• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh layanan penguasaan konten dengan teknik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh layanan penguasaan konten dengan teknik"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Layanan bimbingan dan konseling yang tepat ditawarkan dalam upaya meningkatkan motivasi berwirausaha adalah layanan penguasaan konten dengan menggunakan teknik percontohan. Dengan menguasai konten, individu diharapkan memiliki sesuatu yang berguna untuk memenuhi kebutuhannya dan mengatasi permasalahan yang dialaminya, termasuk kebutuhan akan motivasi berwirausaha.

Identifikasi Masalah

Ho: Layanan pengelolaan konten dengan teknik percontohan tidak berpengaruh terhadap motivasi berwirausaha pada siswa SMA Harapan Mekar tahun ajaran 2018/2019. Ha : Terdapat pengaruh layanan penguasaan konten menggunakan teknik percontohan terhadap motivasi berwirausaha siswa SMA Harapan Mekar tahun pelajaran 2018/2019.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORITIS

Kerangka Teoritis

  • Layanan penguasaan konten
    • Pengertian Layanan Penguasaan Konten
    • Tujuan layanan penguasaan konten
    • Azas Layanan Penguasaan Konten
    • Teknik Pendekatan Layanan Penguasaan Konten
  • Teknik Percontohan
    • Pengertian Teknik Percontohan
    • Tujuan Teknik Percontohan
  • Proses penting percontohan
  • Motivasi Berwirausaha
    • Pengertian Motivasi
    • Tipe-tipe Motivasi
    • Jenis-jenis Motivasi
    • Wirausaha
    • Tujuan Kewirausahaan
    • Manfaat Kewirausahaan
    • Pengertian Motivasi Berwirausaha
    • Teori Motivasi Berwirausaha

Penguasaan konten ini diperlukan bagi individu atau klien untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman, penilaian dan sikap secara langsung. Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan layanan penguasaan konten adalah untuk meningkatkan pemahaman, mengarahkan penilaian dan sikap, menguasai kebiasaan-kebiasaan tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam memberikan layanan penguasaan konten, guru pembimbing harus secara jelas dan spesifik menekankan fungsi penasihat mana yang menjadi arah layanannya, dengan konten spesifik sebagai salah satu faktor dalam aktivitasnya.

Menurut Prayitn, layanan penguasaan konten pada umumnya disampaikan secara langsung (direktif) dan tatap muka, dalam format kelas, kelompok, atau individu.” Menurut Prayitn, penyampaian layanan penguasaan konten harus diawali terlebih dahulu dengan pemahaman dan penguasaan konten. konten oleh guru pembimbing, dan terlebih dahulu guru pembimbing menguasai konten dengan berbagai aspek yang akan menjadi konten layanan. Menurut Paryitn, setelah konten dikuasai, guru pembimbing membawa konten tersebut karena teknik yang berbeda dapat digunakan untuk layanan penguasaan konten yaitu.

Penguasaan konten dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, sesuai kesepakatan antara guru pembimbing dan peserta, serta aspek konten yang dipelajari. Secara umum penilaian terhadap hasil layanan penguasaan konten berorientasi pada pencapaian UCA (pemahaman-pemahaman baru, kenyamanan-perasaan lega dan rencana tindakan kegiatan setelah layanan). Khusus penilaian hasil layanan khusus, penilaian hasil layanan penguasaan konten ini menekankan pada penguasaan peserta atau peserta didik atau aspek konten yang dipelajari.

Kerangka Konseptual

Hipotesis

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Harapan Mekar yang berjumlah 7 kelas dengan jumlah siswa 205 orang seperti terlihat pada tabel berikut. Dari ketentuan di atas, maka pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara proporsional sampling, yaitu sejumlah sampel berdasarkan sifat, sifat, atau sifat tertentu yang telah ditentukan.

Tabel 3.2  Populasi
Tabel 3.2 Populasi

Variabel Penelitian

Data yang diuraikan pada subbagian ini merupakan hasil jawaban 28 responden atau siswa dalam kuesioner motivasi berwirausaha yang terdiri dari 30 bagian. Dari hasil perhitungan pada tabel diatas mengenai hasil pre test siswa kelas (M) = 71 dan standar deviasi (SD) = 3, terlihat bahwa motivasi berwirausaha siswa diwujudkan dalam bentuk kondisi yang biasanya rendah yaitu nilai rata-rata 71. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian atau seluruh siswa memerlukan layanan bimbingan dan konseling berupa layanan penguasaan konten dengan teknik percontohan untuk meningkatkan motivasi berwirausaha siswa di kelas.

