PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BIDANG ARGUMEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN ARGUMENTING SISWA SEKOLAH MENENGAH. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Refleksi Berbasis Argumen Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Argumentatif Siswa SMA”. 3Putra, Hasnunidah, dan Jalmo, “Pengaruh Inkuiri Berbasis Argumen Terhadap Keterampilan Argumentasi Siswa Materi Sistem Pernapasan,” 2019.
Latar Belakang
Model pembelajaran yang merupakan pengembangan inkuiri dan diyakini mampu mengembangkan kemampuan argumentasi siswa adalah model pembelajaran Argument Driven Inquiry. Argument-driven inquiry juga merupakan model pembelajaran yang dihasilkan dari pengembangan inkuiri dan terbukti mampu mengembangkan kemampuan argumentatif. Dalam model pembelajaran Argument Driven Inquiry, pendidik dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam argumentasi ilmiah.
Identifikasi Masalah
Model pembelajaran Argument Driven Inquiry juga merupakan model yang efektif untuk meningkatkan prestasi akademik dan keterampilan sains siswa yang dapat diadaptasi untuk kelas lab. Model pembelajaran Argument Driven Inquiry menurut Sampson terdiri dari 8 sintaks antara lain identifikasi masalah, pengumpulan data, membuat argumentasi tentatif, sesi argumentasi, menyusun laporan penelitian tertulis, meninjau laporan, merevisi berdasarkan hasil penilaian, diskusi reflektif. Keterampilan argumentasi menurut Fatmawati menggunakan Toulmin, terdiri dari 6 indikator yaitu pernyataan posisi (claims), data (grounds), warrants (waran), dukungan (backing), pernyataan sebab akibat (qualifiers) dan sanggahan (rebuttals).
Rumusan Masalah
Kemampuan berpikir kritis menurut R.H Ennis terdiri dari 5 indikator yaitu memberi penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, memberi penjelasan, mengatur strategi dan taktik.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Argument Driven Inquiry terhadap keterampilan argumentasi siswa kelas XI. kelas di SMAN 6 Bandar Lampung. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi sekolah dan sebagai acuan yang nantinya dapat dijadikan pedoman dalam proses belajar mengajar. Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain adalah dapat menjadi referensi, sumber informasi dan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya sehingga dapat terus berkembang.
Kajian Penelitian Terlebih Dahulu Yang Relevan ( Studi Pustaka)
Sistematika Penulisan
- BAB I PENDAHULUAN
- BAB II LANDASAN TEORI
- BAB II METODE PENELITIAN
- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi deskripsi data, pembahasan hasil penelitian dan
- BAB V PENUTUP
Dalam pembahasan hasil penelitian, selain menjawab permasalahan yang diangkat, juga harus diberikan interpretasi untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana hasil penelitian tersebut keluar. Pada bab ini peneliti menyimpulkan hasil penelitian secara jelas dan langsung sesuai dengan masalah penelitian. Setelah menyimpulkan hasil penelitian, peneliti juga harus dapat memberikan saran operasional berdasarkan temuan penelitian.
MODEL PEMBELAJARAN ARGUMENT DRIVEN INQUIRI
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran Argument Driven Inquiry adalah model pembelajaran dalam kegiatan laboratorium dimana siswa yang bekerja dalam kelompok eksperimen terlibat dalam argumentasi ilmiah. 28 Ika Sakti Kurniasari, (2017) “Penerapan Model Pembelajaran Argument Driven Inquiry (ADI) Untuk Melatih Kemampuan Argumentasi Ilmiah Siswa Pada Materi Usaha dan Energi”, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), vol 6 no.3 h. Implementasi Argument-Driven Inquiry dalam pembelajaran di kelas bukan tanpa keterbatasan, adapun keterbatasan model pembelajaran Argument-Driven Inquiry sebagai berikut.
KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS 1. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis
Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
Menurut R.H Ennis indikator kemampuan berpikir kritis yang dikutip oleh Rifa Rakhmasari terdiri dari dua belas komponen yaitu. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir kritis adalah suatu proses penggunaan keterampilan berpikir secara efektif yang dapat membantu seseorang untuk membuat, mengevaluasi, dan membuat keputusan tentang apa yang diyakini atau dilakukan.
