PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apakah modal kerja perusahaan (VACA) berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dengan return on assets (ROA). Apakah Structural Capital Value Added (STVA) berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dengan Return On Asset (ROA).
Tujuan Penelitian
Apakah Human Capital Value Added (VAHU) perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dengan Return On Asset (ROA).
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai uraian objek penelitian, data dan uraian hasil penelitian, analisis hasil penelitian serta pengujian hipotesis dan pembahasannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
- Modal Intelektual
- Profitabilitas
- Tujuan Profitabilitas
- Jenis-jenis Profitabilitas
- Return on Assets (ROA)
- Value Added Intellectual Coefficient
Modal manusia (HC) atau human capital merupakan perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, inovasi dan kemampuan yang dimiliki seorang individu dalam suatu perusahaan. Modal struktural juga digunakan sebagai sarana pendukung sumber daya manusia, memberikan dukungan kemampuan untuk mencapai kinerja pegawai yang optimal (Sudibya dan Restuti, 2014). Profitabilitas menurut Agus Sarton menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba ditinjau dari penjualan, total aktiva dan ekuitas.
Menurut Kasmir, rasio profitabilitas merupakan angka kunci untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam mencari pendanaan. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari proses kegiatan bisnis perusahaan melalui berbagai keputusan dan kebijakan manajemen. Ada beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan untuk menilai dan mengukur posisi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu atau dalam beberapa periode.
VA merupakan indikator paling obyektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai. Proses penciptaan nilai dipengaruhi oleh efisiensi Human Capital Efficiency (HCE), Capital Employed Efficiency (CEE) dan Structural Capital Efficiency (SCE).
Kerangka Konseptual
- Value Added of Capital Employed (VACA)
- Value Added Human Capital (VAHU)
- Structural Capital Value Added (STVA)
Value Added of Capital Employed (VACA) merupakan indikator VA yang diciptakan oleh satu unit modal fisik. Pulic (1998) berasumsi bahwa jika 1 unit CEE (Capital Employed Efficiency) memberikan return yang lebih besar dibandingkan perusahaan lain, berarti perusahaan tersebut lebih baik dalam memanfaatkan CEE-nya. Berdasarkan konsep RBT, agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, perusahaan memerlukan kemampuan dalam mengelola aset, baik aset fisik maupun aset intelektual.
Dengan mengelola aset modal dengan baik diyakini perusahaan dapat meningkatkan nilai pasar dan kinerja perusahaan. Nilai tambah modal manusia (VAHU) menunjukkan seberapa besar VA yang dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Selain itu, perusahaan harus mampu mengelola sumber daya yang berkualitas tersebut secara optimal sehingga mampu menciptakan nilai tambah dan keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
STVA mengukur jumlah SCE yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah VA dan merupakan indikator seberapa sukses SCE dalam menciptakan nilai. Artinya semakin besar kontribusi HCE terhadap penciptaan nilai, maka semakin kecil kontribusi SCE dalam hal tersebut.
Hipotesis Penelitian
- Hubungan Value Added Capital Employed (VACA) dengan
- Hubungan Value Added Human Capital (VAHU) dengan
- Hubungan Structural Capital Value Added (STVA) dengan
Berdasarkan teori berbasis sumber daya, modal intelektual yang dimiliki suatu perusahaan dapat menciptakan nilai tambah yang memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing, sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Hal ini dikarenakan modal intelektual merupakan sumber daya yang memenuhi kriteria VRIN, yaitu sumber daya yang langka (sulit ditemukan di kalangan pesaing), tidak dapat ditiru, dan tidak dapat tersubstitusi oleh sumber daya lain, sehingga pada akhirnya produk yang dihasilkan dapat diperoleh. /jasa yang dilakukan perusahaan juga akan menjadi produk/jasa yang unggul, langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat tersubstitusi oleh produk/jasa lain. Misalnya, jika sebuah perusahaan farmasi memiliki modal intelektual berupa peneliti yang sangat terampil yang dapat menemukan obat yang dapat mengobati penyakit langka, maka penjualan produk tersebut dengan sendirinya akan meningkat di pasaran.
Oleh karena itu, semakin tinggi modal intelektual (VAHU) maka semakin tinggi pula laba yang berdampak pada peningkatan profitabilitas perusahaan. Dengan demikian, modal intelektual (VAHU) diyakini berperan penting dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. 2005) Ulum et al (2008), serta Ghosh dan Mondal (2009) membuktikan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan ROA. Karena adanya modal intelektual maka kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya atau aset yang ditanamkan pada perusahaan untuk menghasilkan keuntungan meningkat.
Oleh karena itu, semakin tinggi modal intelektual (VAIC™) maka semakin tinggi pula keuntungannya sehingga menyebabkan peningkatan profitabilitas perusahaan. Ulum et al (2008), serta Ghosh dan Mondal (2009) membuktikan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan ROA.
METODOLOGI PENELITIAN
- Definisi Operasional dan Metode Pengukuran
- Variabel Independen
- Variabel Dependen
- Populasi dan Sample Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Hipotesis
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor pulp dan kertas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada akhir tahun 2017 yaitu 6 perusahaan. Berdasarkan kriteria tersebut, dari 9 populasi yang diambil dari perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, hanya 4 perusahaan perbankan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini, yaitu. Subyek penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur subsektor pulp dan kertas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 9 perusahaan, dan sampel penelitiannya adalah 4 perusahaan yaitu Tjiwi Kimia Tbk, Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk, Suparma Tbk dan Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Chen et al (2005) yang menunjukkan bahwa STVA tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis. Value Added Capital Employed (VACA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bisnis (profitabilitas) yang diukur dengan return on assets (ROA) pada perusahaan sub pulp dan kertas yang terdaftar di BEI periode 2015 -2017. Value Added Human Capital (VAHU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bisnis (profitabilitas) yang diukur dengan return on assets (ROA) pada perusahaan sub pulp dan kertas yang terdaftar di BEI periode 2015 -2017.
