• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh modal,tenaga kerja dan pendidikan terhadap

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh modal,tenaga kerja dan pendidikan terhadap"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH MODAL,TENAGA KERJA DAN PENDIDIKAN TERHADAP

PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DI DESA LIMBUR BARU KECAMATAN LIMBUR LUBUK MENGKUANG

KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI

JURNAL

OLEH :

WATI WIJAYA NPM.12090056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2016

(2)

2

(3)

3 PENGARUH MODAL,TENAGA KERJA DAN PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN

PETANI KELAPA SAWIT DI DESA LIMBUR BARU KECAMATAN LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI

Oleh ,

Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatera Barat, Telp. (0751) 7053731–Fax (0751) 7053826 1Mahasiswa-prodi-pendidikan-ekonomi

2.3Dosen STKIP PGRI Sumbar

ABSTRACT

This study aims to analyze 1) the impact of capital partially on income palm planters, 2) the impact of labor partially on income palm planters, 3) the effect of education is partially on the income of farmers palm 4) the effect of capital, labor, education simultaneous to the revenue oil palm farmers in the village of Lubuk Limbur Baru subdistrict Limbur Mengkuang Muara Bungo Jambi Province.

This research is a descriptive study associative. The population in this study entire communities of New Limbur has oil palm plantations as much as 215 samples. Sampling using incidental sampling. The instrument used for research in the form of closed questionnaire to investigate the influence of capital, labor and education levels to earnings of oil palm farmers in the village of Lubuk Limbur Baru subdistrict Limbur Mengkuang Muara Bungo Jambi province with used t test and F.

The results of data analysis showed that (1) there is a positive and significant effect of capital to oil palm farmers' income, where the value of the coefficient with t = 3,635; (2) a significant difference between the labor of the farmer's income palm, with t = 2,931 (3) there is a significant relationship between the level of education of the oil palm farmers' income, where the value of the coefficient with t = 1,709; (4) a significant difference between capital, labor and education level where the value of the coefficient of F = 5626. The magnitude of the effect of capital, labor and education level of the oil palm farmers income is 74.6% and the remaining 12.7% is influenced by other factors not included in this study.

Suggestion: To the farmers are advised to be used should the capital, labor and improving education as effectively as possible to get the maximum revenue.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1) pengaruh modal secara parsial terhadap pendapatan petanikelapa sawit, 2) pengaruh tenaga kerja secara parsial terhadap pendapatan petanikelapasawit, 3) pengaruh pendidikan secara parsial terhadap pendapatan petani kelapa sawit 4) pengaruh modal, tenaga kerja pendidikan secara simultan terhadap pendapatan petani kelapa sawit di Desa Limbur Baru Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Kabupaten Muara Bungo Provinsi Jambi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif asosiatif.Populasi dalam penelitian ini seluruh masyarakat Limbur Baru yang mempunyai kebun kelapa sawit sebanyak 215 sampel.Pengambilan sampel menggunakan teknik Sampling Insidental. Instrumen yang digunakan untuk penelitian berupa angket tertutup untuk mengetahui pengaruh modal, tenaga kerja dan tingkat pendidikan terhadap pendapatan petani kelapa sawit di Desa Limbur Baru Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Kabupaten Muara Bungo Provinsi Jambi dengan digunakan uji t dan uji F.

Hasil analisis data menunjukan bahwa (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan modal terhadap pendapatan petani kelapa sawit, dimana nilai koefisien dengan thitung =3.635; (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara tenaga kerja terhadap pendapatan petani kelapa sawit, dengan thitung =2.931 (3) terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan terhadap pendapatan petani kelapa sawit, dimana nilai koefisien dengan thitung

=1.709; (4) terdapat pengaruh yang signifikan antara modal, tenaga kerja dan tingkat pendidikan dimana nilai koefisien dengan Fhitung =5.626. Besarnya pengaruh modal, tenaga kerja dan tingkat pendidikan terhadap pendapatan petani kelapa sawit yaitu 74,6% dan sisanya 12,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

Saran : Kepada petani disarankan untuk bisa menggunakan modal sebaiknya, tenaga kerja seefektif mungkin dan meningkatkan pendidikan untuk mendapatkan pendapatan yang maksimal.

(4)

4 PENDAHULUAN

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan SumberDaya Alam, terutama dari hasil pertanian. Sektor pertanian menjadi sektor penting sebagai penyedia input bagi sektor lain, sehingga sektor pertanian dikatakan berpengaruh dalam struktur perekonomian Indonesia.

Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa, maka Indonesia mulai merencanakan masa depan menuju era industrialisasi, dengan pertimbangan sektor pertanian akan semakin kuat.

