PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan metode open access rata-rata memiliki kemampuan berpikir kreatif yang lebih baik. Namun penelitian ini menggunakan pendekatan open-ended pada keterampilan berpikir kreatif, namun dengan model pembelajaran Problem Solving. Puspita Sari dkk dalam jurnal berjudul “Pengaruh Pendekatan Open Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Motivasi Belajar Matematika”.
Puspita Sari, dkk., Pengaruh pendekatan open-ended dengan scaffolding terhadap kemampuan berpikir kreatif dan motivasi belajar matematika, Jurnal Matematika, IPA dan Pembelajaran, Vol. Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran open-ended problem pose terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa sekolah menengah”.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bagi Siswa : Kami berharap dengan menggunakan model pemecahan masalah open-ended akan memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan, sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif dan aktif siswa. Bagi guru: untuk menambah wawasan guru guna meningkatkan proses pembelajaran dan sebagai alternatif lain dalam memilih pendekatan pengajaran agar lebih melibatkan siswa berpikir kreatif dalam pembelajaran. Bagi peneliti : mampu memberikan informasi dan pengalaman dalam kegiatan pembelajaran serta mampu menggunakan model rumusan masalah terbuka.
Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan pengaruh dalam penelitian ini adalah kekuatan yang timbul akibat penggunaan pendekatan terbuka terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Masalah yang dirumuskan agar mempunyai beberapa jawaban yang benar disebut masalah terbuka atau masalah terbuka. Yang dimaksud dengan open-ended dalam penelitian ini adalah pendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab permasalahan dengan banyak cara yang penyelesaiannya tepat.
Dengan berpikir kreatif, penulis memahami kemampuan seseorang dalam mengolah pemikirannya guna menemukan produk baru atas suatu permasalahan, baik berupa ide maupun karya nyata. 13 Novi Marliani, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP),” Jurnal Formatif, Vol.
LANDASAN TEORI
Karakteristik Matematika
Dalam memecahkan masalah yang menantang, siswa memperoleh kepuasan atas usahanya dalam memecahkan masalah tersebut. Soedjadi, Nasehat Pendidikan Matematika di Indonesia: Menilai Situasi Saat Ini Menuju Harapan Masa Depan, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, 2000), hal. Prinsip merupakan matematika yang kompleks, prinsip dapat terdiri dari beberapa konsep yang berkaitan dengan objek dasar matematika.
Ada tokoh lain yang lebih tertarik pada logika dan melihat matematika dari sudut pandang logika tersebut. Jadi matematika adalah mother of science, karena di dalam matematika terdapat komponen-komponennya yaitu bahasa yang digunakan oleh ahli matematika, soal-soal yang digunakan oleh ahli matematika, serta terdapat gagasan dan simbol atau lambang yang mempunyai makna dari makna yang diberikan kepadanya.
Pembelajaran Matematika
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika mempunyai arti yang berbeda-beda tergantung dari ahli yang merumuskannya. Secara umum, pembelajaran melibatkan kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, menetapkan, dan mengembangkan cara-cara untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pendidikan matematika merupakan upaya untuk mendukung siswa dalam mengkonstruksi konsep atau prinsip matematika melalui keterampilan mandiri, melalui kebangkitan internalisasi.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses pembelajaran terencana dan terprogram yang melibatkan guru matematika dengan penyusunan kurikulum, pelaksanaan kurikulum (kegiatan), evaluasi pembelajaran dan refleksi pembelajaran, serta inklusi. siswa berdasarkan kurikulum. kurikulum dengan segala interaksi dan proses komunikasi di dalamnya dengan tujuan untuk mengajarkan berpikir dan menalar, mengembangkan aktivitas kreatif, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, dan mengembangkan kemampuan memberikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan. Pembelajaran matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model pembelajaran open-ended problem based learning dalam pembelajaran matematika.
Model Pembelajaran Problem posing Berbasis Open-Ended dalam
Tes tertulis digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran matematika setelah menggunakan model pemecahan masalah terbuka. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah data tes kemampuan berpikir kreatif siswa sekolah dasar pada kelas eksperimen (VIII-3) dan kontrol (VIII-4). Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran dengan masalah terbuka terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa sekolah menengah pertama.
Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran problem pose berbasis terbuka terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMA. Berdasarkan data penelitian di SMP Negeri 1 Pasie Raja model pembelajaran open-ended problem pose memberikan dampak terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.
Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif
Contoh Penerapan Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif pada Materi
Disebabkan bentuk rata tidak sempurna bentuknya seperti trapezoid, terdapat bentuk lain iaitu segi empat sama, maka luas trapezoid dan luas segi empat sama dikecilkan untuk mendapatkan luas tanah. Pertama, kami mengira kawasan bahagian atas, bawah dan sisi seramik menggunakan formula segi empat tepat. Kemudian untuk mencari luas seramik, kita tambahkan luas bentuk I dan luas bentuk II.
Karena dipinggir kolam dibuat jalan selebar 2 m dan ditanyakan luas ubin jalan yaitu luas MNOP dikurangi luas ADGJ. Tentukan luas kertas yang dibutuhkan Rio untuk membuat layang-layang tersebut dengan menggunakan rumus persegi panjang.
