• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model pembelajaran talking stick

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model pembelajaran talking stick"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan dan Batasan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Definisi operasional

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kajian Pustaka

  • Pengertian Model Pembelajaran Talking Stik
  • Kelebihan dan Kelemahan model pembelajaran Talking Stick
  • Kemampuan Berkomunikasi

Metode pembelajaran kooperatif adalah teknik pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kerjasama, yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang dan struktur kelompoknya heterogen. Metode pembelajaran kooperatif merupakan suatu bentuk kerjasama dalam kelompok kecil, dimana siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.9. Model pembelajaran merupakan proses sadar yang melibatkan siswa untuk belajar dalam suatu lingkungan untuk melakukan aktivitas dalam situasi tertentu 10 Talestok merupakan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan tongkat.

Kegiatan ini diulang terus menerus sampai semua kelompok mendapat giliran menjawab pertanyaan dari guru.Awalnya tongkat bicara merupakan cara yang digunakan penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar suku). seiring berjalannya waktu, tongkat bicara digunakan dalam pembelajaran di kelas. Setiap model pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif Talking Stick dijelaskan di bawah ini. Ketika seseorang mengungkapkan perasaannya sendiri dengan meminta maaf, yang terkadang diabaikan oleh orang lain.

Bahkan sebagai komunikator pasif, seseorang akan membiarkan orang lain mengambil keuntungan dengan melanggar haknya sendiri. Sebagai komunikator yang agresif, seseorang mencoba untuk mendominasi dan mengancam, sering mengkritik dan menyalahkan kelemahan orang lain untuk mendapatkan kekuasaan. Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirimkan pesan atau informasi yang akan dikirim dari otak pengirim pesan.

Bahasa itulah yang paling umum digunakan dalam proses komunikasi, terutama karena hanya bahasa yang mampu menerjemahkan pikiran dan perasaan orang lain dalam bentuk gagasan, informasi, dan pendapat. Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau media sebagai media kedua setelah menggunakan simbol sebagai media pertama. Jika kita membuka diri secara otomatis, orang yang bersama kita juga akan membuka diri sebagai efek diadik.

Kompetensi disini diartikan sebagai faktor yang mempengaruhi pengungkapan diri karena orang yang lebih kompeten merasa memiliki kepercayaan diri dan banyak hal positif yang semuanya lebih banyak digunakan sebagai ekspresi dalam berkomunikasi. Faktor kepribadian sebagai manifestasi orang yang bergaul dengan baik dan ekstrovert lebih banyak melakukan pengungkapan diri daripada orang yang kurang bergaul. Jenis kelamin merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi pengungkapan diri secara umum, laki-laki lebih terbuka dibandingkan perempuan.

Membuat diri Anda dikenal orang lain dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kepribadian Anda. Disini yang dimaksud dengan kepribadian ekstrover adalah seseorang yang menyukai keterbukaan terhadap siapapun, tentunya hal ini akan mempengaruhi penerimaan informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang menutup diri dari lingkungan.

Kerangka Berpikir

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi Penelitian
    • Sampel Penelitian
    • Waktu dan Tempat Penelitian
    • Variabel Penelitian
    • Desain Penelitian
    • Instrumen Penelitian
  • Dokumentasi
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran Talking Stick, sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan berupa diskusi informatif. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan komunikasi siswa kelas VIII MTs Al-Madaniah Jempong. Kelas eksperimen mendapatkan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick, sedangkan kelas kontrol mendapatkan perlakuan berupa diskusi.

Data ini digunakan untuk menjaring kemampuan komunikasi siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran. Ha adalah “ada pengaruh kemampuan berkomunikasi dan hasil belajar siswa kelas VIII dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan metode diskusi informasi”. Artinya tidak terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Talking Stick terhadap keterampilan komunikasi siswa kelas VIII MTs ALMADANIAH.

Pada penelitian Ni Made DKK sebelumnya, diperoleh hasil bahwa model pembelajaran kolaboratif Talking Stick dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa kelas VI sekolah dasar. Model pembelajaran ini berhasil karena sebelum penelitian ini dilakukan, guru sudah menerapkannya di sekolah. Dalam penelitian yang saya lakukan di MTs AL-MADANIYAH, model pembelajaran ini tidak berhasil dengan hasil analisis data statistik yaitu kemampuan berkomunikasi 0,214 < 2,074.

