• Tidak ada hasil yang ditemukan

TM dan Laporan Praktikum Kimia Dasar Pen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TM dan Laporan Praktikum Kimia Dasar Pen"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN

TUJUAN:

 Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu  Mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu

1. PRE-LAB

1. Jelaskan perbedaan molaritas, molalitas dan normalitas?

Molaritas adalah suatu konsentrasi yang banyak di pergunakan, dan didefinisikan sebagai banyak mol terlarut dalam 1 liter (1000mL) larutan. Hampir seluruh perhitungan kimia larutan menggunakan satuan ini. Di dalam laboratorium kimia sering kita jumpai satuan molaritas misalnya HNO3 3M. Dalam botol tersebut terkandung 3 mol HNO3 dalam 1 liter larutan (Salirawati, 2008).

Molalitas adalah satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat yang terdapat didalam 1000 gram pelarut. Molalitas diberi lambang dengan huruf m. Sebagai contoh didalam botol di laboratorium tertera label bertuliskan 0.5 m CuSO4, hal ini berarti didalam larutan terdapat 0.5 mol CuSO4 dalam 1000 gram pelarut.

Penggunaan satuan konsentrasi molalitas, ketika kita mempelajari sifat- sifat zat yang ditentukan oleh jumlah partikel misalnya kenaikan titik didih atau penurunan titik beku larutan (Salirawati, 2008).

Normalitas yang bernotasi (N) merupakan satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah larutan. Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter larutan. Secara sederhana gram ekivalen adalah jumlah gram zat untuk mendapat satu muatan (Salirawati, 2008).

2. Jelaskan perbedaan satuan konsentrasi dalam molar (M), normal (N), %(b/v), %(v/v), % (b/b), ppm,dan ppb !

 Molar adalah banyaknya jumlah zat terlarut tiap 1000 gram zat pelarut.  Normalitas adalah jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap larutan.

 %volum menyatakan jumlah ml volume / berat zat terlarut dalam 100 ml larutan.  %berat menyatakan jumlah gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan.

 Bagian per sejuta (part per million) menyatakan jumlah gram berat zat yang terlarut dalam volume atau berat total larutan.

 Bagian per miliar (part per billion) menyatakan jumlah mikro gram berat zat yang terlarut dalm volume atau berat total larutan. (Herning, 2011)

3. Jelaskan perbedaan pengenceran larutan HCl dan H2SO4 dari larutan pekatnya!

Nama Firman Ichsan

NIM 155100207111012

Kelas K

(2)

Untuk melakukan pengencerkan HCl dari larutan pekatnya dilakukan dengan cara menambahkan air ke dalam larutan pekat HCl, sebaliknya untuk pengenceran H2SO4 dari larutan pekatnya dilakukan dengan cara menambahkan larutan pekat H2SO4 ke dalam air (Sutresna, 2007).

(3)

1. Pengertian dan Sifat Larutan

Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Sutresna, 2007).

Sifat :

 Tidak ada bidang batas antar komponen – kompone penyusunnya.

 Antara partikel solven (pelarut) dan solut (terlarut) tidak dapat dibedakan.  komponen yang paling banyak dianggap sebagai pelarut. Jika larutan

berbentuk cair, maka air yang dianggap sebagai pelarut.  komposisi di seluruh bagian adalah sama.

2. Pengertian Konsentrasi dan Perhitungan dalam Konsep Larutan

Konsentrasi adalah ukuran jumlah suatu zat tertentu dalam volume tertentu. Jadi, sebuah cara umum untuk menyatakan konsentrasi larutan adalah dalam mol zat terlarut per liter larutan (Fried & Hademenos, 2006).

