• Tidak ada hasil yang ditemukan

TM dan laporan praktikum Kimia Dasar m (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TM dan laporan praktikum Kimia Dasar m (1)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) A. Pre –Lab

1. Apakah yang dimaksud dengan larutan penyangga?

Larutan penyangga atau sering disebut larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH pada kisarannya apabila terdapat upaya untuk menaikkan atau menurunkan pH, melalui penambahan air/asam/basa dalam jumlah yang besar. Larutan penyangga memiliki dua komponen yaitu asam dan basa. Asam akan berperan jika ada upaya untuk menaikan pH, sedangkan basa akan berperan jika terdapat upaya untuk menurunkan pH. Asam dan basa disini merupakan pasangan asam dan basa konjugasi (Partana, 2009).

2. Jelaskan prinsip , mekanisme & contoh kerja larutan penyangga!

Larutan penyangga asam dalam mempertahankan pH adalah setiap penambahan H+ akan dinetralkan oleh basa konjugasi, setiap penambahan OH- akan dinetralkan oleh asam lemah, dan setiap pengenceran denga H2Omaka memperbesar jumlah ion H+ dan basa kojugasi daro ionisasi asam lemah namun penambahan konsentrasi H+ menjadi tidak berarti karena volume larutan juga bertambah.Larutan penyangga basa adalah mempertahankan adalah setiap penambahan H+ akan dinetralkan oleh oleh basa lemah, setiap penambahan OH- akan dinetralkan oleh asam konjugasi, dan setiap pengenceran dengan H2O akan memperbesar jumlah ion OH- menjadi tidak berarti karena volume larutan juga bertambah (Sutresna, 2007).

Nama Firman Ichsan

NIM 155100207111012

Kelas K

(2)

3. Sebutkan 3 jenis larutan penyangga berdasarkan kapasitasnya!

Larutan penyangga salmiak adalah campuran dari larutan NH3 (basa lemah) dengan NH4OH (garam) (Troy, 2006).

Larutan penyangga asetat adalah larutan yang dibuat dengan cara mencampurkan asam asetat (CH3COOH) ke dalam larutan garamnya (CH3COONa) (Watson, 2012).

Larutan penyangga bikarbonat adalah sistem penyangga yang terdiri atas larutan air yang mengandung dua zat, yaitu asam karbonat (H2CO3) dan garam bikarbonat (NaHCO3). (Esvandiari, 2009).

4. Jelaskan prinsip kerja PH meter beserta bagian-bagian alatnya!

Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif. Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan. Skema elektroda pH meter akan mengukur potensial listrik antara Merkuri Klorid (HgCl) pada elektroda pembanding dan potassium chloride (KCl) yang merupakan larutan di dalam gelas elektroda serta petensial antara larutan dan elektroda perak. Tetapi potensial antara sampel yang tidak diketahui dengan elektroda gelas dapat berubah tergantung sampelnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan kalibrasi dengan menggunakan larutan yang equivalent yang lainnya untuk menetapkan nilai pH. Bagian-bagian pH meter

 Elektrode kaca berfungsi sebagai salah satu kutub di antara dua elektrode ph meter yang tercelup ke dalam larutan. Pada ujung elektrode ini terdapat bulbyang berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran ion positif (H+). Pertukaran ion yang terjadi menyebabkan adanya perbedaan beda potensial di antara dua elektrode, sehingga pembacaan potensiometer akan menghasilkan positif atau negatif.

(3)

Elektrode ini didesain memiliki nilai potensial yang tetap pada kondisi larutan apapun.

 Thermometer berfungsi sebagai sensor temperatur menjadi satu komponen wajib pH meter, karena nilai pH sangat dipengaruhi oleh temperatur larutan. Pada pH larutan 7 (netral), perubahan temperatur tidak berpengaruh terhadap nilai tersebut. Namun jika larutan bersifat asam atau basa, pembentukan ion sangat dipengaruhi oleh temperatur.

