ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar
Volume 01. Nomor 02. Desember 2020
e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar
73
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP TAMATEA MAKASAR
The Influence Of Parents' Parenting Pattern On Mathematics Learning Outcomes Of Class Viii Students Of Smp Tamatea Makasar
Saverianus Abu1, M. Rais Ridwan2, Jeranah3 Pendidikan Matematika
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yayasan Pendidikan Ujung Pandang (YPUP)
Email1: [email protected] Email2: [email protected] Email3: [email protected]
Abstrak
The research aims to find out whether there is an effect of parenting style on the learning outcomes of mathematics in class VIII SMP Tamalatea Makasar in the 2018/2019 academic year. This type of research is ex-post facto research which is correlation in nature which involves two variables, namely (1) Mathematics Learning Outcomes (2) Parenting Patterns of Parents. The population and sample of this study were all Grade VIII students of SMP Tamalatea Makassar with a total of 24 students to be used as research data samples. The research data was obtained using instruments, namely the mathematics learning achievement test and the parenting pattern questionnaire. Based on the results of the analysis of descriptive statistical data, the average value of parenting was 68.67 in the good category, with a range (61-80) and mathematics learning outcomes obtained an average of 69.92 in the moderate category with a range (66-79) . Then the results of inferential statistical analysis obtained tcount <ttable then H0 was rejected and H1 was accepted, in other words that parenting style had a positive effect on the mathematics learning outcomes of Grade VIII students of SMP Tamalatea Makasar with the regression equation Y = 44.614 + 0.399X, which means that if the variable X increases by one unit, the variable Y can be predicted to increase by 0.339 or 33.9% at a constant of 11.5851
Keywords: discovery learning, Parenting Patterns, Mathematics Learning Outcomes
Pendahuluan
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting terutama dalam era globalisasi budaya dan informasi sekarang ini. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan yang ada dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 3 dijelaskan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan merupakan sarana
(Received: 03-06-2020; Reviewed: 30-07-2020; Revised: 03-08-2020; Accepted: 30-09-2020; Published: 01-12-2020)
74 utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan dapat dikembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi di setiap bidang kehidupan. Kemajuan suatu n egara tidak hanya ditentukan oleh aspek sumber daya alamnya, tetapi yang paling penting adalah kualitas sumber daya manusia negara tersebut.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran dasar di setiap jenjang pendidikan yang memegang peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dikarenakan matematika merupakan alat untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, analisis, dan sistematis.
Oleh karena pentingnya peranan matematika, maka pengajaran matematika di berbagai jenjang pendidikan formal perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius. Para siswa di berbagai jenjang pendidikan termasuk di sekolah menengah mutlak dituntut untuk menguasai pelajaran matematika. Bahkan lebih dari itu, siswa diharapkan memiliki hasil belajar matematika yang tinggi.
Namun sampai saat ini, di lapangan menunjukkan bahwa hal tersebut masih jauh dari apa yang diharapkan, bahkan yang terjadi malah sebaliknya.
Salah satu jalan untuk meningkatkan hasil belajar matematika yaitu memperbaiki faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, baik itu faktor dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi sebagian dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika. Faktor- faktor tersebut adalah pola asuh orang tua.
Penulis tertarik untuk mengangkat masalah pola asuh orang tua karena melihat kenyataan di lapangan, kebanyakan orang tua beranggapan bahwa sekolah merupakan satu-satunya tempat untuk mendidik anak mereka ketika sudah masuk sekolah. Padahal pandangan seperti ini merupakan pandangan yang keliru, perhatian dan dorongan dari lingkungan tempat tinggal terutama keluarga juga sangat mempengaruhi keberhasilan seorang anak dalam belajar. Penulis menyadari bahwa hasil belajar tidak hanya ditentukan oleh faktor dari dalam, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor dari luar, diantaranya yaitu bagaimana pola asuh yang diterapkan orang tua siswa terhadap mereka dalam keluarga. Dalam hal ini cara orang tua mendidik dan mengasuh anaknya merupakan hal yang sangat penting dan dapat mempengaruhi proses belajar anak-anaknya yang pada akhirnya akan menentukan hasil belajar mereka. Hal ini sejalan dengan pendapat Drost (2000) yang mengatakan bahwa:
“Kecuali kelainan genetik, atau gangguan saraf otak yang tidak dapat di hindari, kesulitan belajar anak kadang-kadang dapat muncul karena pola asuh, umpamanya orang tua yang terlalu menuntut.
