PENDAHULUAN
LatarBelakang
RumusanMasalah
TujuanPenelitian
ManfaatPenelitian
KAJIAN PUSTAKA
KajianPustaka
- Penelitian yang Relevansi
- KeterampilanMenulis
- Narasi
- MenulisBerantai (Estafet Writing)
KerangkaPikir
Kelompok eksperimen merupakan kelas yang proses pembelajarannya diberi perlakuan menggunakan metode penulisan berantai, sedangkan kelompok kontrol adalah kelas yang menggunakan metode konvensional. Pada tahap terakhir ini dilakukan post test untuk mengetahui analisis yang dilakukan oleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis dengan menggunakan uji T bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata nilai tes menulis esai antara kelompok eksperimen yang menggunakan metode penulisan estafet dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional.
Keadaan awal kemampuan menulis narasi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilihat melalui pretest pada kedua kelompok. Kami meminta siswa menulis narasi untuk melihat kemampuan awalnya sebelum diberikan perlakuan. Berikut petikan karangan narasi siswa pada keadaan awal kemampuan menulis narasi berantai kelompok eksperimen. Pada dasarnya kekurangan yang ditemukan pada karangan narasi siswa pada kelompok kontrol sama dengan pada kelompok eksperimen.
Hasil pre-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan tingkat kemampuan menulis narasi menggunakan metode rantai antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (kedua kelompok berada pada titik awal yang sama). Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing-masing mendapat perlakuan yang sama yaitu melalui penerapan proses konvensional dan pembelajaran. Sebagai langkah terakhir, dilakukan post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui hasil akhir dari rangkaian pembelajaran menulis narasi yang dilakukan.
Dengan melihat hasil post-test akan diketahui kemampuan menulis narasi siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan kemampuan menulis narasi yang cukup tinggi, sedangkan kelompok kontrol mengalami peningkatan yang lebih kecil. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan kemampuan menulis narasi yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data terlihat bahwa hasil tes keterampilan menulis narasi siswa kelompok eksperimen lebih baik. Hal ini juga terlihat dari rata-rata skor pretest kelompok eksperimen sebesar 52,2. Setelah diberikan perlakuan dengan metode menulis estafet, nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen meningkat menjadi 80,8. Hal ini terlihat dari rata-rata skor posttest kelompok eksperimen sebesar 74,9 dan rata-rata skor posttest kelompok kontrol sebesar 67,8.
HipotesisPenelitian
METODE PENELITIAN
- Rancangan Penelitian
- Kriteria Penilaian
- Waktudan Tempat Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Definisi Operasional Variabel
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Hipotesis Statistik
Kelompok yang dikenakan pengoperasian variabel disebut kelompok eksperimen, dan kelompok lain yang tidak dikenakan operasi atau perlakuan disebut kelompok kontrol. Berdasarkan Tabel 4.1 di atas terlihat bahwa skor post-test kelompok eksperimen meningkat setelah diberikan perlakuan chainwriting. Berdasarkan Tabel 6.1 dapat dijelaskan bahwa hasil analisis pre-test kelompok eksperimen diperoleh 24 data dari total 1247 data.
Berdasarkan hasil uji normalitas data di atas menunjukkan hasil post-test kelompok eksperimen dan kontrol tipikal sebesar 0,921. Berdasarkan hasil skor penulisan narasi, rata-rata pretest tidak berbeda secara signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yaitu 52,2 untuk kelompok eksperimen dan 55,5 untuk kelompok kontrol. Hal inilah yang mendasari hasil narasi siswa yang secara umum sama dengan hasil narasi kelompok eksperimen.
Terbukti dari hasil pengolahan data skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dianalisis menunjukkan hasil yang signifikan yaitu 0,050 > 0,05. Artinya perlakuan yang diterapkan pada kelompok eksperimen yaitu penggunaan metode menulis etsafet hampir memberikan pengaruh terhadap keterampilan menulis.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah desain quasi eksperimen, metode ini mempunyai kelompok kontrol, namun tidak dapat sepenuhnya mengendalikan variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Dalam penelitian ini kelompok eksperimen mendapat perlakuan khusus yaitu dengan menerapkan metode menulis estafet (chain write), sedangkan kelompok kontrol menerapkan model pembelajaran konvensional, kemudian kedua kelompok diberikan pre-test untuk mengetahui situasi awal, jika ada adalah perbedaan. antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol serta dilakukan posttest untuk mengetahui hasil akhir belajar siswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-test-posttest randomized control group design, desain ini menggunakan dua kelompok yang dipilih secara acak yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tes yang diberikan pada kelompok eksperimen sama dengan kelompok kontrol, pre-test merupakan tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan awal siswa sebelum diterapkan metode relaywriting dan post-test adalah tes hasil belajar setelah penerapan. metode penulisan tongkat. Setelah diberikan perlakuan, tindakan selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode menulis estafet terhadap keterampilan menulis narasi siswa. Berdasarkan Tabel 8.1 dapat dijelaskan bahwa hasil analisis pretest kelompok kontrol diperoleh 23 data dengan jumlah 1277. Nilai rata-rata pretest kelompok kontrol sebesar 55,5.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi data pretest kelompok kontrol diatas terlihat terdapat 1 siswa yang memperoleh nilai 92, 2 siswa yang memperoleh nilai 75, 3 siswa yang memperoleh nilai 67, siswa yang mendapat nilai 67, mendapat nilai masing-masing 58 dan 50. 5 orang dan masing-masing siswa yang mendapat nilai 42 sebanyak 7 siswa. Dari tabel 10.1 dapat dijelaskan bahwa hasil analisis posttest kelompok eksperimen diperoleh 24 data dengan jumlah 1941. Dari tabel distribusi frekuensi data posttest kelompok eksperimen di atas terlihat bahwa terdapat 9 siswa yang memperoleh nilai 83, 5 siswa mendapat nilai 92. Ada 4 siswa yang mendapat nilai 67 dan 2 siswa mendapat nilai 58, 75 dan 100.
