• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Lama dan Modal Usaha terhadap Pendapatan Pelaku Usaha di Ponorogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Lama dan Modal Usaha terhadap Pendapatan Pelaku Usaha di Ponorogo"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latarbelakang

Pergerakan ekonomi kreatif dari tahun ke tahun terlihat cukup positif peranannya bagi perekonomian nasional. Pertumbuhan ekonomi lokal yang semakin baik juga akan berdampak baik terhadap ekonomi kreatif nasional.

Tabel 1.1 Perkembangam Jumlah Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif  Tahun  Jumlah Tenaga Kerja  Pertumbuhan
Tabel 1.1 Perkembangam Jumlah Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif Tahun Jumlah Tenaga Kerja Pertumbuhan

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Pembahasan

LANDASAN TEORI (TEORI PENDAPATAN)

Deskripsi Teori

Ekonomi kreatif merupakan gelombang pembangunan ekonomi yang akan menjadi sektor perekonomian penting di masa depan, karena kreativitas bertumpu pada sumber daya terbarukan. Keberhasilan ekonomi kreatif dapat memberikan dampak yang cukup luas, karena seperti yang telah disebutkan sebelumnya, di zaman modern ini ekonomi kreatif telah menjadi salah satu poros perekonomian, sehingga keberhasilan ekonomi kreatif juga akan memberikan dampak positif bagi suatu negara. . Selanjutnya ekonomi kreatif dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.

21 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025 (Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, 2014), 16. 22 Sri Endang Rahayu dan Bella Avista, “Analisis Pengaruh Ekonomi Kreatif dalam Penyerapan Tenaga Kerja,” Prosiding Seminar Nasional Sains Multidisiplin Universitas Asahan, Juni. Ekonomi kreatif mempromosikan aspek ekonomi, budaya dan sosial yang terkait dengan teknologi, kekayaan intelektual dan tujuan wisata.

Dalam praktiknya, ekonomi kreatif diklasifikasikan menjadi 14 subsektor, hal ini didasarkan pada konsep kreativitas secara luas. Sebagaimana disampaikan Suryana dalam bukunya, subsektor ekonomi kreatif terbagi menjadi 14 subsektor yaitu.

Kajian Pustaka

28 Wike Anggraini, “Pengaruh Faktor Permodalan, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah”. Pengaruh Modal Usaha dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha (Studi Pada Pelaku Ekonomi Kreatif Subsektor Fashion Di Kota Malang. 31 Elly Ernawati, Jeny Susyanti dan Muhammad Agus Salim, “Pengaruh Modal Usaha dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha ( Kajian Pelaku Kreatif Subsektor Fashion di Kota Malang.”.

Dampak modal usaha, lama usaha dan jam kerja terhadap pendapatan usaha pelaku ekonomi kreatif di masa yang akan datang. 33 Denia Alifiana, Jeny Susyanti, dan Eris Dianawati, “Dampak Modal Usaha, Lama Usaha, dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Usaha Pelaku Ekonomi Kreatif Pada Masa Pandemi Covid-19 (Subsektor Fashion dan Kuliner di Malang Raya),” Jurnal Penelitian Manajemen, n.d., 72– 81. 34 Andri Waskita Aji dan Sela Putri Listyaningrum, “Dampak Modal Usaha, Lokasi Usaha dan Teknologi Informasi Terhadap Pendapatan UMKM di Wilayah Bantul,” Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia 6, no.

Teknologi Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kawasan Imam Bonjol Denpasar Barat. Analisis Pengaruh Modal, Lama Usaha dan Jumlah Tenaga Kerja terhadap Pendapatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kecamatan Langowan Timur.

Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir memuat teori-teori atau konsep-konsep yang akan dijadikan landasan penelitian. 43 Bagian kerangka berpikir akan menunjukkan korelasi antar variabel yang ada, hal ini juga akan menjelaskan alur pengujian data. Diawali dengan pengujian antara masing-masing variabel X dengan variabel Y yang ada, yang selanjutnya akan dianalisis dan dijelaskan setelah melalui proses pengolahan data.

