PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia Linn) KE DALAM AIR MINUM
TERHADAP PERFORMANS DAN KADAR KOLESTEROL AYAM BROILER
SKRIPSI
SAMINNAH 45 13 035 033
JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2017
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia Linn) KE DALAM AIR MINUM
TERHADAP PERFORMANS DAN KADAR KOLESTEROL AYAM BROILER
SKRIPSI
SAMINNAH 45 13 035 033
Skripsi Ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan
JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian : Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) ke dalam Air Minum terhadap Performans dan Kadar Kolesterol Ayam Broiler
Nama : Saminnah
Stambuk : 4513035033 Jurusan : Peternakan Fakultas : Pertanian
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dr. Ir. Sri Firmiaty, MP. Dr. Ir. Asmawati Mudarsep, MP.
Pembimbing Utama Pembimbing Anggota
Mengetahui
Dr. Ir. Syarifuddin, S. Pt, MP Ir. Muhammad Idrus, MP.
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Jurusan Peternakan
Tanggal Lulus: 19 Juni 2017
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Saminnah Nim : 4513035033
Institusi : Universitas Bosowa Makassar Program Studi : S1 Peternakan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan sebagai atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Makassar, 19 Juni 2017 Yang menyatakan,
Saminnah
RINGKASAN
SAMINNAH (4513035033) Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) ke dalam Air Minum terhadap Performans dan Kadar Kolesterol Ayam Broiler. Di bawah bimbingan Sri Firmiaty. sebagai pembimbing utama dan Asmawati Mudarsep, sebagai pembimbing anggota.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui; (1) pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap performans ayam broiler, (2) pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap kadar kolesterol ayam broiler, dan (3) dosis yang optimum pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap performans dan kadar kolesterol ayam broiler.
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi bagi peneliti dan mahasiswa serta peternak tentang pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap performans dan kadar kolesterol ayam broiler.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2016, di Desa Tirong, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
Penelitian ini menggunakan 96 ekor ayam broiler yang di peliharaan mulai umur 1 hari sampai umur 26 hari. Penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan (P0) ekstrak buah mengkudu 0 g/liter, (P1) ekstrak buah mengkudu 2 g/liter, (P2) ekstrak buah mengkudu 4 g/liter, dan (P3) ekstrak buah mengkudu 6 g/liter.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap performans ayam broiler berpengaruh nyata (P<.05), terhadap pertambahan berat badan, Tidak berpengaruh nyata (P>.05), terhadap konsumsi pakan dan berpengaruh sangat nyata (P<.01) terhadap konversi pakan pada level 4 g/liter, sedangkan Kadar kolesterol ayam broiler berpengaruh nyata (P<.05) terhadap kolesterol darah.
Penelitian ini menunjukan bahwa dosis yang optimum pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap performans dan kadar kolesterol ayam broiler pada perlakuan (P2) level 4 g/liter.
Kata kunci : Ayam broiler, ekstrak buah mengkudu, performans dan kadar kolesterol.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunian_Nya kepeda penulis sehingga skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) ke dalam Air Minum terhadap Performans dan Kadar Kolesterol Ayam Broiler”, dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Peternakan. Teriring salam dan shalawat semoga tercurahkan kepada teladan dan junjungan kita Rasulullah Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, teman-teman dan orang-orang yang senantiasa istiqamah mengikuti jalan dakwanya hingga akhir zaman.
Izinkan penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1. Kepada Kemenristek dikti SPK No.: 397/SPK/KM/III/2016 melalui dana Program Kreativitas Mahasiswa penelitian.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Saleh Pallu M. Eng. Selaku Rektor yang telah memberi kesempatan untuk menimba ilmu di Almamater tercinta Universitas Bosowa.
3. Ibu Dr. Ir. Sri Firmiaty, MP. Selaku pembimbing utama dan Ibu Dr.
Ir. Asmawati, MP. selaku pembimbing anggota yang telah memberikan banyak masukan bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ir. Muhammad Idrus MP., Dr. Ir. H. Abdul. Halik. M. Si dan Dr. Ir.
Syarifuddin, S. Pt, MP. selaku penguji yang telah memberikan banyak saran dalam skripsi ini.
5. Seluruh staf dosen jurusan peternakan dan teman-teman mahasiswa yang senantiasa memberi saran dan motivasi sehingga skripsi ini terselesai.
6. Kedua orang tua tercinta, Ananda haturkan terima kasih atas jerih payah yang dilakukan sehingga ananda dapat mengecap pendidikan tinggi. Demikian juga atas do’a dan motivasinya yang menjadi spirit bagi saya dalam menuntut ilmu.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan didalamnya.
Oleh Karena itu, penulis senantiasa mengharapkan bantuan, saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, serta dapat bernilai ibadah, Amin.
Makassar, 19 Juni 2017 Penyusun,
Saminnah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSYARATAN... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv
RINGKASAN ... v
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1
Tujuan Penelitian ... 5
Manfaat Penelitian ... 5
Hipotesis ... 5
TINJAUAN PUSTAKA Ayam Broiler ... 6
Buah Mengkudu ... 7
Pertambahan Berat Badan ... 8
Konsumsi Pakan ... 10
Konversi Pakan ... 12
Kolesterol ... 13
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat ... 15
Materi Penelitian ... 15
Prosedur Penelitian ... 16
Parameter Penelitian ... 18
Desain Penelitian ... 19
Analisis Data ... 19
HASIL DAN PEMBAHASAN Pertambahan Berat Badan ... 20
Konsumsi Pakan ... 21
Konversi Pakan ... 23
Kolesterol pada Darah... 25
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 27
Saran... 27 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No. Teks Halaman
1. Kandungan Nutrisi Ransum ... 16
2. Rerata Pertambahan Berat Badan ... 20
3. Rerata Konsumsi Pakan ... 22
4. Rerata Konversi Pakan ... 23
5. Rerata Kolesterol Darah ... 25
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ayam Broiler merupakan ternak yang paling ekonomis bila dibandingkan dengan ternak lain, kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan pertambahan produksi daging dalam waktu yang relatif cepat dan singkat atau sekitar 4-5 minggu produksi daging sudah dapat dipasarkan atau dikonsumsi (Murtidjo, 2003). Keunggulan ayam ras pedaging antara lain pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak.
Perkembangan yang pesat dari ayam ras pedaging ini juga merupakan upaya penanganan untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam. Perkembangan tersebut didukung oleh semakin kuatnya industri hilir seperti perusahaan pembibitan (Breeding Farm), perusahaan pakan Universitas Sumatera Utara ternak (Feed Mill), perusahaan obat hewan dan peralatan peternakan (Saragih, 2000).
Ayam pedaging atau yang lebih dikenal dengan ayam potong menempati posisi teratas sebagai ayam yang ketersediaannya cukup banyak, disusul ayam kampung, kemudian petelur afkir. Namun, karena permintaan daging ayam yang cukup tinggi, terutama pada saat tertentu yaitu menjelang puasa, menjelang lebaran, serta tahun baru,
menyebabkan pasokan daging dari ketiga jenis ayam penghasil daging tersebut tidak dipenuhi (Nuroso, 2009).
Ayam broiler pertumbuhan cepat dan efisien mengkonversikan pakan menjadi daging sehingga cepat mencapai bobot tinggi dalam umur relatif singkat, sekitar 30–35 hari (Narantaka, 2012), namun mempunyai kecenderungan sifat perlemakan yang tinggi pula, karena diikuti adanya gen pembentuk lemak. Dinyatakan oleh Yuniza (2002), bahwa lemak abdomen ayam broiler yang dipelihara di daerah tropik adalah 2,85% dari berat hidup umur 6 minggu. Kandungan lemak tinggi dalam tubuh akan mengakibatkan terjadinya kenaikan kadar LDL yaitu lipoprotein yang kaya kolesterol (Muhajir, 2002).
