JIA
Jurnal Ilmu Alam Indonesia
E-ISSN: 2615-2665
PENGARUH OKSIGEN TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU (vigna radiata) EFFECT OF OXYGEN ON GREEN BEAN SEED GROWTH
Aditya Tri Witomo1, Elis Lisnawati2, Firli Anugrah Prawidya3, Igvirli Hikmatul Maula4, Putri Chandra Apriliani5, Wahyuni Fitriah6, Yuyun Maryuningsih7
a Jurusan Tadris IPA-Biologi, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jawa Barat, 45132, Indonesia
xCorresponding author: Jl. Perjuangan Bypass Sunyaragi, Cirebon, Jawa Barat, 45132, Indonesia.
Email addresses:[email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]
Article history
Received 23 Juni 2022 Received in revised form XXXX Accepted XXXX
Abstract
In this study, we conducted an analysis of the effect of oxygen on the growth of mung bean (vigna radiata L.) seeds which was carried out for 5 days from Wednesday 6 April 2022 to 10 April 2022. It was carried out at Elis Lisnawati's house. The purpose of this study was to examine the effect of oxygen on the growth of mung bean seeds.
Oxygen is very influential on the speed of growth of green bean seeds because oxygen plays a role in the process of cell division. However, oxygen does not have as important a role as water because oxygen is only needed by plants at the beginning of their growth period because they do not yet have complete organs.
After the plant organs grow up and their organs are complete, plants need more carbon dioxide to carry out metabolism while oxygen is only needed at certain times, for example at night.
Keywords: study, oxygen
Abstrak
Pada penelitian ini, kami melakukan analisis tentang pengaruh oksigen terhadap pertumbuhan biji kacang hijau (vigna radiata L.) yang dilakukan selama 5 hari pada hari Rabu, 6 April 2022 sampai 10 April 2022.
Dilaksanakan di rumah Elis Lisnawati. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji pengaruh oksigen terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
Oksigen sangat berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan biji kacang hijau karena oksigen berperan dalam proses pembelahan sel. Namun oksigen tidak memiliki peran sepenting air karena oksigen hanya diperlukan oleh tanaman pada awal masa pertumbuhannya karena belum memiliki organ yang lengkap.
Setelah organ tanaman tumbuh dewasa dan organnya lengkap, tanaman lebih banyak memerlukan karbondioksida untuk melakukan metabolisme sedangkan oksigen hanya diperlukan dalam waktu tertentu saja misalnya pada malam hari.
Kata kunci: penelitian, oksigen
Homepage: www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/jia
Volume 1, No 1, Juni 2022e
©2018 Jurnal Ilmu Alam Indonesia. All rights reserved.
Penerbit: Tadris IPA Biologi, IAIN Syekh Nurjati Cirebon
1. Pendahuluan/Introduction
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat permanent (tetap) dan tidak dapat balik (Irrevisible), sedangkan perkembangan adalah proses perubahandalam bentuk. Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawal ai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yangdibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal adalah segala pengaruh / faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri yaitu akulputi gen dan hormon. Sedangkan faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi / faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembaban, oksigen, pH, makanan (nutrisi) dan suhu. Sehubungan dengan itu kami akan membahas faktor eksternal pertumbuhan yaitu oksigen. Maka kami segera melakukan percobaan dan penganalisisan dengan laporan yang berjudul “Pengaruh Oksigen Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau”
2. Metode Penelitian/Method
Pada penelitian pengaruh oksigen terhadap pertumbuhan biji kacang hijau, metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah upaya seorang peneliti menemukan pengetahuan dengan memberi data berupa angka. Angka yang diperoleh digunakan untuk melakukan analisa keterangan, sederhananya penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang disusun secara sistematis terhadap bagian-bagian dan untuk menemukan kausalitas keterkaitan. Penelitian ini dilakukan selama lima hari, dimulai dari 6 April hingga 10 April.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi serta dokumentasi dengan melakukan pemotretan terhadap pertumbuhan kacang hijau yang dilakukan selama 5 hari
dengan tujuan untuk memperoleh informasi dari data tertulis yang ada pada subyek penelitian dan yang mempunyai relevansi dengan data yang dibutuhkan. Alat yang di gunakan meliputi : Aqua gelas, wadah, sendok, plastik bening, gunting, pipet tetes dan untuk bahan yang digunakan meliputi : biji kacang hijau, aquades, kapas, adapun langkah kerja nya sebagai berikut : disiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu, digunting plastik bening berukuran 8cm x 8cm sebanyak 4 buah, diberi 1 lubang dengan diameter 1 cm terhadap plastik 1, 2 lubang pada plastik 2 dan 3 lubang pada plastik 3, dimasukkan kapas kedalam gelas Aqua, dimasukkan beberapa biji kacang hijau, diberi aquedes secukupnya, ditutup dengan plastik bening lalu di ulangi dengan menutup masing masing Aqua gelas yang sudah diberi kapas biji kacang hijau dan aquades dengan plastik bening yang tidak dilubangi, dilubangi 1, dilubangi 2, dilubangi 3 kemudian di amati perubahan dan dicatat lalu didokumentasikan hasil pengamatan.
