Murid juga pandai mentaati peraturan di lingkungan keluarga jika sudah terbiasa sejak kecil. Karena dengan cara ini, siswa juga mematuhi aturan di sekolah dan komunitas masing-masing.
Landasan Teori
Media Massa Internet
Pembelajaran daring adalah semua pembelajaran dengan menggunakan teknologi internet dan dapat dialami oleh siswa selama proses pembelajaran. Selain infrastruktur internet, pembelajaran online membutuhkan model pembelajaran yang dirancang khusus untuk tujuan tersebut.
Disiplin
Perbedaan pendapat biasa terjadi di sini, dan orang tua memberikan kesempatan kepada anaknya untuk mengungkapkan pendapatnya melalui penjelasan. Karena orang tua telah memberikan penjelasan atas perilaku tersebut, jika anak melanggarnya maka ia akan menerima konsekuensi atas perbuatannya. Ketika orang tua dan guru merasa bahwa orang tua mereka telah membesarkan mereka dengan baik, mereka menggunakan teknik serupa dalam mendidik anak mereka.
53 Ibid., 90. . teknik yang digunakan orang tua mereka salah, mereka biasanya beralih ke teknik sebaliknya. Semua orang tua dan guru, tetapi terutama mereka yang masih muda dan belum berpengalaman, lebih dipengaruhi oleh apa yang dianggap anggota kelompok sebagai cara "terbaik" daripada keyakinan mereka sendiri tentang apa yang terbaik. Orang tua dan guru muda cenderung lebih demokratis dan permisif daripada mereka yang lebih tua.
Wanita umumnya memahami anak dan kebutuhannya lebih baik daripada pria dan cenderung tidak terlalu otoriter, begitu juga dengan orang tua dan guru serta pengasuh lainnya. Orang tua dan guru kelas menengah dan bawah cenderung lebih keras, memaksa, dan kurang toleran dibandingkan orang tua dan guru kelas atas, tetapi mereka lebih stabil. Orang tua yang memegang konsep tradisional tentang peran orang tua cenderung lebih otoriter daripada orang tua yang mengadopsi konsep yang lebih modern.
Pengaruh Media Massa Internet Terhadap Disiplin
Tankard, bahwa kecanduan internet dapat terjadi ketika penggunaan internet yang berlebihan disertai dengan kecanduan dan rangsangan emosional. Kecanduan internet tentunya akan membuat penggunanya lupa waktu yang seharusnya digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat, seperti kumpul bersama keluarga atau lainnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap remaja di Amerika Serikat didapatkan bahwa hampir 50% remaja menggunakan internet setiap hari, diantara remaja usia 15-17 tahun sepertiganya menggunakan internet selama 6 jam seminggu atau lebih. 24% menggunakan Internet 3-5 jam seminggu, dan 20%
Mendisiplinkan siswa dengan perhatian dan kasih sayang dapat dilakukan secara demokratis, yaitu dari dan oleh siswa itu sendiri. Disiplin juga dapat ditanamkan dengan baik kepada seorang siswa apabila didukung oleh lingkungan di sekitarnya, baik itu keluarga, sekolah, teman sebaya, masyarakat maupun media. Seorang pelajar yang hakekatnya masih remaja mudah dipengaruhi oleh berbagai media salah satunya internet.
Hal seperti ini lama kelamaan juga akan menimbulkan perbedaan perilaku antar siswa 60 Disini tentunya akan muncul dua perilaku yang berbeda tergantung dari informasi apa yang diperoleh oleh siswa tersebut. Dan sebaliknya, jika perilaku yang ditimbulkan siswa buruk, berarti informasi yang diakses siswa tersebut tidak mendukung kegiatan belajarnya. Perubahan perilaku yang kurang baik dan penggunaan waktu yang tidak efisien akibat adanya internet dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa untuk menempuh pendidikannya.
Telaah Penelitian Terdahulu
Maysaroh, 2011, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan penulis dengan menggunakan statistik, ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat kemampuan orang tua dalam menunjang siswa kelas XI SMK Wahid Hasyim Ponorogo tahun ajaran 2010/2011 dengan disiplin. Pengaruh Kegiatan Eksplorasi terhadap Disiplin Ibadah Islam Siswa Kelas VII SMPN 2 Babadan Ponorogo Tahun Pelajaran 2007-2008 oleh Nur Kholis Alfian, 2007 Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) ) ) Ponorogo.
