1
Pengaruh Leverage dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016
Nadia Apriyuni¹ , Asmaul Husna² , Inge Lengga Sari Munthe³, Email: [email protected]
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai Pengaruh Leverage dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai variabel intervening. Variabel independen yang digunakan adalah leverage dan investment opportunity set. Variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan. Variabel intervening yang digunakan adalah kebijakan dividen. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2013-2016. Metode sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan total 35 perusahaan sebagai sampel. Metode analisis penelitian ini menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa leverage, investment opportunity set dan kebijakan dividen berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan. sedangkan secara parsial leverage, investment opportunity set dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Leverage dan investment opportunity set berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan secara parsial, hanya investment opportunity set yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Kebijakan dividen mampu mengintervensi hubungan antara leverage terhadap nilai perusahaan. Dan Kebijakan dividen tidak bisa mengintervensi dan memutuskan hubungan hubungan antara investment opportunity set terhadap nilai perusahaan. Hasil dari koefesien determinasi menunjukkan bahwa variabel independen, variabel intervening dan interaksi keduanya variable tersebut hanya mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 65,1% sedangkan sisanya 34,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Kata kunci: leverage, investment opportunity set, nilai perusahaan, kebijakan dividen
PENDAHULUAN
Nilai perusahaan yang meningkat ditandai dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham. Nilai perusahaan yang tinggi adalah tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai perusahaan karena penilaian investor terhadap perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga saham perusahaan yang ditransaksikan di bursa saham (Indasari dan Yadnyana, 2018).
2
Leverage merupakan kebijakan pendanaan bersumber dari eksternal yang menunjukkan berapa besar sebuah perusahaan membiayai kebutuhan dananya.
Utang dapat meningkatkan kinerja perusahaan, daripada perusahaan hanya mengandalkan kekuatan modalnya sendiri.
Investment opportunity set terdiri dari pilihan investasi, yang mungkin atau tidak mungkin dilakukan yang harapannya akan menghasilkan return yang lebih besar oleh perusahaan di masa yang akan datang.
Perusahaan yang membagikan dividen dianggap menguntungkan oleh investor dibandingkan perusahaan yang tidak membagikan dividen. Pembayaran dividen oleh perusahaan membuat investor tertarik untuk membeli saham perusahaan, semakin banyak investor yang tertarik terhadap saham perusahaan mengakibatkan naiknya permintaan saham perusahaan sehingga harga saham menjadi naik yang diiringi dengan peningkatan nilai perusahaan.
Hal tersebut memotivasi penulis untuk menguji kembali apakah leverage dan investment opportunity set mampu mempengaruhi nilai perusahaan menggunakan kebijakan dividen sebagai variabel intervening yang sama namun menggunakan data dan tahun penelitian yang berbeda. Berdasarkan latar belakang, penulis tertarik untuk kembali mengulas penelitian mengenai nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variable intervening. Sehingga penulis mengangkat judul “Pengaruh Leverage dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016”
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan menggambarkan seberapa baik ataumburuknya manajemen dalam mengelola kekayaan yang dimiliki perusahaan (Rosada, 2017). Dengan baiknya nilai perusahaan, maka perusahaan akan dipandang baik oleh para calon investor. Rosada (2017), menyebutkan bahwa nilai perusahaan yang meningkat ditandai dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham.
Signalling Theory
Signalling Theory atau teori sinyal yaitu menunjukkan adanya hubungan antara informasi manajemen perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi. Informasi tersebut berupa penerbitan laporan keuangan. Pada teori sinyal laporan keuangan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memberi sinyal yang positif berupa keberhasilan ataupun negatif berupa kegagalan dalam manajemen (agent) kepada pemakai atau pihak pemilik (Riyadhoh, dkk, 2016).
Leverage
Leverage mengacu pada penggunaan aset dan sumber dana perusahaan dimana dalam penggunaan aset atau dana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap. Berdasarkan teori keagenan terdapat ketidakseimbangan informasi karena adanya penyampaian informasi yang tidak sama antara prinsipal dan agen. Terdapat pertentangan antara keputusan yang akan diambil oleh pemilik perusahaan dengan keputusan yang akan diambil oleh
3
manajemen. Konflik tersebut dapat dikurangi dengan suatu alat monitoring untuk manajemen guna mensetarakan kepentingan-kepentingan tersebut, salah satunya dengan pembayaran dividen atau meningkatkan utang (Widyatama, 2017).