 Setiap pH meter selalu membutuhkan penguat voltase atau dikenal

dengan amplifier. Voltase yang dihasilkan oleh dua elektrode pH meter terlalu rendah yakni hanya sekitar 60 mV untuk setiap tingkatan nilai pH.

Mikroprosesor pada pH meter berfungsi untuk menterjemahkan nilai voltase yang dikirim oleh amplifier menjadi nilai pH. Perhitungan kompensasi nilai temperatur larutan terukur, juga dihitung oleh mikroprosesor ini (Chang 2006).

5. Jelaskan prinsip kerja kertas lakmus!

Kertas lakmus merah berubah menjadi berwarna biru dalam larutan basa dan pada larutan asam atau netral warnanya tidak berubah (tetap merah).

Kertas lakmus biru berubah menjadi berwarna merah dalam larutan asam dan pada larutan basa atau netral warnanya tidak berubah (tetap biru) (Syariffudin.2013).

B. TINJAUAN PUSTAKA

(4)

Berdasarkan Teori Asam-Basa Arrhenius, larutan yang mengandung campuran asam lemah dan garam yang anionnya senama dengan asam lemah tersebut akan membentuk larutan penyangga. Demikian juga jika larutan mengandung campuran basa lemah dan garam yang kationnya senama dengan basa lemah akan membentuk larutan penyangga. Berdasarkan Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry, larutan yang mengandung campuran dari pasangan asam lemah dan basa konjugasi atau basa lemah dan asam konjugasinya akan membentuk larutan penyangga. Prinsip larutan penyangga berdasarkan teori asam basa Arrhenius terbatas hanya untuk campuran asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya, sedangkan prinsip berdasarkan Bronsted-Lowry lebih umum, selain asam lemah dan garamnya, juga mencakup campuran garam dan garam (Sunarya, 2010).

2. Rumus perhitungan pH buffer asam dan basa

Campuran asam lemah dengan garamnya (basa konjugasi)

[H+] = K a x

mol asam

mol garam atau pH = pKa – log

mol asam mol garam

Campuran basa lemah dengan garamnya (asam konjugasinya)

[H+] = K b x

mol asam

mol garam atau pH = pKb – log

mol asam mol garam (Komarudin, 2010).

3. Jenis buffer

 Larutan penyangga (buffer) salmiak adalah campuran dari larutan NH3 (basa lemah) dengan NH4OH (garam) (Troy, 2006).

 Larutan penyangga (buffer) asetat adalah larutan yang dibuat dengan cara mencampurkan asam asetat (CH3COOH) ke dalam larutan garamnya (CH3COONa) (Watson, 2012).

C. TINJAUAN BAHAN 1. HCl

(5)

menghasilkan ledakkan gas hidrogen yang dapat menyebabkan kebakaran dan iritasi di mata dan membran mukosa (Craig, 2004).

2. NaOH

Natrium Hidroksida, atau yang dikenal juga sebagai soda api atau soda gosok

berwarna putih, kuat dan padatannya mudah mencair di dalam air, alkohol, etanol dan gliserol (Craig, 2004).

3. NaCl

Natrium klorida adalah senyawa ionik sederhana berbentuk padatan rapuh dengan titik leleh 8010C (Sutresna, 2007).

4. CH3COONa

Garam natrium asetat terionisasi sempurna membentuk ion Na+ dan ion CH

3COO-. Persamaan reaksi sebagai berikut.

CH3COONa (aq) Na+ + CH3COO- (aq) (Sunarya, 2010).

5. CH3COOH

Asam asetat adalah asam lemah dan dalam larutan terionisasi sebagian membentuk kesetimbangan:

CH3COOH(aq) CH3COO- (aq) + H+ (aq) (Sunarya, 2010).

