• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE CERAMAH TENTANG PEMERIKSAAN IVA TERHADAP PERILAKU MELAKUKAN IVA PADA WANITA USIA SUBUR UNTUK PENCEGAHAN KANKER SERVIKS

N/A
N/A
vnp2024

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH METODE CERAMAH TENTANG PEMERIKSAAN IVA TERHADAP PERILAKU MELAKUKAN IVA PADA WANITA USIA SUBUR UNTUK PENCEGAHAN KANKER SERVIKS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

254

UNTUK PENCEGAHAN KANKER SERVIKS

Eka Nofrida Fauzi1, Sri Utami2, Ganis Indriati3

1,2,3Fakultas Keperawatan Universitas Riau Jalan Pattimura No 9 Gedung G Pekanbaru Riau

Kode Pos 28131 Indonesia Email: eka.nofrida2186@student.unri.ac.id

Abstrak

Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) merupakan salah satu upaya deteksi dini kanker serviks yang praktis, sangat mudah dilakukan dengan peralatan sederhana dan harganya terjangkau bagi masyarakat luas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ceramah tentang pemeriksaan IVA terhadap perilaku melakukan IVA pada wanita usia subur untuk pencegahan kanker serviks. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan rancangan penelitian one group pre-test post-test design. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sapta Taruna kecamatan Bukit Raya dengan jumlah sampel 34 responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah uji wilcoxon. Hasil analisis univariat mayoritas usia responden berada diusia 30-40 tahun (52,9%). Mayoritas responden berada ditingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) (58,8%). Mayoritas pekerjaan adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) (79,4%). Hasil analisis bivariat dengan uji statistik wilcoxon didapatkan nilai p value (0,000) < α (0,05). Hal ini yang berarti bahwa Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan perilaku Wanita Usia Subur (WUS) sebelum dan sesudah diberikan metode ceramah. Metode ceramah tentang pemeriksaan IVA berpengaruh terhadap perilaku melakukan IVA pada wanita usia subur untuk pencegahan kanker serviks. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi fasilitas kesehatan dalam memberikan informasi dan pelayanan mengenai pemeriksaan IVA untuk meningkatkan perilaku dalam melakukan IVA sebagai upaya deteksi dini kanker serviks.

Kata kunci: ceramah, kanker serviks, pemeriksaan IVA, perilaku melakukan IVA Abstract

Visual Inspection Acetic (VIA) is one of the practical early detection efforts for cervical cancer, it is very easy to do with simple equipment and the price is affordable for the wider community. This study aims to determine the effect of the discourse method on VIA examination on the behavior of performing VIA in women of childbearing age for cervical cancer prevention. This study used a pre-experimental design with one group pre-test post-test design. This research was conducted in the Puskesmas Sapta Taruna, Bukit Raya with a sample of 34 respondents who were taken based on inclusion criteria using purposive sampling. Data collection tool using a questionnaire. Analysis of the data used the Wilcoxon. The results of the univariate analysis of the majority of respondents were in the age of 30-40 years (52,9%). The majority of respondents are at the education level of SMA (58,8%). The majority of occupations are domestic workers (79,4%). The results of bivariate analysis with wilcoxon obtained p value (0.000) < α (0.05). This means that Ho is rejected, it can be concluded that there are differences in the behavior of women of childbearing age before and after being given health education with the discourse method. Health education with the discourse method on VIA examination has an effect on the behavior of performing VIA in women of childbearing age for cervical cancer prevention. The results of this study are expected to be used as a reference for health facilities in providing information and services regarding VIA examinations to improve behavior in conducting VIA as an early detection of cervical cancer.

Keywords: cervical cancer, discourse, VIA screening, VIA examination

(2)

IVA Terhadap Perilaku Melakukan IVA Pada Wanita Usia Subur Untuk Pencegahan Kanker Serviks

255 PENDAHULUAN

Golongan kanker spesifik yang terjadi pada perempuan yang terbanyak dilaporkan salah satunya yaitu kanker serviks, jenis kanker ini mempunyai jangkauan deteksi dini yang lebih baik dibandingkan dengan jenis kanker lainnya (Pangribowo, 2019). Pada tahun 2020, insiden kanker serviks menduduki peringkat ketujuh di dunia dari seluruh kasus kanker, dengan total 604.127 kasus (Globocan, 2020). Pada tahun 2020, ditemukan 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan total jumlah kematian 21.003 orang (Globocan, 2020). Data kasus kanker serviks di Riau yang tercatat oleh RSUD Arifin Achmad pada tahun 2021 sebanyak 1052 kasus.

Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan yaitu dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) (Ahmad, 2020).

Pemeriksaan IVA merupakan inspeksi porsio dengan tujuan mendeteksi dini kanker serviks dengan mengoleskan asam asetat (3-5%) di permukaan serviks. Sasaran untuk dilakukan pemeriksaan IVA yang tepat yaitu Wanita Usia Subur (WUS) (Kemenkes RI, 2015).

Data dari Kemenkes RI pada tahun 2020 menunjukkan Provinsi Riau hanya sebanyak 13,4% perempuan yang berumur 30-50 tahun telah melakukan pemeriksaan IVA. Hal ini termasuk sangat jauh dari target nasional yaitu sebanyak 50% WUS yang menjalani

pemeriksaan IVA (Kemenkes RI, 2020). Salah satu faktor penyebab yaitu faktor perilaku WUS.

Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku WUS dalam mengikuti program pemeriksaan IVA. Metode ceramah adalah salah satu strategi pendidikan kesehatan yang disampaikan pembicara dihadapan anggota dalam menyampaikan informasi kesehatan (Notoatmodjo, 2016). Penelitian yang dilakukan oleh Andera (2021) pada WUS diperoleh bahwa adanya perubahan perilaku setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan IVA melalui audio visual dari sebelum diberikan pendidikan kesehatan.

Perbedaan penelitian ini dengan yang sebelumnya yaitu penelitian ini menggunakan metode ceramah sebagai metode dalam pemberian pendidikan kesehatan pada objek penelitian.

Studi pendahuluan yang dilaksanakan tanggal 27 Januari 2022 di Puskesmas Sapta Taruna dengan wawancara terhadap WUS yang berusia 30-50 tahun, diperoleh hasil 11 dari 15 WUS mengatakan pernah mendengar mengenai kanker serviks tetapi tidak mengetahui adanya pemeriksaan IVA sebagai pemeriksaan dini dalam pencegahan kanker serviks. WUS menjadi tidak berminat dalam melakukan

(3)

256 merasa tidak ada masalah kesehatan reproduksi

yang perlu dikhawatirkan.

Empat orang WUS lainnya mengatakan mengetahui adanya kanker serviks dan pemeriksaan IVA, tetapi tidak memahami lebih dalam mengenai cara melakukan, waktu melakukan serta hasil yang akan keluar.

Peneliti, pada uraian latar belakang tersebut menjadi tertarik dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh metode ceramah tentang pemeriksaan IVA terhadap perilaku melakukan IVA pada wanita usia subur untuk pencegahan kanker serviks.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian pre- eksperimental one group pretest-posttest design. Populasi yang diambil adalah semua WUS yang berusia pada rentang 30-50 tahun yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sapta Taruna, Kecamatan Bukit Raya sebanyak 8350 orang. Sampel penelitian ini yaitu WUS (30-50 tahun) yang memenuhi kriteria inklusi (menikah, dapat membaca, menulis dan kooperatif). Cara pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan 34 sampel.

Data dikumpulkan pada bulan Juni-Juli 2022 dengan menggunakan instrument berupa kuesioner yang terdiri atas data demografi dan kuesioner melakukan pemeriksaan IVA

Puskesmas Harapan Raya pada 20 sampel dengan nilai koefisien korelasi pearson (r) yang berada pada rentang 0,619-0,910 dari r tabel 0,444 serta nilai cronbach’s alpha sebesar 0,941. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat berupa distribusi frekuensi dan bivariat berupa uji wilcoxon.

HASIL PENELITIAN Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden Tabel 1

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Pekerjaan

Karakteristik Frekuensi (f)

Presentase (%) Umur

30-40 tahun 41-50 tahun

18 16

52,9 47,1 Pendidikan

Tidak sekolah SD

SMP SMA

Perguruan Tinggi 0 6 5 20

3

0 17,6 14,7 58,8 8,8 Pekerjaan

IRT

Pegawai negeri Karyawan swasta Pedagang Lain-lain

27 1 0 3 3

79,4 2,9

0 8,8 8,8 Perilaku

melakukan IVA (Pre test) Pernah Tidak pernah

1 33

2,9 97,1 Perilaku

melakukan IVA (Post test) Pernah Tidak pernah

3 31

8,8 91,2

(4)

IVA Terhadap Perilaku Melakukan IVA Pada Wanita Usia Subur Untuk Pencegahan Kanker Serviks

257 Tabel 1, diketahui menurut umur

responden terbanyak adalah 30-40 tahun yaitu 18 responden (52,9%), menurut pendidikan terakhir mayoritas responden adalah SMA pada 20 responden (58,8%). Menurut pekerjaan yang terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) dengan jumlah 27 responden (79,4%).