Investment opportunity set
Investment opportunity set merupakan kemampuan perusahaan dalam melakukan pilihan investasi yang menghasilkan keuntungan dimasa mendatang sehingga memiliki pertumbuhan positif. Bentuk, macam dan komposisi investasi mempengaruhi tingkat keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti, karena investasi menanggung resiko. Resiko dan hasil yang diharapkan dari investasi akan mempengaruhi pencapaian tujuan dan nilai perusahaan (Kartasukmana, 2015).
Kebijakan dividen
Kebijakan dividen berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menentukan apakah laba yang diperoleh perusahaan yang akan dibagikan sebagai dividen atau akan ditahan dan diinvestasikan kembali dimasa yang akan datang dalam bentuk laba ditahan (Kadir dalam Devi dan Suardika, 2014).
Agency Theory
Agency theory atau teori keagenan adalah teori yang menjelaskan hubungan pemegang saham dengan pihak manajemen pengelola perusahaan. Menurut Beny (2013), teori keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih pemilik (principal) menyewa orang lain (agent) untuk melakukan beberapa jasa untuk kepentingan mereka dengan memberikan beberapa wewenang untuk membuat keputusan agen.
Kerangka Pemikiran
H1
H4, H6 H3
H5, H7
H2
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan
Leverage merupakan rasio yang menunjukkan bagaimana perusahaan mampu untuk mengelola hutangnya dalam rangka memperoleh keuntungan dan
Leverage (X1)
Investment Opportunity Set
(X2)
Kebijakan Dividen
(Y1)
Nilai Perusahaan (Y2)
4
juga mampu untuk melunasi kembali hutangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total asetnya (Fahmi dalam Mery, 2017).
H1: Diduga leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Investment Opportunity Set terhadap Nilai Perusahaan
Semakin besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan maka semakin besar pula nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan investment opportunity set merupakan informasi bagi investor dalam keputusan investasinya. Investor berasumsi bahwa dengan investment opportunity set mereka juga akan menerima keuntungan dalam jumlah besar. Hal ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar investor di Indonesia yang mengandalkan analisis fundamental biasanya melihat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan Alamsyah dan Zainul (2018).
H2: Diduga investment opportunity set berpengararuh terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan
Kebijakan dividen terkait dengan kebijakan tentang besar laba yang diperoleh perusahaan akan didistribusikan kepada pemegang saham. Besar dividen dapat meningkatkan harga saham. Dividen yang dibayarkarn tinggi, maka harga saham dapat ditingkatkan sehingga nilai perusahaan juga tinggi (Hidayat, 2013).
H3: Diduga kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Leverage Terhadap Kebijakan Dividen
Perusahaan dengan tingkat utang yang tinggi akan berusaha untuk mengurangi agency cost of debt-nya dengan mengurangi utang, sehingga untuk membiayai investasinya digunakan pendanaan dari aliran kas internal. Aliran kas internal yang sebelumnya dapat digunakan untuk pembayaran dividen, akan direlkan pemegang saham untuk membiayai investasi (Fistyarini 2015).
H4: Diduga leverage berpengaruh terhadap kebiakan dividen.
Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen
Investment opportunity set dipengaruhi oleh kebijakan dividen yang akan dilakukan oleh pihak perusahaan. Perusahaan yang telah lama beroperasi dan menjalankan aktifitas bisnisnya serta berada dalam posisi yang mapan dan berada dalam tahap kedewasaan biasanya lebih berfokus pada upaya menghasilkan keuntungan serta membagikannya kepada pemilik saham. Perusahaan dalam tahap dewasa ini telah memiliki banyak cadangan laba yang dapat digunakan untuk melakukan investasi kembali tanpa harus mengurangi proporsi dividen yang akan dibagikan pada para pemilik saham (Haryeti dan Ekayati, 2012).
H5: Diduga investment opportunity set berpengararuh terhadap kebijakan dividen.
Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan melalui Kebijakan Dividen Astuti (2018) sesuai teori signal, pembayaran dividen yang rendah dianggap sebagai prospek yang kurang menguntungkan dimasa depan sehingga menyebabkan turunnya kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang akan berpengaruh terhadap penurunan harga saham. Harga
5
saham yang menurun akan mempengaruhi nilai perusahaan. Jadi, tingginya penggunaan hutang akan menurunkan pembayaran dividen yang dapat menurunkan kepercayaan investor hingga menyebabkan penurunan harga saham yang secara langsung akan berpengaruh pada turunnya nilai perusahaan.
H6: Diduga leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen.
Pengaruh Investment Opportunity Set terhadap Nilai Perusahaan melalui Kebijakan Dividen
peningkatan kesempatan investasi akan menyebabkan dividen yang dibagikan tinggi, sebab perusahaan memberikan signal yang baik kepada investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik, maka investor akan berinvestasi di perusahaan tersebut, dan akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk dividen. Karena dividen yang dibagikan tinggi, maka investor akan menambahkan sahamnya di perusahaan tersebut, sehingga akan menaikan nilai perusahaan (Kartasukmana (2015).
H7: Diduga investment opportunity set berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen.
Pengaruh Leverage dan Investment Opportunity Set terhadap Kebijakan Dividen
Untuk mengetahui pengaruh secara bersamaan (simultan) antara variabel leverage dan investment opportunity set terhadap kebijakan dividen.
H8: Diduga leverage dan investment opportunity set berpengaruh terhadap kebijakan dividen
Pengaruh Leverage dan Investment Opportunity Set dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Untuk mengetahui pengaruh secara bersamaan (simultan) antara variabel antara variabel leverage, investment opportunity set dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.
H9: Diduga leverage, investment opportunity set dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
METODOLOGI PENELITIAN Variabel Dependen
Nilai Perusahaan
Dalam penelitian ini nilai perusahaan diukur dengan menggunakan rasio Tobin’s Q. Adapun alasan menggunakan rasio Tobin’s Q adalah karena rasio Tobin’s Q merupakan rasio yang dapat memberikan informasi terbaik dalam mencerminkan nilai perusahaan sebab dalam perhitungannya rasio ini melibatkan seluruh unsur dari hutang dan modal saham perusahaan, yang tidak hanya meliputi saham biasa akan tetapi seluruh asset yang dimiliki oleh perusahaan (Dewi, dkk, 2014).
Q = (EMV + D ) (EBV + D) Sumber : Dewi, dkk, 2014
6 Keterangan :
Q = Nilai perusahaan
EMV = (Nilai pasar ekuitas) : closing price x jumlah saham yang beredar EBV = Nilai buku dari total aktiva
D = Nilai buku dari total hutang Variabel Independen
Leverage
Dalam penelitian ini debt to equity ratio (DER) diukur dengan membagi total utang dengan total aset pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016. Untuk menghitung debt to equity ratio (DER) adalah sebagai berikut :
DER = Total Utang Total Ekuitas Sumber : Fistyarini, 2015
Investment Opportunity Set (IOS)
Dalam penelitian ini pengukuran investment opportunity set dengan menggunakan market to book value equity. Proksi ini mencerminkan bahwa pasar menilai return dari investasi perusahaan dimasa depan dari return yang diharapkan dari ekuitasnya (Kallapur dan Trombley dalam Sriwahyuni dan Wihandaru 2016).
Rasio Market to Book Value Asset dihitung dengan rumus:
MBVE = (Saham yang beredar x Close Price) Total Ekuitas
Sumber : Sriwahyuni dan Wihandaru, 2016 Variabel Intervening
Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen (dividend payout ratio) diukur dengan membagi dividen dengan laba bersih pada perusahaan maanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016. Menurut Hery (2016) rumus dividend payout ratio atau pembayaran dividen adalah :
Dividend payout rasio = Devidend per share Earning per shere Sumber : Hery, 2016
POPULASI dan SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2013 – 2016.