Dari analisis tesis ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kegiatan kepramukaan tergolong tinggi (tinggi 48,39%; sedang 36,56%; rendah 15,05). Terdapat juga pengaruh yang signifikan antara kegiatan pramuka dalam disiplin ibadah Islam. di kelas VII SMPN 2 Babadan Ponorogo tahun ajaran 2007-2008 dengan skor impak 0,869.
Kerangka Berfikir
Pengajuan Hipotesis
Rancangan Penelitian
Populasi Dan Sampel
Instrumen Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan responden serangkaian pertanyaan tertulis untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien ketika penulis mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan apa yang diharapkan dari responden.69 Teknik ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh media massa internet terhadap kedisiplinan siswa kelas X SMAN 1 Balong Ponorogo tahun ajaran 2014/2015. . Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Kemudian indikator-indikator tersebut digunakan sebagai titik tolak penyusunan item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Respon setiap item instrumen dengan menggunakan skala Likert dinilai dari sangat positif hingga sangat negatif. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan menganalisis dokumen tertulis, grafik dan elektronik 71 Metode ini digunakan untuk mencari data tentang hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, risalah rapat dan sebagainya 72 Metode dokumentasi ini penulis akan dilakukan untuk mencari informasi tentang SMAN 1 Balong, struktur organisasi sekolah dan segala sesuatu yang berkaitan dengan sekolah yang sudah dalam bentuk dokumen.
Teknik Analisa Data
Setelah dihitung rata-rata dan standar deviasinya, kemudian dikelompokkan menggunakan rumus M + 1.SD untuk kategori tinggi dan M – 1.SD untuk kategori rendah. P : persentase f : frekuensi N : jumlah data Walaupun teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor 3 adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh media massa internet terhadap kedisiplinan siswa kelas X, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan suatu teknik analisis berupa analisis regresi linier sederhana. Rumus regresi linier sederhana digunakan untuk mencari pola hubungan antara satu variabel terikat dan satu variabel bebas.
Sebelum melakukan analisis regresi linier sederhana, variabel yang dicari hubungannya harus memiliki data yang berdistribusi normal. 76 Andhita Dessy Wulansari, Penelitian Pendidikan: Pendekatan Praktis Menggunakan SPSS, 123. model untuk populasi) (model untuk sampel). Untuk menguji signifikansi model dalam analisis regresi linier berganda dapat dilakukan dengan menggunakan tabel Annova (Analysis of Variance).
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen
Uji Reliabilitas Instrumen
Oleh karena itu uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran hanya dapat dipercaya jika, ketika pengukuran berulang dilakukan pada kelompok subjek yang homogen, diperoleh hasil yang relatif identik, selama aspek subjek yang diukur tidak berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti masih ada toleransi perbedaan kecil antara hasil beberapa kali pengukuran.
Hasil uji reliabilitas butir instrumen media massa internet secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 5. Dari hasil perhitungan reliabilitas pada Lampiran 5 terlihat bahwa nilai reliabilitas variabel instrumen media massa internet sebesar 0,653, kemudian dikonsultasikan pada tabel “r” dengan db. Dari hasil perhitungan reliabilitas pada Lampiran 6 terlihat bahwa nilai reliabilitas instrumen variabel disiplin sebesar 0,788, kemudian dikonsultasikan dengan tabel “r” dengan db = n – r pada taraf.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Sejarah Singkat Berdirinya SMAN 1 Balong Ponorogo
- Letak Geografis SMAN 1 Balong Ponorogo
- Struktur Organisasi SMAN 1 Balong Ponorogo
- Sarana dan Prasarana SMAN 1 Balong Ponorogo
- Keadaan Guru dan Peserta Didik SMAN 1 Balong Ponorogo
Namun pada tanggal 6 Mei 1992, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Balong Ponorogo berdiri sendiri dan disahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Prof. Dr. Pada masa transisi primer tahun 2014 hingga awal tahun 2015, SMAN 1 Balong dipimpin oleh Dr. Hastomo, M.Pd. Struktur organisasi sekolah merupakan bagan atau tatanan dalam suatu lembaga, badan, atau perkumpulan tertentu yang menjalankan organisasi tersebut.
