• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh modal kerja dan perputaran piutang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh modal kerja dan perputaran piutang"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Modal beredar merupakan investasi jangka pendek perusahaan seperti uang tunai, surat berharga, kasir dan persediaan serta seluruh aset lancar (Putra, 2012). Mengingat pentingnya modal beredar dalam perusahaan, maka manajer keuangan harus dapat merancang dengan baik jumlah modal beredar yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena jika terdapat kelebihan atau kekurangan dana maka hal ini akan menimbulkan masalah. mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan (Superiyad dan Fazriani, 2011). Kedua komponen modal kerja ini dapat dikelola dengan cara yang berbeda-beda untuk memaksimalkan keuntungan atau meningkatkan perkembangan perusahaan.

Rendahnya modal kerja dapat disebabkan oleh tiga unsur modal kerja, salah satunya adalah rendahnya perputaran piutang. Debitur merupakan tuntutan dari pelanggan dan pihak lain untuk memperoleh uang, barang dan jasa tertentu dimasa yang akan datang, sebagai akibat dari penyerahan barang atau jasa tersebut saat ini (Giri 2017) dan Debitur juga merupakan unsur modal kerja yang juga selalu ada dalam suatu keadaan berputar terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja Semakin besar jumlah debitur suatu perusahaan maka semakin besar pula risiko terjadinya kredit macet, namun seiring dengan itu juga dapat meningkatkan profitabilitas. Pengelolaan debitur suatu perusahaan dapat dilihat dari tingkat perputaran debiturnya, dimana tingkat perputaran debitur merupakan masa terikatnya modal kerja pada debitur.

Piutang sebagai salah satu unsur modal kerja berada dalam keadaan berputar yaitu dari kas, proses komoditi, penjualan, piutang dan kembali menjadi kas. Berdasarkan uraian latar belakang dan penelitian terdahulu di atas, maka saya bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Debitur Terhadap Profitabilitas (Studi pada Perusahaan PT. Indofarma Tbk yang Terdaftar di BEI).

Rumusan Masalah

Sartono menyatakan, semakin cepat periode perputaran piutang berarti semakin cepat penjualan kredit dapat diubah kembali menjadi uang tunai. Riyanto (2001) menyatakan bahwa perputaran piutang merupakan suatu rasio yang menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengubah piutang menjadi uang tunai. Menurut Weygandt, Kies, dan Kimmmel, perputaran piutang dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih (penjualan bersih dikurangi penjualan tunai) dengan rata-rata piutang bersih.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tinjauan Teoris
  • Penelitian Terdahulu
  • Kerangka Pikir
  • Hipotesis

Periode perputaran modal kerja adalah saat uang tunai diinvestasikan pada unsur-unsur modal sehingga menjadi uang tunai kembali. Modal kerja merupakan aspek terpenting bagi setiap perusahaan karena modal kerja merupakan salah satu faktor penentu dalam mengelola aktivitas operasional jangka pendek pada perusahaan. Modal kerja dinyatakan sebagai aset lancar atau aset jangka pendek, seperti; uang tunai, surat berharga, piutang, persediaan dan aset lancar lainnya.

Fahmi menyatakan bahwa: “modal kerja adalah penanaman suatu perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek, seperti: kas, surat-surat berharga, persediaan, dan piutang”. Modal kerja perusahaan terbagi menjadi dua jenis yaitu modal kerja bruto dan modal kerja bersih. Kasmir mengatakan, sumber dana modal kerja bisa diperoleh dari pengurangan jumlah aset dan peningkatan liabilitas.

Perseroan menerbitkan sejumlah obligasi untuk dijual kembali kepada pihak lain yang hasilnya dapat digunakan sebagai modal kerja perseroan. Kasmir menjelaskan, manajemen modal kerja adalah pengelolaan investasi perusahaan pada aset jangka pendek (aset lancar), artinya bagaimana mengelola investasi pada aset lancar perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Yusralaini, Amir Hasan dan Imelga Helen (2009) menyatakan bahwa perputaran modal kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.

