• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH OPASITAS LABA, ASIMETRI INFORMASI, DAN KEINFORMATIFAN LABA TERHADAP BIAYA EKUITAS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH OPASITAS LABA, ASIMETRI INFORMASI, DAN KEINFORMATIFAN LABA TERHADAP BIAYA EKUITAS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

43

Jurnal Akuntansi Trisakti ISSN : 2339-0832 (Online) Volume. 6 Nomor. 1 Februari 2019:43-54

Doi : http://dx.doi.org/10.25105/jat.v6i1.4918

PENGARUH OPASITAS LABA, ASIMETRI INFORMASI, DAN KEINFORMATIFAN LABA TERHADAP BIAYA EKUITAS DI

PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Melinda Malau1*

Etty Murnawingsari2 Sekar Mayangsari3

Titik Aryati4

1Universitas Kristen Indonesia

234Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti

*Korespondensi: [email protected]

Abstract

This study aims to examine and analyze whether earnings opacity, information asymmetry, earnings informativeness have effect to the cost of equity. The method used in this study is panel regression analysis.

The sample used in the study was 900 observations consisting of 500 observations in Indonesia and 400 observations in the Philippines using data from manufacturing companies for the period 2013-2017. Cost of equity is measured by a three-factor model. Earnings aggressiveness, loss avoidance, and income smoothing as a proxy for earnings opacity. Information asymmetry is measured by the bid-ask spread. Earnings informativeness are measured by discretionary accruals.

The result shows that earnings opacity has a significant positive effect on the cost of equity. Information asymmetry has a significant positive effect on the cost of equity.

Earnings informativeness have a significant negative effect on cost of equity.

Keywords: cost of equity; earning opacity; information asymmetry; earning informativeness

Submission date: 2019-07-10 Accepted date: 2019-08-13

PENDAHULUAN

Perusahaan yang sudah terdaftar di pasar modal harus memperhatikan biaya modal karena perhitungannya digunakan untuk menghasilkan keputusan pendanaan yang tepat (Lambert et al., 2007). Pendanaan yang dilakukan sebaiknya memberi hasil yang dapat meningkatkan kesejahteraan para pemangku kepentingan. Keputusan yang sering kali dihadapi oleh manajer keuangan dalam kegiatan operasional perusahaan adalah keputusan struktur modal, yaitu keputusan keuangan terkait dengan komposisi utang, saham biasa, dan saham preferen yang harus digunakan oleh perusahaan.

(2)

44 Pengaruh Opasitas Laba, Asimetri Informasi_______________________________

Manajer harus dapat menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam dan luar perusahaan secara efektif dan efisien. Keputusan pendanaan harus mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan (Prabansari dan Kusuma, 2005).

Opasitas laba yang pertama adalah keagresifan laba. Penelitian Kothari (2001) menemukan bahwa pengaruh dari perusahaan yang melakukan keagresifan akuntansi adalah nilai buku aktiva dan laba periode sekarang lebih tinggi daripada nilai yang sesungguhnya. Penghindaran kerugian adalah ukuran kedua dari opasitas laba sebagai upaya perusahaan terlibat dalam manajemen laba untuk menghindari pelaporan laba yang negatif (Burgstahler dan Dichev, 1997). Opasitas laba yang ketiga adalah perataan laba. Perataan laba diukur dengan korelasi cross-sectional antara perubahan akrual dan perubahan arus kas (Healey dan Wahler, 1999). Penelitian Bhattacharya et al. (2008) menyimpulkan bahwa sedikitnya informasi yang diberikan kepada pihak investor menjadi sulit untuk mengolah informasi tersebut dibandingkan dengan investor yang memiliki informasi yang lebih banyak. Situasi ini menimbulkan asimetri informasi.

Keinformatifan laba merupakan jumlah informasi laba di masa depan atau arus kas termasuk periode tingkat pengembalian saham (Zarowin, 2002).

Penelitian ini meneliti perusahaan manufaktur dengan periode penelitian lima tahun yaitu tahun 2013-2017). Sampel penelitian di negara Indonesia dan Philipina.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis (1) opasitas laba berpengaruh terhadap biaya ekuitas; (2) asimetri informasi berpengaruh terhadap biaya ekuitas; (3) keinformatifan laba berpengaruh terhadap biaya ekuitas.

