• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model problem based learning terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model problem based learning terhadap"

Copied!
194
0
0

Teks penuh

Zubaidah Amir M.Z, M.Pd., selaku Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Ibu Diniya, M.Pd., selaku pembimbing skripsi yang mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan disertasi ini. Ibu Meli Deriza, S.Pd selaku Guru IPA MTs Negeri 2 Kampar yang telah membantu peneliti selama penelitian berlangsung serta memberikan motivasi, nasehat dan dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan disertasi ini.

صّخلم

يود( ،يراس لاامرون

لادجلا تاراهم ىلع تلاكشملا ىلع مئاقلا ملعتلا ميلعت جذومن ريثأت :) ةيملاسلإا ةطسوتملا ةسردملاب عباسلا لصفلا ذيملات ىدل

ةيموكحلا٢

ةيعيبطلا مولعلا تانئاك عوضوم يف رابمك

تاظحلاملاو

ةسردلدا في ةيعيبطلا مولعلا ميلعت ةيلمعب عوفدم ثحبلا اذه ةيموكلحا ةيملاسلإا ةطسوتلدا

٢ لا سردلداف ،رابمك

دختسي لاو ،ةباطلخا ةقيرط مدختسي لازي ؤي اذهو .ليلق لاإ ةعونتم اقرط م

دي

ةيموكلحا ةيملاسلإا ةطسوتلدا ةسردلداب عباسلا لصفلا في ليلق لاإ تلاكشلدا للح لادلجا تراهم٢

في رابمك

انئاك عوضوم ةطباضلا ةعوملمجا ميمصتب بييرتج ثبح هبش وه ثحبلا اذهو .تاظحلالداو ةيعيبطلا مولعلا ت

ةيملاسلإا ةطسوتلدا ةسردلداب عباسلا لصفلا ذيملات عيجم هعمتمجو .ةبسانتلدا يرغ يدعبلاو يلبقلا رابتخلال ةيموكلحا

برابمك

٩٧أ ةينقت للاخ نم تانيعلا ذخأ تمو .اذيملت

تانايبلاو .يطبض لصف نياثلاو بييرتج لصف لولأاف ،ج و أ عباسلا لصفلا ذيملات يه ثحبلا تانيعو ،ةطيسبلا لاا نم اهعجم تم تيلا

نم نوكتي وهو٣١

تانايبلا .انايب

ا للاخ نم اهعجم تم اضيأةظحلالد

للح ثحبلا جئاتن تانايبو . رابتخا ةغيص مادختساب ت

ةياورل ةيعامتجلاا مولعلل ةيئاصحلإا ةمزلحا جمانرب ةدعاسبم٢٢

يفصو ليلحتب اهليلتح تم ةظحلالدا تانايب ،

ةياورل ةيعامتجلاا مولعلل ةيئاصحلإا ةمزلحا جمانرب ةدعاسبم اصحلإا رابتخا ةجيتنو٢٢

لع تلد

ةميق نأ

ةيهملأا٠.٠٠٠

افلأ ةيهمأ٠.٠٣

كانه نأ نىعبم كلذو ،ةدودرم ةيئدبلدا ةيضرفلاو ةلوبقم ةليدبلا ةيضرفلاف

لداو ةيعيبطلا مولعلا تانئاك عوضوم في رابمك .تاظحلا

ةيساسلأا تاملكلا مولعلا تانئاك عوضوم ،لادجلا تاراهم ،تلاكشملا ىلع مئاقلا ملعتلا ميلعت جذومن

تاظحلاملاو ةيعيبطلا

Defenisi Istilah

Argumentasi ilmiah adalah kemampuan seseorang dalam melakukan proses penyusunan suatu pernyataan yang disertai dengan bukti-bukti dan penalaran yang logis dengan tujuan untuk membenarkan suatu keyakinan, sikap atau nilai, mempertahankannya dan mempengaruhi orang lain. Hal ini dapat menyorot siswa bagaimana berpikir, bertindak dan berkomunikasi secara ilmiah yang didukung oleh data atau bukti dan berdasarkan ilmu pengetahuan (Farida, 2014).