Kandungan lemak yang tinggi pada ayam broiler menimbulkan asumsi bahwa kandungan kolesterolnya juga tinggi. Masyarakat membutuhkan bahan pangan asal hewani khususnya unggas dengan kandungan rendah lemak dan kolesterol. Bahan makanan yang mengandung kolesterol tinggi dapat menyebabkan gejala pankreatitis, pembesaran hati dan meningkatkan konsentrasi very low density lipoprotein (VLDL) yang kemudian akan meningkatkan risiko arteriosklerosis yang menyebabkan berbagai penyakit seperti stroke, jantung koroner, dan kematian (Wijaya dkk., 2013). Hal ini mengakibatkan masyarakat menjadi was-was dan khawatir dalam mengkonsumsi produk ayam broiler.
Lemak khususnya kolesterol merupakan zat sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama dalam pembentukan dinding sel tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon–hormon steroid (Kartikawati, 2012), namun kebanyakan mengkonsumsi bahan pangan yang mengandung kolesterol lebih dengan makan makanan yang mengandung banyak lemak. Maka hasilnya kadar kolesterol darah meningkat sampai di atas angka normal (Soeharto, 2004). Standar kadar kolesterol dalam darah dan didapat kadar serum rendah maupun kadar serum tinggi yang masih dalam batas rendah karena biasanya rentang normal kolesterol sekitar 150 - 200 mg/100 ml darah (Poedjiadi, 2007).
Buah mengkudu memiliki kandungan asam askorbat yang cukup tinggi yakni sebesar 29,29 mg/ml (Nandashri dkk., 2005). Buah mengkudu mempunyai beberapa kelebihan yaitu mengandung bahan aktif berupa alkaloid (proxeronine dan proxeroninase) yang berperan dalam mengatasi kolesterol pada tubuh. Mengatasi penyakit kanker, kolesterol tinggi, jantung, gangguan pencernaan, tekanan darah tinggi dan sebagainya (Hembing, 2001).
Buah mengkudu juga mengandung beberapa senyawa anti nutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan, namun ada juga yang berpengaruh positif dalam pemberian ekstrak mengkudu dapat menurunkan kadar kolesterol (Risna, 2012).
Hasil penelitian Kamiya dkk., (2004) menunjukkan bahwa ekstrak buah mengkudu dapat menghambat arteriosklerosis (88-96%) dengan
mekanisme kerja menurunkan low-density lipoprotein oksidase LDL oksidase.
Senyawa-senyawa yang berperan dalam mengkudu, antara lain xeronin, proxeronin, proxeronase, serotonin, zat anti kanker (damnacanthal), scopoletin, sumber vitamin C, anti oksidan, mineral, protein, enzim, alkaloid, dan fitronutrien lainnya yang sangat aktif dalam menguatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki fungsi sel dan mempercepat regenerasi sel-sel yang rusak (Djauhariya dan Tirtoboma, 2001).
Pemberian tepung buah mengkudu pada ransum ayam broiler telah banyak dilaporkan, namun pemberian ekstrak buah mengkudu dalam air minum ayam broiler belum banyak dilaporkan. Ditambahkan oleh Pu (2004) melaporkan jus buah mengkudu. Penggunaan tanaman obat sebagai bahan tambahan pakan akan lebih alami, bebas residu, dan kurang toksik dibandingkan dengan antibiotik dan bahan-bahan kimia yang lain.
Hasil penelitian Fenita (2012) pemberian tepung buah mengkudu pada ayam broiler sebanyak 3 g/kg dalam pakan tidak memberikan pengaruh nyata dalam pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, dan konversi pakan.
Pengamatan pemberian tepung buah mengkudu pada ransum ayam broiler telah banyak dilaporkan, namun pemberian ekstrak buah mengkudu dalam air minum ayam broiler belum banyak dilaporkan.
Fenomena di atas merupakan kajian yang menarik untuk dilakukan suatu penelitian, yaitu tentang pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap performans dan kadar kolesterol ayam broiler.
Tujuan Penelitian
a. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap performans ayam broiler.
b. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap kadar kolesterol ayam broiler.
c. Mengetahui dosis yang optimum pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap performans dan kadar kolesterol ayam broiler.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi bagi peneliti dan mahasiswa serta peternak tentang pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap performans dan kadar kolesterol ayam broiler.
Hipotesis
Diduga dengan pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum dapat berpengaruh terhadap performans dan kadar kolesterol ayam broiler.
TINJAUAN PUSTAKA
Ayam Broiler
Ayam broiler adalah ayam tipe pedaging yang telah dikembangbiakan secara khusus untuk pemasaran secara dini. Ayam broiler memiliki pertumbuhan yang sangat pesat pada umur 1-5 minggu dan sudah dapat dipasarkan pada umur 5-6 minggu dengan bobot hidup antara 1,3-1,4 kg (Rasyaf, 2002). Ditambahkan oleh Abidin (2002), menyatakan bahwa ayam ras pedaging merupakan hasil perkawinan silang dan sistem yang berkelanjutan sehingga mutu genetiknya bisa dikatakan baik. Mutu genetik yang baik akan muncul secara maksimal sebagai penampilan produksi ternak tersebut diberi faktor lingkungan yang mendukung, pakan yang berkualitas tinggi, sistem perkandangan yang baik, serta perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Ayam broiler adalah ayam penghasil daging yang memiliki kecepatan tumbuh pesat dalam kurang waktu yang singkat masa panen pendek dan menghasilkan daging berserat lunak, timbunan daging baik, dada lebih besar dan kulit licin. Ayam broiler dapat digolongkan kedalam kelompok unggas penghasil daging artinya dipelihara khusus untuk menghasilkan daging. Ciri-ciri ayam broiler sebagai berikut: kerangka tubuh besar, pertumbuhan badan cepat, pertumbuhan bulu yang cepat, lebih efisien dalam mengubah ransum menjadi daging (Hardjoswaro dan Rukminasih, 2000).
Kebutuhan pakan broiler pada fase pembesaran berkisar antara 500-1.000 gram/ekor, sedangkan air minum diberikan secara ad libitum atau selalu tersedia (Jayanata dan Harianto, 2011).
Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn)
Buah mengkudu merupakan tanaman obat tropis yang termasuk dalam salah satu tanaman obat dari suku Rubiaceae (kopi-kopian) yang sudah dimanfaatkan manusia sejak zaman dahulu. Tanaman tersebut diketahui berasal dari Asia Tenggara yang pada 100 tahun sebelum Masehi dibawa oleh penduduk asli yang berimigrasi ke Kepulauan Polinesia, dari Kepulauan tersebut mengkudu menyebar ke berbagai belahan dunia seperti Cina, India, Filipina, Hawai, Tahiti, Afrika, Karibia, Haiti, Fiji, Florida dan Kuba (Djauhariya dan Tirtoboma, 2001).
Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) merupakan sumber antioksidan alami (Oguntibeju dkk., 2010). Antioksidan dapat melindungi spermatozoa dari kerusakan radikal bebas (Agarwal dkk., 2005).