Sektor perkebunan merupakan bagian dari sektor pertanian yang dianggap pertumbuhannya paling konsisten jika dilihat dari hasil produksi, luas areal lahan, dan produktivitasnya. Sektor

perkebunan merupakan salah satu subsektor yang mempunyai kontribusi penting dalam hal penciptaan nilai tambah yang tercermin dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Berdasarkan harga yang berlaku, subsektor perkebunan mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Sebagai negara berkembang dimana penyediaan lapangan kerja merupakan masalah yang mendesak, subsektor perkebunan mempunyai kontribusi yang cukup signifikan.untuk melihat produksi kelasa sawit lebih dominan dibandingkan dengan produksi yang lainnya dijambi contohnya produksi karet.

Tabel 1: Produksi Karet dan Kelapa Sawit di Provinsi Jambi Tahun 2010 – 2014 (ribuan ton)

Tahun Produksi Karet

Pertumbuh an (%)

Produksi Kelapa Sawit

Pertumbuha n (%)

2010 305.828 - 1.203.430 -

2011 273.173 - 10,97 1.265.788 5,18

2012 306.313 12,13 1.509.560 19,26

2013 319.998 4,47 1.684.174 11,57

2014 339.566 - 1.714.684 -

Rata - rata

2,65 - - 9,25

Sumber : Statistik Perkebunan 2010 – 2014 Direktorat Jenderal Perkebunan Dari data sebagaimana disajikan

pada Tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa selama periode 5 tahun terakhir ini (2010 – 2014) produksi karet di Provinsi Jambi rata – rata mengalami kenaikan sebesar 2,65 persen (dari 305.828 ton pada tahun 2010 menjadi 339.566 ton pada tahun 2014), sedangkan untuk kelapa sawit pertumbuhan produksinya sebesar 9,25 persen. Tanaman kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati yang dapat menjadi andalan dimasa depan

karena berbagai kegunaannya bagi kebutuhan manusia.

Menurut Rahim dan Hastuti dalam(Bash, 2015:117), modal dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu modal tetap dan modal tidak tetap. Modal tetap terdiri atas tanah, bangunan, mesin, dan peralatan pertanian dimana biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi tidak habis dalam sekali proses produksi, sedangkan modal tidak tetap terdiri dari benih, pupuk, pestisida,dan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja.

(5)

5 Menurut Daniel dalam(Fallis,

2013:76) yang dimaksud tenaga kerja adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha produksi. Masyarakat desa limbur baru telah menjadi tenaga untuk kebun kelapa sawit mereka sendiri dan juga untuk masyarakat yang dapat menghasilkan pendapatan untuk kebutuhan hidup masyarakat limbur baru

Menurut (Soekartawi, 2003:98) menyatakan bahwa pendidikan merupakan sarana belajar, dimana selanjutnya diperkirakan akan menanamkan pengertian sikap yang menguntungkan menuju penggunaan praktek pertanian yang lebih modern.

Dengan demikian hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat adopsi pertanian adalah berjalan secara tidak langsung, kecuali bagi mereka yang belajar secara spesifik tentang inovasi baru tersebut.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan peneli-tian deskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani di desa Limbur Baru yang terdiri dari 14 kelompok yang berjumlah 465 responden, dan jumlah res-ponden penelitian ini adalah sebanyak 215 orang responden.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel pendapatan (Y), Modal(X1), Tenaga Kerja(X2) dan pendidikan(X3) sebagai variabel bebasnya.

Teknik analisis data yang di-gunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda.

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Variabel Pendapatan (Y) Dapat diketahui bahwa variabel pendapatan menunjukkan bahwa pendapatan petani dari hasil sawit setiap bulannya paling banyak adalah 3-4 juta yaitu (87.4%) responden dan paling sedikit adalah 500.000 yaitu (0,5%) responden dengan rata-rata pendapatan 5.840.000, pendapatan tertinggi 8.000.000 dan terendah 500.000. dilihat dari tabel diatas pendapatan masyarakat desa Limbur Baru masih sangat rendah.

Deskripsi Variabel Modal (X1)

Diketahui bahwa variabel menunjukkan bahwa modal paling banyak adalah800.000-900.000yaitu (87.4%) responden dan paling sedikit pengeluaran modal adalah 100.000- 200.000 sampai 200.000-300.000 yaitu (0,5%) responden dengan rata-rata modal 5.840%, modal tertinggi 6.00% dan terendah yaitu 2%.