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Hakikat Pembelajaran IPA
  • Keterampilan Argumentasi Ilmiah Peserta didik a. Pengertian Argumentasi Ilmiah peserta didik
  • Objek IPA dan Pengamatannya a. Penyelidikan IPA

Pembelajaran berbasis masalah mengorganisasikan pertanyaan dan permasalahan yang relevan secara sosial dan relevan secara pribadi bagi siswa. Tujuan dari produk ini adalah untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan siswa terhadap siswa lain. Pembelajaran berbasis masalah juga ditandai dengan kerjasama antar siswa secara berpasangan atau kelompok kecil.

Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Argumentasi Ilmiah
Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Argumentasi Ilmiah

Penelitian Yang Relevan

Hasil kemampuan analisis posttest menunjukkan thitung (3,14) > ttabel (2,65), sehingga Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran PBL terhadap kemampuan siswa. untuk menganalisa. Konsep pencemaran lingkungan hidup pada kelas X. Persamaan dalam penelitian ini merupakan variabel terikat yaitu kemampuan argumentasi ilmiah yang menjadi salah satu kriteria penilaian siswa dan juga model pembelajaran yang digunakan. Persamaan dalam penelitian ini adalah variabel bebas menggunakan pembelajaran berbasis masalah dan variabel terikat menggunakan keterampilan argumentasi.

Kerangka Berpikir

Konsep Operasional

Untuk penelitian ini penekanannya pada 4 indikator Toulmin yaitu klaim, data, jaminan dan dukungan. Topik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Objek IPA dan Observasi, topik ini terdapat pada kelas 7 pada kompetensi dasar 3.1 Penerapan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan satuan baku, dan 4.1 Penyajian hasil pengukuran dengan alat ukur yang sesuai pada diri sendiri dan makhluk hidup lainnya, serta benda-benda di sekitar kita dengan menggunakan satuan baku dan non baku.

Hipotesis Penelitian

Kelompok kedua adalah kelompok kontrol yaitu siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran konvensional. Xc: Perlakuan kelas eksperimen dengan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan argumentasi ilmiah siswa. Xk: Perlakuan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan argumentasi ilmiah siswa.

Tempat dan Waktu Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil peneliti untuk diteliti lebih lanjut guna menarik suatu kesimpulan. Simple random sampling adalah pemilihan anggota sampel secara acak dari suatu populasi tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah Kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan Kelas VII C sebagai kelas kontrol.

Variabel Penelitian

Perangkat Pembelajaran

Instrument Penelitian

Prosedur Penelitian

Melakukan observasi sekolah untuk memperoleh informasi tentang catatan siswa, jadwal IPA sekolah, cara guru IPA mengajar di kelas, serta sarana dan prasarana sekolah. Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada materi objek ilmiah dan observasi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah di kelas eksperimen. Melaksanakan posttest dengan soal kemampuan argumentatif pada kelas eksperimen dengan menggunakan soal yang sama dengan pretest.

Uji Instrument Penelitian

Eksperimen dilakukan untuk mengetahui apakah soal memenuhi kualitas soal yang baik atau tidak. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan analisis faktor yaitu mengkorelasikan skor item dengan skor total dengan menggunakan program SPSS versi 24. Berdasarkan tabel 3.5 diperoleh hasil uji validitas per item. topik mengenai kemampuan argumentatif 3 pertanyaan interpretasi sangat rendah.

Berdasarkan hasil tes soal yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS 24 diperoleh nilai reliabilitas soal sebesar 0,762 yang termasuk dalam kategori kriteria reliabel dan reliabilitas tinggi. Pengukuran tingkat kesulitan tugas tes dilakukan dengan menghitung tingkat kesulitan, tingkat kesulitan menunjukkan tingkat kesulitan tugas tes (Anizam, 2011). Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran diketahui bahwa pada soal kemampuan berpendapat terdapat 8% soal yang masuk dalam kategori mudah yaitu soal nomor 1 dengan nilai tingkat kesukaran sebesar 0,86.

