• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data

Dalam dokumen pengaruh model pembelajaran talking stick (Halaman 41-44)

BAB III. METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

 Jika 1 nilainya 2

 Jika tidak ada nilainya

b. Uji Homogenitas (Statistik F)

Data yang diperoleh terlebih dahulu dianalisis dengan uji F untuk mengetahui kehomogenan varians. Pengujian homogenitas varians digunakan uji F dengan rumus :

� =� �

� � � … … … … Varians masing-masing kelas dicari dengan rumus:

� = ∑ � − �̅

− … … … … Keterangan:

F = Indeks homogenitas yang dicari S2 = Varians

X = Nilai siswa X = Nilai rata-rata n = Jumlah sampel

Kriteria pengujian : jika F hitung < Ftabel = sampel homogen.

jika Fhitung > Ftabel = sampel tidak homogen.

c. Uji Beda (Statistik t)

Setelah dianalisis, maka diketahui kedua sampel tidak homogen, selanjutnya dianalisis data dengan menggunakan rumus t-test. Karena varians tidak homogen rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah rumus t-test separated varians yaitu:

= �̅ − �̅

√� + �

… … … ..

Keterangan:

t = Nilai t yang dihitung

X1 = Nilai rata-rata dari kelas eksperimen X2 = Nilai rata-rata dari kelas control S12 = Varians kelas eksperimen S22 = Varians kelas kontrol

n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen n2 = Jumlah siswa kelas control

Untuk mengetahui t-tabel digunakan dk = n1 + n2 – 2

Jika t-hitung < t-tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, sebaliknya jika t-hitung >

t-tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

a. Ha adalah “ada pengaruh kemampuan berkomunikasi dan hasil belajar siswa kelas VIII dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dibandingkan siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode diskusi informasi”.

b. H0 adalah “tidak ada pengaruh kemampuan berkomunikasi dan hasil belajar siswa kelas VIII.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Varians untuk kelas eksperimen sebesar 175 sebagai varians terbesar dan varians kelas kontrol sebesar 86.27 sebagai varians terkecil, maka diperoleh Fhitung sebesar 2.028 Harga Ftabel dengan dkpembilang yaitu 12 – 1 = 11 dan dkpenyebut yaitu 12 – 1 = 11 dengan taraf signifikan 5% t tercantum pada tabel distribusi. dan diperoleh nilai sebesar 2.82. Oleh karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel (2.028<)2.82 berarti varians tersebut homogen,maka statistic t (uji beda) yang di gunakan adalah t-test polled varians. Kemudian di peroleh nilai t- hitung sebesar 0.214 dan nilai t-tabel sebesar 2.074 sehingga Hipotesis alternative (Ha) di tolak. Hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Talking Stick terhadap kemampuan berkomunikasi siswa kelas VIII MTs ALMADANIAH.

Data Skor Kemampuan Berkomunikasi Siswa

No

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Nama Siswa

Skor Nilai Nama siswa Skor Nilai

1 Farah Yani 8 66 Lisa Astuti 7 58

2 Eva Cahyanti Rasyid 8 66 Elisa Juniati 7 58

3 Marniaty 7 58 Rina Wati 7 58

4 Martila Suryani Putri 9 75 Nita Qurota Aini 9 75

5 Nazirah 7 58 Thiss Apriliani 6 50

6 Nur Afni 10 83 Safira Waja Raba 9 75

7 Inayatul Huda 6 50 Supiani 8 66

8 Prihandini Putri 10 83 Laela Rizkiani 10 83

9 Sumarni Husni 9 75 Rini 8 66

10 Husnul Hotimah 6 50 Alhami Nadin Nadila 7 58

11 Rizka Juniarti 10 83 Sova Sofian 8 66

12 Umi Amerah 6 50 Safira Radiatul Ismail 8 66

Jumlah 797 Jumlah 779

Rata-rata 66,41 Rata-rata 64,91

Data di atas merupakan perolehan nilai yang di isi oleh peneliti saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

B. Pembahasan

Pada penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh Ni Made DKK, dengan hasil yang menunjukan bahwa model pembelajaran Kooperativ tipe Talking Stick dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa kelas VI SD.

Model pembelajaran ini berhasil di karenakan sebeleum di lakukannya penelitian ini gurunya di sekolah sudah pernah menerapkannya.

Pada penelitian yang saya lakukan di MTs AL-MADANIYAH model pembelajaran ini tidak berhasil dengan hasil analisis data statistik yaitu kemampuan berkomunikasi 0.214< 2.074.

Salah satu penyebab ketidak berhasilan menggunakan model pembelajaran ini dikarenakan penggunaan model pembelajaran yang masih bersifat baru dan siswa masih belum beradaptasi dengan model pembelajaran tersebut.

Disamping itu pula waktu penelitian yang dilakukan relatif singkat dalam kurun waktu sebulan. Selain itu, sintak pada model pembelajaran Talking Stick terdapat adanya kelemahan-kelemahan. Kelemahan model pembelajaran Talking Stick salah satunya membuat siswa senam jantung dan siswa yang

tidak siap merasa gugup ketika mendapat bagian tongkat dan menjawab pertanyaan dari guru. Berangkat dari permasalahan tersebut siswa yang semulanya siap menjawab pertanyaan dari guru akan mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan karena siswa merasa takut mendapatkan giliran untuk memegang tongkat sehingga siswa tidak terkosentrasi dengan materi yang sudah dipelajari.

