Menulis karya ilmiah dalam bentuk skripsi minor merupakan suatu kewajiban bagi setiap mahasiswa yang ingin menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Untuk memenuhi kewajiban tersebut, penulis menulis skripsi kecil yang berjudul: “Pengaruh Pemberian Honor Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.” Paham Ginting, SE, MSc, selaku Ketua Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Tn. Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi, selaku Sekretaris Pelaksana Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara, sebagai perguruan tinggi berbadan hukum milik negara, merupakan lembaga pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Negara Republik Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, karena penulis ingin mengetahui seberapa efektif pengaruh honorarium terhadap motivasi kerja pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
PENDAHULUAN
- Perumusan Masalah
 - Tujuan Penelitian
 - Manfaat Penelitian
 - Lokasi dan Waktu Penelitian
 - Sistematika Pembahasan
 
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang menjadi inti pembahasan dan saran-saran yang bersifat konstruktif bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU
Jenis Usaha / Kegiatan
Struktur Organisasi
Job Description
Kinerja Usaha Terkini
Rencana Kegiatan
PEMBAHASAN
Unsur-Unsur Honorarium
Gaji pokok adalah besarnya uang yang diterima pegawai yang ditentukan oleh perusahaan masing-masing menurut pangkat/golongan, jabatan dan masa kerja yang berupa gaji dan upah. Insentif adalah sejumlah uang yang diberikan kepada karyawan yang telah mencapai tujuan tertentu di luar gaji tetapnya. Insentif akan diberikan kepada pegawai apabila bekerja diatas standar yang ditentukan sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Tunjangan tersebut diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai setiap bulannya, namun ada juga tunjangan yang hanya diberikan pada waktu tertentu saja. Penjelasan persentase tunjangan struktural yang diterima pegawai adalah tunjangan yang diberikan kepada dekan, kepala departemen, dan kepala departemen. Tunjangan khusus adalah tunjangan yang diberikan pada waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu, seperti: tunjangan makan, tunjangan pensiun, tunjangan kesehatan, tunjangan Idul Fitri dan Natal, tunjangan PPh Pasal 21 seperti honorarium dan tunjangan jaminan sosial.
Pengenaan pemotongan tunjangan hari tua kepada karyawan perusahaan dengan tujuan untuk dikembalikan kepada karyawan pada saat karyawan tersebut memasuki masa pensiun. Menurut Justine, remunerasi yang baik akan memberikan beberapa dampak positif bagi organisasi/perusahaan sebagai berikut: a. Gaji adalah imbalan berupa uang yang diberikan kepada seseorang atas pekerjaan tertentu yang dilakukan (besarnya sesuai kesepakatan) dalam jangka waktu tertentu.
Upah merupakan imbalan berupa uang yang diberikan kepada seseorang atas jasa yang telah dijual (besarnya sesuai kesepakatan). Kehormatan adalah suatu penghargaan berupa uang yang diberikan kepada seseorang atas jasa yang diberikan (tidak disebutkan besarnya). Bonus adalah uang tambahan yang diberikan kepada penerima upah untuk misi yang ditunjuk secara kolektif.
Komisi adalah uang yang diberikan kepada seseorang sehubungan dengan suatu transaksi dan besarnya sesuai kesepakatan.
Pengertian Motivasi kerja
Motivasi merupakan proses psikologis yang menyebabkan munculnya, arah dan bertahannya kegiatan sukarela yang ditujukan untuk tujuan tertentu (Winardi. Definisi lain menurut Hariandja. Motivasi adalah faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk bekerja keras, mempertahankan kerja keras. langkah-langkah dan mempunyai perilaku pengendalian diri terhadap tujuan-tujuan penting dalam pelaksanaan kegiatan, yang dinyatakan dalam bentuk usaha keras atau lemahnya.Menurut Sedarmayanti, motivasi kerja adalah besarnya usaha yang dilakukan seseorang dalam melaksanakan tugas pekerjaannya, dan jika motivasi rendah, maka sulit mengharapkan produktivitas kerja yang tinggi.