Berbeda dengan penelitian Difky Mashady, Darminto, dan Ahmad Husaini (2014) yang menemukan bahwa perputaran modal kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Semakin tinggi rasio tersebut menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan pada piutang semakin rendah dan tentunya kondisi ini menjadi lebih baik bagi perusahaan. Pengaruh perputaran modal kerja dan piutang terhadap profitabilitas (studi pada perusahaan Pt Kimia Farma Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2017).

Modal kerja tidak berpengaruh terhadap return on aset PT Kimia Farma dengan uji korelasi sebesar 0,44 mempunyai tingkat korelasi sedang dengan orde besarnya. Pengaruh perputaran modal kerja dan piutang terhadap profitabilitas perusahaan dengan metode ROA pada perusahaan telekomunikasi Yang. Modal kerja bersih (working capital turnover), persediaan (inventory turnover), piutang (receivable turnover) dan uang tunai (cash turnover) bisa sekaligus.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Lokasi Dan Waktu Penelitian
  • Jenis Dan Sumber Data
  • Definisi Operasional Variabel
  • Metode Analisis Data
  • Uji Hipotesis

Jadi variabel independen dalam penelitian ini adalah modal kerja (X1) dan perputaran piutang (X2). 2) Variabel terikat. Inofarma Tbk, pada tahun 2019 modal kerja meningkat sebesar 388.276, sedangkan pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar -2.986. Berdasarkan tabel 4.6 nilai toleransi dan VIF pada variabel perputaran piutang sebesar 0,648 dan 1,544, karena nilai toleransi > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala multikolinearitas.

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui apakah modal kerja dan perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda, hasil uji t ditunjukkan pada Tabel 4. a) Pengaruh modal kerja (X1) terhadap profitabilitas terhadap return on assets (ROA) (Y). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas return on assets (ROA) PT.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas return on assets (ROA) PT. Nilai R sebesar 0,865 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel modal kerja (X1) dan Perputaran Piutang (X2) terhadap return on assets (Y) adalah sebesar 86,5%. Berdasarkan pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa Modal Kerja mempunyai koefisien regresi sebesar -1,502 dengan nilai probabilitas (Sig.) sebesar 0,374 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 maka Modal Kerja mempunyai pengaruh non positif dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap return on assets (ROA) pada PT.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan modal kerja maka akan terjadi penurunan profitabilitas, sebaliknya jika terjadi penurunan modal kerja maka akan terjadi peningkatan profitabilitas.Faktor lain yang menyebabkan modal kerja negatif dilihat dari sumber modal kerja yang berasal dari aktiva lancar, yang lebih kecil dibandingkan utang lancar, sehingga perusahaan mengalami defisit setiap tahunnya. Berdasarkan pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa perputaran piutang mempunyai koefisien regresi sebesar 0,21 dengan nilai probabilitas (Sig.) sebesar 0,868 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 sehingga perputaran piutang tidak mempunyai pengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap return on assets (ROA) pada PT. Hal ini dikarenakan perusahaan dapat menagih piutang dengan cepat dan efisien, sehingga piutang tersebut diubah menjadi kas dan dapat digunakan untuk operasional perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan.Jika perputaran piutang meningkat maka return on assets (ROA) juga meningkat.

Perusahaan perlu lebih memperhatikan Current Asset Turnover dan Account Receivable Turnover agar lebih sukses dan sukses dalam mencapai keuntungan yang maksimal serta dapat terus memperbaiki dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh perputaran modal kerja dan piutang terhadap profitabilitas perusahaan menurut metode ROA pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI periode 2014-2018.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia Galeri Investasi Unismuh Makassar yang berlokasi di Jalan Sultan Alauddin no. Bursa Efek Indonesia sebagai perantara dan pengawas pasar modal Indonesia fokus mewujudkan pasar saham yang solid dan universal. Penerapan tanggung jawab CG yang baik atau yang biasa disebut good Corporate Governance (GCG) tertuang dalam tujuan utama organisasi, yaitu menciptakan intensitas untuk menarik pendukung keuangan sebagai penjamin dengan memberdayakan anggota dan peserta bursa, menciptakan nilai tambah, efisiensi biaya dan penerapan tata kelola yang baik.