Perhitungan dalam konsep larutan

Persen massa (%) = massa zat terlarut

massa larutan x 100%

Molaritas (konsentrasi molar) (mol dm–3) = mol zat terlarut

liter larutanMolalitas (mol kg–1) = mol zat terlarut

kg pelarut (Takeuchi, 2006)  Normalitas (N) = ekuivalen(ek)

V (Fried & Hademenos, 2006)  Persen berat (% b/v) = massa zat terlarut(g)

100g x 100%  Persen volume (% v/v) = volume zat terlarut

100mL x 100% (James, 2008)

Fraksi mol (X) = mol zat terlarut(mol)

mol zat terlarut(mol)+mol zat pelarut(mol)  Part Per Million (ppm) = berat zat terlarut(mg)

volume larutan(L) atau ppm = berat zat terlarut(mg)

berat larutan(kg)

Part Per Billion (ppb) = berat zat terlarut(μg) volume larutan(L) atau

ppb = berat zat terlarut(μg)

berat(kg) (Weiner, 2013)

Mol = massa zat(g)

(4)

3. Aplikasi larutan dalam teknologi pertanian  Pembuatan campuran pupuk

 Pengawetan dan pemrosesan bahan pangan

 Pengaturan pH dalam pemrosesan hasil pertanian (Herning, 2011).

(5)

1. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M

Dihitung konsentrasi larutan yang akan dibuat

NaCl ditimbang dengan timbangan analitik

Diletakan dalam beaker glass

Dilarutkan

Dipindahkan ke dalam labu ukur ukuran 100mL

Ditambah hingga tanda batas

Dihomogenkan

2. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm

NaCl 0,585 gram

Aquades secukupnya

Aquades

(6)

NaCl ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik

Diletakan dalam beaker glass

Dilarutkan

Dipindahkan ke dalam labu ukur ukuran 100mL

Ditambahkan hingga tanda batas

Dihomogenisasi

3. Pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v) NaCl 10 mg

Aquades secukupnya

Aquades

(7)

Dihitung volume etanol dengan rumus pengenceran

Dipindahkan ke dalam labu takar ukuran 100mL

Ditimbahkan hingga tanda batas

Dihomogenisasi

4. Pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v)

Timbang sebanyak 5 gram

Letakan dalam beaker glass

Aduk hingga larut

Pindahkan ke dalam labu takar ukuran 100mL

Ditambahkan hingga tanda batas

5. Pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32% Etanol 96%

Aquades

Hasil

Gula

Aquades secukupnya

Hasil

(8)

Perhitungan konsentrasi HCl 32% dan volume yang dibutuhkan

Hitung volume HCl yang akan diambil dengan rumus pengenceran

Letakan dalam labu ukur yang berukuran 100ml

Tambahkan hingga tanda batas

Kocok hingga homogen

DAFTAR PUSTAKA

Konsentrasi 32% dalam (M)

Larutan HCl 32%

Aquades

(9)

Fried, George H., & George J. Hademenos. 2006. Shcaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua.

Jakarta: Eralngga.

Herning, F Geofrey, dkk. 2011. Kimia Dasar Prinsip – Prinsip dan Aplikasi Modern. Jakarta:

Erlangga.

Leong, Oon Hock. 2007. Chemistry Expression : An Inquiry Approach : O Level, Special,

Express. New Industrial Road, Singapore : EPB Pan Pacific.

Salirawati, Das. 2008. KIMIA. Bandung: Grafindo Media Pratama

Sutresna, Nana. 2007. KIMIA. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Takeuchi, Yashito. 2006. Buku Teks Pengantar Kimia. Alih bahasa : Ismunandar.

Weiner, Eugene H. 2013. Applications of Environmental Aquatic Chemistry Third Edition.

Boca Raton, Florida: CRC Press Taylor & Francis Group.

(10)

Larutan Konsentrasi Solute (zat terlarut) /

1. Hal apakah yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan dari padatan dan cairan (larutan pekat), sebutkan dan jelaskan !

Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan yang pertama adalah sifat dari bahan-bahan yang akan digunaka, dalam hal ini harus melihat MSDS dari setiap bahan. Penghitungan konsentrasi, ppm, %volume, dan %berat haruslah tepat dan cermat karena apabila terjadi kesalah kecil saja dapat menyebabkan praktikum gagal dan harus diulangi kembali lagi.

