• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Makanan Haram Terhadap Emosi Manusia dan Tingkat Kecerdasan Spiritual

N/A
N/A
Talitha Ulfah

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Makanan Haram Terhadap Emosi Manusia dan Tingkat Kecerdasan Spiritual "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

ABSTRAK P-ISSN: 2656-3754

email: * 1

dan pikiran. Makanan halal diperbolehkan karena bermanfaat bagi pikiran dan tubuh. Sebaliknya makanan yang buruk tidak diperbolehkan karena akan merusak pikiran dan tubuh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari berbagai literatur yang membahas Pengaruh Makanan Haram Terhadap Tingkat Kecerdasan Emosional dan Spiritual Manusia, baik dalam bentuk buku maupun jurnal. Makanan halal dan haram sama-

sama mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan seseorang, baik berpengaruh bagi akhlak, ketenangan pikiran, dan terkabulnya shalat.

DOI: 10.5575/ijhar.v2i1.7711 E-ISSN : 2657-0165

Jalan AH Nasution No. 105, Cipadung 40614, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Kata Kunci: makanan halal, makanan haram, emosi manusia, kecerdasan spiritual

*Penulis Koresponden

1UIN Sunan Gunung Djati

Muslim diajarkan untuk makan makanan yang bersih dan aman. Islam sangat memperhatikan sumber dan kebersihan makanan, cara memasak, cara penyajian, cara makan hingga cara membuang sisa makanan. Konsep Islam dalam makanan sebenarnya sama dengan konsep Islam dalam hal lainnya, yaitu konsep yang menjaga keselamatan jiwa, raga,

faridzvirgo702@gmail.com

Orang yang selalu mengisi dirinya dengan makanan yang halal, maka akhlaknya akan baik, hatinya akan tenang dan doanya akan terkabul. Sebaliknya, orang yang mengenyangkan diri dengan makanan haram akan buruk akhlaknya, hatinya akan

sakit, dan doanya tidak terkabul.

, Hasan Basri1

1. Perkenalan

Miftah Farid*

Namun kenyataannya, umat Islam di Indonesia khususnya, belum memiliki kesadaran yang tinggi mengenai pentingnya makanan halal. Padahal apa yang dimakan seorang muslim, kemudian menjadi darah dan daging yang dengannya ia tumbuh dan berkembang akan berpengaruh besar terhadap perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW telah mengingatkan kita akan bahayanya makanan haram yang masuk ke dalam tubuh kita yang akan berdampak besar pada inti tubuh kita, beliau menjelaskan, “Sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika itu baik maka semua baiklah badannya dan jika rusak maka rusaklah

seluruh badannya, yang ada hanyalah segumpal daging yang menjadi jantungnya”.

Perintah mengkonsumsi makanan halal jelas terdapat pada dua sumber rujukan umat Islam, yaitu Alquran dan Al-Hadits.

manusia bahkan kesehatan dan kesejahteraan manusia yang juga dapat mencapai pembentukan karakter dan terkabulnya shalat.

Sebaliknya, makanan yang buruk tidak diperbolehkan karena akan merusak pikiran dan tubuh.

Beragam jenis makanan bisa ditemukan di pasaran, mulai dari makanan manis hingga asam yang semuanya dikemas dan disajikan dalam bentuk yang menarik. Tidak dapat dipungkiri bahwa penyajian dan penampilan pangan memegang peranan penting dalam pemasaran produk pangan, baik pangan siap saji maupun pangan kemasan. Bagi umat Islam ada faktor yang jauh lebih penting dari sekedar rasa dan tampilan, yaitu status makanan halal atau haram.

Umat Islam diajarkan untuk makan makanan yang bersih dan aman. Islam sangat memperhatikan sumber dan kebersihan makanan, cara memasak, cara penyajian, cara makan, dan cara membuang.

Islam sebagai agama dan juga pandangan hidup tidak hanya mengatur aspek ibadah dan ritual saja, bahkan lebih jauh lagi mengatur pola pikir, tindakan bahkan hingga pola makan apapun yang digunakan dan dikonsumsi manusia. Tidak ada sesuatu yang sia-sia dalam suatu hal yang telah ditetapkan oleh Allah, termasuk dalam larangan mengkonsumsi makanan yang tidak halal. Hal ini tentu

saja bukan untuk pembatasan atau beban yang tidak berarti, melainkan demi kebaikan

sisa makanan (Zulaekah & Kusumawati, 2005).