Perilaku melakukan IVA sebelum diberikan intervensi sebanyak 1 orang (2,9%) dan sesudah diberikan intervensi sebanyak 3 orang (8,8%).

2. Nilai rata-rata perilaku melakukan IVA pada WUS sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah Tabel 2

Nilai Rata-Rata Perilaku Melakukan IVA Pada WUS Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan dengan Metode Ceramah

Kelompok N Mean SD Min Max

Pre test Post test

34 34

20,85 29,35

7,564 5,532

10 10

38 40

Tabel 2, dapat dicermati bahwa rata-rata masing-masing perilaku melakukan IVA pada WUS sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah yaitu 20,85 dan 29,35. standar deviasi 7,564 dan 5,532. Nilai minimum yang didapatkan

sebelum dan sesudah yaitu 10 dan maksimum yaitu 38 dan 40.

Analisis Bivariat Tabel 3

Pengaruh Perilaku Responden Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan dengan Metode Ceramah Tentang Pemeriksaan IVA

Kelompok N Mean SD Min- Max

P value

Pre test Post test

34 34

20,85 29,35

7,564 5,532

10-38 10-40

0,000

Tabel 3, hasil uji statistik Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 yang berarti p value < α (0,05). Hasil uji statistik ini memperlihatkan bahwa Ho ditolak, maka dapat ditarik kesimpulan ada pengaruh metode ceramah tentang pemeriksaan IVA terhadap perilaku melakukan IVA pada wanita usia subur untuk pencegahan kanker serviks.

PEMBAHASAN Analisis Univariat

1. Karakteristik responden a. Umur

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa menurut umur mayoritas responden berumur 30-40 tahun sebanyak 18 responden (52,9%).

Peneliti berpendapat bahwa usia 30-40 tahun

(5)

258 sebagai usia produktif seseorang untuk

melakukan hubungan seksual sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya resiko kanker serviks. Pendapat tersebut sejalan dengan penelitian yang telah dilaksanakan oleh Gizaw et al. (2020) bahwa usia WUS yang dianjurkan untuk melaksanakan pemeriksaan IVA yaitu usia kurang dari 40 tahun karena tidak seperti kanker lainnya, kanker serviks dapat dicegah dan mungkin disembuhkan jika diidentifikasi pada tahap awal melalui skrining terorganisir.

b. Pendidikan

Hasil penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa pendidikan terakhir SMA paling banyak ditemukan pada responden dengan jumlah 20 responden (58,8%). Peneliti beranggapan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terutama dibidang kesehatan, karena perubahan perilaku terjadi saat seseorang telah menempuh pendidikan sehingga dapat menerima informasi dengan baik yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap atas informasi yang diterima.

Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sagita (2020) yang beranggapan pendidikan dapat membuat seseorang memiliki pengetahuan dan pola pikir yang baik, sehingga kesadaran dalam

c. Pekerjaan

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pekerjaan terbanyak responden yaitu menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT) dengan jumlah 27 responden (79,4%).

Hasil penelitian ini diperoleh bahwa responden banyak yang tidak bekerja sehingga waktu untuk melakukan pemeriksaan IVA sangat banyak, namun memiliki kendala dalam hal kurang mendapatkan informasi tentang pemeriksaan IVA tersebut. Pendapat tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2014), bahwa WUS yang tidak memiliki pekerjaan mempunyai banyak waktu luang untuk melaksanakan pemeriksaaan IVA tetapi penerimaan informasi mengenai pemeriksaan IVA akan cenderung lebih sedikit.