Hipotesis

Ho3: Lama usaha dan modal usaha tidak berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha ekonomi kreatif.

METODE PENELITIAN

  • Rancangan Penelitian
  • Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
  • Lokasi dan Tempat Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Validitas dan Reliabilitas Instrumen
    • Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel lama usaha terhadap variabel pendapatan usaha dan untuk mengetahui pengaruh modal usaha terhadap pendapatan usaha. Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 4,510 yang artinya jika variabel lama usaha dan modal usaha bernilai 0, maka pendapatan pelaku usaha kerajinan reog dan gamelan adalah sebesar 4,510 unit. Dimana dalam penelitian ini lama usaha dan modal usaha sebagai variabel bebas dan pendapatan sebagai variabel terikat.

5 Mada Dwi Vijayanti dan I Gusti Wayan Murjana Yasa, “Pengaruh Lama Usaha dan Modal Usaha Terhadap Pendapatan Dan Kinerja Usaha Pedagang Pedagang Di Pasar Kumbasari.”. Lama usaha mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pendapatan perusahaan kerajinan Reog dan gamelan di Ponorog. Lamanya usaha dan modal usaha secara bersama-sama atau bersamaan mempengaruhi pendapatan para pemain kerajinan reog dan gamelan.

“Pengaruh Panjang Usaha dan Modal Usaha Terhadap Pendapatan dan Efisiensi Usaha Pedagang Makanan di Pasar Kumbasar.” EP Jurnal Unud 5, no. “Pengaruh Modal Awal, Lama Kerja dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kios di Pasar Bintoro Demak.”

Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional  No.  Variabel  Definisi
Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional No. Variabel Definisi

PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

Gambaran Umum Objek Penelitian

Pada dasarnya Kabupaten Ponorogo mempunyai cukup banyak usaha yang bergerak di bidang ekonomi kreatif, khususnya usaha kerajinan reog dan gamelan. Ekonomi kreatif adalah penciptaan nilai tambah berdasarkan gagasan yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia (manusia kreatif) dan berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi.1.

Hasil Pengujian Instrumen (Validitas dan Reliabilitas)

Berdasarkan hasil uji x1 menunjukkan bahwa pertanyaan kuesioner yang diajukan valid atau dapat digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Dari nilai r hitung terlihat hasil lebih besar dari nilai r tabel (0,361), sehingga dapat dikatakan memenuhi syarat uji validitas dan dinyatakan valid. Begitu pula jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05 yang merupakan baku mutu maka data memenuhi syarat dan dikatakan valid.

Berdasarkan hasil uji x2 menunjukkan bahwa pertanyaan kuesioner yang diajukan valid atau dapat digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa pertanyaan kuesioner yang diajukan valid atau dapat digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Terlihat pada Tabel 4.4 menjelaskan bahwa berdasarkan pengujian instrumen penelitian di atas, diperoleh hasil Chronbach Alpha untuk instrumen penelitian dinyatakan reliabel karena nilai Chronbach Alpha setiap variabel lebih besar dari 0,6 yaitu dan 0,889.

Tabel 4. 1 Hasil Uji Validitas X1  Butir
Tabel 4. 1 Hasil Uji Validitas X1 Butir

Hasil Uji Hipotesis

Dari hasil diatas terlihat nilai signifikansi lama usaha terhadap pendapatan sebesar 0,000 < 0,05 maka variabel lama usaha dan pendapatan mempunyai hubungan. Selanjutnya dapat dilihat juga nilai koefisien korelasi durasi usaha sebesar 0,625 dan durasi usaha sebesar 0,638, hal ini dapat diartikan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang masing-masing mempunyai hubungan satu arah yang kuat dan bersifat hubungan positif. Nilai konstanta (a) sebesar 8,305 dan bernilai positif menunjukkan bahwa variabel lama usaha (X1) jika dianggap konstan maka pendapatan usaha sebesar 8,305. b) Nilai koefisien regresi (b).