Konsep Islam dalam makanan sebenarnya sama dengan konsep Islam dalam hal lainnya, yaitu konsep yang menjaga keamanan jiwa, raga dan pikiran.

Makanan halal diperbolehkan karena bermanfaat bagi pikiran dan tubuh.

Pengaruh Makanan Haram Terhadap Emosi Manusia dan

Tingkat Kecerdasan Spiritual

(2)

Dari segi bahasa, haram itu haram atau tidak boleh ÿÿÿÿÿÿÿ. 1

3

Khususnya dalam salah satu ayat Al-Quran Allah SWT memperingatkan manusia untuk memperhatikan makanannya, hal ini disebutkan dalam surat Abasa ayat 24:

ÿ

Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif.

“Yang diharamkan bagimu adalah bangkai, darah, daging babi, dan apa yang dipersembahkan kepada selain Allah, dan [hewan-hewan itu] dibunuh dengan cara dicekik, atau dengan pukulan keras, atau dengan terjatuh atau ditanduk. culanya dan binatang yang dimakan binatang buas, kecuali yang dapat kamu sembelih (sebelum mati)” (QS. Al- Maidah: 3).

ÿÿÿÿ ÿ

24. “Maka hendaklah manusia memperhatikan makanannya”.

Teknik pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan, analisis data yang diperlukan dalam studi kepustakaan diperoleh dari sejumlah referensi berupa buku, jurnal,

ensiklopedia, dokumen dan lain-lain yang dianggap mempunyai hubungan dan dapat mendukung pemecahan permasalahan yang ada. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif.

Namun barangsiapa yang terpaksa (karena terpaksa), tanpa menghendakinya dan tidak melanggar (batasnya), maka

sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

ÿÿ ÿ

Berdasarkan keempat ayat di atas, terdapat beberapa jenis makanan yang diharamkan untuk dikonsumsi yaitu bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih bukan dengan menyebut nama Allah.

Berikut beberapa ayat Alquran yang menjelaskan larangan beberapa jenis makanan dan minuman.

“Dia hanya mengharamkan bagimu binatang mati, darah, daging babi, dan apa yang dipersembahkan kepada selain Allah.

ÿ

3.1. Makanan yang Diharamkan dalam Islam

“Dia hanya mengharamkan bagimu binatang mati, darah, daging babi, dan apa yang dipersembahkan kepada selain Allah.

makanan. Islam memberikan perhatian yang sangat tinggi terhadap makanan halal, haram, atau syubhat (meragukan).

Memperhatikan sumber makanan, pembersihan, pengolahan, penyajian, dan cara membuang sisa makanan.

ya

Al-Sa'di menambahkan, larangan itu ada dua macam, yang pertama karena substansinya yang buruk dan keji, kebalikan dari kata thayyib, yang kedua haram karena diturunkan. Dengan kata lain larangan berkaitan dengan hak Allah atau hak hamba-Nya dan ini merupakan kebalikan dari Data diperoleh dari berbagai literatur yang membahas Pengaruh Makanan Haram Terhadap Tingkat Kecerdasan Emosional dan Spiritual Manusia, baik dalam bentuk buku maupun jurnal.

“Katakanlah, “Aku tidak menemukan di dalam apa yang diwahyukan kepadaku [sesuatu] yang diharamkan bagi orang yang memakannya, kecuali jika itu adalah bangkai hewan, darah yang tertumpah, atau daging babi, karena sesungguhnya itu najis atau tidak. jadilah [yang dibantai dalam] kemaksiatan, mengabdi kepada selain Allah.

ÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿ

Meski ayat ini bersifat umum, namun dapat dimaklumi bahwa Allah mengimbau manusia untuk memperhatikan dan memilih dengan cermat jenis makanan apa yang akan dimakan.

kata halal.

(Al-Anam : 145).