Banyak anak yang mengalami kesulitan belajar justru berasal dari keluarga dengan orang tua berpendidikan tinggi. Orang tua menuntut anak-anak untuk paling tidak sama atau bahkan lebih baik dari mereka. Orang tua yang bekerja terlalu sibuk, sering kali juga tidak cukup tanggap terhadap keluhan-keluhan anak di sekolah. Orang tua yang justru terlalu memberikan kebebasan pada anak- anaknya, atau orang tua yang terlalu melindungi (overprotectife), juga dapat memicu masalah pada anak”.
Berkaitan dengan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengangkat judul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Tamalatea Makassar”.
Metode
Dalam penelitian ini di lakukan penyelidikan yang empiris yang sistematis dimana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi dan variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat di manipulasi. Kesimpulan tentang adanya hubungan di antara variabel tersebut di buat berdasarkan perbedaan yang mengiringi variabel bebas dan variabel terikat, tanpa intervensi langsung (Kerlinger, 1973:379) (dalam Emzir, 2015:119)
Jenis penelitian ini merupakan penelitian 𝐸𝑥 − 𝑝𝑜𝑠𝑡 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜 yang bersifat korelasional. Disebut 𝐸𝑥 − 𝑝𝑜𝑠𝑡 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜, karena penulis tidak memberikan perlakuan kepada responden, hal ini disebabkan karena variabel bebas Yang diteliti melalui angket. Pada penelitian ini terdapat dua macam variabel
e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar
75 yaitu: variabel bebas yaitu pola asuh orang tua dengan simbol (X) dan variabel terikat yaitu hasil
belajar matematika dengan simbol (Y).
Penelitian ini akan di laksanakan di SMP Tamalatea Makassar pada kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Penelitian yang dilakukan bersifat "𝑒𝑥 − 𝑝𝑜𝑠𝑡 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜" yang bersifat korelasional, Hal ini akan dilakukan untuk menyelidiki hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Hubungan antara variabel tersebut dapat digambarkan seagai berikut:
Grafik 1. Desain Penelitian
Keterangan:
X= skor nilai tingkat pola asuh orang tua Y= skor nilai hasil belajar matematika siswa
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Tamalate Makassar yang terdiri atas satu kelas dengan jumlah 24 siswa. Karena siswa hanya berjumlah 24 orang, maka semua siswa dijadikan sampel penelitian.
Adapun taha-tahap prosedur perlakuan dalam penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
Data kuesioner dilakukan didalam kelas, sebelum pemberian tes terlebih dahulu peneliti berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan guru bidang studi matematika, apakah tes yang dilakukan peneliti sudah divaliditas atau tidak. Pada saat pengumpulan data yang berupa angket, peneliti mengamati lansung secara bersama-sama dengan guru matematika disekolah tersebut.
Dengan demikian responden dapat menanyakan lansung kepada peneliti hal-hal yang kurang jelas sehubungan dengan petunjuk pengisian instrumen yangdiberikan. Untuk memperoleh skor pola asuh orang tua dalam penelitian ini disusun koesioner yang dikembangkan oleh maharani 2010 : 53 adalah skala model Likret dengan lima alternatif jawaban yaitu: selalu, sering, kadang- kadang, jarang, dan tidak pernah. Adapun bentuk alat ukur yang masing- masing pilihan jawabanya adalah sebagai berikut: selalu mendapatkan skor 5, sering mendapatkan skor 4, kadang-kadang mendapatkan skor 3, pernah mendapatkan skor 2, dan tidak pernah mendapatkan skor 1. Instrumen berjumlah 30 item.
Pemberian tes hasil belajar matematika terhadap materi pada semester sebelumnya untuk mengumpulkan data hasil belajar matematika. yang dilakukan dalam bentuk essay tes, dengan menggunakan lima item soal, instrument soal di validasi oleh dosen dan guru matematika di sekolah tempat penelitian. soal ini dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan kisi-kisi soal. sebelum soal tersebut dijadikan instrument penelitian, peneliti melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran sebelum soal tersebut dijadikan instrument.
Pola asuh orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu keseluruhan interaksi antara orang tua dan anak, dimana orang tua bermaksud menstimulus anaknya dengan mengubah tingkah laku,pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar proses belajar anak dalam mata pelajaran matematika dapat berjaalan dengan efektif.
Hasil belajar matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang dicapai oleh responden setelah tes hasil belajar matematika berdasarkan materi yang telah dipelajari responden.
Definisi operasional Untuk memperoleh skor pola asuh orang tua dalam penelitian ini adalah skala model likret dengan lima alternatif jawaban ya itu: selalu, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah.
