• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI MELALUI KEPUASAN KERJA PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PINRANG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH BUDAYA KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI MELALUI KEPUASAN KERJA PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PINRANG"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apakah budaya kerja dan pemberian insentif berpengaruh terhadap kepuasan pegawai pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Pinrang? Apakah Budaya Kerja dan Insentif Mempengaruhi Kinerja Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Pinrang?

Tujuan Penelitian

Apakah budaya kerja dan insentif berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja pegawai pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Pinrang?

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Budaya Kerja

Budaya kerja diturunkan dari budaya organisasi, karena budaya itu sendiri berkembang sesuai dengan tujuan masing-masing organisasi. Budaya kerja merupakan unsur penting baik dalam proses membangun bangsa maupun dalam proses kegiatan dalam suatu organisasi.

Pemberian Insentif

Insentif Tidak Berwujud: Merupakan insentif yang diberikan kepada karyawan dalam bentuk penghargaan/pengangkatan berdasarkan prestasi kerjanya, seperti piagam, piala atau medali. Insentif material: adalah insentif yang diberikan kepada karyawan berdasarkan prestasi kerja mereka, dalam bentuk uang dan barang.

Kepuasan Kerja

Namun, jika seseorang puas dengan pekerjaannya, mereka cenderung memiliki tingkat kedisiplinan dan kinerja yang lebih tinggi serta mampu mencapai hasil yang lebih baik. Ada lima faktor kepuasan kerja yang disebut Job Descriptive Index (JDI) (Luthans and Spector, Robins, 2015), yaitu.

Kinerja Pegawai

Penilaian kinerja merupakan suatu alat yang manfaatnya tidak hanya untuk mengevaluasi kinerja seorang karyawan tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi karyawan. Penyesuaian kompensasi, ulasan kinerja membantu pembuat keputusan penyesuaian kompensasi menentukan siapa yang harus menaikkan gaji, bonus, dan kompensasi lainnya. Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci dalam pengembangan organisasi yang efektif dan efisien.

Mangkuprawira (2014) menyatakan bahwa “penilaian kinerja yang dilakukan dalam suatu organisasi harus mengikuti standar kinerja yang telah ditetapkan dimana pengukuran kinerja juga memberikan umpan balik yang positif kepada karyawan”. Peraturan Pemerintah (PP) no. 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS), tujuan penilaian prestasi kerja PNS adalah untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan pada sistem pencapaian dan sistem karir. Penilaian kemampuan PNS sebagaimana dimaksud dilakukan dalam sistem manajemen kapasitas PNS yang terdiri dari: a.

Penilaian kinerja PNS sebagaimana dimaksud dapat dilakukan dengan memberikan bobot pada setiap unsur penilaian: a,70%. tujuh puluh persen) untuk penilaian CAP, dan 30% (tiga puluh persen) untuk penilaian Perilaku Kerja; atau b 60% (enam puluh persen) untuk penilaian CAP, dan 40% (empat puluh persen) untuk penilaian perilaku kerja.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

Hipotesis Penelitian

Dihipotesiskan bahwa budaya kerja dan pemberian insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang. Budaya kerja dan pemberian insentif dikatakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang. Dihipotesiskan bahwa budaya kerja dan pemberian insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang.

Definisi Operasional Variabel

Tingkat keakraban (intimacy) adalah adanya keharmonisan antar karyawan, kondisi yang tercipta agar karyawan merasakan chemistry satu sama lain sangat terasa. Pemberian Insentif (X2) merupakan upaya memotivasi pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang untuk mencapai tujuan organisasi melalui tiga bentuk insentif yaitu. Kepuasan kerja (Z) merupakan keadaan emosi yang menyenangkan yang dirasakan pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Pinrang saat melakukan pekerjaannya.

Kerja adalah situasi dan kondisi yang dirasakan oleh karyawan bahwa pekerjaannya merupakan tugas yang menyenangkan, kesempatan belajar dan kesempatan untuk bertanggung jawab. Supervisor adalah situasi dan kondisi yang dirasakan oleh karyawan bahwa manajer memberikan dukungan, bantuan, dan perlindungan dalam pekerjaan yang dilakukannya. Rekan kerja, yaitu situasi dan kondisi yang dirasakan oleh karyawan bahwa rekan kerja memberikan dukungan dan dukungan yang positif terhadap pekerjaan yang dilakukan dan bersaing secara sehat dalam hal pekerjaan.

Keandalan kerja, yaitu kemampuan bekerja secara cermat, efisien, efektif dan konsisten dalam situasi dan kondisi apapun.

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel

Pendekatan Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Metode Pengumpulan Data

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka sedangkan data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka. Data primer diperoleh dari sampel sebagai responden penelitian dan data sekunder diperoleh dari data dokumen organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang.

Instrumen Penelitian

Menurut Nasution menjelaskan, suatu alat ukur dikatakan valid jika alat tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat tersebut. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel (reliable) jika instrumen pengukurannya mengarah pada stabilitas atau konsisten, dimana tingkat reliabilitas menunjukkan sejauh mana instrumen pengukuran tersebut handal dan terpercaya, sehingga hasil pengukuran tetap konsisten jika pengukuran dilakukan berulang kali. dibuat dari gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama, sama pula. Nasution menjelaskan bahwa suatu alat ukur dikatakan reliabel jika alat untuk mengukur suatu gejala pada waktu yang berbeda selalu menunjukkan hasil yang sama.

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan dari asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu varian dari residual untuk semua observasi dalam model regresi. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan dari asumsi multikolinearitas yaitu adanya hubungan linier antar variabel bebas dalam model regresi.