ÿÿÿ ÿÿ ÿÿ

Di balik larangan tersebut, ada hikmah yang bisa diambil.

Setiap sesuatu yang dilarang pasti mengandung keburukan (mudharat) yang dalam urutan tertentu mungkin mengandung manfaat. Padahal bisa jadi sesuatu yang dibenci manusia belum tentu buruk bagi manusia, dan sesuatu yang disukai belum tentu baik.

3. Hasil dan Pembahasan

ÿÿÿ ÿÿÿ

Penggolongan makanan halal dan haram, kewajiban mengkonsumsi makanan halal dan larangan memakan makanan haram selain sebagai ujian keimanan bagi umat islam juga merupakan kaidah untuk kemaslahatan hidup manusia. Ini beberapa

Barangsiapa yang terpaksa (karena terpaksa), tanpa menghendakinya dan tidak melanggar (batasnya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

(An-Nahl: 115).

Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah tentang pemenuhan kebutuhan pangan. Selain faktor rasa, gizi, kebersihan dan keamanan pangan, ada aspek lain yang tidak kalah penting yaitu status halal dan haram.

itu

Dari segi istilah menurut Yusuf al-Qaradhawi haram adalah sesuatu yang diharamkan oleh Allah untuk dilakukan dengan larangan yang pasti, siapa pun yang mengingkari akan menghadapi ujian Allah di akhirat.

Bahkan terkadang beliau juga mengancam syariat di dunia.2 2. Metode

Tetapi siapa yang terpaksa [karena terpaksa], tidak

menginginkannya dan tidak melanggar [batasnya], maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Baqarah: 173).

(3)

4

5

]ÿÿÿÿ ÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿÿ[ ÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿ ÿÿÿ

Secara umum hukum memakan hewani dibedakan menjadi dua macam yaitu boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi. Hewan yang boleh dikonsumsi akan halal jika melalui penyembelihan sesuai syariat Islam.

Namun bila tidak disembelih sesuai syariat, maka masuk dalam kategori bangkai yang haram dikonsumsi. Maksud dari pernyataan tersebut adalah agar seluruh proses penyembelihan dilakukan sesuai dengan syariat Islam Bangkai mempunyai dampak buruk bagi

kesehatan. Karkas merupakan hewan yang tidak melalui proses penyembelihan, sehingga darah yang ada di dalam tubuh hewan tersebut sebagian besar tidak mengalir keluar, melainkan menyatu di pembuluh darah, limpa, dan hati. Darah inilah yang akan mencemari daging sehingga daging tercampur dengan darah.

Berbeda dengan hewan halal yang disembelih dengan cara memotong pembuluh darah arteri yang terletak di leher, sehingga keluar seluruh darahnya. Dengan demikian, kematian hewan tersebut disebabkan karena kehilangan darah, bukan karena organ vitalnya terluka.

Sebab, jika organ tubuh misalnya jantung, hati, atau otak rusak, maka hewan tersebut mati namun darah di

pembuluh darahnya menggumpal, sehingga dagingnya terkontaminasi asam urat.

kista cacing Taenia solium dan Trichinella spiralis kadang- kadang ditemukan. Keduanya dapat menimbulkan penyakit parasit pada tubuh manusia

Para ulama sepakat bahwa babi secara umum haram. Dalam kitab Maratib alIjma', Ibnu Hazm menyebutkan bahwa para ulama sepakat bahwa, baik laki-laki atau perempuan, kecil atau besar, hukumnya memakan daging babi, termasuk daging, saraf, otak, tulang rawan, isi perut (usus), kulit, dan bagian tubuh lainnya. Jadi tidak boleh ada bagian tubuh babi yang dimakan, baik itu daging, kulit, lemak dan bagian tubuh lainnya. Hal ini telah disepakati oleh seluruh umat Islam.6

Menyembelih Untuk Selain Allah Bangkai

(Yuningsih, 2010).

para ulama, dengan mengacu pada firman makanan yang diharamkan dalam islam yang secara

ilmiah mengandung beberapa mudharat (bahaya) bila dikonsumsi manusia dibahas sebagai berikut:

Al-Syawkani mengartikan bangkai adalah hewan yang mati dengan sendirinya, atau dengan kata lain

kematiannya bukan disebabkan oleh perbuatan manusia, sengaja disembelih, atau karena diburu. Jadi karkas adalah hewan yang mati dengan sendirinya atau hewan yang mati tanpa disembelih secara syar'i (Ali, 2016).

