PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ada lagi model pembelajaran yang dapat digunakan oleh tenaga pengajar sebagai media penyampaian ilmu, yaitu pembelajaran online. Selama pembelajaran berlangsung di rumah, orang tua menjadi pemandu bagi anak dalam mengikuti proses pembelajaran daring. Pembelajaran daring atau daring yang penyelenggaraannya berorientasi pada teknologi, tidak bisa lepas dari internet.
Pembelajaran daring dapat membangkitkan minat belajar siswa karena guru memberikan penjelasan melalui media. Namun ada juga siswa yang berpendapat bahwa pembelajaran daring dapat menurunkan minat belajar karena pembelajaran daring tidak dapat dilakukan secara tatap muka. Berdasarkan permasalahan tersebut dapat saya simpulkan bahwa pembelajaran daring dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Oleh karena itu saya melakukan penelitian dengan judul 'Pengaruh pembelajaran daring terhadap minat belajar siswa.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk mengetahui dan memahami pengaruh pembelajaran daring terhadap minat belajar siswa MT. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi guru pembelajaran daring tentang minat belajar siswa MT. Muhammadiyah Lepangang agar dapat memajukan sekolah dan menghasilkan generasi-generasi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta memberikan pemahaman yang jelas mengenai pengaruh pembelajaran daring terhadap minat belajar siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Definisi Operasional
Berbicara permasalahan pembelajaran daring berarti membicarakan strategi/metode yang digunakan guru dalam pembelajaran daring.
KAJIAN PUSTAKA
- Pembelajaran Online
- Definisi Pembelajaran
- Definisi Pembelajaran Online
- Minat Belajar
- Definisi Minat
- Indikator Minat Belajar
- Penelitian Relevan
- Kerangka Pikir
- Hipotesis Penelitian
Maka hipotesis yang diajukan peneliti diterima yaitu “Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap pembelajaran daring dengan minat belajar siswa pada masa pandemi Covid-19”. “Dari beberapa pengujian yang dilakukan, terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap pembelajaran daring dengan minat belajar siswa di masa pandemi Covid-19.” Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hidra Nurfarini dan Wildan Saugi (2020), berjudul “Dampak Perkuliahan Daring Terhadap Minat Belajar Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (Pai) di Iain Samarinda”.
Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara perkuliahan daring dengan minat belajar mahasiswa PAI di IAIN Samarinda. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran atau pengetahuan tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap minat belajar siswa Mts. Berdasarkan kerangka belajar dan berpikir di atas maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: “Terdapat pengaruh pembelajaran daring terhadap minat belajar siswa MT.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Populasi
- Sampel
- Definisi Operasional Variabel
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Indikator Keberkasilan Minat Belajar
Dari hasil survei di atas, 30% siswa atau 15 dari 50 siswa sangat setuju sekolah daring merasa aman dari wabah Covid-19, 31 dari 50 siswa atau 62% menyatakan setuju, 3 dari 50 siswa atau 6% . Berdasarkan hasil survei di atas, 22% siswa atau 11 dari 50 siswa menyatakan sangat setuju pembelajaran daring membuat siswa merasa bosan, 21 dari 50 siswa atau 42% menyatakan setuju, 15 dari 50 siswa atau 30 % menyatakan tidak setuju dan 3 dari 50 siswa atau 6% menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil survei di atas, 11 dari 50 siswa atau 22% menyatakan sangat setuju pembelajaran daring dapat diakses dimana saja, 30 dari 50 siswa atau 60% menyatakan setuju, 7 dari 50 siswa atau 14% menyatakan tidak setuju. , 2 dari 50 siswa atau 4% menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil penelitian diatas terdapat 2 dari 50 siswa atau 4% menyatakan sangat setuju pembelajaran daring lebih mudah dipahami, 13 dari 50 siswa atau 26% menyatakan setuju, 24 dari 50 siswa atau 48% menyatakan tidak setuju tidak setuju, 11 dari 50 siswa atau 22% menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian diatas terdapat 7 dari 50 siswa atau 14% sangat setuju siswa senang belajar daring karena guru merespon dengan cepat, 25 dari 50 siswa atau 50% setuju, 10 dari 50 siswa atau 20. Berdasarkan Pada hasil penelitian diatas, 17 dari 50 siswa atau 34% menyatakan sangat setuju siswa sungguh-sungguh mendengarkan penjelasan.