Dari tabel 12.1 dapat dijelaskan bahwa hasil analisis posttest kelompok kontrol diperoleh 23 data dengan jumlah 1691. Dari tabel distribusi frekuensi data posttest kelompok kontrol di atas terlihat siswa yang berjumlah 5 orang. yang mendapat nilai 75, 5 siswa yang mendapat nilai 83. Ada 3 siswa yang mendapat nilai masing-masing 50 dan 67, 2 siswa yang masing-masing mendapat nilai 58 dan 92, dan 1 siswa yang masing-masing mendapat nilai 100. Dari tabel tersebut, dari perhitungan uji beda rata-rata tes pemahaman antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, terlihat bahwa jika p > 0,05 diterima H1 Terlihat bahwa nilai probabilitas signifikansi (2-tailed ) adalah 0,050.
Pembahasan
Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis cerita pada pretest yaitu kesulitan menemukan ide, masih menceritakan kisah sehari-hari atau pengalaman pribadi yang belum dikembangkan dengan unsur sastra, menggunakan bahasa yang belum menciptakan suasana, mengabaikan aspek mekanis dalam menulis. Kondisi awal kemampuan menulis cerita siswa kelompok eksperimen mungkin masih tergolong rendah. Kebanyakan siswa mengambil tema cerita tentang keseharian siswa atau pengalaman pribadi, misalnya bercerita tentang liburan, lingkungan sekitar, dan lain sebagainya. bisa dilihat dari tema “liburan”, lalu bercerita tentang pengalaman mereka selama liburan, apakah bersantai di rumah, jalan-jalan bersama teman, sahabat atau yang lainnya. Selanjutnya siswa gagal membuat hubungan antara satu paragraf dengan paragraf berikutnya. Dapat dikatakan situasi awal kelompok eksperimen masih jauh dari kriteria penulisan narasi. Hal ini didasarkan pada kekurangan yang terungkap pada hasil narasi siswa. Unsur-unsur penulisan narasi yang seharusnya hadir belum tersampaikan dengan baik. Seperti kesesuaian isi dengan judul atau tema, konsistensi narasi dan ketepatan ejaan tidak ditemukan pada sebagian besar penulisan narasi pada tahap awal ini. siswa dan masih banyak ditemukan kesalahan penulisan. Kondisi awal kemampuan menulis narasi siswa pada kelompok kontrol.
Kondisi awal kelompok kontrol dapat dikatakan masih jauh dari kriteria penulisan narasi yang baik. Pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol membuktikan bahwa keterampilan menulis narasi siswa masih sama rendahnya. Hal ini terlihat dari tema yang diangkat masih berkisar pada pengalaman pribadi penulis.Hasil narasi siswa pada tahap pre-test ini menggambarkan bahwa kemampuan dasar siswa dalam menulis narasinya masih rendah.
Adakah perbedaan keterampilan menulis narasi antara kelas yang mendapat perlakuan menggunakan metode chainwriting dengan kelas yang tidak mendapat pembelajaran menggunakan metode konvensional? Berdasarkan hasil analisis hasil tes keterampilan menulis narasi kelas Setelah dilakukan pembelajaran pada kelompok eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran konvensional yang biasa digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran, terlihat bahwa hasil belajar kedua kelompok berbeda secara signifikan. .
Banyak siswa yang beranggapan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis narasi serial terkesan seperti sesuatu yang menakutkan bagi siswa. Pada kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional, peran guru lebih aktif dibandingkan siswa, karena guru lebih banyak menyampaikan materi sehingga guru menjadi pusat pembelajaran. Apabila menggunakan metode menulis estafet terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol hanya digunakan metode konvensional.
Sedangkan rerata skor pretest kelompok kontrol sebesar 55,5 dan setelah diberikan perlakuan dengan metode konvensional diperoleh rerata skor posttest kelompok kontrol sebesar 73,5. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode penulisan estafet yang dilakukan pada kelas eksperimen hampir berpengaruh terhadap keterampilan menulis narasi sekolah profesi kesehatan kelas X Yahya Bima tahun pelajaran 2017/2018. Berdasarkan hasil penelitian dari diskusi disimpulkan bahwa metode penulisan estafet tidak berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan menulis narasi kelas.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
Pembelajaran Menulis Pantun Menggunakan Teknik Menulis Berestafet (online (http://digilib.unpas.ac.id, diakses 7 Januari 2018).