Structural Capital Value Added (STVA) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan (profitabilitas) yang diukur menggunakan return on assets (ROA) pada perusahaan sub pulp dan kertas yang terdaftar di BEI periode 2015-2017. Terbatasnya jumlah sampel yang digunakan, penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan pulp dan kertas yang terdaftar di BEI, tidak pada seluruh perusahaan sektor yang terdaftar di BEI, sehingga sampel dalam penelitian ini sedikit.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
- Sejarah Perusahaan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
- Sejarah Perusahaan Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk
- Sejarah Perusahaan Suparma Tbk
- Sejarah Perusahaan Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
Merupakan jenis kertas yang digunakan untuk konsumsi industri untuk diproses lebih lanjut, antara lain Duplex Board, Sandwich Kraft, Samson Kraft dan Base Paper. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda yang dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji F-statistik, dan statistik uji-t. Pengujian pengaruh VACA terhadap ROA (profitabilitas) menggunakan regresi berganda pada Tabel 4.9 menunjukkan koefisiennya.
Berdasarkan hasil pengujian regresi berganda individual dapat disimpulkan bahwa hipotesis H1 yang menyatakan bahwa VACA berpengaruh terhadap ROA (Profitabilitas) dapat terkonfirmasi atau hipotesis pertama yang diajukan diterima. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa teori berbasis sumber daya menyatakan bahwa keunggulan kompetitif perusahaan meyakini bahwa perusahaan akan mencapai keunggulan jika memiliki sumber daya yang unggul. Hasil penelitian ini juga mendukung teori yang dijelaskan oleh Ulum (2009) bahwa total nilai tambah human capital (VAHU) dan ROA merupakan indikator penentu VAIC dan profitabilitas suatu perusahaan.
Hasil pengujian hipotesis 3 tidak membuktikan bahwa modal intelektual VAHU mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan Tercatat di Indonesia”.
Analisis Data
- Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Analisis Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis
- Uji Normalitas Data
- Uji Multikolinearitas
- Uji Heteroskedastisitas
- Uji Autokorelasi
- Hasil Analisis Regresi
- Uji Koefisien Determinasi
- Uji Statistik t
Dari tabel tersebut terlihat nilai toleransi ketiga variabel independen lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat masalah multikolinearitas pada model regresi. Cara pengambilan keputusan dalam uji Heteroskedastisitas adalah dengan melihat scatterplot yaitu jika titik-titik tersebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada regresi tidak. model. Dari tabel diatas terlihat titik-titik tersebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh nilai hubungan positif yang ditunjukkan dengan koefisien regresi positif dan nilai t hitung, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan semakin tinggi VACA maka kecenderungan ROA (Profitabilitas) pada perusahaan perusahaan akan meningkat. secara signifikan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai hubungan yang positif yang ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi dan nilai t yang positif sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi. Berdasarkan hasil pengujian regresi berganda individual dapat disimpulkan bahwa hipotesis H2 yang menyatakan VAHU berpengaruh terhadap profitabilitas dapat dibuktikan atau hipotesis kedua yang diajukan dapat diterima.
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh nilai hubungan negatif yang ditunjukkan dengan koefisien regresi negatif dan nilai t hitung, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan semakin tinggi STVA maka kecenderungan profitabilitas pada perusahaan akan meningkat. menurun secara signifikan. . Berdasarkan hasil pengujian regresi berganda individual dapat disimpulkan bahwa hipotesis H3 yang menyatakan STVA berpengaruh terhadap profitabilitas tidak dapat dibuktikan atau hipotesis ketiga yang diajukan ditolak.
Pembahasan
- Pengaruh VACA Terhadap ROA
- Pengaruh VAHU Terhadap ROA
- Pengaruh STVA Terhadap ROA
Pengujian pengaruh STVA terhadap profitabilitas menggunakan regresi berganda pada tabel 4.9 menunjukkan koefisien sebesar -0,001 dengan hasil t hitung sebesar -0,089 dan t tabel sebesar 2,119905 serta p value sebesar 0,930 maka hipotesis H3 ditolak dimana nilai t hitung (-0,089) < t tabel dan nilai p-value lebih dari tingkat signifikansi 0,05. Menurut (Untara, 2014), pengaruh signifikan VACA terhadap ROA menunjukkan bahwa modal fisik dan finansial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini menjelaskan bahwa modal yang digunakan merupakan nilai aset yang memberikan kontribusi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.
Berdasarkan analisis pengaruh modal intelektual terhadap kinerja perusahaan (studi empiris pada perusahaan sub pulp dan kertas yang terdaftar di BEI). Mengenai sampel penelitian, diharapkan bagi peneliti selanjutnya tidak hanya menggunakan subsektor pulp dan kertas saja, namun juga dapat menggunakan penelitian dari sektor lain di pasar modal Indonesia. Sebuah studi empiris tentang hubungan antara modal intelektual dan nilai pasar perusahaan dan kinerja keuangan” Journal of Intellectual Capital.
Pada tahun 1998, dipresentasikan oleh Tim Potensi Intelektual Austria pada Kongres Dunia McMaster ke-2 tentang Pengukuran Manajemen Modal Intelektual. Pengaruh modal intelektual terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesia dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi.
PENUTUP
Kesimpulan
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dari keberagaman instrumen pengukuran adalah terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, antara lain penggunaan price to book value (PBV), market to book ratio (MBR), return on equity (ROE). ), kembali. pada Investasi (ROI), dll.
Saran