Berdasarkan hasil survei di atas, 15 dari 50 siswa atau 30% sangat setuju pembelajaran daring berarti siswa tidak saling mengenal, 10 dari 50 siswa atau 20% setuju, 22 dari 50 siswa atau 44%. . Berdasarkan hasil survei di atas, 2 dari 50 siswa atau 4% sangat setuju siswa belum sepenuhnya terlibat dalam pembelajaran daring, 6 dari 50 siswa atau 12% setuju, 31 dari 50 siswa atau 62%. Berdasarkan hasil survei di atas, 13 dari 50 siswa atau 26% menyatakan sangat setuju pembelajaran daring membutuhkan banyak biaya, 15 dari 50 siswa atau 30% menyatakan setuju, 17 dari 50 siswa atau 34%.
Dari hasil survey diatas, 13 dari 50 siswa atau 26% menyatakan sangat setuju siswa puas karena guru menjawab pertanyaan siswa, 30 dari 50 siswa atau 60% menyatakan setuju, 6 dari 50 siswa atau 12 %. Dari hasil survei tersebut, 14% atau 7 dari 50 siswa menyatakan sangat tidak setuju masa Covid-19 hanya digunakan untuk berbaring, 32 dari 50 siswa atau 64% tidak setuju, 10 dari 50 siswa atau 20 siswa menyatakan sangat tidak setuju. %. Berdasarkan hasil survei di atas, 4 dari 50 siswa atau 8% menyatakan sangat setuju Siswa lebih suka melihat pekerjaan temannya daripada mengerjakannya sendiri 3 dari 50 siswa atau 6% menyatakan setuju 36 dari 50 siswa atau 72 %.
Dari hasil survey diatas, 14 dari 50 siswa atau 28% menyatakan sangat setuju siswa sangat sedih karena bosan belajar karena Covid-19, 26 dari 50 siswa atau 52% menyatakan setuju, 9 dari 50 siswa atau 18%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian tersebut, 40% siswa atau 20 dari 50 siswa menyatakan sangat hadir sebelum pembelajaran daring dimulai, 25 dari 50 siswa atau 50% menyatakan setuju, 5 dari 50 siswa atau 10% menyatakan sangat setuju. mereka tidak setuju, dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju. Dari hasil penelitian diatas terdapat 7 dari 50 siswa atau 14% yang sangat setuju pembelajaran daring dapat dilakukan sambil berbaring, 18 dari 50 siswa atau 36% setuju, 18 dari 50 siswa atau 36% tidak setuju. , 7 dari 50 siswa atau 14% menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian di atas terdapat 10 dari 50 siswa atau 20% yang sangat setuju dengan pembelajaran daring. Siswa mengerjakan tugas tanpa menunda-nunda, 30 dari 50 siswa atau 60% setuju, 8 dari 50 siswa atau 16% tidak setuju, 2 dari 50 siswa atau 4% menyatakan tidak setuju.
Dari hasil penelitian diatas terdapat 2 dari 50 siswa atau 4% menyatakan sangat setuju siswa merasa lebih senang dengan pembelajaran daring, 12 dari 50 siswa atau 24% setuju, 23 dari 50 siswa atau 46% tidak setuju, 13 dari 50 siswa atau 26% menyatakan tidak setuju. Dari hasil penelitian diatas, 16 dari 50 siswa atau 30% menyatakan sangat setuju siswa merasa cemas kehilangan akses internet saat ujian online, 21 dari 50 siswa atau 56% menyatakan setuju, 13 dari 50 siswa atau 4% menyatakan tidak setuju, tidak ada siswa yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian diatas, 17 dari 50 siswa atau 34% menyatakan sangat setuju. Siswa rajin mencuci tangan agar terhindar dari virus corona, 27 dari 50 siswa atau 54% menyatakan setuju, tidak ada siswa yang tidak setuju. , 6 dari 50 siswa atau 12% menyatakan sangat tidak setuju.
Dari hasil survei di atas, 14 dari 50 siswa atau 28% menyatakan sangat setuju siswa selalu menjaga jarak sesuai anjuran pemerintah, 31 dari 50 siswa atau 62% menyatakan setuju, tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju, 5 dari 50 siswa atau 10% menjawab sangat tidak setuju. Dari hasil survei tersebut, 42% atau 21 dari 50 siswa menyatakan sangat setuju Siswa selalu meluangkan waktu untuk belajar, 24 dari 50 siswa atau 48% menyatakan setuju dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju, 5 dari 50 siswa atau 10% menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil survei di atas, 8% siswa atau 4 dari 50 siswa menyatakan sangat setuju Siswa hanya diam jika tidak memahami pelajaran 9 dari 50 siswa atau 18% menyatakan setuju 34 dari 50 siswa atau 68%.