3. Hasil dan Pembahasan/Result and Discussion 3.1Hasil Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
HARI KE TUTUP RAPAT DILUBAN
GI 1
DILUBANG I 2
DILU BANG
I 3
1 - - - -
2 5 7,3 7,9 8,2
3 8 9,7 11 13,2
4 7,9 10,2 14 19
5 7,9 13,6 17,1 22
3.2Pengertian Pertumbuhan dan Pengamatan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intra seluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur sengan satuan panjang dan berat. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan.
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh.
Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah. Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya.
Fotosintesis adalah proses tumbuhan mengubah sinar matahari menjadi makanan atau energi. Klorofil atau disebut juga zat hijau daun adalah zat penghijau tumbuhan yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan. Proses fotosintesis pada tumbuhan dimulai dari karbon dioksida yang diambil oleh mulut daun pada malam hari.
Tumbuhan juga mengambil air dari dalam tanah dengan menggunakan akarnya. Air tersebut kemudian dibawa oleh sistem transportasi pada tumbuhan, yakni melalui jaringan xilem dan floem.
Pada saat cahaya matahari muncul, klorofil pada tumbuhan akan menyerap cahaya untuk digunakan sebagai energi utama dalam pembuatan glukosa. Glukosa yang dihasilkan dari proses fotosintesis tersebut akan menjadi bahan bakar dasar, Kids. Bahan bakar dasar tersebut bakal diolah lagi menjadi berbagai zat makanan bagi tumbuhan, misalnya protein, lemak, dan lain sebagainya.
Manfaat Fotosintesis pada Manusia dan hewan seperti yang kita ketahui juga mengonsumsi beberapa jenis tumbuhan hijau. Manusia dan hewan yang mengonsumsi tumbuhan hijau otomatis juga akan mendapatkan manfaat seperti protein. Selain itu, proses fotosintesis pada tumbuhan juga bermanfaat bagi lingkungan karena membutuhkan karbon dioksida.
Maka dari itu, fotosintesis yang dilakukan tumbuhan hijau membantu mengurangi kadar karbon dioksida yang terdapat di lingkungan sekitar. Di samping itu, fotosintesis juga menghasilkan oksigen yang dibutuhkan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Untuk bisa berfotosintesis dan kebutuhan nutrisi menjadi terpenuhi, tumbuhan hijau membutuhkan cahaya matahari. Tumbuhan hijau membuat makanannya sendiri melalui proses biokimia pada klorofil dengan bantuan cahaya matahari. Fotosintesis juga menghasilkan oksigen yang dibutuhkan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Ada proses yang terjadi dengan reaksi terang dan reaksi gelap.
Reaksi Fotosintesis Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, proses fotosintesis pada tumbuhan hijau membutuhkan cahaya matahari untuk membuat glukosa. Maka dari itu, proses fotosintesis sering terjadi pada pagi dan siang hari. Akan tetapi, ada juga proses fotosintesis yang tidak menggunakan cahaya matahari. Jadi, pada dasarnya fotosintesis terbagi dalam dua reaksi, yakni reaksi terang dan reaksi gelap.
Reaksi terang adalah reaksi fotosintesis yang terjadi pada pagi atau siang hari karena membutuhkan cahaya matahari secara langsung. Cahaya matahari berperan untuk mengubah molekul air menjadi oksigen dan hidrogen. Reaksi gelap tidah membutuhkan bantuan cahaya matahari secara langsung. Namun demikian, reaksi ini tidak akan bisa terjadi kalau tidak ada reaksi terang terlebih dahulu, Reaksi gelap berperan untuk mengolah karbon dioksida untuk dijadikan glukosa.