Ada dua jenis bangkai yang dikecualikan untuk dimakan, yaitu bangkai belalang dan bangkai ikan menurut hadis:

“Katakanlah, “Aku tidak menemukan di dalam apa yang diwahyukan kepadaku [sesuatu] yang diharamkan bagi orang yang memakannya, kecuali jika itu adalah bangkai hewan, darah yang tertumpah, atau daging babi, karena sesungguhnya itu najis atau tidak.

jadilah [yang dibantai dalam] kemaksiatan, yang dipersembahkan kepada selain Allah.” (Al-An'âm [6]: 145).

Babi

Darah

Allah dalam surat al-An'am:

Abu Bakar Ibnu al-Arabi menegaskan bahwa para ulama telah sepakat (ijmak) mengenai hukum darah, yaitu haram dan najis tidak boleh dikonsumsi dan digunakan. Pendapat serupa juga diungkapkan oleh al-Qurthubi yang

Karena kotorannya, babi menjadi inang perantara beberapa penyakit parasit yang kemudian dapat menular ke manusia. Dalam daging babi, itu

Pasalnya, darah yang sudah menempel pada daging sulit dipisahkan. Darah adalah cairan tubuh yang membawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel- sel tubuh dan juga membawa karbon dioksida, produk sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia lainnya untuk dipecah di hati, dan disaring di ginjal untuk dibuang sebagai urin. Adapun darah yang tidak mengalir, maka tidak haram berdasarkan kesepakatan

sudah menjadi konsensus para ulama.

Al-Thabarî menyimpulkan, ayat tersebut merupakan dalil yang jelas bahwa darah yang tidak mengalir itu halal dan tidak najis.

Babi tergolong hewan yang haram jika dikonsumsi.

Selain cara menyembelih babi yang tidak sesuai dengan ketentuan agama Islam karena tidak memiliki leher, babi juga mengandung bahan-bahan yang membahayakan kesehatan.

Al-Thabarî menegaskan, yang dimaksud dengan darah haram adalah darah yang mengalir “ ÿÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿ”, sedangkan darah yang tertinggal di pembuluh darah dan tubuh atau yang tertinggal di hati atau limpa setelah hewan disembelih, maka hukumnya darah menjadi boleh memakannya bersama daging yang menempelnya.

(4)

(Mulizar, 2016). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman keras merupakan langkah awal yang dilakukan

penjahat sebelum melakukan kejahatan. Hal ini sebagian disebabkan oleh Menurut Daniel Goleman, kecerdasan emosional

mencakup kemampuan mengendalikan semangat dan ketekunan, pengendalian diri, kemampuan memotivasi diri, ketahanan menghadapi depresi, optimisme, kemampuan membina hubungan baik dengan orang lain, mudah memahami emosi orang lain, dan berhati-hati (Hermaya, 1999). Patton memberikan gambaran sederhana tentang kecerdasan emosional, yaitu kemampuan menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai tujuan, membangun hubungan yang produktif dan sukses di tempat kerja (Lembaga Penterjemah Hermes Malang, 1998). Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan kecerdasan emosional adalah kemampuan mengatur emosi diri sehingga menjadi kekuatan positif dalam membangun hubungan sosial.

Kata “rijs” menurutnya berarti “akhlak buruk dan kebobrokan akhlak”, mengacu pada Allah yang menyebut jenis

makanan tertentu dan dipahami dengan “rijs”, sehingga inilah yang dapat menyebabkan berkembangnya akhlak buruk.

Sedangkan kecerdasan spiritual menurut Ahmad Muhaimin Azzet adalah kecerdasan yang

mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang mempunyai kemampuan melihat makna di balik suatu realitas atau peristiwa tertentu

Hewan tersebut mati dengan cara yang benar, yaitu sebagian darahnya keluar melalui pembuluh darah di leher.