Penelitian Relevan
Pendekatan terbuka mendorong siswa untuk mengembangkan ide dan pola berpikir kreatif matematis serta memikirkan konsep matematika terlebih dahulu, sehingga dengan pendekatan terbuka diharapkan siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis yang jauh lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan: terdapat perbedaan secara simultan dan parsial kemampuan berpikir kreatif dan motivasi belajar matematika antara siswa yang menggunakan pendekatan terbuka dengan scaffolding dan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.27 Pentingnya penelitian ini untuk melihat dampaknya. terbukanya akses terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. . Hasil analisis menunjukkan bahwa model synectics berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kreatif dan metakognisi 28 Kaitannya dengan judul tersebut sama-sama menggunakan keterampilan berpikir kreatif siswa, namun yang membedakan adalah penelitian Suratno dkk menggunakan model Synectics sedangkan penelitiannya dipelajari hanya melihat dampak dari pendekatan terbuka.
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan sumber belajar yang valid, praktis dan berdampak pada berpikir kreatif matematis siswa, dengan menggunakan pendekatan open-ended. Hasil penelitian ini adalah pengembangan sumber belajar untuk meningkatkan berpikir kreatif.29 Kaitannya dengan judul penelitian Suci Kurnia Wati dan Edwin Musdi adalah pemanfaatan keefektifan pengembangan sumber belajar matematika berbasis pendekatan terbuka untuk meningkatkan berpikir kreatif dalam matematika. kemampuan matematika siswa SMA, sedangkan penelitian yang dikaji bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan pendekatan open-ended terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMA.
Hipotesis
Metode Penelitian
- Rancangan Penelitian
 - Populasi dan Sampel Penelitian
 - Teknik Pengumpulan Data
 - Intrumen Penelitian
 - Teknik Analisis Data
 
Pada penelitian ini rubrik yang akan digunakan adalah lembar rubrik untuk melihat kemampuan berpikir kreatif siswa. H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran problem pose berbasis terbuka terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMP. H1: Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran problem pose berbasis terbuka terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMP.
Oleh karena itu terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran dengan masalah terbuka terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa sekolah menengah pertama.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Deksirpsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Pasie Raja yang beralamat di Ladang Tuha Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan.
Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan perhitungan hasil pre-test diperoleh variansi masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menguji homogenitas varians dapat digunakan rumus sebagai berikut: .. varians dari kelas eksperimen, varians dari kelas kontrol. Oleh karena itu ℎ ≥ 1,49 < 2,25 sehingga diterima dan ditolak, maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Setelah diketahui hasil uji normalitas, nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan hasil homogenitas kedua kelas juga homogen, dilanjutkan dengan tes. Rata-rata nilai pretes kelas eksperimen tidak berbeda signifikan dengan rata-rata nilai pretes kelas kontrol. Rata-rata nilai pretes kelas eksperimen berbeda signifikan dengan rata-rata nilai pretes kelas kontrol.
Oleh karena itu ℎ ≥ 1,07 < 1,88 sehingga diterima dan ditolak, maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pembahasan Hasil Penelitian
Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lilis Setia Ningsih dan Riawan Yudi Purwokoto, kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan open learning tanpa menggunakan open learning, dimana kemampuan berpikir kreatif siswa melalui open learning lebih baik dibandingkan tanpa menggunakan open ending. .5 Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem positioning berbasis terbuka dapat memotivasi dan mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar, dan diperlukan strategi tertentu agar waktu yang tersedia untuk kegiatan pembelajaran dapat lancar. . Penelitian lain yang dilakukan Puspita Sari dkk. hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara simultan dan parsial kemampuan berpikir kreatif dan motivasi belajar matematika antara siswa yang menggunakan pendekatan terbuka dengan scaffolding dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.6. Dari hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran problem pose berbasis terbuka terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pasie Raja salah satunya berkaitan dan dipengaruhi sesuai dengan model yang diterapkan.
5Lilis Setia Ningsih og Riawan Yudi Purwoko, "Students' Creative Thinking Ability in Solving Open-Ended Problems", Mathematics Learning Review Journal.
Keterbatasan Penelitian
Jenis dan sifat bangun datar persegi panjang (persegi, persegi panjang, belah ketupat, jajar genjang, trapesium dan naga). Menghitung dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan keliling dan luas bangun datar persegi panjang (persegi, persegi panjang, jajar genjang, trapesium, belah ketupat dan naga). Apabila materi/topik/proyek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh maka siswa diharapkan mampu menjelaskan: luas dan keliling bangun datar persegi panjang (persegi dan persegi panjang).
Hubungkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan pengalaman siswa pada materi/tema/kegiatan sebelumnya, mengenai penentuan luas dan keliling bangun datar segi empat (persegi dan persegi panjang). Apabila materi/tema/proyek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh maka siswa diharapkan mampu menjelaskan: luas dan keliling bangun datar persegi panjang (jajar genjang dan trapesium). Hubungkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan pengalaman siswa pada materi/tema/kegiatan sebelumnya, tentang penentuan luas dan keliling bangun datar persegi panjang (jajar genjang dan trapesium).
Sekiranya bahan/tajuk/projek ini digarap dengan baik dan bersungguh-sungguh, maka pelajar diharap dapat menerangkan tentang: luas dan perimeter segi empat rata (rombus dan wau). Susun beberapa bentuk dan kawasan bentuk rata untuk membentuk rajah dan kawasan bentuk rata yang ditunjukkan. Adakah terdapat lagi bentuk rata yang luasnya sama dengan luas bentuk rata segi empat tepat.
Tentukan luas tanda lalu lintas berbentuk rombus dan huraikan kemungkinan bentuk rata lain yang sepadan dengan pepenjuru rombus. Adakah bentuk rata lain yang luasnya sama dengan luas bentuk rata belah ketupat.
Penutup
Kesimpulan
Saran