2. Jelaskan langkah-langkah pembuatan larutan NaCl 0,1 M dan 100 ppm dari kristal padat NaCl! Jelaskan langkah kerja pengenceran larutan tersebut menjadi 1 M !

 Menghitung terlebih dahulu jumlah massa NaCl yang akan dipergunakan dalam

percobaan pembuatan larutan NaCl 0,1 M dan pembuatan larutan NaCl 100 ppm dengan menggunakan rumus molaritas dan ppm.

M =

 Mengambil NaCl sedikit demi sedikit dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah

ada di dalam timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 0,585 gram untuk larutan NaCl 0,1 M dan 10 mg untuk larutan NaCl 100 ppm.

 Mengambil NaCl di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan

menuangkannya ke dalam gelas beker.

 Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.

 Mengaduk larutan campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan pengaduk

hingga NaCl larut dan tidak terlihat oleh mata.

 Menuangkan larutan NaCl 0,1 M dan larutan NaCl 100 ppm ke dalam labu ukur

(11)

 Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur dengan

menggunakan pipet ukur dan pipet tetes hingga meniskus bawah mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml.

 Menutup labu ukur dengan penutup.

 Menghomogenkan 100 ml larutan NaCl 0,1 M di dalam labu ukur dengan proses

homogenisasi sebanyak 12 kali. Menghomogenkan 100 ml larutan NaCl 100 ppm di dalam labu ukur dengan proses homogenisasi sebanyak 12 kali.

 Hasil 100 ml larutan NaCl 0,1 M dan 100 ml larutan NaCl 100 ppm.

Langkah kerja pengenceran 100 ml larutan NaCl 0,1 M menjadi 1 M.

 Menghitung terlebih dahulu volume kedua menggunakan rumus pelarutan.

M1V1 = M2V2 0,1*100 = 1*V2 V2 = 10 ml

 Menuang 100 ml larutan NaCl 0,1 M ke dalam gelas beker 100 ml.  Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.

 Mengaduk larutan campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan pengaduk.

 Menuangkan larutan NaCl 1 M dalam labu ukur 100 ml.

 Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur dengan menggunakan pipet ukur dan pipet tetes hingga meniskus bawah mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml.

 Menutup labu ukur dengan penutup.

 Menghomogenkan 100 ml larutan NaCl 1 M di dalam labu ukur dengan proses

homogenisasi sebanyak 12 kali.

 Hasil 100 ml larutan NaCl 1 M.

Langkah kerja pengenceran 100 ml larutan NaCl 100 ppm menjadi 1 M.

 Menghitung terlebih dahulu konsentrasi 100 ml larutan NaCl 100 ppm.

(12)

 Menghitung volume kedua menggunakan rumus pelarutan.

M1V1 = M2V2 0,001*100 = 1*V2 V2 = 0,1 ml

 Mengurangi volume larutan hingga mencapa 0,1 ml.

 Menutup labu ukur dengan penutup.

 Menghomogenkan 0,1 ml larutan NaCl 1 M di dalam labu ukur dengan proses

homogenisasi sebanyak 12 kali.

 Hasil 0,1 ml larutan NaCl 1 M.

3. Jelaskan cara pembuatan larutan 100 ml HCl 0,1 M dari larutan HCl pekat 32% !

 Menghitung terlebih dahulu jumlah volume HCl 32% yang akan diencerkan dalam percobaan pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32% dengan menggunakan rumus konsentrasi dan pengenceran larutan.

M1 = x10xƿ memasukkannya ke dalam labu ukur.

 Menambahkan aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga mencapai 100 ml dengan tetap memperhatikan meniskus bawah.

 Menutup labu ukur dengan penutup.

 Menghomogenkan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32% di dalam labu ukur

dengan proses homogenisasi sebanyak 12 kali.

 Hasil 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%.

4. Jelaskan cara pembuatan larutan 100 ml larutan NaCl 100 ppm dari krital garam NaCl !

 Menghitung terlebih dahulu jumlah massa NaCl yang akan dipergunakan dalam percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm dengan menggunakan rumus part per million (ppm).

ppm = berat zat terlarut(mg) L

(13)

 Mengambil NaCl sedikit demi sedikit dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah

ada di dalam timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 5 gram.