Artinya “Model pembelajaran Talking Stick tahun ajaran 2019/2020 tidak berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi siswa kelas VIII MTs Al-Madaniyah Jempong.” Dengan demikian, secara umum kemampuan komunikasi siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada penelitian ini tidak dipengaruhi oleh metode dan model pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Talking Stick tidak berpengaruh terhadap keterampilan komunikasi siswa kelas VIII MTs Al-Madaniyah Jempong tahun ajaran 2019/2020.

Mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mencoba menerapkan model pembelajaran Talking Stick pada mata pelajaran yang sama sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil penelitian ini. Ni Made Pande Megawati dkk, Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Berbantuan Media Gambar Bersambung untuk Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Lisan, vol.1: No 2, 2013. Artinya “Tidak ada pengaruh penyusunan LKS dengan menggunakan Talking Stick model pembelajaran keterampilan komunikasi siswa kelas VIII MTs Al-Madaniyah Jempong”.

Tabel 3.1. Desain Penelitian
Tabel 3.1. Desain Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Varians kelas eksperimen adalah 175 sebagai varians maksimum dan varians kelas kontrol adalah 86,27 sebagai varians minimum, sehingga Fhitungnya adalah 2,028. Karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel (2,028<)2,82, artinya variannya homogen, maka statistik-t (uji diferensial) yang digunakan adalah uji-t dari varians yang disurvei. Kemudian diperoleh nilai thitung sebesar 0,214 dan nilai ttabel sebesar 2,074, sehingga hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

Data diatas merupakan perolehan nilai yang diisi oleh peneliti selama kegiatan belajar mengajar.

Pembahasan

Kemampuan komunikasi siswa, dari hasil analisis kemampuan komunikasi siswa dengan uji statistik t terlihat bahwa t-score lebih kecil dari t-tabel (0,214 < 2,074), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Tidak ada pengaruhnya terhadap kemampuan komunikasi siswa, karena di dalam kelas terjadi interaksi (hubungan) yang kurang antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa lainnya, sehingga kemampuan berkomunikasi kurang. Kurangnya pengaruh keterampilan komunikasi kedua kelas sampel juga tidak dipengaruhi oleh perbedaan metode pembelajaran yang digunakan.

Selain itu, model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang selama ini jarang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran Talking Stick wajib digunakan oleh guru untuk mengamati fenomena alam karena model pembelajaran ini dapat menunjang kemampuan berkomunikasi dan meningkatkan motivasi belajar, walaupun dalam penelitian ini tidak ada pengaruh terhadap kemampuan komunikasi dan motivasi belajar siswa, namun keberhasilan Proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan serapan siswa. Andi Prastowo, panduan kreatif menciptakan bahan ajar inovatif yang menciptakan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

Kurniasih, Imas & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru. Yogyakarta: Kata Pena, 2015. Sri Wahyuni, Penerapan Metode Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV di SDN 2 Posona, vol.1: no.1, 2018. Setelah kelompok selesai membaca materi dan mempelajari isinya , guru mempersilahkan anggota kelompok untuk menutup isi bacaan.

Guru mempersilahkan siswa lain untuk membantu menjawab pertanyaan jika anggota kelompoknya tidak mampu menjawab pertanyaan. Guru memberikan gambaran umum atas semua jawaban siswa, setelah itu siswa merumuskan kesimpulan secara bersama-sama. Ftabel, agar dapat disimpulkan variannya homogen, maka statistik-t (uji beda) yang digunakan adalah uji-t polled variance.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa t-score lebih kecil dari t-tabel (0,214 < 2,074), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberi kesempatan kepada kelompok untuk membaca dan mempelajari topik tersebut.

Gambar

Tabel 3.1. Desain Penelitian
Tabel 3.3. Lembar Observasi  Penilaian Kemampuan Berkomunikasi Siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Although Nomenclature Nomenclature Bcap SVC capacitive susceptance Bind SVC inductive susceptance Bsh bus shunt susceptance Bsvc SVC susceptance Btotal total bus susceptance Eth