Kontribusi penelitian ini terdiri dari kontribusi teoritis, kontribusi praktis dan kontribusi kebijakan. Kontribusi teoritis penelitian ini meliputi (i) pengaruh opasitas laba (diproksikan dengan keagresifan laba, penghindaran kerugian, dan perataan laba), asimetri informasi, dan keinformatifan laba terhadap biaya ekuitas. Kontribusi praktis penelitian melalui hasil penelitian ini dapat mempertimbangkan perhitungan yang tepat dan optimal untuk mengontrol biaya ekuitas. Kontribusi kebijakan adalah dengan pengujian secara komprehensif perhitungan biaya ekuitas, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kebaharuan dari penelitian ini adalah belum ada penelitian yang menjelaskan secara langsung pengaruh opasitas laba (keagresifan laba, penghindaran kerugian dan perataan laba) terhadap biaya modal secara keseluruhan. Signifikansi penelitian ini adalah untuk menyelidiki penyajian laporan keuangan yang menjadi pengaruh opasitas laba, asimetri informasi dan keinformatifan laba terhadap biaya ekuitas.

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Teori Keagenan

Teori dasar (grand theory) pada penelitian ini adalah teori keagenan. Teori keagenan mengasumsikan setiap individu yang terlibat dalam kontrak bertujuan untuk memaksimalkan kepentingannya masing-masing. Apabila individu bertindak sendiri- sendiri untuk memaksimalkan kepentingannya, maka akan timbul konflik (Jensen dan Meckling, 1976). Jadi, masing-masing individu yang masuk dalam kontrak bertujuan untuk mengakomodasikan kepentingan dari berbagai pihak, karena mereka menyadari bahwa kepentingan akan terpenuhi jika tujuan bersama juga terpenuhi. Berdasarkan penelitian Lambert (2001), perusahaan yang memisahkan fungsi pengelolaan dan kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan. Model keagenan adalah sebuah

(3)

_____________Melinda Malau/ Etty Murnawingsari/ Sekar Mayangsari/ Titik Aryati 45

sistem yang melibatkan kedua belah pihak, sehingga diperlukan kontrak kerja antara pemilik (prinsipal) dan manajemen (agen). Manurung (2012) menyatakan bahwa berjalannya perusahaan tergantung pada tindakan agen sebagai patokan berkembangnya suatu perusahaan. Keinginan penyetor dana atau prinsipal harus dijalankan oleh agen agar prinsipal memperoleh return atas investasi atau menyerahkan sejumlah dana ke perusahaan.

Hasil Penelitian Terdahulu dan Perumusan Hipotesis 1a. Keagresifan Laba Terhadap Biaya Ekuitas

Penelitian Bedard dan Johnstone (2004) menyatakan bahwa keagresifan laba merupakan tindakan manajemen yang berhubungan dengan manipulasi laba.

Keagresifan laba didefinisikan sebagai tindakan manajemen yang mengarah pada kecenderungan untuk menunda pengakuan rugi tetapi mempercepat pengakuan laba perusahaan. Keagresifan laba pada akhirnya berpengaruh pada penurunan kualitas laba (Altamuro et al., 2005). Berdasarkan pembahasan ini, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1a: Keagresifan laba berpengaruh positif terhadap biaya ekuitas.

1b. Penghindaran Kerugian Terhadap Biaya Ekuitas

Penghindaran kerugian adalah perilaku manajemen laba pada laporan laba dengan cara menghindari laba yang negatif (rugi) atau menghindari terjadinya penurunan laba (Burgstahler dan Eames, 2003), menghindari kegagalan para analis dalam memprediksi laba (Phillips et al., 2003), dan menghindari biaya kegagalan kontrak utang.

Berdasarkan pembahasan ini, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1b: Perataan laba berpengaruh positif terhadap biaya ekuitas.

1c. Perataan Laba Terhadap Biaya Ekuitas

Perataan laba adalah tindakan pihak manajemen yang melaporkan laba secara rata (smooth) sepanjang waktu. Laba akuntansi yang rata dengan buatan (artificial smooth), maka angka laba gagal mendeskripsikan kinerja ekonomi yang sebenarnya, sehingga keinformatifan laporan laba menurun dan menyebabkan kekaburan laba (Francis et al., 2004; Trueman dan Titman, 1988). Berdasarkan pembahasan ini, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1c: Perataan laba berpengaruh positif terhadap biaya ekuitas.

2. Asimetri Informasi Terhadap Biaya Ekuitas

Menurut Scott (2015), asimetri informasi merupakan kondisi dimana ada ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi dengan pihak pemegang saham dan pemangku kepentingan pada umumnya sebagai pengguna informasi. Ada dua jenis asimetri informasi, yaitu moral hazard dan adverse selection.

H2: Asimetri informasi berpengaruh positif terhadap biaya ekuitas.