 Mengambil NaCl di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan menuangkannya ke dalam gelas beker.

 Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.

 Mengaduk larutan campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan pengaduk hingga NaCl larut dan tidak terlihat oleh mata.

 Menuangkan larutan NaCl 100 ppm ke dalam labu ukur.

 Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur dengan menggunakan pipet ukur dan pipet tetes hingga meniskus bawah mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml.

 Menutup labu ukur dengan penutup.

 Menghomogenkan 100 ml larutan NaCl 100 ppm di dalam labu ukur dengan proses homogenisasi sebanyak 12 kali.

 Hasil 100 ml larutan NaCl 100 ppm.

5. Jelaskan cara pembuatan larutan gula 5% (b/v) !

 Menghitung terlebih dahulu jumlah massa gula yang akan dipergunakan dalam percobaan pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v) dengan menggunakan %berat. %berat = berat zat terlarut(gram)

100ml x100 5% = berat zat terlarut(gram)

100ml x100 Berat zat terlarut = 5 gram

 Mengambil gula sedikit demi sedikit dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah ada di dalam timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 5 gram.

 Mengambil gula di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan menuangkannya ke dalam gelas beker.

 Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.

 Mengaduk larutan campuran aquades dan gula dengan menggunakan pengaduk hingga gula larut, tidak terlihat oleh mata dan warna larutan berubah menjadi kuning kecoklatan

 Menuangkan larutan gula 5% ke dalam labu ukur.

 Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur dengan menggunakan pipet ukur dan pipet tetes hingga meniskus atas mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml.

 Menutup labu ukur dengan penutup.

(14)

 Hasil 100 ml larutan gula 5% (b/v).

Analisa Prosedur

Dalam percobaan pembuatan dan pengenceran larutan kita perlu memperhatikan alat dan bahan yang akan di gunakan untuk praktikum. Alat dan bahan yang akan digunakan adalah NaCl, HCl 32%, etanol 96%, gula, aquades, neraca analitik, gelas arloji, spatula, pengaduk kaca, pipet ukur 1 ml dan 10 ml, bulb, pipet tetes, gelas beaker 100 ml, labu ukur 100 ml, corong kaca. Analisis prosedur dalam pembuatan dan pengenceran larutan adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M

(15)

molaritas M= g Mr

L

. sehingga di temukan massa yang dibutuhkan adalah 0,5 gr.

Kemudian mengambil NaCl sedikit demi sedikit dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah ada di dalam timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 0,5 gram. Setelah itu ambil NaCl di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan menuangkannya ke dalam gelas beker. Aduk dengan menggunakan pengaduk kaca dengan di campur sedikit aquades hingga benar-benar terlarut dan tidak terlihat oleh mata. Kemudian tuangkan kedalam labu ukur dengan bantuan corong kaca, tetapi dengan ujung corong tidak menyentuh mulut labu, sehingga ada udara yang masuk kedalam labu ukur. Kemudian tambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga meniskus bawah mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml. Tutup labu dengan penutup, dan homogenkan larutan di dalam labu ukur dengan proses homogenisasi sebanyak 10 -15 kali, sehingga menghasilkan 100 ml larutan NaCl 0,1 M.

2. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M adalah NaCl, aquades, neraca analitik, gelas arloji, spatula, pengaduk kaca, pipet tetes, gelas beaker 100 ml, labu ukur 100 ml, corong kaca. Langkah pertama yaitu menghitung terlebih dahulu jumlah massa NaCl yang akan dipergunakan dalam percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm dengan menggunakan rumus part

per million (ppm) : ppm = berat zat terlarut(mg)

(16)

3. Pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v)

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan 100 ml larutan etanol 20% adalah etanol 96%, pipet ukur 1 ml dan 10 ml, bulb, pipet tetes, gelas beaker 100 ml, labu ukur 100 ml. pertama yang kita lakukan adalah menghitung terlebih dahulu jumlah volume etanol 96% yang akan diencerkan dalam percobaan pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v) dengan menggunakan rumus pengenceran larutan.