6. NH3

Ammonium, NH3, termasuk ke dalam elektrolit lemah yang mana jenis zat terlarutnya berupa senyawa kovalen polar terurai sebagian, sangat mudah terurai dan lebih ringan daripada udara (Craig, 2004).

7. NH4Cl

Garam ini terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara NH3 dan HCl dan di dalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion NH4+ dan Cl-.

NH3 (aq) + HCl(aq) ==> NaCl(aq) + H2O(l) Basa lemah asam kuat Netral NH4Cl(aq) ==> NH4+(aq) + Cl-(aq)

(Komarudin, 2010). D. DIAGRAM ALIR

(6)

Dihidupkan alat

Dibilas elektroda dengan aquades

Dikeringkan dengan tisu

Dicelupkan dalam larutan pH 7

Dipilih mode kalibrasi

Ditunggu selama 1-2 menit sampai pembacaan pH stabil

Diangkat dan dibilas elektroda dengan aquades

Dikeringkan dengan tisu

Dilakukan hal yang sama untuk larutan pH 4,01 kemudian larutan pH 9,21

Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer

Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer NaCl 0,1 M

Disiapkan pH meter dan larutan pH 7,00; pH 4,01 dan 9,21

(7)

Diukur pH nya

Diambil @20 ml pada 3 gelas beker

Beker I Beker II Beker III

Dicampur Dicampur Dicampur

Di ukur pH-nya

Larutan Buffer CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa 0,1 M

35 ml CH3COOH 0,1 M + 35 ml CH3COONa 0,1 M Disiapkan 70 ml larutan NaCl 0,1 M

20 ml larutan NaCl 0,1 M 20 ml larutan NaCl 0,1 M 20 ml larutan NaCl 0,1 M

10 ml larutan HCl 0,01 M

10 ml larutan NaOH 0,01 M

20 ml larutan Aquades

(8)

Dicampur

70 ml larutan campuran

Diukur pH nya

Diambil 20 ml pada gelas buffer

Beker I Beker II Beker III

20 ml larutan NaCI 0,1 M 20 ml larutan NaCI 0,1 M 20 ml larutan NaCI 0,1 M

Dicampur Dicampur Dicampur

Diukur pH nya

Hasil 2.3 larutan buffer NH3 0,1 M dan NH4CI 0,1 M

35 ml NH3 0,1 M + 35 ml NH4CI 0,1 M

20 ml Larutan aquadess 10 ml larutan

NaOH 0,01 M 10 ml larutan

(9)

Dicampur

70 ml larutan campuran

Diukur pH nya

Diambil 20 ml pada gelas buffer

Beker I Beker II Beker III

20 ml larutan NaCI 0,1 M 20 ml larutan NaCI 0,1 M 20 ml larutan NaCI 0,1 M

Dicampur Dicampur Dicampur

Diukur pH nya

Hasil

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2006. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jilid 2. Jakarta: Erlangga

20 ml Larutan aquadess 10 ml larutan

NaOH 0,01 M 10 ml larutan

(10)

Craig, Bruce D, David S. Anderson. 2004. Handbook of Corrosion Data. New York: ASM International

Esvandiari. 2009. KIMIA. Jakarta: PT. Niaga Swadaya

Komarudin, Omang. 2010. Ringkasan Lengkap Kimia. Jakarta: Cmedia

Partana, Crys F dan Antuni Wiyarsi. 2009. Mari Belajar Kimia 2.Jakarta : Pusat Perbukuan Sunarya, Yayan. 2010. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Bandung: PT. Grafindo Media Pratama Sutresna, Nana. 2007. KIMIA. Bandung: PT. Grafindo Media Pratama