3. Keinformatifan Laba Terhadap Biaya Ekuitas

Keinformatifan laba memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan dalam membuat suatu keputusan. Keinformatifan laba sebagai bagian dari laporan keuangan yang banyak memperoleh perhatian (Bhattacharya et al., 2007; Graham et al., 2005).

H3: Keinformatifan laba berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas.

(4)

46 Pengaruh Opasitas Laba, Asimetri Informasi_______________________________

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah uji hipotesis ada tidaknya pengaruh opasitas laba (diproksikan dengan keagresifan laba, penghindaran kerugian, dan perataan laba), asimetri informasi dan keinformatifan laba terhadap biaya ekuitas di Indonesia dan Philipina. Pengujian hipotesisnya adalah kausal. Periode waktu yang digunakan dalam penelitian dari periode 2013-2017. Lingkungan setting adalah lingkungan riil. Unit analisis menggunakan data laporan keuangan perusahaan manufaktur di negara Indonesia dan Philipina yang telah diaudit dan tercatat di bursa.

Variabel dan Pengukuran Variabel Dependen

Pengukuran biaya ekuitas dalam penelitian ini menggunakan model tiga faktor. Model tiga faktor Fama dan French (1992) tersebut terdiri dari risiko pasar (Capital Asset Pricing Model/CAPM) ditambah dengan dua faktor yaitu ukuran perusahaan (kapitalisasi pasar) dan perbandingan nilai buku terhadap nilai pasar ekuitas perusahaan. Penelitian ini menghitung perkiraan biaya ekuitas untuk tahun t dengan persamaan sebagai berikut:

...

...(1) Keterangan:

CoCi,t = Cost of Capital

βim = Beta perusahaan i terhadap portofolio pasar

βSMB,i,t , βHML,i,t = koefisien spesifik perusahaan dari persamaan (1) (RM-Rf)t, SMBt, HMLt = perkiraan tahunan Fama dan French (1992)

Variabel Independen

Beberapa variabel independen yang akan diuji untuk mengetahui hubungannya dengan variabel dependen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keagresifan Laba

Perhitungan keagresifan laba (Bhattacharya et al., 2003) diukur sebagai berikut.

Y = α + β1 ΔCAkt + β2 ΔCLkt + β3 ΔCashkt + β4 ΔSTDkt + β5 ΔDEPkt + β6 ΔTPkt + ε TAkt-1 TAkt-1 TAkt-1 TAkt-1 TAkt-1 TAkt-1

...

...(2) Keterangan:

Y = Skala akrual perusahaan k tahun t

ΔCAkt = Perubahan total aset lancar untuk perusahaan k ΔCLkt = Perubahan total utang lancar perusahaan k ΔCASHkt = Perusahaan kas untuk perusahan k

ΔSTDkt = Perubahan utang jangka pendek pada perusahaan k.

DEPkt = Biaya penyusutan dan amortisasi perusahaan k, tahun t ΔTPkt = Perubahan utang pajak penghasilan

TAkt-1 = Total aset perusahaan k tahun t-1

EBITDA = Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi

(5)

_____________Melinda Malau/ Etty Murnawingsari/ Sekar Mayangsari/ Titik Aryati 47

Asimetri Informasi

Asimetri informasi pada penelitian ini diukur berdasarkan bid-ask spread (Machdar et al., 2017). Persamaan formula bid-ask spread tersebut adalah sebagai berikut:

BAS = ∑ (Askit - Bidit)

∑ (Askit + Bidit) / 2 ...

...(3) Keterangan:

BAS= Bid Ask Spread

Ask= Permintaan / harga yang diberikan saat kita akan bertransaksi jual.

Bid= Penawaran / harga yang diberikan saat kita akan membeli.

Keinformatifan Laba

Pengukuran menggunakan akrual diskresioner (McNichols, 2002) dengan persamaan berikut:

∆WCt=a+b1CFOt-

1+b2CFOt+b3CFOt+1+b4∆Salest+b5PPEt+et...(4) Keterangan:

WCt = perubahan modal kerja.

CFOt-1, CFOt, CFOt+1 = arus kas operasional tahun lalu, saat ini dan tahun mendatang.

Salest = perubahan/selisih penjualan dari tahun t-1 sampai dengan t.

PPEt = property, plant and equipment total (gross).

