• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh lingkungan belajar, kemandirian belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh lingkungan belajar, kemandirian belajar"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

EKONOMI SISWA KELAS XI DI SMAN 2 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Joni Satrianaldi , Jolianis,Jimi Ronal

Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Jonisatrianaldi@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine how much influence the learning environment of learning independence, and readiness to learn the economic learning; (1) Learning environment have positive and significant effect on learning outcomes; (2) learning independence has a positive and significant effect on learning outcomes; (3) learning readiness has positive and significant effect on learning outcomes; (4)Learning environment, learning independence and learning readiness together have a positive and significant impact on learning outcomes.

Keywords: Learning Environment, Learning Independence, Readiness Learning, and Learning Outcomes

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu elemen yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara.

Diharapkan dengan adanya pendidikan tersebut sumber daya manusia bisa belajar berbagai hal mulai dari keterampilan, sikap sampai pengetahuan umum lainnya, sehingga akan melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah: Usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajardan proses pembelajarannya agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Implikasi dari pengertian pendidikan di atas diharapkan hasil belajar yang diperoleh siswa dapat optimal, sehingga apa yang diharapkan dari suatu pendidikan itu

(2)

dapat tercapai dan menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan melahirkan manusia yang memiliki kepribadian dan kecerdasan dalam melaksanakan kehidupannya. Sekolah merupakan sarana dan tempat berlangsungnya proses pembelajaran dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan Indonesia. Menurut Hamalik, (2012:27) “belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan”. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan latihan melainkan pengubahan .

Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditandai dengan baik atau tidaknya hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Apabila proses pembelajaran yang diperoleh siswa baik, maka akan besar kemungkinan hasil belajar yang didapat oleh siswa akan baik juga. Hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut yang nantinya akan menjadi tolak ukur bagi sekolah, guru dan siswa dalam memajukan dan meningkatkan keberhasilan pendidikan di suatu negara. SMA Negeri 2 Batang Anai

mempunyai komitmen untuk selalu meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil belajar yang baik adalah harapan setiap guru mata pelajaran. Berbagai upaya telah dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa namun dari hasil yang terlihat masih banyak terdapat hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Namun kenyataan yang terjadi hasil belajar Ekonomi yang dicapai siswa kurang optimal. Hal ini juga didukung dengan akreditasi sekolah yang belum optimal diperoleh.

Tabel 1. Perbandingan rata-rata Nilai UN Jurusan IPS di Kabupaten Padang Pariaman Pada Tahun 2016

Sumber: Kemendikbud Padang Pariaman

Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa dari sepuluh sekolah di padang pariaman hanya SMA N 2 Batang Anai dan SMA 2 VII Koto Sungai

(3)

Sarik yang akreditasinya C.Dan sisa 8 sekolah lagi akreditasinya sudah mendapatkan A dan B dan adapula satu sekolah yang baru terdaftar akreditasinya. Berdasarkan tabel diatas tampak terlihat hasil nilai UN mata pelajaran ekonomi yang diperoleh oleh SMAN 1 Lubuak Alung sangat baik dibandingkan dengan sekolah lain dengan nilai rata- rata tertinggi sebesar 60,47 dan SMAN 1 V Koto Kampung Dalam memiliki rata-rata nilai UN terendah dibandingkan dengan sekolah sekolah yang lain yaitu memiliki rata-rata sebesar 47,19. Dari perbedaan nilai UN diatas penulis menduga bahwa keberhasilan siswa dalam belajar sangat menentukan tinggi rendahnya nilai UN yang akan dihasilkannya setelah 3 tahun belajar disekolah.

Hasil belajar menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnya yang telah megalami proses pengalihan ilmu pengetahuan dari seseorang yang dapat dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan kurang. Jadi, dengan adanya hasil belajar guru dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami, memiliki materi pelajaran

tertentu. Atas dasar itu, guru dapat menentukan strategi belajar mengajar yang lebih baik.

Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Secara umum terbagi atas dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Sesuai dengan pandangan Slameto (2010:54) “hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal”. Faktor internal antara lain inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Faktor eksternal antara lain faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

Menurut Risnayeli (2011:17) faktor internal lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar yaitu kemandirian belajar. Menurut Asep Nursobah, (2009:2) “kemandirian merupakan karakter personal yang

dapat membuat dan

mempertanggungjawabkan keputusan sendiri, ditunjukkan dalam kebiasaan- kebiasaan proaktif, yaitu menetapkan tujuan yang hendak dicapai dan mendahulukan yang utama”.

Dari beberapa pandangan ahli di atas disimpulkan bahwa kemandirian merupakan perilaku yang aktivitasnya

(4)

diarahkan pada dirisendiri, tidak mengharapkan bantuan dari orang lain dan mampu bertanggung jawab terhadap keputusan yang telah di ambil. Kemandirian ini sangat penting dalam proses pembelajaran, karena dari sikap terbuka siswa untuk belajar akan mampu mendorong siswa tersebut untuk lebih cepat menguasai konsep yang di ajarkan oleh guru.

Sehingga akan berdampak .Hal ini diperkuat dengan sedikitnya jumlah siswa yang hanya berkeinginan untuk menyelesaikan dan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh guru agar mereka dapat mengulang pelajaran kembali dirumah.

Kemandirian belajar yang baik adalah suatu sifat yang konsisten dan bersemangat untuk belajar dimanapun dan kapanpun. Dimana di dalam dirinya telah tertanam kesadaran dan kebutuhan akan belajar yang sudah menjadi kewajiban bagi dirinya sendiri dan bukan paksaan. Namun, dari pengamatan di kelas SMA Negeri 2 Batang Anai, menunjukkan sebagian siswa masih terlihat sulit untuk memulai belajar tanpa arahan dari guru, siswa harus diberi nasehat dulu sebelum belajar agar bisa

termotivasi dalam menerima materi yang diajarkan, dan juga terlihat pada saat siswa diberikan tugas oleh guru mereka tidak berinisiatif dan tidak berusaha untuk mengerjakan sendiri.

Selanjutnya, menurut Slameto (2010:54-72) faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah kesiapan belajar. Kesiapan belajar disini artinya suatu kondisi dimana siswa sudah siap menerima pelajaran dari guru, merespon pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Tentunya, sebelum siswa mampu memberikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru, maka pastinya terlebih dahulu siswa tersebut harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentang materi yang akan diajarkan oleh guru tersebut.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif asosiatif, dimana penelitian ini menjelaskan,

menggambarkan, serta

memperlihatkan hubungan sebab akibat antar variabelnya, dimana variabel tersebut adalah variabel tingkat lingkungan belajar ,

(5)

kemandirian belajar, kesiapan belajar dan hasil belajar.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Batang Anai yang terletak di Batang Anai, pada bulan April 2017.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Batang Anai dan sampelnya berjumlah 64 orang. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakakan uji T, F. Uji statistik T menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.

Uji F dipakai untuk memberikan atau menguji hipotesis satu dengan tingkat keberartian tertentu seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan ,maka diperoleh hasil uji regresi linear berganda sebagai berikut :

Model persamaan regresi linear berganda yang dapat dituliskan dari hasil tersebut adalah sebagai berikut:

Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3 Y= 21,070+0,593X1 + 0,414X2

+0,426X4

Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa:

1. Nilai konstanta sebesar 21,070 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas (lingkungan belajar, kemandirian belajar dan kesiapan belajar) maka nilai variabel terikat nilainya sebesar 21,070.

2. Koefisien regresi variabel lingkungan belajar (X1) sebesar 0,593 yang bertanda positif. Hal ini berarti apabila nilai variabel lingkungan belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 0,593 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap.

3. Koefisien regresi variabel tingkat kemandirian belajar (X2) sebesar 0,414 yang bertanda positif. Hal ini berarti apabila nilai variabel kemandirian belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan

(6)

meningkat hasil belajar siswa sebesar 0,414 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap.

4. Koefisien regresi variabel kesiapan belajar (X3) sebesar 0,426 yang bertanda positif. Hal ini berarti apabila nilai variabel kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat hasil belajar siswa sebesar 0,426 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap.