Kandungan buah mengkudu yaitu asam ascorbat, xeronine, dan proxeronine. Asam ascorbat merupakan sumber vitamin C yang berfungsi menangkal radikal bebas, sedangkan fungsi utama xeronine adalah mengatur bentuk dan rigidat (kekerasan) protein-protein spesifik yang terdapat di dalam sel, dan proxeronine adalah sejenis asam koloid yang tidak mengandung gula, asam amino, ataupun asam nukleat mampu mengatur fungsi protein di dalam sel (Guven dkk., 2006). Ditambahkan oleh Amar dkk. (2004) bahwa kandungan nutrisi dalam buah mengkudu
adalah protein, mineral (Se), vitamin C sebagai antioksidan dan asam lemak rantai pendek yang menyebabkan bau menyengat. Selenium salah satu mineral yang terdapat pada buah mengkudu (Wikipedia, 2011).
Selenium dalam bentuk sodium selenite melindungi sel dari radikal bebas selama kultur sel, mencegah kerusakan oksidatif dan menghambat lipid perioksida (Ebert dkk., 2006; Tatemoto dkk., 2004). Pemanfaat buah mengkudu dalam ransum telah dilakukan pada ternak unggas sebagai upaya menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan bobot badan.
Pertambahan Bobot Badan
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa (Abidin, 2002).
Laju pertumbuhan seekor ternak dikendalikan oleh banyaknya konsumsi ransum dan terutama energi yang diperoleh. Energi merupakan perintis pada produksi ternak dan hal tersebut terjadi secara alami. Untuk mendapatkan pertambahan bobot badan yang maksimal maka sangat perlu diperhatikan keadaan kuantitas ransum. Ransum tersebut harus mengandung zat nutrisi dalam keadaan cukup dan seimbang sehingga dapat menunjang pertumbuhan maksimal (Yamin, 2002).
Pertambahan bobot badan merupakan salah satu kriteria yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan. Faktor yang menentukan pertumbuhan antara lain umur, bangsa jenis kelamin, percepatan
pertumbuhan, kesehatan ternak, serta kualitas dan kuantitas rasnsum (Rasyaf, 2008).
Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh genetik (strain), jenis kelamin, lingkungan, manajemen pemeliharaan, kualitas dan kuantitas pakan yang dikonsumsi (Wijayanti, 2011). Ditambahkan oleh Petrawati (2003), bahwa Pertumbuhan merupakan interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan.
Produksi ternak adalah dengan mengetahui pertumbuhannya.
Pertumbuhan merupakan suatu proses yang sangat kompleks yang meliputi pertambahan bobot hidup dan pertumbuhan secara merata dan serentak. Pertumbuhan adalah proses pertambahan berat hidup sejak pembuahan dan lahir hingga mencapai berat dan ukuran dewasa.
Pertumbuhan merupakan hasil interaksi antara bibit, ransum dan tatalaksana yang baik untuk menjamin suksesnya setiap usaha peternakan ayam broiler. Masa pertumbuhan ayam harus memperoleh makanan yang banyak mengandung protein, zat ini berfungsi sebagai pembangun, pengganti sel yang rusak dan berguna untuk pembentukan telur. Kebutuhan protein perhari ayam sedang bertumbuh dibagi menjadi tiga bentuk kebutuhan yaitu protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan, protein untuk hidup pokok dan protein untuk pertumbuhan bulu (Wahju, 2004).
Hasil Penelitian Sudjana dkk. (2011) diperoleh bahwa penambahan tepung buah mengkudu sebanyak 3 g/kg pada pakan ayam broiler dapat memberikan dampak nyata dalam penambahan bobot badan ayam broiler. Hal ini terjadi karena tepung buah mengkudu dapat mempengaruhi pH saluran pencernaan ke arah yang bersifat asam, dengan adanya zat antraquinone yang merupakan material asam. Suasana asam, enzim pemecah protein seperti yang ada pada proventriculus (pepsin) dapat bekerja secara optimal, sehingga protein ransum lebih banyak diserap oleh tubuh yang pada gilirannya terjadi pertumbuhan optimal.
Konsumsi Pakan
Konsumsi pakan merupakan aspek terpenting dalam pembentukan jaringan tubuh sehingga meningkatkan pertambahan bobot badan (Wahju, 2004). Ditambahkan oleh Rasyaf (2003), bahwa konsumsi merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan ayam broiler dan konsumsi itu dipengaruhi oleh suhu, sistem pemberian pakan, frekuensi pakan, kesehatan ayam, kualitas pakan serta sifat genetik dari ayam broiler. Konsumsi sangat berpengaruh pada produksi yang dicapai karena nafsu makan rendah akan menyebabkan laju pertumbuhan dari ayam tersebut menjadi terhambat dan akhirnya produksi akan menjadi menurun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pada unggas adalah kandungan serat kasar dalam pakan, tingkat kualitas pakan, dan palatabilitas atau cita rasa pakan.
Pemberian ransum bertujuan untuk menjamin pertumbuhan berat badan dan menjamin produksi daging agar menguntungkan (Siriwa, 2007). Sependapat Kartasudjana (2006), menyatakan bahwa ayam mengkonsumsi ransum untuk memenuhi kebutuhan energi, sebelum kebutuhan energi terpenuhi ayam akan terus makan, jika ayam diberi pakan dengan kandungan energi rendah maka ayam akan makan lebih banyak. Dibandingkan dengan kandungan energi tinggi, maka semakin rendah konsumsi pakan, karena ayam makan untuk memenuhi kebutuhan energi. Ayam broiler untuk keperluan hidupnya memerlukan zat makanan seperti karbohidrat, lemak, mineral, protein, vitamin dan air.
Serat kasar yang tinggi menyebabkan unggas merasa kenyang, sehingga dapat menurunkan konsumsi karena serat kasar bersifat voluminous (Amrullah, 2003). Hal ini didukung oleh pendapat Tillman dkk.
(2005), menyatakan bahwa kecernaan serat kasar tergantung pada kandungan serat kasar dalam ransum dan jumlah serat kasar yang dikonsumsi. Kadar serat kasar terlalu tinggi dapat mengganggu pencernaan zat lain. Daya cerna serat kasar dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kadar serat dalam pakan, komposisi penyusun serat kasar dan aktifitas mikroorganisme (Maynard dkk., 2005). Besarnya nilai kecernaan serat kasar pada unggas umumnya berkisar antara 20-30%
(Suprijatna, 2010).
Konversi Pakan
Konversi pakan merupakan perbandingan antara konsumsi ransum dengan pertambahan bobot badan. Pakan yang dikonsumsi oleh ayam akan dimanfaatkan oleh ayam untuk pertumbuhan dan perkembangannya serta pakan sangat menentukan pertumbuhan ayam (Antonius, 2001).
Konversi ransum mencerminkan keberhasilan dalam memilih atau menyusun ransum yang berkualitas. Nilai konversi ransum minimal dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu : 1) kualitas ransum, 2) teknik pemberian pakan, 3) angka mortalitas. Perlu disadari bahwa kunci keberhasilan usaha dalam budidaya broiler adalah angka konversi ransum (Abidin, 2002).
Nilai konversi pakan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain genetik, tipe pakan yang digunakan, feed additive yang digunakan dalam pakan, manajemen pemeliharaan, dan suhu lingkungan (James, 2004).