2. Perilaku sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah mengenai pemeriksaan IVA

Hasil penelitian yang telah dilakukan melalui total skor sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah diperoleh skor paling rendah 10 dan yang tertinggi 38. Sedangkan hasil sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah didapatkan skor terendah 10 dan paling tinggi adalah 40. Hasil tersebut menunjukkan bahwa WUS yang sebelumnya tidak mengetahui dan hanya pernah mendengar mengenai

(6)

IVA Terhadap Perilaku Melakukan IVA Pada Wanita Usia Subur Untuk Pencegahan Kanker Serviks

259 pemeriksaan IVA menjadi memahami dan

memiliki ketertarikan dalam melaksanakan pemeriksaan IVA. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Alamsyah (2020) yang mendapatkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan yang diberikan terhadap peningkatan perilaku mengenai pemeriksaan IVA pada WUS.

Analisis Bivariat

Pengaruh sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah mengenai pemeriksaan IVA terhadap perilaku melakukan IVA pada WUS

Hasil penelitian yang telah dilakukan selama 12 hari didapatkan 34 responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan hanya 1 responden (2,9%) yang sudah pernah melakukan pemeriksaan IVA yang meningkat menjadi 3 responden (8,8%) setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah melalui powerpoint mengenai pemeriksaan IVA. Sedangkan 26 responden lainnya mempunyai keinginan dalam melakukan IVA dan 5 responden lainnya tidak mempunyai keinginan melakukan IVA. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terlihat adanya peningkatan perilaku melakukan IVA pada WUS sebanyak 5,9% walaupun belum sesuai target yang ditetapkan oleh Kemenkes RI

(2015) yaitu sebanyak 50% telah melakukan IVA.

Peneliti melakukan evaluasi dengan menanyakan kepada 5 responden yang tidak ingin melakukan pemeriksaan IVA, didapatkan beberapa alasan yaitu tidak mempunyai waktu, tidak merasa ada masalah kesehatan reproduksi, takut adanya efek samping selama pemeriksaan dan merasa malu untuk melakukan pemeriksaan. Alasan tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mcfarland (2016), didapatkan beberapa WUS menganggap deteksi dini yang dilaksanakan tidak mempunyai manfaat karena adanya persepsi jika tidak adanya pencegahan kanker serviks dan pemeriksaan IVA tidak penting untuk dilakukan.

Hasil yang didapatkan dari uji statistik Wilcoxon yang sudah dilakukan didapatkan bahwa rata-rata pre test dan post test masing- masing sebesar 20,85 dan 29,35 yang menandakan adanya peningkatan yang signifikan dari rata-rata perilaku WUS sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah tentang pemeriksaan IVA. Hasil tersebut dapat dicermati bahwa Ho ditolak dengan p value 0,000 < α (0,05) yang menunjukkan adanya pengaruh metode ceramah melalui powerpoint tentang pemeriksaan IVA terhadap perilaku melakukan

(7)

260 penelitian yang dilakukan oleh Juwarni dan

Nasution (2017) yang menunjukkan adanya pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap perubahan perilaku WUS mengenai pemeriksaan IVA dengan p value 0,02 < α (0,05).

SIMPULAN

Hasil penelitian terhadap 34 orang responden tentang pengaruh metode ceramah tentang pemeriksaan IVA terhadap perilaku melakukan IVA pada wanita usia subur untuk pencegahan kanker serviks, dapat diambil kesimpulan mayoritas responden berada pada usia 30-40 tahun yaitu 18 responden (52,9%), pendidikan mayoritas responden yaitu SMA dengan jumlah 20 responden (58,8%) dan menurut pekerjaan yang terbanyak yaitu IRT dengan jumlah 27 responden (79,4%). Hasil analisis statistik didapatkan bahwa ada pengaruh metode ceramah tentang pemeriksaan IVA terhadap perilaku melakukan IVA pada wanita usia subur untuk pencegahan kanker serviks dengan p value < α (0,05).

SARAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi oleh pelayanan keperawatan dalam melaksanakan promosi kesehatan mengenai metode IVA. Selain itu Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai evidence based oleh penelitian selanjutnya.

hasil yang didapatkan akan lebih efektif dan jenis pendidikan kesehatan lainnya yang lebih menarik agar dapat meningkatkan perilaku responden dalam melakukan IVA dalam durasi waktu yang lama sehingga memperoleh hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, M. (2020). Perilaku pencegahan kanker serviks. Bandung: Media Sains Indonesia.

Alamsyah, W., Djafri, D., & Andri, K. (2020).