Kriteria penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2013-2016. (2) Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan dan laporan tahunann secara konstan selama tahun 2013-2016. (3) Perusahaan yang memperoleh laba secara berturut- turut secara periode 2013-2016. (4) Perusahaan manufaktur yang laporan keuangan dinyatakan dalam mata uang Rupiah secara berturut turut selama periode tahun
7
2013-2016. (5) Perusahaan yang membagikan dividen berturut – turut selama periode 2013-2016.
No Kriteria sampel Jumlah
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2013-2016.
157 2. Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan
keuangan secara lengkap selama periode penelitian
(21) 3. Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode
2013-2016.
(45) 4. Perusahaan yang laporan keuangannya tidak dinyatakan
dalam satuan mata uang Rupiah.
(28) 5. Perusahaan yang tidak membagikan dividen berturut –
turut selama periode 2013-2016.
(28)
Jumlah sampel perusahaan 35
Periode Pengamatan 4
Jumlah Data 140
Metode Analisis Data
Penelitian ini mengunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda. Menurut Ghozali (2018:247), hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada variabel ke tiga yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi. Hubungan tidak langsung jika ada variabel ke tiga yang memediasi hubungan kedua variabel ini. Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang dihipotesiskan.
Persamaan dalam model ini terdiri dari dua tahap, yaitu
Persamaan 2: Y2 = ɑ + b1 x1 + b2 x2 + b5 x3 + e2 (2) Persamaan 1: YI = ɑ + b3 x1 + b4 x2 + e1 (1)
Sebelum melalukakan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji heterosekdastisitas.
8
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Statistik Deskriptif
Tabel 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LEVERAGE 140 ,02845 5,15242 ,8234108 ,87125815
IOS 140 ,23958 62,93107 5,6824435 10,46499621
KEBIJAKAN DIVIDEN 140 ,06474 1,45863 ,4011198 ,23213870 NILAI PERUSAHAAN 140 ,39502 11,00957 2,3523646 2,38288220 Valid N (listwise)
140
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019) Tabel 2. Hasil Uji Statistik Deskriptif Setelah Tranformasi
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LEVERAGE 140 ,02845 5,15242 ,8234108 ,87125815
IOS 140 ,23958 62,93107 5,6824435 10,46499621
KEBIJAKAN DIVIDEN 140 ,06474 1,45863 ,4011198 ,23213870
LN NILAI PERUSAHAAN 140 -,92883 2,39876 ,4571320 ,87445290 Valid N (listwise) 140
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019 Uji Normalitas
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas dengan Analisis Kolmogorov-Smirnov Data Sebelum Tranformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 140
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,00341092 Most Extreme Differences Absolute ,142
Positive ,142
Negative -,108
Test Statistic ,142
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Berdasarkan output diatas menunjukan bahwa data Kolmogorov-Sminrov Z adalah 0,142 dan nilai signifikan 0,000 nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka dapat disimpkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Untuk mendapatkan data berdistribusi normal maka salah satu cara yang dapat dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mentransformasi.
9
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas dengan Analisis Kolmogorov-Smirnov Data Setelah Tranformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 140
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,51119871 Most Extreme Differences Absolute ,053
Positive ,037
Negative -,053
Test Statistic ,053
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Berdasarkan hasil output diatas menunjukan bahwa data Kolmogorov- Smirnov Z adalah 0,053 dan nilai signifikan 0,200 > 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
Uji Multikolonieritas
Tabel 5. Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -,026 ,098 -,266 ,791
LEVERAGE -,336 ,053 -,334 -6,305 ,000 ,894 1,119
IOS ,059 ,005 ,704 12,718 ,000 ,821 1,219
KEBIJAKAN
DIVIDEN 1,060 ,198 ,281 5,344 ,000 ,906 1,104
a. Dependent Variable: LN NILAI PERUSAHAAN
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Berdasarkan hasi uji multikolonieritas pada table diatas dapat diinterpretasikan bahwa semua variable memenuhi syarat multikolonieritas dengan nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolonieritas antar variabel dalam model regresi pada penelitian ini.