KETERAMPILAN ARGUMENTASI a. Pengertian Argumentasi
Deane & Song menjelaskan bahwa kemampuan argumentasi memiliki peran penting dalam meningkatkan pola berpikir kritis siswa sehingga dapat menambah pemahaman yang mendalam terhadap suatu ide atau gagasan. Selain itu, keterampilan argumentasi penting dikembangkan dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan daya pikir dan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Proses pembelajaran argumentatif dapat mendorong siswa untuk terlibat dalam memberikan fakta, data, dan teori yang tepat untuk mendukung klaim terhadap suatu isu.
Bricker & Bell juga menyatakan bahwa argumentasi harus dimasukkan ke dalam komponen inti pembelajaran sains karena argumentasi dapat membantu siswa terlibat dalam pembentukan atau konstruksi gagasan ilmiah dan mempelajari bagaimana karya ilmiah bekerja. 38 Yunita rahayu, (2020), “Keterampilan Argumentasi Siswa pada Materi Sistem Gerak di SMA Negeri Sukabumi-Indonesia”, Jurnal Sains Pendidikan Biologi, vol.06 No.3 h. 39Putra, Hasnunidah dan Jalmo, (2019) “Pengaruh penelitian berbasis argumentasi terhadap keterampilan argumentasi siswa pada materi sistem pernafasan.”, JURNAL BOITRDIK p.2. argumen yang menguntungkannya.
Menurutnya, kemampuan argumentasi siswa pada tingkat dasar akan meningkat setelah menerapkan model argumentasi, dengan model ini kemampuan argumentasi pribadi siswa menjadi terbimbing dan mudah dipahami oleh siswa lainnya. konsep yang dimiliki seseorang. Dengan dukungan beberapa komponen agar mampu membangun komponen tersebut agar meyakinkan dan dapat dipahami oleh siswa lainnya. 40Fatmawati dan Ramli, "Meningkatkan Kemampuan Argumentatif Siswa Melalui Action Research dengan Action Focus Share on Dual Thinking."
Kelima, kemampuan argumentatif adalah kemampuan berpikir kritis dan logis tentang hubungan antara konsep dan situasi, sehingga siswa dapat menggunakan keterampilan argumentatif untuk menjelaskan hubungan antara fakta, prosedur, konsep, dan metode akuntansi yang terkait.
Kajian Materi
Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan sisa-sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh dari dalam tubuh, limbah metabolisme tersebut berupa senyawa-senyawa yang bersifat toksik (toksin) sehingga jika tidak dikeluarkan akan mengganggu fungsi organ tubuh. organ dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada manusia antara lain kulit, ginjal, paru-paru dan hati. Hasil dari proses filtrasi berupa urin primer yang masih mengandung air, glukosa dan asam amino.
Lapisan Malpighi merupakan lapisan di bawah stratum korneum, yang tersusun atas sel-sel hidup dan memiliki kemampuan untuk membelah diri. Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat di bawah kulit dan dermis, yang dilapisi sel. Terdapat sepasang paru-paru manusia yang terletak di dalam rongga dada, yang dilindungi oleh tulang rusuk.
Paru-paru, selain berfungsi sebagai organ sekretori, juga berfungsi sebagai organ yang menjaga suhu dan kelembaban normal dalam tubuh. Hati terletak di rongga perut di sebelah kanan bawah diafragma yang dilindungi oleh selaput tipis yang disebut kapsul hati. Hati bekerja mengeluarkan empedu, produk limbah dari perbaikan sel darah merah yang telah rusak dan hancur di limpa.
Selain berfungsi sebagai organ ekskresi, hati juga berfungsi sebagai penangkal racun, menyimpan glikogen (gula otot), membentuk sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan.
Kerangka Berpikir
Dari skema di atas, kerangka berpikir yang akan dilakukan pertama kali adalah menyiapkan materi yang akan disampaikan atau diajarkan kepada siswa. Setelah itu kelas akan dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen, pada kelas eksperimen proses pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri Berbasis Argumen, sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Setelah dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen dan setelah menerima materi, siswa mengikuti tes Tes yang akan diambil adalah tes kemampuan argumentasi dan berpikir kritis.