Jumlah pakan yang digunakan mempengaruhi perhitungan konversi ransum atau Feed Converstion Ratio (FCR). FCR merupakan perbandingan antara jumlah ransum yang dikonsumsi dengan pertumbuhan berat badan. Angka konversi ransum yang kecil berarti jumlah ransum yang digunakan untuk menghasilkan satu kilogram daging semakin sedikit (Edjeng dan Kartasudjana, 2006). Semakin tinggi konversi ransum berarti semakin boros ransum yang digunakan (Fadilah dkk., 2007). Ditambahkan oleh Lacy dan Vest (2000), bahwa faktor utama yang mempengaruhi konversi pakan adalah genetik, ventilasi, sanitasi, kulitas
pakan, jenis pakan, penggunaan zat aditif, kualitas air, penyakit dan pengobatan serta manajemen pemeliharaan, selain itu meliputi faktor penerangan, pemberian pakan, dan faktor sosial. Konversi pakan ayam broiler strain CP 707 yang dipelihara pada suhu nyaman pada umur lima minggu adalah 1,62. Penelitian Santoso (2002), menunjukan bahwa konversi pakan pada ayam broiler selama lima minggu pada kandang litter sebesar 1,6. Menurut Lesson (2000), semakin dewasa ayam maka nilai konversi pakan akan semakin besar. Ayam yang semakin besar akan makan lebih banyak untuk menjaga ukuran berat badan. Sebesar 80%
protein digunakan untuk menjaga berat badan dan 20% untuk pertumbuhan sehingga efisiensi pakan menjadi berkurang. Bila nilai konversi pakan sudah jauh di atas angka dua, maka pemeliharaannya sudah kurang menguntungkan lagi. Oleh karena itu, ayam broiler dipasarkan maksimal pada umur enam minggu.
Kolesterol
Kolesterol adalah suatu substansi seperti lilin yang berwarna putih, secara alami ditemukan di dalam tubuh. Sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80% dihasilkan dan dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dan luar tubuh (zat makanan).
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah (Nurrahmani, 2012).
Kolesterol merupakan steroid hewani yang terdapat paling meluas dan dijumpai dalam hampir semua jaringan hewan. Kolesterol merupakan zat antara yang diperlukan dalam biosintesis hormon steroid. Kolesterol dapat disintesis dari asetil koenzim A, kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dikaitkan dengan arteriesklerosis (pengerasan pembuluh darah) yaitu suatu keadaan dimana kolesterol dan lipid-lipid lain melapisi dinding dalam pembuluh darah (Fessenden, 2009).
Kolesterol ditransportasikan dalam sistem sirkulasi lipoprotein. Ada beberapa jenis lipoprotein di dalam darah dari ukuran besar sehingga yang berukuran paling kecil: chylomicrons,very low density lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL). Kolesterol LDL merupakan kolesterol jahat yang membawa lipoprotein dengan kerapatan rendah (low-density lipoproteins). Kadar kolesterol LDL rendah karena berkaitan dengan risiko lebih tinggi penyakit jantung. Kolesterol LDL atau lemak yang Jahat kolesterol LDL adalah lemak yang jahat, karena bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang mensuplai makanan ke jantung dan otak. Timbunan lemak itu makin lama makin tebal dan makin keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya menyumbat aliran darah dan high density lipoprotein (HDL).Kolesterol HDL disebut sebagai lemak yang baik, lantaran dapat membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati (Sudarma, 2009).
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2016, di Desa Tirong, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
Proses ekstraksi buah mengkudu dilakukan Laboratorium Crab, Pusat Kegiatan Penelitian Universitas Hasanuddin Makassar. Analisis kolesterol darah dilakukan di Desa Tirong, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
Materi Penelitian
Materi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn), sebanyak 96 ekor anak ayam (DOC) ras pedaging yang berkelamin campuran umur 1 hari. Dipelihara selama 26 hari (dimulai penelitian minggu ke dua) dengan petakan kandang sebanyak 16 petak dan masing-masing petak terdiri dari 6 ekor ayam broiler. Bahan pakan yang digunakan adalah pakan Hi-Pro-Vite Medicated 511.
Tabel 1. Kandungan nutrisi ransum jadi Hi-Pro-Vite Medicated 511 Ayam Broiler sebagai berikut:
Nutrisi Kandungan
Kadar air 11-12 %
Protein 21-23 %
Lemak 5-8 %
Serat 3-5 %
Abu 4-7 %
Kalori 2.800-3.100 kcal
Sumber : PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk.
Alat yang digunakan yaitu kandang, tempat makan, tempat minum, timbang, liter, ember, baskom, lampu pijar. alat yang dibutuhkan untuk prosedur ekstraksi buah mengkudu yaitu pisau. pengalas, oven, kipas, toples, ceret ukur, pengaduk, timbangan digital, tempat kotak, tempat ekstrak mengkudu, beserta alat cek kadar kolesterol (nesco multi check).
Desinfektan kandang dan bahan yang digunakan adalah anak ayam 1 hari sebanyak 96 ekor, ransum jadi Hi-Pro-Vite Medicated 511 dan lainnya yang dibutuhkan untuk prosedur ekstraksi buah mengkudu yaitu kertas saring, etanol, selika gel beserta analisis kadar kolesterol yaitu nesco multi check.
Prosedur Penelitian
1. Melakukan ekstrak mengkudu dengan cara:
a. Buah mengkudu segar dibersihkan dan diiris-iris tipis.
b. Diangin-anginkan dengan menggunakan kipas di tempat yang terlindung dari matahari selama 2 hari dan dibolak-balik.
c. Dimasukkan ke dalam oven pada suhu ± 40oC (± 3-4 hari) dibolak-balik pada pagi dan sore.
d. Setelah kering digiling hingga membentuk serbuk (simplisia).
e. Simplisia dibagi ke dalam 6 toples kaca yang diberi etanol 96%
sebanyak 1 liter dalam toples kapasitas 2 liter.
f. Kemudian diaduk dan ditutup. Lalu disimpan di tempat gelap tidak terkena sinar matahari langsung selama 2 (dua) hari.
g. Diulangi pengadukan sekali atau dua kali sehari. Setelah 2 (dua) hari cairan disaring lalu filtratnya dipisahkan dan ampasnya. Proses ini diulang sebanyak 3 kali.
h. lalu diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental.
i. Setelah ekstraknya kental. Lalu ditimbang sesuai perlakuan.
2. Sebelum anak ayam tiba maka kandang terlebih dahulu dilakukan desinfektan dan lampu dinyalakan selama 24 jam.
3. Setelah DOC dibagi kedalam petak kandang ayam tersebut diberikan air gula untuk energi yang hilang selama di trasportasi.
4. DOC ditempatkan dalam petak kandang sebanyak 16 petak kandang setiap kandang berisi 6 ekor ayam.
5. Pakan ditimbang sebelum diberikan kepada ayam.
6. Pakan yang diberikan tiap minggunya ditimbang untuk mengetahui konsumsi pakan yang disisakan.
7. Penimbangan berat badan dilakukan pada awal dan akhir penelitian.
8. Analisis kadar kolesterol dilakukan minggu ke empat dengan cara:
a. Mengambil ayam 1 setiap petak untuk sampel darah.
b. Pengambilan sampel darah dilakukan dibagian sayap dengan menggunakan spoit otomatis.
c. Sampel darah yang keluar dioleska pada ujung alat check kolestrol.
d. Kemudian dipasang pada alat check kolesterol.
e. Membutuhkan waktu beberapa menit alat berproses untuk mengetahui kolesterol pada ayam.
Parameter Penelitian
Parameter yang diamati dan diukur untuk penelitian ini adalah:
berat badan akhir- berat badan awal
a. PBB =
Lama waktu pemberian perlakuan Jumlah pakan yang diberikan selama penelitian – sisa pakan
b. Konsumsi pakan =
Lama waktu penelitian Jumlah konsusmsi pakan c. Konversi Pakan =
Pertambahan berat badan d. Kolesterol darah
Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu :
P0 : Pemberian ekstrak buah mengkudu 0 g/liter.