Dari hasil penelitian di atas terdapat 2 dari 50 siswa atau 4% yang sangat setuju siswa tidak lagi mencatat materi yang menambah semangat belajar, 9 dari 50 siswa atau 18% setuju, 31 dari 50 siswa atau 62 % tidak setuju setuju, 2 dari 50 siswa atau 4% menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian di atas terdapat 12 dari 50 siswa atau 24% yang sangat setuju pembelajaran daring dapat membuat siswa lebih fokus dalam menyelesaikan tugas, 27 dari 50 siswa atau 54% setuju, 8 dari 50 siswa atau 16% tidak setuju, 3 dari 50 siswa 50 siswa atau 6% menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian diatas terdapat 9 dari 50 siswa atau 18% sangat setuju bahwa tugas yang diberikan guru sangat membantu siswa dalam memahami materi, 32 dari 50 siswa atau 64% setuju, 8 dari 50 siswa . atau 16% tidak setuju, 1 dari 50 siswa 50 siswa atau 2% menyatakan sangat tidak setuju.
Hasil survei di atas menunjukkan bahwa 16 dari 50 siswa (32%) sangat setuju siswa merasa tertekan karena banyaknya tugas, 12 dari 50 siswa (24%) menyatakan setuju setuju, 19 dari 50 siswa (38 )%. Berdasarkan hasil survei di atas, 12 dari 50 siswa (24%) menyatakan sangat setuju. Siswa menyayangkan guru memberikan terlalu banyak tugas, 17 dari 50 siswa atau 34% menyatakan setuju, 16 dari 50 siswa atau 32%. Hasil survei di atas menunjukkan bahwa 13 dari 50 siswa (26%) sangat setuju pembelajaran daring tidak menyebabkan siswa terlambat mengerjakan tugas. 26 dari 50 siswa (52%) menyatakan setuju, 10 dari 50 siswa (20)%.
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 44% siswa sangat setuju, 50% siswa setuju selalu hadir sebelum memulai pembelajaran daring, dan hanya 10% siswa yang tidak setuju siswa selalu hadir sebelum memulai pembelajaran daring. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring tidak mengurangi keinginan siswa untuk mengikuti pembelajaran, namun terlihat siswa sudah hadir sebelum pembelajaran dimulai. Namun pembelajaran online menghambat eksperimen, guru memberikan banyak tugas, terbatasnya akses internet dan juga membutuhkan biaya lebih.
Minat belajar adalah ketertarikan seseorang terhadap suatu pelajaran tanpa ada unsur paksaan dan menyukai pelajaran tersebut. Dalam penelitian ini, indikator untuk mengukur minat belajar siswa adalah perasaan senang, perhatian, keterlibatan dan minat siswa selama pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebanyak 68% siswa menunjukkan perhatiannya dengan tidak hanya berdiam diri ketika tidak memahami pelajaran dan selalu mengerjakan tugasnya dengan sungguh-sungguh.
Di masa pandemi Covid-19, sebagian besar siswa tidak menyurutkan keinginannya untuk mengikuti sekolah online, hal ini menunjukkan perasaan bahagia mereka. Secara teori dikatakan bahwa minat belajar dapat dilihat dari perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati tanpa memperhatikan orang lain, perasaan gembira, keterlibatan, dan minat siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Minat belajar merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran, baik itu tatap muka maupun daring, sehingga penting untuk membangkitkan minat belajar siswa.
Penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa siswa yang memiliki minat belajar yang rendah. Pembelajaran daring merupakan upaya menghubungkan peserta didik dengan sumber belajar (guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau berjauhan. Namun sebagian besar siswa juga lebih memilih pembelajaran tatap muka atau tatap muka dibandingkan pembelajaran online.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, guru diharapkan dapat mengikuti perkembangan tersebut untuk meningkatkan minat belajar siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Pembelajaran daring, minat belajar, dan kehidupan sehari-hari mahasiswa pendidikan jasmani Universitas Sanat Dharma di tengah Covid-19. Pengaruh kegiatan pembelajaran terhadap hasil belajar mata pelajaran pendidikan agama islam dan karakter siswa di SMP N 4 Metro Tp.