• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV. Sinar Utama Group Pusat Di Samarinda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV. Sinar Utama Group Pusat Di Samarinda"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2016

Pengaruh Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV. Sinar Utama Group Pusat Di Samarinda

Dini Muammar Khadafi1

Abstrak

Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan pada CV. Sinar utama Group Pusat di Samarinda adalah dengan melakukan pelatihan. Dengan adanya pelatihan dalam suatu perusahaan atau organisasi, maka dapat dimungkinkan terjadi peningkatan produktivitas kerja, yang juga dikarenakan para karyawan telah memiliki modal atau kemampuan yang cukup untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Salah satu cara untuk memperbaiki, mempertahankan dan meningkatkan kinerja karyawan dilakukan pelatihan.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan yang terdiri dari materi pelatihan (X1), pelatih (X2), metode pelatihan (X3), terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) CV. Sinar Utama Group Pusat di Samarinda, serta untuk mengetahui variabel pelatihan mana yang paling berpengaruh.Pengambilan data dilakukan dengan pengumpulan data primer melalui kuisioner, sedangkan metode analisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil uji simultan menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel materi pelatihan, pelatih, dan metode pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di Samarinda. Hasil uji parsial menunjukkan bahwa variabel pelatih dan metode pelatihan yang berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan sedangkan variabel matri pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Sinar Utama Group Pusat di Samarinda.

Kata kunci : materi pelatihan, pelatih, metode pelatihan dan produktivitas kerja

Pendahuluan

Dalam menghadapi era persaingan yang semakin kompetitif, masalah sumber daya manusia menjadi perhatian bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan. Perusahaan dituntut untuk memperoleh, mengembangkan, dan mempertahankan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Sumber Daya Manusia sebagai penggerak organisasi banyak dipengaruhi oleh pelaku para

(2)

pesertanya, serta peran fungsinya sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kualitas karyawan dari perusahaan tersebut adalah dengan melakukan pelatihan. Dengan adanya pelatihan dalam suatu perusahaan atau organisasi, maka dapat dimungkinkan terjadi peningkatan produktivitas kerja, yang juga dikarenakan para karyawan telah memiliki modal atau kemampuan yang cukup untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Salah satu cara untuk memperbaiki, mempertahankan dan meningkatkan kinerja karyawan dilakukan pelatihan. Pelatihan merupakan aktivitas yang tidak dapat ditinggalkan dalam suatu perusahaan. Perusahaan perlu melaksanakan pelatihan bagi karyawannya, baik karyawan lama maupun karyawan baru guna mencapai tujuannya.

Pelatihan yang diterapkan oleh CV. Sinar Utama Group Pusat Samarinda dimaksudkan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dalam menyerap dan mengambil alih teknologi baik untuk kebutuhan CV.

Sinar Utama Group Pusat Samarinda maupun untuk kebutuhan masyarakat pada umumnya, serta mempersiapkan pendidikan bagi para karyawan CV.

Sinar Utama Group Pusat Samarinda dalam melaksanakan kegiatan operasional dalam meniti karier pada berbagai bidang sesuai dengan keterampilannya.

Seperti yang penyusun amati di lokasi penelitian, diketahui bahwa terjadi fluktuasi peningkatan dan penurunan antara target dan realisasi dari sisi pelatihan dan produktivitas kerja karyawan di CV. Sinar Utama Group Pusat Samarinda. Fluktuasi peningkatan dan penurunan ini dapat menjadi indikasi bahwa pelatihan dan produktivitas kerja karyawan selama ini tidak stabil yang berimbas pada peningkatan dan penurunan kinerja karyawan. Dalam penelitian ini penyusun meneliti di bidang pekerjaan Administrasi CV. Sinar Utama Group Pusat Samarinda karena dibidang administrasi tersebut sering terjadi kesalahan dalam mengolah data dan mengeluarkan data dan tidak tepatnya waktu menyelesaikan pekerjaan. Dengan dilakukannya pelatihan dapat mengurangi dan mencegah terjadinya kesalahan dalam bekerja.

Berdasarkan gambaran latar belakang tersebut, maka diharapkan melalui kegiatan pelatihan yang baik dan rutin, nantinya dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan CV. Sinar Utama Group Pusat Samarinda. Hal ini juga bertujuan untuk memberikan rasa percaya diri dan menumbuhkan rasa keyakinan pada diri karyawan dalam melakukan pekerjaannya.

Dengan demikian, apabila rasa percaya diri telah diwujudkan, maka karyawan tersebut akan bisa bekerja semaksimal mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu produktivitas kerja yang lebih baik. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka penyusun mencoba melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja karyawan di CV. Sinar Utama Group Pusat Samarinda”.