P1 : Pemberian ekstrak buah mengkudu 2 g/liter.
P2 : Pemberian ekstrak buah mengkudu 4 g/liter.
P3 : Pemberian ekstrak buah mengkudu 6 g/liter.
Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan yang berbeda dan ulangan yang sama (Gazpersz, 1991).
Model matematika yang digunakan adalah sebagai berikut : Yij = µ + Ti + ƹij
Keterangan:
Yij = Hasil Pengamatan µ = Rata-rata Perlakuan
Ti = Pengaruh Perlakuan ke-I (I = 1,2,3 dan 4)
Ƹij = Pengaruh acak (kesalahan percobaan) pada perlakuan ke i dan dan ulangan ke j
Jika perlakuan memberikan pengaruh terhadap pertambahan berat badan, komsumsi pakan dan konversi dan kolesterol, maka dilanjutkan dengan melakukan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) untuk melihat perbedaan antara perlakuan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertambahan Berat Badan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum berpengaruh nyata (P<.05) terhadap pertambahan berat badan dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Rerata Pertambahan Berat Badan (gram/ekor/hari)
Ulangan Perlakuan
P0 P1 P2 P3
1 56.78 51.77 43.41 41.03
2 45.76 46.32 37.89 40.52
3 46.90 50.28 42.30 38.61
4 43.96 38.16 43.94 32.80
Jumlah 193.41 186.54 167.54 153.00
Rerata ± 48.35a± 46.63a± 41.89ab± 38.24b±
SD 5.75 6.09 2.75 3.77
Keterangan: Huruf yang berbeda pada kolom yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (P<.05)
Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum berpengaruh nyata (P<.05) terhadap pertambahan berat badan ayam broiler. Pada perlakuan P3 yang berpengaruh nyata (P<.05) mengalami penurunan berat badan ayam broiler dibandingkan dengan perlakuan P0, P1 dan P2. Pertambahan berat badan ayam yang menurun pada perlakuan P3 dimungkinkan karena senyawa aktif yang terkandung di dalam ekstrak buah mengkudu kebanyakan memiliki rasa sepat dan pahit serta konsumsi pakan yang kurang. Dinyatakan oleh Novis (2004) bahwa pertambahan berat badan disebabkan karena terjadi terhadap persentase kadar lemak daging
sehingga mempengaruhi pertambahan berat badan. Kenyataan ini memberikan suatu kejelasan bahwa semakin tinggi level ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum semakin menurun pertambahan berat badan ayam broiler. Ditambahkan oleh Novita (2003), melaporkan bahwa semakin tinggi level tepung buah mengkudu juga menunjukkan penurunan terhadap berat badan ayam broiler.
Hasil penelitian Wiryanti (2004) memperoleh hasil bahwa pemberian ekstrak buah mengkudu dosis 0,5 g/kg BB pada umur 1-14 hari dapat menggertak tanggap kebal (imun) tubuh ayam broiler, namun pemberian ekstrak buah mengkudu yang terus-menerus sampai umur 28 hari menunjukkan adanya penurunan sistem imun dan memunculkan toksisitas obat seperti kerusakan hati dan ginjal.
Konsumsi Pakan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap konsumsi tidak berpengaruh nyata (P>.05), dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Rerata Konsumsi Pakan (gram/ekor/hari)
Ulangan Perlakuan
P0 P1 P2 P3
1 52.58 41.68 45.54 39.69
2 45.1 40.49 36.7 40.46
3 43.5 46.06 45.15 37.34
4 42.66 36.35 45.97 31.12
Jumlah 183.83 164.58 173.36 148.61
Rerata ± 45.96± 41.14± 43.34± 37.15±
SD 4.53 3.99 4.44 4.24
Keterangan: Nilai rerata menunjukkan tidak berpengaruh nyata (P>.05) Berdasarkan analisis ragam, perlakuan (P0, P1, P2, dan P3) yang diberikan ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum level 0 g/liter, 2 g/liter, 4 g/liter dan 6 g/liter tidak berpengaruh nyata (P>.05) terhadap rerata konsumsi pakan. Hal ini disebabkan kandungan protein yang terdapat dalam pakan tiap perlakuan yang sama.
Rerata konsumsi pakan per ekor per hari selama 19 hari pengamatan pada masing-masing rerata perlakuan berturut-turut adalah sebagai berikut: P0 = 45.96 ± 4.53; P1 = 41.14 ± 3.99; P2 = 43.34 ± 4.44 dan P3 = 37.15 ± 4.24. Hasil analisis menunjukan bahwa penambahan ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap jumlah konsumsi tidak berpengaruh nyaa (P>.05) terhadap konsumsi pakan. Fenomena ini memberi arti bahwa di antara perlakuan yang mengandung ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum menyebabkan konsumsi pakan pada ayam pedaging dipengaruhi oleh kandungan energi dalam pakan, karena ayam akan terus makan sampai kebutuhan energi terpenuhi. Dinyatakan oleh Anggitasari dkk., (2016), bahwa pakan dengan energi metabolis yang lebih rendah akan memacu ayam pedaging untuk mengkonsumsi pakan untuk memenuhi kebutuhan energi. Faktor lain yang mempengaruhi konsumsi pakan pada ayam pedaging adalah bobot badan, galur, tingkat produksi, tingkat cekaman, aktivitas ternak, kandungan energi dalam pakan dan suhu lingkungan. Selain itu, bertambahnya umur dan bobot badan selama periode pertumbuhan, konsumsi akan terus meningkat
sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan zat makanan untuk hidup pokok dan pertumbuhan.
Konversi Pakan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh pamberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap konversi pakan berpengaruh sangat nyata (P<.01), dapat dilihat pada tabel 4. di bawah ini.
Tabel 4. Rerata Konversi ransum
Ulangan Perlakuan
P0 P1 P2 P3
1 0.93 0.81 1.05 0.97
2 0.99 0.87 0.97 1.00
3 0.93 0.92 1.07 0.97
4 0.97 0.95 1.05 0.95
Jumlah 3.81 3.55 4.13 3.88
Rerata ± 0.95b± 0.89a± 1.03c± 0.97bc±
SD 0.03 0.06 0.04 0.02
Keterangan: Huruf yang berbeda pada kolom yang berbeda menujukkan adanya perbedaan sangat nyata (P<.01)
Konversi pakan diperoleh dari perbandingan pakan yang dikonsumsi dengan pertambahan bobot badan dalam waktu tertentu.
Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap konversi pakan.
Rerata konversi pakan terendah diperoleh dari perlakuan P1 = 0.89a± 0.06. kemudian diikuti berturut-turut P0 = 0.95b± 0.03; P3 = 0.97bc± 0.02 dan P2 = 1.03c± 0.04. Hasil analisis menunjukkan berpengaruh sangat nyata (P<.01), pada konversi, hasil rerata konversi pakan pada pamberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum cenderung lebih
rendah. Dinyatakan oleh Edjeng dan Kartasudjana (2006) bahwa angka konversi ransum yang kecil berarti jumlah ransum yang digunakan untuk menghasilkan satu kilogram daging semakin sedikit.
Pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap perlakuan P1 terdapat kecenderungan konversi pakan lebih kecil dibandingkan dengan perlakuan P0, P2 dan P3 ini dikarenakan senyawa aktif yang terkandung memiliki rasa sepat dan pahit pada ekstrak buah mengkudu sehingga konversi pakan lebih rendah. Peningkatan ini disebabkan karena ransum yang dikonsumsi tidak menghasilkan berat badan yang meningkat. Hasil penelitian selaras dengan Fenita dkk. (2008) bahwa pengaruh pemberian air buah mengkudu terhadap konversi ransum menunjukkan perbedaan yang nyata (P<.05) pada level 50 ml dan level 75 ml/liter air minum. Sesuai dengan pendapat Wijayanti (2011) bahwa tinggi rendahnya angka konversi pakan disebabkan oleh adanya selisih yang semakin besar atau kecil pada perbandingan antara pakan yang dikonsumsi dengan pertambahan bobot badan yang dicapai.
Ditambahkan oleh Siregar (2005) bahwa konversi pakan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu genetik, bentuk pakan, temperatur, lingkungan, konsumsi pakan, berat badan, dan jenis kelamin. Ditambahkan oleh Risnajati (2012) bahwa nilai konversi pada pemeliharaan ayam pedaging sangat berkaitan dengan nilai ekonomi dan jumlah pakan yang lebih banyak tentunya akan mengurangi keuntungan yang didapatkan.
Dinyatakan oleh Rao dkk. (2002) bahwa konsumsi pakan yang tinggi dan
produksi yang rendah penyebab utama dari tingginya nilai konversi ayam pedaging.
Kolesterol Darah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah mengkudu pada air minum level 0 g/liter, 2 g/liter, 4 g/liter dan 6 g/liter berpengaruh nyata (P<.05) terhadap kolesterol darah ayam broiler. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Rerata Kolesterol pada Darah mg/dl
Ulangan Perlakuan
P0 P1 P2 P3
1 239 176 217 212
2 207 195 163 173
3 256 179 127 217
4 234 167 202 206
Jumlah 936 717 709 808
Rerata ± 234c± 179,25b± 177,25ab± 202bc±
SD 20.31 11.67 40.50 19.85
Keterangan: Huruf yang berbeda nyata pada kolom yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan nyata (P<.05)
Rerata kolesterol darah dilakukan pengamatan check kolesterol darah pada masing-masing perlakuan berturut-turut adalah: P0 = 234c± 20.31; P1 = 179.25b±11.67; P2 = 177.25ab± 40.50 dan P3 = 202bc± 19.85.
Kolesterol terendah adalah pada perlakuan P2 yaitu sebesar 177.25±
40.50, namum tidak menunjukkan pengaruh nyata pada kolesterol darah pada ayam broiler. Kadar kolesterol darah masih dalam kisaran yang normal yaitu 116-137 mg/l. Dinyatakan oleh Fita (2007) bahwa kadar LDL darah pada unggas berkisar 35.40-62.07 mg/dl. Ditambahkan oleh
Basmacioglu dan Ergul (2005) bahwa kolesterol normal darah ayam petelur adalah 52-148 mg/dl. Selaras dengan penelitian Fenita dkk., (2008) bahwa pemberian air buah mengkudu ke dalam air minum dapat menurunkan kadar lemak daging ayam broiler.
Perlakuan pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum dapat digunakan menurunkan kadar kolesterol ayam broiler. Dinyatakan oleh Kartikawati (2012) bahwa kolesterol dalam tubuh berlebihan akan tertimbun didalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterokierosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum maka disimpulkan bahwa :
1. Performans ayam broiler
a. Berpengaruh nyata (P<.05), terhadap pertambahan berat badan b. Tidak berpengaruh nyata (P>.05), terhadap konsumsi pakan.
c. Berpengaruh sangat nyata (P<.01) terhadap konversi pakan.
2. Kadar kolesterol ayam broiler berpengaruh nyata (P<.05) terhadap kolesterol darah.
3. Dosis yang optimum pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap performans dan kadar kolesterol ayam broiler pada perlakuan (P2) level 4 g/liter.
Saran
Upaya pemberian ekstrak buah mengkudu ke dalam air minum terhadap performans dan kadar kolesterol ayam broiler pada level 4 g/liter.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin. 2002. Meningkatkan Produktifitas Ayam Ras Pedaging. PT Agro Media Pustaka, Jakarta.
Agarwal, A., Prakarban, S., Said, T. 2005. Prevention Of Oxidative Stress Injury To Sperm. J. Androl. 26;654-660.
Amar, A., Sumarmo L, Makosim S, Dan Yulianto Dt. 2014. Analisis Mikroorganisme Kandungan Alkohol dan Asam Lemak Sari Buah Mengkudu dengan Gas Chromatography. Prosiding Seminar Nasional Dan Konggres Perhimpunan Ahli Teknology Pangan Indonesia (Patpi) Di Jakarta 17-18 Desember 2004.
Amrullah, I. K. 2003. Nutrisi Ayam Petelur. Lembaga Satu Gunung Budi, Bogor.
Antonius. 2001. Petunjuk Beternak Ayam. Lembaga PenerbitanUniversitas Brawijaya. Malang.
Basmacioglu, H. and Ergul, M. 2005. Research on the factor affecting cholesterol content and some other characteristics of eggs in laying hens. Turk. J. Vet. Anim. Sci. 29:157-164.
Djauhariya, E dan Tirtoboma. 2001. Mengkudu (Morinda citrifolia L) tanaman obat tradisional multikhasiat. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri Puslitbang Perkebunan Bogor 7:
1-7.
Ebert R, M. Ulmer, S. Zeck, J. Meissner-Weigl, D. Schneider, H.
Stopper, N. Schupp, M. Kassem, F. Jakob. 2006. Selenium supplementation restores the antioxidative capacity and prevents cell damage in bone marrow stromal cells in vitro. Stem Cells24:1226 –35.
Edjeng S . &. Kartasudjana, R. 2006. Manajemen Ternak Unggas.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Fadillah, R., A. Polana., S. Alam., & E. Parwanto. 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Fenita, Y. Hidayat, Sukma,M. 2008. Pengaruh Pemberian Air mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap Performans dan Berat Organ dalam Ayam Broiler. Jurnal. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Fenita. 2012. Pengaruh Pemberian Tepung Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dalam Ransum Terhadap Performasi Ayam Broiler.
Jurnal Agoindustri Vol.2 No.1 : 21 - 27.
Fessenden, Ralp J. dan Joan S. Fessenden. 2009. Kimia Organik Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Fita, M. 2007. Pengaruh Pemberian Ektstrak Temulawak dan Ekstrak Kunyit Melalui Air Minum terhadap Kadar HDL dan LDL Darah Ayam Broiler. Tesis. Universitas Jendral Sudirman. Purwokerto.
Guven, C. 2006. Histology Fungsional. EGC, Jakarta.
Hardjoswaro dan Rukminasih. 2000. Peningkatan Produksi Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.
Hembing Wijayakusuma. 2001. Penyembuhan Dengan Mengkudu (Morinda citrifolia L). Jakarta: PT. Dyatama Milenia.
James, R. G. 2004. Modern livestock and Poultry Production. 7th Edition.
Thomson Delmar Learning Inc., FFA Activities, London.
Jayanata, C.E.,dan Harianto,B. 2011. 28 Hari Panen Ayam Broiler (Lebih Cepat Panen Berkat Probiotik dan Herbal). AgroMedia Pustaka.
Jakarta.
Kamiya, K., Y. Tanaka, H. Endang, M. Umar, T. Satake. 2004. Chemical Constituent of Morinda Fruits Inhibit Cooper-induced Low Density Lipoprotein Oxidation. Journal Agriculture Food Chemistry.
