Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S1) di Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar yang selama ini telah memberikan pelayanan yang baik.
HASIL PENELITIAN
PENUTUP A. Kesimpulan
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Setelah penulis menjelaskan latar belakang diatas yang pada pokoknya memuat gagasan pokok sebagai dasar pembahasan dalam proposal ini, maka dengan latar belakang tersebut penulis akan merumuskan masalah sebagai berikut.
Manfaat Penelitian
- Pengertian dan Tujuan Reinforecement
- Komponen Keterampilan Memberikan Reinforcement a. Reinforcement (Penguatan) Verbal
- Prinsip Reinforecement
Jadi, untuk memperbaiki perilaku seseorang dan memperkuat perilaku tersebut, diperlukan adanya penghargaan atau penguatan positif. Hindari penggunaan reaksi negatif, reaksi negatif seperti kata-kata kasar, hinaan, hukuman atau ejekan terhadap guru yang merupakan senjata ampuh untuk merusak iklim kelas yang kondusif 8 Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penguatan adalah segala bentuk penguatan. Respon positif adalah tindakan verbal baik verbal maupun nonverbal yang dilakukan guru terhadap perilaku positif siswa, dengan indikator sebagai berikut: (1) meningkatkan perhatian siswa, (2) memudahkan belajar siswa, (3) meningkatkan rasa percaya diri siswa. .
Motivasi Belajar
- Pengertian Motivasi Belajar
- Macam-macam Motivasi Belajar
- Fungsi Motivasi dalam Belajar
Jadi, motif adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri seseorang yang dapat mendorong dirinya untuk melakukan sesuatu. Pemahaman tersebut masih bersifat umum, sehingga banyak menghadapi pembahasan khusus mengenai pengertian motivasi berdasarkan asumsi dan terminologi yang berbeda. Rasulullah tidak pernah mempersulit, dengan harapan sahabat mempunyai motivasi yang kuat untuk terus meningkatkan kegiatan belajar dan kemampuan yang sama untuk memberikan kesempatan dan kondisi yang sama dalam mencapai tujuan, prestasi dan hasil yang dicapai anak yang termotivasi akan lebih baik dari pada anak yang tidak termotivasi.
Donald yang dikutip oleh Sardiman A.M., motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “perasaan” dan didahului oleh tanggapan terhadap suatu tujuan. Menurut pandangan di atas, maka motivasi itu terdiri dari motivasi yang timbul dari dalam diri untuk berbuat sesuatu, motivasi yang timbul dari rangsangan dari luar, dan motif yang diarahkan pada suatu objek tertentu di sekitar kita. Motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam belajar; Siswa yang mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pada saat proses belajar pasti akan rajin dan sukses dalam belajar.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu penggerak yang sangat kuat dalam diri siswa yang menyebabkan terjadinya kegiatan belajar, dengan indikator sebagai berikut: (1) upaya mencapai hasil kerja, (2) mengarahkan kegiatan belajar, (3) menciptakan kebaikan. hubungan dengan orang lain.
Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
- Pengertian Pendidikan Agama Islam di SD/MI
- Tujuan Pendidikan Agama Islam di SD/MI
- Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam di SD/MI
Berdasarkan pengertian umum tersebut dalam bukunya Pendidikan Islam, Zakiyah Darajat dan kawan-kawan menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam adalah “Suatu Upaya”. Selanjutnya Surat Edaran Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia yang dikutip oleh Drs Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah upaya bimbingan yang dilakukan secara sadar untuk membimbing peserta didik menuju mencapai kedewasaan baik lahir maupun batin yang sesuai dengan ajaran Islam dan pada akhirnya dapat menjadikan ajaran Islam sebagai pedoman hidup sehingga dapat mendatangkan rasa aman.
Artinya tujuan pendidikan agama Islam adalah mengenalkan nilai-nilai Islam kepada manusia yang kemudian diwujudkan dalam perilakunya. Terjemahannya: Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku (QS. Adz-Dzariyat: 56)29 Tujuan pendidikan agama Islam di SD/MI adalah sebagai berikut. Dalam buku “Petunjuk Penerapan Kurikulum Pendidikan Agama Islam” disebutkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam adalah terwujudnya keselarasan, keselarasan dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan manusia. alam.