Variabel Kontrol

Variabel kontrol untuk meningkatkan nilai adjusted R-square agar model menjadi lebih kokoh atau robust (Francis et al., 2004). Beberapa variabel kontrol yang akan diuji untuk mengetahui hubungannya dengan variable dependen berdasarkan model-model penelitian tersebut adalah:

a. Ukuran Perusahaan (SIZE)

Ukuran perusahaan diestimasi menggunakan natural logaritma total aset (Francis et al., 2004).

b. Umur Perusahaan (AGE)

Umur perusahaan adalah umur sejak perusahaan berdiri dan melakukan kegiatan operasional sampai dengan saat ini (Alsaeed, 2006).

c. Dummy antar negara (Indonesia = 1; Philipina = 0).

Metode Analisis Data Model Penelitian Empiris

Penelitian ini dilakukan uji gabungan antar dua negara (Indonesia dan Philipina).

Terkait mata uang yang berbeda yang digunakan perusahaan, maka untuk perhitungan yang melibatkan kedua negara (Indonesia dan Philipina) dikonversi ke dalam mata uang Rupiah terlebih dahulu. Periode waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama lima tahun dari periode 2013-2017. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan manufaktur di negara Indonesia dan Philipina yang telah diaudit dan tercatat di bursa.

(6)

48 Pengaruh Opasitas Laba, Asimetri Informasi_______________________________

Model penelitian menguji pengaruh antara opasitas laba (diproksi dengan keagresifan laba, penghindaran kerugian, dan perataan laba), asimetri informasi dan keinformatifan laba terhadap biaya ekuitas.

CoCit = β0 + β1AGGRESSit + β2LOSSit + β3SMOOTHit + β4AIit +

β5INFit + β6SIZEit + Β7AGEit + β8DUMMYit + εit ...

...(5) Keterangan:

CoC= Biaya modal, diukur dengan model tiga faktor.

AGGRESS= Keagresifan laba LOSS= Penghindaran Kerugian SMOOTH= Perataan Laba IA= Informasi Asimetri INF= Keinformatifan laba

SIZE= Log total asset perusahaan AGE = Umur perusahaan

DUMMY = nilai 0 untuk negara Philipina dan nilai 1 untuk negara Indonesia ε = Error

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif dan Matriks Korelasi

Penelitian ini melakukan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui distribusi data berupa tendensi sentral dan dispersi data. Hasil analisis statistik deskriptif variabel penelitian disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variabel Terikat :

CoC 900 0.00025 1.05475 0.20946 0.16718

Variabel Bebas:

AGGRESS 900 0.00023 0.90175 0.09103 0.10535

LOSS 900 -0.97977 0.88568 0.03809 0.11739

SMOOTH 900 0.00162 9.48916 0.95557 0.99872

AI 900 0.00000 0.56593 0.05180 0.07395

INF 900 -9.91004 -0.00031 -0.34202 0.77951

Variabel Kontrol:

SIZE 900 2.87697 11.4710 8.18229 1.61770

AGE 900 3.00000 115.000 43.4778 21.4825

Keterangan: Tabel ini merepresentasikan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian.

Tujuan tabel ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kondisi tendensi sentral dan dispersi data yang digunakan dalam mengestimasi model penelitian. Variabel dependen adalah CoC dengan model 3 faktor. Variabel independen adalah AGGRESS, LOSS, SMOOTH, AI, INF. Variabel kontrol adalah SIZE, AGE, dan DUMMY.

Sumber: Data diolah

Berdasarkan data pada Tabel 1 bahwa variabel CoC dengan model tiga faktor memiliki nilai terendah sebesar 0.00025 dan nilai tertinggi sebesar 1.05475. Biaya ekuitas bernilai positif menunjukkan biaya yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan terkait risiko perusahaan. Opasitas laba yang diproksi dengan keagresifan laba (AGGRESS), penghindaran kerugian (LOSS), dan perataan laba (SMOOTH) memiliki

(7)

_____________Melinda Malau/ Etty Murnawingsari/ Sekar Mayangsari/ Titik Aryati 49

nilai mean relatif kecil dibandingkan dengan nilai standar deviasi. Hal ini menunjukkan bahwa variabilitas keagresifan laba, penghindaran kerugian, dan perataan laba perusahaan sampel cukup tinggi. Asimetri informasi memiliki nilai mean relatif kecil dibandingkan dengan nilai standar deviasi. Variabel asimetri informasi memiliki rata- rata positif dan adanya variasi yang cukup tinggi dari variabel tersebut atas perusahaan sampel. Variabel keinformatifan laba memiliki nilai rata-rata relatif kecil dibandingkan dengan nilai standar deviasi. Artinya adanya variasi yang cukup tinggi dari variabel tersebut atas perusahaan sampel. Variabel keinformatifan laba juga memiliki nilai rata- rata negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa secara rata-rata perusahaan sampel menerapkan kebijakan keinformatifan laba. Variabel kontrol seperti ukuran perusahaan (SIZE) dan umur perusahaan (AGE) memiliki nilai standar deviasi lebih rendah dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean). Hal ini berarti bahwa ukuran dan umur perusahaan sampel homogen dan variabilitasnya rendah.