22.52.19:5843- 5848.
Kartasudjana. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Kartikawati. Ch. E. 2012. Panduan Praktis Kolesterol & Asam Urat.
Ungaran:V-media.
Lacy, M. and L. R. Vest. 2000. Improving Feed Convertion in Broiler : A Guide for Growers. Springer Science and Business Media Inc, New York.
Lesson, S. 2000. Feed efficiency still a usefull measure of broilers performance. Department Animal and Poultry Science. University of Guelph, Ontario.
Maynard, L.A. Loosil, J.K. Hintz, H.F and Warner, R.G. 2005. Animal Nutrition. (7th Edition) McGraw-Hill Book Company. New York, USA.
Muhajir. 2002. Turunkan kolesterol ayam kampung dengan lisin. Poultry Indonesia. 68-69.
Murtidjo, B. A. 2003. Pedoman Beternak Ayam Broiler. Yogyakarta:
Kanisius.
Nandashri, P., K. K. Pawa, J. Kaewtubtim, C. Jeamchanya, C. Jansom, and C. Sattaponpun. 2005. Nutraceunical properties of Thai “Yor”, Morinda citrifolia, and “Noni” juice extract. J. Sci. Technol. 27:580- 586.
Narantaka, A., 2012. Budidaya Ayam Bloiler Komersial. Yogjakarta.
Javalitera.
Novis. A. 2004. Pengaruh Pemeberian Air Mengkudu Terhadap Kualitas Karkas Ayam Broiler. Skripsi. Jurusan Peternakan. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Novita. 2003. Penggunaan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) Dalam Bentuk Tepung Dalam Ransum Terhadap Pertambahan Bobot Badan Ayam Broiler.Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Nuroso. 2009. Panen Ayam Pedaging dengan Produksi 2x Lipat. Cetakan Ke-1. Penebar Swadaya. Gramedia. Jakarta.
Nurrahmani, Ulfah. 2012. Stop! Kolesterol Tinggi. Yogyakarta: Familia.
Oguntibejuo, EsterhuyseAj, TruterEj. 2010. Possible Role Of Red Palm Oil Suplementation In Reducing Oxidative Stress In Hiv/Aids And Tb Patient. A Review. Journal Of Medical Plant Research. 4(3): 188- 196.
Petrawati. 2003. Pengaruh Unsur Mikro Kandang Terhadap Jumlah Konsumsi Pakan Dan Bobot Badan Ayam Broiler di Dua Ketinggian Tempat Berbeda. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian, Bogor.
Poedjadi, A. dan F. M. Supriyanti. 2007. Dasar-Dasar biokimia. Jakarta: UI Press.
Pu HF. 2004. Efek of juice from Morinda citrifolia on gastric emptying in male rats. Chinese J Physiol 47(4): 169-174.
Rasyaf, M. 2002. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
_______. 2003. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya.
Jakarta.
_______. 2008. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Risna, Y. K., 2012. Buah Mengkudu (Morindacitrifolia) dalam Ransum Terhadap Kadar Kolesterol Daging Itik. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Almuslim. LENTERA : Vol.12, No.1.
Santoso, U. 2002. Pengaruh tipe kandang dan pembatasan pakan di awal pertumbuhan terhadap performans dan penimbunan lemak pada ayam pedanging unsexed. JITV 7(2): 84-89.
Saragih B. 2000. Agrbisnis Berbasis Peternakan. Pustaka Wirausaha Muda, Bogor.
Siriwa. 2007. Ransum Ayam dan Itik. Cetakan IX. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Soeharto, Iman Ir. 2004. Serangan Jantung dan Stroke Hubungannya dengan Lemak & Kolesterol. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sudarma, I Made. 2009. Kimia Bahan Alam. Mataram: FMIPA Press.
Sudjana E., S. Durana, D. Garnida. 2011. Efek Pemberian Ransum Mengandung Tepung Buah Mengkudu (Morinda citrifolia linn.) terhadap Performan Ayam Broiler. Prosiding seminar Nasional Peternakan UNPAD “Pengembangan Sistem Produksi dan Pemanfaatan Sumberdaya Lokal untuk Kemandirian Pangan Asal Hewan”.
Suprijatna, E. 2010. Strategi pengembangan ayam lokal berbasis sumber daya lokal dan berwawasan lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Unggas Lokal ke IV. Hal : 55 – 79.
Tatemoto, H., N. Muto, I. Sunagawa, A. Shinjo, T. Nakada. 2004.
Protection of porcine oocytes against cell damage caused by oxidative stress during in vitro maturation: role of superoxide dismutase activity in porcine follicular fluid. J. BiolReprod71:1150 – 7.
Tillman, A. D., H., Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo dan S.
Lebdosoekodjo. 2005. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan Kelima.
Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Wahju J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Wijayanti, R. P. 2011. Pengaruh Suhu Kandang yang Berbeda Terhadap Performans Ayam Pedaging Periode Starter. Fakultas Peternakan.
Universitas Brawijaya. Malang.
Wijaya, V. Graha, Ismoyowati, dan D.M. Saleh. 2013. Kajian kadar kolesterol dan trigliserida darah berbagai jenis itik lokal yang pakannya disuplementasi dengan probiotik. JIP. 1(2):661-668.
Wikipedia. 2011. Buah Mengkudu. (Diakses tanggal 08 oktober 2015).
Wiryanti, I. 2004. Tanggap Kebal dan Tampilan Produksi Ayam Pedaging yang Diberi Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia). Tesis Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Yamin, M. 2002. Pengaruh Tingkat Protein Ransum terhadap Konsumsi, Pertambahan Bobot Badan dan IOFC Ayam Buras Umur 0-8 Minggu. Jurnal Agroland Vol. 9 No. 3 September 2002.
Yuniza, A. 2002. Respon Ayam Broiler di daerah Tropik terhadap Kelebihan Asupan Energi dalam Upaya menurunkan kandungan Lemak Abdominal. (Disertasi). Pascasarjana IPB Bogor.
LAMPIRAN
Pertambahan Berat Badan
Between-Subjects Factors
Value Label N
Ekstrak buah mengkudu 1 P0 4
2 P1 4
3 P2 4
4 P3 4
Descriptive Statistics Dependent Variable:PBB
Ekstrak buah mengkudu Mean Std. Deviation N
P0 48.3500 5.74884 4
P1 46.6325 6.09861 4
P2 41.8850 2.74960 4
P3 38.2400 3.77328 4
Total 43.7769 5.94047 16
Levene's Test of Equality of Error Variancesa Dependent Variable:PBB
F df1 df2 Sig.
.789 3 12 .523
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + perlakuan
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:PBB
Source
Type III Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
Partial Eta Squared Corrected
Model 253.217a 3 84.406 3.668 .044 .478
Intercept 30662.637 1 30662.637 1.333E3 .000 .991 perlakuan 253.217 3 84.406 3.668 .044 .478
Error 276.121 12 23.010
Total 31191.974 16 Corrected
Total 529.338 15
a. R Squared = .478 (Adjusted R Squared = .348)
Estimated Marginal Means
Ekstrak buah mengkudu Dependent Variable:PBB
Ekstrak
buah mengkudu Mean Std. Error
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound
P0 48.350 2.398 43.124 53.576
P1 46.632 2.398 41.407 51.858
P2 41.885 2.398 36.659 47.111
P3 38.240 2.398 33.014 43.466
Post Hoc Tests
Ekstrak buah mengkudu
Multiple Comparisons PBB
LSD (I) Ekstrak buah mengkudu
(J) Ekstrak buah mengkudu
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound
Upper Bound P0 P1 1.7175 3.39191 .622 -5.6728 9.1078
P2 6.4650 3.39191 .081 -.9253 13.8553 P3 10.1100* 3.39191 .011 2.7197 17.5003 P1 P0 -1.7175 3.39191 .622 -9.1078 5.6728 P2 4.7475 3.39191 .187 -2.6428 12.1378 P3 8.3925* 3.39191 .029 1.0022 15.7828 P2 P0 -6.4650 3.39191 .081 -13.8553 .9253 P1 -4.7475 3.39191 .187 -12.1378 2.6428 P3 3.6450 3.39191 .304 -3.7453 11.0353 P3 P0 -10.1100* 3.39191 .011 -17.5003 -2.7197 P1 -8.3925* 3.39191 .029 -15.7828 -1.0022 P2 -3.6450 3.39191 .304 -11.0353 3.7453 Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 23.010.
