• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA "

Copied!
68
0
0

Teks penuh

Zubaedi, M.Ag., M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Aam Amaliyah, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu yang telah memberikan dukungan dan membina serta membimbing selama perkuliahan di IAIN Bengkulu. Imrom, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah, Guru Kelas V dan seluruh Sekolah MI Al-Muttaqin Lais Bengkulu Utara yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

Semua pihak yang turut serta memberikan bantuan moril dan materil dalam penyusunan skripsi ini.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Selain itu masih terdapat siswa yang tidak melaksanakan tugas guru yang menandakan kurangnya tanggung jawab siswa tersebut, dan pada saat jam istirahat masih terdapat siswa yang mencuri di dalam kelas. Kemudian masih ada siswa di kelas yang meniru temannya saat mengerjakan tugas, dan ada juga siswa yang tidak mau meminjamkan pulpen atau alat tulis lainnya jika temannya lupa membawa alat tersebut dan alat tersebut masih ada.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

  • Manfaat Hasil Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Deskripsi Teori

  • Pengertian, Ruang Lingkup, Fungsi dan Tanggung jawab pendidikan Akhlak Akhlak
  • Pendidik
  • Pemerintah
  • Lingkungan
  • Pembelajaran Akidah Akhlak
  • Tanggung Jawab
  • Tolong Menolong
  • Sopan santun

Menurut Ahmad Amin, tujuan mempelajari ilmu akhlak dan permasalahannya menyebabkan kita dapat menentukan suatu perbuatan tertentu yang baik dan buruk. Informasi tersebut mengisyaratkan bahwa ilmu akhlak mempunyai peranan memberikan petunjuk kepada manusia agar dapat menilai dan menentukan suatu perbuatan kemudian menentukan baik atau buruknya perbuatan tersebut. Pandangan Imam Bernadido, pendidik adalah semua orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain demi mencapai kedewasaan peserta didik. 26.

Menurut Sunaryo dalam buku Yudrik Jahja, perilaku sosial adalah suatu aktivitas dalam hubungan dengan orang lain, seperti orang tua, saudara, guru dan teman, yang meliputi proses berpikir, emosi dan pengambilan keputusan.34 Sedangkan menurut Stang dan Wrightsman di Raven . dan Rubin mengatakan Perilaku sosial adalah perilaku yang dilakukan secara sukarela dengan tujuan agar bermanfaat bagi orang lain. Dengan demikian jelaslah bahwa perilaku sosial adalah segala bentuk perilaku yang berhubungan dengan orang lain agar menjadi makhluk sosial yang dewasa dan bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, sikap dan perilaku tanggung jawab sangat penting sebagai kepedulian terhadap orang lain terhadap akibat dan tindakannya.

Adapun tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan adalah memimpin dan membimbing kepada kebaikan dan menolak kemungkaran. Sedangkan menolong melakukan dosa adalah melanggar peraturan pergaulan seperti khianat, berbohong dan sebagainya. Tolong-menolong dengan cara yang baik akan menjadi sempurna dan membuahkan hasil yang baik jika ada daya untuk menerima dengan baik dan ikhlas, maka bantuan dalam bentuk ini perlu dilaksanakan dalam kehidupan seharian seperti yang diajar dalam subjek aqidah akhlak.

Maksudnya: ...dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Ibu bapa yang demokratik dan menghargai anak-anak mereka dengan baik dan menggalakkan mereka untuk menghormati orang lain.

Kajian Pustaka

Dari hasil survei dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Ciawigebang Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan berada pada kategori Baik dengan skor 85,14%, sosial perilaku siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Ciawigebang Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan dalam kategori Baik dengan skor 79,11% dan hasil korelasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan sosial perilaku siswa Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ciawigebang Negeri 1 Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan dapat mencapai rxy sebesar 0,99, ditemukan antara 0,80 sampai dengan 1,000. Berdasarkan signifikansi koefisien korelasinya tergolong sangat kuat, sehingga dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat antara pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) terhadap perilaku sosial siswa kelas VI Sekolah Menengah Atas (SMP). ) Negeri 1 Ciawigebang, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan. 46 Diah Rahmawati, “Pengaruh Pendidikan Agama Islam (Pai) Terhadap Perilaku Sosial Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Negeri (SMP) 1 Ciawigebang Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan.” Tesis Sarjana, Iain Syekh Nurjati Cirebon, (Jurnal Pendidikan Vol 1 No. 2 Mei 2017).