Hasil Pengujian Hipotesis

Uji Asumsi Klasik dan Normalitas

Hasil pengujian regresi menunjukkan tidak adanya permasalahan heteroskedastisitas. Permasalahan heteroskedastisitas ditunjukkan jika nilai probabilitas pada Obs*R-squared untuk pengujian Glejser signifikan pada tingkat signifikansi 5%.

Hasil tampilan output model pengujian Glejser ini menunjukkan nilai probabilitas pada Obs*R-squared sebesar 0.2490. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang signifikan pada 0,05 yang mengindikasikan bahwa model pertama tidak terdapat permasalahan heteroskedastisitas.

Pengujian multikolinearitas menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam model. Ini dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan semua variabel independen nilai VIF < 10 atau sama dengan Tolerance >

0,10. Hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance pada model dalam Tabel 4.2

Pengujian autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Nilai DW terletak antara batas atas (upper bound) sebesar du dan batas bawah (lower bound) sebesar 4- du, artinya koefisien autokorelasi sama dengan nol sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi permasalahan autokorelasi (Tabel 4.2).

Pengujian normalitas juga dilakukan dengan menggunakan uji normalitas Jarque- Bera dan menunjukkan bahwa data tidak memiliki distribusi normal. Treatment yang dilakukan adalah dengan software Lisrell 8.80 sehingga data menjadi normal. Setelah pengujian normalitas data, dilakukan deteksi data outlier untuk lebih meyakinkan tidak ada data yang tidak normal .

Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik model penelitian ini menunjukkan bahwa model tidak mengalami multikolinearitas, heteroskedastisitas dan masalah autokorelasi.

Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian Model

Uji model ini merupakan uji regresi yang dilakukan untuk melihat pengaruh opasitas laba, asimetri informasi, dan keinformatifan laba terhadap biaya ekuitas. Perhitungan biaya ekuitas menggunakan model tiga faktor. Hasil pengujian hipotesis pengujian disajikan pada Tabel 2.

(8)

50 Pengaruh Opasitas Laba, Asimetri Informasi_______________________________

Tabel 2

Hasil Pengujian Model

Variabel Prediksi Koefisien P-Value Statistik Collinearity Toleransi VIF

Konstanta 0.1767 0.0000 -- --

AGGRESS + 0.1777 0.0000***) 0.6670 1.4992

LOSS + 0.2549 0.0000***) 0.7393 1.3526

SMOOTH + 0.0243 0.0000***) 0.6433 1.5545

AI + 0.3510 0.0000***) 0.6491 1.5406

INF - -0.0157 0.0001***) 0.6758 1.4797

SIZE - -0.0081 0.0000***) 0.5989 1.6696

AGE - -0.0004 0.0004***) 0.8856 1.1292

DUMMY + 0.0303 0.0001***) 0.3428 2.9171

Uji Normalitas 0.9907 Durbin-Watson Stat 1.7707 Uji Glejser 0.2490 Adjusted R2 0.7017 Prob (F-Statistik) 0.0000***)

Total Observasi 900

*** Signifikan pada level 1%; ** Signifikan pada level 5%; * Signifikan pada level 10%.

Keterangan: Tabel ini merepresentasikan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian.

Tujuan tabel ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kondisi tendensi sentral dan dispersi data yang digunakan dalam mengestimasi model penelitian. Variabel dependen adalah CoC.

Variabel independen adalah AGGRESS, LOSS, SMOOTH, AI, INF. Variabel kontrol adalah SIZE, AGE, dan DUMMY.

Sumber: Data diolah, output regresi

Hasil Uji Hipotesis

Pengaruh Keagresifan Laba Terhadap Biaya Ekuitas

Pada hipotesis pertama (H1a) dinyatakan bahwa keagresifan laba berpengaruh positif terhadap biaya modal. Dengan menggunakan model tiga faktor sebagai biaya ekuitas, hasil pengujian statistik menunjukkan nilai koefisien keagresifan laba sebesar 0.1777 dan sig. 0.0000. Hal ini berarti bahwa keagresifan laba berpengaruh signifikan positif terhadap biaya ekuitas.