Kesimpulan yang dapat diambil oleh beberapa ahli mengenai motivasi kerja adalah bahwa kebutuhan mempengaruhi individu secara langsung, karena secara parsial mempengaruhi pikiran dan tindakannya. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern Muhammad Ali, motif adalah sebab-sebab yang menggerakkan seseorang, landasan pikiran dan pendapat, atau sesuatu yang pokok, sedangkan motivasi adalah pokok yang menggerakkan seseorang dalam bekerja. Motivasi orang dalam bekerja berbeda-beda, ada orang yang termotivasi melakukan sesuatu karena mempunyai uang yang banyak, walaupun terkadang pekerjaan tersebut tidak sah secara hukum.
Ada juga orang yang termotivasi oleh rasa aman atau keselamatan, meski bekerja jarak jauh. Bahkan ada orang yang termotivasi untuk bekerja hanya karena pekerjaan tersebut membawa gengsi yang tinggi, padahal gajinya sangat rendah. Menurut Steers, motif adalah sebab-sebab yang memotivasi seseorang, landasan pikiran dan pendapat, atau sesuatu yang paling penting, sedangkan motivasi adalah hal terpenting yang mendorong seseorang untuk bekerja.
Motivasi menunjukkan suatu proses psikologis yang menyebabkan timbulnya, pengarahan dan pemeliharaan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini mencakup faktor-faktor yang menyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan perilaku manusia ke arah tertentu. Dari pernyataan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi mempunyai beberapa unsur pengertian, antara lain upaya untuk merangsang sekelompok orang yang masing-masing mempunyai kebutuhan dan kepribadian yang unik, untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasi, mengembalikan keseimbangan dan kebutuhan proses.
Motivasi merupakan suatu proses dinamis dalam diri individu sebagai upaya yang mendorong dan mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu, memulihkan keseimbangan dan memenuhi kebutuhan sebagai upaya mewujudkan motif.
Ciri-Ciri Orang Yang Memiliki Motivasi
Menurut Hariandja, ciri-ciri orang yang memiliki motivasi kerja yang tinggi antara lain: orang yang merasa senang terhadap pekerjaan yang dilakukannya, orang yang mendapat kepuasan dalam pekerjaannya dan selalu berusaha mengembangkan tugas dan dirinya sendiri. Motivasi kerja seorang pegawai akan berbeda-beda tingkatannya, ada pegawai yang mempunyai motivasi kerja tinggi, dan ada juga pegawai yang mempunyai motivasi kerja rendah. Individu menetapkan tujuannya secara wajar (tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah), namun tujuan tersebut merupakan suatu tantangan untuk mencapai tujuan tersebut dengan baik dan tepat. B).
Individu merasa puas terhadap pekerjaannya dan berusaha untuk meningkatkan hasil, seorang individu dalam bekerja pasti mempunyai keinginan untuk mencapai kesuksesan. Individu menyukai pekerjaan yang menantang, individu selalu ingin menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, betapapun sulitnya pekerjaan tersebut, karyawan akan melakukannya, dan individu selalu ingin menyelesaikannya tepat waktu. D). Pegawai dengan tingkat ketidakhadiran yang rendah menunjukkan bahwa pegawai dalam bekerja mempunyai motivasi kerja yang tinggi. B).
Kesimpulan yang dapat diambil adalah individu dengan motivasi tinggi adalah individu yang menetapkan tujuan secara adil, individu menyukai pekerjaan dan berusaha meningkatkan hasil, individu menyukai pekerjaan menantang yang diberikan kepadanya, individu menyukai belajar dari pengalaman, untuk meningkatkan kesuksesan. .
Model-Model Motivasi
Pemimpin harus menetapkan rutinitas dan prosedur kerja secara rinci dan menegakkannya dengan lembut namun tegas. Pemimpin harus memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengarahkan dirinya sendiri dan mengendalikan urusan-urusan rutin. Berbagi informasi dengan bawahan dan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan rutin akan memuaskan kebutuhan dasar mereka untuk menjadi dan merasa penting.
Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ini akan meningkatkan moral dan mengurangi resistensi terhadap otoritas formal. Bawahan akan “bekerja sama”. Kebanyakan orang dapat bekerja lebih kreatif, mengarahkan diri sendiri, dan mengendalikan diri dibandingkan dengan yang disyaratkan oleh kebijakan pekerjaan mereka saat ini. Pemimpin harus mendorong partisipasi penuh dalam hal-hal penting, terus memperluas manajemen diri dan pengendalian diri.