Soal berkategori sedang sebanyak 54% yaitu soal nomor 2 dengan tingkat kesulitan 0,34, nomor 4 dengan tingkat kesulitan 0,59, nomor 5 dengan tingkat kesulitan 0,52, nomor 6 dengan tingkat kesulitan 0,65, tidak . 8 dengan nilai tingkat kesulitan 0,67, angka 10 dengan nilai tingkat kesulitan. Soal berkategori sulit sebanyak 38% yaitu nomor 3 dengan tingkat kesulitan 0,18, nomor 7 dengan tingkat kesulitan 0,11, nomor 9 dengan tingkat kesulitan 0,22, nomor 11 dengan tingkat kesulitan 0,14 dan nomor 12 dengan nilai tingkat kesulitan 0,11. Berdasarkan hasil perhitungan terlihat terdapat 15% soal yang mempunyai daya beda sangat baik yaitu soal nomor 2 dengan nilai pangkat 0,71 dan nomor 13 dengan nilai pangkat 0,81.

Setelah soal diujikan kepada siswa, maka soal tersebut diuji validitas, reliabilitas, kesukaran dan kekhususannya untuk menguji kelayakan soal.

Teknik Analisis Data

Setelah mengumpulkan data, peneliti akan menganalisis data dengan menggunakan statistik uji t yang digunakan untuk menguji penolakan atau penerimaan Ho dengan syarat sampel yang digunakan harus berdistribusi normal dan homogen. Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Sedangkan uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varians suatu populasi data, apakah dua kelompok data atau lebih mempunyai varian yang sama atau berbeda (Rachmat, 2016:187).

Uji-t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan argumentatif siswa. Ho : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan argumentatif siswa pada materi objek ilmiah dan observasinya. Ha : Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan argumentatif siswa pada materi objek ilmiah dan observasinya.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan argumentasi ilmiah siswa. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji hipotesis terhadap nilai post-test menggunakan uji Independent Sample t-test dengan nilai signifikansi 0,000 < signifikansi alpha 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.

Saran

Pengaruh model pembelajaran problem based learning (PBL) terhadap kemampuan analisis dan argumentasi siswa pada konsep pencemaran lingkungan di kelas Meningkatkan keterampilan argumentasi melalui penerapan model problem based learning pada kelas X MIA 1 SMA Batik 2 Mahasiswa Surakarta tahun pelajaran 2014/2015.

Penerapan model pembelajaran argument generation menggunakan metode saintifik untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan argumentasi siswa. Analisis Profil Kemampuan Argumentasi Guru dan Pra Guru Pendidikan Biologi Menggunakan Model Pola Argumentasi (Tap) Toulmin dan Upaya Peningkatannya. Satuan Pendidikan: MTs Negeri Padang Mutung Mata Pelajaran: IPA (IPA) Kelas/Semester: VII/2 (Sederajat).

Amati diri Anda dan teman, serta benda-benda di sekitar Anda untuk melihat ciri-ciri yang dapat diamati seperti tinggi badan, warna rambut, warna kulit. Mengumpulkan informasi tentang berbagai besaran pokok dan besaran turunan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, misalnya panjang benda, massa jenis, energi, frekuensi pulsa.

KOMPETENSI INTI

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Tujuan Pembelajaran

Materi Pembelajaran

Langkah-Langkah Pembelajaran Langkah-langkah Model

Siswa dapat mengidentifikasi hal-hal yang dapat diukur (kuantitas) dan hal-hal yang tidak dapat diukur (bukan besaran). Guru mengumpulkan informasi dari hasil diskusi siswa dengan cara bergiliran menyajikan hasil diskusi kelompoknya dalam bentuk observasi pembelajaran IPA. Guru membantu siswa untuk merefleksikan dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang ada.