(3)

Teori dan Konsep Sumber Daya Manusia

Faktor manusia adalah sangat penting dalam pencapaian tujuan yang diharapkan organisasi. Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status keinginan dan latar belakang yang heterogen, untuk mempersatukannya dibutuhkan kemampuan khusus oleh seorang pemimpin. Sumber daya manusia menurut Hasibun (2007:10) adalah sebagai berikut : “Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesian membantu terwujudnya perusahaan, karyawan , dan masyarakat”. Manusia sebagai sumber daya bersifat potensial atau absrak, tidak dapat diukur dari jumlahnya. Potensi itu merupakan proses dan hasil intraksi subtansi fisik dan psikis, berupa kemampuan mencipta, kemampuan menghayal, kemampuan berfikir yang hasilkan gagasan, kreativitas, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah, memprediksi, wawasan kemasa depan, keterampilan dan keahlian, dan lain- lain. Kemampuan ini sangat tinggi nilainya jika dikongkritkan nilainya menjadinkegiatan bisnis yang kompetittif, sebagai kemampuan yang tidak memiliki oleh semua manusia.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Agar pengertian manajemen sumber daya manusia lebih jelas, di bawah ini dirumuskan dan dikutip definisi yang dikemukakan para ahli. Menurut Umar (2008:3), memberikan definisi Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai berikut : “Sebagai suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan organinasi perusahaan secara terpadu”. Menurut Hasibuan, (2007:10) menyatakan definisi Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai Berikut :

“Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dengan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat”. Pengembangan sumber daya manusia berupa pelatihan memiliki tujuan meningkatkan kemampuan pegawai agar prestasi kerjanya bertambah baik dan dapat mencapai hasil kerja yang optimal. Selain itu pelatihan serasa semakin penting agar pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dimasa sekarang maupun akan datang.

Pengertian Pelatihan

Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performa pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau suatu pekerjaan yang ada kaitan dengan pekerjaannya. Menurut Satmoko dan Irmin (2006;2) :“Pelatihan adalah usaha untuk membekali pengetahuan, pengembangan kompetensi kerja, meningkatkan kemampuan, meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kesejahteraan”. Menurut Hasibuan (2008:69) mengemukakan pengertian pelatihan sebagai berikut : “Latihan adalah suatu

(4)

usaha meningkatkan pengetahuan dan keahlian seorang pegawai untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa latihan merupakan usaha peningkatan kinerja melalui pengetahuan dan keahlian, sikap dengan tingkah laku sosial serta pemahaman pegawai terhadap lingkungan melalui praktek agar dapat mengerjakan pekerjaan yang diberikan.

Tujuan Pelatihan

Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performa pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau suatu pekerjaan yang ada kaitan dengan pekerjaannya. Menurut Satmoko dan Irmin (2006;2) :“Pelatihan adalah usaha untuk membekali pengetahuan, pengembangan kompetensi kerja, meningkatkan kemampuan, meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kesejahteraan”. Menurut Moekijat (2005:45) menyatakan tujuan umum latihan adalah Untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih efektif,untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional. untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerjasama dengan teman-teman karyawan dan manajemen (pimpinan).

Pengertian Produktivitas

Dalam pencapaian tujuan suatu instansi atau perusahaan secara maksimal, maka suatu instansi atau perusahaan tersebut memerlukan tenaga kerja yang memiliki atau mempunyai prosuktivitas tinggi. Produkivitas kerja merupakan kemampuan memperoleh yang sebesar-besarnya dari sarana dan perasarana yang tersedia dengan menghasilkan pengeluaran bahkan kalo mungkin dengan maksimal. Produkivitas kerja merupakan kemampuan memperoleh yang sebesar-besarnya dari sarana dan perasarana yang tersedia dengan menghasilkan pengeluaran bahkan kalo mungkin dengan maksimal.

Menurut Sedarmayati (2011:57) mengemukakan definisi produktivitas sebagai berikut : “Produktivitas adalah perbandingan antara hasilya yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input)”.

Peroduktivitas Kerja

Pada dasarnya produktivitas adalah konsep universal yang berlaku bagi semua system, karena setiap kegiatan memerlukan produktivitas dalam pelaksanaan.

Produktivitas menunjukan tingkah laku sebagai keluaran (output) dan suatu proses berbagi macam komponen kejiwaan yang melatar belakanginya.