Kemampuan berkomunikasi siswa, dari data hasil analisis kemampuan berkomunikasi siswa dengan uji statistik t maka dapat diketahui bahwa t- hitung lebih kecil dari t-tabel (0.214 < 2.074), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Hal ini berarti bahwa “ Tidak ada pengaruh model pembelajaran Talking Stick terhadap kemampuan berkomunikasi siswa kelas VIII MTs Al-Madaniyah Jempong Tahun Pelajaran 2019/2020”.

Tidak ada pengaruhnya kemampuan berkomunikasi siswa dikarenakan di dalam kelas kurangnya interaksi (relasi) siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa lainnya, sehingga kemampuan berkomunikasinya kurang.

Ketidak pengaruhnya kemampuan berkomunikasi kedua kelas sampel ini juga tidak dipengaruhi oleh bedanya metode pembelajaran yang diterapkan. Maka secara keseluruhan bahwa kemampuan berkomunikasi siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada penelitian ini adalah tidak ada pengaruh dengan metode dan model pembelajaran yang diterapkan.

Selain itu model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang jarang bahkan belum pernah di gunakan pada kegiatan belajar mengajar.

Sehingga siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran ini.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Talking Stick tidak memiliki pengaruh terhadap kemampuan berkomunikasi siswa mata pelajaran IPA kelas VIII MTs Al-Madaniyah Jempong Tahun Pelajaran 2019/2020. Ini diketahui dari hasil analisis data statistik yaitu kemampuan berkomunikasi 0.214< 2.074.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Model pembelajaran Talking Stick perlu diterapkan oleh guru pada materi pengamatan gejala alam dikarenakan model pembelajaran ini dapat menunjang kemampuan berkomunikasi dan peningkatan motivasi belajar, meskipun dalam penelitian ini tidak adanya pengaruh terhadap kemampuan berkomunikasi dan motivasi belajar siswa akan tetapi keberhasilan proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh tingkat inteligensi dan daya serap siswa itu sendiri.

2. Kepada guru perlu menerapkan model pembelajaran Talking Stick pada pokok bahasan lain.

3. Kepada mahasiswa yang ingin meneliti lebih lanjut diharapkan dapat mencoba dan menerapkan model pembelajaran Talking Stick pada pokok bahasan yang sama sehingga diharapkan dapat memperbaiki hasil penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Alsa, Asmadi, Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Diva Press, 2004.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta, 2104.

Aris Shoimin, Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2014.

B. Uno, Hamzah, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di bidang pendidikan.

Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009.

Daryanto, Penelitian Tindakan Kelas dan PenelitianTindakan Sekolah(Beserta Contoh- contonya), Yogyakarta:Gava Media, 2014.

Djali, Psikologi Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar. Jakarta: CV Rineka Cipta, 2002.

Huda, Miftahul, Model–model Pengajaran dan Pembelajaran”.Yogyakarta : PustakaPelajar, 2013.

Kurniasih, Imas & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru.Yogyakarta : Kata Pena, 2015.

Maufur, Hasan Fauzi, Sejuta Jurus Mengajar Mengasyikkan, Semarang:Sindur Press, 2009.

Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi.Jakarta:Bumi Aksara, 2005.

Muhibbin syah, ”Psikologi Belajar”.Jakarta: PT. Raja Grafinda Persada, 2005.

Mulyana, D, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.Bandung: Remaja Rasdakarya, 2008.

Nana Syaodih.S., Landasan Psikologi Proses Pendidikan.Bandung: RemajaRosdakarya, 2005.

Ni Made Pande Megawati dkk, Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Berbantuan Media Gambar Berseri Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan, vol.1: No 2, 2013.

Nuryani, Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press, 2005.

Onong Uchjana Efendi, Spektrum Komunikasi.Bandung:CV Mandar Maju, 1995.

Rini Darmastuti, Bahasa Indonesia Komunikasi. Yogyakarta:Gava Media, 2006.

Sanjaya, W, Strategi Pembelajaran.Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.

Sardiman, Interaksi &Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya”. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003.

Slavin, R., Cooperative Learning (2nd ed), Boston.USA: Allyn and Bacon, 1995.

Sri Wahyuni, Penerapan Metode Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV SDN 2 Posona, vol.1: no 1, 2018.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, dan R&B).Bandung:

Alfabeta, 2018.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara,2011.

Suliyanto, Statistika Non Parametrik dalam Aplikasi Penelitian. Yogyakarta: Andi,2014.

Tukiran, Taniredja, dkk, Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta, 2011.

Winkel, W,S., Bimbingan Dan Konsling Di Institut Pendidikan.Jakarta:PT.Grasindo, 2008.

Suprijono, Agus, ooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta :Pustaka Belajar, 2013.