Pengaruh Kepribadian Guru Agama Islam Terhadap Perilaku Siswa di SD N 173 Desa Renah Gajah Mati Kecamatan Seluma. Dalam skripsi ini dikaji tiga permasalahan yaitu bagaimana perubahan kepribadian guru pendidikan agama Islam di SD N 173 Gajah Mati 2 kabupaten Seluma, bagaimana perilaku siswa di SD N 173 Gajah Mati 2 dan bagaimana kepribadian guru tersebut. guru pendidikan agama Islam mempengaruhi perilaku siswa di SD N 173 Gajah Mati 2 Kabupaten Seluma. Berdasarkan pembahasan pengaruh kepribadian guru pendidikan agama islam terhadap perilaku peserta didik ditemukan bahwa kepribadian guru pendidikan agama islam berada pada kategori sedang, perilaku peserta didik berada pada kategori sedang. kategori, dan pengaruh kepribadian guru pendidikan agama Islam terhadap perilaku siswa di SD N 173 Gajah Mati 2 Seluma pengaruh kepribadian guru pendidikan agama Islam terhadap perilaku siswa di SD N 173 Gajah Mati 2 Seluma kabupaten, dengan kata lain hipotesis diterima.

Tingkat kepribadian guru Pendidikan Agama Islam terhadap perilaku siswa mempunyai tingkat pengaruh yang sangat tinggi. 47 Siamto, “Pengaruh Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Siswa SD N 173 Desa Renah Gajah Mati Kecamatan Seluma,” (Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 Desember 2018). Persamaannya adalah sama-sama menggunakan metode penelitian kuantitatif dan membahas tentang perilaku siswa di sekolah dasar.

Rumusan Hipotesis

Persamaannya adalah sama-sama meneliti tentang tingkah laku atau akhlak anak dan materi yang dipelajari sama-sama meneliti tentang pengajaran aqidah akhlak.

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

  • Definisi Konsep Variabel
  • Definisi Operasional Variabel

Merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan ciri tertentu yang ditentukan oleh seorang peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi merupakan salah satu hal yang esensial dan harus dipertimbangkan secara matang jika peneliti ingin menyimpulkan suatu hasil yang dapat diandalkan dan efektif untuk bidang atau objek penelitian.54 Dari pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa populasi penelitian adalah seluruh siswa MI Al. . —Muttaqin Lais Bengkulu Utara. 55 Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa sampel adalah sama atau mewakili populasi yang diteliti.

Mengenai teknik pengambilan sampel, jika subjeknya seratus, sebaiknya diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Multistage Sampling yaitu teknik pengambilan anggota sampel dari suatu populasi secara bertahap secara acak. Sampel setelah penarikan adalah Kelas V MI Al-Muttaqin Lais Bengkulu Utara yang berjumlah 15 siswa.

Konsep variabel adalah menetapkan batas-batas variabel yang digunakan secara konseptual dalam penelitian yang tertuang dalam landasan teori. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi penyebab perubahan atau terbentuknya variabel terikat, sehingga dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Pembelajaran Aqidah Akhlak (X). Instrumen berupa alat yang akan digunakan dalam hal ini untuk mengumpulkan data berupa angket berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi Aqidah Akhlaq dan perilaku sosial.

Tabel 3.3  Indikator Penelitian
Tabel 3.3 Indikator Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan hasil pengujian validitas perangkat pembelajaran angket aqidah akhlak terlihat pada kolom Correted Item-Total Correlation, dimana nilai korelasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai dengan N = 26 dan 'Tahap signifikansi 5%, nilainya 0,388. Jika nilai korelasi Corrected Item-Total > R-tabel maka pernyataan kuesioner dinyatakan valid, dan sebaliknya jika nilai korelasi Corrected Item-Total < R-tabel maka pernyataan kuesioner dinyatakan tidak valid. Sumber : Hasil Uji Validitas Instrumen Angket di MIN 2 Kota Bengkulu Kemudian peneliti melakukan uji validitas instrumen angket perilaku sosial.