Produktivitas menurut dewan produktivitas nasional mengartikannya sebagai sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin Husein, (2008:9). Menurut Anoraga (2011:56) berpendapat bahwa “produktivitas adalah menghasilkan lebih banyak dan berkualitas lebih baik dengan usaha yang sama”. Dengan demikian produktivitas tenaga kerja adalah efisiensi proses menghasilkan dan sumber daya yang digunakan. Menurut Sinungan (2005:12) “Secara umum

(5)

produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukan sebenarnya”.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Definisi Konsepsional a. Variabel Independen (X)

Variabel Independen (X) dalam penelitian ini adalah pelatihan CV. Sinar Utama Group Pusat Samarinda memberikan pelatihan yaitu 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) dan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Awareness, Document Control and Filing System, dan Modern Office Administration. Dalam penelitian ini ada 3 komponen dari pelatihan yakni materi pelatihan, pelatih, dan metode pelatihan digunakan CV. Sinar Utama Group Pusat Samarinda dalam mempengaruhi meningkatkan produktivitas kerja. Variabel independen terdiri atas :

1) Materi pelatihan (X1)

a) Tingkat kesesuaian materi dengan pekerjaan b) Kejelasan tujuan setiap materi sesi pelatihan c) Manfaat materi pelatihan itu sendiri

d) Materi pelatihan mampu menarik perhatian peserta e) Materi pelatihan mampu memenuhi keinginan peserta 2) Pelatih (X2)

a) Tingkat penguasaan materi

b) Tingkat kemampuan menyampaikan materi c) Tingkat pemahaman metode pelatihan

d) Penggunaan alat bantu pelatihan yang sesuai dan menarik e) Tingkat kemampuan penggunaan alat bantu pelatihan 3) Metode pelatihan (X3)

a) Metode sesuai dengan materi pelatihan b) Metode sesuai dengan gaya belajar karyawan c) Metode sesuai dengan peran aktif karyawan d) Metode sesuai dengan job diskripsi karyawan

e) Metode sesuai dengan kasus yang terjadi di perusahaan

b. Variabel Dependen (Y) Variabel Dependen (Y) dalam penelitian ini adalah Produktivitas Kerja CV. Sinar Utama Group Pusat Samarinda.

a.) Kuantitas, yaitu jumlah atau hasil pekerjaan b.) Kualitas, yaitu mutu pekerjaan

c.) Ketepatan waktu, yaitu standar waktu yang telah ditetapkan d.) Kejujuran, yaitu absensi (jam masuk, jam pulang dan jam lembur) e.) Sikap, yaitu mendukung misi dan visi perusahaan dengan tulus

(6)

Populasi dan Sampel

Populasi adalah subjek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2003:91). Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Penulis mengambil sampel berdasarkan pada pertimbangan sedikitnya 32 karyawan di bagian Administrasi CV. Sinar Utama Grup Pusat Samarinda. Dengan sampel jenuh adalah mengambil keseluruhan anggota populasi untuk diteliti.

Sumber Data 1) Data Primer

Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari obyek penelitian, dalam hal ini adalah CV Sinar Utama Grup Pusat Samarinda melalui wawancara, dokumentasi, observasi dan jawaban pertanyaan yang diberikan dalam kuisioner kepada karyawan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak luar perusahaan, termasuk pengkajian literatur, hasil penelitian sebelumnya serta sumber-sumber lain yang ada relevannya dengan masalah yang dibahas.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, diperlukan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:

a) Kuisioner b) Wawancara c) Setudi Pustaka Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini,analisis regresi berganda berperan sebagai teknik statistik yangdigunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan.Untuk mempermudah dalam melakukan analisis digunakan program SPSS. Adapun alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana:

Y = Produktivitas kerja a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi dari variabel X1 X1 = Materi Pelatihan

b2 = Koefisien regresi dari variabel X2 X2 = Pelatih

b3 = Koefisien regresi dari variabel X3 X3 = Metode Pelatihan

e = Error

(7)

Data yang diperoleh nantinya akan diolah menggunakan program olah data komputer yaitu SPSS (stastikal produck and service solutions) 13.0 untuk menghasilkan nilai koefisien determinasi yang lebih akurat.

a) Uji instrumen 1. Uji validitas 2. Uji reliabilitas b) Uji asumsi klasik

1. Uji normalitas

2. Uji heteroskedastisitas 3. Uji autokorelasi 4. Uji multikorelasi c) Analisis regresi linier berganda

1. Persamaan regresi 2. Koefisien korelasi (R) 3. Koefisien Determinasi (R2) d) Uji hipotesis

1. Uji F (Simultan) 2. Uji T (Parsial) 3. Paling Dominan

Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil output SPSS di dapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,698 atau 69,8% yang berarti tingkat hubungan antara variabel materi pelatihan (X1), pelatih (X2), metode pelatihan (X3) secara bersama-sama terhadap produktivitas CV. Sinar Utama Group Pusat Samarinda termasuk dalam tingkat kuat.