Keofisien determinasi (R2)

Berdasarkan hasil pada Tabel di atas hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,740 yang artinya 74% perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (lingkungan belajar, kemandirian belajar dan kesiapan belajar) sedangkan sisanya sebesar 26%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Pengujian Hipotesis

Uji T

Dari Tabel diatas dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah:

a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan belajar guru (X1) terhadap hasil belajar (Y)

Untuk variabel lingkungan belajar diperoleh nilai thitung sebesar 4,378> ttabel sebesar 2,0003 dengan nilai signifikan 0,000<0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara lingkungan belajar terhadap hasil belajar.

b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar (X2) hasil belajar (Y)

Untuk variabel kemandirian belajar diperoleh nilai thitung

sebesar 3,535> ttabel sebesar 2,0003 dengan nilai signifikan

(7)

0,001<0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar.

c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara kesiapan belajar (X3) terhadap hasil belajar (Y)

Untuk kesiapan belajar diperoleh nilai thitung sebesar 2,744> ttabel

sebesar 2,0003 dengan nilai signifikan 0,008<0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar.

Uji F

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel 33 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung56,939> Ftabel 2,76 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

lingkungan belajar, kemandirian belajar dan kesiapan belajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa, artinya semakin baik lingkungan belajar, kemandirian belajar dan kesiapan belajar, maka hasil belajar siswa juga akan semakin baik.

Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI di SMAN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa lingkungan belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa ekonomi kelas XI di SMAN 2 Batang Anai.

Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 0,593. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 4,378> ttabel2,00030 dengan taraf signifikan sebesar 0,000<0,05.Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap belajar siswa.

Semakin baik lingkungan belajar siswa semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut, begitu juga sebaliknya jika lingkungan

(8)

belajar siswa kurang baik maka hasil belajar yang diperoleh siswa juga kurang baik karena lingkungan juga merupakan faktor penentu berhasilnya siswa atau tidak dalam belajar.

Menurut Dalyono (2012:130) juga menyatakan bahwa lingkungan belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar. Misalnya kurangnya sarana dan prasarana belajar, sumber - sumber belajar, dan media belajar akan menganggu proses belajar sehingga prestasi belajar tentu akan menurun. Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan di atas dapat kita simpulkan bahwa lingkungan itu sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Mustofa Setyo Aribowo, 2011) yang berjudul Pengaruh Lingkungan belajar terhadap prestasi belajar. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI di SMAN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kemandirian belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa ekonomi kelas XI di SMAN 2 Batang Anai.

Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 0,414. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 3,535> ttabel2,00030 dengan taraf signifikan sebesar 0,001<0,05.Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap belajar siswa.

Semakin baik kemandirian belajar siswa semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut, begitu juga sebaliknya jika kemandirian belajar siswa kurang baik maka hasil belajar yang diperoleh siswa juga kurang baik karena kemandirian juga merupakan faktor penentu berhasilnya siswa atau tidak dalam belajar.

Menurut Chabib Thoha, Siswa yang dikatakan mandiri apabila mampu berfikir kritis. Berfikir kritis

(9)

merupakan upaya pendalaman kesadaran serta kecerdasan membandingkan dari beberapa masalah yang sedang dan akan terjadi sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dan gagasan yang dapat memecahkan masalah tersebut. Setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda. Akan tetapi, apabila setiap orang mampu berfikir secara kritis, masalah yang akan mereka hadapi tentu akan semakin sederhana dan mudah dicari solusinya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Risnayeli, 2011) yang berjudul: Pengaruh kreativitas dan kemandirian belajarterhadap hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI pada SMK N 3 Padang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Pengaruh Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI di SMAN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan

diperoleh hasil bahwa kesiapan belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa ekonomi kelas XI di SMAN 2 Batang Anai. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 0,426. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,744>

ttabel2,00030 dengan taraf signifikan sebesar 0,008<0,05.Hal ini menunjukkan bahwa kesiapan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap belajar siswa. Semakin baik kesiapan belajar siswa semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut, begitu juga sebaliknya jika kesiapan belajar siswa kurang baik maka hasil belajar yang diperoleh siswa juga kurang baik karena kesiapan juga merupakan faktor penentu berhasilnya siswa atau tidak dalam belajar.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Fauzan Subandi, 2017) yang berjudul Pengaruh Minat Belajar, Disiplin Belajar, dan Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa X IPS di SMA 1 Solok Selatan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

(10)

antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa.