Syariffudin. 2013. Inti Sari Kimia. Tangerang : Scientific Press

Troy, David B. 2006. Remington. Philadelphia : Wolters Kluwer Health

Watson, David G. 2012. Pharmaceutical Analysis. USA: Elsevier Health Sciences

E. Hasil dan Pembahasan

1. Tulislah data hasil praktikum pada tabel berikut ini

No Jenis

Buffer

Larutan pH awal Penambahan

Asam/Basa

(11)

pH

meter Lakmus Larutan Jumlah(ml) pHmeter Lakmus

1 Garam NaCl 0,1 M 5,69 Tidak

berubah warna (Netral) m m b b

HCl

0,01 M 10 ml 2,49 Netralm m b b NaOH

0,01 M 10 ml 10,47 Netralm m b b

Aquades 20 ml 6,13 Netral

m m b b

2 Buffer

Asetat

CH3COOH 0,1 M + NaCH3COO 0,1 M

4,06 Biru HCl

0,01 M

30 ml 3,72 Merah

NaOH 0.01 M

30 ml 4,30 Merah

Aquades 40 ml 4,08 Merah

3 Buffer

Salmiak

NH3 0,1 M + NH4Cl 0,1 M

10,98 Merah HCl

0,01 M

30 ml 9,77 Biru

NaOH 0,01 M

30 ml 11,00 Biru

Aquades 40 ml 10,52 Biru

2. Apakah yang terjadi saat larutan penyangga ditambahkan sedikit asam atau basa? Jelaskan!

pH larutan penyangga tidak akan berubah atau tetap mempertahankan pH-nya. Hal ini sesuai prinsip kerja larutan penyangga, yaitu ketika ion Hidrogen (H+) ditambahkan pada larutan penyangga, ion tersebut akan ternetralisasi oleh basa di dalam larutan penyangga. Begitu juga Ion hidroksida (OH-) akan ternetralisasi oleh asam.

3. Jelaskan bagaimana cara kerja kalibrasi dan pengukuran pH larutan NaCl menggunakan pH meter!

(12)

“pH” dan tunggu hingga ada tulisan “Measuring Stable” dan berhenti. Jika sudah ada tulisan seperti itu dan magnetnya berhenti berputar, maka pengukuran pH sudah selesai.

4. Jelaskan bagaimana mekanisme kerja pengukuran sifat suatu larutan menggunakan kertas lakmus!

Prinsip kerja pengukuran pH menggunakan kertas lakmus adalah :

 Lakmus merah akan berubah warna menjadi biru bila dicelupkan kedalam larutan basa. Dan akan tetap berwarna merah bila dicelupkan ke larutan asam atau netral.

 Lakmus biru akan berubah warna menjadi merah bila dicelupkan kedalam larutan asam. Dan akan tetap berwarna merah bila dicelupkan ke larutan basa atau netral.

5. Jelaskan contoh penggunaan larutan penyangga pada bidang teknologi pertanian! (minimal 2)

 Menjaga Keseimbangan pH Tanaman

Metode penanaman dengan media selain tanah, biasanya dikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan mendium air yang berisi zat hara. Disebut dengan hidroponik. Setiap tanaman memiliki pH tertentu agar dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan larutan penyangga agar pH dapat dijaga.

 Larutan Penyangga untuk Obat-obatan

Asam asetilsalisilat merupakan komponen utama dari tablet aspirin, merupakan obat penghilang rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat menyebabkan perubahan pH pada perut. Perubahan pH ini mengakibatkan pembentukan hormon. Untuk merangsang penggumpalan darah.

6. Sebanyak 50 mL larutan NH3 0,1 M (Kb = 10–5) dicampur dengan 100 mL larutan NH 4Cl 0,5 M. Hitunglah pH larutan tersebut!