Sumber

Penilaian

Ajukan pertanyaan (persepsi) untuk menghubungkan materi yang sudah dipahami siswa dengan materi yang akan dipelajari, misalnya: pernahkah Anda melihat seorang penjahit. Guru mengumpulkan informasi dari hasil diskusi yang dilakukan siswa secara bergantian.Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dalam bentuk pengukuran. Guru meminta siswa menjawab/bertanya mengenai permasalahan yang ada, Guru memberikan penguatan dari hasil diskusi siswa.

Siswa dapat menjelaskan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuan dan jenis masing-masing besaran. Memberikan pertanyaan (apersepsi) untuk menghubungkan materi yang sudah dipahami siswa dan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, misalnya: pernah menyuruh anak mengukur berat badannya. Guru mengumpulkan informasi dari hasil diskusi yang dilakukan siswa dengan cara bergiliran menyajikan hasil diskusi kelompoknya dalam bentuk soal pengukuran menggunakan satuan standar dan konversi satuan dalam SI.

Langkah-Langkah Pembelajaran Pendekatan

Guru melakukan refleksi dengan meminta siswa mengungkapkan pemahamannya terhadap objek dan pengukuran ilmiah.

Langkah-Langkah Pembelajaran Pendekatan

  • Validasi Ahli 4.4 Validasi Empiris 4.4 Validasi Empiris 4.5 Reliabelitas

Siswa dapat menjelaskan pengertian besaran pokok dan besaran turunan beserta satuan dan jenis-jenis besaran masing-masing. Ajukan pertanyaan (apersepsi) untuk menghubungkan materi yang telah dipahami siswa dan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, misalnya: Masih ingatkah Anda tentang pengukuran? Siswa dimotivasi atau dirangsang untuk memperhatikan topik besaran pokok dan besaran turunan dengan menunjukkan contoh besaran pokok dan besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya setelah memahami contoh besaran pokok dan besaran turunan. Lihatlah besaran pokok dan besaran turunan yang berbeda untuk mencari satuan setiap besaran. Guru melakukan refleksi dengan meminta siswa mengungkapkan pemahamannya tentang besaran pokok dan turunannya c.

14 Representasi warna pada LKPD sudah benar sehingga siswa tertarik untuk mempelajari dan berlatih soal.

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan satuan standar (Baku)

  • Uji Normalitas 5.4 Uji Homogenitas
  • Aktivis Siswa No Model
  • Aktivitas Guru No Model

Seorang siswa akan mengukur jarak rumah ke sekolah dengan melakukan pengukuran langsung yaitu mengukur jalan yang menghubungkan kedua tempat tersebut dengan menggunakan alat ukur. 6 Menurut Andi, suhu badannya hangat karena terasa telapak tangannya hangat, namun suhu badan Andi hanya perkiraan saja, itulah yang disebut dengan satuan tidak baku. Yang benar adalah mengukur pikiran karena menggunakan termometer yang merupakan satuan standar, sedangkan pengukuran pikiran dengan menggunakan telapak tangan menggunakan satuan non baku yang artinya satuan tersebut menghasilkan nilai yang berbeda-beda dari masing-masingnya. lainnya.

Pengukuran pikiran merupakan satuan yang baku dan andi tidak baku. 2 Buatlah jawaban yang tidak berhubungan dengan satuan baku. Pengukuran icha dan salsa akurat karena menggunakan satuan meter karena meter merupakan satuan standar, sedangkan ungke dan uto menggunakan satuan nonstandar sehingga hasilnya berbeda.

Gambar

Gambar  4.1  Contoh Jawaban Peserta Didik Pada Indikator
Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Argumentasi Ilmiah
Tabel 2.3 Besaran Pokok dan Satuannya
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir Awal

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa.. Yogyakarta: Univ Ahmad