Pendidikan agama Islam menekankan keseimbangan, keharmonian dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan alam sekeliling.
Kerangka Pikir
Hipotesis
Hipotesis alternatif (Ha): Diduga terdapat pengaruh positif pemberian penguatan terhadap motivasi belajar PAI siswa di SDN 24 Pakkanna Kec. Dalam penulisan proposal ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif, menguraikan secara jelas bentuk-bentuk penguatan dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar PAI siswa di SDN 24 Pakkanna Kec.
Lokasi dan Waktu Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian
Definisi Operasional Variabel 1. Variabel
- Operasional Variabel
Pendidikan Agama Islam Sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Pembinaan Keagamaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia yang dikutip oleh Dr. Alisuf Sabri menjelaskan bahwa: “Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar untuk mempersiapkan peserta didik agar beriman, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan, dengan memperhatikan syarat menghormati agama lain dalam hubungan timbal baliknya. kerukunan umat beragama dalam masyarakat untuk menciptakan persatuan “nasional”. 33.
Populasi dan Sampel a. Populasi
Sampel yang diperoleh adalah dari V. sampai VI. kelas, dengan kata lain sampel yang digunakan adalah sampel clustering dengan jumlah sampel sebanyak 48 siswa dalam penelitian ini.
Teknik dan Instrument Penelitian
Instrumen penelitian yang dibahas adalah alat yang penulis gunakan untuk memperoleh data di lapangan. Daftar Periksa Observasi: Instrumen daftar periksa observasi adalah instrumen yang dikonstruksikan berupa data tentang topik pertanyaan yang akan dipelajari. Dengan demikian, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data dari responden ada dua jenis seperti yang disebutkan di atas.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang akan dikumpulkan diuraikan dalam bentuk pertanyaan tertulis dan responden juga memberikan jawaban tertulis.
Teknik Analisis dan Pengolahan Data 1. Teknik Pengolahan Data
- Teknik Analisis Data
- Letak Geografis
- Tenaga Pendidik
Untuk menganalisis data pengaruh pemberian penguatan terhadap motivasi belajar PAI, peneliti menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya.34. Wajo yang dibangun di atas tanah berukuran 50 x 80 m, sebagai tempat penelitian penulisan skripsi ini, merupakan sebuah lembaga pendidikan tingkat dasar yang langsung berada di bawah Dinas Pendidikan Kabupaten.
Jarak yang ditempuh dari ibu kota kabupaten kurang lebih 3 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Hal inilah yang menyebabkan SDN 24 Pakkanna menjadi sekolah dasar produktif setingkat SD di Kec. Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat dikatakan bahwa SDN 24 Pakkanna mempunyai tugas sebagai lembaga pendidikan formal, mempunyai 9 orang guru beserta karyawan dan staf yang dipimpin oleh Hj.
Hasil Penelitian
- Pemberian Reinforcement Oleh Guru PAI di SDN 24 Pakkanna Kec
Salah satu metode yang digunakan guru di SDN 24 Pakkanna adalah penerapan teknik penguatan kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak. Sulhang Najib S.Pd.I, guru Pendidikan Agama Islam SDN 24 Pakkanna. Berdasarkan data yang diperoleh, kedua bentuk penguatan tersebut digunakan oleh guru PAI SDN 24 Pakkanna sebagai upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam.
Upaya yang dilakukan guru SDN 24 Pakkanna untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan memberikan berbagai penguatan. Meskipun ada 4 siswa yang mengatakan sering (8,3%) dan 4 siswa yang mengatakan kadang-kadang (8,3%), guru SDN 24 Pakkanna kurang memperhatikan pentingnya memberi semangat kepada siswa. Guru-guru di SDN 24 Pakkanna berhasil meningkatkan motivasi belajar siswanya, terbukti dengan hasil yang dicapai siswanya semakin meningkat dan juga mampu bersaing dengan siswa dari sekolah lain.”35.
Namun sayang bentuk motivasi tersebut kurang mendapat perhatian dari para guru SDN 24 Pakkanna.