Hasil yang menunjukkan nilai positif dapat diartikan bahwa variabel Lama Usaha (X1) mempunyai pengaruh yang besar terhadap Pendapatan (Y). Kemudian diperoleh nilai R-squared sebesar 0,377 yang dapat diartikan adanya pengaruh lama usaha terhadap pendapatan sebesar 37,7% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Atau dengan kata lain, semakin lama usaha tersebut beroperasi maka semakin besar pendapatan yang dihasilkan oleh usaha kerajinan reog dan gamelan di Ponorog.

Nilai thitung yang diperoleh sebesar 2,453 > tabel 2,052 hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif variabel Lama Usaha (X1) terhadap Pendapatan (Y). didukung kembali dengan hasil nilai signifikansi 0,021 < 0,05 yang menurut ketentuan H01 ditolak dan Ha1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh lama usaha (X1) dan modal usaha (X2) sebesar 55% terhadap pendapatan usaha kerajinan reog dan gamelan, dan sisanya sebesar 45% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan.

Tabel 4. 7 Korelasi Rank Spearman
Tabel 4. 7 Korelasi Rank Spearman

Pembahasan

Hasil penelitian ini mempunyai hasil yang sama dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa durasi usaha berpengaruh terhadap pendapatan seperti yang diteliti oleh Mada Dwi Vijayanti dan I Gusti Wayan Murjana Yasa. 5 Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil durasi usaha mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pelaku usaha kerajinan reog dan gamelan di Ponorogo. Artinya, lamanya usaha dijalankan oleh pelaku usaha dan besarnya modal yang dikeluarkan menjadi faktor besarnya pendapatan yang diperoleh. Jadi, semakin lama usaha beroperasi dan semakin besar modal yang dikeluarkan, maka pendapatan usaha pun akan semakin meningkat.

Modal usaha mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pendapatan kerajinan reog dan gamelan di Ponorog. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman masyarakat yang lebih baik mengenai lama usaha dan modal usaha yang dapat mempengaruhi pertumbuhan pendapatan. “Dampak modal usaha, lama usaha dan jam kerja terhadap pendapatan usaha pelaku ekonomi kreatif pada masa pandemi Covid-19 (subsektor fashion-kuliner Malang Raya).” Jurnal Riset Manajemen, n.d., 72–81.

Pengaruh Modal Usaha dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha (Studi Pada Pelaku Ekonomi Kreatif Subsektor Fashion Di Kota Malang. Jurnal Riset Manajemen, n.d., 136-48. Pengaruh Modal, Lama Usaha dan Teknologi tentang produksi dan kesejahteraan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Bandung.” EP Unud E-Journal 10, no.

PENUTUP

Kesimpulan

Atau dengan kata lain semakin banyak modal usaha yang digunakan maka semakin besar pendapatan yang dihasilkan dari usaha kerajinan reog dan gamelan di Ponorogo. Nilai thitung yang diperoleh sebesar 3,224 > tabel 2,052 hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif variabel modal kerja (X2) terhadap pendapatan (Y). Hasil uji analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel Panjang Perusahaan (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap Pendapatan (Y).

Hal ini dibuktikan dengan hasil uji regresi sederhana pada tabel 4.9 dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,780 yang artinya jika variabel lama usaha bertambah dan variabel lain tetap maka pendapatan juga akan meningkat. Kemudian jika dilihat dari hasil uji t yang mempunyai nilai 4,120 > 1,697 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Lama Usaha (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan (Y). memiliki. . Artinya semakin lama usahanya berjalan, maka pelaku usaha semakin bertambah pengalamannya, semakin meningkat keterampilannya dan semakin kuat motivasinya untuk terus menjalankan usahanya sehingga mampu meningkatkan pendapatan untuk menjaga kelangsungan usahanya.

