BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
D. Hasil Analisis Data
Profitabilitas Return On Asset (ROA) mengalami peningkatan sebesar 0,046370 sedangkan pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 0,000018.
D. Hasil Analisis Data
minimum Profitabilitas Retrun On Asset (ROA) sebesar 5.000 dan nilai maksimum sebesar 46.000 Sementara itu nilai rata-rata (mean) adalah 2.150.000 dan nilai standar deviasi adalah sebesar 17.368.554.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Normalitas data merupakan hal yang penting karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi.
Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (P) yaitu:
1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi linier adalah normal.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah tidak normal.
tabel 4.5 Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
modal kerja .326 4 . .801 4 .104
perputaran piutang .235 4 . .944 4 .677
ROA .330 4 . .888 4 .373
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber Data: Hasil Output SPSS Versi 24, 2022
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas artinya antara variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linier
antara variabel independen dalam model regresi. Salah satu asumsi dalam metode kuadrat terkecil adalah tidak adanya hubungan linier antara variabel independen, jika hal ini terjadi maka dikatakan bahwa data mengalami multikolinearitas. Berdasarkan hasil uji Multikolinearitas dengan alat bantu program SPSS Versi 24 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficient
s
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleran ce VIF 1 (Constant) 43676,389 17825,271 2,450 0,247
modalkerja -0,109 0,072 -0,936 -1,502 0,374 0,648 1,544 Perputaran
piutang
0,026 0,123 0,131 0,210 0,868 0,648 1,544 a. Dependent Variable: ROA
Sumber Data: Hasil Output SPSS Versi 24, 2022
Berdasarkan tabel 4.6 nilai tolerance dan VIF dari variabel perputaran piutang adalah 0,648 dan 1.544 karena nilai tolerance> 0,1 dan nilai VIF< 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinearitas. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak mengalami gejala multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas adalah varian dari residual yang tidak sama pada semua pengamatan didalam model regresi. heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik
heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.
Gambar 4.1
Sumber Data: Hasil Output SPSS Versi 24, 2022
Berdasarkan gambar 4.4 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak (random) serta diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga
model regresi layak untuk digunakan.
3. 3. Analisi Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh modal kerja dan perputaran piutang terhadap profitabilitas
pada PT. Indofarma Tbk. Hasil pengujian regresi linear berganda melalui alat hitung program SPSS versi 24 di peroleh hasil, sebagai berikut:
Tabel 4.7
Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficient
s
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 43676,389 17825,271 2,450 0,247
modalkerja -0,109 0,072 -0,936 -1,502 0,374
Perputaranpiutang 0,026 0,123 0,131 0,210 0,868
a. Dependent Variable: ROA
4. 4. Hasil uji Hipotesis 1. 1. Uji t
Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen (bebas) mempengaruhi variabel independen secara signifikan. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan alat analisis regresi linear berganda maka hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4. Sekian:
Tabel 4.8
Uji Signifikansi Parsial (uji t)
Variabel T sig
Modal kerja -1,502 0,374
Perputaran piutang 0,21 0,868
a) Pengaruh Modal Kerja (X1) terhadap Profitabilitas Retrun On Asset (ROA) (Y). Hasil pengujian parsial nilai t hitung sebesar -1,502 dan nilai signifikansi 0,374 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas Retrun On Asset (ROA) PT. Indofarma Tbk.
b) Pengaruh Piutang (X2) terhadap Profitabilitas Retrun On Asset (ROA) (Y).
Hasil pengujian parsial nilai thitung sebesar 0,21 dan nilai signifikansi 0,868 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas Retrun On Asset (ROA) PT.
Unilever Indonesia Tbk.
2. 2. Koefisieni Determinasi (R2)
Uji koefisien determasi berganda (R2) dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dan kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel independen dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.9
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .865a 0,748 0,245 17941,68996
a. Predictors: (Constant), Perputaranpiutang, modalkerja b. Dependent Variable: ROA
1. Berdasarkan tabel 4.9 dapat dihitung bahwa nilai R Square (R²) sebagai berikut:
Nilai R sebesar 0,865 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel Modal Kerja (X1) dan Perputaran Piutang (X2) terhadap Return On Asset (Y), yaitu sebesar 86,5%.