Perluasan pengaruh bawahan, pengarahan diri sendiri, dan pengendalian diri akan segera menghasilkan peningkatan efisiensi operasional. Kepuasan kerja dapat ditingkatkan sebagai “produk sampingan” dari bawahan yang memanfaatkan sepenuhnya sumber daya mereka.
Pengaruh Honorarium Terhadap Motivasi Kerja
Misalnya saja di Fakultas Ekonomi USU para pegawai akan lebih berlomba-lomba dalam meningkatkan motivasi kerja dengan harapan akan memperoleh imbalan atas hasil kerjanya sesuai dengan yang diharapkan, dan atasan akan mengevaluasi hasil kerja pegawainya agar diperoleh hasil yang diinginkan. . Teori keadilan menyatakan bahwa karyawan akan membandingkan upaya dan imbalannya dengan upaya dan imbalan yang diterima rekan-rekannya dalam situasi kerja yang sama. Pegawai Fakultas Ekonomi USU akan termotivasi bekerja jika menikmati rasa keadilan yang diberikan atasannya.
Motivasi atau insentif dalam bekerja sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan dengan imbalan yang diharapkan karyawan untuk dilaksanakan, yang kemudian diwujudkan dalam perilaku sehingga pencapaian tujuan dapat tercapai, pencapaian ini terbagi menjadi dua yaitu intrinsik. rewards, yaitu imbalan yang diperoleh dalam pekerjaan itu sendiri, seperti perasaan puas, perasaan kecewa, dan sebagainya. Dan imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang diperoleh atas melakukan pekerjaan, misalnya menerima gaji, bonus, tunjangan, dan lain-lain. Hal inilah yang kemudian akan menimbulkan perasaan puas pada pegawai atau sebaliknya perasaan tidak puas, hal ini tergantung dari situasi dan kondisi yang dihadapi oleh orang tersebut.
Honor yang dirasakan terlalu kecil atau tidak sepadan dengan beban kerja yang diembannya menurunkan semangat kerja dan motivasi kerja pegawai. Terlebih lagi Fakultas Ekonomi tidak transparan dalam pengelolaan honor atau imbalan yang diberikan kepada pegawai, sehingga rasa ketidakpuasan juga dirasakan dalam pekerjaan pegawai sehari-hari, karena pegawai akan membandingkan usaha dan imbalan yang diterimanya dengan usaha dan imbalan yang diterimanya. imbalan yang diterima. oleh rekan-rekan mereka dalam situasi kerja yang sama. Karyawan akan lebih berkompetisi untuk meningkatkan motivasi kerjanya dengan harapan memperoleh imbalan dari pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkan.
Manajer akan melakukan evaluasi terhadap kerja karyawannya, sehingga terdapat hubungan yang erat antara remunerasi dengan motivasi kerja karyawannya. Berdasarkan pembahasan mengenai pengaruh fee terhadap motivasi kerja pegawai Fakultas Ekonomi USU, penulis mengambil kesimpulan pada bab akhir ini. Secara parsial motivasi kerja mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan pengaruh langsung upah kerja terhadap usaha kerja.
Remunerasi kerja dan motivasi kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai.
PENUTUP
Saran
Fakultas harus membangun sistem manajemen yang baik dalam mengatur proses penjadwalan kerja, pemberian gaji, tunjangan dan biaya sesuai prestasi masing-masing pegawai. Peningkatan kualitas personel di Fakultas Ekonomi USU dilakukan secara berkala dan bergilir sesuai kebutuhan jurusan atau departemen yang saat ini memerlukannya. Oleh karena itu, perlu disediakan anggaran khusus bagi pegawai yang berhak melanjutkan pendidikan atau pelatihan karena telah memberikan kontribusi kerja yang signifikan di Fakultas Ekonomi USU.
Selain itu, situasi kerja pegawai semakin ditingkatkan untuk mencegah kebosanan dan mencegah penipuan serta memperluas wawasan pegawai terhadap tujuan fakultas secara keseluruhan.