Daging dan organ lainnya terlindungi dari kontaminasi darah. Bagian tubuh yang disembelih adalah leher. Di leher terdapat pembuluh darah besar, saraf yang menghubungkan kepala dengan tubuh, saluran pernafasan, dan saluran pencernaan. Apabila saluran tersebut terputus maka hewan tersebut akan langsung mati tanpa mengalami penyiksaan yang lama (Yuningsih, 2010).

dengan izin dan mengharapkan keridhaan Allah SWT.

Sehingga menenangkan pikiran umat islam yang mengkonsumsinya.

Allah menciptakan manusia lalu menundukkan segala yang ada di muka bumi kepadanya. ketika hewan disembelih sambil menyebut nama Allah, maka ia

menundukkan hewan tersebut, mengajaknya menumpahkan

darah dan melepaskan nyawanya agar bermanfaat bagi umat manusia.

3.3. Pengaruh Makanan Haram terhadap Kecerdasan Emosional dan Spiritual Konsumen

Syarat-syarat penyembelihan yang harus dipenuhi agar daging hewan yang disembelih halal dapat dikonsumsi meliputi penyembelih (slaughterer), alat penyembelihan, anggota badan yang harus disembelih, dan tata cara penyembelihan (Syukriya & Faridah, 2019).

(Azzet, 2010). Kemudian Ary Ginanjar merumuskan sinergi antara IQ, EQ dan SQ menjadi ESQ, yaitu kemampuan memberi makna spiritual pada pikiran, perilaku, dan aktivitas secara komprehensif. Sebab, jika kecerdasan emosional mendominasi kehidupan seseorang, maka kehidupan orang tersebut akan cenderung materialistis sehingga mengalami kekeringan spiritual. Begitu pula sebaliknya, jika kecerdasan spiritual mendominasi maka akan berujung pada kegagalan mencapai kejayaan hidup di dunia. Oleh karena itu, diperlukan sinergitas IQ, EQ, dan SQ agar mampu menempatkan perilaku dan kehidupan dalam konteks ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kecerdasan emosional dan spiritual pada dasarnya dapat disebut dengan perilaku yang mulia. Karena kecerdasan emosional merupakan keterampilan/

kemampuan membangun hubungan sosial yang lebih cenderung bersifat materialistis. Sedangkan kecerdasan spiritual adalah kemampuan memberi makna pada kehidupan yang bersifat spiritual dan bertujuan ukhrawi.

Jadi, ketika seseorang memiliki kecerdasan spiritual, maka ia akan memiliki perilaku yang luhur (Purwoko, 2011).

Seseorang yang setiap harinya selalu mengonsumsi makanan halal, maka akhlaknya akan baik, hatinya akan hidup, dapat menjadi penyebab terkabulnya doa, dan bermanfaat bagi jiwa dan raga. Sebaliknya bila terbiasa dengan hal yang haram, maka tingkah laku manusia akan buruk, perasaannya akan mati, doanya sulit terkabul, serta merusak jasmani dan rohani. Tidak dapat dipungkiri bahwa makanan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan fisik dan kesehatan manusia.

Persoalan yang ingin diangkat di sini adalah pengaruh makanan tersebut terhadap jiwa manusia.

Al-Harali, seorang ulama besar menentukan jenis makanan dan minuman yang dapat mempengaruhi jiwa dan sifat mental pemakannya. Ulama ini melengkapi pendapatnya dengan menganalisis kata “rijs” yang mendukung Al-Quran sebagai alasan mengharamkan makanan tertentu, seperti larangan minuman keras (QS. 6, Al-Anÿam: 145).

Penggolongan makanan halal dan haram, kewajiban mengkonsumsi makanan halal dan larangan memakan makanan haram selain sebagai ujian keimanan bagi umat islam juga merupakan kaidah untuk kemaslahatan hidup manusia. Makanan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan seseorang, baik halal maupun haram.