2. Nilai R2 sebesar 0,748 berarti 74,8% variabel Return On Asset (Y) dapat dijelaskan variabel Modal Kerja (X1) dan Perputaran Piutang (X2).
Sedangkan sisanya sebesar 25,2% dapat dijelaskan oleh variabelvariabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pembahasan
1. 1. Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas Retrun On Asset (ROA).
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa Modal Kerja memiliki koefisien regresi sebesar -1,502 dengan nilai probabilitas (Sig.) sebesar 0,374 yang lebih besar dari tingkat signifikan 0,05 maka Modal kerja berpengaruh tidak positif dan signifikan terhadap Profitabilitas Retrun On Asset (ROA) pada PT. Indofarma Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan Modal Kerja maka akan terjadi penurunan pada Profitabilitas, sebaliknya apabila terjadi penurunan pada Modal Kerja maka profitabilitas akan mengalami kenaikan, faktor lain yang menyebabkan modal kerja negatif dilihat dari sumber modal kerja yang berasal dari aktiva lancar lebih kecil dibandingkan utang lancar sehingga perusahaan mengalami minus setiap tahunnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan IKE MARIA HUTASOIT (2019). Dengan judul PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk Yang terdaftar Di BEI Periode 2012 2016.
2. Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas Retrun On Asset (ROA).
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa Perputaran Piutang memiliki koefisein regresi sebesar 0,21 dengan nilai probabilitas (Sig.) sebesar 0,868 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, maka Perputaran Piutang tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas Retrun On Asse t(ROA) pada PT. Indofarma Tbk. Hal ini disebabkan karena perusahaan dapat menagih piutang dengan cepat dan efisien, sehingga piutang tersebut kembali menjadi kas dan dapat dipergunakan untuk operasional perusahaan untuk menghasilkan laba, Jika perputaran piutang mengalami peningkatan hal ini menyebabkan profitabilitas retrun on asset (ROA) juga mengalami peningkatan. Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andi Marlinah dan Nurmasitah (2020). Dengan judul PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA CV. NONYDA MAKASSAR perputaran piutang berpengaruhpositif dan tidak berpengaruh secara signifikanterhadap profitabilitas.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikiut:
1. Modal kerja pada PT. Indofarma tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas Perusahaan.
2. Perputaran Piutang pada PT. Indofarma tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran yang diharapkan mampu menjadi penambah informasi bagi pihak yang berkepentingan sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan harus lebih memperhatikan Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang sehingga lebih efektif dan efisien dalam mencapai laba yang maksimal serta Dapat terus meningkatkan dan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan.
2. Bagi Investor sebaiknya harus memperhatikan tingkat kinerja suatu perusahaan untuk melakukan investasi dananya, dengan tujuan agar dapat memproyeksikan laba (keuntungan) yang dihasilkan perusahaan setiap tahunnya.
3. Bagi Peneliti selanjutnya disarankan menambahkan variabel lain yang memiliki pengaruh terhadap Profitabilitas ROA dan menambah tahun penelitian dengan tujuan agar memperoleh dta yang valid.
Daftar Pustaka
Faozani, F., Mulyatini, N., & Herlina, E. (2020). PENGARUH MODAL KERJA DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan PT Kimia Farma Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2007-2017). Business Management and Entrepreneurship Journal, 2(1), 142-154.
Hutasoit, I. M. (2019). Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas pada PT. Unilever Indonesia Tbk yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2016.
Marlinah, A., & Nurmasitah, N. (20 20). PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA CV. NONYDA MAKASSAR. AkMen JURNAL ILMIAH, 17(2), 322-332.
Meidiyustiani, R. (2016). Pengaruh Modal Kerja, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010–
2014. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 41-59.
Pratiwi, D. (2018). Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen, 7(1), 77-89.
Safitri, E. N., & Fariana, R. (2021). Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan Metode ROA pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2014-2018. Journal of Sustainability Bussiness Research (JSBR), 2(3), 147-156.