Oksigen sangat berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan kacang hijau karena oksigen berperan dalam proses pembelahan sel. Namun oksigen tidak memiliki peran sepenting air karena oksigen hanya diperlukan oleh tanaman pada awal masa pertumbuhannya karena belum memiliki organ yang lengkap.
Dilihat dari hasil pengamatan yang kami dapatkan dalam mini riset yang kami buat mengenai pengaruh oksigen terhadap pertumbuhan pada biji kacang hijau dengan penelitian selama 5 hari. Penelitian ini terdapat 4 wadah yang diamati pengaruh oksigen pada biji kacang hijau. Pada Wadah Pertama tidak diberi lubang / ditutup rapat dengan penutup plastiknya, pada Wadah Kedua diberi 1 lubang dengan diameter 1 cm pada penutup plastiknya, pada Wadah Ketiga diberi 2 lubang pada penutup plastiknya, dan Wadah Keempat diberi 3 lubang pada penutup plastiknya. Pada hari pertama pada gelas plastik yang ditutup rapat, dilubangi 1,
dilubangi 2, dan dilubangi 3 kacang hijau tidak bertumbuh. Pada hari kedua biji kacang hijau pada gelas plastik yang ditutup rapat mengalami pertumbuhan dengan tinggi 5 cm, biji kacang hijau pada gelas plastik yang dilubangi 1 mengalami pertumbuhan dengan tinggi 7,3 cm, Biji kacang hijau pada gelas plastik yang dilubangi 2 mengalami pertumbuhan dengan tinggi 7,9 cm, biji kacang hijau pada gelas plastik yang dilubangi 3 mengalami pertumbuhan dengan tinggi 8,2 cm. Pada hari ke-3 biji kacang hijau pada gelas plastik yang ditutup rapat mengalami pertumbuhan dengan tinggi 8 cm, biji kacang hijau pada gelas plastik yang dilubangi satu mengalami pertumbuhan dengan tinggi 9,7 cm, biji kacang hijau pada gelas plastik yang dilubangi 2 mengalami pertumbuhan dengan tinggi 11 cm, biji kacang hijau pada gelas plastik yang dilubangi 3 mengalami pertumbuhan dengan tinggi 13,2 cm. pada hari Keempat biji kacang hijau pada gelas plastik yang ditutup rapat mengalami pertumbuhan dengan tinggi 7,9 cm, biji kacang hijau pada gelas plastik yang dilubangi 1 mengalami pertumbuhan dengan tinggi 10,2 cm, biji pada gelas plastik yang dilubangi 2 mengalami pertumbuhan dengan tinggi 14 cm, biji kacang hijau pada gelas plastik yang dilubangi 3 mengalami pertumbuhan dengan tinggi 19 cm.
Pada hari Kelima biji kacang hijau pada gelas plastik yang ditutup rapat mengalami pertumbuhan dengan tinggi 7,9 cm, biji kacang hijau pada gelas plastik yang dilubangi 1 mengalami pertumbuhan dengan tinggi 13,6 cm, biji kacang hijau pada gelas plastik yang dilubangi 2 mengalami pertumbuhan dengan tinggi 17,1 cm, biji pada gelas plastik yang dilubangi 3 mengalami pertumbuhan dengan tinggi 22 cm.
4. Simpulan/Conclusion
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terkait pengaruh oksigen terhadap pertumbuhan biji kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa oksigen sangat berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan kacang hijau karena oksigen berperan dalam proses pembelahan sel. Oksigen dapat mendorong masuk nutrien-nutrien dari dalam tanah seperti nitrogen amonia, dan sulfur masuk ke dalam dinding sel akar. Nutrient-natrient ini kemudian digunakan untuk membentuk jaringan baru tumbuhan sehingga tumbuhan dapat bertambah besar
Daftar Pustaka/References
Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, dan Endang Widi Winarni. 2007. Biologi 3 untuk SMA dan MA untuk kelas XII. Esis, Jakarta.
Maria Ancila Naimnule. 2016. Savana Cendana 1 (04), 118-120.
Mariana, M. (2017). Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan stek batang nilam (Pogostemon cablin Benth). Agrica ekstensia, 11(1), 1-8.