Uji Autokorelasi
Tabel 6. Hasil Pengujian Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,811a ,658 ,651 ,51680617 1,886
a. Predictors: (Constant), KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, IOS b. Dependent Variable: LN NILAI PERUSAHAAN
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Nilai Durbin-Watson yang terdapat dalam tabel hasil pengujian di atas menunjukkan angka 1,886 (4 – 1,7678 = 2,2322) nilai ini menunjukkan bahwa Durbin-Watson berada di antara 1,7678 < 1,886 < 2,2322 dengan demikian dapat
10
disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan model regrasi linier berganda.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Abs_RES Spearman's rho LEVERAGE Correlation
Coefficient ,060
Sig. (2-tailed) ,480
N 140
IOS Correlation
Coefficient ,052
Sig. (2-tailed) ,542
N 140
KEBIJAKAN DIVIDEN
Correlation
Coefficient -,123
Sig. (2-tailed) ,149
N 140
Abs_RES Correlation
Coefficient 1,000
Sig. (2-tailed) .
N 140
Sumber data: output SPSS 22 (data diolah 2019)
Berdasarkan tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa nilai korelasi pada variabel independen atau variabel bebas dan variabel intervening dengan Unstandardized Residual memiliki nilai sig > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Model 1
Persamaan struktural pada analisis regresi model 1 (satu) adalah sebagai berikut:
Kebijakan Dividen = ɑ + b1 Leverage + b2 Investment opportunity set + e1 (1)
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)
Tabel 8. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,386 ,026 14,600 ,000
LEVERAGE -,030 ,023 -,114 -1,332 ,185
IOS ,007 ,002 ,322 3,768 ,000
a. Dependent Variable: KEBIJAKAN DIVIDEN
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Berdasarkan tabel 8. bahwa nilai Standardized coefficients Beta variabel leverage (X1) dengan nilai beta -0,014 dan investment opportunity set (X2) dengan nilai Beta 0,322. Pengujian parameter individual digunakan untuk perhitungan pengaruh secara tidak langsung melalui variabel kebiakan dividen dan akan dianalisis untuk H4 dan H5.
11
Hipotesis 4: diduga Leverage berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen. Nilai signifikan 0,185 lebih besar dari 0,05 dan nilai thitung dengan ttabel (ttabel ɑ = 0,05, df=140-2-1) di dapat thitung -1,332 lebih besar dari -1,65605. Dengan demikian kesimpulan yang dapat ditarik adalah menolak H3 sehingga leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2016.
Hipotesis 5 : diduga Investment Opportunity Set berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen. Nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung dengan ttabel (ttabel ɑ = 0,05,df= 140-2-1) di dapat thitung 3,768 lebih besar dari 1,65605. Dengan demikian kesimpulan yang dapat ditarik adalah menerima H5 sehingga investment opportunity set berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2016.
Uji Simultan (Uji F)
Uji ini bertujuan untuk menguji pengaruh secara simultan antara variabel independen terhadap variabel intervening dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan menggunakan tingkat signifikan 0,05.
Tabel 9. Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression ,705 2 ,352 7,116 ,001b
Residual 6,786 137 ,050
Total 7,490 139
a. Dependent Variable: KEBIJAKAN DIVIDEN b. Predictors: (Constant), IOS, LEVERAGE
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Nilai F hitung > F tabel yaitu 7,116 > 3,06 dan signifikan 0,001 <0,05.
sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan H8 Diterima hal ini berarti variabel leverage dan investment opportunity set berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan dividen.
Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan variabel leverage (X1) dan investment opportunity set (X2) secara keseluruhan dalam menjelaskan kebijakan dividen (Y1).
Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,307a ,094 ,081 ,22255305
a. Predictors: (Constant), IOS, LEVERAGE
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Besarnya Adjusted R Square adalah 0,081 dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel leverage dan investment opportunity set terhadap kebijakan dividen adalah sebesar 8,1%, sedangkan sisanya sebesar 91,1% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dapat diteliti dalam penelitian.