Pengaruh Penghindaran Kerugian Terhadap Biaya Ekuitas

Pada hipotesis pertama (H1b) dinyatakan bahwa penghindaran kerugian berpengaruh positif terhadap biaya ekuitas. Dengan menggunakan model tiga faktor sebagai biaya ekuitas, hasil pengujian statistik menunjukkan nilai koefisien regresi pada variabel penghindaran kerugian sebesar 0.2549 dan signifikan pada level 1% (sig.

0,0000). Hal ini berarti bahwa penghindaran kerugian berpengaruh signifikan positif terhadap biaya ekuitas.

Pengaruh Perataan Laba Terhadap Biaya Ekuitas

Pada hipotesis pertama (H1c) menyatakan bahwa perataan laba berpengaruh positif terhadap biaya ekuitas. Dengan menggunakan model tiga faktor sebagai biaya ekuitas, hasil pengujian statistik menunjukkan nilai koefisien regresi pada variabel perataan laba sebesar 0.0243 dan signifikan pada level 1% (sig. 0,0000). Hal ini berarti bahwa perataan laba berpengaruh signifikan positif terhadap biaya ekuitas.

(9)

_____________Melinda Malau/ Etty Murnawingsari/ Sekar Mayangsari/ Titik Aryati 51

Hasil Uji Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Biaya Ekuitas

Pada hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif terhadap biaya ekuitas. Dengan menggunakan model tiga faktor sebagai biaya modal, hasil pengujian statistik menunjukkan nilai koefisien regresi pada variabel asimetri informasi sebesar 0.3510 dan signifikan pada level 1% (sig. 0,0000). Hal ini berarti bahwa asimetri informasi berpengaruh signifikan positif terhadap biaya ekuitas.

Hasil Uji Pengaruh Keinformatifan Laba Terhadap Biaya Ekuitas

Pada hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa keinformatifan laba berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas. Dengan menggunakan model tiga faktor sebagai biaya ekuitas, hasil pengujian statistik menunjukkan nilai koefisien regresi pada variabel keinformatifan laba sebesar -0.0157 dan signifikan pada level 1% (sig. 0,0001). Hal ini berarti bahwa keinformatifan laba berpengaruh signifikan negatif terhadap biaya ekuitas.

Hasil Uji Variabel Kontrol

Ukuran Perusahaan (SIZE) berpengaruh signifikan negatif terhadap biaya ekuitas.

Hasil ini konsisten dengan temuan Chadha dan Sharma (2015) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap biaya modal perusahaan manufaktur.

Umur Perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap biaya ekuitas. Hasil ini konsisten dengan temuan Singhal (2014) yang menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas. Perusahaan yang memiliki pengalaman dalam kegiatan industri, maka kegiatan operasionalnya akan lebih baik dan biaya modal lebih rendah. Penelitian ini menggunakan 1 variabel dummy, yaitu Dummy Negara (DUMMY). Variabel dummy Negara dengan nilai 1 untuk Indonesia dan nilai 0 untuk Philipina.

Pembahasan Hasil Pengujian Model

Hipotesis 1a (H1a) yang dirumuskan bahwa keagresifan laba berpengaruh positif terhadap biaya ekuitas didukung oleh hasil riset. Hasil ini mengindikasikan bahwa tindakan manajemen yang melakukan keagresifan laba perusahaan direspon oleh investor dalam mengambil keputusan. Hipotesis 1b (H1b) yang dirumuskan bahwa penghindaran kerugian berpengaruh positif terhadap biaya ekuitas didukung oleh hasil riset. Hasil ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang menerapkan kebijakan penghindaran kerugian akan menimbulkan reaksi yang kurang baik dari investor. Hasil pengujian ini sesuai dengan temuan Bhattacharya et al. (2003) bahwa penghindaran kerugian akan menimbulkan opasitas laba. Hipotesis 1c (H1c) yang dirumuskan bahwa perataan laba berpengaruh positif terhadap biaya ekuitas didukung oleh hasil riset.

Argumentasi yang mendasari hasil ini bahwa secara konseptual perusahaan yang menggunakan kebijakan perataan laba akan mempengaruhi sisi investor, perusahaan berisiko lebih tinggi sehingga meningkatkan biaya modal.

Hipotesis 2 (H2) yang dirumuskan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif terhadap biaya ekuitas didukung oleh hasil riset. Argumentasi yang mendasari hasil penelitian ini bahwa secara konseptual, asimetri informasi mencerminkan masalah informasi yang dihasilkan dari transaksi antara investor yang memiliki informasi dan investor yang tidak atau kurang memiliki informasi. Hasil penelitian ini mendukung temuan Ballesteros et al. (2016) yang menyatakan bahwa asimetri informasi yang tinggi akan meningkatkan biaya modal.