Adapun bentuk alat ukur yang masing-masing pilihan jawabanya adalah sebagai berikut: selalu mendapatkan skor 5, sering mendapatkan skor 4, kadang-kadang mendapatkan skor 3, pernah mendapatkan skor 2, dan tidak pernah mendapatkan skor 1. Instrumen berjumlah 30 item. Kisi-kisi instrument yang digunakan untuk mengukur kemampuan pola asuh berdasarkan data Tabel berikut
X
Y76 Tabel 1. Tabel kisi-kisi instrumen pola assuh
Variabel Dimensi Indikator No. Butir
(+) (-)
Polah Asuh
1.1. Otoriter Amat berkuasa 4,5
Suka menghukum 10
Selalu mengatur 14,19
Suka memaksa 20,25
Bersifat kaku 26,27
2.2. Demokratis Suka berdiskusi dengan
anak 1,6
Mendengarkan keluhan anak
7,11 Memberi tanggapan 15,17 Komunikasi yang baik 22,28 Tidak kaku/luwes 29
3. 3. Permisif Kurang membimbing 2,3
Kurang kontrol 12 8,18
Anak lebih berperan dari
pada orang tua 23 Memberi kebebasan penuh 24,23 4.4.Laissez faire Anak dan orang tua
kurang akrab 9
Membiarkan anak
bertindak sendiri 13
Kurangnya pengawasan 16 Acuh-tak acuh terhadap
anak 21
Jumlah 30
Instrumen yang valid merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid.
Karena itu, agar instrumen dapat memperoleh hasil yang diandalkan, perlu diadakan uji coba instrumen. Uji coba instrumen tes hasil belajar pada penelitian ini dilakukan pada siswa SMP Tamalatea kelas VIII Makassar.
Uji validitas digunakan untuk mendapatkan tingkat kevalidan dari suatu instrumen. Untuk mendapatkan ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan peneliti. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen adalah
Teknik korelasinya memakai koefisien korelasi product moment dari karl pearson, yaitu menurut Suharsimi Aritkunto (Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, 2007:31).
Rumus untuk menghitung pearson correlation adalah sebagai berikut. Formula;
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Indeks korelasi validitas item N = jumlah subyek
∑x = jumlah skor butir kuesioner
∑y = jumlah skor total aspek yang memuat item yang di uji validitasnya
∑xy= jumlah perkalian antara skor item dengan skor total
∑𝑥/= jumlah skor item kuadrat
∑𝑦/= jumlah skor total kuadrat
Koefisien korelasi yang diperoleh kemudian dilihat taraf signifikasinya (ρ). Ketentuannya apabila 𝑟 𝑁∑𝑥𝑦'(∑𝑥)(∑𝑦)
𝑥𝑦#
*{𝑁(∑K2)'(∑K)2}{𝑁(∑F2)'(∑F)2}
e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar
77 nilai dari ρ hitung< 0,05, maka pernyataan tersebut valid. Sebaliknya, apabila nilai dari ρ hitung>
0,05 maka pernyataan tersebut tidak valid atau gugur.
Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga suatu hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti adanya toleransi terhadap perbedaan- perbedaan kecil diantaranya hasil beberapa kali pengukuran (Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, 2007:370).
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk mendapatkan skor-skor pada item yang diperoleh.
5. Memberikan atau menempatkan skor terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
7. Menghitung nilai koefien alfa.
Kaidah keputusan : Jika r11 > 0,70 berarti reliable dan r11 < 0,70 berarti tidak reliabel. Jika alat instrumen tersebut reliable, maka diinterpretasikan dengan tabel pedoman dari (Sugiyono, 2010).
Tabel 2. Kriteria Reliabilitas
Reliabilitas Tes Kriteria
0,70< rhit ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,40< rhit ≤ 0,70 Tinggi
0,30< rhit ≤ 0,40 Sedang
0,20< rhit ≤ 0,30 Rendah
0,00< rhit ≤ 0,20 Sangat Rendah
Sugiyono, (2010:184)
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah- masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian (Muhidin dan Abdurahman, 2007:52).
Analisis deskriptif digunakan untuk mengkaji data angket yang ada didalam variabel penelitian ini, yaitu variabel pola asuh. Langkah pertama adalah memberikan skor maksimal sama dengan 5 dan skor minimal 1.
Tabel 3. Pengkategorian hasil belajar matematika
Angka 100 Keterangan
90-100 Baik sekali
80-89 Baik
66-79 Cukup
55-64 Kurang
< 55 Gagal
(Purwanto, 2013:82)
Analisis statistik inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah diajukan.
Analisis statistik inferensial yang digunakan ialah analisis regresi linear sederhana. Khusus untuk uji
78 regresi linear, data yang akan di uji harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal, dan
regresinya berbentuk linear.