12 Analisis Regresi Model 2
Adapun persamaan strukturalnya pada analisis regresi model 2 sebagai berikut:
Nilai Perusahaan = ɑ + b1 Leverage + b2 Investment Opportunity Set + b5 Kebijakan Dividen + e2
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)
Tabel 11 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,026 ,098 -,266 ,791
LEVERAGE -,336 ,053 -,334 -6,305 ,000
IOS ,059 ,005 ,704 12,718 ,000
KEBIJAKAN DIVIDEN 1,060 ,198 ,281 5,344 ,000
a. Dependent Variable: LN NILAI PERUSAHAAN
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Berdasarkan dari hasil uji t tabel di atas, maka persamaan regresi yang mencerminkan variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
Y= -0,026 + -0,336 X1 + 0,059 X2 + 1,060 X3 + e2
Hipotesis 1: diduga Leverage berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung dengan ttabel (ttabel ɑ = 0,05,df=140-3-1) di dapat thitung -6,305 lebih kecil dari -1,65613. Dengan demikian kesimpulan yang dapat ditarik adalah menerima H1 sehingga leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2016.
Hipotesis 2: diduga Investment Opportunity Set berpengaruh terhadap Nilai perusahaan. Nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung dengan ttabel (ttabel ɑ = 0,05,df=140-3-1) di dapat thitung 12,718 lebih besar dari 1,65613. Dengan demikian kesimpulan yang dapat ditarik adalah menerima H2 sehingga investment opportunity set berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2016.
Hipotesis 3: diduga Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
Nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05, dan nilai thitung dengan ttabel (ttabel ɑ
= 0,05,df=140-3-1) di dapat thitung 5,344 lebih besar dari 1,65613. Dengan demikian kesimpulan yang dapat ditarik adalah menerima H3 sehingga kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2016
13 Uji Simultan (Uji F)
Tabel 12. Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 69,965 3 23,322 87,318 ,000b
Residual 36,324 136 ,267
Total 106,289 139
a. Dependent Variable: LN NILAI PERUSAHAAN
b. Predictors: (Constant), KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, IOS
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Nilai F hitung dengan F tabel dan tingkat signifikan. Maka F hitung > F
tabel yaitu 87,318 > 2,67 dan signifikan 0,000<0,05. Sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan H9 diterima, hal ini berarti variabel leverage, investment opportunity set dan kebijakan dividen berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan.
Uji Koefisien Determinasi (R²)
Tabel 13. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,811a ,658 ,651 ,51680617
a. Predictors: (Constant), KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, IOS
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Hasil analisis SPSS model summary menunjukkan bahwa besarnya Adjusted R Square adalah 0,651 atau 65,1%. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh leverage, investment opportunity set dan kebijakan dividen terhadap niali perusahaan sebesar 65,1% sedangkan sisanya sebesar 34,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.
Analisis Jalur
Gambar 2 Analisis Intervening Leverage dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kebijakan Dividen
e1=0,919
-0,334
-0,114 0,281 e2=0,349 0,322
0,704 Leverage
(X1)
Investment Opportunity
Set (X2)
Kebijakan Dividen
(Y1)
Nilai Perusahaan (Y2)
14
Tabel 16. Hasil Analisis Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
No. Variabel Direct Indirect Total Kriteria Kesimpulan 1 Leverage -0,334 -0,040464 -0,374464 Direct
effect <
indirect effect
Kebijakan dividen sebagai
variabel intervening 2 Investment
Opportuni ty Set
0,704 0,090482 0,794482 Direct effect >
indirect effect
Kebijakan dividen tidak sebagai variabel
intervening Sumber : Data Diolah Penulis (2019)
Apabila pengaruh tidak langsung lebih besar dari pada pengaruh langsung maka dapat disimpulkan bahwa hubungan yang sebenarnya adalah tidak langsung atau variabel intervening.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah menerima H1, ini menunjukan bahwa leverage memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2016.
Hal ini berarti adanya hubungan negatif dari variabel leverage terhadap nilai perusahaan menunjukan semakin naik leverage maka semakin turun nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartasukmana (2015) menunjukkkan bahwa leverage berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah menerima H2, ini menunjukan bahwa investment opportunity set memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2016.
Hal ini berarti investment opportunity set memberikan sinyal sinyal positif bagi pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga bisa meningkatkan harga saham yang merupakan indikator dari nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Alamsyah dan Zainul (2018) menunjukkan hasil bahwa investment opportunity set berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, semakin besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan maka semakin besar pula nilai perusahaan.
Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah menerima H3, ini menunjukan bahwa kebijakan dividen memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2016.
Hal ini berarti nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan membayar dividen. Besarnya dividen ini dapat mempengaruhi harga saham.
Ketika dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga
15
nilai perusahaan juga tinggi. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Penelitian Aditya dan Edy (2015) menunjukkan hasil bahwa kebijakan dividen terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Leverage Terhadap Kebijakan Dividen
Berdasarkan hasil pengujian maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah menolak H4, ini menunjukan bahwa leverage memiliki pengaruh negative terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2016.
Hal ini menunjukkan hutang yang dimiliki perusahaan dianggap belum terlalu memiliki resiko yang besar, sehingga tidak mempengaruhi terhadap keputusan pendanaan dalam membagikan dividen. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sriwahyuni dan Wihandaru (2016) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen
Berdasarkan hasil pengujian maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah menerima H5, ini menunjukan bahwa investment opportunity set berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2016.
Hasil penelitian ini sesuai dengan signaling theoty, dimana investor diharapkan akan menangkap sinyal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik dan investor akan berinvestasi diperusahaan tersebut, sehingga investor mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk deviden yang tinggi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Alamsyah dan Zainul (2018) investment opportunity set berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.
Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kebijakan Dividen Berdasarkan hasil analisis pengaruh langsung dan tidak langsung, dapat dilihat bahwa pengaruh secara tidak langsung leverage terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen lebih besar dibanding pengaruh secara langsung. Hal ini ditunjukkan dari nilai pengaruh tidak langsung variabel leverage terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen, yaitu perkalian antara nilai standardized coefficients Beta leverage terhadap kebijakan dividen dengan nilai standardized coefficients Beta kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan sebesar -0,040464 dan nilai pengaruh langsung variabel leverage terhadap nilai perusahaan sebesar -0,334.
Maka dapat dikatakan bahwa variabel kebijakan dividen dalam penelitian ini mampu menjadi variable intervensi antara leverage terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2016.
Penggunaan hutang dapat menurunkan pembayaran dividen yang menyebabkan turunnya kepercayaan investor dan akan berpengaruh pada turunnya reaksi harga saham yang secara langsung berpengaruh pada nilai perusahaan. Bahwa secara tidak langsung leverage melalui kebijakan dividen mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Astuti (2018), yang
16
menyatakan bahwa leverage berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan melalui Kebijakan Dividen.
Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kebijakan Dividen
Berdasarkan hasil analisis pengaruh nilai pengaruh tidak langsung variabel investment opportunity set terhadap niali perusahaan melalui kebijakan dividen, yaitu perkalian antara nilai standardized coefficients Beta investment opportunity set terhadap kebijakan dividen dengan nilai standardized coefficients Beta kebijakan dividen terhadap nilai perusahaaan sebesar 0,090482 dan nilai pengaruh langsung variabel investment opportunity set terhadap nilai perusahaan sebesar 0,704.
Investment opportunity set memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan perusahaan sehingga dapat mengingkatkan nilai dari perusahaan. Peningkatan dividen dapat menjadi berita buruk karena dengan membagikan dividen perusahaan telah mengurangi rencana investasinya. Sehingga dapat memutuskan hubungan dari investment opportunity set dengan nilai perusahaan. Maka dapat dikatakan bahwa variabel kebijakan dividen dalam penelitian ini tidak bisa mengintervensi dan memutuskan hubungan antara investment opportunity set terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2016. Hasil penelitian ini tidak didukung oleh penelitian Sriwahyuni dan Wihandaru (2016), yang menyatakan bahwa kebijakan dividen mampu memediasi pengaruh antara investment opportunity set dengan nilai perusahaan.