Hal ini dikarenakan dengan adanya struktur organisasi akan memudahkan pelaksanaan program yang telah direncanakan, serta menghindari kesimpangsiuran dalam pelaksanaan tugas antar staf sekolah, sehingga tugas-tugas yang diberikan kepada masing-masing staf dapat berjalan dengan lancar dan mekanisme kerja dapat diketahui dengan mudah. . . Susunan organisasi di SMAN 1 Balong Ponorogo terdiri dari kepala sekolah, kepala tata usaha, wakil kepala kurikulum, wakil kepala sarana prasarana, wakil kepala kesiswaan dan wakil kepala hubungan masyarakat. Dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai maka proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara maksimal seperti yang diharapkan.
Sarana dan prasarana di SMAN 1 Balong antara lain ruang kelas, laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium komputer, perpustakaan, ruang masak, bengkel mobil, ruang konseling, ruang utama, ruang guru, ruang tata usaha, balai OSIS, ibadah, kamar mandi, gudang, koperasi. Total guru dan staf di SMAN 1 Balong berjumlah 52 orang dengan rincian 1 kepala sekolah, 4 wakil kepala sekolah, 37 guru, 8 staf. Sedangkan jumlah siswa sebanyak 362 siswa yang terdiri dari 120 siswa di kelas X, 120 siswa di kelas XI, dan 122 siswa di kelas XII.
Deskripsi Data Tentang Media Massa Internet Terhadap Kedisiplinan Siswa
Media Massa Internet di SMAN 1 Balong Ponorogo
Dari setiap pertanyaan terdapat empat alternatif jawaban yaitu jawaban SL diberi 4 poin, jawaban SR diberi 3 poin, jawaban KD diberi 2 poin, dan jawaban TP diberi 1 poin. jawaban diberi nilai 1, tanggapan SR diberi nilai 2, tanggapan KD diberi nilai 3 dan tanggapan TP diberi nilai 4. Selain itu dapat dilihat juga skor tanggapan terhadap pengukuran angket media internet di SMAN 1 Balong Ponorogo dalam tabel di bawah ini.
Kedisiplinan Siswa Kelas X di SMAN 1 Balong Ponorogo
Selanjutnya skor respon angket kedisiplinan siswa di SMAN 1 Balong Ponorogo dapat dilihat pada tabel berikut.
Analisis Data Tentang Media Massa Internet Terhadap Kedisiplinan Siswa 1. Media Massa Internet di SMAN 1 Balong Ponorogo
Pengaruh Media Massa Internet Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas X di SMAN 1 Balong Ponorogo
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dari variabel yang diteliti normal atau tidak, sehingga memenuhi asumsi klasik normalitas data. Dari tabel di atas terlihat nilai L maksimum untuk variabel X dan variabel Y. Kemudian dikonsultasikan ke tabel L di atas nilai kritis uji Lilifors dengan taraf signifikan 0,05. Dari konsultasi dengan Ltabel, hasilnya adalah bahwa untuk setiap Ltabel maksimum kurang dari Ltabel.
Setelah data terkumpul, baik data media massa internet maupun data disipliner, kemudian ditabulasikan. Untuk menganalisis data pengaruh media massa internet terhadap disiplin siswa di SMAN 1 Balong Ponorogo, peneliti menggunakan teknik perhitungan regresi linier sederhana dengan rumus sebagai berikut: estimasi nilai y x : variabel prediktor. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara media massa internet terhadap kedisiplinan siswa kelas X SMAN 1 Balong.
Ponorogo tahun pelajaran ada pengaruh yang signifikan antara media massa internet terhadap kedisiplinan siswa kelas X SMAN 1 Balong Ponorogo tahun pelajaran. Memperoleh model/persamaan regresi linier sederhana.. a) Perhitungan nilai eksisting menggunakan tabel annova Perhitungan nilai SSR.
Interpretasi
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