Uji Normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada data penelitian ini dimksudkan untukn menguji variabel pola asuh dengan hasil belajar siswa. Pengujian normal tidaknya data pada penelitian ini menggunakan program spss versi 16.0 melalui uji kolmogorof smirnov.
Pengujian normalitas yang umum digunakan adalah teknik kolmogorof smirnovdan shapiro wilk.
Kriteria pengujian normalitas menurut kedua versi ini, jika nilai p value sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.
Uji linearitas adalah uji yang akan memastikan apakah data yang kita miliki sesuai dengan garis linear atau tidak. Uji linearitas digunakan untuk mengkonfirmasi apakah sifat linear antara dua variabel yang diidentifikasikan secara teori sesuai atau tidak dengan hasil observasi yang ada.
Dengan taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan pembilang n-1 serta derajat kebebasan penyebut n- 1, maka jika diperoleh FAiCDEF≤ FGHIJK berarti data linear.
Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks (Muhidin dan Abdurahman, 2017:187).
Regresi linear sederhana adalah regresi linear dimana variabel yang terlihat didalamnya hanya dua, yaitu satu variabel terikat Y dan satu variabel bebas X, serta berpangkat satu. Regresi sederhana, bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel.
Adapun rumus persamaan regresi sederhana (linear) adalah:
Keterangan:
Y = Variabel terikat (variabel yang diduga)
X = Variabel bebas (independent) a dan b = konstanta
Kemudian hipotesis untuk menguji linaritas regresi yaitu: Ho: Y = α + Βx, regresi linear, H1: Y ≠ α + Βx, regresi tidak linear
Untuk keperluan penguji, berdasarkan rumusan masalah yang akan dijawab, maka hipotesis statistik dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ho : β1 = 0 lawan H1 : β1>
Dengan β menyatakan parameter pengaruh pola asuh orang tua terhadap hasil belajar matematika Kesimpulan
Dari hasil-hasil pembahasan pada penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat polah asuh kelas VIII SMP Tamalatea Makasar dengan jumlah 24 siswa yang menjadi sampel penelitian dikategorikan tinggi dengan skor rata-rata sebesar 68,67 ; skor maksimum 78;
skor minimum ; standar deviasi 6,336; variansi sebesar 40,145; median 69,00; dan modus 64.
Dengan demikian tingkat Polah asuh kelas VIII SMP Tamalatea Makasar berada pada kategori tinggi.
2. Tingkat hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Tamalatea Makasar dikategorikan sedang dengan skor rata-rata 67,92; variansi sebesar 72,080; median 67,00; standar deviasi 8,490; dan modus 67.
3. Pada taraf signifikansi 0,05; tingkat polah asuh berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Tamalatea Makasar, dengan hasil pengujian t!i𝑡𝑢𝑛& > t𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 10,601>1,71088 dan persamaan regresi Y# = a + bX = Y# = -2,279 + 1,013 X
Y= a + bX
e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar
79 Saran
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Kepada pemerintah, agar lebih meningkatkan lagi perhatian terhadap kualitas belajar matematika melalui pembenahan hal-hal yang belum optimal, terutama menyangkut kebijakan program pengajaran matematika yang ditetapkan disekolah-sekolah agar menekankan karakter siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara maksimal, dengan demikian tujuan pendidikan nasional yang ditetapkan dapat tercapai.
2. Kepada para guru matematika, untuk meningkatkan dan mengembangkan nilai- nilai karakter siswa, guru sebagai fasilitator harus memperhatikan siswa. Pembelajaran maupun evaluasi yang diberikan guru dikelas harus disertai dengan memberikan motivasi dan mengarahkan siswa untuk selalu berdisiplin, bersikap jujur, tanggung jawab, rasa ingin tahu, dan religius agar anak didiknya menjadi manusia yang berprestasi dan berkarakter.
3. Bagi siswa. Siswa disarankan untuk lebih melatih diri bersikap jujur, berdisiplin, religius, bertanggung jawab dan rasa ingin tahu terhadap pembelajaran matematika agar hasil belajar matematikanya meningkat.
Ucapan terima kasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian maupun penulisan artikel ini.
Referensi
Emzir .2015. Metodologi Penelitian Pendidikan kuantitatif dan kualitatif. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung; Alfabeta.
Muhidin, Abdurahman. 2017. Analisis Korelasi,Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung;
Pustaka Setia.
Info lebih lanjut Hubungi
LPPM STKIP YPUP Makassar Jalan Andi tonro no. 17 Makassar