(10)

52 Pengaruh Opasitas Laba, Asimetri Informasi_______________________________

Hipotesis 3 (H3) yang dirumuskan bahwa keinformatifan laba berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas didukung oleh hasil riset. Argumentasi yang mendasari hasil penelitian ini bahwa secara konseptual, keinformatifan laba mencerminkan informasi mengenai laba yang lebih baik. Hasil penelitian ini mendukung temuan Blaylock et al. (2016) yang menyatakan bahwa keinformatifan laba yang meningkat akan menurunkan biaya ekuitas.

Secara keseluruhan tampilan output model pertama menunjukkan besarnya nilai adjusted R2 sebesar 0,7017 yang berarti variasi variabel independen mampu menjelaskan 70,17% variasi variabel Y. Jadi model regresi baik, sedangkan sisanya 29,83% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian, penelitian ini menghasilkan temuan yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Opasitas laba berpengaruh signifikan positif terhadap biaya ekuitas.

Hal ini mengindikasikan bahwa keagresifan laba dapat menurunkan kemampuan laba yang mempengaruhi kinerja perusahaan dan meningkatkan risiko perusahaan. Risiko yang tinggi akan meningkatkan biaya ekuitas. Penghindaran kerugian berpengaruh signifikan positif terhadap biaya ekuitas. Ini mengindikasikan bahwa penghindaran kerugian meningkatkan risiko perusahaan.

Perataan laba berpengaruh signifikan positif terhadap biaya ekuitas. Hal ini mengindikasikan bahwa perataan laba meningkatkan risiko perusahaan.

b. Pengaruh asimetri informasi terhadap biaya ekuitas.

Asimetri informasi berpengaruh signifikan positif terhadap biaya ekuitas. Hal ini mengindikasikan bahwa asimetri informasi meningkatkan risiko perusahaan.

c. Pengaruh keinformatifan laba terhadap biaya ekuitas.

Keinformatifan laba berpengaruh signifikan negatif terhadap biaya ekuitas. Hal ini mengindikasikan bahwa keinformatifan laba akan mengurangi tingkat risiko perusahaan. Risiko yang rendah akan mengurangi biaya ekuitas.

Keterbatasan

Keterbatasan yang dimaksud adalah hasil penelitian ini tidak bisa digeneralisasi untuk semua negara. Hasil penelitian hanya berlaku di perusahaan go public yang ada di negara Indonesia dan Philipina

Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut (1) Memperluas sampel perusahaan berdasarkan kategori industri; (2) Menambah sampel penelitian dari negara Asean dengan jumlah yang lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Alsaeed, K. (2006). The Association Between Firm-Spesific Characteristics and Disclosure: The Case of Saudi Arabia. Managerial Auditing Journal, 21(5), 476–

496.

Altamuro, J., Beatty, A., & Weber, J. (2005). The Effects of Accelerated Revenue

(11)

_____________Melinda Malau/ Etty Murnawingsari/ Sekar Mayangsari/ Titik Aryati 53

Recognition on Earnings Management and Earnings Informativeness: Evidence from SEC Staff Accounting Bulletin 101. The Accounting Review, 80(2), 373–

401.

Ballesteros, B. C., Sanchez, I. M. G., & Ferrero, J. M. (2016). How Are Corporate Disclosures Related To The Cost of Capital? The Fundamental Role of Information Asymmetry. Management Decision, 54(7), 1669–1701.

https://doi.org/10.1108/MD-10-2015-0454

Bedard, J., & Johnstone, K. (2004). Earnings Manipulation Risk, Corporate Governance Risk, and Auditors’ Planning and Pricing Decisions. The Accounting Review, 79(2), 277–304.

Bhattacharya, N., Black, E., Christensen, T., & Mergenthaler, R. (2007). Who Trades on Pro Forma Earnings Information? The Accounting Review, 82(3), 581–619.

Bhattacharya, N., Desai, H., & Venkataraman, K. (2008). Does Earnings Quality Affect Information Asymmetry? Evidence From Trading Costs. Contemporary Accounting Research, 30(2), 482–516.

Bhattacharya, U., Daouk, H., & Welker, M. (2003). The World Price of Earnings Opacity. Accounting Review (Vol. 78). https://doi.org/10.2308/accr.2003.78.3.641 Blaylock, B., Gaertner, F. B., & Shevlin, T. (2016). Book-Tax Conformity and Capital

Structure. Review of Accounting Studies, 22(2), 903–932.

https://doi.org/10.1007/s11142-017-9386-2

Burgstahler, D., & Dichev, I. (1997). Earnings Management to Avoid Earnings Decreases and Losses. Journal of Accounting and Economics, 24, 99–126.

