ingin mendapatkan sebuah kesan yang baik dalam setiap kunjungannya ke sebuah destinasi wisata, hal ini menjadi dasar keinginan seorang wisatawan untuk kembali mengunjungi sebuah destinasi wisata.
Keputusan Berkunjung wisatawan di Museum Geologi Bandung dipengaruhi beberapa hal diantaranya faktor Kualitas Pelayanan dan Brand Image.
Dalam pelaksanaannya, faktor Kualitas Pelayanan mengalami beberapa kendala. Berikut ini permasalahan yang terjadi dalam faktor Kualitas Pelayanan :
1. Banyaknya pemandu yang kesulitan saat pengunjung terlalu banyak 2. Keterbatasan Informasi mengenai
koleksi
3. Pengunjung yang tidak mampu menerima informasi yang telah disampaikan oleh pihak museum
Permasalahan yang dihadapi oleh Museum Geologi Bandung yang lainnya adalah masalah Brand Image.
Brand Image dapat di pertahankan dengan cara keunggulan produk yang di miliki, harga yang bersaing, semakin baik citra merek produk yang di jual, semakin tinggi pula keputusan berkunjung oleh pengunjung.Berikut ini adalah permasalahan Brand Image :
1. Pengunjung yang tidak mengetahui ciri khas dari Museum Geologi Bandung
2. Pengunjung tidak mengetahui arti dari Geologi
3. Pengunjung tidak mengetahui keunggulan dari Museum Geologi Bandung
Melihat permasalahan yang terjadi khususnya keputusan berkunjung yang disebabkan karena permasalahan di Quality service sehingga mempengaruhi keputusan berkunjung maka diperlukan penyelesaian, karena dampak dari sedikitnya niat wisatawan untuk berkunjung kembali akan berdampak pula pada tingkat kunjungan wisatawan yang akan mendatang pun akan terus menerus menurun. Dalam upaya meningkatkan keputusan berkunjung wisatawan, pihak Museum Geologi Bandung diharapkan dapat
mengimplementasikan kualitas pelayanan yang prima kepada pengunjung yang datang. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka peneliti mengambil judul “Pengaruh
Kualitas Pelayanan Terhadap Brand Image Dalam Upaya Meningkatkan
Keputusan Berkunjung Pada Museum Geologi Bandung”
II.Kajian Literatur
Berdasarkan landasan empiris terlihat beberapa hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti saat ini, Untuk penelitian ini yang dilakukan oleh C.N. Krishna Naik dengan judul
“Service Quality (Servqual) and it’s
effect on customer satisfaction in retailing” mendapatkan hasil yaitu : pelanggan memiliki ekspektasi tertinggi terhadap ketepatan pelayanan, keakuratan transaksi, masalah keamanan dan kekhawatiran sementara harapan terendah pelanggan adalah kebersihan dan suasana, hal ini berarti bahwa pengunjung di setiap destinasi wisata memiliki sebuah ekspektasi tinggi terhadap ketepatan pelayanan,
masalah kemanan dalam suatu kunjungan ke destinasi wisata.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tanja Lautiainen dengan judul Factor affecting consumer’s buying
decision the selection of coffee brand mendapatkan hasil berupa keputusan pembelian dari seorang pembeli mayoritas didasarkan pada pengaruh orang-orang sekitar pembeli itu sendiri semantara hasil lainnya adalah keputusan pembelian dari seorang pembeli juga dipengaruhi oleh faktor psikologi dari pembeli itu sendiri.
Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan penelitian ini maka, seorang pengunjung memilih suatu destinasi wisata untuk di kunjungi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : faktor saran orang-orang terdekat dan faktor psikologis dari pengunjung itu sendiri.
Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Brigitta (2015:12) Kata Quality (Kualitas) memiliki banyak definisi yang berbeda-beda dan bervariasi. Perusahaan jasa dan pelayanan lebih menekankan pada kualitas proses, karena konsumen
umumnya terlibat langsung dalam proses tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Quality (kualitas) merupakan tingkat baik atau buruknya sesuatu sedangkan menurut International Standards Organization (ISO) Quality (Kualitas) adalah
“totalitas fitur-fitur dan karakteristik-
karakteristik dari produk atau layanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu atau kebutuhan yang tersirat”.