Dari hasil tabel diatas mengenai hasil perhitungan angket posttest mean kelas (M) = 125 dan standar deviasi (SD) = 3,5 maka dari sini terlihat bahwa motivasi berwirausaha siswa ditunjukkan dalam keadaan cenderung menjadi tinggi yaitu terdapat skor rata-rata sebesar 125. Dengan demikian, hipotesis yang diperoleh menyatakan bahwa terdapat pengaruh dan pengaruh Penguasaan Konten Layanan Menggunakan Teknik Percontohan terhadap Motivasi Berwirausaha pada Siswa SMA Harapan Mekar Tahun Pelajaran 2018/2019 . Berdasarkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Layanan Penguasaan Konten menggunakan teknik percontohan terhadap motivasi berwirausaha siswa SMA Harapan Mekar tahun pelajaran 2018/2019.

Dengan demikian terlihat bahwa untuk meningkatkan motivasi berwirausaha siswa SMA Harapan Mekar Medan tahun ajaran 2018/2019 dapat dilakukan dengan menggunakan layanan penguasaan konten dengan teknik percontohan sehingga meningkat secara signifikan. Hasil Data Motivasi Berwirausaha Siswa Pada Konten Penguasaan Menggunakan Teknik Percontohan Terhadap Motivasi Berwirausaha Siswa SMA Harapan Mekar Medan Tahun Pelajaran 2018/2019.

Dengan menawarkan jasa penguasaan konten dengan teknik percontohan, motivasi wirausaha dapat memberikan bimbingan, dorongan dan keterampilan untuk memulai usaha. Pengaruh Motivasi Berwirausaha dan Pengetahuan Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas Xi. Kompetensi Keterampilan Administrasi Perkantoran di SMK N 1 BANTU.

Gambar 3.1 Pola One-Group Pretest-Posttest Design  Keterangan :
Gambar 3.1 Pola One-Group Pretest-Posttest Design Keterangan :

Defenisi Oprasional Variabel

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan banyak angka, mulai dari pengumpulan data, interpretasi data, dan penampilan hasil.

Desain Penelitian

Instrumen Penelitian

Uji Coba Instrumen

  • Teknik Analisis Data

Konsep reliabilitas alat ukur adalah mencari dan mengetahui sejauh mana suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila hasilnya tetap sama pada beberapa kali pengujian alat ukur tersebut. Berbagai rumus statistik yang digunakan untuk menguji pertanyaan penelitian didasarkan pada asumsi bahwa data yang bersangkutan memenuhi ciri-ciri berdistribusi normal, artinya data yang berdistribusi normal merupakan syarat yang harus dipenuhi. Menurut Sudjana, selain menguji sebaran skor yang akan dianalisis, diperlukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah siswa di kelas tersebut mempunyai varian yang homogen atau tidak.

Melatih peserta didik menjadi insan yang cerdas, cakap, sehat jasmani, dan berjiwa wirausaha yang mempunyai jiwa wirausaha yang berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Meningkatkan kreativitas siswa melalui kegiatan Potensi Diri - Meningkatkan keterampilan dan apresiasi sains siswa. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran, setiap sekolah memerlukan sarana dan prasarana, seperti halnya SMA Harapan Mekar Medan.

Tabel 4.1 Data Siswa
Tabel 4.1 Data Siswa

Deskripsi Hasil Penelitian

Untuk menginterpretasikan reliabilitas angket motivasi berwirausaha menggunakan program SPSS v20, lihat tabel poin product moment pada taraf signifikansi a = 0,05 dan N = 28 dengan kriteria jika r hitung > r tabel maka instrumen tersebut reliabel. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa kuesioner motivasi berwirausaha dikatakan reliabel karena r11 > 0,80) yang tergolong kriteria reliabilitas sangat tinggi. Data yang diuraikan merupakan hasil respon 28 responden atau siswa terhadap angket motivasi berwirausaha sebanyak 30 pertanyaan, dimana angket pre-test dan post-test adalah sebagai berikut.

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hasil Kolmogrov-Smirnov yang diperoleh sebelum (pretest) adalah 0,523 dan sesudah (posttest) 0,610 sehingga p lebih besar dari > 0,05 sehingga dapat disimpulkan dari hal tersebut. Pada penelitian ini dilakukan uji hipotesis untuk melihat apakah terdapat perbedaan skor/jumlah angket motivasi berwirausaha sebelum dan sesudah perlakuan diberikan kepada siswa. Uji hipotesis juga dilakukan untuk mengetahui apakah perubahan skor yang dihasilkan sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus mencari selisih mean dan selisih simpangan baku, yaitu dengan membuat tabel terlebih dahulu (pretest). ) dan sesudahnya (posttest) sebagai berikut.