Wartono, T. (2018). PENGARUH MODAL KERJA DAN PERPUTARAN KAS TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PT. INDOFARMA (PERSERO), Tbk. Jurnal Ekonomi Efektif, 1(1).
Lestari, K. F., Tanuatmodjo, H., & Mayasari, M. (2017). Pengaruh Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen. Journal of Business Management Education (JBME), 2(1), 243-250.
Hutasoit, I. M. (2019). Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas pada PT. Unilever Indonesia Tbk yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2016.
LAMPIRAN
Laporan keuangan PT. Indofarma Tbk 2018 Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Laporan keuangan PT. Indofarma Tbk 2019
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Laporan keuangan PT. Indofarma Tbk 2020 Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Laporan keuangan PT. Indofarma Tbk 2021 Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
DESKRIPSI DATA PENELITIAN Lampiran 15
Hasil Modal Kerja
Tahun Aktiva lancar Utang lancar Modal kerja
2018 595.366.294.443 598.352.435.683 2,986
2019 829.103.602.342 440.827.007.421 388,276
2020 1.134.732.820.080 836.751.938.323 297,980
2021 1.411.390.099.989 1.045.188.438.355 366,201
Sumber Data: Hasil Output SPSS Versi 24, 2022
Lampiran 16
Hasil Perhitungan Perputaran Piutang
Tahun Penjualan Bersih Rata-Rata Piutang Perputaran Piutang 2018 487.162.884.373 365.312.329.930 1,333
2019 1.359.175.249.655 36.035.731.420 37,717 2020 1.715.587.654.399 11.978.307.436 143,224 2021 2.901.986.532.879 12.532.662.721 231,553 Sumber Data: Hasil Output SPSS Versi 24, 2022
Lampiran 17
Hasil Perhitungan Profitabilitas Retrun On Asset (ROA)
TAHUN Earning after tax (EAT) Total assets ROA 2018 57.580.512.150 1.241.756.182.342 0,046370 2019 7.961.966.026 1.383.935.194.386 0,005753
2020 30.020.709 1.713.334.658.849 0,000018
2021 37.571.241.226 2.011.879.396.142 0,018674 Sumber Data: Hasil Output SPSS Versi 24, 2022
Lampiran 18
Statistik Deskripsi
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
modal kerja 4 2.986.000 388.276.000 26.386.075.000 178.112.735.500 perputaran
piutang 4 1.333.000 231.553.000 10.345.675.000 104.468.589.300
ROA 4 5.000 46.000 2.150.000 17.368.554
Valid N
(listwise) 4
Sumber Data: Hasil Output SPSS Versi 24, 2022
Lampiran 19
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
modal kerja .326 4 . .801 4 .104
perputaran
piutang .235 4 . .944 4 .677
ROA .330 4 . .888 4 .373
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber Data: Hasil Output SPSS Versi 24, 2022
Lampiran 20
Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standar dized Coeffici
ents
t Sig.
Collinearity Statistics B Std. Error Beta
Tolera
nce VIF 1 (Constant) 43676,3
89
17825,271 2,450 0,247
modalkerja -0,109 0,072 -0,936 -1,502 0,374 0,648 1,544 Perputaran
piutang
0,026 0,123 0,131 0,210 0,868 0,648 1,544
a. Dependent Variable: ROA
Sumber Data: Hasil Output SPSS Versi 24, 2022
Lampiran 21
Sumber Data: Hasil Output SPSS Versi 24, 2022
Lampiran 22
Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) 43676,389 17825,27
1
2,450 0,247
modalkerja -0,109 0,072 -0,936 -1,502 0,374
Perputaran piutang
0,026 0,123 0,131 0,210 0,868
a. Dependent Variable: ROA
Sumber Data: Hasil Output SPSS Versi 24, 2022
Lampiran 23
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 43676,389 17825,271 2,450 0,247
modalkerja -0,109 0,072 -0,936 -1,502 0,374
Perputaranpiutang 0,026 0,123 0,131 0,210 0,868
a. Dependent Variable: ROA
Lampiran 24
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .865a 0,748 0,245 17941,68996
a. Predictors: (Constant), Perputaranpiutang, modalkerja b. Dependent Variable: ROA
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
Lampiran 31
Lampiran 32