3.2. Kecerdasan Emosional dan Spiritual

7

(5)

“Ini bukan menanam daging dari tempat yang haram

Perlindungan Lingkungan dan Perlindungan Lingkungan

Al-Ghazali dalam bukunya Bidayatul Hidayah mengingatkan umat Islam tentang betapa bahayanya jika perut diisi dengan makanan haram. Dia menyebutkan:

Kutipan di atas menandakan bahwa orang yang mengkonsumsi makanan haram meskipun ia rajin beribadah, maka ibadahnya tidak akan diterima di sisi Allah SWT, Al Ghazali menyebutnya seperti membangun di atas sampah. Ilmu yang diperolehnya mungkin tidak bermanfaat baginya.

makanan kecuali neraka yang lebih penting baginya” (At- Tirmidzi)

*

Seseorang yang mengonsumsi makanan halal akan memiliki qalb (hati) yang jernih sehingga mampu melihat segala urusan dunia, agama, dan akhirat dengan baik. Sebaliknya jika seseorang mengkonsumsi makanan haram maka (qalb) hatinya menjadi gelap sehingga tidak mampu melihat urusan dunia, agama, dan akhirat dengan baik. Sedangkan makanan shubhat akan menyebabkan segala sesuatunya menjadi kabur.

Hal ini sejalan dengan hadis Nabi Muhammad SAW:

Sedangkan cara penyucian jiwa yang diajarkan Islam adalah melalui amal shaleh yang disyariatkan atau diberi pahala, seperti: memperbanyak dzikir,

Meskipun as-Syafi’i tidak menyebutkan sulitnya menerima ilmu akibat memakan makanan haram, namun dapat dipahami bahwa memakan makanan haram termasuk maksiat.

Makanan haram, kemaksiatan, dan perbuatan maksiat secara umum juga berdampak pada kemalasan beribadah, seperti yang pernah dirasakan oleh Imam Sufyan al-Tsauri, “Saya dilarang melakukan qiyamullail selama lima bulan karena satu dosa yang saya lakukan.”10

“Barangsiapa memakan makanan yang haram, kemudian mengamalkan anggota tubuhnya, maka mau tidak mau”.

Kedua, terhalangnya salat dari pemakan makanan haram. Hal itu berdasarkan pesan Nabi kepada Sa'd, “Wahai Sa'd, perbaikilah makananmu, niscaya doamu pasti terkabul.

Demi Dzat yang memegang ruh Muhammad, sebenarnya seorang hamba yang memasukkan suap makanan haram ke dalam perutnya, maka amalnya tidak diterima selama empat puluh hari”.

Ketiga, sulitnya menerima ilmu Allah. Sesungguhnya ilmu itu adalah cahaya, padahal cahaya tidak akan diberikan kepada orang-orang yang maksiat.

"Jika seseorang keluar untuk membuat

pengaruh minuman tersebut pada jiwa dan pikirannya

Mencari sesuatu yang halal merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Sholat dan menuntut ilmu disertai dengan mengkonsumsi yang haram

Selanjutnya Rasulullah SAW memberikan ancaman keras kepada orang-orang yang sengaja memakan makanan haram, Rasulullah SAW bersabda:

ÿÿÿÿ ÿÿÿ ÿÿÿÿ ÿÿÿ ÿÿÿÿ * ÿÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿ ÿÿÿ ÿÿÿÿ ÿÿÿÿ ÿÿÿ ÿÿÿÿÿ

Karena makanan haram yang masuk ke dalam tubuh seseorang akan mengeraskan pikiran dan hati untuk menerima ilmu atau hikmah. Sehingga bukannya semakin dekat dengan Rabb-nya, ia malah semakin menjauhkan diri.

shalat tahajud, bersuci dari hadas dan najis, membaca al-Qur'an, berdoa terus menerus; dan meninggalkan atau menahan diri dari makan, minum, tidur, berhubungan seks dan berbicara. Al- Asbahaniy sebagaimana dikutip sebelumnya menjelaskan bahwa mengonsumsi makanan halal adalah kunci hidayah Allah.

Kharisudin Aqib menulis, bahwa dalam ilmu tasawuf menyucikan jiwa merupakan salah satu aspek kasih sayang yang menentukan berhasil tidaknya tujuan pendidikan Islam, yang lebih mengedepankan tujuan ukhrawi dibandingkan tujuan duniawi.