Pengaruh Lingkungan Belajar, Kemandirian Belajar dan Kesiapan Belajar Secara Bersama-Sama Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI di SMAN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa lingkungan belajar, kemandirian belajar dan kesiapan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa ekonomi kelas XI di SMAN 2 Batang Anai.

Hal ini dapat dilihat pada Tabel f

yang menyatakan bahwa

Fhitung56,939> Ftabel 2,76 dengan taraf signifikan 0,000 <0,05. Selain itu, berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diperoleh hasil nilai nilai R square sebesar 0,740 yang artinya 74% perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (lingkungan belajar, kemandirian belajar dan kesiapan belajar) sedangkan sisanya sebesar 26%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa lingkungan belajar, kemandirian belajar dan kesiapan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa ekonomi kelas XI di SMAN 2 Batang Anai. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar dapat diupayakan dengan meningkatkan lingkungan belajar, kemandirian belajar dan kesiapan belajar.

KESIMPULAN

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Lingkungan belajar berpengaruh

signifikan terhadap hasil belajar.

Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,593. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 4,378 > ttabel sebesar 2,00030. Artinya apabila lingkungan belajar meningkat sebesar satu satuan, maka hasil belajar 0,593 dalam setiap satuannya.

(11)

2. Kemandirian belajar berpengaruh

signifikan terhadap hasil belajar.

Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,414. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 3,535 > ttabel sebesar 2,00030. Artinya apabila kemandirian belajar meningkat sebesar satu satuan, maka hasil belajar 0,414 dalam setiap satuannya.

3. Kesiapan belajar berpengaruh

signifikan terhadap hasil belajar.

Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,426. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,744 > ttabel sebesar 2,00030. Artinya apabila kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan, maka hasil belajar 0,426 dalam setiap satuannya.

4. Lingkungan belajar, kemandirian belajar dan kesiapan belajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar.

Dimana diperoleh nilai Fhitung

56,939 > Ftabel 2,76 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Ariwibowo, M. S. (2012). Pengaruh Lingkungan belajar terhadap hasil belajar Ekonomi Angkatan 2008/2009 Universitas Ahmad Dahlan Semester Ganjil Tahun Akademik 2010/2011, 1(2), 1–

10.

Hamalik, O. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Lonanda, S. (2011). Pengaruh Kesiapan Belajar, Lingkungan Belajar, Dan Peranan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa kelas IPS di SMA PGRI 4 Padang. Skripsi.

Nursobah, A. (2009). Hubungan Antara Kemandirian Belajar, Komunikasi Interpesonal, dan Identitas Sosial dengan Hasil Belajar Agama Islam, 2(1), 1–14.

Risnayeli. (2011). Pengaruh Kreativitas dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar

Pada Mata Pelajran

Kewirahusaan Siswa Kelas XI Pada SMK N 3 Padang. Skripsi.

Slameto. (2013). Belajar Mengajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Subandi, F. (2017). Pengaruh Minat Belajar, Disiplin Belajar, dan Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa X IPS di SMA 1 Solok Selatan.

Syahrul, A. R. (2016). Pengaruh

(12)

Persepsi Siswa Tentang Iklim Sekolah Dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Xi Ips Sma N 1 Pariangan. Economica Jurnal STKIP PGRI SUMBAR, 4(2), 1–

6.

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin belajar X2 terhadap hasil belajar Y Diperoleh nilai koefisien regresi kemandirian belajar sebesar 0,147 dan

Secara inferensial diperoleh 1 Terdapat pengaruh antara keaktifan belajar, kemandirian belajar dan kreativitas belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika siswa, 2