Pengaruh Leverage dan Investment Opportunity set Terhadap Kebijakan Dividen
Berdasarkan hasil analisis hasil pengujian terhadap pengaruh leverage dan investment opportunity set terhadap kebijakan dividen pada hasil penelitian ini menunjukkan hasil bahwa, variabel leverage dan investment opportunity set secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Artinya setiap perubahan yang terjadi pada variabel leverage dan investment opportunity set secara bersama-sama berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Pengaruh Leverage, Investment Opportunity Set dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil analisis hasil pengujian terhadap pengaruh leverage, investment opportunity set dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada hasil penelitian ini menunjukkan hasil bahwa, variabel leverage, investment opportunity set dan kebijakan dividen secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya setiap perubahan yang terjadi pada leverage, investment opportunity set dan kebijakan dividen secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
17
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil suatu kesimpulan dalam penelitian adalah Leverage, Investment opportunity set, dan Kebijakan dividen berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Investment opportunity set berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Kebijakan dividen mampu mengintervensi hubungan antara leverage terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013- 2016. Kebijakan dividen tidak bisa mengintervensi dan memutuskan hubungan hubungan antara investment opportunity set terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013- 2016. Leverage dan investment opportunity set berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Leverage, investment opportunity set dan kebijakan dividen berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013- 2016.
Saran
Bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan nilai perusahaan sebaiknya memperhatikan beberapa saran dibawah ini untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu :(1) dapat menambah variabel independen berupa rasio keuangan ataupun faktor lainnya yang dapat mempengaruhi nilai dari nilai perusahaan, (2) dapat menggunakan pengukuran selain rasio Tobin’s dalam mengukur nilai perusahaan, dan (3) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur dan memperbesar ukuran sampel dan menambah periode penelitian dengan rentang waktu yang lebih dari 4 tahun agar hasil penelitian lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Dinda dan Edi Supriyono, 2015. Pengaruh Profitabilitas Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014. Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Alamsyah. Agus Rahman dan Zainul Muchlas, 2018. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Struktur Modal, Dan Ios Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di BIE. Jurnal JIBEKA. 12(1): 9 – 16
H2
18
Astuti, Widi Andri. 2018. Pengaruh Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016). Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Beny. 2013. Pengaruh Dividend Payout, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Aliran Kas Bebas Terhadap Kebijakan Hutang. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. STIE Trisakti.
Vol. 1 5 No. 2
Devi, A.A.Ayu Mirah Varthina dan I Made Sadha Suardikha. 2014. Pengaruh profitabilitas pada kebijakan dividen dengan likuiditas dan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoderasi. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis:
Universitas Udayana ISSN : 2337-3067.
Dewi, Inggi Rovita, Siti Ragil Handayani dan Nila Firdaus, 2014. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan ( Studi Pada Sektor Pertabangan yang Terdaftar di BIE Periode 2009-2012). Jurnala Administrasi Bisnis. Universitas brawijaya, vol 12. No 1.
Fistyarini, Riskilia. 2015. Pengaruh profitabilitas, kesempatan investasi dan leverage terhadap kebijakan dividen dengan likuiditas sebagai variabel moderasi.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Cetakan ke delapan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan (Pendekatan Rasio Keuangan). 179 Haryetti dan Ekayanti, R. A. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Investment
Opportunity Set dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi, 20 (September), 1– 18.
Hidayat, Azhari. 2013. Pengaruh Kebijakan Hutang dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011). Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Indasari, Ade Pratiwi dan I Ketut Yadnyana. 2018. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Likuiditas, Dan Struktur Modal Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, ISSN : 2302-8556 vol.22.1, p. 714-746.
Kartasukmana, Addin. 2015. Pengaruh Leverage, Investment Opportunity Set, Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening
19
Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei. Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Mery , Kiki Noviem , 2017. Pengaruh Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014. Pekan Baru. Universitas Riau.
Riyadhoh, Siti, Andini Rita dan Paramita,D. P, 2016. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen sebagai variabel moderating pada Sektor Industri Barang Konsumsi tahun 2011-2016. Universitas pendanaran Semarang.
Rosada, Fitrah Lia Amrina. 2017. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, vol 6 no 1.
Sriwahyuni, Ulfa, dan Wihandaru, 2016. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Institusional, Dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2014.
Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Vol 7, No 1.
Widyatama, Dyah Ayu. 2017. Analisis pengaruh profitabilitas , leverage, dan kepemilikan manajerial terhadap kebijakan dividen dengan likuiditas sebagai variabel moderasi. Jurnal of Accounting : STIE Perbanas Surabaya.
www.idx.co.id.