Dari pengolahan data diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,488 hal ini menunjukkan besarnya proporsi sumbangan variabel materi pelatihan (X1), pelatih (X2), metode pelatihan (X3) sebesar 48,8 % terhadap produktivitas CV. Sinar Utama Group Pusat Samarinda, sedangkan sisanya sebesar 51,2 % dijelaskan oleh faktor lain yang tidak di sertakan dalam penelitian ini.

Dari hasil uji anova diperoleh nilai sig. F hitung = 0,00 < alpha 0,05 maka secara simultan variabel materi pelatihan (X1), pelatih (X2), metode pelatihan (X3) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas (Y) pada CV.

Sinar Utama Group Pusat Samarinda.

Nilai sig. t hitung materi pelatihan (X1) 0,486 > alpha 0,05, berarti variabel materi pelatihan (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. Nilai sig. t hitung pelatih (X2) 0,028 < alpha 0,05 berarti variabel pelatih (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Y.

Nilai sig. t hitung materi pelatihan (X3) 0,034 < alpha 0,05, berarti variabel

(8)

metode pelatihan (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Y.

Pembahasan 1. Materi Pelatihan

Besarnya pengaruh pemberian materi pelatihan yang terdiri dari tingkat kesesuaian dengan pekerjaan, kejelasan tujuan setiap sesi pelatihan, manfaat dari pelatihan itu sendiri, materi pelatihan mampu menarik perhatian peserta dan materi pelatihan mampu memenuhi keinginan peserta. Dari hasil penelitian bahwa variabel materi pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap peroduktivitas kerja hal ini disebabkan terdapat pengulangan materi yang disampaikan pada karyawan sehingga menyebabkan karyawan tidak begitu antusias dan merasa bosan dengan materi yang ada.

Hasil Penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Manullang (2006:26), Penentuan materi ditentukan oleh penilaian kebutuhan.

Isi materi yang diberikan berupa keterampilan khusus, memberikan pengetahuan atau hanya berusaha mempengaruhi sikap. Apapun isi materi harus memenuhi kebutuhan organisasi dan para peserta. Dari teori tersebuh perusahaan telah memberikan materi pelatihan sesuaikan dengan rencana perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Tetapi karyawan tidak begitu antusias karena materi yang diberian terdapat pengulangan dalam setiap pelatihan.

2. Pelatih

Salah satu faktor penting yang dapat mendorong dalam peningkatan produktivitas kerja karyawan adalah pelatih yang bagus meliputi tingkat penguasaan materi, tingkat kemampuan menyampaikan materi, tingkat pemahaman metode pelatihan, penggunaan alat bantu pelatihan yang sesuai dan menarik serta tingkat kemampuan penggunaan alat bantu pelatihan. Dari hasil penelitian bahwa variabel pelatih berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal ini dapat mendorong terciptanya karyawan yang siap pakai dan siap memakai, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Hasil Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Manullang (2006:51), Sesungguhnya salah satu variabel yang sangat menentukan untuk efektivitas sesuatu training, selain peserta, methode training dan materi adalah instruktur atau pelatih. Ada 3 (tiga) kualifikasi penting yang harus dipenuhi oleh setiap instruktur yaitu :

a. pengetahuan yang dalam mengenai topiknya.

b. paham akan berbagai metode training.

c. adanya keinginan untuk mengajar.

Dari teori tersebuh perusahaan CV. Sinar Utama Group Pusat telah memberikan pelatih yang profesional dan sesuai dengan bidang pekerjaan yang ingin dilatih. Karena karyawan akan termotivasi dalam bekerja atau berprestasi, apabila karyawan dalam bekerja mendapatkan pelatih yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan karyawan.

(9)

3. Metode Pelatihan

Metode pelatihan merupakan cara dan teknik komunikasi yang digunakan oleh pelatih dalam menyajikan dan melaksanakan proses pembelajaran, baik oleh pelatih maupun para peserta. Metode pelatihan ini bisa berupa metode sesuai dengan materi pelatihan, metode sesuai dengan gaya belajar karyawan, metode sesuai dengan peran aktif karyawan, metode sesuai dengan job diskripsi karyawan dan metode sesuai dengan kasus yang terjadi di perusahaan. Dari hasil penelitian bahwa variabel metode pelatihan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan hal ini dapat memudahkan pelatih untuk menyampaikan materi pelatihan dengan metode yang baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Hardjana (2010:16), “metode training adalah cara yang ditempuh dan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan training, baik secara keseluruhan maupun per sesi”. Dari teori tersebuh perusahaan telah menyediakan metode sesuai dengan apa yang ingin di sampaikan oleh pelatih ke karyawan.