Pertama, mencari mol dari masing-masing larutan dengan menggunakan rumus molaritas,

MNH3 = nNH3

Volume larutan MNH4Cl =

nNH4Cl Volume larutan

(13)

nNH3 = 0,005 = 5 x 10-3 nNH4Cl = 0,05 = 5 x 10-2

Kedua, mencari [OH-] dari campuran tersebut dengan menggunakan rumus, [OH-] = Kb xmol basa lemah

garam = 10-5 x0,005

0,05 = 10-6

pOH = log[OH-] = log[10-6]

= 6, maka pH = pKw – pOH pH = 14 – 6 pH = 8

7. Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan NaCH3COO 0,1 M. (KaCH3COOH =1,8 × 10-5)

Pertama, mencari mol dari masing-masing larutan dengan menggunakan rumus molaritas,

MCH3COOH = Volume larutannCH3COOH MCH3COONa = Volume larutannCH3COONa

0,1 = nCH3COOH

0,05 0,1 M =

nCH3COONa 0,05

nCH3COOH = 0,005 = 5 x 10-3 nCH3COOH = 0,005 = 5 x 10-3

Kedua, mencari [H+] dari campuran tersebut dengan menggunakan rumus, [H+] = Ka xmol asamlemah

garam = 1,8 x 10-5 x0,005

0,005 = 1,8 x 10-5

pH = log[H+] = log[1,8 x 10-5]

(14)

F. ANALISA PROSEDUR

a. Alat dan Bahan serta Fungsinya

No. Alat dan Bahan Keterangan

1 Aquades Bahan yang akan ditambahkan ke dalam gelas beker III

larutan buffer NaCl, buffer asetat dan buffer salmiak.

2 Bulb Digunakan untuk menghisap larutan. Penggunanya di

pasang di ujung pipet ukur.

3 CH3COOH 0,1 M Bahan utama dalam pembuatan larutan buffer asetat.

4 CH3COONa 0,1 M

5 Gelas beker 100 ml dan 250 ml

Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukup besar). Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan.

6 Gelas ukur

Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala.

7 HCl 0,01 M Bahan yang akan ditambahkan ke dalam gelas I larutan

buffer NaCl, buffer asetat dan buffer salmiak.

8 NaCl 0,1 M Bahan utama dalam pembuatan larutan buffer NaCl.

9 NaOH 0,01 M Bahan yang akan ditambahkan ke dalam gelas beker II

larutan buffer NaCl, buffer asetat dan buffer salmiak.

10 NH3 0,1 M Bahan utama dalam pembuatan larutan buffer salmiak.

11 NH4Cl 0,1 M

12 Kertas lakmus Indikator pH universal.

13 Pipet tetes

Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.

14 Pengaduk gelas Digunakan untuk mengaduk larutan, campuran, atau

mendekantir (memisahkan larutan dari padatan).

15 pH meter

Indikator pH modern yang mengukur pH dari suatu cairan melalui probe/elektrode yang terhubung ke meteran elektronik dan menampilkan pH

16 Pipet ukur 1 ml dan 10 ml

(15)

b. Langkah Kerja Kalibrasi pH meter

Yang pertama dilakukan adalah menyiapkan pH meter dan larutan pH 7,00; pH4,01 dan pH 9,21. Selanjutnya menghidupkan alat, lalu membilas elektrode denganmenggunakan aquades, setelah itu mengeringkan dengan menggunakan tisu, pada saatmengeringkan, gerakan tisu harus satu arah, mencelupkan elektrode dalam larutan pH7 dan dipilih mode kalibrasi, menunggu selama 1-2 menit sampai pembacaan pH stabil, diangkat dan dibilas elektrode dengan menggunakan aquades, mengeringkan dengan menggunakan tisu, tujuan dari di keringkan dengan tisu agar tidak mempengaruhi pengukuran pH. Melakukan kegiatan yang sama untuk larutan dengan pH4,01 dan pH 9,21.

Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer

1. Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer NaCl 0,1 M

Pertama mengambil larutan NaCl 0,1 M sebanyak 70 ml menggunakan pipet ukur, pipet ukur berfungsi untuk mengukur latutan yang akan dicampurkan. Kemudian diukur pH-nya menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi terlebih dahulu, selanjutnya 70 ml larutan NaCl 0,1 M dibagi ke dalam 3 gelas beker 100 ml dengan masing-masing gelas beker berisi 20 ml larutan NaCl 0,1 M. Gelas beker berfungsi sebagai tempat untuk mencampurkan larutan. Gelas beker I ditambahkan HCl 0,1 M sebanyak 10ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk supaya terhomogenisasi, selanjutnya pH larutan di ukur menggunakan pH meter. Gelas beker II ditambahkan NaOH 0,1M sebanyak 10 ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk supaya terhomogenisasi, selanjutnya pH larutan di ukur menggunakan pH meter. Gelas beker III ditambahkan Aquades sebanyak 20 ml, lalu dicampurkandengan cara diaduk supaya terhomogenisasi. Saat melakukan pengadukan usahakan pengaduk jangan sampai berbenturan dengan dinding gelas beker. Selanjutnya pH larutan di ukur menggunakan pH meter. Setelah pengukuran selesai catat hasil pengukuran di lembar data hasil praktikum.

2. Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer Asetat (CH3COOH 0,1 M +

(16)

Pertama mengambil larutan CH3COOH 0,1 M sebanyak 35 ml dan larutan CH3COONa 0,1 M sebanyak 35 ml menggunakan gelas ukur, setelah itu mencampurnya di dalam gelas beker 250 ml dengan cara diaduk, lalu diukur pH-nya menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi terlebih dahulu dan menggunakan indikator pH universal berupa kertas lakmus, selanjutnya 70 ml larutan campuran tersebut dibagi ke dalam 3 gelas beker 100 ml dengan masing-masing gelas beker terisi 20 ml larutan campuran. Gelas beker I ditambahkan HCl 0,01 M sebanyak 10 ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk supaya terhomogenisasi secara sempurna, selanjutnya pH larutan di ukur menggunakan pH meter dan indikator pH universal. Gelas beker II ditambahkan NaOH 0,01 M sebanyak 10 ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk supaya terhomogenisasi secara sempurna, selanjutnya pH larutan di ukur menggunakan pH meter dan indikator pH universal. Gelas beker III ditambahkan Aquades sebanyak 20 ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk supaya terhomogenisasi secara sempurna, selanjutnya pH larutan di ukur menggunakan pH meter dan indikator pH universal. Setelah pengukuran selesai catat hasil pengukuran di lembar data hasil praktikum.

3. Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer Salmiak (NH3 0,1 M + NH4Cl 0,1 M)

(17)

G. ANALISA HASIL 1. Kalibrasi pH meter

Mengkalibrasi pH meter yakni sebelumnya sudah memanaskan pH meter selama 20 menit.kalibrasi dilakukan bertujuan untuk menetralkan sebelum pengujian larutan. Dalam proses pengkalibrasian pH meter menghasilkan pH dari larutan yang akan diujikan. Nilai – nilai pH tersebut bermacam – macam, dari yang bersifat asam, basa, dan netral. Hal ini sesuai dengan teori yang ada di literatur, yaitu pengukuran pH dapat dilakukan dengan menggunakan pH meter, karena pH meter dapat berfungsi sebagai pengukur pH dari suatu larutan (Kristiani, 2010).

2. Pengujian Larutan buffer NaCl 0,1 M

Menurut data hasil praktikum, dalam pengujian larutan Buffer NaCl 0,1 M pada keadaan awalnya netral, maka kertas lakmus yang diujikan tidak berubah warna. Kemudian ditambahkan HCl 0,01 M atau NaOH 0,01 atau aquades. Saat ditambahkan HCl 0,01 M, larutan tersebut menjadi asam yang ditandai dengan merahnya warna kertas lakmus yang diujikan. Jika ditambahkan NaOH 0,01 M, larutan tersebut menjadi basa yang ditandai dengan birunya warna kertas lakmus yang diujikan. Saat ditambahkan aquades, larutan tersebut tetap netral dan warna lakmus tidak berubah.