M1V1 = M2V2 96*V1 = 20*100

V1 = 20∗96100 = 20,83 ml

Kemudian mengambil etanol sedikit demi sedikit dengan menggunakan pipet ukur 10 ml sebanyak dua kali dan pipet ukur 1 ml sebanyak 0,83 ml dengan bantuan bulb, dan memasukkannya ke dalam labu ukur. Ketika menggunakan bulb harus berhati- hati, pipet ukur harus selalu dalam keadaan tegak agar tidak ada satu cairan apapun yang terkena bulb. Karena bulb akan rusak jika terkena cairan. Sebelum di masukkan kedalam labu ukur, terlebih dahulu labu ukur harus di isi dengan aquades. Karena etanol adalah zat kimia yang sangat berbahaya, sehingga sebelum etanol menyentuh glassware harus terlebih dahulu mengikat suatu zat. Kita menggunakan aquades sebagai perantara. Pada saat memasukkan nya kedalam labu ukur, pipet yang berisi etanol harus menyentuh dinding labu ukur, agar etanol mengalir dan tidak menetes. Kemudian tambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga meniskus bawah mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml. Tutup labu dengan penutup, dan homogenkan larutan di dalam labu ukur dengan proses homogenisasi sebanyak 10 -15 kali, sehingga menghasilkan 100 ml larutan etanol 20%.

4. Pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v)

Dalam pembuatan100 ml larutan gula 5% ini diperlukan alat dan bahan. Alat yang dibutuhkan adalah timbangan analitik, gelas arloji, spatula, geles beker, pengaduk, botol semprot berisi aquades, corong, labu ukur ukuran 100ml, pipet tetes. Sedangkan bahan yang digunakan adalah gula,dan aquades. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung massa gula, kita bisa mendapatkannya dengan menggunakan rumus molaritas terlebih dahulu. Rumusnya adalah :

%(b/v) = massa zat terlarut(gr) volume larutan(ml)

(17)

taruh gelas arloji di dalam timbangan analitik, tutup kembali pintu timbangan analitik tersebut. Kemudian kalibrasikan timbangan analitik sampai menunjukan angka nol. Lalu, ambil gula menggunakan spatula sebanyak 5gr. Taruh NaCl tersebut ke dalam gelas beker menggunakan ujung spatula yang berbentuk datar. Setelah itu, berikan aquades secukupnya lalu aduk menggunakan pengaduk agar gula benar benar tercampur. Kamudian tuangkan gula ke dalam labu ukur ukuran 100ml, menggunakan corong (angkat sedikit corong agar ada udara di dalam labu reaksi dan mencegah air meluap) beri aquades sampai garis batas labu ukur menggunakan meniscus bawah karena larutan bening atau tidak berwarna , apabila aquades hampir mencapai batas garis lebih baik tambahkan menggunakan pipet tetes supaya tidak melebihi garis batas, karena apabila melebihi batas,konsentrasi yang dihasilkan pun akan berubah juga. tutup labu ukur menggunakan penutup. lalu kocok labu ukur agar larutan homogen. Saat mengocok perhatikan posisi tangan, bagian tutup harus ditahan dengan jadi untuk mencegah tutup terlepas yang menyebabkan larutan tumpah, juga pada saat menghomogenkan larutan di bagian dasar labu ukur harus terdapat gelembung udara. Dihasilkanlah larutan 100 ml gula 5%. Terakhir, buang larutan tersebut lalu cuci glass ware sampai bersih, kemudian keringkan menggunakan lap atau tisu.

5. Pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%.

Dalam pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M ini diperlukan alat dan bahan. Alat yang dibutuhkan adalah labu ukur 100 ml, pipet ukur, botol semprot berisi aquades, bulb, pipet tetes. Sedangkan bahan yang digunakan adalah etanol,dan aquades. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung molaritas. Rumusnya adalah : M =

X10X P

(18)

karena apabila melebihi batas, konsentrasi yang dihasilkan pun akan berubah dan percobaan pun harus diulang). Tutup labu ukur menggunakan penutup. lalu kocok labu ukur agar larutan homogen. Saat mengocok perhatikan posisi tangan, bagian tutup harus ditahan dengan jadi untuk mencegah tutup terlepas yang menyebabkan larutan tumpah, juga pada saat menghomogenkan larutan di bagian dasar labu ukur harus terdapat gelembung udara. Dihasilkanlah 100ml larutan HCl 0,1 M. Terakhir, buang larutan tersebut ke limbah basa, kemudian cuci glass ware sampai bersih, kemudian keringkan menggunakan lap atau tisu.

ANALISA HASIL

1. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M

Percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M dengan menggunakan rumus konsentrasi atau molaritas.

M = g Mr

L

0,1 = g 58,5

0,1 g = 0,585 gram

(19)

Percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm dengan menggunakan rumus part per million atau bagian per sejuta.

ppm = berat zat terlarut(mg) L

100 = mg0,1 mg = 0,01 gram

3. Pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v)

Percobaan pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v) dengan menggunakan rumus pengenceran larutan.

M1V1 = M2V2 96*V1 = 20*100

V1 = 20∗96100 = 20,83 ml

4. Pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v)

Percobaan pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v) dengan menggunakan rumus %berat.

%berat = berat zat terlarut(gram)

100ml x100 5% = berat zat terlarut(gram)

100ml x100 Berat zat terlarut = 5 gram

5. Pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32% M1 = x10Mrxƿ

M1 = 32 x10x1,19 36,5 M1 = 10,43 M1V1 = M2V2 10,43*V1 = 0,1*100

(20)

Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan dari kegiatan praktikum yang dilaksanakan dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Dalam melakukan praktikum haruslah sesuai prosedur dan budaya K3 2. Memperhatikan MSDS dari setiap bahan yang digunakan dalam praktikum.

3. Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan dengan prinsip 100 ml larutan NaCl 0,1 M dengan 0,5 gr NaCl.

4. Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan dengan prinsip 100 ml larutan NaCl 100 M dibutuhkan 0,01 gr NaCl.

5. Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan dengan prinsip 100 ml larutan etanol 20% (v/v) dibutuhkan 20,83 ml => 21 ml etanol 96%.

6. Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan dengan prinsip 100 ml larutan gula 5% (b/v) dibutuhkan 5 gr gula.

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang secara teliti 4 gram butiran NaOH menggunakan kaca arloji dan neraca analitik.Begitu penimbangan selesai dilakukan , NaOH dipindahkan dari gelas arloji ke dalam geals

2.5 Pengertian spatula, fungsi dan gambar (sitasi) 2.6 Pengertian pipet ukur, fungsi dan gambar (sitasi) 2.7 Pengertian pipet volume, fungsi dan gambar (sitasi) 2.8 Pengertian

Mengambil NaCl sedikit demi sedikit dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah ada di dalam timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 58,5 gram untuk larutan

Setelah itu, gelas kimia yang berisi larutan yang telah ditambahkan logam Zn tersebut ditutup dengan menggunakan kaca arloji sambil sesekali digoyangkan perlahan6. Reaksi kimia

Pada percobaan pertama kami menyiapkan 4 tabung reaksi, tabung pertama kami isi dengan 1 ml HCl 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator universal, HCl yang

Ditimbang 0,3151 gram Asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas. Urea 60 gram/mol). Ditimbang 0,1086 gram

Untuk mengetahui kadar asam tartat dan asam asetat, dilakukan titrasi NaOH hingga 0,1 M pada 10 ml sample ekstrak buah + 10 ml aquades + 5 tetes fenoftalen hingga ekstrak

Pengenceran 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32% Perhitungan konsentrasi HCl 32% dan volume yang dibutuhkan Dihitung volume HCl yang akan diambil dengan rumus pengenceran