“Aku mengeluhkan buruknya ingatan Imam Waki’.

Beliau menyarankan kepadaku untuk meninggalkan maksiat.

Dan beliau berkata, sesungguhnya ilmu itu ringan. Sementara cahaya Allah tidak diberikan kepada orang-orang maksiat”

Lalu, setidaknya ada empat bahaya yang ditimbulkan dari makanan tidak halal. Pertama, energi tubuh yang lahir dari makanan haram cenderung maksiat. Sahabat Sahl radhiyallahu 'anhu ÿÿ ÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿ ÿÿ ÿÿÿ ":berkata

Rasulullah SAW bersabda: “Ketahuilah, jika suap diharamkan masuk ke dalam perut salah satu kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari” (At-Thabrani) Penjelasan serupa juga terdapat dalam hadits lain:

Keempat, ancaman keras di akhirat. Bentuk ancaman khususnya adalah penyiksaan yang dilakukan

“Barangsiapa membeli pakaian dengan harga sepuluh dirham di antara uang haram, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama pakaian itu masih dipakai” (Ahmad).

“Jika rasa kenyang dari makanan halal adalah awal dari segala keburukan, bagaimana jika dari makanan haram?

berziarah dengan makhluk haram, lalu dia menaiki gunung dan mengucapkan Labbaikallohumma labbaik, lalu orang-orang di langit berseru: “ Tidak labbaik maka kamu tidak mendapat kebahagiaan. Rezekimu najis, kendaraanmu najis, dan hajimu

berdosa dan berdosa.” tidak diterima" (At-Thabrani).

Hal itu pula yang pernah dikeluhkan Syafi'i kepada gurunya Imam Waki, seperti yang populer dalam puisinya:

(Shihab, 2007).

makanan seperti membangun kotoran hewan.

9 8

(6)

Islam, Terjemah Wahid Amadi dkk, Halal Haram dalam Islam, 31

Sulaiman bin Ahmad, al-Mu'jam al-Ausath, jilid 6, Yusuf al-Qaradhawi, Al-Halal wa al-Haram fi al-

'Arabî, Ahkam al-Qur'ân, (Bayrut: Dar al-Fikr, t.th), 78.

10 Abu Nu'aim, Hilyatul Auliya, Beirut: dari Kitab, 1974, Jilid 7, 17I

Fiqiyyah, 34 Karîm al-Rahmân

Bidâyah al-Mujtahid, jilid I, 488; al-Qawânîn al- Abd al-Rahmân ibn Nashir ibn al-Sa'di, Taysîr al-

Abû al-Sa'ud Muhammad ibn Muhammad ibn

Muhammad ibn Jarîr ibn Yazîd ibn Katsîr ibn

Al-Ghazali, Ihya 'Ulum al-Din, jilid 2, 91 Baca prolog Ary Ginanjar A.dalam, ESQ, 10-27 5 Abû Bakr Muhammad ibn 'Abd Allah Ibnu al-

310

Musthafâ al-Imadî, Mufradât al-Qur'ân, versi Maktabah asy Syamilah, 315.

Ghâlib al-Amalî Abû Ja'far al-Thabari, Jami' al-Bayân fi Ta'wil al-Qur'ân, 193

Syukriya, AJ & Faridah, HD (2019). Kajian Ilmiah dan Teknologi Sebab Larangan Suatu Makanan dalam Syariat Islam.

Kitab, 1974, Jilid 7

Muchtar Ali. (2016). Konsep Makanan Halal Dalam Tinjauan Syariah Ahkam. 16(2)

Jurnal Produk dan Penelitian Halal, Ucapan Terima Kasih

Terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan dukungan pimpinan dan seluruh staf fakultas pendidikan agama islam. Juga ucapan terima kasih atas bantuan dan dukungan pimpinan dan seluruh pegawai UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

'Arabî, Ahkâm al-Qur'ân, (Bayrut: Dâr al-Fikr, t.th

Ary Ginanjar A.dalam, ESQ, 10-27

Muhammad bin Khalifah, Thalibul 'Ilmi bainal Amanah wat-Tahammul, [Kuwait: Gharas]: 2002, Jilid 1

Yuningsih, R. (2010). Aspirasi Perlindungan Konsumen Dari Dampak Buruk Makanan Tidak Halal Bagi Kesehatan. 1(2).