Penutup

Diketahui bahwa variabel bebas yang terdiri dari materi pelatihan (X1), pelatih (X2), dan metode pelatihan (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, yaitu produktivitas kerja (Y).

Diketahui bahwa variabel bebas materi pelatihan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, sedangkan variabel pelatih (X2) dan metode pelatihan (X3) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja.

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, maka dapat diketahui bahwa variabel pelatih (X2) merupakan variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y).

Dengan diketahui bahwa variabel pelatih mempunyai pengaruh yang signifikan dan paling dominan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan, maka di sarankan agar CV. Sinar utama Group Pusat di Samarinda sebaiknya menggunakan pelatih dari kalangan intelektual dan profesional di bidangnya. Hal ini akan berdampak pada para peserta pelatihan atau karyawan yang dilatih, sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Diketahui bahwa variabel materi pelatihan tidak perpengaruh signifikan disebabkan terdapat pengulangan materi yang disampaikan pada karyawan sehingga menyebabkan karyawan tidak begitu antusias dan merasa bosan dengan materi yang ada. Sebaiknya perusahaan memberikan materi pelatihan yang baru dan menarik yang sesuai dengan bidang pekerjaan karyawan.

Perusahaan harus menjadikan pelatihan sebagai agenda rutin tiap tahunnya, dan bila perlu perusahaan menambah kegiatan pelatihan agar terciptanya kesetabilan dan peningkatkan produktivitas kerja karyawan.

(10)

Daftar Pustaka

Anoraga, P. 2011. Psikologi Kerja. Cetakan ketiga. PT.Rineka Cipta : Jakarta.

As’ad, 2007. Psikologi Industri. Ed 4, Liberty,Yogjakarta.

Casico,wayne F, 2007, Managing Human Management, Eight Edition, prentice Hall, New jersey

Dharma, Agus, 2006, Manajemen Prestasi kerja, CV. Rajawali, Jakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Edisi ke-3.

Badan Penerbit UNDIP. Semarang.

Gomes, Faustino Cardoso, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Hamalik, oemar, 2011 Manajemen Ketenagakerjaan (Pendekatan Terpadu), Cetakan Kedua, Bumi Aksara, Jakarta

Hardjana, A. M. 2010. Training SDM yang Efektif. Kanisius, Yogyakarta.

Hasibun,. Malayu S. P, 2007 Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

Hersey, Paul, Blachard, K, Dharma Agus (penterjemah). 2006. Manajemen Perilaku Organisasi : Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, Erlangga Jakarta.

Husain Umar, 2003, Manajemen sumber daya manusia, Salemba, Jakarta Kusnanto, Dwi, (2007), Analisis Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Manullang,M, 2007, Manajemen Personalia, Balai Pustaka, Jakarta.

Manullang,M.2006. Dasar- dasar Manajemen. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Moekijat, 2005, Latihan dan Pengembangan Layanan Pegawai, Mandar Maju, Bandung.

Nawawi, Hadari H. 2005 Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Keenam revisi, Gadjah Mada University Press Yogyakarta Perusahaan.

Remaja Rosda Karya, Bandung.

Sarwoto, 2008. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Satmoko & Irmin,S. 2006. Mendesain Strategi Pelatihan Karyawan. Seyma Media, Jakarta

Sedarmayanti. 2011. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.

Bandung: Mandar Maju.

Simamora , Henry. 2010 Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketiga, STIE YKPN, Yogyakarta

Simanjuntak, Payaman J. 2008. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Penerbit : FE-UI, Jakarta

Sinungan Muchdarsyah, Drs. 2005. Produktivitas Apa dan Bagaimana PT Bumi Aksara. Jakarta

Soekidjo Notoatmodjo, 2010, Pengembangan Sumber Daya Manusia, PT Rineka Cipta, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Ascaris lumbricoides infection: Still a threat for iron deficiency anaemia in 2-year-old Bangladeshi slum-dwelling children.The Journal Of Infection In Developing Countries,1310,

19 ลดลง อีกทั้งผลการเรียนรู้ด้านวิทยาศาสตร์ และคณิตศาสตร์ ของนักเรียนมีแนวโน้มลดลง ปรากฏการณ์ดังกล่าวข้างต้นสะท้อนให้เห็นถึงปัญหาในการจัดการเรียนรู้วิทยาศาสตร์และ คณิตศาสตร์ในโรงเรียน