Menumbuhkan Semangat Persaingan
Berdasarkan uraian tabel di atas terlihat bahwa guru sering kali menciptakan suasana pembelajaran yang dapat menumbuhkan semangat kompetisi antar siswa dalam bentuk diskusi kelompok, walaupun jawaban siswa hanya menunjukkan sering, namun dapat dikatakan bahwa itu termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan data yang tersaji pada tabel di atas terlihat bahwa responden berpendapat bahwa pujian dapat lebih meningkatkan motivasi belajar. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa setiap kali proses pembelajaran berlangsung, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang diberikan guru.
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa setiap kali proses pembelajaran berlangsung guru selalu membimbing siswanya, jika siswa tidak. Dengan jumlah siswa sebanyak 39 orang (72,91%), terbukti guru selalu memberikan hukuman kepada siswa yang tidak menyelesaikan tugas, sering 4 siswa (8,3%), kadang-kadang 5 siswa (10,42%), 0 siswa (0%). yang menyatakan bahwa hal itu jarang terjadi. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa guru selalu siap membantu siswa sesuai kebutuhannya selama proses pembelajaran.
Terlihat dari 40 siswa (83,33%) guru selalu memberikan hukuman kepada siswa yang tidak menyelesaikan tugasnya, 7 siswa (14,59%) menyatakan sering, 1 siswa (2,83%) menyatakan kadang-kadang, 0 siswa (0%), yang mana menunjukkan bahwa hal ini jarang terjadi.
Pembahasan
Banyaknya persentase di atas menunjukkan bahwa siswa setuju dengan pemberian penguatan dalam proses belajar mengajar, data tersebut ditunjukkan dari hasil persentase yaitu sebesar 80% yang berarti siswa setuju dengan pemberian penguatan. Teknik pemberian penguatan sering kali terjadi dalam kehidupan sehari-hari, walaupun banyak yang tidak menyadari bahwa yang dilakukan adalah penguatan, misalnya ada yang mengucapkan terima kasih setelah menerima sesuatu, anak dipuji oleh ibunya setelah merapikan tempat tidur, atau anak diberi. hadiah bagi pemenang lomba membaca puisi. Dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran, pemberian penguatan merupakan upaya untuk meningkatkan motivasi siswa, mengontrol dan mengubah sikap siswa dalam berperilaku dalam mengikuti proses pembelajaran.
Penggunaan teknik penguatan yang biasa dilakukan guru di SDN 24 Pakkanna berupa pemberian dorongan, penjabaran skor/nilai atas hasil yang dicapai dalam suatu mata pelajaran, pemberian hadiah kepada siswa yang berprestasi, menumbuhkan semangat bersaing, memberikan pujian. dan menghukum. Teknik pemberian penguatan kepada siswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan motivasi siswa di SDN 24 Pakkanna seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin sering penguatan diberikan maka motivasi belajar siswa akan semakin meningkat.
Maka siswa yang sering mendapat penguatan maka motivasi belajarnya akan meningkat dengan cara memberikan reward untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan memberikan pujian kepada siswa.
PENUTUP
Saran
Sehubungan dengan pembahasan permasalahan dalam skripsi ini, agar dapat mengoptimalkannya, maka diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memperhatikan dan memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan yang direncanakan dalam proses belajar mengajar. Guru diharapkan dapat lebih memotivasi siswa dalam memperbaiki metode pembelajaran dengan menggunakan teknik penguatan sesuai dengan kondisi siswa dan lingkungan belajar siswa. Untuk lebih meningkatkan motivasi siswa, baik intrinsik maupun ekstrinsik, guru harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan mental siswa.
Pencapaian tujuan dalam proses belajar mengajar dapat tercapai apabila seluruh pihak yang terlibat di sekolah dapat terus membangun hubungan baik dan kerjasama dengan lingkungan, seperti orang tua siswa, masyarakat dan instansi terkait. Diharapkan dapat dilakukan penelitian selanjutnya dengan mengkaji lebih mendalam mengenai motivasi belajar siswa dari segi penerapan teknik penguatan kepada siswa, namun juga dari aspek lain yang lebih terkini.