Dimensi Kualitas Pelayanan
Dimensi Kualitas Pelayanan menurut Lovelock (2012:442) menemukan sebuah dimensi mengenai Kualitas Pelayanan, Yaitu :
1. Reabilitas (Reability)
2. Daya Tangkap (Responsiveness) 3. Jaminan (Assurance)
4. Empati (Empathy) 5. Bukti Fisik (Tangibles)
Pengertian Brand Image
Menurut Kotler (2009:332) Merek (Brand) merupakan nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya yang
dimaksudkan untuk
mendiferensiasikannya
(membedakan) dari barang atau jasa pesaing. Demikian, sebuah merek adalah produk atau jasa penambahan dimensi yang dengan cara tertentu mendifrensiasikannya dari produk atau jasa lain yang di rancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama.
Dimensi Brand Image
Brand Image adalah produk atau
jasa yang dimensinya
mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini dapat melalui perbedaan fungsional. Rasional, atau nyata berhubungan dengan kinerja produk dari merek (Kotler dan Keller 2009). Dimensinya diantara lain adalah :
1. Brand Association
2. Favourability of Brand Association
3. Strenght of Brand Association
4. Uniqueness of Brand Association
Pengertian Keputusan Berkunjung
Menurut Kanuk (2008:485) keputusan pembelian adalah proses penyeleksian terhadap dua pilihan alternatif atau lebih yang menghasilkan keputusan untuk membeli atau tidak membeli.
Pilihan alternatif harus tersedia ketika konsumen akan mengambil keputusan. Proses pengambilan
keputusan pembelian
membutuhkan pencarian atau penerimaan informasi yang berbeda.
Dimensi Keputusan Pembelian Menurut Kotler (2007) keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli. Proses tersebut merupakan sebuah penyelesaian masalah harga yang terdiri dari lima tahap. Konsumen akan melalui lima tahap dalam proses
pembelian yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dana prilaku setelah pembelian. Tahapan tersebut menekankan bahwa proses pembelian bermula sebelum pembelian dan berakibat setelah pembelian. Setiap pembeli akan melewati tahap-tahap tersebut untuk setiap pembelian yang konsumen buat. Lima tahap proses keputusan pembelian tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pengenalan Masalah.
b. Pencarian Informasi c. Penilaian Alternatif d. Keputusan Pembelian e. Perilaku Setelah Pembelian III. Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif. Dengan melakukan penelitian deskriptif ini maka dapat diperoleh hasil deskripsi mengenai tanggapan responden mengenai tentang Kualitas Pelayanan, Brand Image, dan Keputusan Berkunjung di Museum Geologi Bandung.
Populasi Dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011 : 80). Populasi penelitian ini adalah jumlah pengunjung dari tahun 2011 hingga tahun 2016 Sampel
Menurut Sugiyono (2008:73) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel digunakan untuk mengangkat kesimpulan dari populasi.
Teknik sampel yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah teknik Random Sampling.
Maka dari itu dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :
.
Keterangan :
n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi
e2 = Kelonggaran ketelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir
e = 10% = 0,1
Berdasarkan rumus tersebut, dapat dihitung sampel sebagai berikut :
Dari hasil hitungan tersebut, diketahui jumlah sampel 99,78 atau menjadi 100.
Karena itu dipenelitian ini mengambil sampel sebesar 100 untuk dijadikan responden pada penelitian ini. Berikut ini adalah teknik pengumpulan data yang dibutuhkan :
1. Observasi
Teknik dengan observasi peneliti melakukan observasi langsung ditempat penelitian untuk mendapatkan data yang real.
2. Wawancara
Menurut Sugiyono (2012:140) wawancara tidak berstruktur adalah wawancara bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara
yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data.
3. Kuisioner
Teknik pengumpulan kuisioner untuk mengumpulkan data dari responden, kuisioner yang berisi pertanyaan yang menyangkut dengan variabel yang diteliti. Maka peneliti langsung memberikan pertanyaan kepada responden yang berkunjung ke Museum Geologi.
Teknik Pengujian Data Uji Validitas
Validitas menurut Sugiyono (2009:348) berarti instrument yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. \ Uji validitas yang dilakukan untuk menguji sejauh mana kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Bisa atau tidaknya kuesioner digunakan dilihat dari discriminal index dalam bentuk koefesien korelasi Spearman dengan rumus sebagai berikut:
rs = Koefisien Korelasi Rank Spearman R(x) = Rank untuk X (skor item)
R(y) = Rank untuk Y (skor total untuk item) N = Ukuran Sampel
Kuesioner yang dapat dipakai adalah yang korelasinya positif.Validitas dalam penelitian ini diukur dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dengan ketentuan degree of freedom (df) = n-2 (n = jumlah responden). Dengan demikian, diperoleh r tabel Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05.
Adapun validitas tersebut ditentukan oleh kriteria sebagai berikut:
a. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel, maka variabel tersebut valid.
b. Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.