Tinjauan hasil yang diperoleh pada uji analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif variabel modal usaha (X2) terhadap pendapatan (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa modal usaha mempunyai pengaruh terhadap pendapatan seperti yang diteliti oleh Andri Waskita Aji dan Sela Putri Listyaningrum 6 Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil modal usaha mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan reog dan pelaku usaha kerajinan gamelan. di Ponorogo.

Saran

Kinerja Tenaga Penjual dan Kecerdasan Tenaga Penjual: Faktor Kunci Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan Bagi UKM." Jurnal Ilmiah Manajemen dan Administrasi Bisnis 2, no. "Pengaruh Modal Usaha, Lokasi Usaha dan Teknologi Informasi Terhadap Pendapatan UMKM di Kabupaten Bantul." Akuntansi Indonesia Jurnal Ilmiah 6, no “Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi Pemasaran Terhadap Perkembangan UMKM di Desa Dayaan dan Kalilondo Salatiga.” Di bawah Makarti 5, no.

“Pengaruh Modal Usaha, Kemampuan Manajerial dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Pemberdayaan UMKM di Kecamatan Tombatu Wilayah Minahasa Tenggara.” Jurnal Administrasi Bisnis 12, no. Analisis Dampak Biaya Modal dan Biaya Produksi Terhadap Pendapatan UMKM di Kota Kotamobagu.” Jurnal Ilmiah Kinerja 19, No. “Dampak Penerapan Manajemen Risiko Operasional dan Manajemen Risiko Pasar Terhadap Tingkat Reputasi Ekonomi Kreatif di Malang Raya ." Jurnal Riset Manajemen, n.d., 14– 24.

“Analisis Pengaruh Modal, Lama Usaha dan Jumlah Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kecamatan Langowan Timur.” Efektivitas Ilmiah Berkala No. Analisis Dampak Ekonomi Kreatif Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja.” Prosiding Seminar Nasional Sains Multidisiplin Universitas Asahan, Juni.

Gambar

Tabel 1.1 Perkembangam Jumlah Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif  Tahun  Jumlah Tenaga Kerja  Pertumbuhan
Tabel 1.2 Data Ekspor Ekonomi Kreatif Indonesia
Tabel 1.3 Komoditi Ekspor Ekraf Tahun 2021  Komoditi  Data Ekspor (%)
Tabel 1.5 Pertumbuhan Non Ekraf dan Ekraf
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal, jumlah pelanggan dengan lama usaha sebagai variabel moderating terhadap pendapatan produsen roti di Kota

Oleh karena itu, yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah pengaruh dari faktor jarak antar pedagang sejenis, lama usaha, modal usaha, dan jam kerja

Sementara variabel lama usaha dan jam kerja tidak berpengaruh terhadap pedapatan pedagang monza di Pasar Simalingkar, artinya semakin lama usaha seorang dalam

7 Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Made Dwi Vijayanti dan I Gusti Wayan Murjana Yasa (2016) yang berjudul “Pengaruh lama usaha dan modal terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari modal sendiri, kredit usaha rakyat (KUR), teknologi, lama usaha dan lokasi usaha terhadap pendapatan usaha pada

Hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh independen (X1 Modal, X2 Jam Kerja dan X3 Lama Usaha) terhadap varibel dependen ( Y Pendapatan) sebesar 15,7%.

Apabila modal dan tenaga kerja meningkat maka produktivitas dan pendapatan juga akan meningkat (Sukirno, 1997). Selain itu lama usaha juga dapat menentukan pendapatan karena lama

Hasil Penelitian Analisis Deskriptif Tabel 1 Rekapitulasi Variabel Modal Usaha X1, Upah Tenaga Kerja X2, Lama Usaha X3 dan Pendapatan Y Sumber : Pengolahan Data, 2023 Berdasarkan