Burgstahler, D., & Eames, M. (2003). Earnings Management to Avoid Losses and Earnings Decreases: Are Analysts Fooled? Contemporary Accounting Research, 20, 253–276.

Chadha, S., & Sharma, A. K. (2015). Determinants of Capital Structure: An Empirical Evaluation From India. Journal of Advances in Management Research, 12(1), 3–

14. https://doi.org/10.1108/JAMR-08-2014-0051

Fama, E. F., & French, K. R. (1992). The Cross-Section of Expected Stock Returns.

The Journal of Finance, 47(2), 427–465.

Francis, J., LaFond, R., Olsson, P., & Schipper, K. (2004). Costs of Equity and Earnings Attributes. The Accounting Review, 79(4), 967–1010.

https://doi.org/10.2139/ssrn.414125

Graham, J. R., Harvey, C. R., & Rajgopal, S. (2005). The Economic Implications of Corporate Financial Reporting. Journal of Accounting and Economics, 40, 1–72.

Healey, P., & Wahler, J. (1999). A Review of the Earnings Manangement Literature and Its Implications for Standard Setting. Accounting Horizons, 13, 365–383.

Jensen, M., & Meckling, W. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, 3, 305–360.

Kothari, S. (2001). Capital Market Research in Accounting. Journal of Accounting &

Economics, 31, 105–231.

Lambert, R. (2001). Contracting Theory and Accounting. Journal of Accounting &

Economics, 32(1–3), 3–87.

Lambert, R., Leuz., C., & Verrecchia, R. E. (2007). Accounting Information, Disclosure, and the Cost of Capital. Journal of Accounting Research, 45(2), 385–

420.

Machdar, N.M., Manurung, A.H., & Murwaningsari, E. (2017). The Effects of Earnings Quality, Conservatism, and Real Earnings Management on the

(12)

54 Pengaruh Opasitas Laba, Asimetri Informasi_______________________________

Company’s Performance and Information Asymmetry as a Moderating Variable.

International Journal of Economics and Financial Issues, 7(2), 309–318.

Manurung, A. (2012). Teori Keuangan Perusahaan (Pertama). Jakarta: Adler Manurung Press.

McNichols, M. (2002). The Quality of Accruals and Earnings: The Role of Accrual Estimation Errors. The Accounting Review, 77, 61–69.

Phillips, J., Pincus, M., & Rego, S. O. (2003). Earnings Management: New Evidence Based on Deferred Tax Expense. The Accounting Review, 78(2), 491–521.

Prabansari, Y., & Kusuma, H. (2005). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Sinergi Kajian Bisnis Dan Manajemen, (Edisi Khusus On Finance), 1–15.

Rachmawati, S. (2010). Asimetri Informasi Memoderasi Beban Pajak Tangguhan dan Manajemen Laba. Jurnal Informasi Perpajakan, Akuntansi Dan Keuangan Publik, 5(1), 41–55.

Scott, W. (2015). Financial Accounting Theory (Seventh Ed). Canada: Pearson Prentice Hall, Canada Inc.

Singhal, A. (2014). Corporate Governance, Cost of Capital and Value Creation:

Evidence from Indian Firms. IOSR Journal of Economics and Finance (IOSR- JEF), 4(6), 36–54. Retrieved from www.iosrjournals.org

Trueman, B., & Titman, S. (1988). An Explanation for Accounting Income Smoothing.

Journal of Accounting Research, 26, 127–139.

Zarowin, P. (2002). Does Income Smoothing Make Stock Prices More Informative?

Retrieved from

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=zarowin+2002&bt nG=

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PUBLIK YANG TERDAFTAR DI.. BURSA

Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia0. Nita

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah asimetri informasi mempengaruhi manajemen dalam melakukan manajemen laba, terutama pada perusahaan manufaktur yang ada

Hasil penelitian membuktikan bahwa (1) asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap kualitas laba, (2) leverage berpengaruh terhadap kualitas laba, (3) kualitas akrual

Penelitian ini menguji reaksi pasar dengan menggunakan tingkat keuntungan dan menguji informasi asimetri di sekitar pengumuman laba pada perusahaan yang melakukan

Sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas asimetri informasi (AdjSpread) terhadap variabel terikat manajemen laba (discretionary accruals)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (uji F) dapat disimpulkan bahwa variabel asimetri informasi, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh positif

Hasil penelitian menunjukkan pengujian hipotesis pertama (H1) yaitu pengaruh komisaris independen, asimetri informasi, dan leverage ter- hadap manajemen laba pada