Uji Reliabilitas
Arikunto (2013:221) mengemukakan bahwa reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha, yaitu koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baiknya item butir dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain (Noor, 2014:24). Adapun kehandalan (reliabilitas) tersebut ditentukan oleh kriteria sebagai berikut:
a. Jika koefisien Cronbach Alpha >
0,60, maka hal ini menunjukkan kehandalan (reliabilitas) instrumen.
b. Jika koefisien Cronbach Alpha <
0,60, maka hal ini menunjukkan kurang handalnya instrumen.
Berkaitan dengan uji reliabilitas seperti disampaikan di atas, maka akan dilakukan uji Cronbach lpa untuk melihat konsistensi internal yang sekaligus menentukan Construct Validity dengan rumus sebagai berikut:
Butir-butir alat pengumpul data tersebut mengacu kepada skala yang dikembangkan oleh Likert. Skala pengukuran semua variabel dalam penelitian ini adalah pengukuran pada skala interval. Adapun hasil uji reliabilitas masing-masing variabel, akan ditabulasi setelah diperoleh hasil analisis reliabilitas
.
Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Deskriptif
Statistika deskriptif adalah statistika yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2013:29).Analisis deskriptif pada penelitian ini meliputi:
1.
Analisis Deskriptif Karakteristik RespondenAnalisis deskriptif karakteristik responden pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana gambaran karakteristik konsumen di Museum Geologi Bandung berdasarkan usia, jenis
kelamin, pendidikan formal terakhir, profesi, dan pengeluaran per bulan melalui perhitungan distribusi frekuensi.
2.
Analisis Deskriptif Tanggapan RespondenAnalisis deskriptif tanggapan responden merupakan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban yang diberikan oleh responden sesuai dengan bobot yang telah ditetapkan. Setiap pernyataan dalam ketiga variabel memiliki 5 (lima) kriteria jawaban dengan pemberian skor dimulai dari 1, 2, 3, 4, dan 5 (skala likert) Riduwan dan Akdon (2013:148).
maka perhitungan statistik deskriptif tersebut sebagai berikut:
= Sit − Sir jumlah kategori Keterangan:
a. Sit(skor ideal item tertinggi) = skor tertinggi x jumlah sampel x jumlah pernyataan b. Sir (skor ideal item terendah) = skor terendah x jumlah sampel x jumlah pernyataan.
Analisis Verifikatif
Analisis verifikatif pada penelitian ini adalah menguji nilai hipotesis pada variabel bebas (X1) yaitu pengembangan Kualitas Pelayanan yang mempengaruhi variabel terkait (X2) yaitu Brand Image dalam upaya meningkatkan variabel terkait (Y) yaitu Keputusan Berkunjung di Museum Geologi Bandung. Analisis verifikatif data dalam dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut :
1. Menyusun data dilakukan untuk memeriksa kelengkapan data diantaranya identitas responden, tanggappan dari responden mengenai variabel pada objek yang diteliti.
2. Menyeleksi data yang terkumpul agar dapat dijadikan satu kesimpulan.
3. Tabulasi data yang dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
a. Memberi skor pada setiap item.
b. Menjumlahkan skor pada setiap item.
c. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian.
4. Menganalisis data
Menganalisis data dilakukan dengan mengolah data yang sudah didapat dengan menggunakan rumus statistik agar memperoleh suatu kesimpulan.
5. Pengujian data
Proses pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah metode verifikatif, dan data yang sudah diperoleh akan dianalisis dengan metode analisis koefisien regresi linear berganda.
Pengukuran untuk masing-masing indikator variabel dilakukan dengan skala ordinal. Teknik analisis yang digunakan untuk mengukur hubungan antar variabel adalah analisis korelasi peringkat Koefisien Korelasi Rank Spearman menggunakan software SPSS 16 for Windows.
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini adalah : Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas.
Pengujian Hipotesis
1. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi disebut juga koefisien penentu karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen (Sugiyono, 2013:231).
determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (R2) yang dinyatakan dalam bentuk persen(%) 2. Uji Parsial (Uji T)
Riduwan (2012:153). Apabila t hitung > t tabel dan signifikansi hitung < α (0,05), maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.
a. Uji Hipotesis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Brand Image Terhadap Keputusan
Berkunjung Secara Parsial 1) H0 : ρyx1 = 0 Kualitas
Pelayanan dan Brand Image tidak berpengaruh signifikan
Terhadap Keputusan
Berkunjung secara parsial.
2) Ha : ρyx1 ≠0 Kualitas
Pelayanan dan Brand Image berpengaruh signifikan
Terhadap Keputusan
Berkunjung secara parsial.
3. Uji Simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila Fhitung>
Ftabel dan tingkat signifikansi hitung
< α (0,05), maka variabel
independen berpengaruh signifikan pada variabel dependen secara simultan.
1) H0 : ρy x1 = ρy x2= 0 Kualitas Pelayanan dan Brand Image tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Berkunjung secara simultan.
2) Ha : ρy x1 = ρy x2 ≠ 0 Kualitas Pelayanan dan Brand Image berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Berkunjung secara simultan.
IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Berdasarkan teori yang dikatakan oleh Lewis dan Booms (2011:180) mengatakan Kualitas Pelayanan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu terwujud sesuai harapan pelanggan.
Berdasarkan teori Brand Image yang dikatakan oleh Kotler dan Keller 2009 Brand Image adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancangkan untuk memuaskan kebutuhan yang sama.
Keputusan Pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli.
Adapun berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik tersebut dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan interval skor, maka skor total variabel Kualitas
Pelayanan sebesar 5.080 berada pada interval 4.080-5.040 dan termasuk ke dalam kategori “Baik”.
Artinya, Kualitas Pelayanan di Museum Geologi Bandung ditanggapi “Baik” oleh responden.
2. Berdasarkan interval skor, maka skor total variabel Kualitas Pelayanan sebesar 5.080 berada pada interval 4.080-5.040 dan termasuk ke dalam kategori “Baik”.
Artinya, Kualitas Pelayanan di Museum Geologi Bandung ditanggapi “Baik” oleh responden.
3. Berdasarkan interval skor, maka skor total variabel Kualitas Pelayanan sebesar 5.080 berada pada interval 4.080-5.040 dan termasuk ke dalam kategori “Baik”.
Artinya, Kualitas Pelayanan di Museum Geologi Bandung ditanggapi “Baik” oleh responden.
4. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R2) dapat dilihat bahwa nilai R square = 0,335. Hal ini mengindikasikan bahwa Kualitas Pelayanan dan Brand Image berpengaruh terhadap Keputusan Berkunjung sebesar
33.5%, sedangkan sisanya yaitu 66,5% dipengaruhi oleh variabel- variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5. Berdasarkan hasil hitung regresi linear berganda diperoleh bahwa variabel Kualitas Pelayanan (X1) memiiki koefisien regresi sebesar 0,158 (bertanda positif) terhadap Keputusan Berkunjung (Y).
6. Berdasarkan hasil hitung regresi linear berganda diperoleh bahwa variabel Brand Image (X2) memiliki koefisien regresi sebesar 0,566 (bertanda positif) terhadap Keputusan Berkunjung (Y).
Saran
Saran Akademis
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran sebagai pelengkap terdapat hasil penelitian yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel independen lainnya selain Kualitas Pelayanan dan Brand Image yaitu tentunya dapat
mempengaruhi variabel dependen yaitu Keputusan Berkunjung agar lebih melengkapi penelitian ini.
Karena masih ada variabel-variabel independen lain di luar penelitian ini yang mungkin bisa
mempengaruhi Keputusan
Berkunjung.
2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan bagaimana Kualitas Pelayanan kedepannya, karena variabel ini masih perlu dilengkapi agar mengetahui seberapa besar pengaruh untuk melakukan Keputusan Berkunjung jika Kualitas Pelayanan di Museum Geologi semakin bagus.
5.2.2. Saran Praktis
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran sebagai pelengkap terdapat hasil penelitian yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Papan informasi Museum Geologi Bandung sudah jelas dan mudah dipahami merupakan salah satu pernyataan dari variabel X1 yang mendapat skor terendah. Hal ini
dapat dijadikan acuan bagi museum geologi bandung untuk dapat menyediakan papan informasi yang strategis dan mudah dipahami oleh pengunjung
2. Brand Image Museum Geologi yang mempunyai ciri khas dari setiap produknya merupakan salah satu pernyataan dari variabel X2 yang mendapatkan respon rendah.
Hal ini diharapkan membuat manajemen museum geologi bandung untuk dapat lebih
mengenalkan dan
menginformasikan ciri khas dari Museum Geologi Bandung kepada khalayak luas.
3. Produk Museum Geologi yang memuaskan merupakan salah satu pernyataan dari variabel Y yang mendapatkan respon rendah. Hal ini membuat manajemen museum dapat melakukan regenerasi produk sehingga produk yang dimiliki lebih beragam.
4. Kualitas Pelayanan Museum Geologi yang memuaskan merupakan salah satu pernyataan dari variabel X1 yang mendapatkan
respon tinggi. Hal ini pihak museum harus mempertahankan Kualitas Pelayanan untuk ke depannya.