Berdasarkan hasil uji validitas terlihat pada kolom Corrected Item – Total Correlation, dimana nilai korelasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai dengan N = 26 dan taraf signifikansi 5%, maka nilainya 0,388. Sumber : Hasil uji reliabilitas instrumen angket di MIN 2 Kota Bengkulu Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,825 dengan taraf signifikansi 5% dan N = 26 nilai R tabel sebesar 0,388 yang berarti Cronbach's Alpha nilai > R tabel, maka dapat disimpulkan item pernyataan pada instrumen angket pendidikan maksiat reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.8 diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,853 dengan taraf signifikansi 5% dan N = 26 nilai R-tabel sebesar 0,388 yang berarti nilai Cronbach’s Alpha > R-tabel maka dapat menyimpulkan bahwa poin-poin pernyataan dalam instrumen angket perilaku sosial siswa tersebut dapat diandalkan.

Teknik Analalisi Data

  • Uji prasyarat analisis a. Uji normalitas
  • Uji Hipotesis (analisis regresi linier sederhana) a. Mencari Mean dengan rumus sebagai berikut: 62

62 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2016), hal. 284. Dimana : n = jumlah data 3) Buatlah persamaan regresi. 63 Jonathan Sarwono, Menulis Esai Ilmiah dengan Cerdas - Kunci Sukses Menulis Ilmiah, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010), hal.37.

Deskripsi Data

Profil MI Al-Muttaqin Lais Bengkulu Utara

Terwujudnya siswa MI AL-Muttaqin Kecamatan Lais Bengkulu Utara yang cerdas, berakhlak mulia, kreatif, cinta tanah air berdasarkan Imtaq dan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Analisis Data

  • Data Pembelajaran Aqidah Akhlak
  • Data Perilaku Sosial Siswa

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat 11 responden menjawab sangat baik, dan 4 responden menjawab baik, tidak ada yang menjawab cukup baik, kurang baik dan sangat kurang. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa 10 responden menjawab sangat baik dan 5 responden menjawab baik, tidak ada satupun responden yang menjawab cukup baik, buruk baik dan sangat buruk.

Perilaku Sosial Siswa

  • Uji Normalitas
  • Uji Linearitas
  • Uji hipotesis
  • Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan keluaran perhitungan uji normalitas, hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel “Uji Normalitas” pada kolom Kolmogorov-Smirnow di bawah ini. Berdasarkan keluaran uji linearitas di atas, hasil perhitungan dapat dilihat pada “Tabel ANOVA” pada resource “Deviasi dari Linearitas”. Berdasarkan tabel 4.9 di atas diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan positif antara variabel pembelajaran aqid akhlak dengan perilaku sosial peserta didik dengan nilai koefisien korelasi (Pearson Correlation) sebesar +0,648 atau 64,8.

Dengan demikian dapat kita artikan bahwa semakin baik tingkat pembelajaran aqidah maka semakin baik pula perilaku sosial santri. Kemudian ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aqidah akhlak berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku sosial siswa. Besar kecilnya pengaruh dapat dilihat dari harga koefisien determinasi (R square) pada tabel ringkasan yaitu sebesar 0,420 atau sama dengan 42.

Artinya variabel pembelajaran aqidah akhlak memberikan pengaruh sebesar 42% terhadap perilaku sosial siswa, selebihnya dipengaruhi oleh hal lain yang tidak diteliti. Berdasarkan pengalaman langsung peneliti dalam proses penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan yang dialami dan dapat menjadi faktor bagi peneliti selanjutnya untuk lebih memperhatikannya agar dapat mengembangkan penelitiannya lebih lanjut, karena penelitian ini sendiri tentunya mempunyai kekurangan, yaitu tentu saja harus diperbaiki dalam penelitian selanjutnya. . Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Kelas V MI Al-Muttaqin Lais Bengkulu Utara, sehingga penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan ke wilayah yang lebih luas.

Tabel 4.7  Anova
Tabel 4.7 Anova

PENUTUP

KESIMPULAN

  • Siswa

Leer Aqidah Akhlak met ondersoekstrategieë om die karakter van studente in Madrasah Ibtidaiyah (Mi) Muhammadiyah Turus, Klaten Regency te vorm.

Gambar

Tabel 3.3  Indikator Penelitian
Tabel 4.7  Anova

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat perbedaan kemampuan yang signifikan hasil pembelajaran menulis laporan siswa kelas VIII antara pembelajaran menggunakan model inkuiri