Pasar modal atau pasar modal sudah ada sejak masa perintisan Belanda, tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Sekitar waktu itu, pasar modal didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk membantu Pemerintahan Haji atau VOC. Walaupun pasar modal sudah ada sejak tahun 1912, namun perputaran dan perkembangan pasar modal belum juga terwujud, karena peristiwa-peristiwa di pasar modal berulang kali mengalami kekosongan.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti Perang Dunia I dan II, peralihan kekuasaan dari pemerintah perintis kepada otoritas publik Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang membuat aktivitas perdagangan saham tidak dapat berjalan dengan baik. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977 dan tidak lama kemudian pasar modal mengalami perkembangan sesuai dengan berbagai motivasi dan pedoman yang diberikan oleh otoritas publik. Tahun 1987 ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum dan bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Pada tahun 1988-1990 dilaksanakan paket deregulasi perbankan dan pasar modal, pintu BEJ dibuka bagi asing, dan aktivitas BEI meningkat. Pada tahun 1988, tepatnya pada tanggal 2 Juni, Bursa Efek Paralel Indonesia (BIP) mulai beroperasi, dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), dan organisasinya terdiri dari pialang dan pedagang. Pada bulan Desember 1988, pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk memasuki pasar modal, dan banyak kebijakan lainnya yang berdampak positif bagi pertumbuhan pasar modal.

Pada tahun 2007, Bursa Efek Surabaya (BES) digabung menjadi Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Galeri Bursa Efek Indonesia.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Galeri Bursa Efek Indonesia.

Perusahaan Pt. Indofarma Tbk

Pengembangan di bidang distribusi dan perdagangan dilakukan perseroan dengan memperluas pendirian anak perusahaan PT Indofarma Global Medika (IGM) dengan persentase kepemilikan sebesar 99,999%. Pada tanggal 17 April 2001, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya – yang kini menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) – dengan kode saham “INAF”.

Analisis dan Pembahasan

Perputaran Piutang Perputaran Piutang adalah suatu rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menagih piutang dalam satu periode atau berapa kali dana yang diinvestasikan dalam piutang tersebut diputar dalam satu periode. ROA atau biasa disebut dengan return on assets merupakan ukuran efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.

Hasil Analisis Data

Uji multikolinearitas berarti variabel-variabel independen yang terdapat dalam model regresi mempunyai hubungan linier yang sempurna atau hampir sempurna. Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan dari asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linier. Uji heteroskedastisitas adalah varians dari residu yang tidak sama untuk semua observasi dalam model regresi.

Nilai R2 sebesar 0,748 artinya 74,8% variabel return on assets (Y) dapat dijelaskan oleh variabel modal kerja (X1) dan perputaran piutang (X2). Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menambahkan variabel lain yang berdampak terhadap profitabilitas ROA dan menambah tahun penelitian dengan tujuan memperoleh data yang valid. Pengaruh modal kerja, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010–.

tabel 4.5  Tests of Normality
tabel 4.5 Tests of Normality

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ..........................................................................
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Galeri Bursa Efek Indonesia.
Tabel 4.4  Statistik Deskripsi
tabel 4.5  Tests of Normality
+2

Referensi

Dokumen terkait

2.5 Khảo sát các điều kiện nuôi cấy thích hợp cho sinh tổng hợp amylase Các điều kiện nuôi cấy thích hợp cho sinh tổng hợp amylase của các chủng vi nấm nghiên cứu được khảo sát theo