Deskripsi Variabel Tenaga Kerja (X2) Dapat diketahui bahwa variabel menunjukkan nilai produktifitas kerja paling banyak adalah 6 orangyaitu (77.2%) responden dan produktifitas tenaga kerja terendah yaitu 4 orang sebanyak (2,8%) dengan rata-rata produktifitas tenaga kerja yaitu 5 orang, nilai tertinggi 7orang dan terendah 3 orang

Deskripsi Variabel pendidikan (X3) Dapat diperoleh informasi bah-wa variabel menunjukkan bahwa pendidikan petani paling banyak adalah dengan nilai 15-25 hari yaitu (66.5%) responden dan terendah dengan nilai 46-54 hari yaitu (3.7%) responden dengan rata-rata pendidikan 1.48 hari tertinggi 4% dan nilai terendah 1%.

(6)

6

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.114 .519 7.932 .000

modal (X1) .275 .076 .241 3.635 .045

tenaga kerja (X2) .045 .048 .062 .931 .031

pendidikan (X3) .394 .055 .113 1.709 .018

a. Dependent Variable: pendapatan (Y)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai konstanta sebesar sebesar 4.114 yang berarti bahwa tanpa adanya pengaruh dari variable modal, tenaga ekrja dan pendidikan petani maka pendapatan petani telah mencapai 4.114.

Koefisien regresi variabel modal (X1) terhadap pendapatan (Y) dengan nilai koefisien regresi modal sebesar 0, 275%. Hal ini berarti adanya pengaruh modal terhadap pendapatan, apabila modal meningkat sebesar satu persen maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,275% dalam setiap persenya Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Koefisien regresi variabel tenaga kerja (X2) terhadap pendapatan (Y) dengan nilai koefisien regresi modal sebesar 0,045%. Hal ini berarti adanya

pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan, apabila tenaga kerja meningkat sebesar satu persen maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,045% dalam setiap persennya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Koefesien regresi variabel pendidikan (X1) terhadap pendapatan (Y) dengan nilai koefisien regresi modal sebesar 0,394%. Hal ini berarti adanya pengaruh pendidikan terhadap pendapatan, apabilapendidikan meningkat sebesar satu persen maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,394% dalam setiap persenya.Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .872a .873 .061 .638

a. Predictors: (Constant), pendidikan (X3), tenaga kerja (X2), modal (X1)

Berdasarkan hasil analisis koe-fisien determinasidiperoleh nilai R square sebesar 0. 873yang artinya 8,73%

perubahan pada variabel dependen (pendapatan) dapat dijelaskan oleh variabel independen (modal, tenaga kerja dan tingkat pendidikan) sedangkan

sisanya sebesar 12,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

Hasil Analisis Regresi Berganda

Hasil Analisis Koefisien Determinasi

(7)

7 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan).

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.114 .519 7.932 .000

modal (X1) .275 .076 .241 3.635 .045

tenaga kerja (X2) .045 .048 .062 .931 .031

pendidikan (X3) .394 .055 .113 1.709 .018

a. Dependent Variable: pendapatan (Y)

Dari tabel di atas dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi pendapatan petani kelapa sawit di desa Limbur Baru kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Kabupaten bungo Propinsi Jambi adalah:

a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh signifikan antara modal (X1) terhadap pendapatan (Y) dengan nilai koefisien regresi modal sebesar 0, 275%. Hal ini berarti adanya pengaruh modal terhadap pendapatan, apabila modal meningkat sebesar satu persen maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,275% dalam setiap persenya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan dan nilai thitung sebesar 3.635> ttabel sebesar 1,652 sedangkan nilai signifikan .045<0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara modal terhadap pendapatan petani sawit didesa Limbur Baru Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Kabupaten Muara Bungo Provinsi Jambi.

b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh signifikan antara tenaga kerja (X2)

terhadap pendapatan (Y) dengan nilai koefisien regresi modal sebesar 0,045%. Hal ini berarti adanya pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan, apabila tenaga kerja meningkat sebesar satu persen maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,045% dalam setiap persenya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan dan nilai thitung sebesar 2,898 > ttabel

sebesar 1,652 sedangkan nilai signifikan 0,031<0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara tenaga kerja terhadap pendapatan petani sawit didesa Limbur Baru Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Kabupaten Muara Bungo Provinsi Jambi

c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh signifikan antara pendidikan (X1) terhadap pendapatan (Y) dengan nilai koefisien regresi modal sebesar 0,394%. Hal ini berarti adanya pengaruh pendidikan terhadap pendapatan, apabila pendidikan meningkat sebesar satu persen maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,394% dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Hasil Uji t

(8)

8 mengalami perubahan atau konstan

dan nilai thitung sebesar 1.709> ttabel

sebesar 1,652 sedangkan nilai signifikan 0,018<0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa

terdapat pengaruh antara pendidikan terhadap pendapatan petani sawit didesa Limbur Baru Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Kabupaten Muara Bungo Provinsi Jambi.