*. The mean difference is significant at the .05 level.
Konsumsi Pakan
Between-Subjects Factors
Value Label N
Ekstrak buah mengkudu 1 P0 4
2 P1 4
3 P2 4
4 P3 4
Descriptive Statistics Dependent Variable:KONSUMSI
Ekstrak buah mengkudu Mean Std. Deviation N
P0 45.9600 4.52790 4
P1 41.1450 3.99435 4
P2 43.3400 4.43932 4
P3 37.1525 4.23496 4
Total 41.8994 5.09222 16
Levene's Test of Equality of Error Variancesa Dependent Variable:KONSUMSI
F df1 df2 Sig.
.056 3 12 .982
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + perlakuan
Tests of Between-Subjects Effects Dependent
Variable:KONSUMSI Source
Type III Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
Partial Eta Squared Corrected
Model 166.664a 3 55.555 2.999 .073 .428
Intercept 28088.922 1 28088.922 1.516E3 .000 .992 Perlakuan 166.664 3 55.555 2.999 .073 .428
Error 222.297 12 18.525
Total 28477.883 16
Corrected
Total 388.961 15
a. R Squared = .428 (Adjusted R Squared = .286) Estimated Marginal Means
Ekstrak buah mengkudu Dependent Variable:KONSUMSI
Ekstrak
buah mengkudu Mean Std. Error
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound
P0 45.960 2.152 41.271 50.649
P1 41.145 2.152 36.456 45.834
P2 43.340 2.152 38.651 48.029
P3 37.153 2.152 32.464 41.841
Konversi Pakan
Between-Subjects Factors
Value Label N
Ekstrak buah mengkudu 1 P0 4
2 P1 4
3 P2 4
4 P3 4
Descriptive Statistics Dependent Variable:KONVERSI
Ekstrak buah mengkudu Mean Std. Deviation N
P0 .9550 .03000 4
P1 .8875 .06131 4
P2 1.0350 .04435 4
P3 .9725 .02062 4
Total .9625 .06598 16
Levene's Test of Equality of Error Variancesa Dependent Variable:KONVERSI
F df1 df2 Sig.
2.071 3 12 .158
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + perlakuan
Tests of Between-Subjects Effects Dependent
Variable:KONVERSI
Source
Type III Sum
of Squares df Mean Square F Sig.
Partial Eta Squared Corrected
Model .044a 3 .015 8.350 .003 .676
Intercept 14.823 1 14.823 8.410E3 .000 .999
perlakuan .044 3 .015 8.350 .003 .676
Error .021 12 .002
Total 14.888 16 Corrected
Total .065 15
a. R Squared = .676 (Adjusted R Squared = .595)
Estimated Marginal Means
Ekstrak buah mengkudu Dependent Variable:KONVERSI
Ekstrak
buah mengkudu Mean Std. Error
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound
P0 .955 .021 .909 1.001
P1 .888 .021 .842 .933
P2 1.035 .021 .989 1.081
P3 .973 .021 .927 1.018
Post Hoc Tests
Ekstrak buah mengkudu
Multiple Comparisons KONVERSI
LSD (I) Ekstrak buah mengkudu
(J) Ekstrak buah mengkudu
Mean Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound
Upper Bound
P0 P1 .0675* .02969 .042 .0028 .1322
P2 -.0800* .02969 .019 -.1447 -.0153 P3 -.0175 .02969 .566 -.0822 .0472 P1 P0 -.0675* .02969 .042 -.1322 -.0028 P2 -.1475* .02969 .000 -.2122 -.0828 P3 -.0850* .02969 .014 -.1497 -.0203
P2 P0 .0800* .02969 .019 .0153 .1447
P1 .1475* .02969 .000 .0828 .2122 P3 .0625 .02969 .057 -.0022 .1272
P3 P0 .0175 .02969 .566 -.0472 .0822
P1 .0850* .02969 .014 .0203 .1497 P2 -.0625 .02969 .057 -.1272 .0022 Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = .002.
*. The mean difference is significant at the .05 level.
Kolesterol darah
Between-Subjects Factors
Value Label N
Ekstrak buah mengkudu 1 P0 4
2 P1 4
3 P2 4
4 P3 4
Descriptive Statistics Dependent Variable:KOLESTROL
Ekstrak buah mengkudu Mean Std. Deviation N
P0 2.3400E2 20.31420 4
P1 1.7925E2 11.67262 4
P2 1.7725E2 40.50000 4
P3 2.0200E2 19.84943 4
Total 1.9812E2 32.78796 16
Levene's Test of Equality of Error Variancesa Dependent Variable:KOLESTROL
F df1 df2 Sig.
3.020 3 12 .072
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + PERLAKUAN
Tests of Between-Subjects Effects Dependent
Variable:KOLESTROL Source
Type III Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
Partial Eta Squared Corrected
Model 8376.250a 3 2792.083 4.324 .028 .519 Intercept 628056.250 1 628056.250 972.537 .000 .988 PERLAKUAN 8376.250 3 2792.083 4.324 .028 .519 Error 7749.500 12 645.792
Total 644182.000 16 Corrected
Total 16125.750 15
a. R Squared = .519 (Adjusted R Squared = .399)
Estimated Marginal Means
Erak buah mengkudu Dependent Variable:KOLESTROL
Ekstrak
buah mengkudu Mean Std. Error
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound
P0 234.000 12.706 206.316 261.684
P1 179.250 12.706 151.566 206.934
P2 177.250 12.706 149.566 204.934
P3 202.000 12.706 174.316 229.684
Post Hoc Tests
Ekstrak buah mengkudu
Multiple Comparisons KOLESTROL
LSD (I) Eekstrak buah mengkudu
(J) Ekstrak buah mengkudu
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound
Upper Bound P0 P1 54.7500* 17.96930 .010 15.5983 93.9017
P2 56.7500* 17.96930 .008 17.5983 95.9017 P3 32.0000 17.96930 .100 -7.1517 71.1517 P1 P0 -54.7500* 17.96930 .010 -93.9017 -15.5983 P2 2.0000 17.96930 .913 -37.1517 41.1517 P3 -22.7500 17.96930 .230 -61.9017 16.4017 P2 P0 -56.7500* 17.96930 .008 -95.9017 -17.5983 P1 -2.0000 17.96930 .913 -41.1517 37.1517 P3 -24.7500 17.96930 .194 -63.9017 14.4017 P3 P0 -32.0000 17.96930 .100 -71.1517 7.1517 P1 22.7500 17.96930 .230 -16.4017 61.9017 P2 24.7500 17.96930 .194 -14.4017 63.9017 Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 645.792.
*. The mean difference is significant at the .05 level.