Skala Pengukuran Variabel

Teknik Analisis Data

Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel budaya kerja dan pemberian insentif secara bersama-sama berpengaruh sangat signifikan (highly significant) terhadap kepuasan kerja karyawan. Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa budaya kerja dan insentif berpengaruh positif dan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah budaya kerja dan pemberian insentif berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang.

Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis budaya kerja dan insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang dapat diterima. Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis budaya kerja dan insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Pinrang dapat diterima. Artinya budaya kerja dan pemberian insentif dapat berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang, dan arahnya positif baik untuk kepuasan kerja maupun kepuasan non pekerjaan.

Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan budaya kerja dan insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja pegawai di Satpol PP Kabupaten Pinrang dapat diterima. Berdasarkan hasil analisis data survey diketahui bahwa Budaya Kerja dan Insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja pegawai di Satuan Kepolisian Negara Bagian Kabupaten Pinrang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya kerja dan pemberian insentif berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai di Satuan Polisi Negara Kabupaten Pinrang.

Dengan demikian, peran mediasi kepuasan kerja dalam pengaruh budaya kerja dan insentif terhadap kinerja pegawai di Kepolisian Negara Kabupaten Pinrang bukanlah mediasi penuh (full/full mediation), karena jika budaya kerja dan insentif tidak dilakukan. dapat secara langsung mempengaruhi kinerja pegawai, tetapi harus melalui kepuasan kerja hanya dapat disebut sebagai perantara penuh (full/full mediation). Menganalisis Pengaruh Budaya Kerja dan Insentif Terhadap Kepuasan Karyawan Universitas Amir Hamzah Medan.

Tabel 5.1. Luas Wilayah Kabupaten Pinrang Per Kecamatan
Tabel 5.1. Luas Wilayah Kabupaten Pinrang Per Kecamatan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran umum kabupaten Pinrang

Gambaran Umum Satuan polisi pamong praja

Merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan tugas dan kegiatan program Penegakan Hukum Daerah; Perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan program tugas dan kegiatan Bagian Pemberdayaan Penyidik ​​Aparatur Sipil Negara;

Hasil Penelitian

  • Karakteristik Responden
  • Deskripsi variabel penelitian
  • Analisis Statistik Inferensial
  • Analisis Jalur (Path Analisis)

Artinya mayoritas responden merasa puas dan cukup nyaman dengan budaya kerja yang diterapkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang berdasarkan indikator di atas. Artinya sebagian besar responden sudah merasakan kepuasan kerja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya di Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Pinrang berdasarkan indikator di atas. Persamaan pertama ditentukan oleh variabel budaya kerja (X1) dan pemberian insentif (X2) sebagai variabel bebas, sedangkan variabel kepuasan kerja (Z) digunakan sebagai variabel terikat.

Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel budaya kerja, insentif dan kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh sangat signifikan (highly significant) terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian dapat dilihat dari interpretasi tersebut bahwa hipotesis yang menyatakan budaya kerja, insentif dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang terbukti kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah budaya kerja, insentif dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang.

Sedangkan untuk variabel kepuasan kerja diketahui nilai t hitung = 5,766 > t tabel = 1,985 dan nilai sig.

Tabel 5.6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 5.6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Pembahasan

  • Pengaruh Budaya Kerja dan Pemberian Insentif
  • Pengaruh Budaya Kerja dan Pemberian Insentif
  • Pengaruh Budaya Kerja dan Pemberian Insentif

Meskipun penelitian ini menunjukkan bahwa budaya kerja dan insentif memiliki pengaruh yang signifikan setelah kepuasan kerja dilalui. Hal ini menunjukkan bahwa jika kepuasan kerja meningkat yang dipengaruhi oleh budaya kerja yang baik maka akan berpengaruh pada peningkatan kinerja. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari, A.P. 2016) bahwa kepuasan kerja memediasi pengaruh kompensasi dan budaya kerja terhadap kinerja.

Terdapat pengaruh langsung yang signifikan dan arah positif antara budaya kerja dan pemberian insentif terhadap kepuasan kerja pegawai pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang, hal ini berarti semakin tinggi budaya kerja dan pemberian insentif berdampak pada peningkatan kepuasan kerja pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan dan positif antara budaya kerja dengan pemberian insentif terhadap peningkatan kinerja pegawai pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang, hal ini berarti semakin tinggi budaya kerja dan pemberian insentif berdampak pada peningkatan kinerja pegawai. di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang. Terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan dan positif antara budaya kerja dengan pemberian insentif melalui kepuasan kerja terhadap peningkatan kinerja pegawai pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang, hal ini berarti semakin tinggi budaya kerja dan pemberian insentif melalui kepuasan kerja berdampak pada peningkatan kinerja pegawai pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang.

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pinrang agar lebih menciptakan budaya kerja yang baik dan memaksimalkan pemberian insentif agar pegawai merasakan kepuasan dalam bekerja sehingga berdampak pada peningkatan kinerja pegawai.

PENUTUP

Saran

Gambar

Tabel 5.1. Luas Wilayah Kabupaten Pinrang Per Kecamatan
Tabel 5.2. Jumlah Wilayah Administrasi Menurut Kecamatan di Kabupaten  Pinrang, 2018
Tabel 5.3. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Dinas/Instansi Pemerintah  dan Jenis Kelamin di Kabupaten Pinrang, 2018
Tabel 5.4. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Pendidikan Tertinggi yang  Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Pinrang, 2018
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 terdapat pengaruh kompetensi, komitmen kerja, dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Majene,