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.861 3 2.287 5.626 .001a

Residual 85.763 211 .406

Total 92.623 214

a. Predictors: (Constant), pendidikan (X3), tenaga kerja (X2), modal (X1) b. Dependent Variable: pendapatan (Y)

Fhitung5.626> Ftabel 3,04 dan nilai signifikan 0,001<0,05.

Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa modal, tenaga kerja dan tingkat pendidikan secara stimultan berpengaruh terhadap pendapatan petani sawit di desa Limbur Baru Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Kabupaten Muara Bungo Provinsi Jambi.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel modal terhadap pendapatan petani sawit. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar 0,275% dan thitung sebesar 3.635>

ttabel sebesar 1,652 sedangkan nilai signifikan 0.045<0,05. Berarti ada pengaruh antara modal terhadap pendapatan petani, dengan artian apabila modal meningkat sebesar satu persen maka pendapatan petani juga akan akan meningkat sebesar 0,275%.

2. Variabel tenaga kerja terhadap pendapatan petani sawit. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar 0,045%.dan thitung sebesar 2.931> ttabel sebesar 1,652 sedangkan

nilai signifikan 0,045 <0,05. Berarti ada pengaruh antara tenaga kerja terhadap pendapatan petani, dengan artian apabila produktifitas tenaga kerja meningkat sebesar satu persen maka pendapatan petani juga akan akan meningkat sebesar 0,045%.

3. Variabel pendidikan terhadap pendapatan petani sawit. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar 0,394% dan thitung sebesar 1.709> ttabel sebesar 1,652 sedangkan nilai signifikan 0,018 <0,05. Berarti ada pengaruh antara pendidikan terhadap pendapatan petani, dengan artian apabila pendidikan meningkat sebesar satu satuan maka pendapatan petani juga akan akan meningkat sebesar 0,286%.

4. Variabel yang paling berpengaruh terhadap pendapatan adalah produktifitas tenaga kerja dengan nilai signifikan paling kecil dibandingkan dengan nlai signifikan modal dan pendidikan petani.

Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian, Penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan pendpaatan yang ditunjukan kepada petani kebun sawit serta pemiliki perkebunan sawit

(9)

9 1. Variable modal, disarankan kepada

petani kebun sawit untuk bisa menggunakan modal sebaik mungkin dan menambah modal sehinga bisa meningkatkan pendapatan, hal tersebut bisa dilakukan dengan cara meminjam kepada pihak Koperasi usaha yang ada disekitar lingkungan tersebut dengan bunga lebih kecil sehingga modal tersebut menjadikan jalan keluar bagi petani yang kekurangan modal dalam berkebun sawit.

2. Variable ptoduktifitas tenaga kerja.

pada variabel ini menjadi variabel yang paling berpengaruh terhadap pendapatan panen sawit petani, untuk itu disarankan kepada petani untuk levih meningkatkan

produktiftas tenaga kerja dan menjadikan tenaga kerja yang dimiliki adalah tenaga kerja yang sudha banyak pengalaman dan profesional sehingga pendaoatan pun bisa meningkat setiap panennya.

3. Variable tingkat pendidikan.

Diahrapkan kepada para petani sawit untuk terutama pada umur petani yang masih produktif dan masih muda untuk menjadikan pendidikan sebagia suatu variabel yang penting untuk menunjunag pendapatan karena pendidikan yang baik akan menghasilkan pola pikir yang baik pula sehingga para petani mampu mengmabngkan pemikiran mereka terhadap hasil pertanian sawit.

(10)

10 Daftar pustaka

Fallis, A. . (2013). Journal Of Chemical Information And Modeling, 53(9), 1689–1699.

Http://Doi.Org/10.1017/CBO97811 07415324.004

Bash,E.(2015).PhdProposal, 1.

Http://Doi.Org/10.1017/CBO9781 107415324.004

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Semarang: Badan.

Gustiyana, H. (2004). Analisis Pendapatan Usahatani Untuk Produk Pertanian,Salemba Empat:

Jakarta

Hanafie, R. (2010). Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Andi.

Hasbullah. (2008). Dasar-Dasar Pendidikan.Jakarta : Raja Grafindo.

Henry. (2007). Ekonomi Manajerial.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Indonesia, Kamus Besar Bahasa. (2008).

Pendiikan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Press

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Soekartawi. (2003). Analisi Usaha Tani.

Jakarta: Rineka Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Based on the research findings, the researcher found the results as follows; 1 there are two kinds of learning objectives, namely general learning objectives and specific learning