LAMPIRAN

Lampiran 1

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU Petunjuk:

1. Berilah tanda ceklis (√)antara kolom ke-1, 2 & 3.

2. Pemberian skor:

 Jika terlaksana sesuai langkah diskriptor diberi skor 3.

 Jika terlaksana tidak terlalu sesuai langkah maka descriptor di beri skor 2.

 Jika tidak terlaksana diskriptor diberi skor 1.

No Perilaku yang dinilai Kriteria

1 2 3 1 KEGIATAN AWAL

 Membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar:

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Menyampaikan manfaat pembelajaran

 Pemberian apersepsi kepada siswa:

a. Mengajukan pertanyaan untuk menguji pemahaman sebelumnya

Mengaitkan materi yang akan dibahas dengan yang sebelumnya

2 KEGIATAN INTI

a. Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 orang secara heterogen.

b. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.

c. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran.

d. Peserta didik berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana.

e. Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilahkan anggota kelompok untuk menutup isi bacaan.

f. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota kelompok.

g. Guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat

tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya.

h. Guru memberi kesempatan peserta didik lain membantu menjawab pertanyaan jika anggota kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.

b. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya.

4 KEGIATAN AKHIR

a. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan peseta didik, selanjutnya bersama-sama peserta didik merumuskan kesimpulan.

b. Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun individu.

i. Menginformasikan materi minggu depan Ju

ml ah Rata-rata Kategori

Nangapanda, Desember 2020 Observer

Defi Rofida Dahlan Djaba 160104094

Lampiran 2

DATA SKOR KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA

No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Nama Siswa Skor Nilai Nama siswa Skor Nilai

1 Farah Yani 8 66 Lisa Astuti 7 58

2 Eva Cahyanti Rasyid 8 66 Elisa Juniati 7 58

3 Marniaty 7 58 Rina Wati 7 58

4 Martila Suryani Putri 9 75 Nita Qurota Aini 9 75

5 Nazirah 7 58 Thiss Apriliani 6 50

6 Nur Afni 10 83 Safira Waja Raba 9 75

7 Inayatul Huda 6 50 Supiani 8 66

8 Prihandini Putri 10 83 Laela Rizkiani 10 83

9 Sumarni Husni 9 75 Rini 8 66

10 Husnul Hotimah 6 50 Alhami Nadin Nadila 7 58

11 Rizka Juniarti 10 83 Sova Sofian 8 66

12 Umi Amerah 6 50 Safira Radiatul Ismail 8 66

Jumlah 797 Jumlah 779

Rata-rata 66,41 Rata-rata 64,91

Lampiran 3

ANALISIS VARIANS (STATISTIK F) UNTUK KEDUA SAMPEL (KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI)

Analisis varians (statistik F) untuk kedua sampel (kemampuan berkomunikasi) dik : �̅ = 66 n1 = 12

�̅ = 65 n2 = 12

∑ � − �̅ =1925

∑ � − �̅ = 949

1. Varians Kelas Eksperimen

� =∑ � − �̅

= −

=

= 175

2. Varians Kelas Kontrol

� =∑ � − �̅

= −

=

= .

3. Perhitungan Statistik F a. Mencari Fhitung

� = � �

� � �

= .

= .

b. Menghitung Ftabel

dk pembilang = n1 – 1 dk penyebut = n2 – 1

=12 – 1 = 11 = 12 – 1 = 11 Ftabel = 2.82

c. Kesimpulan

Dari hasil perhitungan Fhitung dan Ftabel dapat diketahui bahwa Fhitung <

Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa varians tersebut bersifat homogen, maka statistik t (uji beda) yang digunakan adalah t-test polled varians.

Lampiran 4

PERHITUNGAN UJI BEDA (STATISTIK t) KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI Perhitungan uji beda (Statistik t):

1. Menghitung t-hitung

Karena varians sampel bersifat homogen, maka uji beda yang digunakan adalah uji t- test polled varians, yaitu sebagai berikut:

dik : �̅ =66 n1 = 12

�̅ =65 n2 = 12 (� ) =

(� ) = . Penyelesaian:

= �̅ − �̅

√ − � + − �

+ − [ + ]

= −

√ − + − .

+ − [ + ]

=

√ + . [ + ]

=

√ + . [ ]

= .

t = .

2. Menghitung t-tabel

t-tabel dapat ditentukkan sebagai berikut:

dik: n1 = 12 n2 = 12 maka :

dk = n1 + n2– 2

= 12 +12 – 2

= 22

Jadi diperoleh nilai t-tabel = 2.074

3. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa t-hitung lebih kecil dari t-tabel (0.214 < 2.074), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Hal ini berarti bahwa “ Tidak ada pengaruh Penyusunan LKPD Menggunakan model pembelajaran Talking Stick terhadap kemampuan berkomunikasi siswa kelas VIII MTs Al-Madaniyah Jempong”.

Lampiran 5

DOKUMENTASI PENELITIAN

Menjelaskan materi pelajaran

Membagikan LKPD

Siswa memegang tongkat untuk menjawab peryantaan pertanyaan

By.

Devy Djaba

Dalam dokumen pengaruh model pembelajaran talking stick (Halaman 41-44)

Dokumen terkait