Pengaruh pendidikan kesehatan metode audio visual terhadap perilaku pemeriksaan Inspeksi Visual Asam (IVA), pada wanita usia subur di wilayah Puskesmas Bengkulu Tengah tahun 2020. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(3), 937-941.

Diunduh dari

http://ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah/a rticle/view/1081 pada tanggal 7 Juli 2022.

Andera, N. A. (2021). Pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audiovisual terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada WUS di Pustu Dandangan wilayah kerja Puskesmas Balowerti Kota Kediri. Jurnal Bidan Komunitas, 4(2), 53-60. Diunduh dari http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php /jbk/article/view/4836 pada tanggal 25 April 2022.

Aulia, D. (2016). Health Beliefs Model (HBM) perilaku deteksi dini kanker leher rahim metode IVA Pada wanita usia subur di Puskesmas Padang Pasir tahun 2016. Skripsi. Padang:

Universitas Andalas.

Dewi, L. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker leher rahim

(8)

IVA Terhadap Perilaku Melakukan IVA Pada Wanita Usia Subur Untuk Pencegahan Kanker Serviks

261 metode IVA di wilayah kerja

Puskesmas Tanjung Hulu. Skripsi.

Pontianak: FK UTP.

Gizaw M, Teka B, Ruddies F, Kassahun K, Worku D, Worku A, Wienke A, Mikolajczyk R, Jemal A, Kaufmann AM, Abebe T, Addissie A, Kantelhardt EJ. (2020). Reasons for Not Attending Cervical Cancer Screening and Associated Factors in Rural Ethiopia. Cancer Prev Res (Phila), (7):593-600. Diunduh dari https://aacrjournals.org/cancerpreventi onresearch/article/13/7/593/47332/Rea sons-for-Not-Attending-Cervical- Cancer/ pada tanggal 7 Juli 2022.

Globocan. (2020). The global cancer observatory - All cancers. Diperoleh pada tanggal 8 Januari 2022 dari https://gco.iarc.fr/today/home.

Juwarni, S., & Nasution, M. (2017). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan kanker serviks dengan pemeriksaan IVA pada WUS di wilayah kerja Puskesmas Sayur Matinggi kecamatan Sayur Matinggi Tahun 2017. Skripsi. Medan:

Politeknik Kesehatan Medan.

Kemenkes RI. (2015). Program nasional gerakan pencegahan dan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2020). Profil kesehatan Indonesia tahun 2019. Jakarta:

Kementerian Kesehatan RI.

McFarland, D. (2016). Integrated review of barriers to cervical cancer screening in Sub-Saharan Africa. Journal Nurshing Scholarship 48 (2016) 490-498.

Diunduh dari

https://sigmapubs.onlinelibrary.wiley.c om/ tanggal 7 Juli 2022.

Notoatmodjo, S. (2016). Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Pangribowo, S. (2019). Beban kanker di indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.

Sagita, Y. D., & Rohmawati, N. (2020). Faktor yang mempengaruhi WUS dalam pemeriksaan deteksi dini kanker serviks metode IVA. Jurnal Maternitas Aisyah, 1(1), 9-14.

Diunduh dari

http://download.garuda.kemdikbud.go.

id/ pada tanggal 7 Juli 2022.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Pencegahn dan Penyembuhan Kanker Serviks Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita

Simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai hubungan tingkat pengetahuan wanita usia subur dengan motivasi melakukan pemeriksaan pap smear di Desa Jetis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perilaku wanita usia subur mayorita buruk sebanyak 63 responden (63%) dilihat dari pengetahuan wanita usia subur tentang deteksi dini

Penelitian yang dilakukan oleh Nurjana (2016) dengan judul Pengaruh Penyuluhan Kanker Serviks Terhadap Motivasi Wanita Usia Subur Untuk Pemeriksaan Tes Inspeksi

Simpulan dan saran: Terdapat hubungan antara pengetahuan wanita usia subur tentang kanker serviks dengan keikutsertaan IVA test di Puskesmas Umbulharjo

Dalam penelitian ini, variabel independen (pengetahuan, pendidikan, pekerjaan dan lingkungan) dan dependen (motivasi wanita usia subur) dikumpulkan dalam waktu

Penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Ninik (2011) terdapat hubungan yang signifikan antara sikap wanita usia subur dalam melakukan pemeriksaan IVA dengan

Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan minat WUS (Wanita Usia Subur) dalam melakukan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan pulasan