Jadi kesimpulannya hipotesis yang ditetapkan diterima, hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata skor mengenai motivasi berwirausaha siswa dimana skor pada pre-test sebesar 71 sedangkan skor rata-rata pada post-test tesnya adalah 125. Kedua nilai tersebut memiliki perbedaan yang serupa. menunjukkan peningkatan sebesar 54.

Tabel 4.8  Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas

Diskusi Hasil Penelitian

Hasil penelitian rata-rata pemahaman atau pengetahuan awal siswa adalah 71 dengan standar deviasi (SD) = 3, menunjukkan bahwa pada kelas ini siswa memiliki pemahaman awal tentang motivasi berwirausaha yang relatif sedang, kemudian setelah diberikan pretest pada kelas tersebut. mereka diberikan perlakuan atau treatment masing-masing menggunakan layanan penguasaan konten dengan teknik percontohan. Pada pertemuan pertama peneliti mulai menyebarkan angket kepada siswa sebelum dilakukan layanan penguasaan konten dengan menggunakan teknik percontohan atau memberikan perlakuan kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman motivasi berwirausaha dan untuk mengetahui keadaan siswa sebelum dilakukan layanan penguasaan konten dengan menggunakan percontohan. teknik. Pertemuan kedua peneliti/pembimbing menawarkan treatment berupa layanan penguasaan konten dengan teknik percontohan berupa contoh kepada klien dalam bentuk model yang disajikan dalam bentuk video atau film pendek.

Konselor diminta memperhatikan dan menonton video yang telah diputar, kemudian mengamati perilaku yang ditampilkan dalam video tersebut, kemudian konselor membuat rencana untuk mengubah perilaku yang ingin diubahnya. Pada pertemuan ketiga peneliti kembali membagikan angket kepada siswa untuk mendapatkan hasil angket setelah diberikan perlakuan, setelah selesai diberikan perlakuan kelas diberikan angket lagi atau data posttest yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman akhir siswa. motivasi berwirausaha setelah mendapat perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pemahaman siswa sebesar 125 dengan standar deviasi (SD) = 3,5 sehingga menunjukkan bahwa siswa pada kelas ini mempunyai pemahaman motivasi berwirausaha yang relatif tinggi dibandingkan dengan pemahaman awal siswa.

Hal ini ditunjukkan pada uji t dengan menggunakan taraf signifikan nyata α = 0,05 dan dengan d.b = n-1 diperoleh perhitungan dengan nilai = 5 dan = 1,703. Karena > = 5,14 > 1,703 dari hasil penelitian dapat diketahui Ha diterima dan Ho ditolak.

Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian pada Tahun Ajaran SMA Harapan Mekar Medan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Setelah diberikan treatment (post-test) yaitu layanan penguasaan konten dengan teknik percontohan, kelas memberikan saran yaitu.

9 Saya memilih berwirausaha karena saya selalu mempunyai ide-ide inovatif untuk lebih mengembangkan usaha saya. 19 Saya termotivasi untuk menjadi seorang wirausaha karena lingkungan tempat saya tinggal sangat mendukung untuk membuka usaha. Pengembangan KES: Agar mahasiswa mengetahui, memahami cara berbisnis dan termotivasi untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Apa yang disampaikan oleh peserta diakhiri dengan meminta peserta untuk menuliskan apa yang mereka katakan tentang diri mereka mengenai etika sosial C. Dianalisa apa yang berkembang pada tahap penelitian di atas, apa saja kelebihan dan kekurangannya bagi peserta saat ini dan untuk masa yang akan datang. Di akhir proses pembelajaran, siswa diminta untuk merefleksikan apa yang telah diperolehnya dari kegiatan pembelajaran yang baru saja berlangsung dengan sampel.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpuan

Saran

  • Populasi
  • Skala Likerts
  • Kisi – kisi Angket
  • Hasil Reliabilitas motivasi berwirausaha
  • Hasil Uji Normalitas

Diharapkan kepada orang tua siswa dapat memberikan motivasi dan dukungan kepada anaknya serta selalu memperhatikan agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif. 3. Keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul akibat dilaksanakan atau ditinggalkannya hal yang harus dilakukan.

Gambar

Tabel 3.2  Populasi
Gambar 3.1 Pola One-Group Pretest-Posttest Design  Keterangan :
Tabel 3.3  Skala Likerts
Tabel 3.4  Kisi – Kisi  Angket
+3

Referensi

Dokumen terkait

Reporter assay 실험 결과 β-galactosidase normalization 전의 경우, hVGF -775/+241 promoter activity를 증가시킨다고 알려진 CREB에 의해 hVGF - 775/+241 promoter luciferase activity가 올라간 것이 확인이 되었고, 그 외에 ELF-1,