Yogyakarta: Katahati.

Hermaya, T. (1999). Kecerdasan Emosional.

4. Kesimpulan

Shihab, MQ (2007). Wawasan al-Quran.

Referensi

api neraka. Ancaman ini jelas disampaikan dalam Al- Qur'an dan hadis. Diantaranya ancaman api neraka bagi orang yang memakan anak yatim dan harta riba.

Lembaga Penterjemah Hermes Malang. (1998).

Sulaiman bin Ahmad, al-Mu'jam al-Ausath, jilid 6 Makanan haram dapat mengakibatkan tubuh

cenderung berbuat buruk, serta menjauhkan jiwa dan hati dari ketenangan dan kedamaian. Apalagi memakan makanan haram menjadi salah satu

penyebab terhambatnya shalat dan mendekatkan siksa api neraka.

Abû al-Sa'ûd Muhammad ibn Muhammad ibn Musthafâ al-Imadî, Mufradât al-Qur'ân, versi Maktabah asy Syamilah

Abû Bakr Muhammad bin 'Abd Allâh Ibnu al-

Al-Ghazali, Ihya 'Ulum al-Din, jilid 2

Muhammad bin Jarîr bin Yazîd bin Katsîr bin Ghâlib al-Amalî Abû Ja'far al-Thabari, Jami' al-Bayân fi Ta'wil al-Qur'ân

2(1).

Azzet, AM (2010) Menerangkan Kecerdasan Spiritual Bagi Anak, cet. 1.

Mulizar. (2016). Pengaruh Makanan Dalam Kehidupan Manusia Menurut Tafsir Al- Azhar.Jurnal At- Tibyan, 1(1).

Yûsuf al-Qaradhawî, Al-Halâl wa al-Harâm fi al-Islâm, Terjemah Wahid Amadi dkk, Halal Haram dalam Islam, hal. 31.

Purwoko. (2011) Pengaruh Makanan Haram Terhadap Perilaku dan Tingkat Kecerdasan Emosional dan Spiritual Siswa Ditinjau Dari Sudut

Pandang Sufistik. Tesis. Program Pascasarjana Iain Sunan Ampel Surabaya.

Zulaekah, S & Kusumawati, Y. (2005). Makanan Halal dan Haram dalam Islam. Jurnal Suhuf, 17(1).

Jakarta: Gunung Mulia.

Bandung: Mizan.

Mengonsumsi makanan haram sangat

berpengaruh terhadap kecerdasan emosional dan spiritual.

Abd al-Rahmân ibn Nashir ibn al-Sa'di, Taysîr al- Karîm al-Rahmân.

Abu Nu'aim, Hilyatul Auliya, Beirut: Darl

Kecerdasan Emosional; Pelayanan Sepenuh Hati. Jakarta: Pustaka Dela Prastasa.

4 2

7 3

9 6

8 1

Referensi

Dokumen terkait

Third, the loveless marriage which has the lack of commitment and lack of communication affects their sexuality, in particular, the sexual ideas, attitude and behaviours..

Using individual observations from the Eurobarometer Survey (1975–2002) we fi nd that the relative cost of unemployment versus in fl ation is markedly higher in central age classes and

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa dengan bimbingan dan rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir “Pengaruh Waktu Blanching dan Lama Penyimpanan

According to the results, the dummy variables for developed country importers is negative and statistically significant on Iran’s fish exports, indicating that Iran tends to export more

ضقن داعر لا زا یهورگ ربارب ود ،هدش لود اه ، لمهزا و دشاب لود نآ ب ووظنم عانم زا یامح ای ؛دشاب هدش داجیا هورگ یعمه ضقن داعر ب نیب ۀعماه ربارب ود ،هدش .دشاب ک ود یللملا » ۀدام ود

Increasing the pH of the solution to the approximate to physiological pH around 7.4 can result in the elimination of injection burning, reduction of tissue injury, and onset time.1