44 Dan setelah diperoleh hasil tes, dilakukan analisis data kemudian ditarik kesimpulan penelitian terbaru mengenai pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Argumen terhadap keterampilan berpikir kritis dan argumentasi siswa SMA.
Hipotesis
Kesimpulan
Daftar siswa-siswi kelas XI MIPA 1 & XI MIPA 4 SMAN 06 Bandar Lampung
Surat Izin Pra-Penelitian
Surat Balasan Pra-Penelitian
Surat Pengantar Validasi
Surat Validasi Soal
Surat Validasi Angket
Surat Izin Penelitian
Surat Balasan Penelitian
Lembar Rencana Pelaksaan Pembelajaran ( RPP )
Ginjal berfungsi menyaring sisa metabolisme dari darah, menjaga keseimbangan cairan tubuh, membuang gula darah yang melebihi kadar normal, serta mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam dalam tubuh. Stratum korneum adalah sel mati yang mudah terkelupas, tidak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak bisa. Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat subkutan dan dermis, dibatasi oleh sel-sel lemak.
Lemak ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan menjaga suhu tubuh. Paru-paru juga merupakan organ ekskresi yang berfungsi mengeluarkan gas-gas sisa dari proses pernapasan, yaitu CO2 (karbondioksida) dan H2O (uap air).
2 x 90 Menit )
Setiap kelompok mencari informasi yang sesuai dengan cara mencari data di buku pegangan siswa. Setelah sesi argumentasi, masing-masing kelompok membuat laporan tertulis disertai penjelasan dan argumentasi yang beralasan.
2 x 90 Menit )
D :3.9Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ sistem ekskresi dalam kaitannya dengan bioproses
- Organ-Organ Sistem Ekskresi Ginjal
Tujuan
Alat dan Bahan : Alat
Zat/benda apa yang dapat menembus kapsul Bowman sehingga akan masuk ke saluran pengumpul dan rongga ginjal untuk bercampur dengan urine.
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Materi Pembelajaran 1. Sistem ekskresi
Stratum korneum terdiri dari sel-sel mati yang mudah terkelupas, tidak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah jika terkelupas. Selain berfungsi sebagai organ ekskresi, hati juga berperan sebagai penangkal racun dengan cara menyimpan glikogen (gula otot).
Metode Pembelajaran
Sumber Belajar
Guru dan siswa melakukan tanya jawab untuk mengetahui manfaat pembelajaran yang akan dilakukan. Guru memberikan apresiasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Guru menjelaskan materi sistem ekskresi antara lain “Menjelaskan konsep sistem ekskresi dan organ-organ yang ada pada sistem ekskresi manusia”.
Guru bertanya apakah siswa mengetahui organ mana yang termasuk dalam sistem ekskresi. Guru mengajak siswa untuk mensyukuri karunia Tuhan, terutama atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada mereka untuk dapat melakukan berbagai aktivitas, termasuk kegiatan belajar hari ini. Guru menjelaskan materi sekret, meliputi “struktur jaringan penyusun organ dalam sekret, gangguan sekret, dan upaya menjaga kesehatan sekret”.
Guru menanyakan apakah siswa mengetahui gejala atau penyakit pada sistem ekskresi seperti “apa penyebab gagal ginjal atau batu ginjal”? Guru memberikan contoh Tes Darah untuk Ginjal, dengan melakukan praktikum sederhana sesuai petunjuk pada LKPD yang sebelumnya diberikan kepada siswa.
Penilaian
- Organ-Organ Sistem Ekskresi 1. Ginjal
Kompetensi dasar: 3.9 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ sistem ekskresi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsional yang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia 4.9 Analisis pengaruh gaya hidup terhadap. Proses pembentukan urin pada tahap reabsorpsi ini akan melalui nefron (tubulus proksimal dan distal), lengkung Henle dan tubulus pengumpul. Jawaban yang diberikan benar dan didukung oleh alasan yang kuat dan argumentasi yang jelas. banyak minum, kenapa urin yang dihasilkan semakin encer.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa orang tersebut menderita suatu penyakit, penyakit apakah yang diderita orang tersebut. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa orang tersebut menderita suatu penyakit, penyakit apakah yang diderita orang tersebut.
- Dokumentasi Penelitian
6 Saya selalu bekerjasama dengan teman-teman saya untuk mencari informasi agar informasi yang didapat lebih akurat.