Hasil ini sesuai dengan yang ada di literatur yaitu bahwa jenis larutan ini adalah jenis buffer garam yang bersifat netral, jika ditambahkan HCl 0,01 bersifat asam, jika ditambahkan NaOh bersifat basa, dan jika ditambahkan aquades bersifat netral (Alexander, 2011).

3. Pengujian Larutan Buffer CH3COOH 0,1 M &CH3COONa 0,1 M

(18)

Hasil ini sesuai dengan yang ada di literatur bahwa jenis larutan ini adalah jenis larutan buffer asetat yang bersifat asam dan campuran antara asam asetat dan natrium asetat (Alexander, 2011).

H. KESIMPULAN

Sifat dari larutan penyangga adalah pH larutan yang hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat. Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugasinya ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugasinya. Dalam membuat larutan buffer harus diperhatikan bahan – bahan yang akan digunakan, untuk membuat buffer asetat, diperlukan 35 ml CH3COOH 0,1 M + 35 ml CH3COONa 0,1 M, untuk membuat buffer salmiak, diperlukan 35 ml NH3 0,1 M + 35 ml NH4Cl 0,1 M. Dalam percobaan yang dilakukan oleh kelompok praktikan, percobaan pertama terdapat kesalahan yaitu berupa kekeliruan pengambilan konsentrasi bahan yang akan ditambahkan sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan pH yang drastis sehingga tidak sesuai dengan prinsip dari larutan penyangga itu sendiri. pH meter adalah alat ukur pH modern yang menggunakan katode untuk mengukur pH yang terhubung ke neteran elektronik dan menampilkan Ph.

DAFTAR PUSTAKA

(19)

Craig, Bruce D, David S. Anderson. 2004. Handbook of Corrosion Data. New York: ASM International

Esvandiari. 2009. KIMIA. Jakarta: PT. Niaga Swadaya

Komarudin, Omang. 2010. Ringkasan Lengkap Kimia. Jakarta: Cmedia

Partana, Crys F dan Antuni Wiyarsi. 2009. Mari Belajar Kimia 2.Jakarta : Pusat Perbukuan Sunarya, Yayan. 2010. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Bandung: PT. Grafindo Media Pratama Sutresna, Nana. 2007. KIMIA. Bandung: PT. Grafindo Media Pratama

Syariffudin. 2013. Inti Sari Kimia. Tangerang : Scientific Press

Troy, David B. 2006. Remington. Philadelphia : Wolters Kluwer Health

Watson, David G. 2012. Pharmaceutical Analysis. USA: Elsevier Health Sciences

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Alexander, Wiro 2011. Buffer dan Kapasitas Buffer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Iswanto, Heri. 2011. Keasaman dan Kapasitas Penyangga. Jakarta: Erlangga

Kristiani, Elizabeth. 2010. Kimia Dasar Buffer. Semarang: Garsindo

Tanggal Nilai Paraf

Referensi

Dokumen terkait

Drainase (drainage) memiliki arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air, Drainase secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas, hasil belajar dan khusus untuk kelas eksperimen digunakan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran

Perlu diketahui, bahwa untuk memasukkan tenaga, bahan dan / atau alat sebagai komponen langsung memroses satu satuan jenis pekerjaan, biaya-biaya untuk komponen

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji fitokimia, data spektrum UV, IR, 1 H- NMR, dan 13 C-NMR, diperoleh asumsi awal bahwa senyawa golongan terpenoid yang

Pada penelitian ini juga terdapat siswa dengan IMT normal yang memiliki body image puas dikarenakan Siswa tidak memiliki masalah dengan status gizi, persepsi

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, serta pembahasan mengenai “faktor-faktor yang mempengaruhi penyebab rendahnya penggunaan alat kontrasepsi dalam

Tugas di bidang supervisi adalah tugas-tugas kepala sekolah yang berkaitan dengan pembinaan guru untuk perbaikan pengajaran. Supervisi merupakan suatu usaha memberikan

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan